Anda di halaman 1dari 66

PEMANFAATAN MEDIA POWERPOINT PADAPEMBELAJARAN

PEMANFAATAN MEDIA POWERPOINT PADAPEMBELAJARAN


PEMANFAATAN MEDIA POWERPOINT PADAPEMBELAJARAN SISWA
KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON
SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON
SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON
TERHADAP KOMPETENSI DASAR MENYUSUN HARGA
TERHADAP KOMPETENSI DASAR MENYUSUN HARGA
TERHADAP KOMPETENSI DASAR MENYUSUN HARGA SATUAN
PEKERJAAN MATA PELAJARAN RAB
SATUAN PEKERJAAN MATA PELAJARAN RAB
SATUAN PEKERJAAN MATA PELAJARAN RAB DI SMK N
2 PURWODADI
DI SMK N 2 PURWODADI
DI SMK N 2 PURWODADI
TAHUN AJARAN
TAHUN AJARAN
TAHUN AJARAN
2013/2014
2013/2014
2013/2014

SKRIPSI
SKRIPSI
SKRIPSI

Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1


Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1
Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Oleh
Oleh
Guruh Purbo Yuwono
Guruh Purbo Yuwono
Guruh Purbo Yuwono
5101409019
5101409019
5101409019

TEKNIK SIPIL
TEKNIK SIPIL
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
2014
2014
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”(QS.
Al Baqarah : 286).
Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa
dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir (QS. Yusuf : 87) Ibrahim berkata :
“ Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan- nya, kecuali orang – orang
yang sesat” (QS. Al Hijr : 56)
Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka – sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya (QS. Ath Tholaq : 2-3)

PERSEMBAHAN

⮚ Untuk kedua orang tuaku tercinta Ibu Hj. Siti


Rochmah, S.Pd dan Bapak H. Achmad Duraji,
S.Pd yang telah mendukung dan mendo’akanku
setiap waktu.
⮚ Untuk kakakku tersayang Fajar Setyawan, S.Pd
yang selalu mensuport dari belakang.
⮚ Untuk adikku yang tercinta Alm. Dewi Siti
Rahayu, Azzarin Gendis Citranti dan Selvia
Anggraeni yang selalu menghibur di kala suka
dan duka.
⮚ Untuk semua guru dan dosen yang telah
membimbingku selama ini.

iv
⮚ Untuk teman-teman Prodi Pendidikan Teknik Bangunan
2009 yang telah berjuang bersama selama 4,5 tahun ini.
⮚ Untuk keluarga besarku dan segenap rekan – rekan senasib
seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu – persatu.
v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat

dan karuniaNya. Sholawat serta salam selalu tercurah atas Nabi Muhammad SAW hingga

akhir zaman. Pada kesempatan ini, penulis dengan penuh syukur mempersembahkan

skripsi dengan judul “Pemanfaatan Media Powerpoint pada Pembelajaran Siswa Kelas XI

Teknik Konstruksi Batu Beton terhadap Kompetensi Dasar Menyusun Harga Satuan

Pekerjaan Mata Pelajaran RAB di SMK N 2 Purwodadi Tahun Ajaran 2013/2014”.

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan, kerjasama dan

bimbingan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs.

Muhammad Harlanu, M.Pd., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Sucipto, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

4. Didik Nopianto A.N, S.Pd., M.Pd.,Dosen Wali yang senantiasa mendampingi

penulis dan memberikan arahan serta motivasi.

5. Drs. Bambang Endroyo, M.Pd, S.E, M.T., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis.

6. Drs. Gunadi, M.T., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis.

vi
7. Drs. Agus Triyanto, M.Si., Kepala SMK N 2 Purwodadi yang telah memberikan ijin

penelitian.

8. Sudarto, S.Pd., M.Pd., Guru mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya SMK N 2 Purwodadi

yang telah memberikan bimbingan selama penelitian. 9. Peserta didik kelas XI TKBB 1 dan

TKBB 2 SMK N 2 Purwodadi yang telah berpartisipasi dalam penelitian.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca, Terima

kasih.
Semarang, 9 Januari 2014

Penulis

vii
ABSTRAK
Yuwono, G. P.2013. Pemanfaatan Media Powerpoint pada Pembelajaran Siswa Kelas XI
Teknik Konstruksi Batu Beton terhadap Kompetensi Dasar Menyusun Harga Satuan
Pekerjaan Mata Pelajaran RAB di SMK N 2 Purwodadi Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi,
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing Utama Drs. Bambang Endroyo, M.Pd, S.E, M.T dan
Pembimbing Pendamping Drs. Gunadi, M.T.

Kata kunci : menyusun harga satuan pekerjaan, pemanfaatan media power point.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar peserta didik
pada materi kompetensi menyusun harga satuan pekerjaan RAB yang dikenai pembelajaran
ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ), untuk mengetahui hasil belajar peserta
didik pada materi kompetensi dasar menyusun harga satuan pekerjaan RAB yang
menggunakan pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ) ditambah
dengan media power point, dan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar
materi kompetensi dasar menyusun harga satuan pekerjaan RAB antara kelompok peserta
didik yang menggunakan pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL )
ditambah dengan media power point dibandingkan dengan kelompok yang dikenai
pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ) pada kompetensi dasar
menyusun harga satuan pekerjaan RAB.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton
SMK Negeri 2 Purwodadi tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari dua kelas. Kelas TKBB 1
berjumlah 34 siswa, kelas TKBB 2 berjumlah 34 siswa, sedangkan sampel dalam penelitian ini
adalah kelas XI TKBB 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI TKBB 2 sebagai kelas kontrol.
Variabel dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar menyusun harga satuan pekerjaan mata
pelajaran RAB. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
test dan dokumentasi sedangkan teknik analisa data dengan menggunakan metode quasi
eksperiment dengan pendekatan pre-test dan post-test design, uji normalitas, uji homogenitas
varians dan analisis t-test (uji t).
Prestasi Belajar Siswa pada Siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton terhadap
kompetensi menyusun harga satuan pekerjaan mata pelajaran RAB di SMK N 2 Purwodadi.
Diketahui bahwa nilai rata-rata pre test pada kelompok eksperimen sebesar 47,82dan hasil post
test sebesar 80,06. Sedangkan hasil pre test pada kelompok kontrol sebesar 48,00 hasil post test
sebesar 74,94.Sedangkan pada hasil post test tingkat ketuntasan kelompok eksperimen sebesar
94,22% sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 91,18%. Dari hasil tersebut diperoleh
gambaran bahwa tingkat ketuntasan belajar secara klasikal untuk kelompok eksperimen telah
memenuhi tingkat ketuntasan belajar klasikal karena sudah lebih besar dari 75% sedangkan pada
kelompok kontrol jumlah ketuntasan klasikal sebesar 91,18% sudah memenuhi persyaratan
tingkat ketuntasan klasikal sebesar 75%.

viii
DAFTAR ISI
Halaman

JUDUL ......................................................................................................... i

PERNYATAAN ............................................................................................ ii LEMBAR

PENGESAHAN .......................................................................... iii MOTTO DAN

PERSEMBAHAN ................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix DAFTAR

TABEL.......................................................................................... xiii DAFTAR

GAMBAR ..................................................................................... xiv DAFTAR

LAMPIRAN.................................................................................. xv BAB 1.

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang ......................................................................... 1 1. 2

Perumusan Masalah .................................................................. 4 1. 3 Tujuan

Penelitian ...................................................................... 5 1. 4 Manfaat

Penelitian .................................................................... 5

1.4.1 Manfaat praktis ............................................................... 5 1.4.2

Manfaat teoritis ............................................................... 6 BAB 2. LANDASAN TEORI

2. 1 Pengertian Rencana Anggaran Biaya........................................ 7 2. 2

Kegunaan menghitung RAB .................................................... 7 2. 3 Tahap


Perencanaan Pembelajaran RAB .................................. 8

ix
2. 4 Tahap perencanaan kompetensi menyusun harga satuan

pekerjaan ...................................................................... 8 2.4.1 Materi

Pembelajaran ....................................................... 8 2.4.1.1 Kubikasi (Volume

Pekerjaan) ............................ 8 2.4.2.1 Daftar

Analisa ..................................................... 10 2. 5 Pengertian Media

Pembelajaran .............................................. 14 2. 6 Jenis – jenis Media

Pembelajaran ............................................. 15 2. 7 Manfaat Media

Pembelajaran .................................................. 16 2. 8 Pengertian Media Power

point 2007 ........................................ 18 2.8.1 Perkembangan microsoft

powerpoint 2007 ..................... 18 2.9

Kompetensi ............................................................................... 21 2.9.1

Penyusunan Program Pencapaian Kompetensi................ 22 2.9.2 Tinjauan

Umum Kompetensi

dan Uji Kompetensi Mata Diklat .................................... 23 2.9.3

Konsep uji kompetensi Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) ............................................................. 25 2.9.4

Pengertian uji kompetensi ............................................... 25 2.9.5 Fungsi

pelaksanaan uji kompetensi ................................ 26 2.9.6 Anggapan

Dasar .............................................................. 27 2.9.7 Kerangka

Berpikir ........................................................... 28 2.9.8 Paradigma

Penelitian ...................................................... 29 2.9.9 Hipotisis

Penelitian ......................................................... 30

x
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 31 3.2

Populasi dan Sampel ................................................................ 33 3.2.1


Populasi............................................................................ 33 3.2.2

Sampel ............................................................................ 34 3.3 Tempat dan

Waktu Penelitian ................................................... 35 3.4 Metode Pengumpulan

Data ....................................................... 36 3.5

Variabel ..................................................................................... 36 3.6 Definisi

Operasional ................................................................. 37 3.7 Prosedur

Penelitian ................................................................... 37 3.7.1 Tahap

Persiapan .............................................................. 37 3.7.2 Tahap pelaksanaan

penelitian ......................................... 38 3.7.3 Tahap uji coba soal

instrumen ........................................ 43 3.7.4 Tahap analisis uji coba

soal ............................................ 43 3.8 Analisis

Instrumen .................................................................... 43 3.8.1 Analisis Uji

Coba Instrumen Tes .................................... 43 3.8.2 Validitas dan

Reliabilitas................................................. 43 3.8.3 Uji

Normalitas ................................................................. 46 3.8.4 Uji

Homogenitas ............................................................. 46 3.8.5 Analisis

Data ................................................................... 48

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

Penelitian ........................................................................ 51 4.1.1 Hasil belajar

siswa .......................................................... 51

xi
4.1.2 Analisis data tes awal (pre tes) ........................................ 53 4.1.3 Uji

Homogenitas ............................................................. 53 4.1.4 Hasil Uji

Normalitas Data................................................ 54 4.1.5 Uji

t ................................................................................. 55

4.2 Data Test Akhir (Post Test) ..................................................... 57 4.2.1 Uji

Homogenitas ............................................................. 57 4.2.2 Hasil Uji

Normalitas Data ............................................... 58 4.2.3 Uji

t ................................................................................. 59

4.3 Pembahasan ............................................................................ 61 4.4


Pembahasan Ketuntasan Belajar................................................ 63 BAB 5. PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................... 66 5.2

Saran ......................................................................................... 67 DAFTAR

PUSTAKA .................................................................................... 68 DAFTAR

TABEL ......................................................................................... 70 DAFTAR

GAMBAR .................................................................................... 73 DAFTAR

LAMPIRAN ................................................................................. 75

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Hasil belajar siswa ......................................................................... 70 Tabel 2.

