Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi umum sumber daya air di Indonesia berdasarkan hasil riset Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2009 disebutkan
Indonesia masih memiliki cadangan air yang cukup besar yaitu sebanyak 2.530 km 3. Atau
menduduki peringkat kelima di dunia. Meski begitu, sesungguhnya sebaran sumber daya air
di Indonesia tidak merata. Di wilayah barat cukup besar namun di wilayah timur dan selatan
kurang sehingga ancaman krisis air di sejumlah wilayah di Indonesia kerap terjadi dan
dikhawatirkan akan semakin meluas. Hal ini diperparah dengan bertambahnya jumlah
penduduk yang tidak merata, seperti di Pulau Jawa yang hanya tujuh persen dari luas lahan di
Indonesia, sekitar 65 persen penduduk Indonesia tinggal di pulau ini dan potensi airnya hanya
4,5 persen dari potensi air di Indonesia (Prihatin dkk, 2015).

Tujuan Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah suatu pernyataan atas keadaan yang ingin
direalisasikan di akhir periode perencanaan. Tujuan ini dirumuskan dari penjabaran visi-misi
Presiden, isu strategis pembangunan infrastruktur serta arah kebijakan Prioritas Nasional (PN)
yang tertuang dalam RPJMN tahun 2020-2024, Visium Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat 2030, dan sasaran strategis yang diturunkan dari Rencana Strategis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2020-2024. Berdasarkan arahan-
arahan tersebut maka rumusan tujuan Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah:
“Terselenggaranya pemenuhan infrastruktur permukiman yang layak dan aman, dengan
pemanfaatan dan pengelolaan yang partisipatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat”(Renstra Dit AM, 2020).

Pemenuhan 100% capaian akses air minum layak pada awalnya ditetapkan pada tahun 2019,
dengan peningkatan sebesar 5,21% dalam 5 tahun terakhir, tercapai akses air minum layak
sebesar 89,27% di akhir 2019. Dengan dasar capaian akses air minum layak tahun 2019,
pemerintah melalui Perpres Nomor 18 tahun 2020 mengamanatkan pemenuhan 100% capaian
akses air minum layak dapat dipenuhi pada tahun 2024. Pemenuhan target ini niscaya
membutuhkan upaya dan gerakan total dari pemerintah, penyelenggara SPAM, pengembang
teknologi maupun peran serta masyarakat luas. Upaya ini juga niscaya membutuhkan dana
investasi publik dan operasional yang besar, sehingga intensifikasi kombinasi sumber
pendanaan perlu dikonsolidasi lebih lanjut. Hal lain yang perlu ditingkatkan adalah inovasi
teknologi, pengarusutamaan transformasi digital, dan kesiapan kapasitas kelembagaan yang
lebih baik, dalam hal kompetensi personal serta kapasitas kewenangan institusi pelaku
ditingkat Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sesuai RPJMN 2020-2024 dan Renstra
PUPR tahun 2020-2024, Direktorat Air Minum memberikan fasilitasi pembangunan prasarana
dan sarana dasar permukiman di bidang air minum dalam rangka peningkatan kualitas
permukiman. Pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana dasar permukiman tersebut
juga dilaksanakan dengan model pemberdayaan yang melibatkan masyarakat sejak
perencanaan hingga operasional dan pemeliharaan infrastruktur (Renstra Dit AM, 2020).

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (TPAM) ini adalah:
1. Memahami mengenai sistem penyediaan air minum untuk perkotaan, dengan melihat
berbagai faktor yang mempengaruhi penyediaan air minum tersebut, berikut sistem
transmisi dan distribusinya.
2. Merupakan persyaratan untuk mata kuliah TPAM yang dipelajari semester ini.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (TPAM) ini adalah:
1. Merancang sistem penyediaan air minum dan memperkirakan kebutuhan air di perkotaan
berdasarkan jumlah penduduk yang diproyeksikan sampai 15 tahun kemudian, yang
nantinya digunakan untuk merancang suatu sistem transmisi dan distribusi perkotaan.
2. Memproyeksikan fasilitas, pelayanan serta tahap perencanaan penyediaan air minum dalam
kurun waktu 15 tahun mendatang.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (TPAM) ini meliputi:
1. Studi menegnai kebutuhan air minum dalam jangka waktu 15 tahun mendatang;
2. Proyeksi fasilitas-fasilitas, pelayanan dan tahapan perencanaan;
3. Penetapan kriteria perencanaan yang terdiri dari dasar-dasar perencanaan, dasar-dasar
perhitungan kebutuhan air;
4. Penentuan daerah pelayanan;
5. Penentuan sistem transmisi, distribusi dan dimensi pipa;
6. Gambar perencanaan serta detail jaringan.
1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (TPAM) ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, maksud dan tujuan tugas serta sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori penyediaan air minum dari sumber sampai didistribusikan ke
konsumen.
BAB III GAMBARAN UMUM KOTA
Bab ini berisi mengenai gambaran topografi, hidrologi dan geologi wilayah studi,
serta aspek sosial dan ekonomi wilayah tersebut.
BAB IV RANCANGAN UMUM PENYEDIAAN AIR MINUM
Bab ini berisi tentang gambaran umum dari sistem Penyediaan Air minum disuatu
Kota yang meliputi proyeksi penduduk, daerah pelayanan, tingkat pelayanan,
proyeksi kebutuhan air, dan scenario Sistem Penyediaan Air Minum Kota.
BAB V RENCANA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Bab ini menjelaskan mengenai bangunan pengumpul air baku, sistem transmisi, dan
sistem distribusi.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan beserta saran untuk perbaikan Sistem Penyediaan Air
Minum yang telah maupun yang akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai