Anda di halaman 1dari 2

Eksplorasi Konsep – Profil Belajar Siswa

Pelatihan – Angkatan 4  Profil Belajar Siswa  Eksplorasi Konsep – Profil Belajar Siswa


IN PROGRESS
Pengertian disabilitas fungsional oleh WHO adalah hal yang menghambat atau
mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas karena suatu kondisi. Contoh, peserta
didik tidak dapat membaca ukuran tulisan “awas” atau sulit membaca tulisan di papan
tulis, atau sulit berjalan dan menaiki tangga, atau sulit mengikuti aturan, atau sulit
berteman, dan lain-lain.

Identifikasi disabilitas fungsional dilakukan untuk memberikan informasi dan  membantu


guru mengidentifiksai dalam menentukan ragam dan tingkat disabilitas fungsional yang
ditemukan pada siswa dengan mengisi instrumen PBS. Kita seharusnya mulai berpikir
dan melihat kesulitan apa saja yang ditemukan pada peserta didik dalam melakukan
aktivitas, dalam berpartisipasi dalam pembelajaran. Tidak lagi melihat gangguan pada
bagian anggota tubuh, dan tidak terlalu berpikir tentang penyebab peserta didik
mengalami kesulitan, yang haru kita pikirkan adalah bagaimana peserta didik dapat
memaksimalkan potensi yang dia miliki, mereduksi hambatan yang dia alami, dan
memenuhi kebutuhan belajarnya.

Identifikasi kesulitan disabilitas fungsional dapat dilakukan oleh siapa saja. Guru atau
sekolah akan lebih tepat dan sesuai untuk melihat kesulitan yang dialami peserta didik
dalam aktifitas dan partisipasi di lingkungan sekolah, dan tidak tepat bagi guru untuk
menentukan atau melabeli peserta didik “A” adalah penyandang disabilitas Autis, peserta
didik “B” penyandang disabilitas lamban belajar, dan lain sebagainya. Untuk menentukan
hal tersebut guru tidak mempunyai kewenangan. Oleh karena itu, biarkan tenaga
medis/psikolog yang melakukan hal tersebut, karena mereka punya kewenangan untuk
hal tersebut.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi PBS, Anda dipersilakan untuk mempelajari
materi ini dari sumber-sumber lainnya dengan hashtag (#) atau keyword Pendidikan
Inklusif, disabilitas, Identifikasi, keberagaman peserta didik, dan lain sebagainya. Untuk
membantu Anda belajar berikut kami lampirkan eksplorasi konsep tentang PBS.

Berbagi Pengalaman – Perencanaan


Pembelajaran dalam Setting Pendidikan
Inklusif
Pelatihan – Angkatan 4  Perencanaan Pembelajaran dalam Setting Pendidikan Inklusif  Pengantar – Perencanaan
Pembelajaran dalam Setting Pendidikan Inklusif  Berbagi Pengalaman – Perencanaan Pembelajaran dalam
Setting Pendidikan Inklusif
Pelaksanaan pembelajaran yang baik tentu berawal dari perencanaan pembelajaran yang
baik pula. Di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, perencanaan pembelajaran
yang dibuat harus dapat mengakomodasi kebutuhan peserta didik terutama peserta
didik berkebutuhan khusus. 

Kurikulum yang digunakan pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif pada


dasarnya menggunakan kurikulum yang berlaku di sekolah umum/kejuruan, namun
perlu fleksibilitas kurikulum atau kurikulumnya disesuaikan dengan kebutuhan PDBK,
karena hambatan dan kemampuan yang dimilikinya beragam. Secara umum, terdapat
empat komponen utama yang harus ada di dalam kurikulum yang di adaptasi, yaitu
tujuan, isi/materi, proses dan evaluasi/penilaian

Sesi ini membahas tentang cara melakukan adaptasi kurikulum berupa modifikasi tujuan,
isi/materi, proses (pendekatan, metode, model dan media pembelajaran), penilaian
(materi, waktu, dan cara) serta menyusun RPP akomodatif sesuai dengan
karakteristik/keberagaman peserta didik yang dilaksanakan  dengan menggunakan
kerangka UDL dan pemanfaatan PBS.

Anda mungkin juga menyukai