Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH DAYA

LISTRIK

DI SUSUN OLEH:
KRISTIANUS LUMBAN GAOL (5222530004)
GOKLAS LUMBAN GAOL (5223530019)
RIZKY WIYUGO (5221230014)
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr .wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknik Elekro yang kami beri judul
“Daya Listrik“.

Dalam penulisan makalah ini kami tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Winda Hariyani S.ST sebagai asisten dosen.


2. Kedua orang tua kami yang telah memberi motivasi kepada kami.
3. Teman-teman kami yang telah memberi semangat.
4. Serta semua pihak yang membantu tersusunnya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan
kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca
pada umumnya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Medan, 5 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Pengertian Energi Listrik dan Kalor 2


B. Hubungan Energi Listrik dan Kalor 6
C. Penggunaan Energi Listrik 7
D. Daya Listrik 8
E. Pengertian Data yang Tertulis pada Peralatan Listrik 10

BAB III PENUTUP 12

A. Kesimpulan 12

B. Kritik dan Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Energi listrik merupakan energi yang paling mudah dan paling


banyak dimanfaatkan manusia dalam kehidupan sehari- hari. Energi listrik
juga paling luwes karena mudah diubah menjadi bentuk energi lainnya.
Energi listrik diubah menjadi energi cahaya dan energi kalor dalam
lampu pijar, menjadi energi kinetik pada motor listrik, dan menjadi energi
kalor dalam setrika dan solder listrik. Bila kita perhatikan jala-jala listrik di
rumah, energi listrik banyak digunakan untuk penerangan, memasak,
memanaskan air atau makanan, mendinginkan rumah dll.
Karena begitu pentingnya serta banyaknya manfaat dalam
penggunaan energi listrik maka kami menyusun makalah tentang energi dan
daya listrik. Kami akan membahas satu per satu tentang materi tersebut.

B. Rumusan Masalah

Materi yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain :


 Pengertian Energi Listrik
 Hubungan Energi Listrik dan Kalor
 Penggunaan Energi Listrik
 Daya Listrik
 Pengertian Data yang Tertulis pada Peralatan Listrik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Energi Listrik dan Kalor

Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya


muatan listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Energi listrik dapat diubah
menjadi berbagai bentuk energi yang lain.

Sumber-sumber listrik seperti baterai yang dihasilkan oleh perubahan


energi kimia dihasilkan energi listrik dan ada energi mekanik menjadi
energi listrik, bahkan energi panas (kalor) menjadi energi listrik. Sumber-
sumber listrik mempunyai kemampuan untuk mempertahankan beda
potensial antara kedua kutubnya.

Resistor =
IxR

Energi kalor

Elemen:

(Gambar Rangkaian tertutup)

Jika kedua kutub baterai dihubungkan menjadi rangkaian tertutup


melalui hambatan (tahanan) listrik, maka terjadilah aliran arus. Pada
keadaan ini beda potensial antara kedua kutub positif dan kutub negatif pada
selang waktu tertentu dapat dipertahankan sama, sehingga dapat dianggap
mengalirkan arus yang sama pula.
Pada rangkaian yang ada di luar yaitu R dan kawat penghubung
lainnya akan menyebabkan pengaliran arus, yaitu gerakan muatan positif
kemudian masuk kembali ke sumber arus di terminal negatif dan oleh
tenaga kimia seolah-olah dipindahkan kembali seperti semula. Ketika terjadi
aliran arus melalui hambatan, maka tenaga tersimpan itu makin lama makin
kecil karena adanya sebagian berubah menjadi tenaga lain. Misalnya,
menjadi tenaga panas dalam hambatan.

Bila suatu hambatan dilalui oleh arus listrik hambatan tersebut


menjadi panas karena tumbukan antara muatan yang mengalir dengan
elektron konduktor.

Misalkan sepotong kawat AB mempunyai hambatan R ohm. Apabila


kedua ujung kawat itu dihubungkan pada tegangan V volt, maka banyaknya
kuat arus listrik yang mengalir kawat itu I ampere.

Jika muatan mengalir dalam beda potensial V pada konduktor memberikan


W energi. Atau

Dengan,
W = energi listrik…….. (joule)
V = beda potensial…… (volt)
Q = muatan listrik……. (coloumb)
I = kuat arus……………. (ampere)
t = selang waktu…….. (detik / sekon)

Menurut hukum Ohm V = I . R , maka dapat ditulis persamaan :

atau

dengan,
t = waktu selama energi dipakai….. (detik / sekon)
R = hambatan beban………………….. (Ω atau ohm )
I = kuat arus……………………………… ( ampere )

Dari persamaan di atas dapat ditulis bahwa :


“ Energi listrik yang timbul dalam suatu hambatan yang dialiri arus
berbanding lurus dengan hambatan tahan dan berbanding lurus pula dengan
waktu pengaliran arus itu dan berbanding lurus dengan kuat arus pangkat
dua. ”

Contoh soal :

