1
HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEBERSIHAN GIGI
DAN MULUT PADA PRIA DEWASA
SKRIPSI
NIM : 15 321 00 77
Puji Syukur Alhamdulilah saya ucapkan akan kehadirat Allah SWT atas
rahmat serta hidayah-Nya yang telah memberi kemudahan dan kelancaran dalam
penyusunan proposal ini hingga sesuai dengan yang dijadwalkan. Dan semoga
proposal ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan.
1. Kedua orang tua saya (Bapak Nitro dan Ibu Buyati) yang telah
mencurahkan do’a, nasehat, ridhonya, serta kasih sayang yang tak
terhingga yang tidak bisa saya balas hanya dengan selembar kertas
bertulisan persembahan. Terimakasih yang tak terhingga untuk Bapak
dan Ibu yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi untuk
melakukan hal yang lebih baik. Semoga semua ini merupakan langkah
awal dari sebuah proses untuk membahagiakan bapak dan ibu.
2. Semua keluarga yang saya cintai khususnya kakak dan adik saya
(Winda Rahmawati dan Irma Ramadhani) yang telah memberi
inspirasi, semangat serta dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir
ini. Semoga hal baik dan do’a yang engkau berikan menjadikan saya
pribadi yang lebih baik kedepannya.
3. Kedua dosen pembimbing saya, Ibu Ruliati, SKM.,M.,Kes serta Ibu
Inayatur Rosyidah, S.Kep.,Ns.,M.Kep yang telah membimbing saya
dengan sabar dan teliti dalam mengerjakan proposal ini. Semoga ilmu
dan nasehat dan bimbingan yang beliau berikan dapat bermanfaat.
4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen S1 Keperawatan terima kasih banyak
atas semua ilmu, nasehat serta motivasi yang telah diberikan dan
semoga bermanfaat.
5. Kepala Dinas Kesehatan Jombang, Kepala Puskesmas Pulo Lor serta
Kepala Desa Banjardowo yang telah memberi ijin untuk melakukan
penelitian.
6. Seluruh teman-teman ku STIKES ICME khususnya kelas B,
terimakasih semua atas kekompakan dan kerjasamanya selama 4 tahun
kita bersama.
Penulis
MOTTO
.
“never give up to fight in goodness, indeed with hardship will be ease”
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi penelitian yang
berjudul “Hubungan Perilaku Merokok Dengan Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada
Pria Dewasa di Dusun Sendang Rejo Desa Banjardowo Kabupaten Jombang”.
Skripsi ini ditulis sebagai persyaratan kelulusan demi menempuh Program Studi
S1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika
Jombang.
Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada: H. Imam Fatoni, S.KM.,MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan “Insan Cendekia Medika” Jombang. Inayatur Rosyidah, S.Kep.,M.Kep
selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan. Ruliati, SKM., M.Kes selaku
pembimbing I dan Inayatur Rosyidah, S.Kep.,M.Kep selaku pembimbing II yang
dengan sabar dan ikhlas selalu memberikan arahan dan bimbingan dalam
penyusunan hingga terselesaikannya Skripsi ini, serta seluruh dosen, staf dan
karyawan program Studi S1 Keperawatan STIKES ICME Jombang yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama mengikuti pendidikan di
STIKes ICMe Jombang. Dan tidak lupa semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Skripsi ini.
Saya menyadari bahwa Skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan oleh
karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan Skripsi ini
Akhir kata saya berharap semoga skripsi penelitian ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA PRIA DEWASA
(Studi di Dusun Sendang Rejo Desa Banjardowo Kabupaten Jombang)
Oleh :
Riska Agung Winarno
ABSTRAK
By :
Riska Agung Winarno
ABSTRACT
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
HALAMAN JUDUL DALAM.........................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.............................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iv
KATA PENGANTAR......................................................................................v
ABSTRAK........................................................................................................x
ABSTRACK.....................................................................................................xi
DAFTAR ISI....................................................................................................xii
DAFTAR TABEL............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xvi
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH .................................xvii
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pria Dewasa
2.1.1 Definisi Pria Dewasa.........................................................................5
2.1.2 Pembagian Masa Dewasa..................................................................6
2.1.3 Ciri-ciri Manusia Dewasa..................................................................7
2.2 Konsep Kebersihan Gigi Dan Mulut
2.2.1 Definisi Kebersihan Gigi Dan Mulut................................................10
2.2.2 Bagian-bagian Dalam Rongga Mulut................................................10
2.2.3 Permasalahan Gigi Dan Rongga Mulut.............................................14
2.2.4 Tingkatan Kebersihan Gigi Dan Mulut.............................................19
2.2.5 Pemeliharaan Kebersihan Gigi Dan Mulut........................................21
2.2.6 Cakupan Kebersihan Gigi Dan Mulut (OHI-S).................................21
2.2.7 Efek Merokok Terhadap Rongga Gigi Dan Mulut............................24
2.3 Konsep Perilaku Merokok
2.3.1 Definisi Merokok...............................................................................26
2.3.2 Komponen Rokok..............................................................................26
2.3.3 Jenis Rokok........................................................................................29
2.3.4 Definisi Perilaku................................................................................31
2.3.5 Definisi Perilaku Merokok................................................................32
2.3.6 Faktor Pengaruh Perilaku Merokok...................................................34
2.3.7 Dampak Perilaku Merokok................................................................38
2.4 Hubungan Perilaku Merokok Dengan Kebersihan Gigi Dan Mulut..........38
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual.................................................................................41
3.2 Hipotesis ..................................................................................................42
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian........................................................................................43
4.2 Rancangan Penelitian..................................................................................43
4.3 Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................................44
4.4 Populasi, Sampel dan Sampling.................................................................44
4.5 Kerangka Kerja...........................................................................................46
4.6 Identifikasi Variabel...................................................................................47
4.7 Definisi Operasional...................................................................................47
4.8 Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis data.............................................49
4.9 Etika Penelitian...........................................................................................55
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ...........................................................................................56
5.2 Pembahasan.................................................................................................62
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan..................................................................................................66
6.2 Saran............................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
Tabel 2.1 DKriteria penilaian debris. 23
Tabel 2.2 HKriteria penilaian calculus. 24
Tabel 4.1 dDefinisi Operasional hubungan perilakku merokok
dengan kebersihan gigi dan mulut pada pria
dewasa di Dusun Sendang Rejo Desa
Banjardowo Kabupaten Jombang 48
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan
pada umur di Dusun Sendang rejo Desa
Banjardowo Kabupaten Jombang 57
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan
pekerjaan di Dusun Sendang rejo Desa 57
Banjardowo Kabupaten Jombang
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan
pada pendidikan di Dusun Sendang rejo Desa 58
Banjardowo Kabupaten Jombang
Distribusi frekuensi berdasarkan pada pernah
Tabel 5.5
memperoleh informasi tentang rokok dengan
kebersihan mulut dan gigi di Dusun Sendang rejo 59
Desa Banjardowo Kabupaten Jombang
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pada
Tabel 5.6 sumber informasi di Dusun Sendang rejo Desa
Banjardowo Kabupaten Jombang 59
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pada
perilaku merokok di Dusun Sendangrejo Desa
Banjardowo Kabupaten Jombang 60
DAFTAR GAMBAR
1. H1 : Hipotesis alternatif
2. % : Persentase
3. α : Alfa (Tingkat Signifikasi)
4. N : Jumlah populasi
5. n : Jumlah Sampel
6. S : Total Sampel
7. > : Lebih besar
8. < : Lebih kecil
9. , : Koma
10. : : Titik dua
11. ( : Kurung buka
12. ) : Kurung tutup
13. + : Tambah/positif
14. - : Kurang/negatif
15. ° : Derajat
16. / : Atau
17. = : Sama dengan
DAFTAR SINGKATAN
BAB 1
PENDAHULUAN
setelah China dan India. Dan telah menetapkan bahwa tanggal 31 Mei
prevensi merokok paling kecil iyalah Provensi Bali yaitu sebesar 23,5%.
jenis kelamin iyalah prevelensi jenis kelamin laki-laki lebih besar yaitu
sekitar 62,9% dari pada perempuan sekitar 4,8%. Dan prevalensi merokok
pada remaja usia sekolah atau usia 10-18 tahun mengalaimi keniakan.
2018).
Gigi dan jaringan lunak rongga mulut merupakan bagian yang dapat
mengalami kerusakan akibat rokok. Pada saat rokok dihisap tar masuk ke
dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat
5
dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi sehingga
rongga mulut dan gigi yang disebabkan merokok akan berdampak pada
kesehatan gigi dan mulut yaitu bau mulut (halitosis), penyakit jaringan
2017).
perilaku merokok dengan kebersihan gigi dan mulut pada pria dewasa,
beberapa cara dapat di lakukan untuk perilaku merokaok pada pria dewasa
dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan tetap berolah raga secara
dalam penelitian ini yaitu, apakah ada hubungan antara perilaku merokok
dengan kebersihan gigi dan mulut pada pria dewasa di desa Banjar Dowo
Jombang?
dan mulut pada pada pria dewasa didesa Banjar Dowo Jombang.
6
1. Mengidentifikasi perilaku merokok pada pria dewasa didesa Banjar
Dowo Jombang.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
berproduksi. Pada masa ini, individu akan mengalami perubahan fisik dan
8
6
bagian:
diri pada pola hidup yang baru. Kisaran antara 21 sampai 40 tahun.
ciri yang menyangkut pribadi dan sosial antara lain; masa dewasa
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa
Masa dewasa di katakana sebagai masa sulit bagi individu karena pada
terhadap orang tua dan berusaha untuk dapat mandiri. Ciri-ciri masa
3. Masa bermasalah
Masa dewasa di kaitkan sebagai masa yang sulit dan bermasalah. Halini
Pada masa ini juga emosi seseorang sangat bergelora dan mudah
tinggi dan posisinya yang baru sebagai orang tua. Namun ketika telah
emosi.
