Anda di halaman 1dari 88

BAB V

RANCANGAN DETAIL SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

5.1 Bangunan Pengumpul Air Baku

5.1.1 Sumber Air Baku

Sumber air baku Kota Padang Panjang yang dipilih adalah air sungai yakni Sungai Talang dan
Sungai Sikalambai. Sumber air baku merupakan air permukaan. Air sungai mempunyai debit
air yang cukup besar, kuantitas yang stabil baik di musim hujan maupun di musim kemarau,
dan berfluktuasi meski kualitas air relatif kurang baik dan membutuhkan pengolahan yang
kompleks.

5.1.2 Bangunan Penangkap

Bangunan penangkap air yang akan digunakan adalah intake. Intake adalah bangunan berupa
bak yang berada di dekat sungai yang berfungsi sebagai penangkap air untuk selanjutnya
dengan menggunakan pompa atau secara gravitasi dialirkan menuju BPAM. BPAM Kota
Padang Panjang direncanakan dibangun pada ketinggian 750 mdpl, sehingga digunakan sistem
pengaliran secara gravitasi untuk mengalirkan air baku dari intake menuju badan penangkap
air.

Lokasi pembangunan intake haruslah dipilih secermat mungkin untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan. Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi pembangunan intake:
1. Pilihlah lokasi yang berarus relatif tenang untuk menghindari kerusakan konstruksi intake;
2. lokasi pembangunan intake memiliki tanah yang stabil;
3. lokasi intake mudah dicapai;
4. lokasi intake terletak di bagian hulu sungai;
5. lokasi intake memiliki air yang cukup baik kualitasnya.

Beberapa pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan intake:


1. Faktor keselamatan;
2. pondasi intake harus cukup kuat;
3. intake harus dilengkapi dengan saringan untuk mencegah benda-benda asing masuk ke
dalamnya;
4. intake harus mampu menampung air yang dibutuhkan;
5. peletakan posisi inlet sedemikian rupa sehingga selalu dapat menerima air dalam
kondisi/musim apapun.
Komponen Intake:
1. Pipa saluran air baku (pipa inlet);
berfungsi untuk membawa air masuk darisumber air baku ke dalam intake
2. pipa ke reservoir (pipa outlet);
berfungsi untuk membawa air keluardari intake menuju reservoir melalui jalur transmisi
3. pipa peluap;
berfungsi untuk menjamin agar permukaan air selalu berada di bawah keluarnya air dari
sumber air baku
4. pipa vent;
berfungsi untuk menjaga tekanan di dalam sama dengan tekanan di luar
5. Manhole;
berfungsi sebagai ruang periksa dan pelindung katup dengan ukuran 80 cm x 80 cm.
6. aksesoris tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan seperti katup pintu (gate valve), check
valve, bend dan lain-lain.

5.1.3 Perencanaan Intake

1. Jalur I
a. Pipa Inlet
1) Kecapatan aliran (v) = 1,8 m/dtk (rentang kecepatan dalam kriteria desain 0,6 m/dtk – 3
m/dtk);
2) Kriteria kecepatan aliran desain 0,6 m/det – 3 m/dtk (Al–layla 1978) diasumsikan
kecepatan 2 m/detik;
3) Debit maksimum:
Tahun 2026 = Qmd = 0,157 m3/dtk
Tahun 2031 = Qmd = 0,175 m3/dtk
Tahun 2036 = Qmd = 0,195 m3/dtk
4) Luas Pipa Inlet:
Q 0,195 m3 /dtk
A= = = 0 ,108 m2
V 1,8 m/dtk
Diameter pipa inlet
1 2
A= πd
4

4A 4 (0,108)
D=√ =√
π 3,14

D = 0,371 m = 400 mm

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-2


5) Cek perhitungan
1
A = πd2
4
1
A = (3,14)(0,400 m)2
4
A = 0,126 m2
6) Cek kecepatan:
Q 0,157 m3 /dtk
V1 = = = 1,246 m/dtk……ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,126 m2
Q 0,175 m3 /dtk
V2 = = = 1,389 m/dtk…… ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,126 m2
Q 0,195 m3 /dtk
V3 = = = 1,548 m/dtk……ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,126 m2

b. Pipa Outlet
Pipa outlet didesain berada pada saat debit minimum sehingga air tetap dapat mengalir
meskipun debit minimum;
1) Debit maksimum:
Tahun 2026 = Qmd = 0,157 m3/dtk
Tahun 2031 = Qmd = 0,175 m3/dtk
Tahun 2036 = Qmd = 0,195 m3/dtk
Luas Pipa Outlet:
Q 0,195 m3 /dtk
A= = = 0,108 m2
V 1,8 m/dtk
Diameter pipa outlet
1 2
A= πd
4

4A 4 (0,108)
D=√ =√
π 3,14

D = 0,371 m = 400 mm
2) Cek perhitungan
1
A = πd2
4
1
A = (3,14)(0,400)2
4
A = 0,126 m2

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-3


3) Cek kecepatan:
Q 0,157 m3 /dtk
V1 = = = 1,246 m/dtk……ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,126 m2
Q 0,175 m3 /dtk
V2 = = = 1,389 m/dtk…… ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,126 m2
Q 0,195 m3 /dtk
V3 = = = 1,548 m/dtk……ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,126 m2
Adapun untuk bangunan pelengkap adalah:
1. Pipa Penguras
2. Pipa peluap
3. Pipa vent, untuk menjaga tekanan didalam sama dengan tekanan diluar
4. Manhole, untuk ruang periksa dan melindungi katup
5. Meter air.

2. Jalur 2
a. Pipa Inlet
1) Kecepatan aliran (v) = 1,8 m/dtk (rentang kecepatan dalam kriteria desain 0,6 m/dtk – 3
m/dtk);
2) Kriteria kecepatan aliran desain 0,6 m/det – 3 m/dtk (Al–layla 1978) diasumsikan
kecepatan 2 m/detik;
3) Debit maksimum:
Tahun 2026 = Qmd = 0,157 m3/dtk
Tahun 2031 = Qmd = 0,175 m3/dtk
Tahun 2036 = Qmd = 0,195 m3/dtk
4) Luas Pipa Inlet:
Q 0,195 m3 /dtk
A= = = 0,108 m2
V 1,8 m/dtk
Diameter pipa inlet
1 2
A= πd
4

4A 4 (0,108)
D=√ =√
π 3,14

D = 0,371 m = 400 mm

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-4


5) Cek perhitungan
1
A = πd2
4
1
A = (3,14)(0,400)2
4
A = 0,126 m2
6) Cek kecepatan:
Q 0,157 m3 /dtk
V1 = = = 1,246 m/dtk……ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,126 m2
Q 0,175 m3 /dtk
V2 = = = 1,389 m/dtk…… ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,126 m2
Q 0,195 m3 /dtk
V3 = = = 1,548 m/dtk……ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,126 m2

b. Pipa Outlet
Pipa outlet didesain berada pada saat debit minimum sehingga air tetap dapat mengalir
meskipun debit minimum;
1) Debit maksimum:
Tahun 2026 = Qmd = 0,157 m3/dtk
Tahun 2031 = Qmd = 0,175 m3/dtk
Tahun 2036 = Qmd = 0,195 m3/dtk
Luas Pipa Outlet:
Q 0,195 m3 /dtk
A= = = 0,108 m2
V 1,8 m/dtk
Diameter pipa outlet
1 2
A= πd
4

4A 4 (0,108)
D=√ =√
π 3,14

D = 0,371 m = 400 mm
2) Cek perhitungan
1 2
A= πd
4
1
A = (3,14)(0,400)2
4
A = 0,126 m2

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-5


3) Cek kecepatan:
Q 0,157 m3 /dtk
V1 = = = 1,246 m/dtk……ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,126 m2
Q 0,175 m3 /dtk
V2 = = = 1,389 m/dtk…… ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,126 m2
Q 0,195 m3 /dtk
V3 = = = 1,548 m/dtk……ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,126 m2
Adapun untuk bangunan pelengkap adalah:
1. Pipa Penguras
2. Pipa peluap
3. Pipa vent, untuk menjaga tekanan didalam sama dengan tekanan diluar
4. Manhole, untuk ruang periksa dan melindungi katup
5. Meter air.

5.2 Sistem Transmisi

Pipa transmisi pada Kota Padang Panjang menggunakan diameter yang sama yaitu 400 mm,
diameter ini sama dengan diameter pipa outlet pada intake. Elevasi pipa diletakkan ± 50-100
cm di bawah permukaan tanah. Pipa pada tikungan atau belokan dilengkapi dengan Bend
sedangkan di awal pipa transmisi (dari intake) dan pada akhir pipa transimisi (ke reservoir)
dilengkapi dengan Gate Valve untuk menjaga kestabilan aliran. Selain itu di awal sistem
transmisi juga digunakan Check Valve untuk menjaga agar air dalam pipa hisap tidak balik.

Aksesoris juga digunakan pada sistem perpipaan transmisi ini, peletakan dari aksesoris tersebut
adalah:
1. Bend
Bend digunakan pada tiap pembelokan pipa, beberapa kemiringan Bend 11,250, 22,50, dan
450 dan lain-lain.
2. Valve
Valve dapat berupa Gate Valve yang diletakkan di awal pipa transmisi (dari intake) dan ujung
sistem perpipaan (ke reservoir) yang berfungsi sebagai penstabilan aliran air atau pengatur
debit aliran yang masuk ke dalam pipa. Air valve diletakkan pada jembatan pipa berfungsi
untuk mengeluarkan udara dari dalam pipa. Check Valve diletakkan di awal sistem perpipaan
transmisi yang berfungsi sebagai pencegah aliran balik dalam pipa.

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-6


3. Kontraksi
Suatu keadaan pengecilan tiba-tiba pada daerah alir fluida sehingga kecepatannya
meningkat. Kontraksi menyebabkan fluida berakselerasi saat memasuki daerah yang lebih
kecil. Kontraksi terjadi pada awal jalur transmisi ketika keluar dari intake.
4. Ekspansi
Suatu keadaan pembesaran tiba-tiba pada daerah alir fluida sehingga kecepatannya menurun.
Fluida dari daerah alir yang lebih kecil akan mengalami pancaran memasuki daerah alir yang
lebih besar, pancaran tersebut akan mengisi seluruh permukaan daerah alir yang lebih besar.
Ekspansi terjadi pada akhir jalur transmisi ketika masuk ke dalam reservoir.

Koefisien aksesoris/perlengkapan pipa yang digunakan dalam perencanaan ini:


1. Koefisien Bend 11,25 = 0,0455
2. Koefisien Bend 22,5 = 0,0788
3. Koefisien Bend 45 = 0,195
4. Koefisien Gate Valve = 0,120*
5. Koefisien Check Valve = 0,750*
6. Blow off = 0,25*
7. Kontraksi = 0,143*
8. Ekspansi = 0,277*
Sumber: *Mc Ghee, 1991

5.2.1 Perhitungan Headloss

Headloss mayor dan Headloss minor dihitung dengan rumus berikut (Al-Layla,1977):
v2
Headloss minor = K × …………………….………….…..…….………………………(5.1)
2g
L V2
Headloss mayor = f × × ………………………………….………………………….(5.2)
D 2g
∆H total = Headloss minor + Headloss mayor ......................................................(5.3)

Keterangan:
Headloss minor = kehilangan energi akibat aksesoris (m)
K = koefisien aksessoris
v = kecepatan (m/s)
g = percepatan gravitasi; 9,81 (m/s2)
Headloss mayor = kehilangan energi akibat gesekan sepanjang pipa (m)
f = faktor gesekan, 0,02
L = panjang pipa (m)
D = diameter pipa (m)

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-7


5.2.1.1 Jalur I (Intake)

Tahap III
Panjang total pipa = 145,98 m
Kecepatan aliran = 1,548 m/s
Diameter pipa = 0,40 m

Tabel 5.1 Rekapitulasi Panjang Pipa dan Aksesoris Pipa Transmisi Jalur I
No. Jalur I Panjang (m) Aksesoris n
Gate Valve 1
1. 0-A 54,54
Kontraksi 1
2, A-B 39,18 Bend 11,25 1
3. B-C 30,57 Bend 11,25 1
Bend 11,25 1
4. C-R 21,69 Gate Valve 1
Ekspansi 1
1. Headloss Mayor
1) Titik 0-A
Panjang total pipa = 54,54 m
Kecepatan aliran = 1,548 m/s
Diameter pipa = 400 mm = 0,40 m
L V2
Hmayor =f× ×
D 2g
54,54 (1,548)2
= 0,02 × ×
0,40 2 × 9,81
= 0,333 m
2) Titik A-B
Panjang total pipa = 39,18 m
Kecepatan aliran = 1,548 m/s
Diameter pipa = 400 mm = 0,40 m
L V2
Hmayor =f× ×
D 2g
39,18 (1,548)2
= 0,02 × ×
0,40 2 × 9,81
= 0,239 m
3) Titik B-C
Panjang total pipa = 30,57 m
Kecepatan aliran = 1,548 m/s
Diameter pipa = 400 mm = 0,40 m