Ringkasan hasil perhitungan uji

homogenitasnya data Awal (Pre test) ............................................ 70 Tabel 3.

Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Awal................................. 70 Tabel 4.

Rangkuman Hasil t-test data Awal (pre tes) .................................. 71 Tabel 5.

Ringkasan hasil perhitungan uji homogenitasnya data akhir ......... 71 Tabel 6.

Rangkuman Hasil Uji NormalitasData Test Akhir ....................... 71 Tabel 7.

Rangkuman Hasil t-test data test Akhir .......................................... 72 Tabel 8.

Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol ....................... 72


xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Alur kerangka berpikir ............................................................. 73 Grafik 1.

Tingkat ketuntasan belajar Kelompok

Eksperimen dan Kontrol............................................................. 74

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar Siswa Kelas Kontrol XI TKBB 1.................................. 76

Lampiran 2. Daftar Siswa Kelas Eksperimen XI TKBB 2 .......................... 77


Lampiran 3. Daftar siswa kelas uji coba XII TKBB 2.................................. 78

Lampiran 4. Soal Test untuk Uji coba, pre test dan post test ....................... 80

Lampiran 5. Uji Validitas Soal .................................................................... 96

Lampiran 6. Data hasil belajar (pre test) antara kelas kontrol

dan eksperimen ....................................................................... 103 Lampiran 7. Uji

kesamaan dua varian data nilai belajar (pre test) antara kelas kontrol dan

eksperimen............................................................ 104 Lampiran 8. Uji perbedaan dua

rata – rata data nilai belajar (pre test) antara kelas kontrol dan

eksperimen ...................................... 105 Lampiran 9. Uji normalitas nilai belajar (pre

test) kelas kontrol ................. 106 Lampiran 10. Uji normalitas nilai belajar (pre test)

kelas eksperimen ......... 107 Lampiran 11. Jadwal

Penelitian .................................................................... 108 Lampiran 12. Silabus Rencana

Anggaran Biaya .......................................... 109 Lampiran 13. RPP Rencana Anggaran

Biaya .............................................. 112 Lampiran 14. Materi RAB kelas

eksperimen................................................ 125 Lampiran 15. Data nilai hasil belajar (post

test) antara kelompok eksperimen dan kontrol ......................................................... 144

Lampiran 16. Uji kesamaan dua varian data nilai (post test)

antara kelompok eksperimen dan kontrol ............................. 145

xv
Lampiran 17. Uji perbedaan dua rata - rata data nilai (post test) antara kelompok

eksperimen dan kontrol.............................. 146 Lampiran 18. Uji normalitas data nilai

(post test)

antara kelompok kontrol........................................................ 147

Lampiran 19. Uji normalitas data nilai (post test)

antara kelompok eksperimen ................................................ 148

Lampiran 20. Lembar pedoman wawancara untuk guru .............................. 149

Lampiran 21. Pedoman wawancara untuk siswa .......................................... 152

Lampiran 22. Dokumentasi........................................................................... 154

Lampiran 23. Surat usulan pembimbing ...................................................... 159

Lampiran 24. Surat tugas seminar proposal skripsi ..................................... 160


Lampiran 25. Berita acara seminar proposal skripsi .................................... 161

Lampiran 26. Daftar hadir seminar proposal skripsi..................................... 162

Lampiran 27. Surat ijin penelitian untuk Diknas ......................................... 163

Lampiran 28. Surat ijin penelitian untuk SMK ............................................ 164

Lampiran 29. Kartu bimbingan skripsi ......................................................... 165

Lampiran 30. Daftar Harga Chi kuadrat tabel .............................................. 168

Lampiran 31. Daftar F tabel ......................................................................... 169

Lampiran 32. Daftar T tabel.......................................................................... 171

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu bangsa.

Kemajuan pendidikan di suatu Negara selalu berkorelasi positif terhadap kemajuan

peradaban bangsa tersebut.

Melalui kegiatan pembelajaran di sekolah, diharapkan tercipta kesempatan yang luas

bagi setiap individu untuk mengembangkan dirinya secara optimal, sesuai potensi yang

dimiliki dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia sesuai dengan

rumusan tujuan pendidikan nasional.

UU Sisdiknas tahun 2003 Bab II pasal 3 menyebutkan bahwa Pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Masih banyaknya jumlah pengangguran dari golongan usia produktif di sekitar

kehidupan kita merupakan indikasi bahawa proses pendidikan belum berjalan dengan baik.

Padahal salah satu indikator keberhasilan pendidikan nasional adalah terciptanya individu

yang mandiri.

1
2

Jenis pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah salah satunya adalah

pendidikan kejuruan di tingkat Sekolah Menengah Atas, yaitu SMK. Tujuan SMK

adalah untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tententu untuk

memasuki dunia kerja dan sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan

ke jenjang yang lebih tinggi.

SMK mempunyai tiga jenis mata pelajaran yang digolongkan menjadi mata

pelajaran Normatif, Adaptif dan Produktif. Dari ketiga golongan mata pelajaran ini,

golongan mata pelajaran produktif merupakan mata pelajaran yang menuntut siswa agar

mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang merupakan bekal bagi

para siswa nantinya untuk dapat diterapkan dan dikembangkan dalam dunia kerja. Mata

pelajaran Produktif dikembangkan sesuai dengan program keahlian yang

diselenggarakan, Begitu pula dengan SMK Negeri 2 Purwodadi sebagai tempat

diselenggarakannya penelitian.

Salah satu mata pelajaran produktif yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB). RAB merupakan mata pelajaran untuk

mengetahui tentang cara menghitung biaya dan penyelenggaraan kontruksi bangunan

dengan baik. Melalui pelajaran RAB

diharapkan siswa dapat merencanakan anggaran dan kebutuhan untuk suatu bangunan.

Hasil observasi awal diperoleh di kelas ini adalah partisipasi belajar siswa dalam
kegiatan pembelajaran cenderung rendah. Hal ini dapat dilihat dalam data penilaian

Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) tahun

2012/2013 semester gasal untuk kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton

(TKBB) dimana dari data tersebut menunjukkan bahwa peserta didik mendapat nilai

batas minimal 70-73 (nilai rendah) untuk nilai produktif tersebut sebanyak 48,27%,

sedangkan peserta didik yang mendapat nilai maksimal 76-79 hanya mencapai 24,14%

saja. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil pencapaian nilai produktif kurang

optimal sesuai yang diharapkan dalam pencapaian nilai maksimal 76-79 yang hanya

mencapai 24,14%.

Rendahnya hasil dan partisipasi belajar siswa bisa saja disebabkan oleh beberapa

faktor. Faktor internal seperti kemampuan dasar akademik dan minat belajar siswa.

Faktor eksternal siswa seperti model pembelajaran yang digunakan oleh guru di dalam

pembelajaran. Hasil lain dari observasi awal yang dilakukan, bahwa pembelajaran yang

dilaksanakan di sekolah tersebut masih bersifat konvensional yaitu dengan

menggunakan ceramah plus demostrasi dan latihan (CPDL). Para siswa hanya bisa

mendengarkan dan menulis dari penjelasan guru serta bertanya langsung terhadap materi

yang kurang jelas. Selain itu sarana di dalam pembelajaran juga kurang dimanfaatkan

dengan optimal, seperti penggunaan proyektor yang digunakan untuk mata pelajaran

tertentu dan masih kurang dipergunakan sepenuhnya selain itu juga ditunjang peralatan

sederhana seperti menggunakan papan tulis (white board) sehingga kurang menarik

dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis memilih judul “Pemanfaatan Media

Powerpoint Pada Pembelajaran Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton

Terhadap Kompetensi Dasar Menyusun

4
Harga Satuan Pekerjaan Mata Pelajaran RAB Di SMK N 2 Purwodadi Tahun

Ajaran 2013/2014”.

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian diatas, maka yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Seberapa besar hasil belajar peserta didik pada materi kompetensi dasar menyusun

harga satuan pekerjaan RAB yang dikenai pembelajaran ceramah plus demonstrasi

dan latihan ( CPDL )?

2. Seberapa besar hasil belajar peserta didik pada materi kompetensi dasar menyusun

harga satuan pekerjaan RAB yang menggunakan metode pembelajaran ceramah plus

demonstrasi dan latihan ( CPDL ) ditambah dengan media powerpoint ?

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar materi kompetensi dasar menyusun harga

satuan pekerjaan RAB antara kelompok peserta didik yang menggunakan metode

ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ) ditambah dengan media powerpoint

dibandingkan dengan kelompok yang dikenai pembelajaran ceramah plus

demonstrasi dan latihan ( CPDL ) pada kompetensi dasar menyusun harga satuan

pekerjaan RAB ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada materi kompetensi menyusun

harga satuan pekerjaan RAB yang dikenai pembelajaran ceramah plus demonstrasi

dan latihan ( CPDL ).

2. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada materi kompetensi dasar

menyusun harga satuan pekerjaan RAB yang menggunakan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan ( CPDL ) ditambah dengan media powerpoint.

3. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar materi kompetensi dasar
menyusun harga satuan pekerjaan RAB antara kelompok peserta didik yang

menggunakan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ) ditambah

dengan media powerpoint dibandingkan dengan kelompok yang dikenai

pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ) pada kompetensi dasar

menyusun harga satuan pekerjaan RAB.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini ada dua, antara lain :

1.4.1 Manfaat praktis, yaitu:

1) Sebagai bahan informasi bagi guru SMK, khususnya yang mengajar mata

pelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB), di dalam pelaksanaan mengajar

yang dapat menumbuhkan persepsi yang baik dari siswa.

2) Sebagai bahan informasi bagi pihak sekolah, khususnya guru di dalam upaya

menanam minat belajar siswa guna dapat mendukung hasil belajar yang

optimal, khususnya mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB).

1.4.2 Manfaat teoretis, yaitu:

1) Sebagai bahan informasi bagi siswa SMK, tentang perlunya menambah

hazanah ilmu pengetahuan pelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB),

sehingga menimbulkan minat belajar dalam meningkatkan hasil belajar

yang optimal, khususnya mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB).

2) Sebagai bahan informasi bagi peneliti – peneliti yang ada hubunganya

dengan masalah hasil belajar mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya

(RAB).

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rencana Anggaran Biaya


RAB ( Rencana Anggaran Biaya ) yaitu merencanakan suatu bangunan sekaligus

dengan perhitungan beserta biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan bangunan tersebut.

Anggaran suatu bangunan yang sama, akan berbeda – beda di masing - masing daerah, hal

ini disebabkan antara lain oleh perbedaan harga bahan, upah tenaga dan biaya transportasi

yang berbeda di masing – masing daerah. Demikian juga adanya kenaikan harga yang

terjadi pada waktu – waktu tertentu. Sehingga dalam menyusun RAB haruslah

dicantumkan lokasi dan waktu RAB tersebut di susun (Sunardi 2001: 3).