9
6. Masa komitmen
Pada masa ini juga setiap individu mulai sadar akan pentingnya sebuah
komitmen baru.
7. Masa ketergantungan
Pada awal masa dewasa dini sampai akhir masa 20-an, seseorang masih
mengikatnya.
Nilai yang di miliki seseorang ketika ia berada pada masa dewasa dini
menikah.
Dinamakan sebagai masa kreatif karena pada masa ini seseorang bebas
Kebersihan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi geligi yang
berada dalam ronggo mulut dalam keadaan yang bersih, bebas dari plak
dan dari kotoran yang lain yang berada dalam permukaan gigi , dan sisa
makanan dan tidak tercium bau busuk dari mulut (Ghofur, 2012).
oleh bagian yang keras yaitu tulang rahang atas dan rahang bawah.
bagian lain yang terdapat dalam rongga mulut yaitu lidah, gusi dan gigi
(Susanto, 2007).
1. Air ludah
Air ludah merupak campuran berbagai cairan yang terdapat dalam rongga
mulut. Penyusun terbesar air ludah adalah air. Zat kalsium (zat kapur)
dalam air ludah dalam jumlah kecil. Cairan ludah dikeluakan sekitar 1
liter dalam waktu sehari.Air ludah biasanya bersifat kental dan licin.
3) Melindungi gigi.
Kandungan kalsium dan fluor dalam air ludah akan terserap ke dalam
2. Lidah
12
ludah berguna untuk merasakan makanan manis dan asin. Papila pada
jaringan lunak yang menutupi leher gigi dan tulang rahang atas
4. Gigi
Gigi di bagi menjadi tiga bagian, yaitu mahkota, leher gigi, dan akar gigi.
Mahkota gigi di lindungi oleh lapisan email dan akar gigi dilindungi
Bentuk gigi dalam rongga mulut bervariasi. Gigi depan dan gigi
1) Gigi Seri
rahang atas, dan empat buah di tulang rahang bawah. Gigi seri
2) Gigi Taring
Gigi taring terletak di samping gigi seri.Dua buah gigi taring di tulang
makanan.
3) Geraham Kecil
menghaluskan makanan.
4) Geraham Besar
2007).
berikut:
1. Gigi berwarna
menjadi kecoklatan.
rata lagi. Bahan yang di gunakan untuk menambal bagian gigi akibat
gigi aslinya. Bahan tambal tersebut berbentuk seperti pasta pada saat
2. Gigi Berlubang
berlubang di sebut juga karies gigi. Gigi yang sudah berlubang akan
meluas semakin dalam jika di biarkan begitu saja. Karies gigi dapat
terjadi pada pemukaan gigi yang rata. Karies ini biasanya lebih mudah
karies yang paling ulit di cegah. Pada awalnya karies terjadi pada
email gigi.Email gigi merupakan lapisan yang paling luar dan keras.
sudah mencapai dentin perlu di rawat oleh dokter gigi agar tidak
3. Karang gigi
asam, sisa makanan, dan air liur akan membentuk lapisan tipis pada
Pada orang yang mempunyai air liur yang kental dan bersifat basa,
mempunyai air liur encer banyak dan bersifat asam. Karang gigi yang
17
penampilan gigi menjadi tidak menarik lagi. Karang gigi dapat masuk
benang gigi. Karang gigi biasanya melekat cukup uat pada permukaan
gigi dan biasanya terdapat di bagian gigi yang sulit tejangkau oleh alat
karena daerah tersebut sulit di jangkau oleh bulu sikat gigi. Karang
gusi. Pendarahan gusi ini tidak menimbulkan rasa nyeri dan akan
berhenti dalam waktu yang tidak lama. Setelah itu, permukaan gigi
gusi.
4. Penyakit Gusi
Karang gigi yang mendesak perlekatan gigi pada gusi menyebabkan gusi
bulu sikat yang kasar serta kaku juga dapat menyebabkan perdarahan.
Saat menyikat gigi biasanya noda merah tertinggal pada bulu sikat
18
gigi. Pendarahan gusi tidak selalu di sertai rasa sakit. Selain gusi
Penyakit gusi dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi
pada orang dewasa. Jika hal ini bisa terdeteks sejak awal,penyakit gusi
bisa di hindari.
1) Gingivitis
pada lapisan luar gusi. Pada tahap awal penyakit gusi ini, kerusakan
lebih lanjut bisa di atasi, asalkan tulang dan jaringn luar gusi yang
2) Periodontitis
Pada tahap ini tulang penyangga gigi dan jaringan yang menyangga
bagi makanan dan plak. Perawatan gigi yang rutin dan pembersihan
Pada tahap yang paling parah dari penyakit gusi ini, jaringan dan
4) Bau mulut
mulut, misalnya akibat adanya karies pada gigi dan infeksi pada
mulut(Susanto, 2007).
adalah:
1. Posisi
3. Anatomi gigi
Bagian gigi yangterlindungi dibawah bagian yang cembung, pit dan fissure
4. Gesekan
2017).