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-8


L V2
Hmayor =f× ×
D 2g
30,57 (1,548)2
= 0,02 × ×
0,40 2 × 9,81
= 0,187 m
4) Titik C-R
Panjang total pipa = 21,69 m
Kecepatan aliran = 1,548 m/s
Diameter pipa = 400 mm = 0,40 m
L V2
Hmayor =f× ×
D 2g
21,69 (1,548)2
= 0,02 × ×
0,40 2 × 9,81
= 0,132 m
Total H mayor = Hmayor 0-A + Hmayor A-B + Hmayor B-C + Hmayor C-R
= 0,333 + 0,239 + 0,187 + 0,132
= 0,891 m

2. Headloss Minor
1) Titik 0-A
V2
H minor Gate Valve =K×
2g
(1,548)2
= 0,120 ×
2 ×9,81
= 0,015 m
V2
H minor Konstraksi =K×
2g
(1,548)2
= 0,143 ×
2 ×9,81
= 0,017 m
Total = 0,015 + 0,017
= 0,032 m

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-9


2) Titik A-B
V2
H minor Bend 11,25 =K×
2g
(1,548)2
= 0,0455 ×
2 ×9,81
= 0,006 m
3) Titik B-C
V2
H minor Bend 11,25 =K×
2g
(1,548)2
= 0,0455 ×
2 ×9,81
= 0,006 m
4) Titik C-R
V2
H minor Bend 11,25 =K×
2g
(1,548)2
= 0,0455 ×
2 ×9,81
= 0,006 m
V2
H minor Gate Valve =K×
2g
(1,548)2
= 0,120 ×
2 ×9,81
= 0,015 m
V2
H minor Ekspansi =K×
2g
(1,548)2
= 0,277 ×
2 ×9,81
= 0,034 m
Total = 0,006 + 0,015 + 0,034
= 0,055 m
Total H minor = Hminor 0-A + Hminor A-B + Hminor B-C + Hminor C-R
= 0,032 + 0,006 + 0,006 + 0,055
= 0,099 m

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-10


3. Total Headloss per Titik
1) Titik 0-A
Total Headloss = Headloss Mayor 0-A + Headloss Minor 0-A
= 0,333 + 0,032
= 0,365 m
2) Titik A-B
Total Headloss = Headloss Mayor A-B + Headloss Minor A-B
= 0,239 + 0,006
= 0,245 m
3) Titik B-C
Total Headloss = Headloss Mayor B-C + Headloss Minor B-C
= 0,187 + 0,007
= 0,193 m
4) Titik C-R
Total Headloss = Headloss Mayor C-R + Headloss Minor C-R
= 0,132 + 0,055
= 0,187 m

4. Total Headloss
Total Headloss jalur I = ∑ Headloss Mayor + ∑ Headloss Minor
= 0,891 + 0,099
= 0,990 m

5.2.1.2 Jalur II (Intake)

Tahap III
Panjang total pipa = 67,84 m
Kecepatan aliran = 1,548 m/s
Diameter pipa = 0,40 m

Tabel 5.2 Rekapitulasi Panjang Pipa dan Aksesoris Pipa Transmisi Jalur II
No. Jalur I Panjang (m) Aksesoris n
Pompa 1
Gate Valve 1
1. 0-A 12,27
Check Valve 1
Kontraksi 1
2, A-B 11,09 - -
3. B-C 14,87 Bend 11,25 1
4. C-D 16,34 - -
Gate Valve 1
5. D-R 13,27
Ekspansi 1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-11


1. Headloss Mayor
1) Titik 0-A
Panjang total pipa = 12,27 m
Kecepatan aliran = 1,548 m/s
Diameter pipa = 400 mm = 0,40 m
L V2
Hmayor =f× ×
D 2g
12,27 (1,548)2
= 0,02 × ×
0,40 2 × 9,81
= 0,075 m
2) Titik A-B
Panjang total pipa = 11,09 m
Kecepatan aliran = 1,548 m/s
Diameter pipa = 400 mm = 0,40 m
L V2
Hmayor =f× ×
D 2g
11,09 (1,548)2
= 0,02 × ×
0,40 2 × 9,81
= 0,068 m
3) Titik B-C
Panjang total pipa = 14,87 m
Kecepatan aliran = 1,548 m/s
Diameter pipa = 400 mm = 0,40 m
L V2
Hmayor =f× ×
D 2g
14,87 (1,548)2
= 0,02 × ×
0,40 2 × 9,81
= 0,091 m
4) Titik C-D
Panjang total pipa = 16,34 m
Kecepatan aliran = 1,548 m/s
Diameter pipa = 400 mm = 0,40 m
L V2
Hmayor =f× ×
D 2g
16,34 (1,548)2
= 0,02 × ×
0,40 2 × 9,81

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-12


= 0,100 m
5)Titik D-R
Panjang total pipa = 13,27 m
Kecepatan aliran = 1,548 m/s
Diameter pipa = 400 mm = 0,40 m
L V2
Hmayor =f× ×
D 2g
13,27 (1,548)2
= 0,02 × ×
0,40 2 × 9,81
= 0,081 m
Total H mayor =Hmayor 0-A + Hmayor A-B + Hmayor B-C + Hmayor C-D + Hmayor D-R
= 0,075 + 0,068 + 0,091 + 0,100 + 0,081
= 0,415 m

2. Headloss Minor
1) Titik 0-A
V2
H minor Gate Valve =K×
2g
(1,548)2
= 0,120 ×
2 ×9,81
= 0,015 m
V2
H minor Check Valve = K ×
2g
(1,548)2
= 0,750 ×
2 ×9,81
= 0,092 m
V2
H minor Konstraksi =K×
2g
(1,548)2
= 0,143 ×
2 ×9,81
= 0,017 m
Total = 0,015 + 0,092 + 0,017
= 0,124 m
2) Titik A-B
Hminor =-

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-13


3) Titik B-C
V2
H minor Bend 11,25 =K×
2g
(1,548)2
= 0,0455 ×
2 ×9,81
= 0,006 m
4) Titik C-D
Hminor =-
5) Titik D-R
V2
H minor Gate Valve =K×
2g
(1,548)2
= 0,120 ×
2 ×9,81
= 0,015 m
V2
H minor Ekspansi =K×
2g
(1,778)2
= 0,277 ×
2 ×9,81
= 0,034 m
Total = 0,015 + 0,034
= 0,049 m
Total H minor = Hminor 0-A + Hminor A-B + Hminor B-C + Hminor C-D + Hminor D-R
= 0,124 + 0 + 0,006 + 0 + 0,049
= 0,179 m

3. Total Headloss per Titik


1) Titik 0-A
Total Headloss = Headloss Mayor 0-A + Headloss Minor 0-A
= 0,075 + 0,124
= 0,199 m
2) Titik A-B
Total Headloss = Headloss Mayor A-B + Headloss Minor A-B
= 0,068 + 0
= 0,068 m

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-14


3) Titik B-C
Total Headloss = Headloss Mayor B-C + Headloss Minor B-C
= 0,091 + 0,006
= 0,097 m
4) Titik C-D
Total Headloss = Headloss Mayor C-D + Headloss Minor C-D
= 0,100 + 0
= 0,100 m
5) Titik D-R
Total Headloss = Headloss Mayor D-R + Headloss Minor D-R
= 0,081 + 0,049
= 0,130 m

4. Total Headloss

Total Headloss jalur II = ∑ Headloss Mayor + ∑ Headloss Minor


= 0,415 + 0,179
= 0,594 m

5.2.2 HGL, EGL, dan Sisa Tekan

5.2.2.1 Jalur I Intake Tanpa Pompa

Tahap III
1. Titik 0
HGL0 = Elevasi Titik 0
= 850 m
EGL0 = HGL0 + V2/2g
= 850 m + 0 m = 850 m
Sisa Tekan = HGL0 – Elevasi 0
= 850 m – 850 m =0m
2. Titik 0-A
HGLA = HGL0 – HLtotal 0-A
= 850 m – 0,365 m = 849,635 m
EGLA = HGLA + V2/2g
= 849,635 m + (1,5482/(2 x 9,81)) = 849,757 m
Sisa Tekan = HGLA – Elevasi A
= 849,635 m – 825 m = 24,635 m

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-15


3. Titik A-B
HGLB = HGLA – HLtotal A-B
= 849,635 m – 0,245 m = 849,390m
EGLB = HGLB + V2/2g
= 849,390 m + (1,5482/(2 x 9,81)) = 849,512 m
Sisa Tekan = HGLB – Elevasi B
= 849,390 m – 800 m = 49,390 m
4. Titik B-C
HGLC = HGLB – HLtotal B-C
= 849,390 m – 0,193 m = 849,197 m
EGLC = HGLC + V2/2g
= 849,197 m + (1,5482/(2 x 9,81)) = 849,319 m
Sisa Tekan = HGLC – Elevasi C
= 849,197 m – 775 m = 74,197 m
5. Titik C-R
HGLR = HGLC – HLtotal C-R
= 849,197 m – 0,187 m = 849,010 m
EGLR = HGLR + V2/2g
= 849,010 m + (1,5482/(2 x 9,81)) = 849,132 m
Sisa Tekan = HGLR – Elevasi R
= 849,010 m – 750 m = 90,010 m

5.2.2.2 Jalur II Intake dengan Pompa

a. Head Pompa Jalur II (Tahap III)


Untuk membantu pemindahan/pengaliran air baku bertekanan dari sumber (yang berada
pada elevasi rendah) seperti sungai dan danau ke tempat yang lebih tinggi seperti menara air
dan reservoar diperlukan sistem perpompaan. Desain kerja pompa sangat ditentukan oleh
kebutuhan teknis operasionalnya.

Headloss Statis = elevasi pipa di titik akhir jalur transmisi – elevasi pipa di titik awal jalur
transmisi

= 924,5 m – 799,5 m

= 125 m

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-16


Head Pompa = ∑Headloss statis + ∑Headloss minor + Headloss mayor + V2/2g

= 125 m + 0,179 m + 0,415 m + (1,5482/(2 x 9,81)) m

= 125,716 m

b. Daya Pompa (Tahap III)

Pompa yang digunakan yaitu pompa sentrifugal, karena pompa sentrifugal paling umum
digunakan sebagai pompa air. Selain itu, pompa sentrifugal memiliki beberapa keuntungan,
yaitu ekonomis, hanya memerlukan ruang yang kecil untuk perletakannya, biaya operasi yang
rendah, gangguan operasional sedikit, dan arus air yang mengalir konstan (Al- Layla, 1978).

Daya pompa dihitung dengan rumus sebagai berikut (Al-Layla, 1978):

 × g × Q ×H
Pw= …………………………………………………………………………(5.4)

Dimana: Pw = daya pompa (watt)


 = massa jenis air (kg/m3)
G = percepatan gravitasi (m/det2)
H = total head (m)
Q = debit maksimum (m3/det) = 0,195 m3/det
 = efesiensi pompa = 80%
Berikut perhitungan daya pompa untuk jalur I:
1000 kg/m3 x 9,81 m/det2 x 0,195 m3 /det x 125,716 m
Pw =
0,8

= 300.610,528 W = 300,610 kW

Berdasarkan hasil referensi, pompa dengan daya 300,610 kW tidak ada di pasaran, sehingga
pompa yang digunakan adalah pompa dengan daya 350 kW
350 kW = (1000kg/m3 x 9,81 m/det2 x 0,195 m3/det x H)/0,8
H = 146,371 m

HGL, EGL, dan Sisa Tekan dengan Pompa (Tahap III)

1. Titik 0
EGL0 = Head pompa + Elevasi
= 146,371 m + 800 m = 946,371 m
HGL0 = EGL0 – V2/2g
= 946,371 m + 0,122 m = 946,249 m
Sisa Tekan = HGL0 – Elevasi 0
= 946,249 m – 800 m = 146,249 m

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-17


2. Titik 0-A
EGLA = EGL0 – HL0-A
= 946,371 m – 0,199 m = 946,172 m
HGLA = EGLA – V2/2g
= 946,172 m – 0,122 m = 946,050 m
Sisa Tekan = HGLA – Elevasi A
= 946,050 m – 825 m = 121,050 m
3. Titik A-B
EGLB = EGLA – HLA-B
= 946,172 m – 0,068 m = 946,104 m
HGLB = EGLB – V2/2g
= 946,104 m – 0,122 m = 945,982 m
Sisa Tekan = HGLB – Elevasi B
= 945,982 m – 850 m = 95,982 m
4. Titik B-C
EGLC = EGLB – HLB-C
= 946,104 m – 0,097 m = 946,007 m
HGLC = EGLC – V2/2g
= 946,007 m – 0,122 m = 945,885 m
Sisa Tekan = HGLC – Elevasi C
= 945,885 m – 875 m = 70,885 m
5. Titik C-D
EGLD = EGLC – HLC-D
= 946,007 m – 0,100 m = 945,907 m
HGLD = EGLD – V2/2g
= 945,907 m – 0,122 m = 945,785 m
Sisa Tekan = HGLD – Elevasi D
= 945,785 m – 900 m = 45,785 m
6. Titik D-R
EGLR = EGLD – HLD-R
= 945,907 m – 0,130 m = 945,777 m
HGLR = EGLR – V2/2g
= 945,777 m – 0,122 m = 945,65 m
Sisa Tekan = HGLR – Elevasi R
= 945,655 m – 925 m = 20,655 m

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-18


Perhitungan garis HGL, EGL dan sisa tekan pada jalur transmisi dapat dilihat pada Tabel 5.3
hingga Tabel 5.8. Jalur transmisi Kota Padang Panjang direncanakan dengan air yang
ditransmisikan dari bangunan penangkap berupa intake menuju BPAM menggunakan sistem
loop. Perhitungan perpipaan transmisi dihitung dengan menggunakan program epanet.
Perencanaan jalur transmisi ini menggunakan sistem gravitasi karena intake berada pada daerah
dengan kontur lebih tinggi dibanding BPAM, dan ada juga menggunakan sistem pompa karena
intake berada pada daerah dengan kontur lebih rendah dibanding BPAM. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-19


Tabel 5.3 Perhitungan HGL, EGL, dan Sisa Tekan Jalur I Tahap I Tanpa Pompa
Headloss
Panjang Qmaks Diameter v v2/2g Elevasi Sisa
Jalur Aksesoris n Kb Minor Mayor Total HGL EGL
Pipa(m) (m3/dtk) (m) (m/dtk) (m) (m) Tekan
(m) (m) (m)
Intake (0) 0,157 0,40 850 850 850 0
Gate Valve 1 0,120 1,246 0.079 0,009
0–A 54,54 0,157 0,40 0,216 0,236
Kontraksi 1 0,143 1,246 0.079 0,011
A 825 849,764 849,843 24,764
A–B 39,18 0,157 0,40 Bend 11,25 1 0,0455 1,246 0.079 0,004 0,155 0,159
B 800 849,605 849,684 49,605
B-C 30,57 0,157 0,40 Bend 11,25 1 0,0455 1,246 0.079 0,004 0,121 0,125
C 775 849,480 849,559 74,480
Bend 11,25 1 0,0455 1,246 0.079 0,004
C-R 21,69 0,157 0,40 Gate Valve 1 0,120 1,246 0.079 0,009 0,086 0,121
Ekspansi 1 0,277 1,246 0.079 0,022
R 750 849,359 849,438 99,359

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-20


Tabel 5.4 Perhitungan HGL, EGL, dan Sisa Tekan Jalur I Tahap II Tanpa Pompa
Headloss
Panjang Qmaks Diameter v v2/2g Elevasi Sisa
Jalur Aksesoris n Kb Minor Mayor Total HGL EGL
Pipa(m) (m3/dtk) (m) (m/dtk) (m) (m) Tekan
(m) (m) (m)
Intake (0) 0.175 0,40 850 850 850 0
Gate Valve 1 0,120 1,389 0.098 0,012
0–A 54,54 0.175 0,40 0,268 0,294
Kontraksi 1 0,143 1,389 0.098 0,014
A 825 849,706 849,804 24,706
A–B 39,18 0.175 0,40 Bend 11,25 1 0,0455 1,389 0.098 0,004 0,193 0,197
B 800 849,509 849,607 49,509
B-C 30,57 0.175 0,40 Bend 11,25 1 0,0455 1,389 0.098 0,004 0,150 0,154
C 775 849,355 849,453 74,355
Bend 11,25 1 0,0455 1,389 0.098 0,004
C-R 21,69 0.175 0,40 Gate Valve 1 0,120 1,389 0.098 0,012 0,107 0,150
Ekspansi 1 0,277 1,389 0.098 0,027
R 750 849,205 849,303 99,205

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-21


Tabel 5.5 Perhitungan HGL, EGL, dan Sisa Tekan Jalur I Tahap III Tanpa Pompa
Headloss
Panjang Qmaks Diameter v v2/2g Elevasi Sisa
Jalur Aksesoris n Kb Minor Mayor Total HGL EGL
Pipa(m) (m3/dtk) (m) (m/dtk) (m) (m) Tekan
(m) (m) (m)
Intake (0) 0,195 0,40 850 850 850 0
Gate Valve 1 0,120 1,548 0,122 0,015
0–A 54,54 0,195 0,40 0,333 0,365
Kontraksi 1 0,143 1,548 0,122 0,017
A 825 849,635 849,757 24,635
A–B 39,18 0,195 0,40 Bend 11,25 1 0,0455 1,548 0,122 0,006 0,239 0,245
B 800 849,390 849,512 49,390
B-C 30,57 0,195 0,40 Bend 11,25 1 0,0455 1,548 0,122 0,006 0,187 0,193
C 775 849,197 849,319 74,197
Bend 11,25 1 0,0455 1,548 0,122 0,006
C-R 21,69 0,195 0,40 Gate Valve 1 0,120 1,548 0,122 0,015 0,132 0,187
Ekspansi 1 0,277 1,548 0,122 0,034
R 750 849,010 849,132 99,010

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-22


Tabel 5.6 Perhitungan HGL, EGL, dan Sisa Tekan Jalur II Tahap I dengan Pompa 250kW
Headloss
Panjang Qmaks Diameter v v2/2g Elevasi Sisa
Jalur Aksesoris n Kb Minor Mayor Total HGL EGL
Pipa(m) (m3/dtk) (m) (m/dtk) (m) (m) Tekan
(m) (m) (m)
Intake (0) 0,157 0,40 800 929,777 929,856 129,777
Gate Valve 1 0,120 1,246 0,079 0,009
0–A 12,27 0,157 0,40 Check Valve 1 0,750 1,246 0,079 0,059 0,049 0,128
Konstraksi 1 0,143 1,246 0,079 0,011
A 825 929,649 929,728 104,649
A–B 11,09 0,157 0,40 - - 1,246 0,079 - 0,044 0,044
B 850 929,605 929,684 79,605
B-C 14,87 0,157 0,40 Bend 11,25 0,0455 1,246 0,079 0,004 0,059 0,063
C 875 929,542 929,621 54,542
C-D 16,34 0,157 0,40 - - 1,246 0,079 - 0,065 0,065
D 900 929,477 929,556 29,477
Gate Valve 1 0,120 1,246 0,079 0,009
D-R 13,27 0,157 0,40 0,053 0,084
Ekspansi 1 0,277 1,246 0,079 0,022
R 925 929,393 929,472 4,393

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-23


Tabel 5.7 Perhitungan HGL, EGL, dan Sisa Tekan Jalur II Tahap II dengan Pompa 300 kW
Headloss
Panjang Qmaks Diameter v v2/2g Elevasi Sisa
Jalur Aksesoris n Kb Minor Mayor Total HGL EGL
Pipa(m) (m3/dtk) (m) (m/dtk) (m) (m) Tekan
(m) (m) (m)
Intake (0) 0,175 0,40 800 939,701 939,799 139,701
Gate Valve 1 0,120 1,389 0,098 0,012
0–A 12,27 0,175 0,40 Check Valve 1 0,750 1,389 0,098 0,074 0,060 0,160
Konstraksi 1 0,143 1,389 0,098 0,014
A 825 939,541 939,639 114,541
A–B 11,09 0,175 0,40 - - 1,389 0,098 - 0,055 0,055
B 850 939,486 939,584 89,486
B-C 14,87 0,175 0,40 Bend 11,25 0,0455 1,389 0,098 0,004 0,073 0,077
C 875 939,409 939,507 64,409
C-D 16,34 0,175 0,40 - - 1,389 0,098 - 0,080 0,080
D 900 939,329 939,427 39,329
Gate Valve 1 0,120 1,389 0,098 0,012
D-R 13,27 0,175 0,40 0,065 0,104
Ekspansi 1 0,277 1,389 0,098 0,027
R 925 939,225 939,323 14,225

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-24


Tabel 5.8 Perhitungan HGL, EGL, dan Sisa Tekan Jalur II Tahap III dengan Pompa 350 kW
Headloss
Panjang Qmaks Diameter v v2/2g Elevasi Sisa
Jalur Aksesoris n Kb Minor Mayor Total HGL EGL
Pipa(m) (m3/dtk) (m) (m/dtk) (m) (m) Tekan
(m) (m) (m)
Intake (0) 0,195 0,40 800 946,249 946,371 146,249
Gate Valve 1 0,120 1,548 0,122 0,015
0–A 12,27 0,195 0,40 Check Valve 1 0,750 1,548 0,122 0,092 0,075 0,199
Konstraksi 1 0,143 1,548 0,122 0,017
A 825 946,050 946,172 121,050
A–B 11,09 0,195 0,40 - - 1,548 0,122 - 0,068 0,068
B 850 945,982 946,104 95,982
B-C 14,87 0,195 0,40 Bend 11,25 0,0455 1,548 0,122 0,006 0,091 0,097
C 875 945,885 946,007 70,885
C-D 16,34 0,195 0,40 - - 1,548 0,122 - 0,100 0,100
D 900 945,785 945,907 45,785
Gate Valve 1 0,120 1,548 0,122 0,015
D-R 13,27 0,195 0,40 0,081 0,130
Ekspansi 1 0,277 1,778 0,122 0,034
R 925 945,655 945,777 20,655

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-25


5.2.3 Pemilihan Jalur Transmisi

Perencanaan penyediaan air minum Kota Padang Panjang disediakan dalam satu alternatif jalur
pipa transmisi. Alternatif yang dipakai yaitu menggunakan bangunan penangkap air yaitu
intake berada pada elevasi 850 m dan BPAM berada pada elevasi 750 m.Oleh karena itu, jalur
transmisi dialirkan dari intake menuju BPAM dengan bantuan gaya gravitasi . Jalur alternatif
tersebut sudah memenuhi kriteria baik dari aspek hidrolis, konstruksi, ekonomis, serta
perlengkapan yang digunakan.

Gambaran tentang jalur transmisi, perbesaran jalur transmisi, dan profil memanjang dapat
dilihat pada Gambar 5.1, Gambar 5.2, Gambar 5.3, Gambar 5.4, dan Gambar 5.5. Tabel
5.9 berikut ini menyajikan informasi mengenai jalur alternatif tersebut:

Tabel 5.9 Jalur Transmisi Kota Padang Panjang


Jalur Alternatif
Uraian
Jalur I Jalur II
Diameter (mm) 400 400
Panjang pipa (m) 145,98 67,84
Bend 11,25° (buah) 3 1
Gate Valve(buah) 2 2
Check Valve(buah) - 1
Ekspansi (buah) 1 1
Kontraksi (buah) 1 1
Pompa - 350 kW

Untuk menentukan jalur pipa mana yang akan dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Aspek hidrolis
Jalur pipa transmisi yang terpilih adalah jalur dengan total kehilangan tekan paling
minimum.
2. Aspek konstruksi
Aspek konstruksi mencakup hal-hal yang berkaitan dengan proses pemasangan dan
pemeliharaan pipa transmisi. Dalam pemilihan jalur transmisi, jalur terpilih adalah jalur yang
paling mudah dalam proses konstruksi dan pemeliharaannya.
3. Aspek peralatan
Jalur dengan peralatan perpipaan yang lebih sedikit akan menghemat pengeluaran serta
memudahkan dalam perawatan.
4. Aspek ekonomis
Biaya awal pada pembangunan sistem transmisi mencakup biaya pembelian pipa, aksesoris
pipa, pembebasan lahan, biaya kontruksi, biaya pompa dan pembelian bangunan pelepas
tekanan sedangkan biaya rutin terdiri dari biaya operasional dan pemeliharaan. Jalur tepilih
haruslah jalur dengan investasi awal dan biaya rutin paling minimum.

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-26


Berdasarkan pertimbangan di atas serta informasi pada Tabel 5.9, jalur pipa yang digunakan
dalam sistem transmisi penyediaan air minum Kota Padang Panjang adalah jalur alternatif I
karena sistem penyaluran transmisinya menggunakan bantuan gaya gravitasi sedangkan
alternatif II menggunakan pompa, dan alternatif I lebih mudah dalam aspek konstruksi dan
aspek peralatannya diantaranya tidak membutuhkan pompa, dan check valve.

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-27


Gambar 5.1 Peta Transmisi Alternatif Kota Padang Panjang

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-28


Gambar 5.2 Jalur Transmisi Alternatif I Kota Padang Panjang

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-29


Gambar 5.3 Profil Hidrolis Jalur Transmisi Alternatif I Kota Padang Panjang

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-30


Gambar 5.4 Jalur Tranmisi Alternatif II Kota Padang Panjang

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-31


Gambar 5.5 Profil Hidrolis Jalur Transmisi Alternatif II Kota Padang Panjang

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-32


5.3 Sistem Distribusi

Dalam perencanaan sistem distribusi terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan antara
lain:
1. Air harus sampai ke konsumen dalam kondisi memenuhi standar kualitas yakni tidak boleh
terkontaminasi;
2. air tersedia dalam jumlah yang cukup (24 jam);
3. kebocoran seminimal mungkin dalam sistem perpipaan dengan cara memilih pipa dengan
mutu baik dan peralatan yang efisien;
4. tekanan cukup supaya pengaliran berjalan normal.