2.2 Kegunaan menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya) Kegiatan estimasi /

penyusunan anggaran biaya dilakukan dengan tujuan tertentu, tergantung siapa / pihak

mana yang membuatnya.

1. Pihak Pengguna Jasa / Prinsipal membuat Rencana Anggaran Proyek (RAP) bertujuan

untuk mendapatkan informasi / gambaran tentang berapa biaya yang harus disediakan

untuk merealisasikan proyeknya.

2. Pihak Penyedia Jasa / Kontraktor membuat RAP bertujuan untuk melakukan

penawaran / mengikuti lelang terhadap proyek konstruksi. Sebab kontraktor akan

berpotensi memenangkan lelang jika penawaran yang diajukan dibawah harga yang

dibuat oleh Pengguna Jasa.

7
8

2.3 Tahap Perencanaan Pembelajaran RAB

Berdasarkan silabus mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya, maka dalam perencanaan

pembelajaran RAB diambil kompetensi dasar menyusun harga satuan pekerjaan bangunan,

dalam kompetensi dasar menyusun harga satuan pekerjaan pada indikator menjelaskan

menyusun harga satuan pekerjaan, dan terdapat materi cara menyusun dan membuat harga

satuan pekerjaan.

2.4 Tahap perencanaan kompetensi menyusun harga satuan pekerjaan 2.4.1


Materi Pembelajaran

Pada sub kompetensi dasar menyusun harga satuan pekerjaan konstruksi

Gedung, bangunan Air, Jalan dan Jembatan. Maka diambil materi perhitungan

volume pekerjaan bangunan (kubikasi) dan analisa harga satuan pekerjaan

bangunan yang mencangkup daftar analisa pekerjaan bangunan.

2.4.1.1 Kubikasi (Volume Pekerjaan)

Volume pekerjaan adalah menghitung besarnya volume

pekerjaan dalam masing - masing satuan. Volume pekerjaan

juga dapat disebut dengan kubikasi pekerjaan.

Adapun satuan untuk volume pekerjaan adalah :

∙ : pemasangan batu belah, galian dan urugan tanah

dsb.

∙ : pemasangan lantai tegel, plafon, pengecatan dsb.

∙ : pemasangan bowplank, instalasi air bersih dsb.


9

∙ Kg : pekerjaan besi beton, angkur dsb.

∙ Buah : kunci tanam, titik lampu dsb.

∙ Dan sebagainya.

a. Cara Menghitung Volume Pekerjaan

Adapun bahan / pedoman untuk menghitung besarnya

volume pekerjaan yaitu :

1) Gambar Denah : untuk mengetahui ukuran panjang dan lebarnya.

2) Gambar Potongan : untuk mengetahui tinggi dan lebar

bangunan.

3) Gambar Detail : untuk menjelaskan ukuran – ukuran khusus.

4) Gambar Penulangan : untuk mengetahui letak serta besi yang

diperlukan.
b. Uraian Volume Pekerjaan

Uraian Volume Pekerjaan adalahmenguraikan secara rinci

besarnya volume pekerjaan. Menguraikan berarti menghitung besarnya

masing – masing volume pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan

gambar detail.

Kemudian volume pekerjaan tersebut disusun dan dikelompokkan

menurut kelompok jenis pekerjaannya, mulai dari pekerjaan persiapan

sampai dengan pekerjaan finishing. Adapun jenis - jenis pekerjaan

antara lain :

10

1) Pekerjaan pembersihan lapangan

2) Pekerjaan pengukuran

3) Pekerjaan tanah

4) Pekerjaan pasangan dan plesteran

5) Pekerjaan beton

6) Pekerjaan kayu

7) Pekerjaan cat dan kapuran

8) Pekerjaan besi dan penggantung

9) Pekerjaan instalasi

2.4.2.1 Daftar Analisa

Daftar Analisa adalah susunan daftar yang berisi angka – angka (indek)

yang menunjukkan jumlah bahan dan tenaga yang dibutuhkan dalam

setiap satu satuan jenis pekerjaan. Daftar Analisa yang kita kenal saat

ini ada dua, yaitu :

1) Daftar Analisa BOW (Borgenlijke Openbare Werken) analisa

BOW ditetapkan oleh Dir. BOW oleh pemerintah Belanda pada

tanggal 28 Februari 1921.


2) Daftar Analisa SNI (Standar Nasional Indonesia), yang ditetapkan

menurut SK SNI pada tahun 1991. Analisa SNI ini dikeluarkan

oleh Pusat Penelitian Dan Pengembangan Pemukiman. Prinsip

yang mendasar pada metode SNI adalah daftar koefisien bahan

dan upah tenaga sudah ditetapkan untuk menganalisa harga atau

11

biaya yang diperlukan dalam membuat harga satu satuan

pekerjaan bangunan.

a. Fungsi Daftar Analisa

Untuk Menghitung kebutuhan bahan, tenaga serta besarnya biaya

yang diperlukan untuk setiap satu satuan jenis pekerjaan.

b. Indeks Pada Daftar Analisa

Indeks adalah faktor pengali / koefisien sebagai dasar


penghitungan biaya bahan dan upah kerja.
Contoh :
1) Pekerjaan 1 Pasangan batu belah 1Pc:3Kp:10Ps (SK SNI T.02 1991).
1,20 Batu Belah @Rp. = Rp.
1,23Zak Pc @Rp. = Rp.
0,12 Kapur @Rp. = Rp.
0,41 Pasir @Rp. = Rp.
0,15Mandor @Rp. = Rp.
0,06 Kepala Tk. Batu @Rp. = Rp.
0,60 Tukang Batu @Rp. = Rp.
1,50 Pekerja @Rp. = Rp.
+
Dari Daftar Analisa di atas bahwa untuk setiap pekerjaan 1

pasangan batu belah 1Pc:3Kp:10Ps, memerlukan bahan sebesar : 1,20 Batu

Belah

1,23 Zak Pc

0,12 Kapur

0,41 Pasir
12
Sedangkan banyaknya tenaga kerja yang diperlukan adalah : 0,15

Mandor

0,06 Kepala Tk. Batu

0,60 Tukang Batu

1,50 Pekerja

Maksud dari kebutuhan tenaga kerja tersebut apabila bekerja bersama - sama

dalam satu hari akan dapat menyelesaikan 1 pasangan batu belah

1Pc:3Kp:10Ps.

2) Pekerjaan 1 urugan pasir – SK SNI T – 02 – 1991 – 03 1,30 1 pasir


urug @Rp. = Rp.
0,30 tukang batu @Rp. = Rp.
0,03 kep.tukang batu @Rp. = Rp.
0,60 pekerja @Rp. = Rp.
0,06 mandor @Rp. = Rp.
+

Dari Daftar Analisa di atas bahwa untuk setiap pekerjaan 1 urugan


pasir sebesar :

1,30 1 pasir urug

Sedangkan banyaknya tenaga kerja yang diperlukan adalah : 0,30

tukang batu

0,03 kep.tukang batu

0,60 pekerja

0,06 mandor
13

Maksud dari kebutuhan tenaga kerja tersebut apabila bekerja bersama - sama

dalam satu hari akan dapat menyelesaikan 1 urugan pasir.

3) Pekerjaan pasangan batu bata 1Pc:2Ps tebal ½ bata – SK SNI T – 03 – 1991 –

03
80 buah batu bata @Rp. = Rp.
0,65 Zak Pc @Rp. = Rp.
0,042 pasir pasang @Rp. = Rp.
0,16 tukang batu @Rp. = Rp.
0,06 kep.tukang batu @Rp. = Rp.
0,48 pekerja @Rp. = Rp.
0,048 mandor @Rp. = Rp.
+

Dari Daftar Analisa di atas bahwa untuk setiap pekerjaan 1 pasangan batu

batu bata 1Pc:2Ps tebal ½ bata sebesar :

80 buah batu bata

0,65 Zak Pc

0,042 pasir pasang

Sedangkan banyaknya tenaga kerja yang diperlukan adalah : 0,16

tukang batu

0,06 kep.tukang batu

0,48 pekerja

0,048 mandor
14

Maksud dari kebutuhan tenaga kerja tersebut apabila bekerja bersama - sama

dalam satu hari akan dapat menyelesaikan 1 pasangan batu bata ½ bata.

2.5 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,’perantara’

atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari

pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam

pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih

khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat –
alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

informasi visual atau verbal.

Batasan lain telah dikemukakan oleh para ahli yang sebagian di antaranya akan

diberikan berikut ini. AECT (Association of Education and Communication Technology,

1977) memberi batasan tentang media sebagai salah satu bentuk dan saluran yang

digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Di samping sebagai sistem

penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut

Fleming (1987: 234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua

pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau

15

perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar

siswa dan isi pelajaran.

Heinich, dan kawan – kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara

yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio,

rekaman audio, gambar yang diproyeksikan,bahan – bahan cetak, dan sejenisnya adalah

media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan – pesan atau informasi yang bertujuan

instruksional atau mengandung maksud – maksud npengajaran maka media itu disebut media

pembelajaran. Dari beberapa definisi tentang media pembelajaran diatas, dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran merupakan segala komponen dalam lingkungan belajar siswa

yang dipergunakan oleh pengajar agar pembelajaran berlangsung lebih efektif. Sehingga

pesan atau informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman dan

sebagainya pada saat proses penyampaian informasi dari guru ke peserta didik dapat berjalan

lancar (Arsyad, 2011: 3-4).

2.6 Jenis–Jenis Media Pembelajaran

Ada berbagai media pembelajaran. Beberapa ahli mencoba menggolongkannya

untuk mengenal karakteristik media tersebut. Menurut pendapat dari Sudjana (2010)

media pembelajaran digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu:

1) Media Audio
16

Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan.

Contoh media audio antara lain: radio, piringan audio, pita audio, tape recorder,

phonograph, telepon, laboratorium bahasa.

2) Media Visual

Media visual terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Media visual diam, contohnya: foto, ilustrasi, flash card, gambar pilihan dan

potongan gambar, film bingkai, film rangkai, transparansi, proyektor, grafik,

bagan, diagram, poster, gambar kartun, peta dan globe.

b. Media visual gerak, meliputi: gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan

sebagainya

3) Media Audio Visual, di bedakan menjadi media audio visual diam dan media audio

visual gerak. Media audio visual diam meliputi slow scan TV, time shared TV, TV

diam, film rangkai bersuara, film bingkai bersuara. Sedangkan media audio visual

gerak terdiri atas film bersuara, pita video, film TV, televisi, holograf.

4) Lingkungan sebagai media

Banyak potensi disuatu daerah atau di sekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan

sebagai media dan sumber pembelajaran. Lingkungan merupakan media dan sumber

belajar yang dapat dipergunakan untuk memperkaya bahan dan kegiatan belajar

siswa di sekolah.

2.7 Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2011), penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar

mengajar memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

17

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.

2) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera,

misalnya:

a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan gambar atau model. b. Objek

yang kecil, dapat dibantu dengan penggunan proyektor atau gambar.

c. Kejadian atau peristiwa dimasa lalu dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film atau

video.

3) Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi

sikap pasif dan didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:

1. Menimbulkan motivasi belajar siswa

2. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan

lingkungan dan kenyataan.

3. Memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

4) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih di pahami oleh

siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

5) Media pembelajaran memberikan informasi/kesamaan dalam pengamatan kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta

18

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya

misalnya karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

2.8 Pengertian Media Powerpoint

Microsoft Powerpoint 2007 merupakan program untuk menyusun presentasi

yang termasuk dalam paket microsoft Office. Aplikasi ini sangat populer dan banyak

digunakan, baik oleh kalangan pengguna komputer secara umum maupun pengguna

dalam lingkup bisnis, pendidikan, dan lain sebagainya. Microsoft powerpoint 2007

menyediakan beragam fasilitas yang semakin lengkap disertai dengan user friendly

sehingga memudahkan pemakaiannya.


Sebagai program standar untuk mengolah presentasi dan elemen grafis penunjang

presentasi bisa dikatakan bahwa powerpoint memiliki banyak nilai lebih

dibandingkan program – program sejenis.

2.8.1 Perkembangan microsoft powerpoint 2007

Setiap merilis versi terbaru, microsoft powerpoint selalu

menambahkan beragam fasilitas baru. Pada bagian ini anda akan melihat

beberapa kelebihan dan fitur – fitur terbaru dalam microsoft powerpoint. Selain

itu, anda akan mengetahui prinsip dasar yang harus dikuasai oleh pengguna

Microsoft powerpoint.

Microsoft powerpoint 2007 memungkinkan Anda untuk

menambahkan content multimedia dalam presentasi, seperti clip art, foto,

animasi, sound, dan movie. Tersedianya beragam fitur dan

19

fasilitas baru tersebut menjadikan powerpoint tidak hanya digunakan untuk

membuat presentasi verbal saja, tetapi juga untuk keperluan presentasi lain,

misalnya presentasiproduk, iklan, company profile, ilustrasi panggung, dan lain

sebagainya. Agar dapat menguasai powerpoint dalam pembuatan presentasi,

terdapat beberapa hal mendasar yang perlu diperhatikan, yaitu :

1) Anda harus memahami menu dan fungsi beberapa menu atau tool serta

menguasai cara mengoperasikannya.

2) Untuk menumbuhkan kreatifitas dan memperkaya ide – ide tampilan

presentasi. Anda bisa memperbanyak literatur dengan melakukan browsing

di Internet.

3) Melakukan eksperimen dengan mengombinasikan beberapa fasilitas yang

ada, misalnya kombinasi design layout, animasi, style dan sebagainya

(Renati Winong, dkk., 2007: 1-2).

Adapun langkah – langkah untuk mendesain media pembelajaran powerpoint

yang tepat agar materi yang dipresentasikan dapat dipahami oleh siswa secara
maksimal adalah sebagai berikut: 1) Tentukan topik sesuai dengan materi yang

akan di sampaikan 2) Siapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah

dirumuskan.

Pemilihan materi ini sangat penting karena tidak semua materi

dianjurkan untuk menggunakan powerpoint.

20

3) Identifikasi bahan-bahan materi tersebut untuk diseleksi mana yang sesuai

dengan karakteristik media presentasi. Ingat tidak semua materi tersebut cocok

untuk dituangkan melalui media presentasi.

4) Tulis materi yang telah dipilih dalam kalimat yang singkat, pointers dan hanya

memuat poin-poin penting saja (key words). Penulisan penjelasan yang panjang

lebar sangat tidak dianjurkan dalam penulisan naskah presentasi. Pada saat

membuat outline ini, pikirkan juga bahan-bahan pendukung presentasi, misalnya:

clip art, picture, sound, background music, video klip dan lain sebagainya.

5) Tuangkan pesan-pesan yang disajikan dalam berbagai format seperti teks

(kata-kata), gambar, animasi atau audio-visual. Lengkapi outline yang

sudah dibuat dengan keterangan tambahan. Berilah warna pada font. Atur

tata letaknya. Berilah warna pada

background.

6) Pastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah

dipahami oleh sasaran. Menyelesaikan desain, mengulas ulang desain yang

telah dibuat. Jika perlu minta pendapat dan masukan dari orang lain.

Lakukan perbaikan - perbaikan jika diperlukan, hingga Anda telah yakin

presentasi telah seperti yang diinginkan.

7) Sajikan isi materi secara urut dan sistematis agar mempermudah penyajian

dan pesan mudah dipahami oleh siswa.

21
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan media powerpoint terlebih dahulu guru harus menyiapkan materi

pembelajaran yang didesain ke dalam microsoft powerpoint. Kemudian menyeleksi

materi pembelajaran yang sesuai yang dapat ditampilkan ke dalam slide microsoft

powerpoint. Mendesain materi dengan menggunakan picture, clipart, animation,

warna dan suara. Setelah selesai proses pembuatan materi ke dalam slide microsoft

powerpoint, seorang guru dapat melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.

2.9 Kompetensi

Mutu atau kualitas kemampuan untuk menguasai tuntutan pekerjaan, ditentukan oleh

unsur – unsur pekerjaan, teori dan kepandaian, seperti dikatakan oleh Oteng Sutisna : “

Cara yang paling baik untuk menjelaskan konsep kompetensi ini ialah dengan

melukiskan tiga unsurnya : job (pekerjaan), theory (teori) dan know-how (kepandaian).

“ Kompetensi bertalian dengan pekerjaan. Pekerjaan tersebut mengandung tuntutan,

supaya dikerjakan dengan perilaku yang paling diharapkan, tidak asal dikerjakan saja.

Untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan tuntutan – tuntutan yang dipersyaratkan,

maka orang yang dibebani tugas harus memiliki teori atau pengetahuan, pandangan

atau konsep – konsep yang dapat menjelaskan kepadanya tentang pekerjaan tersebut

dengan tuntutannya. Berdasarkan pengetahuan, pandangan dan pikiran – pikiran

dimaksud ia mampu menyediakan seperangkat cara – cara operasional, serta informasi

dan

22

keterampilan untuk pekerjaan tersebut. Sekalian hal ini diperoleh dalam proses sertifikasi

dan latihan.

Apabila tugas mendidik dan mengajar yang dikerjakan oleh guru – guru di

sekolah adalah suatu profesi, maka untuk menjalankan tugas tersebut, sebagai tenaga

profesional, guru – guru harus memiliki kompetensi, yaitu wibawa, kemampuan

kecakapan dan keakhlian dalam menjalankan tugas mereka dengan cara yang paling

diharapkan. Kompetensi yang dituntut dari guru – guru adalah kompetensi untuk
mengajar dan mendidik di sekolah. Kemampuan, kecakapan dan keakhlian guru

meliputi berbagai unsur perbuatan yang sifatnya lebih khusus lagi. Perincian kegiatan

mengajar dan mendidik ke dalam unsur – unsur yang lebih operasional adalah suatu

hal yang penting, sehingga tingkat kompetensi dapat diukur dan dinilai secara aktual

dan obyektif.

Kompetensi juga menyangkut efisiensi, efektivitas, dan kualitas yang

ditentukan dalam proses evaluasi. Untuk itu guru – guru dievalusai di dalam tugasnya,

sehingga kompetensi mereka dapat ditentukan pula (Hariwung, 1989: 11-12).

2.9.1. Penyusunan Program Pencapaian Kompetensi

Penyusunan program pencapaian kompetensi merupakan

kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta didik dalam merencanakan

kompetensi. Penyusunan program pencapaian kompetensi merupakan kegiatan

yang dilaksanakan oleh peserta didik dalam merencanakan kompetensi yang

akan dipelajari dalam satu satuan waktu belajar

23

tertentu. Rencana belajar ini disusun dengan mengacu diagram pencapaian

kompetensi yang tertuang dalam bagian II garis-garis besar program pendidikan dan

pelatihan, Kurikulum SMK edisi 1999, serta disesuaikan dengan tingkat penguasaan

prasyarat atau kompetensi awal yang dimiliki siswa. Kegiatan ini memiliki beberapa

tujuan, yaitu :

a) Memperoleh acuan tertulis tentang rencana pencapaian kompetensi

setiap siswa. Acuan ini dipergunakan sebagai bahan komunikasi antara

siswa dengan pembimbing dalam hal pelaksanaan belajar.

b) Menyiapkan mental siswa/peserta diklat dalam melaksanakan kegiatan

belajar.

c) Mengembangkan sikap disiplin dan kebiasaan merekam/mencatat

(recording) suatu kegiatan ke dalam lembaran/buku bukti rekaman hasil

belajar.
2.9.2. Tinjauan Umum Kompetensi dan Uji Kompetensi Mata Diklat Program

diklat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan

Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) merupakan program khusus dalam bidang

teknologi bangunan, bertujuan menyiapkan tamatan untuk menjadi tenaga kerja

menengah dalam bidang bangunan yang mampu bekerja mandiri, memiliki

pengetahuan, menguasai keterampilan dan sikap profesional. Sesuai dengan

kurikulum SMK, maka materi pelajaran di bagi dalam tiga program, yaitu program

normatif, program adaftif, dan program keahlian. Setiap program

24

tersebut mempunyai sasaran dan tujuan masing - masing, yang satu

sama lainnya berhubungan dan berpengaruh terhadap kemampuan

yang diharapkan dari lulusan bidang keahlian SMK Negeri 2

Purwodadi. Jurusan Bangunan di SMK Negeri 2 Purwodadi memiliki

dua bidang keahlian, diantaranya Teknik Konstruksi Batu Beton dan

Teknik Gambar Bangunan.

Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana

Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Bangunan Sederhana merupakan

dasar dari perhitungan biaya bangunan di SMK Negeri 2 Purwodadi.

dasar-dasar yang menjadi perhitungan biaya suatu bangunan yang

dikaji mulai dari perhitungan volume, Analisa Harga Satuan (AHS),

Rencana Anggaran Biaya (RAB), rekapitulasi Rencana Anggaran

Biaya (RAB), serta membuat Rencana Kerja dan Syarat – syarat

(RKS), sehingga bentuk dari program keahlian RAB dan RKS lebih

bersifat hitungan yang harus dimengerti oleh siswa kelas XI. Adapun

standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa, yaitu:

Tabel .1.1

Standar Kompetensi
Standar kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menyusun 1.1 Menyusun Harga Satuan Pekerjaan RAB

Rencana Pekerjaankonstruksi gedung bangunan air, jalan

AnggaranBiaya dan jembatan

25

2.9.3. Konsep uji kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Salah satu

program yang dilaksanakan sebagai upaya

peningkatan mutu tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah uji

kompetensi SMK, melalui uji kompetensi akan diperoleh gambaran tentang

mutu hasil pendidikan nasional secara berkelanjutan (Depdikbud 1999). Uji

kompetensi ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan

produktif individu siswa

menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Membuat RKS Bangunan

Sederhana.