Adapun faktor yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut adalah diet
makanan yang meliputi diet makanan yang lunak, manis dan melekat
Makanan dan minuman akan di proses di dalam mulut dalam bantuan gigi-
sekedar untuk pintu masuknya makanan dan minuman tetapi fungsi mulut
lebih darai itu dan tidak banyak orang menyadarai besarnya peranan mulut
seseorang.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus di
mengan dung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plaks dan sisa
makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan
sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi
dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan
gigi yan sudah tidak bisa di pertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi.
Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali baik ada
indek yang di sebut Oral Hygiene Indek Simplified ( OHI-S ). Nilai dari
22
OHI-S ini merupakan nilai yang di peroleh dari hasil penjumlahan antara
debris indeks dan calculus indeks Menurut Green dan Vermillion ( 1964,
cit. Nio,1987).
Pemeriksaan debris dan kalkulus di lakukan pada gigi tertentu dan pada
1. Rahang atas
2. Rahang bawah
No KRITERIA Nilai
3
permukaan tersebut seluas lebih 2/3permukaan / seluruh
permukaan gigi.
No KRITERIA NILAI
Kriteria DI dan CI
0,7-1,8 (sedang)
24
1,9-3,0 (buruk)
0,7-1,8 (sedang)
1,9-3,0 (buruk)
Menghitung (OHI-S )
index yang lebih tinggi pada perokok dibandingkan non perokok. Hal ini
dari tubuh kita yang terpapar oleh tembakau dari rokok, maka asap rokok
rongga mulut kemudian dengan waktu yang lama maka akan menimbulkan
cenderung kering dan ketika mulut cenderung kering maka rentan untuk
yang lebih buruk dari pada bukan perokok. Oral hygiene yang buruk lama
rongga mulut, timbulnya bau mulut (halitosis). Bau mulut ini tidak dapat
diatasi dengan menyikat gigi atau meng-gunakan obat kumur. Selain itu
pada lidah, penebalan menyeluruh bagian epitel mulut, mukosa mulut dan
dalam rongga mulut biasanya dimulai dengan adanya iritasi dari produk-
produk rokok yang dibakar dan diisap.Iritasi ini menimbulkan lesi putih
bagian epitel mulut, hingga dapat menimbulkan bercak putih keratotik yang
sistemik maupun lokal dalam rongga mulut, tetapi kebiasaan merokok ini
yangpaling berbahaya dalam asap rokok. Tar adalah kumpulan dari beribu-
uap padat yang setelah dingin akan menjadi padat danmembentuk endapan
membran(Kusuma, 2019).
28
ini terkandung dalam rokok sebanyak 0,5 μg. Batas ambang timah hitam di
berhenti. Nikotin merupakan zat yang sangat adiktif yang membuat orang
merasa berenergi dan waspada. Nikotin adalah obat yang secara alami ada di
memasuki paru-paru dan diserap dengan cepat ke dalam aliran darah dan
akan produk rokok dan produk tembakau lainnya yang mirip dengan
pada keadaan putus nikotin karena mengalami keluhan sulit tidur dan
obat yang sangat adiktif, dalam hal ini adalah zat psikoaktif kuat yang
sindrom penarikan nikotin ketika tidak ada. Sebagai obat adiktif, nikotin
dandepresan(Sampekalo, 2015).
Dan asap tembakau mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi perokok
vinil klorida. Bahan kimia beracun lainnya dalam asap tembakau yang
pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokokdan
Sedangkan jenis rokok berdasarkan bahan baku atau isi rokok yaitu:
1. Rokok putih: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
yang diberi bahan tertentu untuk mndapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
2. Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkeh yang diberi saus untuk mndapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
3. Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
1. Rokok filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
2. Rokok non filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
terdapat gabus.
cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan atau alat bantu
lain.
31
3. Sigaret kretek mesin full flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses
4. Sigaret kretek mesin ligh mild (SKM LM): rokok mesin yang
menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah, rokok jenis ini
2017).
untuk dipahami dan diprediksi. Begitu banyak faktor internal dan eksternal
Cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan
yang dapat dipenuhi setelah merokok, yang dapat menjadi motivator kuat
1. Tahap Preparatory
2. Tahap Initiation
Tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan
Menurut (Suhardi et al. dalam Solihin 2011) Perilaku merokok itu sendiri
kategori yaitu
34
sehari)
dalam sehari).
5. Lama merokok
Aspek subyektif individu merupakan segala hal yang masih berada dalam
1) Pengetahuan
35
yang terjadi pada seseorang merupakan buah dari proses panjang yang
media informasi.