Sistem distribusi terdiri dari:


1. Reservoar distribusi;
2. perpipaan distribusi;
3. peralatan distribusi;
4. pompa (jika diperlukan).

5.3.1 Reservoar Distribusi

Perencanaan reservoar terdiri dari perhitungan volume reservoar yang ditentukan berdasarkan
kebutuhan air per hari dan volume kebakaran. Asumsi pemakaian air bersih ditetapkan menurut
waktu dan jumlah jam pemakaian serta suplai air setiap jam. Untuk merencanakan volume dari
reservoar ditambahkan dengan debit kebakaran di Kota Padang Panjang. Karena apabila terjadi
insiden kebakaran di Kota Padang Panjang, sumber air yang digunakan berasal dari pelayanan
oleh PDAM, sehingga diharapkan walaupun terjadi kebakaran suplai air untuk konsumen tidak
terganggu.

5.3.1.1 Perhitungan Volume Reservoar

Rumus umum yang digunakan untuk menghitung volume reservoar:


Volume Reservoar (L) = (Qp × % A) + Vkebakaran
( ∑ Surplus+ ∑ Defisit)
%A =
2

Dimana:
Qmd = Debit maksimum
A% = Nilai fluktuasi pemakaian air

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-33


Nilai A% merupakan nilai yang diperoleh dari fluktuasi pemakaian air Kota Padang Panjang
selama satu hari, dengan memperhitungkan hal-hal sebagai berikut:
a. % Pemakaian total = pemakaian tiap jam x jumlah jam;
b. % Suplai tiap jam = 100% / 24 jam;
c. % Suplai total = suplai tiap jam x jumlah jam;
d. % Selisih = suplai total - pemakaian total, jika selisih yang diperoleh positif
artinya surplus dan sebaliknya, jika selisihnya negatif berarti mengalami defisit.
Perhitungan %A dapat dilihat pada Tabel 5.3
Tabel 5.10 Fluktuasi Pemakaian Air
Selisih (%)
Waktu %Pemakaian % Supply
Surplus Defisit
00.00 - 01.00 0,5 4,167 3,667
01.00 - 02.00 0,5 4,167 3,667
02.00 - 03.00 0,5 4,167 3,667
03.00 - 04.00 0,5 4,167 3,667
04.00 - 05.00 3 4,167 1,167
05.00 - 06.00 13 4,167 8,833
06.00 - 07.00 10 4,167 5,833
07.00 - 08.00 4 4,167 0,167
08.00 - 09.00 4 4,167 0,167
09.00 - 10.00 3 4,167 1,167
10.00 - 11.00 3 4,167 1,167
11.00 - 12.00 4 4,167 0,167
12.00 - 13.00 6 4,167 1,833
13.00 - 14.00 5 4,167 0,833
14.00 - 15.00 3 4,167 1,167
15.00 - 16.00 5 4,167 0,833
16.00 - 17.00 3 4,167 1,167
17.00 - 18.00 10 4,167 5,833
18.00 - 19.00 6 4,167 1,833
19.00 - 20.00 6 4,167 1,833
20.00 - 21.00 4 4,167 0,167
21.00 - 22.00 3 4,167 1,167
22.00 - 23.00 2 4,167 2,167
23.00 - 00.00 1 4,167 3,167
Total 100 27,672 27,664

Dari perhitungan di atas dapat ditentukan:


( ∑ Surplus + ∑ Defisit)
%A =
2
27,672 + 27,664
%A =
2
= 27,668 %

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-34


Untuk Qkebakaran, jumlah penduduk terlayani pada akhir periode desain adalah 141.071 jiwa,
sehingga dapat dihitung kebutuhan Qkebakaran sebagai berikut:
Qkebakaran = 3.860 √p × (1 − 0.01 × √p)

141.071 141.071
= 3.860 √ × (1 − 0.01 × √ )
1000 1000

= 40.389,639 L/menit

Diasumsikan waktu kerja pemadam kebakaran 2 jam perhari maka :


40.389,639 2 jam 1 m3 60 menit 1 hari
Qkebakaran = × × × ×
1 menit 1 hari 1000 L 1 jam 86.400 detik
= 0,056 m3/det
Vr = (Qmd x A%) + Qkebakaran
= (0,195 m3/s x 27,668 %) + 0,056 m3/s
= 0,110 m3/det x 86.400 det/hari x 1 hari
= 9.504 m3

Reservoar yang direncanakan untuk SPAM Kota Padang Panjang memiliki 6 kompartemen,
maka dapat ditentukan volume 1 kompartemen yang digunakan pada SPAM adalah :
9.504
Volume 1 Kompartemen = = 1.584 m3
6

5.3.1.2 Perhitungan Dimensi Reservoar

Dimensi reservoar ditentukan dari hasil perhitungan volume reservoar yang diperoleh. Untuk
memenuhi kebutuhan volume tersebut, maka direncanakan reservoar dengan perhitungan
sebagai berikut:
1. Perbandingan panjang reservoar dan lebar reservoar =3:1
2. Asumsi tinggi muka air pada reservoar = 5,5 m (belum termasuk freeboard)

Sehingga dapat ditentukan:


1. Volume 1 unit kompartemen reservoir = p x l x t
1.584 m3 = 3 L x L x 5,5 m
1.584 m3 = 3 L2 x 5,5 m
1.584 m3 = 16,5 L2
L2 = 96 m2
L = √96 m2
L = 9,798 m
P =3L

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-35


= 3 x 9,798 m = 29,394 m
2. Panjang kompartemen reservoar = 29,394 m ≈ 29 m
3. Lebar kompartemen reservoar = 9,798 m ≈ 10 m
4. Tinggi kompartemen reservoar = 5,5 m (belum termasuk freeboard)
5. Volume 1 reservoar = ( p x l x (t + freeboard ) ) x jumlah kompartemen
= (29 m x 10 m x (5,5 m + 0,5 m)) x 6
= 1.740 m3 x 6
= 10.440 m3

Reservoar tersebut direncanakan akan ditempatkan pada ketinggian (elevasi) 850 meter di atas
permukaan laut, sehingga akan dapat diterapkan sistem pengaliran menggunakan gravitasi.
Reservoar ini akan dilengkapi oleh:
1. Pipa inlet dan outlet
a. Posisi dan jumlah outlet ditentukan berdasarkan bentuk dan struktur tangki reservoar;
b. Pipa outlet diletakkan 10 cm diatas dasar lantai bak atau pada permukaan air minimum;
c. pipa outlet dilengkapi dengan screen dan gate valve;
d. pipa inlet dan outlet dilengkapi dengan gate valve.
2. Ambang bebas dan dasar bak
a. Ambang bebas minimal 10 cm;
b. dasar bakminimum 15 cm dari muka air minimum;
c. kemiringan dasar bak 1/500 - 1/100 kearah pipa penguras.
3. Pipa penguras (drain) dan pipa peluap (over flow)
a. Mempunyai diameter yang sanggup mengeluarkan debit maksimum secara sistem
gravitasi pada pipa inlet;
b. penguras yang dilengkapi dengan gate valve.
4. Ventilasi dan manhole
a. Ventilasi harus mampu memberikan sirkulasi udara yang baiksesuai dengan volume;
b. ukuran manhole disesuaikan dengan ukuran tubuh manusia sehingga memudahkan dalam
pengecekan/pemeriksaan aliran;
c. manhole harus kedap air.

Perencanaan reservoar:
1. Pipa inlet
Pipa inlet reservoar memiliki diameter yang sama dengan pipa outlet intake yaitu sebesar
400 mm.

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-36


2. Pipa outlet
a. Kecepatan aliran = 1,5 m/dt (0,6-3 m/dtk)
b. Debit puncak (Qp):
a) tahun 2026 = Qp= 0,214 m3/dtk
b) tahun 2031 = Qp= 0,239 m3/dtk
c) tahun 2036 = Qp= 0,266 m3/dtk;
c. Luas pipa outlet:
Q 0,266 m3 /dtk
A= = = 0,177 m2
V 1,5 m/dtk
d. Diameter pipa outlet:
1 2
A= πd
4

4A 4 (0,177)
D=√ =√
π 3,14

D = 0,475 m = 500 mm
e. Cek perhitungan
1 2
A= πd
4
1
A = (3,14)(0,500)2
4
A = 0,196 m2
Q 0,214 m3 /dtk
V1 = = = 1,092 m/dtk……ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,196 m2
Q 0,239 m3 /dtk
V2 = = = 1,219 m/dtk……ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,196 m2
Q 0,266 m3 /dtk
V3 = = = 1,357 m/dtk……ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,196 m2
Denah reservoar dan potongannya untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5.6 dan
Gambar 5.7

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-37


Gambar 5.6 Denah Reservoar Kota Padang Panjang

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-38


Gambar 5.7 Potongan Reservoar Kota Padang Panjang

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-39


5.3.2 Penentuan Blok Pelayanan

Perpipaan distribusi membentuk jaringan pipa yang terdiri dari pipa utama, pipa cabang dan
pipa service. Pipa utama merupakan pipa distribusi pada jaringan terluar yang menghubungkan
blok-blok pelayanan dalam kota dari reservoir ke seluruh jaringan utama. Pipa cabang adalah
pipa yang digunakan untuk menyadap air langsung dari pipa induk untuk dialirkan ke suatu
blok pelayanan. Pipa cabang ini berhubungan dengan pipa service dimana diameternya
ditentukan berdasarkan banyaknya pipa service yang berhubungan dengan pipa cabang tersebut.
Pipa service merupakan pipa yang melayani langsung ke rumah-rumah.

Perhitungan dimensi pipa distribusi membutuhkan data luas daerah distribusi yakni dalam
bentuk blok-blok pelayanan, ekivalensi penduduk yang akan dilayani serta total kebutuhan air
di daerah distribusi yang kemudian akan dikalikan dengan faktor puncak untuk menentukan
debit pengaliran.

5.3.2.1 Perhitungan Blok Pelayanan dan Jumlah Penduduk Terpilih

Sebelum menentukan blok pelayanan, terlebih dahulu harus ditentukan luas daerah dan
ekivalensi penduduk yang akan dilayani oleh sistem penyediaan air minum ini. Menentukan
ekivalensi penduduk membutuhkan data jumlah penduduk dan persen pelayanan pada akhir
periode desain yakni tahun 2035. Luas daerah pelayanan diketahui dari peta topografi yang ada.
Sedangkan blok-blok pelayanan ditentukan berdasarkan peta admistrasi.

1. Tahap I (2026)
Jumlah penduduk total pada tahap I tahun 2026 adalah 62.696 jiwa
Tingkat pelayanan = 85 %
Jumlah penduduk yang terlayani = 62.696 jiwa x 85 % = 53.292 jiwa
Kepadatan penduduk tiap blok adalah sebagai berikut:
Tabel 5.11 Kepadatan Penduduk Tahap I Kota Padang Panjang
Total Jumlah Persebaran Jumlah Pendd Luas Daerah Kepadatan Pendd
Blok
Pendd (Jiwa) Pendd (%) (Jiwa) (Ha) (Jiwa/Ha)
A 21,2 11.298 577 20
B 17,1 9.113 234 39
C 13,9 7.408 92 81
53.292
D 15,5 8.260 306 27
E 15 7.994 216 37
F 17,3 9.219 875 11
Total 100 53.292 2.300

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-40


2. Tahap II (2031)
Jumlah penduduk total pada tahap I tahun 2031 adalah 68.893 jiwa
Tingkat pelayanan = 90 %
Jumlah penduduk yang terlayani = 68.893 jiwa x 90 % = 62.004 jiwa
Kepadatan penduduk tiap blok adalah sebagai berikut:
Tabel 5.12 Kepadatan Penduduk Tahap II Kota Padang Panjang
Total Jumlah Persebaran Jumlah Pendd Luas Daerah Kepadatan Pendd
Blok
Pendd (Jiwa) Pendd (%) (Jiwa) (Ha) (Jiwa/Ha)
A 21,2 13.145 577 23
B 17,1 10.603 234 45
C 13,9 8.618 92 94
62.004
D 15,5 9.611 306 31
E 15 9.300 216 43
F 17,3 10.727 875 12
Total 100 62.004 2.300
3. Tahap III (2036)
Jumlah penduduk total pada tahap I tahun 2036 adalah 75.701 jiwa
Tingkat pelayanan = 95 %
Jumlah penduduk yang terlayani = 75.701 jiwa x 95 % = 71.916 jiwa
Kepadatan penduduk tiap blok adalah sebagai berikut:
Tabel 5.13 Kepadatan Penduduk Tahap III Kota Padang Panjang
Total Jumlah Persebaran Jumlah Pendd Luas Daerah Kepadatan Pendd
Blok
Pendd (Jiwa) Pendd (%) (Jiwa) (Ha) (Jiwa/Ha)
A 21,2 15.246 577 26
B 17,1 12.298 234 53
C 13,9 9.996 92 109
71.916
D 15,5 11.147 306 36
E 15 10.787 216 50
F 17,3 12.442 875 14
Total 100 71.916 2.300

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-41


Gambar 5.8 Peta Pembagian Blok Kota Padang Panjang

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-42


Gambar5.9 Peta Perletakan Node Kota Padang Panjang

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-43


5.3.2.2 Perhitungan Kebutuhan Air Daerah Pelayanan

Kebutuhan air domestik masing-masing blok di daerah pelayanan ditentukan oleh persen
pengguna Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU) di daerah pelayanan pada setiap
periode desain yaitu pada tahap I, tahap II, dan tahap III. Persen Pengguna SR dan HU pada
tahap I adalah 92% dan 8%, pada tahap II adalah 94% dan 6%, dan pada tahap III adalah 97%
dan 3%. Kebutuhan air domestik pada masing-masing blok dapat dilihat pada Tabel 5.10,
Tabel 5.11, dan Tabel 5.12.

Kebutuhan Air Domestik = % Pengguna Sambungan x Jumlah Pengguna Sambungan


per Blok x Standar Kebutuhan Air

Berikut perhitungan kebutuhan air domestik di Kota Padang Panjang pada Tahap III Blok A:
a. % Pengguna SR = % rumah permanen + (2/3 x % rumah semi permanen)
= 95 % + (2/3 x 3 %)
= 97 %
Jumlah pengguna SR = % pengguna SR x jumlah penduduk terlayani
= 97 % x 15.246 jiwa
= 14.789 jiwa
Kebutuhan air untuk SR = 14.789 jiwa x 100 L/jiwa/hari/86.400 det
= 17,117 x 10-3 m3/det

b. % Pengguna HU = % rumah non permanen + (1/3 x % rumah semi permanen)


= 2 % + ( 1/3 x 3 % )
=3%
Jumlah pengguna HU = % pengguna HU x jumlah penduduk terlayani
= 3 % x 15.246 jiwa
= 457 jiwa
Kebutuhan air untuk HU = 457 jiwa x 30 L/jiwa/hari/86.400 det
= 0,159 x 10-3 m3/det

Tabel 5.14 Rekapitulasi Penduduk Domestik (SR dan HU) Kota Padang Panjang Tahap I
Jumlah Kebutuhan
Penduduk yang Kebutuhan Air Kebutuhan Air
Blok Pendd Domestik
Terlayani (Jiwa) (L/o/h) (x 10-3 m3/s)
(Jiwa) (x 10-3 m3/s)
SR HU SR HU SR HU
A 11.298 10.394 904 12,030 0,314 12,344
B 9.113 8.384 729 9,704 0,253 9,957
C 7.408 6.815 593 7,888 0,206 8,094
100 30
D 8.260 7.599 661 8,795 0,230 9,025
E 7.994 7.355 639 8,513 0,222 8,735
F 9.219 8.482 737 9,817 0,256 10,073
53.292 49.029 4.263 56,747 1,481 58,228

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-44


Tabel 5.15 Rekapitulasi Penduduk Domestik (SR dan HU) Kota Padang Panjang Tahap II
Jumlah Kebutuhan
Penduduk yang Kebutuhan Air Kebutuhan Air
Blok Pendd Domestik
Terlayani (Jiwa) (L/o/h) (x 10-3 m3/s)
(Jiwa) (x 10-3 m3/s)
SR HU SR HU SR HU
A 13.145 12.356 789 14,301 0,274 14,575
B 10.603 9.967 636 11,536 0,221 11,757
C 8.618 8.101 517 9,376 0,180 9,556
100 30
D 9.611 9.034 577 10,456 0,200 10,656
E 9.300 8.742 558 10,118 0,194 10,312
F 10.727 10.084 643 11,671 0,223 11,894
62.004 58.284 3.720 67,458 1,292 68,750

Tabel 5.16 Rekapitulasi Penduduk Domestik (SR dan HU) Kota Padang Panjang Tahap III
Jumlah Kebutuhan
Penduduk yang Kebutuhan Air Kebutuhan Air
Blok Pendd Domestik
Terlayani (Jiwa) (L/o/h) (x 10-3 m3/s)
(Jiwa) (x 10-3 m3/s)
SR HU SR HU SR HU
A 15.246 14.789 457 17,117 0,159 17,276
B 12.298 11.929 369 13,807 0,128 13,935
C 9.996 9.696 300 11,222 0,104 11,326
100 30
D 11.147 10.813 334 12,515 0,116 12,631
E 10.787 10.463 324 12,110 0,113 12,223
F 12.442 12.069 373 13,969 0,130 14,099
71.916 69.759 2.157 80,740 0,750 81,490

Perhitungan EP Pengguna HU

Penduduk HU x Standar kebutuhan air


EP pengguna HU =
Kebutuhan air domestik

Contoh perhitungan EP pengguna HU Tahap III Blok A:


L
Penduduk HU x 30 o /h
EP pengguna HU =
L
100 o /h
L
457 x 30 o /h
=
L
100 o /h

= 137 jiwa
Tabel 5.17 EP Pengguna HU
Kode Jumlah Penduduk Standar Kebutuhan Kebutuhan Air
Satuan EP
Blok HU Air Domestik (l/o/h)
TAHAP I
A 904 Jiwa 271
B 729 Jiwa 219
C 593 Jiwa 178
30 100
D 661 Jiwa 198
E 639 Jiwa 192
F 737 Jiwa 221
Total EP Tahap I 1.279
TAHAP II
A 789 Jiwa 237
B 636 Jiwa 191
30 100
C 517 Jiwa 155
D 577 Jiwa 173

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-45


Kode Jumlah Penduduk Standar Kebutuhan Kebutuhan Air
Satuan EP
Blok HU Air Domestik (l/o/h)
E 558 Jiwa 167
F 643 Jiwa 193
Total EP Tahap II 1.116
TAHAP III
A 457 Jiwa 137
B 369 Jiwa 111
C 300 Jiwa 90
30 100
D 334 Jiwa 100
E 324 Jiwa 97
F 373 Jiwa 112
Total EP Tahap III 647
Berikut perhitungan total domestik di Kota Padang Panjang pada Tahap III Blok A

Total penduduk domestik = Jumlah penduduk SR + EP HU


= 14.789 jiwa + 137 jiwa
= 14.926 jiwa

Tabel 5.18 Total Penduduk Domestik


Kode Blok Jumlah Penduduk SR EP HU Total Domestik
TAHAP I
A 10.394 271 10.665
B 8.384 219 8.603
C 6.815 178 6.993
D 7.599 198 7.797
E 7.355 192 7.547
F 8.482 221 8.703
TOTAL 49.029 1.279 50.308
TAHAP II
A 12.356 237 12.593
B 9.967 191 10.158
C 8.101 155 8.256
D 9.034 173 9.207
E 8.742 167 8.909
F 10.084 193 10.277
TOTAL 58.284 1.116 59.400
TAHAP III
A 14.789 137 14.926
B 11.929 111 12.040
C 9.696 90 9.786
D 10.813 100 10.913
E 10.463 97 10.560
F 12.069 112 12.181
TOTAL 69.759 647 70.406

5.3.2.3 Perhitungan Kebutuhan Air Non Domestik Daerah Pelayanan

Kebutuhan air non domestik daerah pelayanan tergantung pada jumlah fasilitas yang terdapat
dalam setiap blok pelayanan. Keterangan lebih lanjut mengenai persebaran fasilitas dan
kebutuhan air non domestik daerah pelayanan pada masing-masing tahap dapat dilihat pada
table berikut.

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-46


Tabel 5.19 Persebaran Jumlah Fasilitas Kota Padang Panjang Tahap I
Jumlah Fasilitas Blok
No. Fasilitas Kapasitas Total (Unit)
A B C D E F
Sekolah:
a. TK 100 jiwa/unit 6 4 3 4 4 4 25
b. SD 600 jiwa/unit 8 7 6 6 6 7 40
1 c. SMP 800 jiwa/unit 5 3 3 3 3 3 20
d. SMU 800 jiwa/unit 4 3 3 3 3 3 19
1.500
e. PT/Akademi 1 1 0 1 1 1 5
jiwa/unit
Peribadatan:
a. Mesjid 400 jiwa/unit 12 9 8 8 8 9 54
2
b. Mushalla 100 jiwa/unit 20 17 13 15 15 17 97
c. Gereja 400 jiwa/unit 1 1 0 0 0 1 3
Kesehatan:
a. Rumah Sakit 300 tt/unit 0 1 0 0 1 0 2
3 b. Puskesmas 40 tt/unit 2 2 1 2 1 2 10
c. Klinik 15 tt/unit 0 1 0 0 1 0 2
d. Apotek 5 tt/unit 2 1 1 1 1 1 7
Perdagangan:
a. Pasar 700 m2/unit 0 1 1 0 0 0 2
4
b. Toko 50 m2/unit 197 159 129 144 140 161 930
c. Restoran 50 m2/unit 17 13 11 12 12 13 78
Perkantoran:
a. Kantor Besar 1.000 m2/unit 3 2 2 2 2 2 13
5
b. Kantor Menengah 600 m2/unit 4 4 3 3 3 3 20
c. Kantor Kecil 300 m2/unit 7 5 4 5 5 5 31
Lain-lain:
a. Hotel Berbintang 3 200 tt/unit 0 0 0 0 0 0 0
b. Hotel
50 tt/unit 10 9 7 7 7 8 48
Melati/Wisma
6
c. Bioskop 500 td/unit 0 0 0 0 0 0 0
d. Stadion Olahraga 4 Ha 0 0 0 1 0 0 1
200 unit
e. Terminal Bus 0 1 0 0 0 0 1
bus/hari
Total 299 244 195 217 213 240 1.408

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-47


Tabel 5.20 Persebaran Jumlah Fasilitas Kota Padang Tahap II
Jumlah Fasilitas Blok
No. Fasilitas Kapasitas Total (Unit)
A B C D E F
Sekolah:
a. TK 100 jiwa/unit 7 5 4 5 5 6 32
b. SD 600 jiwa/unit 9 7 6 6 6 7 41
1 c. SMP 800 jiwa/unit 5 3 3 3 3 3 20
d. SMU 800 jiwa/unit 4 3 3 3 3 3 19
1.500
e. PT/Akademi 1 1 0 1 1 1 5
jiwa/unit
Peribadatan:
a. Mesjid 400 jiwa/unit 12 10 8 9 8 10 57
2
b. Mushalla 100 jiwa/unit 21 17 14 16 15 17 100
c. Gereja 400 jiwa/unit 1 1 1 1 1 1 6
Kesehatan:
a. Rumah Sakit 300 tt/unit 0 1 0 0 1 0 2
3 b. Puskesmas 40 tt/unit 2 2 1 2 1 2 10
c. Klinik 15 tt/unit 1 1 0 1 1 0 4
d. Apotek 5 tt/unit 2 2 1 1 1 2 9
Perdagangan:
a. Pasar 700 m2/unit 0 1 1 0 0 0 2
4
b. Toko 50 m2/unit 197 159 129 144 140 161 930
c. Restoran 50 m2/unit 17 13 11 12 12 13 78
Perkantoran:
a. Kantor Besar 1.000 m2/unit 3 2 2 2 2 2 13
5
b. Kantor Menengah 600 m2/unit 4 4 3 3 3 3 20
c. Kantor Kecil 300 m2/unit 7 5 4 5 5 5 31
Lain-lain:
a. Hotel Berbintang 3 200 tt/unit 0 0 0 0 0 0 0
b. Hotel
50 tt/unit 10 9 7 7 7 8 48
Melati/Wisma
6
c. Bioskop 500 td/unit 0 0 0 0 0 0 0
d. Stadion Olahraga 4 Ha 0 0 0 1 0 0 1
200 unit
e. Terminal Bus 0 1 0 0 0 0 1
bus/hari
Total 303 247 198 222 215 244 1.429

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-48


Tabel 5.21 Persebaran Jumlah Fasilitas Kota Padang Tahap III
Jumlah Fasilitas Blok
No. Fasilitas Kapasitas Total (Unit)
A B C D E F
Sekolah:
a. TK 100 jiwa/unit 8 6 5 6 6 7 38
b. SD 600 jiwa/unit 9 7 6 7 6 7 42
1 c. SMP 800 jiwa/unit 5 3 3 3 3 3 20
d. SMU 800 jiwa/unit 4 3 3 3 3 3 19
1.500
e. PT/Akademi 1 1 0 1 1 1 5
jiwa/unit
Peribadatan:
a. Mesjid 400 jiwa/unit 13 10 8 9 9 10 59
2
b. Mushalla 100 jiwa/unit 22 17 14 16 15 18 102
c. Gereja 400 jiwa/unit 2 2 1 1 1 1 8
Kesehatan:
a. Rumah Sakit 300 tt/unit 0 1 0 0 1 0 2
3 b. Puskesmas 40 tt/unit 2 2 1 2 1 2 10
c. Klinik 15 tt/unit 1 1 1 1 1 1 6
d. Apotek 5 tt/unit 2 2 1 2 2 2 11
Perdagangan:
a. Pasar 700 m2/unit 0 1 1 0 0 0 2
4
b. Toko 50 m2/unit 197 159 129 144 140 161 930
c. Restoran 50 m2/unit 17 13 11 12 12 13 78
Perkantoran:
a. Kantor Besar 1.000 m2/unit 3 2 2 2 2 2 13
5
b. Kantor Menengah 600 m2/unit 4 4 3 3 3 3 20
c. Kantor Kecil 300 m2/unit 7 5 4 5 5 5 31
Lain-lain:
a. Hotel Berbintang 3 200 tt/unit 0 0 0 0 0 0 0
b. Hotel
50 tt/unit 10 9 7 7 7 8 48
Melati/Wisma
6
c. Bioskop 500 td/unit 0 0 0 0 0 0 0
d. Stadion Olahraga 4 Ha 0 0 0 1 0 0 1
200 unit
e. Terminal Bus 0 1 0 0 0 0 1
bus/hari
Total 307 249 200 225 218 247 1.446