1. Sebuah bola lampu dengan spesifikasi 100 W ; 220 V dipasang pada


beda potensial 110 V dinyalakan selama 10 menit.
Hitung energi listrik yang terpakai pada lampu tersebut !
Dan berapa kalori panas yang timbul pada lampu tersebut ! ( 1 joule =
0,24 kalori )

Penyelesaian :

Diketahui : V1 = 220 volt ; P1 = 100 watt


V2 = 110 volt ; t = 10 menit

Hambatan lampu dianggap konstan, sehingga :


R = V1² / P1= V2² / P2 maka
P2 = ( V2 / V1 )² x P1
= ( 110 / 220 )² x 100
= ( 0,5 )² x 100
= 0,25 x 100
= 25 watt
W = P . t = 25 . (10.60) = 25 . 600 =15.000 = 15 x 10³ joule
W = 0,24 x 15 x 10³= 3,6 x 10³ joule

Kalori panas yang timbul pada lampu = (3,6 x 10³ joule x 0,24 kalori)

= 864 kalori

2. Sebuah setrika 350 watt, 220 V akan dilengkapi dengan sebuah


sekring. Jika sekring yang tersedia bernilai 2A, 3A, dan 6A, berapakah
nilai sekring yang akan dipilih ?

Penyelesaian :

Kuat arus yang diperlukan setrika adalah


I = P / V = 250 / 220 = 1, 14 A
Sekring yang digunakan harus lebih besar dari 1,14 A sehingga yang
dipilih adalah sekring yang bernilai 2A.

B. Hubungan Energi Listrik dan Kalor

Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas, contoh setrika listrik,
kompor listrik dll. Kesetaraan antara energi listrik dan kalor / panas
dinyatakan sbb :

Dengan,
m = massa zat yang dipanaskan
c = kalor jenis zat yang dipanaskan
∆t = perubahan suhu yang terjadi
t = waktu selama pemanasan

Dalam pemecahan masalah soal hubungan antara energi listrik dan kalor
sering ditulis dalam bentuk ;
Q = 0,24 I².R .t
Dengan Q = kalor / panas ( dalam kalori )

Catatan :
1 joule = 0,24 kalori atau
1 kalori = 4,186 joule
V = 1L = 1 dm³ = 10 m³

Contoh soal :

1. Elemen pemanas sebuah kompor listrik 220 V mempunyai hambatan 40


ohm. Jika kompor ini digunakan untuk memanaskan 10 kg air bersuhu
10℃ selama 10 menit dan dipasang pada tegangan 220 Volt, tentukanlah
suhu akhir air ( kalor jenis air 4.200 J/kg.℃ ) ?
Penyelesaian :
Diketahui : R = 40 ohm ; T1 = 10℃ ,
t = 10 menit = 600 sekon
m = 10 kg
W=Q
V2/R .t = m .c .∆t
∆t = (V2.t)/(m.c.R)=(220.220)(600)/(10)(4200)(40) =17,28℃
t2 = 17,28 ℃ + 10℃ = 27,28℃

C. Penggunaan Energi Listrik

Sebagai sumber tenaga listrik pada umumnya berasal dari bahan


bakar fosil ( minyak bumi, gas, batubara ) hingga pada suatu saat kelak akan
habis.

Oleh karena itu, upaya untuk menghemat penggunaan energi harus


dijalankan misalnya dengan cara :

 Memadamkan listrik pada saat tidak digunakan.


 Menyesuaikan daya listrik sesuai dengan pemanfaatan cahaya.
 Menggunakan alat-alat yang efisiensinya tinggi, yaitu peralatan yang
bermutu tinggi.
 Pilihlah lampu dengan daya rendah, tetapi memiliki iluminasi
(kecerahan) yang sesuai dengan kebutuhan.
 Memelihara peralatan alat-alat listrik.
 Peningkatan efisiensi, misalnya melapisi atap dengan isolator panas
sehingga mesin pendingin ruangan mempunyai beban yang lebih ringan.

Contoh soal :

1. Sebuah rumah terpasang listrik PLN sebesar 450 W dengan tegangan


220 V. Jika untuk penerangan penghuninya menggunakan lampu 40
W; 220 V. Berapakah jumlah lampu maksimum yang dapat
dipasang ?
Penyelesaian :
P tiap lampu 40 W
P sumber listrik 450 W
n = (P sumber)/(P lampu) = ( 450)/40 = 11,25
Jadi jumlah lampu maksimum yang dapat terpasang adalah 11 buah.

D. Daya Listrik

Daya listrik adalah usaha dibagi waktu yang diperlukan untuk


melakukan usaha itu atau energi yang ditimbulkan dibagi oleh waktu yang
digunakan.

Dapat dituliskan :

P = (energi listrik)/waktu P = (V2.I. t)/t

Dengan,
P = daya listrik ………… (joule / detik atau Volt ampere atau watt)
R = hambatan beban …. (Ω atau ohm)
V = beda potensial ……. ( volt )
I = kuat arus …………….. ( ampere )

Dari persamaan di atas dapat dikatakan bahwa :


“ Satu watt ( 1W ) adalah energi yang ditimbulkan oleh beda potensial jika
dalam satu detik mengalir arus sebesar 1A.”

