Anda di halaman 1dari 7

NAMA : I NYOMAN SUDARMADA, S.

Pd
NO. UKG : 201800094416
UNIT KERJA : SMP NEGERI 4 KAPUAS TENGAH

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah
1 Belum optimalnya pemberian apersepsi di
Penyebab masalah siswa kesulitan berkonsentrasi saat Berdasarkan hasil diskusi dan analisis
pembelajaran berlangsung adalah: awal pembelajaran sehingga kurang ditentukan bahwa akar penyebab
1. Siswa belum siap mengikuti menarik minat siswa untuk mengikuti masalah adalah kurang optimalnya
pembelajaran. kegiatan pembelajaran. apersepsi yang dilakukan guru untuk
2. Siswa kurang termotivasi untuk mengkondisikan siswa sehingga belum
mengikuti pembelajaran. sepenuhnya siap mengikuti
3. Siswa merasa kurang tertarik dan jenuh pembelajaran. Kurangnya kemampuan
saat mengikuti pembelajaran. guru dalam menguasai dan
4. Kondisi tubuh siswa kurang fit. mengkondisikan kelas yang kondusif
5. Guru kurang maksimal memberikan bagi siswa juga berdampak pada
apersepsi dan penguatan saat konsentrasi belajar siswa.
pembelajaran.
6. Guru kurang menguasai kelas dan Pemusatan perhatian dan menciptakan
rendahnya perhatian guru terhadap kondisi ruang belajar yang kondusif
seluruh siswa di kelas. berpengaruh terhadap peningkatan
7. Suasana dan kondisi lingkungan belajar konsentrasi belajar siswa.
yang kurang kondusif.
Agar meminimalisir siswa yang
mengalami kesulitan dalam
berkonsentrasi saat pembelajaran, guru
perlu merancang kegiatan apersepsi
yang menarik untuk meningkatkan
minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran.

Pemberian apersepsi dapat berupa


pemberian motivasi dan ice breaking
yang menarik serta melibatkan seluruh
siswa, sehingga siswa memperoleh
stimulus yang sama dan
berkonsentrasi untuk mengikuti
pembelajaran.
2 Penyebab masalah siswa kurang percaya diri dalam Guru kurang membiasakan siswa untuk Berdasarkan hasil diskusi dan analisis,
menyampaikan gagasan/pendapat pada diskusi di berdiskusi dan kurangnya akar penyebab masalah adalah
kelas adalah:
apresiasi/penghargaan terhadap siswa yang kurangnya melibatkan siswa pada
1. Siswa belum beradaptasi terhadap
berani menyampaikan gagasan saat kegiatan diskusi dan jarang
suasana kelas dan lingkungan belajar.
diskusi. diberikannya apresiasi (reward)
2. Siswa kurang terlatih berbicara di depan
kepada siswa yang berani
kelas saat diskusi/presentasi.
mengemukakan pendapat dan terlibat
3. Siswa merasa takut
dalam diskusi.
pendapat/gagasannya salah.
4. Guru kurang memberikan penghargaan Oleh karena itu guru perlu merancang
kepada siswa yang berani kegiatan pembelajaran yang dapat
mengemukakan pendapat. melibatkan seluruh siswa aktif dalam
5. guru lebih banyak merespon kepada kegiatan diskusi.
siswa yang aktif dalam diskusi.
Upaya lainnya adalah guru melatih
siswa untuk menyampaikan hasil
diskusinya pada kegiatan presentasi
hasil diskusi dimana semua anggota
kelompok terlibat dalam kegiatan
tersebut.