2.9.4. Pengertian uji kompetensi

Istilah kompetensi dewasa ini sudah semakin banyak

dibahas, baik dalam bidang formal (sekolah) maupun pendidikan non formal Balai

Latihan Kerja (BLK). Balai latihan Nasional Australia (1992), mengemukakan

bahwa kompetensi adalah “spesifikasi dari pengetahuan dan keterampilan yang

mangacu pada industri atau dalam lingkungan pekerjaan atau tingkat industry

berdasarkan pada standar penilaian yang dibutuhkan dalam pekerjaan”. Crunkiton

(Bidulang, 2000 : 12) mendefinisikan kompetensi adalah “sejumlah kemampuan,

keterampilan, pengetahuan, sikap, norma atau nilai yang dimiliki seseorang,

sehingga menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas”. Menurut direktorat

Dikmenjur (1999 : 3), menjelaskan bahwa “uji kompetensi adalah suatu proses

pengumpulan bukti-bukti dan membuat penilaian apakan suatu kompetensi telah

tercapai, atau
26

pengujian juga dimaksudkan untuk menginformasikan apakah seseorang dalam

melaksanakan suatu pekerjaan yangtelah ditetapkan sesuai dengan standar yang

berlaku atau standar kompetensi yang ditetapkan”. Berdasarkan macam-macam

pengertian kompetensi

diatas, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud uji kompetensi dalam penelitian

ini adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

kemampuan siswa setelah melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar pada

program diklat Membuat RAB dan RKS Bangunan Sederhana.

2.9.5. Fungsi pelaksanaan uji kompetensi

Uji kompetensi mempunyai peranan yang sangat penting

untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan mengetahui taraf

kemampuan siswa setelah melaksanakan kurikulum edisi 1999. Selain itu juga

menurut Mucktiany (1999 : 7), pelaksanaan uji kompetensi berfungsi untuk

menghasilakan suatu standar kompetensi mengenai kemampuan seseorang dalam :

1. Menjelaskan suatu tugas/pekerjaan (keterampilan tugas yaitu, unjuk kerja

yang dipersyaratkan untuk menyelesaikan tugas dan sub kompetensi).

2. Mengorganisasikan tugas / pekerjaan (keterangan mengatur tugas, yaitu,

kemampuan mengatur /mengorganisasikan tugas-tugas yang berbeda dalam

suatu pekerjaan tersebut agar dapat dilaksanakan).

27

3. Memutuskan suatu pekerjaan yang harus dikerjakan bila terjadi sesuatu yang

berbeda dengan rencana awal (keterampilan mengatasi keadaan yang tak

terduga yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau pekerjaan

yang berbeda dengan pekerjaan yang biasa dilakukan).

4. Menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah /


pekerjaan pada situasi yang berbeda (keterampilan beradaptasi dengan

lingkungan kerja orang lain).

2.9.6. Anggapan Dasar

Menurut Arikunto (1996 : 17) yang menyatakan bahwa :

”Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti,

yang akan berfungsi sebagai hal yang akan dipakai untuk tempat berpijak bagi

peneliti dalam melaksanakan penelitiannya : Adapun yang menjadi anggapan

dasar dalam penelitian ini

adalah sebagaiberikut :

1. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang bisa dimanfaatkan oleh siswa

untuk memperoleh informasi dalam usaha pembelajarannya. 2. Proses

pemanfaatan sumber belajar dapat lebih mempermudah siswa dalam proses

belajar.

3. Kompetensi atau prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh berbagai

faktor dari dalam diri siswa (internal) dan faktor dari luar diri siswa

(eksternal).

28

4. Proses pemanfaatan sumber belajar oleh siswa merupakan salah satu faktor

eksternal yang dapat mempengruhi prestasi belajar siswa di sekolah.

2.9.7. Kerangka Berpikir

1. Pemanfaatan Media Powerpoint Pada Pembelajaran Siswa Kelas XI Teknik

Konstruksi Batu Beton Terhadap Kompetensi Dasar Menyusun Harga Satuan

Pekerjaan Mata Pelajaran RAB Di SMK N 2 Purwodadi Tahun Ajaran

2013/2014.

Proses pemanfaatan media powerpoint dalam proses

pembelajaran oleh siswa merupakan proses atau cara memanfaatkan sumber

belajar oleh siswa untuk pencapaian tujuan pembelajaran yang diterapkan


dalam memperoleh hasil belajar yang maksimal. Jenis – jenis pemanfaatan

sumber belajar dalam memperoleh informasi

belajar dalam proses pembelajarannya pada program diklat menghitung Rencana

Anggaran Biaya (RAB) dan menyusun Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS)

Bangunan gedung sederhana berdasarkan atas kebutuhan informasi belajar siswa

dalam memperoleh pengetahuan sesuai dengan pembelajarannya.

Adapun kerangka berfikir dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.
29

Materi pembelajaran Renacana Anggaran Biaya

(RAB)

Pemanfaatan Media Power

point

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Metode CPDL ditambah menggunakan media Metode pembelajaran ceramah plus demonstrasi

powerpoint/proyektor dan latihan ( CPDL )

prestasi meningkat prestasi meningkat

2.9.8. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif/positivistik, yang dilandasi

pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan

gejala bersifat kausal (sebab akibat) maka peneliti dapat melakukan penelitian

dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola hubungan antara


variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma

penelitian atau model penelitian.

30

Jadi paradigma dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir

yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus

mencerminkan jenis dan jumlah rumusan yang perlu dijawab melalui

penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah

hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Berdasarkan hal ini

maka bentuk – bentuk paradigma

atau model penelitian kuantitatif khususnya untuk penelitian survey

(Sugiyono,2007: 8).

2.9.9. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Hasil belajar mata pelajaran RAB siswa kelas XI TKBB SMK Negeri 2

Purwodadi pada kompetensi dasar menyusun harga satuan pekerjaan dengan

metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) ditambah dengan

memanfaatkan media powerpoint dalam pembelajaran lebih baik daripada hasil

belajar siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan ( CPDL ).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Dalam suatu penelitian digunakan rencana dan teknik tertentu dengan tujuan

agar penelitian yang dilakukan mempunyai arah yang tidak menyimpang dari tujuan

penelitian tersebut. Penelitian ini bersifat eksperimental, menurut Singarimbun dan

Effendi (1989: 6) penelitian eksperimental dimaksudkan untuk mengetahui hubungan

sebab akibat variabel penelitian, dengan kata lain eksperimen selalu dilakukan dengan
maksud untuk melihat akibat suatu perilaku. Pelaksanaan penelitian eksperimen

memerlukan konsep dan variabel yang jelas dan pengukuran yang cermat.

Penelitian ini menggunakan desain pre experimental design, seringkali dipandang

sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu, sering disebut juga dengan

istilah “quasi experiment” atau eksperimen pura – pura. Disebut demikian karena

eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

dikatakan ilmiah mengikuti peraturan – peratuaran. Peneliti memilih quasi experiment

dengan bentuk Pre-test and Post-test(Arikunto,2010: 123). Di dalam desain quasi

eksperiment ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan

sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen disebut

(0 ) pre test, dan observasi sesudah eksperimen (0 ) disebut post-test.

Perbedaan

31
32

antara 0 dan 0 yakni 0 - 0 diasumsikan merupakan efek dari treatment


atau eksperimen (Arikunto,2010: 124).

Penelitian diawali dengan menentukan populasi dan memilih sampel dari

populasi yang ada. Kemudian kegiatan penelitian dilakukan dengan memberi perlakuan

padakelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan model

pembelajaran memanfaatkan media powerpoint, pada kelas kontrol diterapkan

pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ). Setelah mendapatkan

perlakuan yang berbeda, pada kedua kelas diberikan tes dengan materi yang sama

untuk mengetahui hasil belajar dalam kompetensi dasar menyusun harga satuan

pekerjaan mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) pada kedua kelas tersebut.

Pada penelitian ini rancangan yang digunakan adalah pre experimental design

dengan bentuk Pre-test and Post-test, karena dengan desain ini baik subyek kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol telah ditentukan dan diobservasi dua kali (Pre-

test dan Post-test) (Arikunto,2010: 124). Yang prosedurnya digambarkan sebagai


berikut :

33

Tabel 3.1 Prosedur Penelitian


No Kelompok Pengukuran Perlakuan (treatment) Pengukuran

. (group) awal (pre-test) akhir (post –test)

1. Eksperimen T0 Pembelajaran T

denganmetode CPDL

ditambahdengan

pemanfaatan

2. Kontrol T0 media powerpoint.

Pembelajaran T

ceramahplus

demonstrasi (CPDL).

Berdasarkan sumber – sumber di atas, eksperimen adalah observasi

dibawah kondisi buatan yang dibuat dan diatur oleh peneliti untuk mengetahui

hubungan sebab akibat, di samping itu penelitian eksperimen sifatnya ‘ketat’ dalam

arti bahwa desainnya harus mantap dan tidak dapat berubah selama penelitian
berlangsung (Arikunto,2006: 89).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu

Beton SMK Negeri 2 Purwodadi tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari dua kelas,

kelas XI TKBB 1 berjumlah 34 siswa, kelas XI TKBB 2 berjumlah 34 siswa.

34

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:

131).Sampel dalam penelitian ini adalah sekelompok peserta didik yang terdiri dari

satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan total sampel atau saturation sampling adalah metode pengambilan

sampel dengan mengikutsertakan semua anggota sampel penelitian.

http://macam – macam metode sampling & tahap pembuatan laporan


penelitian_yudhislibra’sblog.html. [diakses 18-11-2013].

Dengan cara mengambil nilai RAB dari UAS Semester 1 kelas XI sehingga

diperoleh nilai awal untuk menentukan bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi

yang sama atau homogen, setelah itu kita dapat memilih secara acak satu kelas sebagai

kelas uji coba instrumen, satu kelas sebagai kelas kontrol, dan satu kelas sebagai kelas

eksperimen.

Asumsi ini didasarkan pada ciri - ciri relatif yang dimiliki populasi,

antara lain sebagai berikut.

a) Peserta didik mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama. b) Peserta didik

yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas paralel yang sama.

c) Pembagian kelas tidak berdasarkan ranking.

d) Buku sumber yang digunakan sama.

Setelah dilakukan pengambilan sampel diperoleh satu kelas eksperimen,


satu kelas kontrol, dan satu kelas uji coba yakni sebagai berikut :

35

a) Kelas eksperimen

Pada kelas ini diberikan suatu treatment atau perlakuan yang dalam hal ini adalah

model pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) ditambah dengan

memanfaatkan media powerpoint dalam mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya

( RAB ). Kelas yang dijadikan kelas eksperimen adalah peserta didik kelas XI TKBB 2

SMK Negeri 2 Purwodadi. b) Kelas kontrol

Pada kelas ini diberikan suatu treatment atau perlakuan yang dalam hal ini adalah

dengan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ). Kelas yang

dijadikan kelas kontrol adalah peserta didik kelas XI TKBB 1 SMK Negeri 2

Purwodadi.

c) Kelas uji coba

Pada kelas ini diberikan soal uji coba kemampuan tentang materi kompetensi

menyusun harga satuan pekerjaan pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya

( RAB ). Kelas yang dijadikan kelas uji coba adalah peserta didik kelas XII TKBB

2.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Purwodadi pada Kelas XI Program

Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton pada tahun pembelajaran 2013/2014 dengan

waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 September – 16 Oktober 2013.

36

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Metode Test

Dalam penelitian ini digunakan tes prestasi belajar atau achivement test. Test prestasi yaitu
tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu

(Arikunto, 2006: 127), maka dalam hal ini yang diukur adalah pencapaian hasil belajar

kompetensi kejuruan.

