1. Nama Lengkap;
2. Jenis Kelamin;
3. Kewarganegaraan;
4. Agama;
5. Data Pribadi yang harus dikombinasikan sehingga memungkinkan untuk
mengidentifikasi seseorang.
Jika PSE melanggar hukum di Indonesia, maka regulasi yang disertai dengan adanya
sistem terintegrasi akan memudahkan pemerintah untuk menindak PSE “nakal”.
“Kepatuhan PSE terhadap regulasi di Indonesia bisa dioptimalkan melalui sistem
pendaftaran PSE,” kata Dedy.
2. Sebagai pemutakhiran sistem regulasi
Melalui data dan informasi yang diberikan platform digital, Kementerian Kominfo
bisa memastikan apakah mereka sudah menaati persyaratan, termasuk di antaranya
soal keamanan perlindungan data pribadi. “Kami ingin tahu apakah PSE itu sudah
memiliki sistem yang cukup mumpuni untuk melindungi data penggunanya,” ucap
Dedy.
3. Untuk melindungi masyarakat ketika berada di ruang digital
Melalui kerja sama ini, PSE yang beroperasi di Indonesia dapat bekerja sama, baik
dengan sesama PSE maupun pemerintah untuk mengadakan edukasi literasi digital.
Edukasi tersebut dapat mengandung berbagai konten yang bermanfaat, seperti
penggunaan internet secara aman, menjaga kerahasiaan data, etika berkomunikasi di
ruang digital, dan lainnya. Kementerian Kominfo bersama Gerakan Nasional Literasi
Digital Siberkreasi sudah menggelar kegiatan tersebut. Melalui laman
info.literasidigital.id, masyarakat dapat mengakses materi-materi berupa modul,
video dan lain-lain, untuk meningkatkan kecakapan digitalnya.