Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang analisis

datanya berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan

hasilnya berbentuk angka (Eksandy, 2018).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh

variabel independen yang terdiri dari dana pihak ketiga, capital adequacy

ratio (CAR), net performing financing (NPF), financing to depodit ratio

(FDR) dan tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mudharabah. Metode

analisis yang digunakan yaitu analisis regresi data panel dengan bantuan

program Eviews 9. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder berupa laporan keuangan tahunan perbankan syariah yang terdaftar

di Otoritas Jasa Keuangan periode 2016-2019. Alat analisis yang digunakan

yaitu analisis regresi data panel.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengakses situs resmi masing-

masing bank syariah di Indonesia untuk memperoleh data dan megunduh

laporan tahunan atau laporan keuangan pada sektor perbankan syariah di

Indonesia periode 2016-2019.


2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, yaitu dari bulan Maret

sampai Agustus 2020.

C. Definisi dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

independen (Siyoto dan Sodik, 2015).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pembiayaan

mudharabah. Mudharabah merupakan bentuk kerja sama antara dua

pihak atau lebih, dimana salah satu pihak sebagai shahibul maal

(pemilik modal) yang dalam pembiayaan adalah bank, dan pihak

yang lain sebagai mudharib (pengelola) dalam hal ini adalah nasabah

(Asnaini dan Herlina, 2017).

Menurut Sari (2017) bentuk ini menegaskan kerja sama

dalam paduan kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal dan

keahlian dari mudharib. Dalam mudharabah, modal hanya berasal

dari satu pihak, sedangkan dalam musyarakah modal berasal dari dua

pihak atau lebih. Ketentuan umum Pembiayaan Mudharabah adalah

sebagai berikut:

1) Jumlah modal yang diserahkan kepada nasabah selaku

pengelola modal harus diserahkan tunai, dan dapat berupa uang

atau barang yang dinyatakan nilainya dalam satuan uang.


Apabila modal diserahkan secara bertahap, harus jelas

tahapannya dan disepakati bersama.

2) Hasil dari pengelolaan modal pembiayaan mudharabah dapat

diperhitungkan dengan cara yakni :

a) Perhitungan dari pendapatan proyek (revenue sharing)

b) Perhitungan dari keuntungan proyek (profit sharing)

3) Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad, pada

setiap bulan atau waktu yang disepakati. Bank selaku pemilik

modal menanggung seluruh kerugian kecuali akibat kelalaian

dan penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan,

kecurangan dan penyalahgunaan dana.

4) Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan

namun tidak berhak mencampuri urusan pekerjaan/usaha

nasabah. Jika nasabah cidera janji dengan sengaja, misalnya

tidak mau membayar kewajiban atau menunda pembayaran

kewajiban, maka ia dapat dikenakan sanksi administrasi.

b. Variabel Independen (X)

Dalam eksperimen-eksperimen, variabel Independen adalah

variabel yang dimanipulasikan (“dimainkan”) oleh pembuat

eksperimen. Misalnya, manakala peneliti di bidang pendidikan

mengkaji akibat dari berbagai metode pengajaran, peneliti dapat

memanipulasi metode sebagai (variabel bebasnya) dengan

mengggunakan berbagai metode (Siyoto dan Sodik, 2015).


Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen

adalah:

1) Dana Pihak Ketiga (X1)

Dana Pihak Ketiga adalah dana yang dipercayakan oleh

masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan

dana dalam bentuk giro, deposito, tabungan atau bentuk lainnya

yang dipersamakan dengan itu, DPK diperoleh rumus sebagai

berikut (Sagita Devi, 2010) :

DPK = Giro + Deposito + Tabungan

Sumber : Sari, 2017

2) Capital Adequacy Ratio (X2)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang

mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan

pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank

disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar

bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain

(Lukman, 2009). CAR pada penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut:

Modal
CAR= ×100 %
ATMR

Sumber : Sari, 2017)


3) Net Performing Financing (X3)

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara

pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang

syariah. Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan Bank

Indonesia kategori yang termasuk dalam NPF adalah

pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet. NPF diperoleh

rumus sebagai berikut (Sari, 2017) :

Pembiayaan Bermasalah
NPF= × 100 %
Total Pembiayaan

Sumber : Sari, 2017

4) Financing to Deposit Ratio (X4)

Financing to Deposit Ratio (FDR) rasio yang membandingkan

antara pembiayaan terhadap dana pihak ketiga. Rasio ini

menunjukkan seberapa besar dana yang disalurkan untuk

pembiayaan dari dana pihak ketiga (Adzimatinur et al., 2015).