Pemberian apresiasi kepada semua


siswa yang terlibat dalam kegiatan
diskusi dan presentasi juga
berpengaruh untuk membangun dan
meningkatkan rasa percaya diri siswa.
3 Penyebab masalah Guru kurang maksimal dalam Guru kurang maksimal menerapkan model Berdasarkan hasil diskusi dan analisis,
menerapkan model pembelajaran inovatif yang sesuai pembelajaran inovatif. akar penyebab masalah adalah belum
dengan karakteristik siswa adalah: maksimalnya penerapan model-model
1. guru kurang memahami SINTAK model pembelajaran inovatif oleh guru.
pembelajaran inovatif.
2. Model pembelajaran yang digunakan Pentingnya penerapan model
guru masih berpusat pada guru dengan pembelajaran inovatif sangat
metode ceramah. berpengaruh terhadap hasil belajar
3. Guru belum melakukan asesmen siswa. Guru perlu merancang
diagnostik awal untuk mengetahui pembelajaran menggunakan model-
karakteristik siswa. model pembelajaran inovatif yang
4. Kurangnya referensi dan pelatihan disesuaikan dengan karakteristik
terkait penerapan model-model materi dan siswa. Pembelajaran yang
pembelajaran inovatif yang diikuti guru. direncanakan hendaknya menarik
5. Siswa masih beranggapan bahwa siswa untuk mengeksplorasi
transfer pengetahuan hanya bersumber keterkaitan konsep matematika
dari guru. terhadap masalah kontekstual yang
6. Fasilitas yang menunjang pembelajaran terjadi di sekitar lingkungan siswa.
inovatif masih kurang.
Selain merancang pembelajaran
dengan model pembelajaran inovatif
guru juga perlu mengetahui
kompetensi siswa dan kondisi siswa
dengan melakukan assesmen
diagnostik awal.

4 Penyebab masalah siswa mengalami miskonsepsi saat


Guru belum optimal dalam menerapkan Berdasarkan hasil diskusi dan analisis,
menggunakan konsep dalam menyelesaikan soal-soal
model pembelajaran bermakna sehingga akar penyebab masalah adalah
matematika adalah:
siswa mengalami miskonsepsi. pembelajaran yang dilakukan di kelas
1. Siswa kurang menguasai materi
masih belum bermakna sehingga siswa
prakonsep.
mengalami kesalahan dalam
2. Kemampuan literasi siswa yang masih
memahami konsep yang dipelajari.
rendah sehingga kesulitan dalam
Kurangnya guru dalam membiasakan
memahami konsep yang dipelajari.
siswa dalam kegiatan literasi yang
3. Siswa kurang berlatih mengerjakan diperlukan untuk memahami suatu
soal-soal matematika. teks bacaan/ konsep yang dibahas juga
4. Kurangnya daya saing positif dalam berdampak pada siswa dimana siswa
pembelajaran antar siswa. mengalami salah tafsir terhadap teks
5. Guru kurang menguasai materi yang yang dibaca/informasi yang diterima.
akan diajarkan.
6. Model pembelajaran yang digunakan Penyajian pembelajaran dan media
belum sesuai dengan karakteristik belajar yang sesuai dengan
materi dan siswa. karakteristik materi diperlukan agar
7. Pembelajaran yang kurang bermakna. menghindari terjadinya miskonsepsi
siswa terhadap materi matematika
yang dipelajari.

Aktivitas pembelajaran yang


bermakna akan menimbulkan
pemahaman siswa yang tepat terhadap
konsep yang dipelajari.

Upaya lainnya yang perlu dilakukan


guru adalah membiasakan siswa pada
kegiatan literasi saat pembelajaran,
melatih siswa mengolah informasi
yang dipahami dari soal-soal
matematika dan disesuaikan dengan
konsep matematika yang tepat untuk
menyelesaikan soal-soal matematika.
Penyebab masalah siswa kesulitan dalam Pembelajaran matematika yang Berdasarkan hasil diskusi dan analisi,
menyelesaikan soal cerita dan kemampuan dilaksanakan belum berorientasi pada ditentukan bahwa akar penyebab
memecahkan masalah matematika masih rendah
sebagai berikut:
pemecahan masalah. masalah berupa pembelajaran yang
1. Siswa kurang menguasai konsep materi. dilakukan belum berorientasi pada
2. Kemampuan bernalar dan mengaitkan masalah dimana kegiatan
konsep-konsep matematika untuk pembelajaran masih berpusat pada
guru dan siswa belum terlibat aktif
menyelesaikan masalah matematika. pada kegiatan mandiri untuk
3. Siswa hanya terpaku pada contoh soal memecahkan suatu masalah
dengan kalimat matematika sederhana matematika.
yang diberikan.
4. Kemampuan siswa dalam operasi hitung Pentingnya penerapan model
bilangan masih rendah. pembelajaran yang beriorientasi pada
5. Siswa beranggapan bahwa soal yang masalah matematika yang dikaitkan
diberikan sulit. dengan kehidupan sehari-hari yang
6. Guru kurang melatih siswa mengerjakan dialami siswa diperlukan untuk
soal-soal cerita/masalah matematika. membiasakan siswa menyelesaikan
7. Pemebelajaran yang diterapkan belum masalah matematika. Untuk itu
berorientasi masalah. diperlukan perencanaan pembelajaran
8. Guru kurang membiasakan siswa untuk yang berorientasi pada masalah dan
kegiatan literasi. pemilihan media pembelajaran yang
akan digunakan untuk menunjang
kegiatan pembelajaran berbasis
masalah.

