RESIKO PEMBIAYAAN
HENGKI ANDREAN
NIM. 802201015
A. LATAR BELAKANG
Bank Islam atau yang biasa disebut bank syariah merupakan bank
kata lain bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
B. RUMUSAN MASALAH
penyaluran pembiayaan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
munculnya gambar bunga adalah 0,5. Risk is the possibility of loss Istilah
atau hilang”.3 Secara umum yang sering dipakai untuk analisis investasi
(actual return) bisnis yang tidak jauh dari hasil perkiraan (expected return).
hal.246.
4 Peraturan bank IndonesiaNomor 13/23/pbi/2011 Tentang Penerapan
manajemen risikobagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, hal. 3.
3
berdampak pada kerugian 5 atau sesuatu yang tidak diharapkan muncul 6.
secara tunai. Secara esensial, antara utang dan kredit atau pembiyaan
financing ialah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak
direncanakan.9
6Michel Crouhy, Galai Robert Mark, The Essential of Risk Management, New
York Chocago San Francisco lisbon London Madrid Maxico City milan New Delhi San
Juan Seoul Singapore Sydney Toronto, hal. 5.
7 Bacruddin, Pengaruh Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Mudharabah dan
Komponen CAMEL terhadap Risiko pada Bank Syariah di Indonesia, Desertasi pada UII
Yogyakarta, 2008, hal. 75.
4
Istilah pembiayaan pada intinya berarti I believe, I Trust, ‘saya
diberikan. Dana tersebut harus digunakan dengan benar, adil, dan harus
prinsip bagi hasil. Untuk jenis pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
meliputi:
a. Pembiayaan Mudharabah
menghasilkan keuntungan.
b. Pembiayaan Musyarakah
risiko pembiayaan ini bisa berdampak pada risiko lain secara beruntun
bank.14
Pembiayaan
pembiayaan yang macet juga disebabkan oleh faktor internal bank dan
12 Siti Khadijah Ab Manan and Muhammad Hakimi Bin Mohd Shafiai, Risk
hlm. 55.
14 Edi Susilo, Analisis Pembiayan dan Risiko Perbankan Syariah, Yogyakarta,
kurang terverifikasi
meleset
tidak tepat
tidak cukup
hukum
15
Ibid, hlm 58
8
Pembiayaan baik
1 Faktor Internal
kredit.
pengelola perkreditan.
2 Faktor Eksternal
untuk diperkirakan.
besarannya) 18
istishna’.
nilai barang tersebut akibat cacat atau rusak selama masa penyimpanan.
19
Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manaje-men Bank Syariah, Jakarta, Alvabet 2003
11
Resiko Antisipasi Resiko
syariah
12
nasabah karena berbagai sebab penye-rahan, jenis, warna,
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa
imbalan barang atas aktiva yang disewakan. Dalam hal ijarah yang diiringi
memiliki obyek ijarah dengan cara hadiah/hibah oleh bank (lessor) atau
13
sebelum akad berakhir, atau pada akhir masa sewa, atau pembelian
bertahap.
berikut:
a. Dalam hal barang yang disewakan adalah milik bank, timbul risiko tidak
b. Dalam hal barang yang disewakan bukan milik bank, timbul risiko
itu, bank dapat menetapkan biaya ganti rugi kerusakan barang yang
c. Dalam hal jasa tenaga kerja yang disewa bank kemudian disewakan
dengan harapan. Oleh karena itu, bank dapat menetapkan bahwa risiko
baik dengan jual beli maupun dengan hibah di akhir masa sewa. Proses
dengan cara:
14
a. Hibah, yaitu transaksi ijarah yang diakhiri dengan perpindahan kepemi-
likan barang dengan cara hibah dari pemilik obyek sewa kepada
penyewa.
b. Promise to sell (janji menjual), yaitu transaksi ijarah yang diikuti dengan
janji menjual barang obyek sewa dari pemilik obyek sewa kepada
pembayaran angsuran dalam jumlah besar di akhir periode. Dalam hal ini,
(ijarah).
Istisna’ adalah akad jual beli dimana produsen ditugaskan untuk membuat
15
Risiko gagal-serah dapat diantisipasi bank dengan menetapkan rasio
kolateral 220%, yaitu 100% lebih tinggi daripada rasio standar 120%.
suatu kontrak transaksi dalam bisnis yang tidak memiliki kepastian atas
dengan kondisi di masa yang akan datang, yang tidak dapat ditentukan.
16
kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung shahibul maal (pemilik
berikut : 20
(moral hazard)
yang tidak diketahui oleh bank. Inilah yang disebut dengan asymmetric
information.
dilakukannya.
20
Samsudin, dkk, Paper Manajemen Risiko, Universitas Indonesia, 2003
17
Sebagai langkah preventif dari risiko di atas, bank syariah
1) Porsi modal dari pihak mudharib lebih besar dan/ atau adanya
jaminan.
a. Revenue Sharing
keuntungan bisnis tersebut tentu sangat kecil, sehingga bagi hasil yang
18
Untuk menghindari hal tersebut, pemilik dana menetapkan minimal
profit margin dari setiap obyek usaha yang dibiayai dengan prinsip
mudha-rabah tersebut.
pihak atau lebih pemilik modal untuk membiayai suatu jenis usaha yang
perjanjian.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Risiko kredit atau risiko pembiayaan adalah risiko yang muncul
pembiayaan yang macet juga disebabkan oleh faktor internal bank dan
3.2 Saran
ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
Siti Khadijah Ab Manan and Muhammad Hakimi Bin Mohd Shafiai, Risk
Management of Islamic Microfinance (IMF) Product by Financial
Institutions in Malaysia
22