2) Persepsi
yaitu:
Selain aspek yang ada dalam diri individu atau aspek subyektif individu,
terdapat juga aspek lain yang berada di luar diri individu atau disebut
perilaku merokok. Aspek obyektif individu ini terdiri atas jumlah uang
saku atau pendapatan yang diterima setiap bulan, sumber uang saku atau
sebaya.
yang lebih besar dari tingkat signifikansi yang artinya tingkat pendapatan
1. Dampak positif
2. Dampak negative
Meskipun saat ini sudah tersedia rokok yang memiliki kandungan tar dan
nikotin yang rendah, tetapi tidak ada rokok yang aman bagi kesehatan.
mulut, kangker faring, kangker paru, penyakit jantung coroner, dan lain-
responden(Andriyani, 2017).
memiliki kebiasaan merokok sedang dengan kesehatan gigi dan mulut yang
merokok ringan dengan kesehatan gigi dan mulut tidak sehat 3 responden
dan mulut yang tidak sehat (36,2%), hal initerlihat dari banyaknya
antara perilaku merokok dengan kebersihan mulut dan gigi. Hal ini
kebersihan gigi dan mulut perokok. Hal ini juga berakibat Bau mulut
disebabkan oeh tar dan nikotin yang berasal dari rokok yang berakumulasi
Keterangan :
= Di Teliti = Mempengaruhi
= Tidak di Teliti
41
42
secara logis antara dua atau lebih variable yang diungkapkan dalam bentuk
H1: Ada hubungan perilaku merokok dengan kebersihan gigi dan mulut pada
pria dewasa.
BAB 4
METODE PENELITIAN
independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat(Nursalam, 2013).
43
44
4.4.1 Populasi
4.4.2 Sampel
penelitian ini adalah sebagian pria dewasa di Desa Banjar Dowo jombang
berikut:
45
n=
Keterangan:
n=
n= = 44,24 = 44 Responden
Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebayak 44 orang perokok
4.4.3 Sampling
gunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel
Rumusan Masalah
Desain penelitian
Analitik dengan jenis cross sectional
Penutup Kesimpulan
secara cermat dalam suatu objek atau fenomena yang dapt diulang oleh
2.Perokok sedang
15-28
3.Perokok berat 29
-42
(Nursalam, 2013)
4.8.1 Instrumen
informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal pribadinya atau hal
(Arikunto, 2010).
berikut:
Dowo
consent
penelitian.
1. Editing
50
2. Coding
1.) Usia
Umur 21- 40 = U1
Umur 40 -60 = U2
2.) Pekerjaan
Wirausaha = P1
Tani= P2
Pegawai= P3
3.) Pendidikan
Pendidikan menengah = P2
Perguruan tinggi = P3
dan mulut
51
Ya =1
Tidak =2
3. Scoring
c. Perokok berat 29 - 42
4. Tabulating
data ke dalam satu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang di miliki. Pada
data ini di anggap bahwa data telah di proses sehingga harus segera di
100 % = seluruhnya
76 % - 99 % = hampir seluruhnya
50 % = setengah responden
1. Analisa univariat
p= x 100
keterangan :
N : skor maksimal
Kriteria :
Perokok ringan 0 – 14
Perokok sedang 15 – 28
Perokok berat 29 - 42
dengan rumus :
P= x 100
Keterangan :
N : skor maksimal
2. Analisa bivariat
yatu prilaku merokok dengan kebersihan gigi dan mulut pada pria
dewasa.
Dowo Jombang.
4.9 EtikaPenelitian
4.9.1Iformed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujua nantara peneliti
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan di sajikan.
laporkanpadahasilriset(Hidayat, 2
BAB 5
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang meliputi gambaran secara
umum lokasi penelitian gambaran umum responden (usia, pekerjaan, pendidikan, lama
merokok, pernah memperoleh informasi, sumber informasi) dan data khusus yang berkaitan
dengan perilaku merokok dan observasi kebersihan gigi dan mulut. Data data tersebut
Dalam bab ini akan dibahas pula tentang bagaimana hubungan perilaku merokok
dengan kebersihan gigi dan mulut pada pria dewasa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli
Jombang. Desa Banjardowo terdiri dari tujuh dusun, yaitu Banjardowo, Gempol Pahit,
Banjarkerep, Banjar Agung, Gedang Karet, Sumber Winong, Sendang Rejo. Berdasarkan
letak desa Banjardowo memiliki batas wilayah sebagai berikut : sebelah utara berbatasan desa
Ploso Geneng, sebelah timur berbatasan desa Denanyar, sebelah barat berbatasaan desa
56
57
57
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pada umur di Dusun Sendang
rejo Desa Banjardowo Kabupaten Jombang pada bulan Juli 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden berdasarkan umur
(90,9%).
(59,1%).
(72,7%).
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pada lama merokok di Dusun
Sendang rejo Desa Banjardowo Kabupaten Jombang pada bulan Juli 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden berdasarkan lama
merokok menunjukkan sebagian besar responden merokok selama 5-9 tahun sebanyak 29
responden (65,9%).
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden berdasarkan pernah
memperoleh informasi tentang rokok dengan kebersihan mulut dan gigi adalah seluruhnya
pernah memperoleh informasi tentang rokok dengan kebersihan mulut dan gigi sebanyak 44
responden (100%).