Pemberian latihan berupa mengerjakan


soal-soal cerita dan soal-soal yang
berupa masalah matematika juga
diperlukan untuk melatih kemampuan
bernalar siswa dalam menyelesaikan
suatu masalah.
6 Penyebab masalah Pembelajaran yang dilakukan di Guru belum menerapkan prosedur Berdasarkan hasil diskusi dan analisis
kelas belum berbasis HOTS sebagai berikut: merancang dan mengintegrasikan HOTS akar penyebab masalah pembelajaran
1. Pemahaman guru terkait dalam pembelajaran matematika. belum berbasis HOTS adalah
pengintegrasian HOTS dalam kurangnya penguasaan guru terhadap
pembelajaran masih rendah. prosedur merancang dan
2. Minimnya referensi dan pelatihan yang mengintegrasikan HOTS dalam
diikuti guru terkait integrasi HOTS pembelajaran matematika.
dalam pembelajaran.
3. Pembelajaran yang dilakukan masih Penerapan HOTS dalam pembelajaran
berpusat pada guru dan kurang sangat penting untuk melatih dan
menstimulus siswa berpikir kritis. membentuk kemampuan berpikir kritis
4. Kemampuan berpikir siswa masih siswa.
berada di tingkatan LOTS.
5. Siswa kurang dilatih mengerjakan soal- Guru perlu merancang kegiatan
soal berjenjang yang mengarah ke arah pembelajaran dengan mengaitkan
HOTS. HOTS pada model pembelajaran yang
6. Kemampuan bernalar siswa untuk digunakan. Menyusun pertanyaan
mengaitkan berbagai konsep materi berjenjang yang akan diajukan untuk
untuk menyelesaikan soal-soal masih menstimulus siswa berpikir kritis.
rendah.
7. Kemampuan literasi dan numerasi siswa Memberikan latihan dan membimbing
yang masih kurang. siswa mengerjakan soal-soa HOTS
8. Fasilitas belajar yang menunjang HOTS secara berkala akan membiasakan
masih kurang. siswa dalam menyelesaikan siswa
terhadap soal-soal HOTS.

7 Penyebab masalah guru kurang dalam memanfaatkan Guru belum maksimal memanfaatkan Berdasarkan hasil diskusi dan analisis,
teknologi dalam inovasi media pembelajaran sebagai
media pembelajaran berbasis TIK. akar penyebab masalah guru belum
berikut:
maksimal dalam memanfaatkan media
1. Guru kurang menguasai TIK untuk
pembelajaran berbasis TIK.
mengembangkan media pembelajaran
inovatif. Penggunaan media pembelajaran
2. Kurangnya referensi dan pelatihan berbasis TIK yang disajikan menarik
(workshop, webinar, diklat) yang diikuti berpengaruh terhadap minat dan
guru terkait pengembangan media perhatian siswa dalam mengikuti
pembelajaran inovatif. kegiatan pembelajaran.
3. Kurangnya fasilitas penunjang untuk
mengembangkan media pembelajaran Upaya guru dalam berinovasi guna
berbasis TIK. mengembangkan media pembelajaran/
4. Siswa kurang fokus saat guru memanfaatkan aplikasi pembelajaran
menggunakan media TIK saat sesuai dengan materi yang akan
pembelajaran. dipelajari sangat diperlukan sebagai
upaya inovasi pembelajaran abad-21.

Guru perlu mengembangkan dan


menggunakan media PPT yang
interaktif dan memanfaatkan media
belajar lainnya (video pembelajaran,
aplikasi belajar, dll) yang dapat
digunakan dalam model pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai