Anda di halaman 1dari 5

OPTIMALISASI FUNGSI LEMBAGA BSSN

DALAM MENJAGA PRIVASI BERSAMA DI ERA DIGITAL

M.ARIEF S
Langsa, 05 / 03 / 2006

DAPIL ACEH II
MAN INSAN CENDEKIA ACEH TIMUR
ariefsaifullah36@gmail.com

LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi seperti sekarang, kebutuhan untuk mengakses suatu informasi
adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Informasi dibutuhkan
masyarakat untuk mengetahui segala macam berita yang terkait dengan perkembangan
jaman. Salah satu cara utuk mengakses informasi adalah dengan alat komunikasi yang
berbasis internet. Dari Media tersebut masyarakat dapat mengetahui berbagai macam
informasi lakal maupun seluruh dunia dengan hanya menggunakan internet. Dengan Luasnya
jangkauan informasi tersebut maka diperlukan suatu regulasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan transaksi informasi elektronik.

Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas Undang-


Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan selanjutnya disingkat
(UU Adminduk) data pribadi adalah data diri seseorang yang harus disimpan, dirawat, dan
dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasian identifikasi, nyata yang melekat dan dapat
diidentifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.1 Perlindungan dan kepastian hukum bagi pengguna informasi
dan transaksi elektronik. Seperti yang disebutkan diatas, bahwa media telepon seluler laptop
dan lain sebagainya merupan alat komunikasi yang terkoneksi internet untuk mengakses
informasi. Operator seluler sebagai penyedia jasa layanan operator telah menyediakan
berbagai macam pilihan bagi pengguna gadget untuk memperoleh data dan internet dengan
mudah.

1
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38985/uu-no-24-tahun-2013 diakses Tgl 10 Agustus 2022
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki jumlah pengguna teknologi
dan sistem komunikasi modern yang sangat besar. Tetapi sampai saat ini Indonesia belum
memiliki hukum yang secara spesifik mengatur mengenai perlindungan privasi dan data.
Dengan meningkatnya pemanfaatan teknologi, urgensi untuk mengatasi permasalahan hukum
yang terkait dengan perlindungan privasi dan data menjadi meningkat. Hal ini disebabkan
karena seringkali hukum yang sudah ada tidak dapat bekerja secara efektif dalam mengikuti
perkembangan teknologi. Kekosongan hukum ini tentu saja membawa implikasi terhadap
perlindungan privasi dan data pribadi.

PEMBAHASAN / ANALISIS

Sebagai anggota dari Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dan juga sebagai
negara calon anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
Indonesia membutuhkan pengaturan terkait perlindungan privasi dan data pribadi ini
sehingga diharapkan aturan ini dapat memecahkan masalah-masalah yang timbul karena
adanya penyalahgunaan pengelolaan data pribadi.2

Data adalah Semua fakta yang dipresentasikan sebagai masukan baik dalam bentuk
untaian kata (teks), angka (numeric), gambar pencitraan (images), suara (voices), ataupun
gerak (sensor), yang telah diproses ataupun telah mengalami perubahan bentuk atau
pertambahan nilai menjadi suatu bentuk yang lebih berarti sesuai dengan konteksnya. 3

Perlindungan data juga merupakan hak asasi manusia yang fundamental. Sejumlah
negara telah mengakui perlindungan data sebagai hak konstitusional atau dalam bentuk
“habeas data” yakni hak seseorang untuk mendapatkan pengamanan terhadap data yang
dimilikinya dan untuk pembenaran ketika ditemukan kesalahan terhadap datanya. Melihat
perlindungan data sebagai bagian dari privasi dengan pemahaman bahwa privasi sebagai
bentuk kerahasiaan, atau hak terhadap pengungkapan maupun penutupan informasi, atau hak
untuk membatasi akses individu, atau kontrol informasi yang berkaitan dengan diri
seseorang.

2
https://kemlu.go.id/portal/id/read/164/halaman_list_lainnya/asia-pacific-economic-cooperation-apec. Diakses
tgl 8 Agustus 2022
3
http://fairuzelsaid.upy.ac.id/sistem-informasi/konsep-dasar-data-informasi-pengetahuan/. Diakses Tagl 8
Agustus 2022
peraturan perundang-undangan di bidang hukum perlindungan data pribadi, baik
berupa undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, keputusan menteri dan
peraturan lain yang berhubungan dengan prinsip keterbukaan informasi (full and fair
disclosure).