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden berdasarkan sumber
Data khusus ini akan di bahas hasil distribusi frekuensi perilaku merokok dan observasi
kebersihan gigi dan mulut di dusun Sendangrejo desa Banjardowo kabupaten Jombang.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil responden perilaku merokok
Tabel 5.8 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pada observasi kebersihan gigi
dan mulut di Dusun Sendang rejo Desa Banjardowo Kabupaten Jombang
pada bulan Juli 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil responden observasi kebersihan gigi dan
gigi dan mulut di dusun Sendang rejo Desa Banjardowo Kabupaten Jombang
Tabel 5.9 Tabulasi silang dan analisis perilaku merokok dengan kebersihan mulut dan
gigi di Dusun Sendangrejo Desa Banjardowo Kabupaten Jombang pada
bulan Juli 2019.
Berdasarkan distribusi tabulasi silang perilaku merokok ringan sebanayak 14 orang dengan
kebersihan gigi dan mulut baik sebanyak 2 orang (14,3%), sedangkan yang sedang sebanyak
10 orang (71,4%) dan buruk sebanyak 2 orang (14,3%). Perilaku merokok sedang sebanyak
26 orang dengan kebersihan mulut dan gigi baik sebanyak 3 (11,5%), sedangkan yang sedang
20 orang (76,9%) dan buruk 3 orang (11,5%). Untuk perilaku merokok berat sebanyak 4
orang dengan kebersihan mulut dan gigi sedang 3 orang (75,0%) dan buruk 1 orang (25,0%).
Dari hasil uji statistik Rank sparman diperoleh angka signifikan atau nilai P Value= 0,003
yang berarti <(0,05), maka H1 diterima, yaitu ada hubungan perilaku merokok dengan
kebersihan gigi dan mulut di dusun Sendang rejo desa Banjardowo kabupaten Jombang.
5.2 Pembahasan
kecamatan Jombang kabupaten Jombang di dapatkan bahwa, sebagian besar dalam kategori
Sebagian besar pria dewasa berperilaku merokok sedang, karena mereka beranggapan
merokok sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, selain itu perokok beranggapan ketika
merokok dapat memberikan kepuasan tersendiri seperti merasa lebih tenang. Menurut
peneliti, hasil penelitian ini menunjukan bahwa merokok dapat menyebabkan munculnya
berbagai kondisi patologis dalam rongga mulut seperti bau mulut, gigi kecoklatan yg di
sebabkan oleh rokok serta terbentuknya plak pada gigi. Kebanyakan orang yang merokok
melakukannya karena mereka tidak bisa berhenti hal ini di sebabkan oleh kandungan nikotin
Hal ini sesuai dengan teori (Kusuma, 2019). Yang menyatakan bahwa merokok menjadi
kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Meskipun telah terbukti dapat
menyebabkan munculnya berbagai kondisi patologis, secara sistemik maupun lokal dalam
rongga mulut, tetapi kebiasaan merokok ini sangat sulit untuk dihilangkan.
Pada tabel 5.1 di atas dapat di lihat bahwa distribusi frekuensi responden berdasarkan
umur menunjukan sebagian besar ber umur 21- 40 tahun sebanyak 40 responden (90,9%).
Sebagian besar pria dewasa berprilaku merokok pada tahap usia dewasa awal, karena
pada masa ini, seseorang di tuntut untuk melepaskan ketergantungannya dan berusaha untuk
dapat mandiri. Menurut peneliti awal mula responden mencoba-coba untuk merokok dan
Teori yang dinyatakan oleh (Elizabeth 2011). Menyatakan bahwa masa dewasa awal
adalah pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan
masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa
63
ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreatifitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang
Pada tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa setengah dari responden bekerja sebagai petani
26 responden (59,1%).
Perilaku merokok di dusun sendang rejo dapat di pengaruhi oleh faktor lingkungan sosial.
Menurut peneliti sebagian besar pekerjaan responden menjadi petani. Bahkan responden
Teori yang dinyatakan oleh (Smet, 1994). Menyatakan bahwa lingkungan sosial
berpengaruh terhadap sikap, kepercayaan, dan perhatiaan individu pada perokok. Seorang
sosial, tingkat pendidikan, dan gengsi pekerjaan akan mempengaruhi perilaku merokok pada
individu.
Pada tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden berdasarkan lama merokok
menunjukkan sebagian besar responden merokok selama 5-9 tahun sebanyak 29 responden
(65,9%).
Perokok pria dewasa di dusun sendang rejo masuk dalam kategori maentenance of
smoking yaitu suatu tahapan perokok mendapatkan kepuasan terhadap kebutuhan psikologis
yang dapat dipenuhi setelah merokok. Menurut peneliti berdasarkan kuesioner nomor satu
menjelaskan tentang jumlah rokok yang di hisap per hari, responden menyatakan bahwa
merokok sekitar 11-20 perhari dengan jangka waktu lama merokok 5-9 tahun.
Teori yang di kemukakan oleh (Lisnawati, 2014). Seseorang akan berperilaku merokok
karena sebelumnya Ia telah memiliki persepsi tertentu mengenai merokok.Selain itu juga
setelah merokok, yang dapat menjadi motivator kuat seseorang untuk terus merokok.
