Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Muhammad Nur Ilham Wijaya, S.

M
NIP : 19990529 202203 1 005
INSTANSI : BKPSDMD Parepare

ANALISI ISU KONTEMPORER


Bagian 2

Money Laundering

Suatu perbuatan kejahatan yang melibatkan upaya untuk menyembunyikan


atau menyamarkan asal usul uang atau harta kekayaan dari hasil tindak
pidana/kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut seolah-olah berasal dari
aktivitas yang sah.

Kesadaran akan berbagai dampak buruk yang ditimbulkan oleh praktik


pencucian uang telah mengangkat persoalan pencucian uang menjadi isu yang lebih
penting daripada era sebelumnya. Kemajuan komunikasi dan transportasi membuat
dunia terasa semakit dekat dan sempit, sehingga penyembunyian kejahatan dan
hasil kejahatan menjadi lebih mudah dilakukan.

Ciri khas mendasar pencucian harta kekayaan hasil kejahatan yang juga
meliputi operasi kejahatan terorganisir dan transnasional adalah bersifat global,
fleksibel dan sistem operasinya berubah-ubah, pemanfaatan fasilitas yang teknologi
canggih serta bantuan tenaga profesional

Dalam rangka mendukung rezim anti pencucian uang internasional, Indonesia


bergabung dengan Asia/Pacific Group on Money Laundering (APG) yang
merupakan FSRB yang berada di kawasan Asia dan Pasifik.

Pemerintah Indonesia mengambil beberapa langkah strategis diantaranya


telah mempersiapkan RUU tentang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
(TPPU) di bawah koordinasi Departemen Kehakiman dan HAM, Pusat Pelaporan
dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) atau Indonesian Financial Transaction
Reports and Analysis Centre (INTRAC), yang dikenal secara generik sebagai
financial intelligence unit (FIU) dalam menangani laporan transaksi keuangan
mencurigakan (suspicious transactions).

Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)


Pihak-pihak yang ingin memperoleh kekayaan melalui hasil usaha illegal
sehingga seakan-akan terlihat sah, misalnya korupsi, penyuapan, terorisme,
narkotika, prostitusi, kejahatan perbankan, penyelundupan, perdagangan manusia,
penculikan, perjudian, kejahatan perpajakan, illegal logging dan aneka kejahatan
lainnya. Agar uang/harta yang diperolehnya tersebut terlihat sah maka mereka
berusaha menghindari kecurigaan aparat penegak hukum. Karenanya, uang/harta
kekayaan tersebut harus ‘dicuci’ agar terlihat bersih.

Paradigma follow the money

Konsep follow the money ini tidak hanya mengejar pelaku kejahatannya saja,
tetapi juga menelusuri aliran dana dan lokasi keberadaan harta atau aset yang
kemudian ditujukan guna dirampas untuk negara. Tujuan utama pendekatan follow
the money adalah pengejaran aset (asset tracing) dan penyelematan aset (asset
recovery). Adapun hasil akhir ingin didapatkan dengan membangun paradigma baru
dalam memberantas kejahatan adalah menurunnya angka kriminalitas, khususnya
kejahatan bermotif ekonomi, hal ini karena pelaku akan menyadari sulitnya hasil
kejahatan untuk dinikmati.

keunggulan lain dari pengungkapan kasus melalui pendekatan paradigma


follow the money, adalah:
1. Jangkauannya lebih jauh hingga menyentuh aktor intelektualnya (the man
behind the gun), sehingga dirasakan lebih adil;
2. Memiliki prioritas untuk mengejar hasil kejahatan,
3. Hasil kejahatan dibawa kedepan proses hukum dan disita untuk negara
4. Adanya pengecualian tentang tidak berlakunya ketentuan rahasia bank
dan/atau kerahasiaan lainnya sejak pelaporan transaksi keuangan oleh
pihak pelapor sampai kepada pemeriksaan selanjutnya oleh penegak
hukum; dan
5. Harta kekayaan atau uang merupakan tulang punggung organisasi
kejahatan.

UU PP-TPPU memberi tugas, kewenangan dan mekanisme kerja baru bagi


PPATK, Pihak Pelapor, regulator/Lembaga Pengawas dan Pengatur, lembaga
penegak hukum, dan pihak terkait lainnya termasuk masyarakat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite TPPU memiliki Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan
Terorisme (TPPU & TPPT) di Indonesia. Strategi Nasional (stranas) ini merupakan :
1. Kebijakan nasional sebagai arah pengembangan rezim anti pencucian
uang/pencegahan pendanaan terorisme.

2. Kerangka acuan kerja bagi semua pihak yang diharapkan mampu membuahkan
hasil konkrit dan nyata dalam rangka mendukung upaya PP TPPU secara sistematis
dan tepat sasaran.

Sebagai seorang CPNS, jaga integritas dan komitmen untuk menjaga serta
memelihara Indonesia bebas dari pencucian uang dan pendanaan teroris. Partisipasi
aktif sangat dibutuhkan dengan menolak berbagai tindakan kejahatan pencucian
uang. membentengi diri dari perilaku yang dapat merugikan diri pribadi dan keluarga
melalui perteguh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Kuasa, Allah SWT, dan
mempelajari lebih lanjut perkembangan rezim anti pencucian uang.

Proxy Was

Era globalisasi saat ini, dimana hanya negara-negara adikuasa yang mampu
menjadi peran utamanya dengan memanfaatkan negara-negara kecil sebagai objek
permainan dunia (proxy war) dengan mengeksploitasi sumber daya alamnya bahkan
sampai dengan Ideologinya, Sehingga dapat memicu terjadi gerakan separatis yang
dapat memecah belah suatu bangsa demi tujuan dan kepentingan negara-negara
adikuasa.

Saat ini, perang proksi tidak harus dilakukan dengan menggunakan kekuatan
militer. Segala cara lain bisa digunakan untuk melemahkan atau menaklukkan
lawan. Perang prosksi atau proxy war adalah sebuah konfrontasi antar dua kekuatan
besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi
secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko
pada kehancuran fatal.

Saat ini keamanan nasional tidak hanya seputar territorial dan militer semata,
namun terkait pula keamanan masyarakat, pengembangan manusia dan keamanan
sosial ekonomi dan politik.
Pancasila selaku ideologi yang menjadi fundamental bangsa Indonesia yang
terbentuk berdasarkan kondisi bangsa Indonesia yang multikultural mempunyai
keanekaragaman budaya, adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan agama yang
berbeda- beda dari Sabang sampai Merauke. Dan dari segala perbedaan inilah
Pancasila menjadi pemersatu dari semua kemajemukan bangsa Indonesia.

Pengamalan Pancasila sebagai dasar falsafah negara harus benar-benar


direalisasikan, sehingga tertanam nilai-nilai Pancasila dalam rangka mencegah
terjadinya konflik antar suku, agama, dan daerah yang timbul akibat dari proxy war
serta mengantispasi menghindari adanya keinginan pemisahan dari NKRI.

Kejahatan Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech, Dan Hoax)

Keterlibatan masyarakat dalam penggunaan media sosial sebagai bentuk


jurnalisme (citizen journalism), merupakan bentuk kontribusi masyarakat biasa
dalam berbagi informasi kepada publik.beberapa tips dalam menggunakan media
sosial agar terhindar dari risiko pelanggaran hukum:

1. Memahami regulasi yang ada.


2. Menegakan etika ber-media sosial.
3. Memasang identitas asli diri dengan benar.
4. Cek terlebih dahulu kebenaran informasi yang akan dibagikan (share) ke
publik.
5. Lebih berhati-hati bila ingin memposting hal-hal atau data yang bersifat
pribadi.

ASN sebagai perekat bangsa harus mampu mengoptimalkan komunikasi massa


baik melalui media massa maupun media sosial guna mengadvokasi nilai-nilai
persatuan yang saat ini menjadi salah satu isu kritikal dalam kehidupan generasi
muda.

TEKNIK ANALISIS ISU

Memahami Isu Kritikal

Pemahaman tentang isu kritikal, sebaiknya perlu diawali dengan mengenal


pengertian isu. Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang
diartikan sebagai masalah. Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok
berbeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu

1. Isu saat ini (current issue)


2. Isu berkembang (emerging issue), dan
3. Isu potensial.

Pendekatan lain dalam memahami apakah isu yang dianalisis tergolong isu
kritikal atau tidak adalah dengan melakukan “issue scan”, yaitu teknik untuk
mengenali isu melalui proses scanning untuk mengetahui sumber informasi terkait
isu tersebut

Teknik-teknik Analisis Isu

1. Teknik Tapisan Isu


menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria; Aktual, Kekhalayakan,
Problematik, dan Kelayakan. Dengan USG (Urgency, Seriousness, Growth)
2. Teknik Analisis Isu
menggunakan system berpikir mind mapping, fishbone, SWOT, tabel
frekuensi, analisis kesenjangan, atau sekurangnya-kurangnya menerapkan
kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk menggambarkan akar dari
isu atau permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternatif pemecahan isu
yang akan diusulkan.

Strategi bersikap yang harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif dan
dapat dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu
dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan,
sehingga dapat merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan
dasar analisa yang matang.

Anda mungkin juga menyukai