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-49


Tabel 5.22 Ekivalensi Penduduk Kota Padang Panjang Blok A
Jumlah Jumlah Jumlah Standar Kebutuhan
Nilai
No Fasilitas Fasilitas Fasilitas Fasilitas Kapasitas Satuan Kebutuhan Air Domestik EP Tahap 1 EP Tahap 2 EP Tahap 3
PE
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Air (l/o/h)
Sekolah:
a. TK 6 7 8 100 jiwa/unit 20 100 0,27 162 189 216
b. SD 8 9 9 600 jiwa/unit 20 100 0,27 1.296 1.458 1.458
1
c. SMP 5 5 5 800 jiwa/unit 20 100 0,33 1.320 1.320 1.320
d. SMU 4 4 4 800 jiwa/unit 20 100 0,53 1.696 1.696 1.696
e. PT/Akademi 1 1 1 1.500 jiwa/unit 20 100 0,53 795 795 795
Peribadatan:
a. Mesjid 12 12 13 400 jiwa/unit 70 100 0,33 1.584 1.584 1.716
2
b. Mushalla 20 21 22 100 jiwa/unit 70 100 0,33 660 693 726
c. Gereja 1 1 2 400 jiwa/unit 70 100 0,33 132 132 264
Kesehatan:
a. Rumah Sakit 0 0 0 300 tt/unit 250 100 2,83 0 0 0
3 b. Puskesmas 2 2 2 40 tt/unit 250 100 0,02 2 2 2
c. Klinik 0 1 1 15 tt/unit 250 100 0,02 0 0 0
d. Apotek 2 2 2 5 tt/unit 250 100 0,02 0 0 0
Perdagangan:
a. Pasar 0 0 0 700 m2/unit 5 100 0,02 0 0 0
5
b. Toko 197 197 197 50 m2/unit 5 100 0,67 6.600 6.600 6.600
c. Restoran 17 17 17 50 m2/unit 15 100 0,11 94 94 94
Perkantoran:
a. Kantor Besar 3 3 3 1.000 m2/unit 50 100 0,33 99 99 99
6
b. Kantor Menengah 4 4 4 600 m2/unit 50 100 0,33 79 79 79
c. Kantor Kecil 7 7 7 300 m2/unit 50 100 0,33 69 69 69
Lain-lain:
a. Hotel Berbintang 3 0 0 0 200 tt/unit 200 100 1,67 0 0 0
b. Hotel Melati/Wisma 10 10 10 50 tt/unit 200 100 1 500 500 500
7
c. Bioskop 0 0 0 500 tt/unit 5 100 0,08 0 0 0
d. Stadion Olahraga 0 0 0 4 Ha 5 100 0,02 0 0 0
e. Terminal Bus 0 0 0 200 Unit/hari 2,5 100 0,02 0 0 0
Total 15.088 15.310 15.634

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-50


Tabel 5.23 Ekivalensi Penduduk Kota Padang Panjang Blok B
Jumlah Jumlah Jumlah Standar Kebutuhan
Nilai
No Fasilitas Fasilitas Fasilitas Fasilitas Kapasitas Satuan Kebutuhan Air Domestik EP Tahap 1 EP Tahap 2 EP Tahap 3
PE
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Air (l/o/h)
Sekolah:
a. TK 4 5 6 100 jiwa/unit 20 100 0,27 108 135 162
b. SD 7 7 7 600 jiwa/unit 20 100 0,27 1.134 1.134 1.134
1
c. SMP 3 3 3 800 jiwa/unit 20 100 0,33 792 792 792
d. SMU 3 3 3 800 jiwa/unit 20 100 0,53 1.272 1.272 1.272
e. PT/Akademi 1 1 1 1.500 jiwa/unit 20 100 0,53 795 795 795
Peribadatan:
a. Mesjid 9 10 10 400 jiwa/unit 70 100 0,33 1.188 1.320 1.320
2
b. Mushalla 17 17 17 100 jiwa/unit 70 100 0,33 561 561 561
c. Gereja 1 1 2 400 jiwa/unit 70 100 0,33 132 132 264
Kesehatan:
a. Rumah Sakit 1 1 1 300 tt/unit 250 100 2,83 849 849 849
3 b. Puskesmas 2 2 2 40 tt/unit 250 100 0,02 2 2 2
c. Klinik 1 1 1 15 tt/unit 250 100 0,02 0 0 0
d. Apotek 1 2 2 5 tt/unit 250 100 0,02 0 0 0
Perdagangan:
a. Pasar 1 1 1 700 m2/unit 5 100 0,02 14 14 14
5
b. Toko 159 159 159 50 m2/unit 5 100 0,67 5.327 5.327 5.327
c. Restoran 13 13 13 50 m2/unit 15 100 0,11 72 72 72
Perkantoran:
a. Kantor Besar 2 2 2 1.000 m2/unit 50 100 0,33 66 66 66
6
b. Kantor Menengah 4 4 4 600 m2/unit 50 100 0,33 79 79 79
c. Kantor Kecil 5 5 5 300 m2/unit 50 100 0,33 50 50 50
Lain-lain:
a. Hotel Berbintang 3 0 0 0 200 tt/unit 200 100 1,67 0 0 0
b. Hotel Melati/Wisma 9 9 9 50 tt/unit 200 100 1 450 450 450
7
c. Bioskop 0 0 0 500 tt/unit 5 100 0,08 0 0 0
d. Stadion Olahraga 0 0 0 4 Ha 5 100 0,02 0 0 0
e. Terminal Bus 1 1 1 200 Unit/hari 2,5 100 0,02 100 100 100
Total 12.991 13.150 13.309

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-51


Tabel 5.24 Ekivalensi Penduduk Kota Padang Panjang Blok C
Jumlah Jumlah Jumlah Standar Kebutuhan
Nilai
No Fasilitas Fasilitas Fasilitas Fasilitas Kapasitas Satuan Kebutuhan Air Domestik EP Tahap 1 EP Tahap 2 EP Tahap 3
PE
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Air (l/o/h)
Sekolah:
a. TK 3 4 5 100 jiwa/unit 20 100 0,27 81 108 135
b. SD 6 6 6 600 jiwa/unit 20 100 0,27 972 972 972
1
c. SMP 3 3 3 800 jiwa/unit 20 100 0,33 792 792 792
d. SMU 3 3 3 800 jiwa/unit 20 100 0,53 1.272 1.272 1.272
e. PT/Akademi 0 0 0 1.500 jiwa/unit 20 100 0,53 0 0 0
Peribadatan:
a. Mesjid 8 8 8 400 jiwa/unit 70 100 0,33 1.056 1.056 1.056
2
b. Mushalla 13 14 14 100 jiwa/unit 70 100 0,33 429 462 462
c. Gereja 0 1 1 400 jiwa/unit 70 100 0,33 0 132 132
Kesehatan:
a. Rumah Sakit 0 0 0 300 tt/unit 250 100 2,83 0 0 0
3 b. Puskesmas 1 1 1 40 tt/unit 250 100 0,02 1 1 1
c. Klinik 0 0 1 15 tt/unit 250 100 0,02 0 0 0
d. Apotek 1 1 1 5 tt/unit 250 100 0,02 0 0 0
Perdagangan:
a. Pasar 1 1 1 700 m2/unit 5 100 0,02 14 14 14
5
b. Toko 129 129 129 50 m2/unit 5 100 0,67 4.322 4.322 4.322
c. Restoran 11 11 11 50 m2/unit 15 100 0,11 61 61 61
Perkantoran:
a. Kantor Besar 2 2 2 1.000 m2/unit 50 100 0,33 66 66 66
6
b. Kantor Menengah 3 3 3 600 m2/unit 50 100 0,33 59 59 59
c. Kantor Kecil 4 4 4 300 m2/unit 50 100 0,33 40 40 40
Lain-lain:
a. Hotel Berbintang 3 0 0 0 200 tt/unit 200 100 1,67 0 0 0
b. Hotel Melati/Wisma 7 7 7 50 tt/unit 200 100 1 350 350 350
7
c. Bioskop 0 0 0 500 tt/unit 5 100 0,08 0 0 0
d. Stadion Olahraga 0 0 0 4 Ha 5 100 0,02 0 0 0
e. Terminal Bus 0 0 0 200 Unit/hari 2,5 100 0,02 0 0 0
Total 9.515 9.707 9.734

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-52


Tabel 5.25 Ekivalensi Penduduk Kota Padang Panjang Blok D
Jumlah Jumlah Jumlah Standar Kebutuhan
Nilai
No Fasilitas Fasilitas Fasilitas Fasilitas Kapasitas Satuan Kebutuhan Air Domestik EP Tahap 1 EP Tahap 2 EP Tahap 3
PE
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Air (l/o/h)
Sekolah:
a. TK 4 5 6 100 jiwa/unit 20 100 0,27 108 135 162
b. SD 6 6 7 600 jiwa/unit 20 100 0,27 972 972 1.134
1
c. SMP 3 3 3 800 jiwa/unit 20 100 0,33 792 792 792
d. SMU 3 3 3 800 jiwa/unit 20 100 0,53 1.272 1.272 1.272
e. PT/Akademi 1 1 1 1.500 jiwa/unit 20 100 0,53 795 795 795
Peribadatan:
a. Mesjid 8 9 9 400 jiwa/unit 70 100 0,33 1.056 1.188 1.188
2
b. Mushalla 15 16 16 100 jiwa/unit 70 100 0,33 495 528 528
c. Gereja 0 1 1 400 jiwa/unit 70 100 0,33 0 132 132
Kesehatan:
a. Rumah Sakit 0 0 0 300 tt/unit 250 100 2,83 0 0 0
3 b. Puskesmas 2 2 2 40 tt/unit 250 100 0,02 2 2 2
c. Klinik 0 1 1 15 tt/unit 250 100 0,02 0 0 0
d. Apotek 1 1 2 5 tt/unit 250 100 0,02 0 0 0
Perdagangan:
a. Pasar 0 0 0 700 m2/unit 5 100 0,02 0 0 0
5
b. Toko 144 144 144 50 m2/unit 5 100 0,67 4.824 4.824 4.824
c. Restoran 12 12 12 50 m2/unit 15 100 0,11 66 66 66
Perkantoran:
a. Kantor Besar 2 2 2 1.000 m2/unit 50 100 0,33 66 66 66
6
b. Kantor Menengah 3 3 3 600 m2/unit 50 100 0,33 59 59 59
c. Kantor Kecil 5 5 5 300 m2/unit 50 100 0,33 50 50 50
Lain-lain:
a. Hotel Berbintang 3 0 0 0 200 tt/unit 200 100 1,67 0 0 0
b. Hotel Melati/Wisma 7 7 7 50 tt/unit 200 100 1 350 350 350
7
c. Bioskop 0 0 0 500 tt/unit 5 100 0,08 0 0 0
d. Stadion Olahraga 1 1 1 4 Ha 5 100 0,02 80 80 80
e. Terminal Bus 0 0 0 200 Unit/hari 2,5 100 0,02 0 0 0
Total 10.987 11.311 11.500

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-53


Tabel 5.26 Ekivalensi Penduduk Kota Padang Panjang Blok E
Jumlah Jumlah Jumlah Standar Kebutuhan
Nilai
No Fasilitas Fasilitas Fasilitas Fasilitas Kapasitas Satuan Kebutuhan Air Domestik EP Tahap 1 EP Tahap 2 EP Tahap 3
PE
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Air (l/o/h)
Sekolah:
a. TK 4 5 6 100 jiwa/unit 20 100 0,27 108 135 162
b. SD 6 6 6 600 jiwa/unit 20 100 0,27 972 972 972
1
c. SMP 3 3 3 800 jiwa/unit 20 100 0,33 792 792 792
d. SMU 3 3 3 800 jiwa/unit 20 100 0,53 1.272 1.272 1.272
e. PT/Akademi 1 1 1 1.500 jiwa/unit 20 100 0,53 795 795 795
Peribadatan:
a. Mesjid 8 8 9 400 jiwa/unit 70 100 0,33 1.056 1.056 1.188
2
b. Mushalla 15 15 15 100 jiwa/unit 70 100 0,33 495 495 495
c. Gereja 0 1 1 400 jiwa/unit 70 100 0,33 0 132 132
Kesehatan:
a. Rumah Sakit 1 1 1 300 tt/unit 250 100 2,83 849 849 849
3 b. Puskesmas 1 1 1 40 tt/unit 250 100 0,02 1 1 1
c. Klinik 1 1 1 15 tt/unit 250 100 0,02 0 0 0
d. Apotek 1 1 2 5 tt/unit 250 100 0,02 0 0 0
Perdagangan:
a. Pasar 0 0 0 700 m2/unit 5 100 0,02 0 0 0
5
b. Toko 140 140 140 50 m2/unit 5 100 0,67 4.690 4.690 4.690
c. Restoran 12 12 12 50 m2/unit 15 100 0,11 66 66 66
Perkantoran:
a. Kantor Besar 2 2 2 1.000 m2/unit 50 100 0,33 66 66 66
6
b. Kantor Menengah 3 3 3 600 m2/unit 50 100 0,33 59 59 59
c. Kantor Kecil 5 5 5 300 m2/unit 50 100 0,33 50 50 50
Lain-lain:
a. Hotel Berbintang 3 0 0 0 200 tt/unit 200 100 1,67 0 0 0
b. Hotel Melati/Wisma 7 7 7 50 tt/unit 200 100 1 350 350 350
7
c. Bioskop 0 0 0 500 tt/unit 5 100 0,08 0 0 0
d. Stadion Olahraga 0 0 0 4 Ha 5 100 0,02 0 0 0
e. Terminal Bus 0 0 0 200 Unit/hari 2,5 100 0,02 0 0 0
Total 11.621 11.780 11.939

