Anda di halaman 1dari 11

ELASTISITAS

QS. Furqan:2

“”Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya


dengan serapi-rapinya.”
PETA KONSEP

KD 3.2 Menganalisis sifat elastisitas


bahan dalam kehidupan
sehari-hari
KD 4.2 Melakukan percobaan tentang
sifat elastisitas suatu bahan
berikut presentasi hasil dan
makna fisisnya

PERTEMUAN PERTAMA

PERTEMU
AN
PERTAMA
:
ELASTISIT
AS
PERTEMU
AN
KEDUA :H
UKUM
HOOKE
PERTEMU

A. Konsep Elastisitas

Amatilah gambar dibawah ini!


Jika anda berada di dalam mobil, apa yang terjadi pada anda saat mobil melewati polisi tidur?

Eits! polisi tidur yang dimaksud bukan polisi yang sedang tiduran di jalan, ya. Tapi,
tambahan aspal/semen yang dipasang melintang di jalan guna memperlambat kecepatan
kendaraan.

setiap kendaraan memiliki alat yang berfungsi untuk mengatasi setiap guncangan yang
terjadi di sepanjang perjalanan. Peredam kejut atau shock absorber nama kerennya. Peredam
kejut akan menyerap setiap guncangan dan mengubahnya menjadi gerakan yang elastis.

Perlu kamu ketahui, peredam kejut sangat penting untuk keselamatan. Tanpa adanya alat
ini, bisa-bisa kendaraanmu akan terpental saat melewati polisi tidur atau jalan yang tidak
rata permukaannya. Kalau kamu lihat gambar di atas, bentuk peredam kejut terlihat seperti
pegas, ya. Hal ini yang menyebabkan sifatnya menjadi elastis. Eh, tapi, ngomong-ngomong
masalah elastis, memangnya elastis itu apa, sih?

Dalam fisika, elastisitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu benda untuk kembali ke
bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan pada benda itu dihilangkan (dibebaskan).

Berdasarkan sifat keelastisannya benda dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :


a. Benda elastis yaitu benda yang jika diberi gaya luar, maka benda tersebut akan mengalami
perubahan ukuran atau bentuk, ketika gaya luar dihilangkan maka gaya dalam cenderung
untuk mengembalikan bentuk dan ukuran benda ke keadaan semula.
Contoh: karet gelang, pegas/per, karet ketapel dan tali busur.
b. Benda plastis (tak elastis) yaitu benda yang diberi gaya luar, maka benda tersebut akan
mengalami perubahan ukuran atau bentuk tetapi setelah gaya luar dihilangkan ukuran dan
bentuk benda tidak kembali ke keadaan semula. Contoh : plastik dan tanah liat.

Benda-benda yang elastis mempunyai batas-batas elastisitasnya. Sebagai contoh, karet


gelang diregangkan terus menerus, pada suatu saat tidak akan mampu lagi diregangkan sehingga
kalau diregangkan terus akan putus. Ini menunjukkan bahwa karet gelang mempunyai batas
elastisitas. Dalam hal ini, elastisitas berhubungan dengan konsep tegangan (stress), regangan
(strain), dan modulus elastisitas.
1) Tegangan (stress)
Tegangan (stress) adalah besarnya gaya yang bekerja tiap satu satuan luas penampang.
dengan :
F σ = tegangan (N/m2)
σ =A
F = gaya (N)
A = luas penampang (m2)

2) Regangan (strain)
Regangan (strain) perbandingan antara pertambahan panjang batang dengan panjang mula-
mula.
dengan :
∆L e = regangan
e = Lo
∆L = pertambahan panjang (m)
Lo = panjang awal (m)

3) Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas adalah besaran yang menggambarkan tingkat elastisitas bahan. Modulus
elastisitas disebut juga modulus Young yang didefinisikan sebagai perbandingan tegangan
dengan regangan.
satuan σ
σ F Lo Satuan E = = N/m2 atau Pa
E =e = A∆L satuan e

Dalam SI satuan modulus elastisitas sama dengan satuan


tegangan. Semakin besar nilai E, berarti semakin sulit untuk
merentangkan benda, artinya dibutuhkan gaya yang lebih
besar.

Tabel 1. Modulus Elastisitas berbagai zat


Sumber : College Physics, Serway R.A. Faughn J.S

Contoh Soal

Sebuah logam panjangnya 60 cm dan luas penampangnya 8 cm2. Ujung yang satu diikat pada atap
dan ujung yang lain ditarik dengan gaya 100 N. Ternyata panjangnya bertambah 66 cm. Tentukan :

a. regangan kawat
b. tegangan kawat
c. modulus elastisitas
Pembahasan:

Diketahui : Ditanya :

Lo = 60 cm a. e = . . . ?

Lq = 66 cm, ∆L = 66 – 60 = 6 cm b. σ = . . . ?

A = 8 cm2 = 8 × 10-4 m2 c. E = . . . ?

F = 100 N

Penyelesaian :

a. regangan kawat c. modulus elastisitas


2
∆ L 6 cm σ 125.000 N /m
e= = = 0,1 E= =
Lo 60 cm e 0,1

b. tegangan kawat = 1,25 × 106 N/m2


F 100 N
σ= = = 125.000 N/m2
A 8× 10−4 m2
A. Konsep Energi

Untuk bekerja
seseorang
membutuhkan energi.
Apa itu energi???
Matahari sebagai sumber energi utama sangat dibutuhkan bagi segala kehidupan di
bumi. Energi matahari dapat ditangkap secara langsung oleh solar sel. Aliran konveksi udara
dapat menyebabkan angin yang dapat memutarkan kincir angin. Energi putaran kincir dapat
dimanfaatkan untuk memutar mesin-mesin penggilingan atau bahkan turbin pembangkit
listrik. Di Indonesia yang kaya akan gunung api dapat memanfaatkan energi panas bumi
(geotermal) yang melimpah untuk mencukupi kebutuhan energinya .

Defenisi energi dalam Fisika adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau
melakukan suatu perubahan.Satuan Internasional SI untuk energi adalah Joule (J). Satuan
energi lainnya dari energi adalah kalori (kal)

B. Energi Kinetik dan hubungannya dengan Usaha

Energi kinetik adalah energi yang berkaitan dengan gerakan suatu benda. Jadi, setiap
benda yang bergerak, dikatakan memiliki energi kinetik. Meski gerak suatu benda dapat
dilihat sebagai suatu sikap relatif, namun penentuan kerangka acuan dari gerak harus tetap
dilakukan untuk menentukan gerak itu sendiri.

Persamaan energi kinetik adalah :

Ek = ½ m v2

Ek = energi kinetik (joule)


m = massa benda (kg)
v = kecepatan gerak suatu benda (m/s)
Perhatikan gambar di bawah ini!
v1 v2
F

Gambar. Perubahan kecepatan karena pengaruh gaya

Berdasarkan gambar di atas, gaya F yang searah dengan gerak benda mempercepat
benda dari v1 menjadi v2. Akibatnya, benda berpindah sejaug s. Berdasarkan konsep gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) dan Hukum II Newton, maka dapat diperoleh hubungan
usaha dan energi kinetik sebagai berikut:
1 1
W = mv22 - mv12
2 2
W = EK2 – EK1
W = ΔEK
Persamaan di atas menunjukkan hubungan antara usaha yang dikerjakan oleh suatu
resultan gaya (Wres) dengan perubahan energi kinetik benda (ΔEK). Hubungan ini dikenal
sebagai teorema usaha-energi kinetik. Teorema ini berbunyi “Usaha yang dilkukan oleh
resultan gaya (Wres) pada suatu sama dengan perubahan energi kinetik benda”.

Contoh Soal:
Sebuah balok yang massanya 2 kg mula-mula bergerak pada sebuah bidang datar yang
licin dengan kecepatan 2 m/s, kemudian pada kotak tersebut bekerja sebuah gaya F = 20 N
sehingga kecepatannya menjadi 8 m/s. Tentukanlah:
a. Usaha yang dilakukan oleh gaya F
b. Perpindahan yang ditempuh balok.
Penyelesaian:
Dik: m = 2 kg
v1 = 2 m/s
v2 = 8 m/s
Dit: a. W = ..... ?
b. s = ....... ?
Jawab:
1 1
a. W = mv22 - mv12 b. W =Fs
2 2
1 1
= (2kg)(8m/s)2- (2kg)(2m/s)2 60 J = (20N) s
2 2
60
=(64-4)J s = m
20

C. Energi Potensial dan hubungannya dengan Usaha

Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan suatu benda terhadap
suatu titik acuan. Dengan demikian, titik acuan akan menjadi tolok ukur penentuan
ketinggian suatu benda.

Energi potensial dinyatakan dalam persamaan:


Ep = m . g . h

Ep = energi potensial (joule)


m = massa (joule)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian terhadap titik acuan (m )
Perhatikan gambar di bawah ini ! Sebuah benda yang mula-mula berada pada ketinggian h1
kemudian dilepaskan, maka benda tersebut akan bergerak sehingga mencapai ketinggian h2
karena benda tersebut mempunyai energi potensial gravitasi.

Gambar. Sebuah benda dilepaskan dari suatu ketinggiaan

Berdasarkan gambar di atas, maka dapat diturunkan perubahan energi potensial benda
tersebut. Perubahan energi potensial gravitasi dari ketinggian h1 sampai ketinggian h2 tersebut
dapat ditentukan sebagai berikut.

ΔEP = EP2 – EP1


ΔEP = mgh2 – mgh1
ΔEP = mg (h2 –h1)
Besarnya usaha yang dilkukan oleh gaya gravitasi konstan untuk benda yang
berpindah dari ketinggian h1 ke ketinggian h2 dapat dirumuskan sebgagi berikut:

W = mgh1 – mgh2
W = mg (h1 – h2)
W = - mg (h2 - h1)
Dari kedua persamaan di atas diperoleh hubungan antara perubahan energi potensial
gravitasi (ΔEP) dengan usaha (W) yang dilakukan oleh gaya gravitasi, yaitu:

W = -ΔEP = - (EP2 – EP1)

Contoh Soal

Benda yang bermassa 700 gram dilempar ke atas hingga mencapai ketinggian 9 m. Tentukan
Perubahan energi potensial benda ketika berada pada ketinggian 5 m sampai 9 m ? (g = 10
m/s²)... .
Penyelesaian
Dik : m = 700 gr = 0,7 kg
Δh = 9 m – 5 m = 4 m
g = 10 m/s²
Dit : EP= ....?
Jawab :
ΔEp = m.g. Δh
= 0,7.10.4
= 28 J

Anda mungkin juga menyukai