Anda di halaman 1dari 1

Respons Google dan Meta Soal Ancaman Blokir PSE Kominfo

Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga hari menjelang ancaman pemblokiran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE)
tak terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Google menyebut akan "mengambil tindakan
yang sesuai". Sementara, Meta masih bungkam.

"Kami mengetahui keperluan mendaftar dari peraturan terkait, dan akan mengambil tindakan yang sesuai
dalam upaya untuk mematuhi," ujar Perwakilan Google ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (18/7).

Sementara itu, Meta masih bungkam ketika dimintai keterangan terkait dengan pendaftaran PSE yang batas
waktunya hanya tinggal dua hari lagi, yakni pada 20 Juli. WhatsApp Tercatat di PSE Kominfo, Didaftarkan
Perusahaan Lain? Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Senin (18/7) malam, Google dan Meta beserta anak
perusahaannya seperti Instagram, Facebook, WhatsApp, belum masuk ke dalam daftar PSE yang sudah melakukan
registrasi ke Kominfo.

Dua raksasa teknologi ini beserta nama-nama besar seperti Twitter, Netflix, PUBG Mobile, hingga Yahoo
terancam diblokir jika tidak segera mendaftar hingga batas waktu yang ditentukan.
Ancaman pemblokiran yang dilayangkan Kominfo ini terkait kewajiban pendaftaran PSE Lingkup Privat, baik lokal
maupun asing melalui sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik berbasis risiko atau sering disebut
Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA).

Pengajuan Permohonan pendaftaran dilakukan dengan mengisi informasi mengenai: Gambaran umum
pengoperasian Sistem Elektronik; Kewajiban untuk memastikan keamanan informasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; Kewajiban melakukan pelindungan Data Pribadi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; serta Kewajiban untuk melakukan uji kelaikan Sistem Elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Lebih lanjut, kewajiban pendaftaran ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019
tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik, serta Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020
tentang Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.

"Seluruh penyelenggara sistem elektronik privat, PSE, baik swasta murni maupun yang badan usaha milik
negara harus melakukan pendaftaran PSE untuk memenuhi persyaratan perundang-undangan kita paling lambat
tanggal 20 Juli ini sudah harus ya melakukan pendaftaran," ujar Menkominfo Johnny G. Plate pada Minggu (17/7).

Apa Itu PSE dan Mengapa Google Hingga Whatsapp Terancam Diblokir?
Definisi dan peraturan tentang PSE tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2019. PSE sendiri adalah
setiap orang, penyelenggara negara, Badan Usaha, dan masyarakat yang menyediakan, mengelola, dan/atau
mengoperasikan Sistem Elektronik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama kepada Pengguna Sistem
Elektronik untuk keperluan dirinya dan/ atau keperluan pihak lain.

PSE kemudian terbagi menjadi dua yakni PSE lingkup publik dan PSE lingkup privat. Perbedaannya terletak
pada sifat penyelenggara. PSE lingkup publik berarti penyelenggaranya adalah instansi negara, sementara PSE
lingkup privat penyelenggaranya adalah pribadi atau swasta.

Anda mungkin juga menyukai