 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindugan Konsumen


 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
 Udang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Andai saya menjadi anggota DPR, apa yang akan saya lakukan dalam mewujudkan
internet berkualitas aman dan nyaman demi mencerdaskan bangsa untuk membantu
membangun DPR menuju parlemen yang menerapkan pemecahan masalah dengan
memastikan seluruh elemen masyarakat terlibat dalam mengatasi masalah keamanan data
privasi di Indonesia. Sesuai dengan 3 fungsi DPR-RI, yaitu fungsi legislasi, anggaran dan
pengawasan adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Legislasi
Hal yang akan saya lakukan yaitu menyusun dan membahas RUU terkait UU sistem
privasi dan data di Indonesia serta merekonstruksi Pasal 28 G ayat (1) UUD 1945, yang
diantaranya menyatakan bahwa setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi (privasi),
keluarga, kehormatan, martabat, dan harta bendanya (termasuk data-data pribadi).

2. Fungsi Anggaran
Saya akan memaksimalkan fungsi anggaran yang dimiliki oleh DPR-RI dengan
mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (selanjutnya disebut UU ITE) sebagai wujud perlindungan dan
kepastian hukum bagi pengguna informasi dan transaksi elektronik. Saya akan memberikan
fokus anggaran kepada lembaga terkait, seperti Lembaga Badan Siber dan Sandi Negara
(BSSN) agar dapat memaksimalkan fungsinya sebagai Keamanan Privasi. Serta sektor yang
dianggap urgent dalam menghadapi masalah.

3. Fungsi Pengawasan
Di dalam fungsi pengawasan ada hak interpelasi, maka dari itu otomatis saya jika di
DPR-RI akan bergabung di komisi I DPR-RI, karena pada komisi I DPR-RI ada mitra kerja
KOMINFO dan Lembaga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Selanjutnya saya dengan
komisi I DPR-RI akan menjadwalkan rapat dengar pendapat untuk meminta keterangan
kepada KPI, dan lain sebagainya, untuk bagaimana agar program privasi dan data di
Indonesia dapat berjalan dengan baik dalam menangani masalah menjaga Data Privasi.
Bagaimana pada anggaran dan mekanismenya? Itulah yang akan saya lakukan di komisi I
DPR-RI.

Kemudian saya akan melaksanakan kembali rapat kerja gabungan bersama dengan
Kementerian terkait seperi KOMINFO, komisi terkait yaitu Komisi VII DPR-RI terkhusus
pada mitra kerja di Komisi dengan tujuan untuk mengoptimalkan kembali program privasi
data dengan Lembaga BSSN terkait masalah menjaga data dan kedaulatan Negara, agar
program ini dapat berjalan secara optimal.

KESIMPULAN / SARAN

Perlindungan data juga merupakan hak asasi manusia yang fundamental. Sejumlah
negara telah mengakui perlindungan data sebagai hak konstitusional atau dalam bentuk
“habeas data” yakni hak seseorang untuk mendapatkan pengamanan terhadap data yang
dimilikinya dan untuk pembenaran ketika ditemukan kesalahan terhadap datanya. Semua
fakta yang dipresentasikan sebagai masukan baik dalam bentuk untaian kata (teks), angka
(numeric), gambar pencitraan (images), suara (voices), ataupun gerak (sensor), yang telah
diproses ataupun telah mengalami perubahan bentuk atau pertambahan nilai menjadi suatu
bentuk yang lebih berarti sesuai dengan konteksnya.

Demikianlah ide-ide yang akan saya lakukan ketika menjadi legislator. Dimulai dari
program menjaga Privasi Bersama Di Era Digital sebagai program utama dalam membantu
DPR untuk menuju parlemen yang menerapkan pemecahan masalah dengan memastikan
seluruh elemen masyarakat dapat bekerjasama melalui komisi DPR-RI dan kementerian
terkait yang terlibat.

Parlemen adalah wadah aspirasi rakyat, seluruh permasalahan rakyat harus


diperjuangkan oleh para anggota parlemen, termasuk masalah menjaga privasi yang dapat
merusak data seseorang. Seperti Pancasila, yang melambangkan ciri khas Indonesia yaitu
persatuan menuju era reformasi dalam menghadapi masalah privasi untuk masyarakat cerdas!

REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA

1. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38985/uu-no-24-tahun-2013

2. https://kemlu.go.id/portal/id/read/164/halaman_list_lainnya/asia-pacific-economic-cooperation-
apec.

3. http://fairuzelsaid.upy.ac.id/sistem-informasi/konsep-dasar-data-informasi-pengetahuan/

Anda mungkin juga menyukai