Pembiayaan
FDR= × 100 %
Dana Pihak Ketiga

Sumber : Adzminatur dkk, 2015

5) Tingkat Bagi Hasil (X5)

Tingkat bagi hasil merupakan rata-rata imbalan yang diterima

bank atas pembiayaan bagi hasil Mudharabah dan Musyarakah.

Menurut Andraeny dalam (Asri dan Syaichu, 2016) tingkat bagi

hasil dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut.

Pendapatan Bagi hasil


TBH = × 100 %
Total Pembiayaan Bagi Hasil

Sumber : Asri dan Syaichu, 2016


Tabel 3.1
Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel

No Variabel Definisi Indikator Skala


1 Y: Mudharabah merupakan
Pembiayaan bentuk kerja sama antara
Mudharabah dua pihak atau lebih,
dimana salah satu pihak
sebagai shahibul maal
(pemilik modal) yang Ʃ Pembiayaan
Nominal
dalam pembiayaan Mudharabah
adalah bank, dan pihak
yang lain sebagai
mudharib (pengelola)
dalam hal ini adalah
nasabah.
2 X1 : Dana Dana Pihak Ketiga
Pihak adalah dana yang
Ketiga dipercayakan oleh
masyarakat kepada bank
berdasarkan perjanjian
DPK = Giro + Deposito
penyimpanan dana Nominal
+ Tabungan
dalam bentuk giro,
deposito, tabungan atau
bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan
itu,
3 X2 : Capital Capital Adequacy Ratio
Adequacy adalah rasio yang
Ratio memperlihatkan
seberapa jauh seluruh
aktiva bank yang
mengandung risiko
(kredit, penyertaan,
Modal
surat berharga, tagihan
ATMR Rasio
pada bank lain) ikut
dibiayai dari dana modal
sendiri bank disamping
memperoleh dana-dana
dari sumber-sumber
diluar bank, seperti dana
masyarakat, pinjaman
(utang), dan lain-lain.
4 X3 : Non Non Performing Rasio
Performing Financing (NPF) adalah Pembiayaan Bermasalah
Financing rasio antara pembiayaan Total Pembiayaan
(NPF) yang bermasalah dengan
total pembiayaan yang
syariah. Berdasarkan
kriteria yang sudah
ditetapkan Bank
Indonesia kategori yang
termasuk dalam NPF
adalah pembiayaan
kurang lancar, diragukan
dan macet.
5 X4 : Financing to Deposit
Financing Ratio (FDR) rasio yang
to Deposit membandingkan antara
Ratio pembiayaan terhadap
dana pihak ketiga. Rasio Pembiayaan
Rasio
ini menunjukkan Dana Pihak Ketiga
seberapa besar dana
yang disalurkan untuk
pembiayaan dari dana
pihak ketiga.
6 X4 : Tingkat Tingkat bagi hasil
Bagi Hasil merupakan rata-rata
imbalan yang diterima Pendapatan Bagi hasil
Rasio
bank atas pembiayaan Total Pembiayaan Bagi Hasil
bagi hasil Mudharabah
dan Musyarakah.

D. Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini merupakan bank umum syariah

di Indonesia yang memang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) periode 2016-2019.

2. Sampel

Pemilihan sampel dilakukan dengan berbagai kriteria tertentu

atau yang lebih dikenal dengan metode purposive sampling. Metode

purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang

didasarkan pada beberapa pertimbangan atau kriteria tertentu. Dimana

sampel digunakan apabila memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:


a. Bank syariah yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) Periode 2016-2019.

b. Perusahaan bank umum syariah di Indonesia yang terdaftar

mempublikasikan laporan tahunannya periode 2016-2019.

E. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder (kuantitatif) yang

merupakan data berupa angka yang telah dikumpulkan, diolah, dilaporkan

dan disajikan oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah

laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan periode 2016 – 2019.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini

menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.

Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit,

dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum

berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi

benda mati. Seperti telah dijelaskan, dalam menggunakan metode

dokumentasi ini peneliti memegang chek-list untuk mencari variabel yang

sudah ditentukan. Apabila terdapat/ muncul variabel yang dicari, maka

peneliti tinggal membubuhkan tanda check atau tally di tempat yang sesuai.

Untuk mencatat halhal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam

daftar variabel peneliti dapat menggunakan kalimat bebas (Siyoto, 2015).


