Anda di halaman 1dari 2

Efektifkah Media Daring dalam Pembelajaran Praktik

di Sekolah?
Pandemi Covid-19 merupakan krisis kesehatan terburuk saat ini. Banyak negara
memutuskan untuk menutup perkantoran dan fasilitas publik. Parahnya lagi, hal itu terjadi
dalam secara cepat dan meluas. Virus ini awal mulai terjangkit wabah di Wuhan, China.
Penularan wabah virus ini sangat cepat menyebar ke berbagai negara di dunia. Oraganisasi
kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO), menyatakan wabah penyebaran
virus covid-19 sebagai darurat kesehatan dunia.

Bersumber dari Liputan 6.com (edisi 22 Juni 2020) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)
Indonesia Zainudin Amali, mengusung program WAH (Workout at Home). Program
ini mengajak masyarakat tetap aktif berolahraga pada masa pandemi virus corona Covid-
19. Program WAH digagas Asisten Deputi Olahraga Pendidikan di Deputi Pembudayaan
Olahraga Kemenpora. WAH memperagakan gerakan latihan kekuatan fisik (conditioning)
untuk meningkatkan imunitas yang bisa dilakukan saat di rumah saja. Gerakan tersebut
cukup mudah dilakukan oleh siapa saja, bukan hanya oleh atlet profesional. Sehingga siapa
pun dapat dengan mudah mengikuti gerakan WAH yang ditayangkan Kemenpora di platform
YouTube dan Instagram.

Akibat dari pandemi covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk
memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh
pemerintah di Indonesia salah satunya dengan menerapkan imbauan kepada masyarakat
agar melakukan physical distancing yaitu himbauan untuk menjaga jarak sosial, menjauhi
aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya
pertemuan yang melibatkan banyak orang. Upaya tersebut ditujukan menghindari
penyebaran pandemi covid-19 lebih luas. Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work
From Home (WFH). Kebijakan ini merupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat
agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan di rumah.

Pendidikan menjadi salah satu sektor yang begitu terdampak oleh virus corona. Walau
demikian, pemerintah dan lembaga pendidikan harus memastikan kegiatan belajar
mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik
dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media
daring atau online. Ini sesuai dengan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam
Masa Darurat kesehatan Corona Virus Disease (Covid-19). Sistem pembelajaran
dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC), laptop, dan smartphone yang
terhubung dengan jaringan internet. Pendidik dapat melakukan pembelajaran bersama di
waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), aplikasi zoom
ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran yang di sediakan oleh lembaga
pendidikan dan pemeritah untuk memudahkan dalam pembelajaran.

Di masa pandemi ini, banyak sekolah dan perguruan tinggi yang ditutup. Pembelajaran yang
semula dilaksanakan secara tatap muka harus dilaksanakan secara daring. Pembelajaran
daring yang berlangsung selama ini tentu saja tidak berjalan mulus. Memang pembelajaran
teoritis memang tidak terlalu menjadi kendala. Namun, pembelajaran praktik menjadi
kendala yang serius. Salah satu pelajaran yang benyak menerapkan pembelajaran Praktik
adalah Pendidikan Jasmani. Dalam Pendidikan Jasmani banyak menerapkan
pembelajaran secara organik, neuromuscular, intelektual, sosial, kultural, emosional, dan
estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan berbagai aktivitas Jasmani. Walau di tengah
pandemi, tidak menjadi alasan pembelajaran ini ditiadakan. Pendidikan Jasmani sangat
penting untuk dipelajari peserta didik dimasa sekarang ini, karena dengan pengetahuan
mengenai praktek olahraga peserta didik dapat membentengi diri salah satunya dengan
meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) untuk mencegah virus corona. Dengan olahraga
teratur menjadi salah satu cara untuk mencegah virus tersebut.
Pola pembelajaran di rumah pastinya memiliki kendala tersendiri bagi guru Pendidikan
Jasmani (Penjas) dalam mempraktekan keterampilan motorik. Banyak guru memberi
pembelajaran melalui daring hanya memberi teori saja sedangkan pembelajaran Penjas
lebih banyak aktivitas Praktik. Dalam pembelajaran daring guru susah untuk memperagakan
gerak kepada siswa sebaliknya juga siswa tidak bisa memahami dalam gerakan yang
diberikan guru. Pendidikan jasmani (Penjas)

Keterbatasan tersebut mengambarkan tidak efektivitasnya pembelajaran daring Ada


beberapa kendala pembejaran daring di sekolah. Pertama adalah guru susah dalam
menjelaskan dan memperagakan gerakan seperti senam, teknik sepak bola, dan masih
banyak materi praktek lainnya. Kendala lain yaitu jaringan internet yang masih sangat
kurang, berbeda dengan di daerah Jakarta. Jaringan internetnya lancar. Sebaliknya, di Aceh
jaringan iternet sangat buruk. Ada desa di Aceh yang belum ada jaringan telepon.
Bagaimana menerapkan pembelajaran daring dengan efektif jika fasilitas pendidikan dipusat
dan daerah bak langt dan bumi. Bahkan dalam tanyangan diskusi siswa tingkat SMA yang
diadakan di Jakarta seorang siswa menyatakan bahwa pembelajaran daring tidak efektif
dalam melangsungkan pembelajaran ada siswa siap buka daring ketiduran ada juga tingkah
lain yang dibuat oleh siswa yang malas belajar, jika belajar daring mengapa tidak belajar dari
google karena google lebih pintar, lebih ter arah dan lengkap ilmunya.

Kendala yang terjadi pada guru kesulitan mengelola PJJ dan fokus penuntasan kurikulum,
waktu belajar yang berkurang, komunikasi orang tua siswa. Masih banyak kendala yang di
terjadi pada orang tua tidak semua orang tua bisa mengontrol dan mendapingi anaknya
belajar, ada orang tua tidak memahami yang diberikan guru untuk anaknya, dan kendala dari
pihak siswa yaitu stres dalam mengerjakan tugas sekolah yang tidak dia mengerti, kesulitan
berkonsentrasi saat belajar, dan masih banyak kendala yang dihadapi oleh siswa. Maka jika
diteruskan pembelajaran melalui daring banyak efek ke depan khususnya di bidang
pendidikan, bisa siswa tidak bersekolah lagi. Penurunan pemcapain belajar siwa,
dikerenakan siswa mencari kegiatan diwaktu luang. Untuk membantu guru dalam mengajar
pendidikan jasmani kedepan pemerinta mengupayakan pengajaran ke depan yang efektif
dalam mengikuti praktik mata pelajaran dengan tatap muka. Jumlah siswa lima orang
peruangan dibagi menjadi beberapa kelom mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan
pemerintah. Mudah –mudahan pendemi Covid-19 cepat berlalu agar pendidikan berjalan
dengan baik tanpa kendala, dan juga bisa membuat kejuaraan seperti event 17 Agustus
mendatang dalam memeriahkan HUT RI. Semoga juga pembelajaran di sekolah terutama
praktik tetap bisa berlangsung dengan efektif tanpa kekhawatiran dengan pandemi

Anda mungkin juga menyukai