3.5 Variabel

1. Variabel penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini terbagi atas:

a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang diselidiki

pengaruhnya. Sebagai variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah pemanfaatan

media powerpoint dengan menggunakan media proyektor,

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang diramalkan akan timbul dalam

hubungannya yang fungsional dari variabel bebas. Sebagai variabel

terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar

menyusun harga satuan pekerjaan RAB siswa kelas XI Teknik Konstruksi

Batu dan Beton SMK Negeri 2 Purwodadi.

37

3.6 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah Penggunaan powerpoint

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran kompetensi dasar

menyusun harga satuan pekerjaan RAB (Rencana Anggaran Biaya) adalah

peningkatan skor yang didapat peserta didik setelah mengalami tingkatan berfikir

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi dengan

menggunakan suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu

yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta

didik mengenai menyusun harga satuan pekerjaan RAB (Rencana Anggaran Biaya).
3.7 Prosedur Penelitian

3.7.1. Tahap Persiapan

a. Mengadakan pembatasan materi

b. Penyusunan dan pembuatan media powerpoint

c. Menentukan alokasi waktu untuk mengerjakan tes soal

d. Jumlah waktu yang disediakan untuk mengerjakan tes ini adalah sebanyak

35 menit.

e. Menentukan tipe tes

Soal yang digunakan obyektif pilihan ganda.

f. Menentukan komposisi karakteristik kreatifitas.

Perangkat tes yang diujicobakan terdiri atas lima jenjang kognitif, yaitu

kemampuan pengetahuan, pemahaman, penerapan, sintesis dan evaluasi.

38

g. Menentukan jumlah item tes

Butir tes yang dibuat sebanyak 40 butir pilihan ganda sebagai soal uji

coba.

h. Membuat kisi – kisi soal

Kisi – kisi tes disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku dengan harapan

tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran yang ada disekolah. Komponen

– komponen yang ada dalam kisi – kisi adalah :

1. Ruang lingkup materi yang berisikan sub – sub konsep 2.

Komposisi jenjang aspek kreatifitas

3. Jumlah dan presentase butir soal dari tiap komposisi jenjang i.

Penyusunan butir – butir soal

Setelah kisi – kisi disusun, selanjutnya butir – butir soal dengan ruang

lingkup dan jenjang yang sesuai dengan kisi – kisi.

j. Penyusunan skor jawaban

k. Penyusunan kriteria penilaian


3.7.2. Tahap pelaksanaan penelitian

Pembelajaran Kelas Kontrol

(1) Pertemuan I

Hari / Tanggal : Kamis, 26 September 2013

Waktu : 09.15 – 10.20

Kelas : XI TKBB 1

a. Membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa.


39

b. Memberikan pre-test pada seluruh sampel.

c. Memberikan penilaian pre-test.

d. Memberikan pembelajaran dengan materi menyusun harga satuan

pekerjaan RAB.

e. Memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa untuk pertemuan

selanjutnya.

(2) Pertemuan II

Hari / Tanggal : Kamis, 03 Oktober 2013

Waktu : 09.15 – 10.20

Kelas : XI TKBB 1

a. Membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa. b. Memberikan

pembelajaran dengan materi menyusun harga satuan pekerjaan

∙ Menghitung volume / kubikasi pekerjaan.

c. Memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa untuk pertemuan

selanjutnya.

d. Memberikan post-test pada seluruh sampel.

e. Memberikan penilaian post-test kepada seluruh sampel. f. Memberikan

kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan.

(3) Pertemuan III

Hari / Tanggal : Kamis, 10 Oktober 2013


Waktu : 09.15 – 10.20
40

Kelas : XI TKBB 1

a. Membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa. b. Memberikan

pembelajaran dengan materi menyusun harga satuan pekerjaan

∙ Menghitung volume / kubikasi pekerjaan.

∙ Analisa bahan dan daftar analisa bahan dan tenaga c. Memberikan

bimbingan dan arahan kepada siswa untuk pertemuan selanjutnya.

(4) Pertemuan IV

Hari / Tanggal : Kamis, 17 Oktober 2013

Waktu : 09.15 – 10.20

Kelas : XI TKBB 1

a. Membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa. b.

Memberikan post-test pada seluruh sampel.

c. Memberikan penilaian post-test kepada seluruh sampel. d. Memberikan

kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan.

Pembelajaran Kelas Eksperimen

(1) Pertemuan I

Hari / Tanggal : Rabu, 25 September 2013

Waktu : 09.55 – 11.15

Kelas : XI TKBB 2

a. Membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa.


41

b. Memberikan pre-test pada seluruh sampel.

c. Memberikan penilaian pre-test.

d. Memberikan pembelajaran dengan materi menyusun harga satuan


pekerjaan RAB dengan memanfaatkan media powerpoint.

e. Memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa untuk pertemuan

selanjutnya.

(2) Pertemuan II

Hari / Tanggal : Rabu, 02 Oktober 2013

Waktu : 09.55 – 11.15

Kelas : XI TKBB 2

a. Membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa. b. Memberikan

pembelajaran dengan materi menyusun harga satuan pekerjaan RAB

dengan memanfaatkan media powerpoint.

∙ Menghitung volume / kubikasi pekerjaan.

c. Memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa untuk pertemuan

selanjutnya.

d. Memberikan post-test pada seluruh sampel.

e. Memberikan penilaian post-test kepada seluruh sampel. f. Memberikan

kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan.

42

(3) Pertemuan III

Hari / Tanggal : Rabu, 09 Oktober 2013

Waktu : 09.55 – 11.15

Kelas : XI TKBB 2

a. Membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa. b. Memberikan

pembelajaran dengan materi menyusun harga satuan pekerjaan RAB

dengan memanfaatkan media powerpoint.

∙ Menghitung volume / kubikasi pekerjaan.

∙ Analisa bahan dan daftar analisa bahan dan tenaga c. Memberikan

bimbingan dan arahan kepada siswa untuk pertemuan selanjutnya.

(4) Pertemuan IV
Hari / Tanggal : Rabu, 16 Oktober 2013

Waktu : 09.55 – 11.15

Kelas : XI TKBB 2

a. Membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa. b.

Memberikan post-test pada seluruh sampel.

c. Memberikan penilaian post-test kepada seluruh sampel. d. Memberikan

kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan.

43

3.7.3. Tahap uji coba soal instrumen

Untuk mengetahui mutu perangkat tes, soal – soal yang telah dibuat

diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

validitas dan realibilitas soal dalam penelitian.

3.7.4. Tahap analisis uji coba soal

Hasil uji coba kemudian dianalisis dan siap digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa dari kelompok penelitian. Suatu tes dikatakan baik sebagai alat

ukur hasil belajar juga harus memenuhi persyaratan tes yaitu validitas, reliabilitas,

tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

3.8 Analisis Instrumen

3.8.1 Analisis Uji Coba Instrumen Tes

Hasil uji coba instrumen tes yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa pada materi kompetensi dasar menyusun harga satuan pekerjaan mata pelajaran

Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) dianalisis terlebih dahulu dengan mengukur

reliabilitas, validitas, daya beda dan tingkat kesukarannya. Berikut ini akan dipaparkan

metode dan hasil analisis uji coba instrumen tes pada penelitian ini.

3.8.2 Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat


kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto. 2006: 168). Dalam

hal ini adalah analisis angket. Suatu instrument yang valid

44

atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrument yang

kurang valid berarti memiliki

validitas rendah. Penelitian ini

menggunakan validitas dengan

rumus korelasi product moment sebagai berikut :

∑ (∑ )(∑ )

∑ (∑ ) ∑ (∑ )

(Arikunto, 2006. 170)

Keterangan:
r
xy = validitas soal

N = jumlah peserta tes

∑ x = jumlah skor butir soal

∑ y = jumlah skor total

∑ xy = jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total ∑ x2 =

jumlah kuadrat skor butir soal

∑ y2 = jumlah kuadrat skor total

Untuk menentukan soal tersebut diterima

maka terlebih dahulu dicari nilai dari daya

diskriminasi atau daya pembeda (d). Rumus yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

D= − = − (Arikunto, 2002: 213).


45
Keterangan :

D = Indeks diskriminasi item (butir)

BA = Banyaknya menjawab item dengan benar dari kelompok atas JA =

Banyaknya subyek kelompok atas

BB = Banyaknya menjawab item dengan benar dari kelompok bawah JB =

Banyaknya subyek kelompok bawah

d = <0.20 = Soal Jelek dan harus dibuang

d = 0.20-0,29 = Soal belum memuaskan, perlu diperbaiki d = 0.30-0.39

= Soal lumayan, cukup baik

d = > 0.40 = Soal bagus sekali

Soal dianggap baik jika d ≥ 0.30 (Arikunto, 2002: 214)

sedangkan untuk mengetahui taraf kesukaran item maka perlu menentukan besarnya

p dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

p = B/JS (Arikunto, 2002: 209)

keterangan :

B = Subyek yang menjawab benar item

JS = Jumlah seluruh peserta didik (seluruh subyek yang menjawab item).

Taraf kesukaran soal dapat diketahui dengan besarnya p, yaitu : p =

0,00 - 0,30 = Soal sukar

p = 0,31 - 0,70 = Soal sedang

p = 0,71 - 1,00 = Soal mudah


46

b. Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrument cukup

dapat dipercaya sebagai alat pengumpul

data karena instrument tersebut sudah

baik. Untuk menghitung reliabilitas

instrument menggunakan rumus Alpha sebagai berikut :


∑ (arikunto, 2006: 197)
()

Keterangan:
r
11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal b2 = jumlah varians

butir

Σσ2t = varians total

3.8.3 Uji Normalitas

Sebelum data yang diperoleh dari lapangan dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu di uji

normalitas. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah data pre test dan post test pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal atau tidak. Untuk

melakukan uji normalitas digunakan

Chi Kuadrat dengan rumus:

= ( −)
Keterangan

: Chi kuadrat
47

: Frekuensi yang diobservasi


: Frekuensi yang diharapkan

(Sugiyono 2010: 107)

Untuk α = 5% dengan kriteria yang digunakan adalah jika < maka data

tersebut berdistribusi normal.

3.8.4 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseimbangan variasi nilai

pre test dan post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan uji F dengan rumus sebagai

berikut:

F =
(Sudjana 2005:249)

Keterangan

: kelompok yang mempunyai varian besar

: kelompok yang mempunyai varian kecil

(Sudjana 2005:249)

Dengan kriteria α = 5% dengan kriteria yang digunakan adalah jika < maka

data tes kedua kelompok adalah homogen.

48

3.8.5 Analisis Data

dalam menganalisis data yang diperoleh akan digunakan a. Uji t

(Uji Parsial)

Uji parsial adalah uji yang digunakan untuk menguji kemampuan koefisien

parsial. Apakah dalam perhitungan diperoleh signifikansi < 0,05 , maka Ho

ditolak, dengan demikian variabel bebas dapat menerangkan variabel

berikutnya. Sebaliknya apabila diperoleh signifikansi > 0,05 , maka Ho

diterima sehingga dapat dikatakan variabel bebas tidak dapat menjelaskan

variabel berikutnya, dengan kata lain tidak ada pengaruh di antaranya variabel

yang diuji. Uji t (t-test) merupakan prosedur pengujian parametrik rata

rata dua kelompok data, baik untuk kelompok data terkait maupun dua

kelompok bebas. Untuk jumlah data yang sedikit maka perlu dilakukan uji

normalitas untuk memenuhi syarat dari sebaran datanya.

