Anda di halaman 1dari 92

BAB V

RANCANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

5.1 Bangunan Pengumpul Air Baku

5.1.1 Sumber Air Baku

Sumber air baku yang dipilih untuk Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, Bayang, dan Koto XI
Tarusan adalah air sungai Batang Tarusan. Sumber air baku merupakan air permukaan. Air
sungai mempunyai debit air yang cukup besar, kuantitas yang stabil baik di musim hujan
maupun di musim kemarau, dan berfluktuasi meski kualitas air relatif kurang baik dan
membutuhkan pengolahan yang kompleks.

5.1.2 Bangunan Penangkap

Bangunan penangkap air yang akan digunakan adalah Intake. Intake adalah bangunan berupa
bak yang berada di dekat sungai yang berfungsi sebagai penangkap air, di mana pada sistem
transmisi menggunakan pipa GIP untuk selanjutnya dengan menggunakan pompa dialirkan
menuju BPAM.

Lokasi pembangunan Intake haruslah dipilih secermat mungkin untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan. Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi pembangunan intake:
1. Pilihlah lokasi yang berarus relatif tenang untuk menghindari kerusakan konstruksi Intake;
2. Lokasi pembangunan intake memiliki tanah yang stabil;
3. Lokasi intake sebaiknya mudah dicapai;
4. Sebaiknya di bagian hulu sungai;
5. Lokasi intake memiliki air yang cukup baik kualitasnya.

Beberapa pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan intake:


1. Faktor keselamatan;
2. Pondasi intake harus cukup kuat;
3. Intake dilengkapi saringan untuk mencegah benda-benda asing masuk ke dalamnya;
4. Intake harus mampu menampung air yang dibutuhkan;
5. Peletakan posisi inlet sedemikian rupa sehingga selalu dapat menerima air dalam
kondisi/musim apapun.
Perencanaan intake yang direncanakan di Kecamatan Koto XI Tarusan, IV Nagari Bayang
Utara, dan Bayang dapat dilihat pada Gambar 5.1
Gambar 5.1 Peletakan Intake dan BPAM Kecamatan Koto XI Tarusan, IV Nagari Bayang Utara, dan Bayang

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 70


Gambar 5.2 Peta Perbesaran Jalur Alternatif 1
HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 71
Gambar 5.3 Peta Perbesaran Jalur Alternatif 2
HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 72
5.1.3 Perencanaan Intake
1. Jalur I

a. Pipa Inlet

1) Debit maksimum:
Tahun 2027= Qmd = 0,333 m3/det
Tahun 2032= Qmd = 0,360 m3/det
Tahun 2037= Qmd = 0,409 m3/det
2) Diameter pipa inlet menggunakan rumus Hazen William:
C: Koefisien kekasaran pipa = 150
L: Panjang Pipa = 127,47 m
Q: 0,2785 C x D2,63 x S 0.54
Headloss Statits = muka air intake – muka air reservoir
= (378 – 372) m
=6m
Head Statis + Sisa Tekan
S=
L
6+2
= = 0,062
127,47
Jenis pipa yang digunakan pipa baja baru dengan nilai koefisien kekasaran pipa sebesar 150,
sehingga untuk diameter pipa adalah:

2,63 0,6127
d= √
0,2785 x 150 x (0,062)0,54

d = 0,356 m = 356 mm
Diameter pipa yang dibutuhkan dengan sisa tekan yang diharapkan 2 meter adalah 356 mm,
namun di pasaran diameter pipa yang tersedia adalah 450 mm sehingga kecepatan yang
dibutuhkan menjadi
3) Cek perhitungan
1
A= πd2
4
1
A = (3,14)(0,45)2
4
A=0,158 m2

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 73


4) Cek kecepatan:
Q 0,333 m3 /det
V1 = A = = 2,107 m/det ……ok! (v = 0,6 m/det – 3 m/det)
0,158 m2

Q 0,360 m3 /det
V2 = A = = 2,278 m/det…… ok! (v = 0,6 m/det – 3 m/det)
0,158 m2

Q 0,409 m3 /det
V3 = A = = 2,588 m/det…….ok! (v = 0,6 m/det – 3 m/det)
0,158 m2

b. Pipa Outlet
1) Debit maksimum:
Tahun 2027 = Qmd = 0,333 m3/det
Tahun 2032 = Qmd = 0,360 m3/det
Tahun 2037 = Qmd = 0,409 m3/det
2) Diameter pipa inlet menggunakan rumus Hazen William:
C: Koefisien kekasaran pipa = 150
L: Panjang Pipa = 127,47 m
Q: 0,2785 C x D2,63 x S0.54
Headloss Statits = muka air intake – muka air reservoir
= (378 – 372) m
=6m
Head Statis + Sisa Tekan
S=
L
6+2
= = 0,062
127,47
Jenis pipa yang digunakan pipa baja baru dengan nilai koefisien kekasaran pipa sebesar 150,
sehingga untuk diameter pipa adalah:

2,63 0,6127
d= √
0,2785 x 150 x (0,062)0,54

d = 0,356 m = 356 mm
Diameter pipa yang dibutuhkan dengan sisa tekan yang diharapkan 2 meter adalah 356 mm,
namun dipasaran diameter pipa yang tersedia adalah 450 mm sehingga kecepatan yang
dibutuhkan menjadi

3) Cek perhitungan

1
A= πd2
4
1
A = (3,14)(0,45)2
4
A=0,158 m2
HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 74
4) Cek kecepatan:
Q 0,333 m3 /det
V1 = A = = 2,107 m/det ……ok! (v = 0,6 m/det – 3 m/det)
0,158 m2

Q 0,360 m3 /det
V2 = A = = 2,278 m/det…… ok! (v = 0,6 m/det – 3 m/det)
0,158 m2

Q 0,409 m3 /det
V3 = A = = 2,588 m/det…….ok! (v = 0,6 m/det – 3 m/det)
0,158 m2

2. Jalur 2

a. Pipa Inlet

1) Debit maksimum:
Tahun 2027= Qmd = 0,333 m3/det
Tahun 2032= Qmd = 0,360 m3/det
Tahun 2037= Qmd = 0,409 m3/det
2) Diameter pipa inlet menggunakan rumus Hazen William:
C: Koefisien kekasaran pipa = 150
L: Panjang Pipa = 155,45 m
Q: 0,2785 C x D2,63 x S 0.54
Headloss Statits = muka air intake – muka air reservoir
= (378 – 372) m
=6m
Head Statis + Sisa Tekan
S=
L
6+2
= = 0,051
155,45
Jenis pipa yang digunakan pipa baja baru dengan nilai koefisien kekasaran pipa sebesar 150,
sehingga untuk diameter pipa adalah:

2,63 0,6127
d= √
0,2785 x 150 x (0,051)0,54

d = 0,418 m = 418 mm
Diameter pipa yang dibutuhkan dengan sisa tekan yang diharapkan 2 meter adalah 418 mm,
namun dipasaran diameter pipa yang tersedia adalah 450 mm sehingga kecepatan yang
dibutuhkan menjadi
3) Cek perhitungan
1
A= πd2
4
1
A = (3,14)(0,45)2
4
HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 75
A=0,158 m2
4) Cek kecepatan:
Q 0,333 m3 /det
V1 = A = = 2,107 m/det ……ok! (v = 0,6 m/det – 3 m/det)
0,158 m2

Q 0,360 m3 /det
V2 = A = = 2,278 m/det…… ok! (v = 0,6 m/det – 3 m/det)
0,158 m2

Q 0,409 m3 /det
V3 = A = = 2,588 m/det…….ok! (v = 0,6 m/det – 3 m/det)
0,158 m2

b. Pipa Outlet
1) Debit maksimum:
Tahun 2027 = Qmd = 0,333 m3/det
Tahun 2032 = Qmd = 0,360 m3/det
Tahun 2037 = Qmd = 0,409 m3/det

2) Diameter pipa inlet menggunakan rumus Hazen William:

C: Koefisien kekasaran pipa = 150


L: Panjang Pipa = 155,45 m
Q: 0,2785 C x D2,63 x S0.54
Headloss Statits = muka air intake – muka air reservoir
= (378 – 372) m
=6m
Head Statis + Sisa Tekan
S=
L
6+2
= = 0,051
155,45
Jenis pipa yang digunakan pipa baja baru dengan nilai koefisien kekasaran pipa sebesar 150,
sehingga untuk diameter pipa adalah:

2,63 0,6127
d= √
0,2785 x 150 x (0,051)0,54

d = 0,418 m = 418 mm
Diameter pipa yang dibutuhkan dengan sisa tekan yang diharapkan 2 meter adalah 418 mm,
namun dipasaran diameter pipa yang tersedia adalah 450 mm sehingga kecepatan yang
dibutuhkan menjadi

3) Cek perhitungan

1
A= πd2
4

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 76


1
A = (3,14)(0,45)2
4
A=0,158 m2

4) Cek kecepatan:

Q 0,333 m3 /det
V1 = A = = 2,107 m/det ……ok! (v = 0,6 m/det – 3 m/det)
0,158 m2

Q 0,360 m3 /det
V2 = A = = 2,278 m/det…… ok! (v = 0,6 m/det – 3 m/det)
0,158 m2

Q 0,409 m3 /det
V3 = A = = 2,588 m/det…….ok! (v = 0,6 m/det – 3 m/det)
0,158 m2

Adapun untuk bangunan pelengkap adalah:


1. Pipa Penguras
2. Pipa peluap
3. Pipa vent, untuk menjaga tekanan didalam sama dengan tekanan diluar
4. Manhole, untuk ruang periksa dan melindungi katup meter air.