Untuk hambatan listrik yang konstan, besar daya listrik sebanding


dengan kuadrat tegangan ataupun kuadrat arus
Hubungan antara watt, joule, dan kilowatt-hour (kWH)
1 watt = 1 joule per sekon atau 1 joule = 1 watt x sekon

Untuk pemakaian energi listrik dalam jumlah besar biasanya satuan


energi listrik dinyatakan dalam kilowatt-hour (kWh). Satu kWh adalah
energi yang dihasilkan oleh daya 1 kW selama 1 jam.

Alat untuk mengukur energi listrik dinamakan kWh-meter, sedangkan


alat untuk mengukur daya listrik dinamakan watt- meter. Selain itu, dapat
pula digunakan gabungan dari volt-meter dengan amperemeter yang
penunjukkan jarumnya langsung menyatakan ukuran daya listrik, alat ini
dinamakan dinamometer.

Arus listrik masuk ke rumah kita melalui kWh meter dan pembatas
daya. kWh-meter tersebut mengukur banyaknya energi listrik yang
digunakan dalam satuan watt, sedangkan pembatas daya membatasi daya
maksimum dengan satuan ampere yang dapat dipergunakan di rumah kita.

Misalkan tegangan listrik di rumah kita 200 volt, maka p yang


membatasi daya 2 A membatasi daya maksimum 2A x 220 V = 440 W. Jika
peralatan listrik yang digunakan melebihi 440 W, maka pembatas daya
bekerja ( putus).

E. Pengertian Data yang Tertulis pada Peralatan Listrik

Peralatan listrik seperti lampu pijar, setrika listrik, dan pengering


rambut disebut elemen listrik karena memiliki elemen yang terbuat dari
kumparan kawat logam tipis yang berfungsi sebagai hambatan yang akan
menyerap (mendisipasi) energi dalam bentuk kalor ketika dilalui arus.
Peralatan listrik tersebut didesain sehingga mempunyai spesifikasi
tertentu, misalnya 100 W ; 220 V. Spesifikasi ini dituliskan pada peralatan
listrik sehingga langsung terlihat oleh si pemakai. Jika tertulis 100 W; 220
V, ini berarti: “ Daya listrik yang dipakai oleh alat tersebut tepat 100 W jika
tegangan yang diberikan kepada alat itu tepat 220 V. “ Tentu saja daya yang
dipakai oleh alat itu akan lebih kecil dari 220 V.

Pada umumnya, hambatan peralatan listrik dianggap konstan sehingga


dayanya sebanding dengan kuadrat tegangan sesuai dengan hubungan

Dengan,
P 2 = daya sesungguhnya yang diserap peralatan
P 1 = daya tertulis pada spesifikasi peralatan
V 2 = tegangan sesungguhnya yang diberikan kepada peralatan
V 1 = tegangan tertulis pada spesifikasi peralatan

Untuk mendesain spesifikasi peralatan, salah satu parameter yang


ditentukan adalah hambatannya. Dengan demikian, di dalam rangkaian
listrik peralatan diwakili oleh hambatannya yang dapat ditentukan dari
hubungan

Dengan,
R = hambatan pengganti peralatan listrik
V = tegangan tertulis pada spesifikasi peralatan
P = daya tertulis pada spesifikasi peralatan

Contoh soal :

1. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan


110 V. Jika untuk penerangan keluarga itu menggunakan lampu 100 W ;
220 V, tentukanlah jumlah lampu maksimum yang dapat dipasang !
Penyelesaian :

Jika lampu 100 W ; 220 V diberi tegangan yang lebih kecil (110 V),
maka daya sesungguhnya menjadi lebih kecil, yaitu :

P2 = [ V2/V1 ]² x P1

= [ 110/220 ]² x 100

= (0,5)² x 100

= 0,25 x 100 = 25 W

Banyaknya lampu yang dapat dipasang (n) jika daya PLN sebesar 500 W
adalah :
n = (daya total rumah)/(daya 1 buah lampu) = 500/25 = 20 buah
Jadi, jumlah lampu maksimum yang dapat dipasang adalah 20 buah.

.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya


muatan listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Energi listrik dapat diubah
menjadi berbagai bentuk energi yang lain.

Sumber-sumber listrik seperti baterai yang dihasilkan oleh perubahan


energi kimia dihasilkan energi listrik dan ada energi mekanik menjadi
energi listrik, bahkan energi panas (kalor) menjadi energi listrik.

Rumus : W = V. Q atau W = V . I . t

Daya listrik adalah usaha dibagi waktu yang diperlukan untuk


melakukan usaha itu, atau energi yang ditimbulkan dibagi oleh waktu yang
digunakan.

Rumus : P = (W )/t atau P = (V^2.I. t)/t

B. Saran

Kami selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan


tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini
disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu,
kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat
bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bob. 2004. Fisika SMA Jilid 1B untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga
Tim MGMP Fisika SMA / MA.2007. Fisika untuk SMA / MA XB. Jakarta :
Multi Grafi KA
Wariyono, Sukis. 2008. Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP /
MTS. Surakarta: CV. Putra Nugraha

Anda mungkin juga menyukai