Umumnya pada uji t dua kelompok bebas, yang perlu diperhatikan selain

normalitas data juga kehomogenan varian. Kehomogenan data digunakan untuk


menentukan jenis persamaan uji t yang akan digunakan. Persamaan berikut ini

digunakan untuk perhitungan dengan uji T.

=−
+
49

Untuk mencari S digunakan rumus:

=( ) ()
(Sudjana 2005: 239)
Keterangan:

: nilai rata-rata kelas eksperimen

: nilai rata-rata kelas kontrol

1: banyaknya subjek kelompok eksperimen

2: banyaknya subjek kelompk kontrol

2
1 : varian komponen eksperimen

2
2: varian
komponen
control

Derajat kebebasan untuk tabel distribusi adalah ( + − 2) dengan peluang (1-α),

α = taraf signifikan. Dalam penelitian ini diambil taraf signifikan α = 5%.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan media powerpoint

pada pembelajaran siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton terhadap kompetensi

menyusun harga satuan pekerjaan pada mata pelajaran RAB di SMK N 2 Purwodadi, peneliti

melakukan analisis data secara kuantitatif, data yang didapatkan peneliti melalui pre test pada

awal perlakuan dan post test sebagai tes akhir setelah dilakukan perlakuan atau pembelajaran

yang berbeda pada kedua kelas (kelas kontrol dan kelas eksperimen) kelas kontrol yaitu kelas
XI TKBB 1 dikenai metode pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) dan

kelas eksperimen yaitu kelas XI TKBB 2 dikenai pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan

latihan (CPDL) ditambah dengan pemanfaatan media powerpoint ( proyektor ).

Uji coba soal instrumen dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2013 di kelas XII TKBB 2

dengan jumlah siswa 29 orang. Uji coba soal instrumen ini dilakukan sebelum penelitian

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah didapat data dari hasil analisis uji coba

instrumen yang telah dilakukan maka dilaksanakan penelitian yang diawali dengan

pelaksanaan pre test pada kelas kontrol XI TKBB 1 dan kelas eksperimen XI TKBB 2.

Pelaksanaaan pre test pada kelas kontrol XI TKBB 1 adalah pada tanggal 25 september

2013 dan pre test pada kelas eksperimen XI TKBB 2 dilaksanakan pada tanggal 26

september 2013. Kegiatan penelitian diakhiri dengan pelaksanaan post-test pada kedua

kelas

50
51

tersebut. Pelaksanaaan post test pada kelas kontrol XI TKBB 1 adalah pada tanggal 23

Oktober 2013 dan post test pada kelas eksperimen XI TKBB 2 dilaksanakan pada tanggal

24 Oktober 2013. Data yang didapat tentang hasil belajar siswa kemudian dianalisis untuk

mendapatkan kesimpulan yang berlaku untuk keseluruhan populasi dalam penelitian. Hasil

penelitian yang diuraikan adalah hasil penelitian tahap awal (nilai pre test) dan hasil

penelitian tahap akhir (nilai post test).

4.1.Hasil Penelitian

4.1.1. Hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa pada pre test dan post test untuk kelompok eksperimen

dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan

(CPDL) ditambah dengan pemanfaatan media powerpoint ( proyektor) dan kelompok

kontrol dengan model pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.


Tabel 1. Hasil belajar siswa

Pre Test

Siswa Tuntas -

Ketuntasan belajar 100%

Nilai Tertingi 64

Nilai terendah 34

Rata-rata 48,00

Ketuntasan Klasikal -
Keterangan Kelompok Eksperimen

52
52
52

Prestasi Belajar Siswa pada Siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu Prestasi
Belajar Siswa pada Siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu Prestasi Belajar
Siswa pada Siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu

Beton terhadap kompetensi dasar menyusun harga satuan pekerjaan mata Beton

terhadap kompetensi dasar menyusun harga satuan pekerjaan mata Beton terhadap

kompetensi dasar menyusun harga satuan pekerjaan mata pelajaran RAB di SMK N 2

Purwodadi diketahui bahwa nilai rata-rata pre pelajaran RAB di SMK N 2 Purwodadi

diketahui bahwa nilai rata-rata pre pelajaran RAB di SMK N 2 Purwodadi diketahui

bahwa nilai rata-rata pre test pada kelompok eksperimen sebesar 47,82dan hasil post

test sebesar 80,06.

test pada kelompok eksperimen sebesar 47,82dan hasil post test sebesar 80,06. test pada

kelompok eksperimen sebesar 47,82dan hasil post test sebesar 80,06. Sedangkan hasil

pre test pada kelompok kontrol sebesar 48,00 hasil post test Sedangkan hasil pre test

pada kelompok kontrol sebesar 48,00 hasil post test Sedangkan hasil pre test pada

kelompok kontrol sebesar 48,00 hasil post test sebesar 74,94. Sedangkan pada hasil

post test tingkat ketuntasan kelompok

sebesar 74,94. Sedangkan pada hasil post test tingkat ketuntasan kelompok sebesar

74,94. Sedangkan pada hasil post test tingkat ketuntasan kelompok eksperimen sebesar

94,22% sedangkan pada kelompok kontrol sebesar eksperimen sebesar 94,22%


sedangkan pada kelompok kontrol sebesar eksperimen sebesar 94,22% sedangkan pada

kelompok kontrol sebesar 91,18%. Dari hasil tersebut diperoleh gambaran bahwa

tingkat ketuntasan 91,18%. Dari hasil tersebut diperoleh gambaran bahwa tingkat

ketuntasan 91,18%. Dari hasil tersebut diperoleh gambaran bahwa tingkat ketuntasan

belajar secara klasikal untuk kelompok eksperimen telah memenuhi tingkat belajar

secara klasikal untuk kelompok eksperimen telah memenuhi tingkat belajar secara

klasikal untuk kelompok eksperimen telah memenuhi tingkat ketuntasan belajar klasikal

karena sudah lebih besar dari 75% sedangkan pada ketuntasan belajar klasikal karena

sudah lebih besar dari 75% sedangkan pada ketuntasan belajar klasikal karena sudah

lebih besar dari 75% sedangkan pada kelompok kontrol jumlah ketuntasan klasikal

sebesar 91,18% sudah kelompok kontrol jumlah ketuntasan klasikal sebesar 91,18%

sudah kelompok kontrol jumlah ketuntasan klasikal sebesar 91,18% sudah memenuhi

persyaratan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 75%. Untuk lebih memenuhi

persyaratan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 75%. Untuk lebih memenuhi

persyaratan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 75%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

dalam grafik berikut ini.

jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut ini.


jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut ini.

Tingkat Ketuntasan antara kelompok Eksperimen Tingkat

Ketuntasan antara kelompok Eksperimen

Tingkat Ketuntasan antara kelompok Eksperimen dan


kontrol
dan kontrol
dan kontrol

95,00% 94,00% 93,00% 92,00% 91,00% 94,22% Post Test


90,00% 89,00%

91,18%

Eksperimen
Eksperimen Kontrol

Grafik 1. Tingkat ketuntasan belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol


Grafik 1. Tingkat ketuntasan belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Grafik 1. Tingkat ketuntasan belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol
53

4.1.2. Analisis data tes awal (pretes)

Analisis data test awal digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini memiliki kemampuan yang sama atau berbeda sebelum

dilakukan perlakuan dengan metode yang berbeda. Kelompok esksperimen dengan

penggunaan pembelajaran menggunakan ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

ditambah dengan pemanfaatan media powerpoint ( proyektor) sedangkan kelompok

kontrol metode pembelajaran model ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL).

Data hasil tes awal tersebut maka dilakukan uji normalitas dan uji t.

4.1.3. Uji Homogenitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel

homogen atau tidak homogen. Rumus yang digunakan adalah: 2


s
F=
1
dimana s1² = varians kelompok kontrol dan s2² = varians 2
s
2
kelompok eksperimen, dengan kriteria pengambilan simpulan jika Fhitung F (5%)(n1-1:n2-

1) maka kedua kelompok mempunyai varians yang sama, di mana n1 banyak

responden kelompok kontrol dan n2 banyak responden kelompok eksperimen.

Berdasarkan hasil uji homogenitas diperoleh hasil sebagai berikut.

54

Tabel 2. Ringkasan hasil perhitungan uji homogenitasnya data Awal (Pre test)

Keterangan Kelompok

Eksperimen Kontrol

s2 60,69 56,96
Fhitung 1,06

Ftabel 1,79

Kesimpulan Fhitung< F tabel (1,06 < 1,79)

Keterangan Homogen

Uji homogenitas data awal (pre tets) antara kelompok kontrol dengan

kelompok eksperimen memperoleh harga Fhitung = 1,06 sedangkan Ftabel sebesar 1,79.

Karena nilai Fhitung< F tabel (1,06<1,79) disimpulkan kedua data mempunyai varians

yang sama atau datanya homogen, maka analisis data dengan menggunakan uji t

dengan data homogen.

4.1.4. Hasil Uji Normalitas Data

Data dari hasil penelitian terlebih dahulu diadakan uji prasyarat data

sebelum data dianalisis. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

yang terkumpul memenuhi syarat untuk dianalisis atau tidak. Uji prasyarat

analisis yang digunakan adalah uji normalitas.Hasil uji normalitas data awal

kedua variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini.

55

Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Awal


Variabel Nilai Chi Nilai Kriteria
kuadrat kritikchi
kuadrat(
5%)

Kelompok Eksperimen 2,12 7,81 Berdistribusi


normal
Kelompok Kontrol 5,70 7,81 Berdistribusi
normal

Rangkuman hasil analisis chi kuadrat prestasi belajar kelompok kontrol dipeorleh 2

sebesar 2,12, karena nilai 2hitung lebih kecil dari 2 tabel (2,12< 7,81) maka data pre test

kelompok eksperimen berdistribusi normal. Data pre test pada kelompok kontrol

tersebut menunjukkan bahwa hasil perhitungan 2 sebesar 5,70, karena nilai 2hitung

lebih kecil dari 2tabel (5,70 < 7,81) maka data pre test kelompok kontrol berdistribusi

normal.

4.1.5. Uji t

Analisis tahap awal digunakan untuk membuktikan bahwa kelas kontrol dan eksperimen

berangkat dari titik tolak yang sama. Data yang digunakan dalam melakukan uji

kesamaan pada siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton terhadap kompetensi dasar

menyusun harga satuan pekerjaan pada mata pelajaran RAB di SMK N 2 Purwodadi

diambil dari nilai ulangan harian pelajaran RAB sebelumnya. Uji analisis ini digunakan

untuk mengetahui kemampuan atau prestasi belajar siswa sebelum dilakukan perlakuan

pada kelompok esksperimen dengan penggunaan pembelajaran ceramah plus

demonstrasi dan latihan (CPDL) ditambah dengan pemanfaatan media powerpoint

( proyektor) sedangkan kelompok

56

kontrol dengan metode pembelajaran model ceramah plus demonstrasi dan

latihan (CPDL) dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil perhitungan

analisis t test pada pre test dapat dirangkum dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4. Rangkuman Hasil t-test data Awal (pre test)
Keterangan Kelompok

Eksperimen Kontrol

Rata-rata 47,82 48,00

thitung 0,095

ttabel ( 5%) 1,67

Kesimpulan thitung< t tabel (0,095< 1,67)

Keterangan Tidak ada perbedaan

Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata pada kelompok eksperimen

sebesar 47,82 sedangkan rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 48,00. Dan dari

hasil perhitungan dengan uji t diperoleh thitung = 0,095 dan ttabel yaitu t(0,05; 64) = 1,67).