64
Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat bahwa hasil responden observasi kebersihan gigi dan
Kebersihan gigi dan mulut merupakan suatu keadaan dimana gigi geligi yang berada dalam
ronggo mulut dalam keadaan yang bersih, bebas dari plak dan dari kotoran yang lain yang
berada dalam permukaan gigi , dan sisa makanan dan tidak tercium bau busuk dari mulut. Di
tempat penelitian ini, kebersihan mulut dan gigi pada pria dewasa sebagian besar dengan
kebersihan sedang, ada yang terkena plak, mulut berbau asap rokok, bibir hitam. Hal tersebut
Adapun faktor yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut adalah diet makanan yang
meliputi diet makanan yang lunak, manis dan melekat akan mempercepat terbentuknya plak,
dibandingkan dengan diet makanan yang cair dan berserat, keras. Sedangkan faktor yang
mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut menurut faktor lingkungan sekitar meliputi
lamanya waktu dan frekwensi makan dalam kegiatan sehari-hari. Bila seseorang
mengabaikan kebersihan gigi dalam jangka waktu yang lama dan makin seringnya frekwensi
makan manis dan melekat akan semakin sering dan mudah plak tumbuh dan berkembang
pada permukaan gigi (Andriyani, 2017). Mulut merupakan pintu gerbang utama di dalam
sistem pencernaan. Makanan dan minuman akan di proses di dalam mulut dalam bantuan
gigi-geligi, lidah, dan saliva. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu
upaya meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan
minuman tetapi fungsi mulut lebih darai itu dan tidak banyak orang menyadarai besarnya
peranan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang.oleh karena itu karena itu
kesehatan gigi dan mulut sangat berperan dalam menunjang kesehatan seseorang.
65
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus di lakukan
perawatan secara berkala. Perawatan dapat di mulai dari memperhatikan diet makanan,
jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket.
Pembersihan plaks dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya
jangan sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan
penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yan sudah tidak bisa
di pertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap
enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.
Hasil uji statistik Rank sparman diperoleh angka signifikan atau nilai P Value= 0,003
yang berarti <(0,05), maka H1 diterima, yaitu ada hubungan perilaku merokok dengan
kebersihan gigi dan mulut di dusun Sendang rejo desa Banjar dowo kecamatan Jombang
kabupaten Jombang.
Dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku merokok dengan
kebersihangigi dan mulut. Hal ini disebabkan oleh kandungan pada rokok, salah satunya
dapat menyebabkan adanya penodaan pada gigi, permukaan gigi akan menjadi kasar dan
mempercepat akumulasi plak pada gigi yang menandakan buruknya kebersihan gigi dan
mulut perokok. Hal ini juga berakibat Bau mulut disebabkan oleh tar dan nikotin yang berasal
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang di lakukan oleh Adriani (2017). Tentang hubungan
merokok dengan kebersihan gigi dan mulut siswa Smk di Bandar Lampung mengatakan
bahwa ada hubungan kategori perokok dengan kebersihan gigi dan mulut. Sedangkan
penelitian Asiking, dkk, (2016). Tentang hubungan perilaku merokok dengan kesehatan gigi
dan mulut pada pria dewasa di desa Poyowa Kecil Kecamata Kotamobogu Selatan
66
Kotamobogu. Mengatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara merokok dengan
kesehatan gigi dan mulut. Sedangkan penelitian yang di lakukan oleh Diba, dkk, (2016).
Mulut Dengan Status Kebersihan Rongga Mulut di Desa Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata
Kota Banda Aceh mengatakan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan
dampak merokok terhadap kesehatan rongga mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut.
BAB 6
Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
tentang hubungan perilaku merokok dengan kebersihan mulut dan gigi di dusun
6.1 Kesimpulan
penelitian yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil
2. Kebersihan mulut dan gigi pada pria dewasa di Dusun Sendang Rejo Desa
kebersihan sedang.
3. Ada hubungan perilaku merokok dengan kebersihan gigi dan mulut pada
pria dewasa
Jombang.
6.2 Saran
56
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka saran yang
perilaku merokok dapat mempengaruhi pada terjadinya kesehatan gigi dan mulut.
hisap per hari dan jenis rokok yang di hisap, sehingga responden mengetahui
bahwa perilaku merokok dapat mengganggu pada kesehatan mulut dan gigi.
57
DAFTAR PUSTAKA
58
Sampekalo, P. (2015). Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Pada
Pekerja Perusahaan Kontruksi. Tesis, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
59
37
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta.
Sumerti, N. N. (2016). Merokok Dan Efeknya Terhadap Kesehatan Gigi Dan Rongga
Mulut.Jurnal Kesehatan Gigi Volume 4 No.2 , 49-58.
Susanto, A. (2007). Kesehatn Gigi dan Mulut. Jakarta: PT Sunda Kelapa Pustaka.
Walgito, B. (2010). Pengatar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
Wulandari Asiking, J. R. (2016). Hubungan Merokok Dengan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pada Pria Dewsa.Ejournal KeperawatanVolume4 NO.1 , 1-6
37
38
38
37
Lampiran 1
37
38
12 Persiapanujianskripsi
13 Ujianskripsi
38
Lampiran 2 permohonon menjadi responden
(Studi di Dusun Sendang Rejo Desa Banjar Dowo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)
Oleh :
DenganHormat,
Dalamrangkapelaksanaantugasakhir yang
merupakansalahsatusyaratuntukmenyelesaikanpendidikan di Program S1
KeperawatanSTIKes ICME Jombang,
sayaselakumahasiswabermaksuduntukmelakukanpenelitiantentang Hubungan Perilaku
Merokok Dengan Kebersihan Gigi Dan Mulut di Desa Banjar DowoKecamatan Jombang
Kabupaten JombangTahun 2019.
Demikianpermohonandarisaya, atasbantuandanpartisipasinyasayaucapkanterimakasih.
Hormatsaya,
59
RISKA AGUNG WINARNO
Lampiran 3 Pernyataanbersediamenjadiresponden
Bahwasayadimintauntukberperansertadalampenelitianinisebagairesponden.Sebelumnyasayate
lahdiberipenjelasantentangtujuanpenelitianinidansayatelahmengertibahwapenelitiaanmerahasi
akanidentitas, data ataupunhal yang membuatketidaknyamananbagisaya,
penelitiakanberhentidansayaberhakuntukmengundurkandiri.
Demikianpersetujuaninisayabuatsecarasadardansukarela, tanpaunsurpaksaandarisiapapun,
sayanyatakan.
Bersedia
MenjadiRespondendalampenelitianini
Jombang, Mei 2019
Peneliti Responden
(Riska Agung Winarno) (......................................)
Lampiran 4 Kisi-kisi Kuesioer
60
KISI-KISI KUESONER
PERILAKU MEROKOK
61
Lampiran 5 Kuesioner
LEMBAR KUESIONER
A. Data umum
1. No responden
2. Usia
21- 40 tahun
40 – 60 tahun
3. Pekerjaan
Wirausaha
Tani
Pegawainegri
4. Pendidikan
PendidikanDasar (Sd, Smp)
Pendidikanmenengah
Perguruantinggi
5. Lama merokok
merokokkurangdari 5 tahun
merokok 5-9 tahun
Sayabukanperokokharian
merokoklebihdari 10 tahun
62
6. Pernahmemperolehinformasitentangrokokdengankebersihangigidanmulut
Ya
Tidak
7. Sumberinformasi
Internet/tv
Majalah/koran
Temen/keluarga
Petugaskesehatan
63
Jawablahpernyataan di bawahinidenganmemberikantandacek list/centang ()
padakolomjawaban. (SL= Selalu, SR= Sering, KK= Kadang-Kadang, J= Jarang, TP=
TidakPernah)
No Responden:
Umur :
N Pernyatan S S Ka Ja Tidak
d Per
a na
n h
g
-
k
a
d
a
n
g
64
. 10. Sayamerokokselama 30
menitsetelahmkan
11. Sayamerokokdalamwaktus
enggang
12. Sayamerokokketikamengal
amistres
13. Sayatidakmerokokketikawa
ktusenggang
14. Sayatidakmerokokselama 1
hari
65
LEMBAR KRITERIA PENILAIAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT
No KRITERIA Nilai
No KRITERIA NILAI
66
d. Pada permukaan gigi ada karang gigi subgingival yang
menutupi dan melingkari seluruh cervikal( A. Continousband of
subgingivalcalculus )
DI =
b) Menghitungindekskalculus :
CI =
c) Menghitung (OHI-S)
67
1. 0,0 - 1,2 (baik)
2. 1,3 – 3,0 (sedang)
3. 3,1 – 6,0 (buruk)
68
Lampiran 7lembar observasi pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut (ohi-s)
Usia :
Pekerjaan :
69
.
2 Gigi insisivus pertamakananataspadapermukaan
labial
3 Gigi molar pertamakiriataspadapermukaanbukal
4 Gigi molarpertamakiribawahpadapermukaan
lingual
5 Gigi insisivus pertamakiribawahpadapermukaan
labial
6 Gigi molar pertamakananbawahpadapermukaan
lingual
70
Lampiran 9 hasilspss
Data umum
umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
71
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
lama merokok
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pernahmemperolehinformasitentangrokokdengankebersihangig
idanmulut
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
72
sumberinformasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Data khusus
perilakumerokok
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
observasikebersihangigi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
73
59
tabulasisilang
perilakumerokok * observasikebersihangigiCrosstabulation
observasikebersihangigi
Total Count 5 33 6
59
perilakumerokok
Total 44
observasikebersihangigi
Total 44
Data Hasil
60
Correlations
observasikebersi
hanmulutdang
perilakumerokok igi
N 44 44
N 44 44
61
57
Lampiran 11
Lampiran 12
LEMBAR KONSULTASI
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75