F. Metode Analisis Data

Analisis Data adalah suatu proses atau upaya untuk mengolah data

menjadi informasi baru sehingga karakteristik data menjadi lebih mudah

dipahami dan berguna untuk solusi masalah, terutama yang terkait dengan

penelitian (Ardiansyah, 2020). Analisis data yang digunakan meliputi analisis

statistic deskriptif, uji model estimasi data panel, uji hipotesis dan uji

modelregresi data panel. Semua pengujian pada peneliti ini menggunakan

software Eviews 9.0.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif kuantitatif merupakan analisis data yang

dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan variabel yang diteliti

yang berupa angka-angka sebagai dasar untuk berbagai pengambilan

keputusan, dimana dalam penelitian ini terdiri dari rata-rata, standar

deviasi, minimum, dan maksimum. Pada penelitian ini, analisis

deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran pembiayaan

mudharabah, dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, net performing

financing, financing to deposit ratio dan tingkat bagi hasil pada

perusahaan perbankan syariah di Indonesia yang terdaftar di OJK

periode 2016-2019.

2. Model Regresi Data Panel

Dalam mengestimasi parameter model dengan data panel terdapat tiga

teknik yang dapat digunakan yaitu ordinary least square (OLS) atau commont

effect, metode efek tetap (fixed effect) dan metode efek random (random

effect).
a. Common Effect Model

Common Effect Model merupakan asumsi yang

menganggap bahwa intersep dan slope selalu tetap baik antar waktu

maupun antar individu. Model ini mengombinasikan antara data

time series dan cross section dalam bentuk pool, mengestimasinya

menggunakan pendekatan kuadrat terkecil / pooled least square.

(Eksandy, 2018)

Adapun persamaan regresi dalam model common effect

dapat ditulis sebagai berikut:

Yit = α + Xitβ + εit

Di mana:

i = menunjukan cross section (individu)

t = menunjukan periode waktu

b. Fixed Effect Model

Fixed Effect Model merupakan model yang memperhatikan

adanya keberagaman dari variabel independen menurut individu.

Model Fixed Effect dinyatakan kedalam bentuk persamaan

(Srihardiyanti et al., 2016).

Yit = α + iαit + X’itβ + εit

c. Random Effect Model

Apabila efek individual Zi tidak memiliki korelasi dengan

variabel independen, maka struktur model ini dikenal dengan

Random Effect Model yang modelnya dinyatakan kedalam bentuk

persamaan (Srihardiyanti et al., 2016).


Yit = α + X’itβ + wit

Di mana:

wit = εit + u1; E(wit) = 0; E(wit2) = α2 + αu2;

E(wit,wjt-1) = 0; i ‡ j; E(ui, εit) = 0;

E (εit, εjt) = E (εit, εjs) = 0

3. Teknik Pemilihan Model Regresi Data Panel

Untuk menentukan model regresi data panel yang tepat untuk

digunakan dalam analisis regresi data panel, maka kita dapat melakukan

pengujian, sebagai berikut :

Cammon Effect
Model

Uji Chow
Uji Lagerange
Fixed Effect Model
Multiplier

Uji Hausman

Rendom Effect
Model

Gambar 3.1. Teknik pemilihan model Regresi Data Panel

a. Uji Chow

Uji chow menurut Basuki dan Prawoto (2016) adalah

pengujian untuk menentukan model Fixed Effects atau Random

Effects yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data

panel.Rumus yang digunakan dalam tes ini adalah sebagai berikut :

N −1
CHOW =
NT −N −K

Sumber : (Basuki dan Prawoto, 2016)


Dimana:

N = Jumlah data cross section

T = Jumlah data time series

K = Jumlah variabel penjelas

Pengujian uji chow dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 = Common Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Pengujian ini mengikuti distribusi F statistik, dimana jika

Fstatistik lebih besar dari Ftabel maka H0 ditolak. Nilai

chowmenunjukannilai F statistik dimana bila nilai chow yang

kitadapat lebih besar dari nilai F tabel yang digunakan berarti

kitamenggunakan model fixed effect. Atau kita dapat melihat

darinilai probabilitas cross section F dan chi square,

denganketentuan sebagai berikut:

1) Jika probabilitas < 0.05, berarti H0 ditolak, dan

menggunakanH1.

2) Jika probabilitas > 0.05, berarti H0 diterima.

b. Uji Hausman

Uji hausman menurut Basuki dan Prawoto (2016) adalah

pengujian statistik untuk memilih apakah model Fixed Effects atau

Random Effects yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi

data panel. Rumus uji hausman adalah sebagai berikut, dimana:


H = (βRE-βFE)1(∑FE-∑RE)-1(βRE-βFE)

Sumber : Basuki dan Prawoto (2016)

Dimana:

βRE = Random Effect Estimator

βFE = Fixed Effect Estimator

∑FE =Matriks Kovarians Fixed Effect

∑RE =Matriks Kovarians Random Effect

Pengujian uji hausman dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut :

H0=Random Effect Model

H1=Fixed Effect Model

Statistik uji hausman ini mengikuti distribusi statistik chi-

square dengan degree of freedom sebanyak, dimana adalah jumlah

variabel independen. Jika nilai statistik hausman lebih besar dari

nilai kritisnya maka H0 ditolak dan model yang tepat adalah model

fixed effect, sedangkan sebaliknya bila nilai hausman lebih kecil

dari nilai kritisnya maka model yang tepat digunakan adalah model

random effect. Atau dapat melihat kepada nilai probabilitas cross

section random, dengan ketentuan sebagai berikut:


-
Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak, dan H1diterima.