Karena thitung< ttabel yaitu 0,095< 1,67 maka dapat diperoleh suatu kesimpulan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan tidak berbeda.

Dengan kondisi seperti itu maka penelitian dapat dilakukan dengan pemberian

kedua perlakuan yang berbeda kelompok eksperimen dengan penggunaan

pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) ditambah dengan

pemanfaatan media powerpoint ( proyektor) sedangkan

57

kelompok kontrol dengan metode pembelajaran model ceramah plus demonstrasi

dan latihan (CPDL).

4.2. Data Test Akhir (Post Test)

Analisis tahap akhir ini digunakan untuk mengetahui perbedaan dua test rata-
rata perbedaaan dua rata-rata post test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data

yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji statistik Student-t.

4.2.1. Uji Homogenitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel

homogen atau tidak homogen.Rumus yang digunakan adalah:


2
s
F=
dimana s1² = varians kelompok kontrol dan s2² = varians
1
2
s
2
kelompok eksperimen, dengan kriteria pengambilan simpulan jika Fhitung F (5%)(n1-1:n2-

1) maka kedua kelompok mempunyai varians yang sama, di mana n1 banyak

responden kelompok kontrol dan n2 banyak responden kelompok eksperimen.

Berdasarkan hasil uji homogenitas diperoleh hasil sebagai berikut.

58

Tabel 5. Ringkasan hasil perhitungan uji homogenitasnya data akhir


Keterangan Kelompok

Eksperimen Kontrol

s2 37,45 22,36

Fhitung 1,67

Ftabel 1,79

Kesimpulan Fhitung< F tabel (1,67< 1,79)

Keterangan Homogen

Uji homogenitas data akhir post tes antara kelompok kontrol dengan
kelompok eksperimen memperoleh harga Fhitung = 1,67 sedangkan Ftabel sebesar 1,79.

Karena nilai Fhitung< F tabel (1,67 <1,79) disimpulkan kedua data mempunyai varians

yang sama atau datanya homogen, maka analisis data dengan menggunakan uji t

dengan data homogen.

4.2.2. Hasil Uji Normalitas Data

Seperti halnya data hasil test awal pembelajaran, data hasil tes akhir pada kelompok

eksprerimen penggunaan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran

ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) ditambah dengan pemanfaatan media

powerpoint ( proyektor) sedangkan pada kelompok kontrol dengan metode ceramah

plus demonstrasi dan latihan (CPDL), sebelum test akhir dilakukan uji t, maka data

hasil penelitian terlebih dahulu diadakan uji prasyarat data sebelum data

59

dianalisis. Hasil uji normalitas data kemampuan akhir kedua variabel dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Test Akhir


Variabel Nilai Chi Nilai Kriteria
kuadrat kritikchi
kuadrat
(5%)

Kelompok Eksperimen 5,06 7,81 Data terdistribusi


normal

Kelompok Kontrol 4,12 7,81 Data terdistribusi


normal

Rangkuman hasil analisis chi kuadrat hasil post test kelompok eksperimen

dipeorleh 2 sebesar 5,06 karena nilai 2hitung lebih kecil dari 2tabel (5,06< 7,81) maka
data post test kelompok eksperimen terdistribusi normal. Data post test pada
kelompok kontrol tersebut menunjukkan bahwa hasil perhitungan 2 sebesar 4,12,

karena nilai 2hitung lebih kecil dari 2tabel (4,12< 7,81) maka data post test kelompok
kontrol terdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua data
tersebut secara keseluruhan terdistribusi normal maka dapat dilakukan analisis
selanjutnya dengan menggunakan uji t.

4.2.3. Uji t

Setelah pembelajaran dilakukan dengan metode yang berbeda antara kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Pada akhir pembelajaran dilakukan test akhir.

Tes akhir siswa ini digunakan untuk mencari keefektifan antara kelompok kontrol

yang diberikan pembelajaran

60

dalam ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) sedangkan kelompok

eksperimen dengan penggunaan pembelajaran menggunakan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan (CPDL) ditambah dengan

pemanfaatan media powerpoint ( proyektor). Dari hasil test akhir diuji dengan t

test yang dapat dirangkum sebagai berikut.

Tabel 7. Rangkuman Hasil t-test data test Akhir


Keterangan Kelompok

Eksperimen Kontrol

Rata-rata 80,06 74,94

thitung 3,859

ttabel ( 5%) 1,67

Kesimpulan thitung > t tabel (3,859 > 1,67)

Keterangan Ada perbedaan


Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata pada kelompok eksperimen

sebesar 80,06 sedangkan rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 74,94. Dan dari hasil

perhitungan dengan uji t diperoleh thitung = 3,859 sedangkan ttabel yaitu t(0,05; 64) = 1,67.

Karena thitung> ttabel yaitu 3,859> 1,67 maka kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil

tersebut adalah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki

kemampuan berbeda. Kelompok eksperimen memiliki kemampuan yang lebih baik

dibandingkan dengan kemampuan kelompok kontrol. Dengan demikian hipotestis kerja

yang berbunyi : “Pembelajaran RAB menggunakan pembelajaran menggunakan

ceramah plus demonstrasi dan

61

latihan (CPDL) ditambah dengan pemanfaatan media powerpoint ( proyektor)

lebih efektif dibandingkan pembelajaran RAB tanpa pembelajaran menggunakan

pemanfaatan media powerpoint ( proyektor) pada siswa kelas XI Teknik

Konstruksi Batu Beton terhadap kompetensi dasar menyusun harga satuan

pekerjaan pada mata pelajaran RAB di SMK N 2 Purwodadi Tahun Ajaran

2013/2014” diterima.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan data pada kondisi awal, menunjukkan bahwa kemampuan awal antara

kelas eksperimen dan kontrol relatif sama. Hal ini ditunjukkan dari data pre test dari

kedua kelas. Pada kelas eksperimen rata rata kemampuan awalnya mencapai 47,82

sedangkan pada kelas kontrol mencapai 48,00. Setelah dilakukan pembelajaran pada

kelompok ekperimen menggunakan ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

ditambah dengan media powerpoint kompetensi dasar menjelaskan proses menyusun

harga satuan pekerjaan rencana anggaran biaya (RAB) dan kelompok kontrol

menggunakan pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ), terlihat

bahwa hasil belajar kedua kelompok tersebut berbeda. Hal ini ditunjukkan dari hasil

post test hasil belajar yaitu kelas kontrol mencapai 74,94 sedangkan untuk kelas

eksperimen mencapai 80,06. Hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran


dengan menggunakan media powerpoint mengalami peningkatan yang signifikan.

Sebelum pembelajaran rata-rata hasil belajar 47,82 dan setelah pembelajaran menjadi

80,06 atau dapat dikatakan hasil belajar meningkat. Sedangkan untuk kelompok

kontrol rata-

62

rata awal hasil belajar 48,00 dan setelah pembelajaran menjadi 74,94 atau dapat

dikatakan hasil belajar meningkat. Ada indikasi bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

ini karena adanya variasi pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

ditambah dengan pemanfaatan media powerpoint dan metode pembelajaran ceramah

plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ).

Metode pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint sangat berguna baik

bagi guru maupun siswa. Bagi guru penggunaan media powerpoint mempermudah

dalam penyampaian materi pembelajaran karena mudah dalam persiapannya dan

penyampaian materinya dan bagi siswa dapat menerima pembelajaran lebih jelas,

menarik dan dapat dipelajari sendiri di rumah atau dengan teman diskusi dalam

pembelajaran. Setelah di lakukan uji perbedaan rata-rata terhadap nilai hasil belajar

kedua kelas tersebut diperoleh Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan rata-rata nilai hasil belajar peserta didik

pada kelas yang dikenai pembelajaran menggunakan ceramah plus demonstrasi dan

latihan (CPDL) ditambah dengan pemanfaatan media powerpoint dengan metode

pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ). Rata rata nilai hasil

belajar peserta didik yang diajar menggunakan pemanfaatan media powerpoint lebih

tinggi dari pada rata-rata nilai hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan

pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ). Rata-rata nilai hasil

belajar peserta didik yang diajar menggunakan penerapan metode ceramah plus

demonstrasi dan latihan

63
(CPDL) ditambah dengan pemanfaatan media powerpoint dengan pembelajaran

ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL ) dengan rata rata nilai belajar peserta

didik mengalami peningkatan dalam hasil belajarnya.

Berdasarkan hasil uji perbandingan rata-ratanya diketahui bahwa rata-rata nilai

hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada rata-rata nilai hasil belajar kelas kontrol.

Hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen, selama pembelajaran peserta didik lebih

termotivasi untuk memahami materi yang diajarkan. Pemanfaatan media powerpoint dalam

pembelajaran membuat peserta didik sangat membantu peserta didik dalam memahami

materi. Berbeda dengan kelas kontrol kurang termotivasi, hal ini di mungkinkan karena

mereka tidak berusaha untuk berkompetisi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan

kepada mereka sehingga pemahaman mereka terhadap materi lebih rendah dibandingkan

peserta didik pada kelas eksperimen.

4.4 Pembahasan Ketuntasan Belajar

Apabila dilihat dari ketuntasan belajar antara kelas eksperimen dengan kelas

kontrol terjadi perbedaan yang sangat signifikan seperti yang tercantum dalam tabel 8.

64

Tabel 8. Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol

Sumber : Hasil Penelitian


Nilai Jumlah Ketuntasan
Rata Siswa Belajar
rata

Tidak Tuntas
Tuntas

Kelas 80,06 34 2 32

Eksperimen

Kelas Kontrol 74,94 34 3 31


Pada pelaksanaan penelitian, kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberi perlakuan

yang berbeda dimana kelas kontrol menggunakan metode ceramah plus demonstrasi

dan latihan ( CPDL ) sedangkan pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran

ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) ditambah dengan pemanfaatan media

powerpoint. Pada kedua metode tersebut memiliki pendekatan yang berbeda-beda

sehingga mempengaruhi ketuntasan belajar pada masing-masing kelas tersebut.

Setelah metode diberikan pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen, siswa diberi

post test. Pada hasil post test menunjukan kelas eksperimen rata-ratanya lebih

menonjol dibandingkan kelas kontrol yaitu pada kelas eksperimen 80,06 dan kelas

kontrol 74,94. Jika dilihat dari nilai KKM, hasil belajar kelas eksperimen juga masuk

pada Kriteria Ketuntasan Minimum, sehingga tujuan pembelajaran tersebut sudah

mencapai Kriteria

Anda mungkin juga menyukai