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-54


Tabel 5.27 Ekivalensi Penduduk Kota Padang Panjang Blok F
Jumlah Jumlah Jumlah Standar Kebutuhan
Nilai
No Fasilitas Fasilitas Fasilitas Fasilitas Kapasitas Satuan Kebutuhan Air Domestik EP Tahap 1 EP Tahap 2 EP Tahap 3
PE
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Air (l/o/h)
Sekolah:
a. TK 4 6 7 100 jiwa/unit 20 100 0,27 108 162 189
b. SD 7 7 7 600 jiwa/unit 20 100 0,27 1.134 1.134 1.134
1
c. SMP 3 3 3 800 jiwa/unit 20 100 0,33 792 792 792
d. SMU 3 3 3 800 jiwa/unit 20 100 0,53 1.272 1.272 1.272
e. PT/Akademi 1 1 1 1.500 jiwa/unit 20 100 0,53 795 795 795
Peribadatan:
a. Mesjid 9 10 10 400 jiwa/unit 70 100 0,33 1.188 1.320 1.320
2
b. Mushalla 17 17 18 100 jiwa/unit 70 100 0,33 561 561 594
c. Gereja 1 1 1 400 jiwa/unit 70 100 0,33 132 132 132
Kesehatan:
a. Rumah Sakit 0 0 0 300 tt/unit 250 100 2,83 0 0 0
3 b. Puskesmas 2 2 2 40 tt/unit 250 100 0,02 2 2 2
c. Klinik 0 0 1 15 tt/unit 250 100 0,02 0 0 0
d. Apotek 1 2 2 5 tt/unit 250 100 0,02 0 0 0
Perdagangan:
a. Pasar 0 0 0 700 m2/unit 5 100 0,02 0 0 0
5
b. Toko 161 161 161 50 m2/unit 5 100 0,67 5.394 5.394 5.394
c. Restoran 13 13 13 50 m2/unit 15 100 0,11 72 72 72
Perkantoran:
a. Kantor Besar 2 2 2 1.000 m2/unit 50 100 0,33 66 66 66
6
b. Kantor Menengah 3 3 3 600 m2/unit 50 100 0,33 59 59 59
c. Kantor Kecil 5 5 5 300 m2/unit 50 100 0,33 50 50 50
Lain-lain:
a. Hotel Berbintang 3 0 0 0 200 tt/unit 200 100 1,67 0 0 0
b. Hotel Melati/Wisma 8 8 8 50 tt/unit 200 100 1 400 400 400
7
c. Bioskop 0 0 0 500 tt/unit 5 100 0,08 0 0 0
d. Stadion Olahraga 0 0 0 4 Ha 5 100 0,02 0 0 0
e. Terminal Bus 0 0 0 200 Unit/hari 2,5 100 0,02 0 0 0
Total 12.025 12.211 12.271

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-55


Tabel 5.28 Rekapitulasi Ekivalensi Penduduk Kota Padang Panjang
Blok EP Tahap I Tahap II Tahap III
A 15.088 15.310 15.634
B 12.991 13.150 13.309
C 9.515 9.707 9.734
D 10.987 11.311 11.500
E 11.621 11.780 11.939
F 12.025 12.211 12.271
Total 72.227 73.469 74.387

Berikut perhitungan EP yang dilayani di Kota Padang Panjang pada Tahap III Blok A:
EP yang dilayani = Jumlah EP Non Domestik x Persentase Pelayanan
= 15.634 Jiwa x 95%
=14.852 Jiwa
Tabel 5.29 EP Non Domestik yang Dilayani
Jumlah EP Non Persentase Pelayanan EP yang Dilayani
Tahun Kode Blok
Domestik (%) (jiwa)
A 15.088 12.825
B 12.991 11.042
C 9.515 8.088
85
1 D 10.987 9.339
E 11.621 9.878
F 12.025 10.221
Total 72.227 61.393
A 15.310 13.779
B 13.150 11.835
C 9.707 8.736
90
II D 11.311 10.180
E 11.780 10.602
F 12.211 10.990
Total 73.469 66.122
A 15.634 14.852
B 13.309 12.644
C 9.734 9.247
95
III D 11.500 10.925
E 11.939 11.342
F 12.271 11.657
Total 74.387 70.667

5.3.2.4 Rekapitulasi Jumlah Penduduk yang Dilayani Tiap Tahap Perencanaan

Jumlah penduduk yang dilayani tiap tahap perencanaan akan mengalami peningkatan
berdasarkan perencanaan persentase tingkat pelayanan. Jumlah penduduk yang dilayani Kota
Padang Panjang pada tiap tahap dapat dilihat pada Tabel 5.25.

Tabel 5.30 Rekapitulasi Jumlah Penduduk Kota Padang Panjang yang Dilayani Tiap Tahap
Jumlah Penduduk Total Penduduk
Tahun Kode Blok
Domestik Non Domestik (Jiwa)
A 10.665 12.825 23.490
B 8.603 11.042 19.645
C 6.993 8.088 15.081
I D 7.797 9.339 17.136
E 7.547 9.878 17.425
F 8.703 10.221 18.924
Total 50.308 61.393 111.701

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-56


Jumlah Penduduk Total Penduduk
Tahun Kode Blok
Domestik Non Domestik (Jiwa)
A 12.593 13.779 26.372
B 10.158 11.835 21.993
C 8.256 8.736 16.992
II D 9.207 10.180 19.387
E 8.909 10.602 19.511
F 10.277 10.990 21.267
Total 59.400 66.122 125.522
A 14.926 14.852 29.778
B 12.040 12.644 24.684
C 9.786 9.247 19.033
III D 10.913 10.925 21.838
E 10.560 11.342 21.902
F 12.181 11.657 23.838
Total 70.406 70.667 141.073

5.3.2.5 Proyeksi Debit Air Minum

Proyeksi debit air minum dihitung berdasarkan jumlah penduduk yang dilayani dan standar
pemakaian air minum. Standar penggunaan air minum yang digunakan dalam perancangan
sistem penyaluran air minum Kota Padang pada standar Direktorat Jendral Cipta Karya
Depatemen Pekerjaan Umum tahun 2004 untuk kota sedang yaitu rata-rata 100 l/o/h. Faktor
hari maksimum yang digunakan adalah 1,1 dan faktor jam puncaknya adalah 1,5 berdasarkan
Kriteria Perencanaan SPAM menurut Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum Tahun 2004. Proyeksi debit air minum tiap-tiap blok dapat dilihat pada Tabel 5.26.

Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi debit air minum pada akhir periode perencanaan, debit
air minum berkisar 0,177 m3/s dengan debit maksimum 0,195 m3/s dan debit air minum pada
jam puncak 0,266 m3/s. Berikut perhitungan kebutuhan air di Kota Padang Panjang pada Tahap
III Blok A:
Qtotal = Total Penduduk x Standar penggunaan air minum
= 29.778 jiwa x 100 L/jiwa/hari/86.400 det
= 34,465 10-3 m3/det

Qkebocoran teknis = % Tingkat kebocoran x Qtotal


= 20% x 34,465 x 10-3 m3/det
= 6,893 x 10-3 m3/det

Qkebocoran non teknis = % Tingkat kebocoran x Qtotal


= 5% x 34,465 x 10-3 m3/det
= 1,723 x 10-3 m3/det

Qkebocoran total = Qkebocoran teknis + Qkebocoran non teknis


= (6,893 + 1,723) x 10-3 m3/det
= 8,616 x 10-3 m3/det

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-57


Qrata-rata = Qtotal + Qkebocoran toal
= (34,465 + 8,616) x 10-3 m3/det
= 43,081 x 10-3 m3/det
Qmd = Qrata-rata x fmd
= 43,081 x 10-3 m3/det x 1,1
= 47,389 x 10-3 m3/det
Qp = Qrata-rata x fp
= 43,081 x 10-3 m3/det x 1,5
= 64,622 x 10-3 m3/det

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-58


Tabel 5.31 Proyeksi Debit Air Tiap-Tiap Blok di Kota Padang Panjang
Jumlah Penduduk Standar Penggunaan Qtot Qkebocoran Qr Qmakx Qpuncak
Tahap Kode Blok Fmd Fp
Dilayani (jiwa) Air Minum (l/o/h) (x 10-3 m3/s) (x 10-3 m3/s) (x 10-3 m3/s) (x 10-3 m3/s) (x 10-3 m3/s)
A 23.490 100 27,188 6,797 33,985 1,1 37,384 1,5 50,978
B 19.645 100 22,737 5,684 28,421 1,1 31,263 1,5 42,632
C 15.081 100 17,455 4,364 21,819 1,1 24,001 1,5 32,729
I
D 17.136 100 19,833 4,958 24,791 1,1 27,270 1,5 37,187
E 17.425 100 20,168 5,042 25,210 1,1 27,731 1,5 37,815
F 18.924 100 21,903 5,476 27,379 1,1 30,117 1,5 41,069
Total 111.701 129,284 32,321 161,605 1,1 177,766 1,5 242,410
A 26.372 100 30,523 7,631 38,154 1,1 41,969 1,5 57,231
B 21.993 100 25,455 6,364 31,819 1,1 35,001 1,5 47,729
C 16.992 100 19,667 4,917 24,584 1,1 27,042 1,5 36,876
II
D 19.387 100 22,439 5,610 28,049 1,1 30,854 1,5 42,074
E 19.511 100 22,582 5,646 28,228 1,1 31,051 1,5 42,342
F 21.267 100 24,615 6,154 30,769 1,1 33,846 1,5 46,154
Total 125.522 145,281 36,322 181,603 1,1 199,763 1,5 272,406
A 29.778 100 34,465 8,616 43,081 1,1 47,389 1,5 64,622
B 24.684 100 28,569 7,142 35,711 1,1 39,282 1,5 53,567
C 19.033 100 22,029 5,507 27,536 1,1 30,290 1,5 41,304
III
D 21.838 100 25,275 6,319 31,594 1,1 34,753 1,5 47,391
E 21.902 100 25,350 6,338 31,688 1,1 34,857 1,5 47,532
F 23.838 100 27,590 6,898 34,488 1,1 37,937 1,5 51,732
Total 141.073 163,278 40,820 204,098 1,1 224,508 1,5 306,148

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-59


5.3.3 Rencana Sistem Distribusi Menggunakan Software Epanet

Perencanaan jalur distribusi Kota Padang Panjang dirancang menggunakan sistem loop. Jalur
distribusi Kota Padang Panjang direncanakan air didistribusikan ke seluruh penduduk yang
terlayani dengan menggunakan sistem loop. Perhitungan perpipaan distribusi dihitung dengan
menggunakan program epanet.