-
Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima, dan H1 ditolak.
c. Uji Lagrange Multiplier

Menurut Basuki dan Prawoto (2016), untuk mengetahui

apakah model Random Effects lebih baik daripada metode Common

Effect (OLS) digunakan uji Lagrange Multiplier (LM). Hipotesis

yang digunakan dengan uji LM adalah sebagai berikut:

H0 : Model mengikuti ordinary least square

H1 : Model mengikuti model random effect

Uji LM didasarkan pada chi-squares dengan degree of

freedom (df) sebesar jumlah variabel bebas. Jika LM hitung

statistik lebih kecil dari nilai chi-squares tabel, maka H0

diterima.Sehingga model yang digunakan adalah ordinary

leastsquare. Akan tetapi, jika LM hitung statistik lebih besar dari

nilai chi- squares tabel, maka H0ditolak. Hal ini, berarti model yang

digunakan adalah model random effect.

4. Uji Hipotesis

a. Uji F

Uji Kelayakan model atau biasa di kenal dengan Uji F

digunakan untuk menjelaskan apakah semua variabel bebas yang

di masukan ke dalam model secara bersama-sama mempunyai

pengaruh terhadap varibel terkait, atau dengan kata lain Model fit

atau tidak apabila Uji F tidak berpengaruh maka penelitian tidak

layak untuk di lanjutkan karena model penelitian tidak mampu

menjelaskan adanya hubungan antara variabel independen dengan

dependen. bisa juga hal ini terjadi karena adanya hubungan antara
varibel independen (Multikolineritas) sehingga menyebabkan

model penelitian menjadi tidak fit.

Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

1) Berdasarkan Perbandingan Fhitung dengan Ftabel.

a) Jika Fhitung> Ftabel, maka Ha diterima artinya seluruh

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen.

b) Jika Fhitung< Ftabel, maka Ha ditolak, artinya seluruh

variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel independen.

2) Berdasarkan Probabilitas

a) Jika probabilitas < 0.05,maka Ha diterima

b) Jika probabilitas > 0.05,maka Ha ditolak

b. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

2
Koefisien determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

2
terikat. Nilai adjusted R berada diantara 0 sampai 1 dengan

penjelasan sebagai berikut:

1) Jika nilai adjusted R2 samadengan 0, berarti tidak ada

pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat(Y).


2) Jika nilai adjusted R2 sama dengan 1, berarti naik

turunnya variabel terikat (Y) 100% dipengaruhi oleh

variabel bebas (X).

3) Jika nilai adjusted R2 berada diantara 0 dan 1 (0 < R2 < 1),

maka besarnya pengaruh variabel bebas terhadap naik

turunnya variabel terikat adalalah sesuai dengan nilai R2 itu

sendiri dan sebaliknya berasal dari faktor-faktor lainnya.

c. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam

menerangkan variasi variabel terikat. Adapun kriteria pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan Perbandingan t- statistik dengan ttabel:

a) Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima artinya secara parsial

variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen.

b) Jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak, artinya secara parsial

variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

2) Berdasarkan Probabilitas

1. Jika probabilitas < 0.05,maka Ha diterima

2. Jika probabilitas > 0.05,maka Ha ditolak

5. Analisis Regresi Data Panel


Regeresi data panel adalah gabungan antara cross section ( data

beberapa perusahaan) dan data time series ( data yand dihimpun lebih

dari satu tahun) dimana unit cross section yang sama diukur pada

waktu yang berbeda maka dengan kata lain, data panel merupakan data

dari beberapa perusahaan (sempel) yang di amati dalam kurun waktu

tertentu (Eksandy, 2018).

Menurut (Eksandy, 2018) Regeresi data panel idealnya

digunakan untuk penelitian akuntansi dan manajeman keuangan, dimana

data penelitinnya merupakan data sekunder yang berasar dari laporan

keuangan perusahaan. kelebihan dari Data Panel mampu memberikan

ketersediaan jumlah minimal data yang layak untuk di teliti dalam

sebuah penelitian adalah berjumlah 30 data penelitian. Ada beberapa

metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi model regresi data

panel, diantaranya adalah model common effect, model fixed effect dan

model random effect.

Anda mungkin juga menyukai