5.3.3.1 Rencana Sistem Distribusi Alternatif 1 Tanpa Fire Hydrant

Perencanaan jalur distribusi alternatif 1 menggunakan sistem gravitasi karena reservoar berada
pada daerah dengan elevasi lebih tinggi dibanding daerah pelayanan. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 5.10 hingga Gambar 5.25 dan Tabel 5.27 hingga Tabel 5.32 berikut ini.
1. Alternatif 1 Tahap I

Gambar 5.10 Jalur Distribusi Kota Padang Panjang Alternatif 1 Tahap I Tanpa Fire Hydrant
(Program Epanet)

Tabel 5.32 Data Node Junction Alternatif 1 Tahap I Tanpa Fire Hydrant

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-60


Tabel 5.33 Data Link Junction Alternatif 1 Tahap I Tanpa Fire Hydrant

Gambar 5.11 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap I Aliran Intake-R-B2-E1-F1-F2-F3-D1

Gambar 5.12 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap I Aliran Intake-R-B2-E1-F1-F2-D1

Gambar 5.13 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap I Aliran Intake-R-B2-B1-A1-A2-C1-C2-


F3-D1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-61


2. Alternatif 1 Tahap II

Gambar 5.14 Jalur Distribusi Kota Padang Panjang Alternatif 1 Tahap II Tanpa Fire Hydrant
(Program Epanet)

Tabel 5.34 Data Node Junction Alternatif 1 Tahap II Tanpa Fire Hydrant

Tabel 5.35 Data Link Junction Alternatif 1 Tahap II Tanpa Fire Hydrant

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-62


Gambar 5.15 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap II Aliran Intake-R-B2-E1-F1-F2-F3-D1

Gambar 5.16 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap II Aliran Intake-R-B2-E1-F1-F2-D1

Gambar 5.17 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap II Aliran Intake-R-B2-B1-A1-A2-C1-C2-


F3-D1

Gambar 5.18 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap II Aliran Intake-R-B2-B1-A1-A2-C1-C2-


D1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-63


3. Alternatif 1 Tahap III

Gambar 5.19 Jalur Distribusi Kota Padang Panjang Alternatif 1 Tahap III Tanpa Fire Hydrant
(Program Epanet)

Tabel 5.36 Data Node Junction Alternatif 1 Tahap III Tanpa Fire Hydrant

Tabel 5.37 Data Link Junction Alternatif 1 Tahap III Tanpa Fire Hydrant

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-64


Gambar 5.20 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap III Aliran Intake-R-B2-E1-F1-F2-F3-D1

Gambar 5.21 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap III Aliran Intake-R-B2-E1-F1-F2-D1

Gambar 5.22 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap III Aliran Intake-R-B2-B1-A1-A2-C1-
C2-F3-D1

Gambar 5.23 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap III Aliran Intake-R-B2-B1-A1-A2-C1-
C2-D1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-65


Gambar 5.24 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap III Aliran Intake-R-B2-B1-C1-C2-F3-D1

Gambar 5.25 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap III Aliran Intake-R-B2-B1-C1-C2-D1

5.3.3.2 Rencana Sistem Distribusi Alternatif 1 dengan Fire Hydrant

Perencanaan jalur distribusi alternatif 1 menggunakan sistem gravitasi karena reservoar berada
pada daerah dengan elevasi lebih tinggi dibanding daerah pelayanan. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 5.10 hingga Gambar 5.25 dan Tabel 5.27 hingga Tabel 5.32 berikut ini.
1. Alternatif 1 Tahap I

Gambar 5.26 Jalur Distribusi Kota Padang Panjang Alternatif 1 Tahap I dengan Fire Hydrant
(Program Epanet)

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-66


Tabel 5.38 Data Node Junction Alternatif 1 Tahap I dengan Fire Hydrant

Tabel 5.39 Data Link Junction Alternatif 1 Tahap I dengan Fire Hydrant

Gambar 5.27 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap I Aliran Intake-R-B2-E1-F1-F2-F3-D1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-67


Gambar 5.28 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap I Aliran Intake-R-B2-E1-F1-F2-D1

Gambar 5.29 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap I Aliran Intake-R-B2-B1-A1-A2-


FireHydrant-C2-F3-D1

2. Alternatif 1 Tahap II

Gambar 5.30 Jalur Distribusi Kota Padang Panjang Alternatif 1 Tahap II dengan Fire Hydrant
(Program Epanet)

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-68


Tabel 5.40 Data Node Junction Alternatif 1 Tahap II dengan Fire Hydrant

Tabel 5.41 Data Link Junction Alternatif 1 Tahap II dengan Fire Hydrant

Gambar 5.31 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap II Aliran Intake-R-B2-E1-F1-F2-F3-D1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-69


Gambar 5.32 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap II Aliran Intake-R-B2-E1-F1-F2-D1

Gambar 5.33 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap II Aliran Intake-R-B2-B1-A1-A2-


FireHydrant-C2-F3-D1

Gambar 5.34 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap II Aliran Intake-R-B2-B1-A1-A2-


FireHydrant-C2-D1

3. Alternatif 1 Tahap III

Gambar 5.35 Jalur Distribusi Kota Padang Panjang Alternatif 1 Tahap III dengan Fire Hydrant
(Program Epanet)
HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-70
Tabel 5.42 Data Node Junction Alternatif 1 Tahap III dengan Fire Hydrant

Tabel 5.43 Data Link Junction Alternatif 1 Tahap III dengan Fire Hydrant

Gambar 5.36 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap III Aliran Intake-R-B2-E1-F1-F2-F3-D1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-71


Gambar 5.37 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap III Aliran Intake-R-B2-E1-F1-F2-D1

Gambar 5.38 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap III Aliran Intake-R-B2-B1-A1-A2-
FireHydrant-C2-F3-D1

Gambar 5.39 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap III Aliran Intake-R-B2-B1-A1-A2-
FireHydrant-C2-D1

Gambar 5.40 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap III Aliran Intake-R-B2-B1-FireHydrant-
C2-F3-D1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-72


Gambar 5.41 Profil Head Distribusi Alternatif 1 Tahap III Aliran Intake-R-B2-B1-FireHydrant-
C2-D1

5.3.3.3 Rencana Sistem Distribusi Alternatif 2 Tanpa Fire Hydrant

Perencanaan jalur distribusi alternatif 2 menggunakan sistem pompa gravitasi karena reservoar
berada pada daerah dengan elevasi lebih rendah dibanding daerah pelayanan. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 5.26 hingga Gambar 5.41 dan Tabel 5.33 hingga Tabel 5.38.
1. Alternatif 2 Tahap I

Gambar 5.42 Jalur Distribusi Kota Padang Panjang Alternatif 2 Tahap I Tanpa Fire Hydrant
(Program Epanet)

Tabel 5.44 Data Node Junction Alternatif 2 Tahap I Tanpa Fire Hydrant

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-73


Tabel 5.45 Data Link Junction Alternatif 2 Tahap I Tanpa Fire Hydrant

Gambar 5.43 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap I Aliran Intake-R-D1-F2-F1-E1-B2-B1

Gambar 5.44 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap I Aliran Intake-R-D1-F3-F2-F1-E1-B2-


B1

Gambar 5.45 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap I Aliran Intake-R-D1-F3-C2-C1-A2-A1-


B1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-74


2. Alternatif 2 Tahap II

Gambar 5.46 Jalur Distribusi Kota Padang Panjang Alternatif 2 Tahap II Tanpa Fire Hydrant
(Program Epanet)

Tabel 5.46 Data Node Junction Alternatif 2 Tahap II Tanpa Fire Hydrant

Tabel 5.47 Data Link Junction Alternatif 2 Tahap II Tanpa Fire Hydrant

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-75


Gambar 5.47 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap II Aliran Intake-R-D1-F2-F1-E1-B2-B1

Gambar 5.48 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap II Aliran Intake-R-D1-F3-F2-F1-E1-B2-


B1

Gambar 5.49 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap II Aliran Intake-R-D1-F3-C2-C1-A2-A1-


B1

Gambar 5.50 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap II Aliran Intake-R-D1-C2-C1-A2-A1-B1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-76


3. Alternatif 2 Tahap III

Gambar 5.51 Jalur Distribusi Kota Padang Panjang Alternatif 2 Tahap III Tanpa Fire Hydrant
(Program Epanet)

Tabel 5.48 Data Node Junction Alternatif 2 Tahap III Tanpa Fire Hydrant

Tabel 5.49 Data Link Junction Alternatif 2 Tahap III Tanpa Fire Hydrant

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-77


Gambar 5.52 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap III Aliran Intake-R-D1-F2-F1-E1-B2-B1

Gambar 5.53 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap III Aliran Intake-R-D1-F3-F2-F1-E1-
B2-B1

Gambar 5.54 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap III Aliran Intake-R-D1-F3-C2-C1-A2-
A1-B1

Gambar 5.55 Profil Head Distribusi Alternatif 2Tahap III Aliran Intake-R-D1-C2-C1-A2-A1-B1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-78


Gambar 5.56 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap III Aliran Intake-R-D1-F3-C2-C1-B1

Gambar 5.57 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap III Aliran Intake-R-D1-C2-C1-B1

5.3.3.4 Rencana Sistem Distribusi Alternatif 2 dengan Fire Hydrant

Perencanaan jalur distribusi alternatif 2 menggunakan sistem pompa gravitasi karena reservoar
berada pada daerah dengan elevasi lebih rendah dibanding daerah pelayanan. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 5.26 hingga Gambar 5.41 dan Tabel 5.33 hingga Tabel 5.38.
1. Alternatif 2 Tahap I

Gambar 5.58 Jalur Distribusi Kota Padang Panjang Alternatif 2 Tahap I dengan Fire Hydrant
(Program Epanet)

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-79


Tabel 5.50 Data Node Junction Alternatif 2 Tahap I dengan Fire Hydrant

Tabel 5.51 Data Link Junction Alternatif 2 Tahap I dengan Fire Hydrant

Gambar 5.59 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap I Aliran Intake-R-D1-F2-F1-E1-B2-B1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-80


Gambar 5.60 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap I Aliran Intake-R-D1-F3-F2-F1-E1-B2-
B1

Gambar 5.61 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap I Aliran Intake-R-D1-F3-C2-


FireHydrant-A2-A1-B1

2. Alternatif 2 Tahap II

Gambar 5.62 Jalur Distribusi Kota Padang Panjang Alternatif 2 Tahap II dengan Fire Hydrant
(Program Epanet)

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-81


Tabel 5.52 Data Node Junction Alternatif 2 Tahap II dengan Fire Hydrant

Tabel 5.53 Data Link Junction Alternatif 2 Tahap II dengan Fire Hydrant

Gambar 5.63 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap II Aliran Intake-R-D1-F2-F1-E1-B2-B1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-82


Gambar 5.64 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap II Aliran Intake-R-D1-F3-F2-F1-E1-B2-
B1

Gambar 5.65 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap II Aliran Intake-R-D1-F3-C2-


FireHydrant-A2-A1-B1

Gambar 5.66 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap II Aliran Intake-R-D1-C2-FireHydrant-


A2-A1-B1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-83


3. Alternatif 2 Tahap III

Gambar 5.67 Jalur Distribusi Kota Padang Panjang Alternatif 2 Tahap III dengan Fire Hydrant
(Program Epanet)

Tabel 5.54 Data Node Junction Alternatif 2 Tahap III dengan Fire Hydrant

Tabel 5.55 Data Link Junction Alternatif 2 Tahap III dengan Fire Hydrant

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-84


Gambar 5.68 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap III Aliran Intake-R-D1-F2-F1-E1-B2-B1

Gambar 5.69 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap III Aliran Intake-R-D1-F3-F2-F1-E1-
B2-B1

Gambar 5.70 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap III Aliran Intake-R-D1-F3-C2-
FireHydrant-A2-A1-B1

Gambar 5.71 Profil Head Distribusi Alternatif 2Tahap III Aliran Intake-R-D1-C2-FireHydrant-
A2-A1-B1

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-85


Gambar 5.72 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap III Aliran Intake-R-D1-F3-C2-C1-B1

Gambar 5.73 Profil Head Distribusi Alternatif 2 Tahap III Aliran Intake-R-D1-C2-C1-B1

5.3.4 Pemilihan Alternatif Jalur Distribusi

Perencanaan penyediaan air minum kota Padang Panjang disediakan dua alternatif jalur pipa
distibusi dimana perletakan reservoir menjadi pembeda kedua alernatif tersebut. Kedua jalur
ini dialirkan dari reservoir menuju daerah pelayanan secara gravitasi. Kedua jalur tersebut akan
dibandingkan lalu dipilih satu dari dua jalur tersebut yng memnuhi kriteria berdasarkan aspek
teknis, diantaranya sebagai berikut:
1. Panjang Pipa
Jalur pipa distribusi yang terpilih adalah jalur pipa yang terpendek dengan head yang kecil.
2. Tinggi Reservoir
Reservoir terletak pada elevasi yang lebih tinggi dari elevasi daerah pelayanan sehingga
tidak memerlukan pompa dalam proses pendistribusiannya.
3. Diameter Pipa
Diameter pipa yang dipakai adalah diameter yang ada dipasaran, ekoomis dan sesuai
dengan kebutuhan.
Tabel 5.56 Alternatif Jalur Distribusi
Jalur Distribusi
Uraian
Alternatif 1 Alternatif 2
Panjang Pipa (m) 14.485,98 14.885,84
Tinggi Resservoar (m) 750 925
Diameter Pipa 200,300, 400, 700, 800 200, 400, 500, 600, 700, 800, 900, 1000

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-86


Berdasarkan pertimbangan di atas serta informasi pada Tabel 5.39, jalur pipa yang digunakan
dalam sistem distribusi penyediaan air minum Kota Padang Panjang adalah jalur alternatif 1
karena beberapa faktor:
1. Alternatif 1 mempunyai panjang pipa yang lebih pendek daripada alternatif 2. Hal ini karena
reservoir jalur alternatif I dimana reservoir terletak dekat dengan BPAM sehingga tidak
membutuhkan tambahan pipa yang panjang untuk menghubungkan reservoir dan BPAM.
2. Alternatif 1 memiliki head yang sesuai dengan ketentuan serta diameter pipa yang digunakan
pada alternatif I mudah untuk didapatkan dan ekonomis.

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-87


Gambar 5.74 Detail Junction Kota Padang Panjang

HAMIDAH ZULFERI (1910943019) V-88

Anda mungkin juga menyukai