5.2 Sistem Transmisi

Pipa transmisi pada Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan diameter yang sama yaitu 420
mm, diameter ini sama dengan diameter pipa outlet pada intake. Elevasi pipa diletakkan ± 50-
100 cm di bawah permukaan tanah. Pada tikungan atau belokan dilengkapi dengan Bend
sedangkan di awal pipa transmisi (dari intake) dan pada akhir pipa transimisi (ke reservoir)
digunakan Gate Valve. Selain itu di awal sistem transmisi juga digunakan Check Valve untuk
menjaga agar air dalam pipa hisap tidak balik.
Aksesoris juga digunakan pada sistem perpipaan transmisi ini, peletakan dari aksesoris tersebut
adalah:
1. Bend
Bend digunakan pada tiap pembelokan pipa, beberapa kemiringan Bend 11,250, 22,50, dan
450 dan lain-lain.
2. Valve
Valve dapat berupa Gate Valve yang diletakkan di awal pipa transmisi (dari intake) dan ujung
sistem perpipaan (ke reservoir) yang berfungsi sebagai penstabilan aliran air atau pengatur
debit aliran yang masuk ke dalam pipa. Air valve diletakkan pada jembatan pipa berfungsi
untuk mengeluarkan udara dari dalam pipa. Check Valve diletakkan di awal sistem perpipaan
transmisi yang berfungsi sebagai pencegah aliran balik dalam pipa.

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 77


3. Kontraksi
Suatu keadaan pengecilan tiba-tiba pada daerah alir fluida sehingga kecepatannya
meningkat. Kontraksi menyebabkan fluida berakselerasi saat memasuki daerah yang lebih
kecil. Kontraksi terjadi pada awal jalur transmisi ketika keluar dari intake.
4. Ekspansi
Suatu keadaan pembesaran tiba-tiba pada daerah alir fluida sehingga kecepatannya menurun.
Fluida dari daerah alir yang lebih kecil akan mengalami pancaran memasuki daerah alir yang
lebih besar, pancaran tersebut akan mengisi seluruh permukaan daerah alir yang lebih besar.
Ekspansi terjadi pada akhir jalur transmisi ketika masuk ke dalam reservoir.
Koefisien aksesoris/perlengkapan pipa yang digunakan dalam perencanaan ini:
1. Koefisien Bend 11,25 = 0,0455
2. Koefisien Bend 22,5 = 0,0788
3. Koefisien Bend 45 = 0,195
4. Koefisien Gate Valve = 0,120*
5. Koefisien Check Valve = 0,750*
6. Blow off = 0,25*
7. Kontraksi = 0,143*
8. Ekspansi = 0,277*

5.2.1 Profil Hidrolis

5.2.1.1 Perhitungan Headloss

Headloss mayor dan Headloss minor dihitung dengan rumus berikut (Al-Layla, 1977):

v2
Headloss minor =K× …………………………………………………................(5.2)
2g

1
0.54 0.54
Q×L
Headloss mayor =( ) ……………………………...................(5.3)
0.2785 × D2.63 × C

∆H total = Headloss minor + Headloss mayor………………………............(5.4)


keterangan:
Headloss minor = kehilangan energi akibat aksesoris (m)
K = koefisien aksessoris
v = kecepatan (m/s)
g = percepatan gravitasi; 9,81 (m/s2)
Headloss mayor = kehilangan energi akibat gesekan sepanjang pipa (m)
f = faktor gesekan, 0,02
HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 78
L = panjang pipa (m)
D = diameter pipa (m)

Jalur I

1) Titik 0-A

Panjang total pipa = 47,94 m

Kecepatan aliran = 2,58 m/s

Diameter pipa = 450 mm = 0,45 m


1/0,54
Q x L0,54
Headloss mayor =( )
0,2785 x D2,63 x C

1/0,54
0,409 x (47,94)0,54
=( )
0,2785 x (0,45)2,63 x 150

= 0,446 m
v2
Hminor Gate Valve =K× 2g

(2,58)2
= 0,12 × 2(9,81)

= 0,04 m
v2
Hminor Kontraksi =K× 2g

(2,58)2
= 0,143 × 2(9,81)

= 0,048 m
∆H Total = Headloss mayor + Headloss minor
= 0,446 + 0,04 + 0,048
= 0,534 m

2) Titik A-B

Panjang total pipa = 35,84 m

Kecepatan aliran = 2,58 m/s

Diameter pipa = 450 mm = 0,45 m


1/0,54
Q x L0,54
Headloss mayor =( )
0,2785 x D2,63 x C

1/0,54
0,409 x (35,84)0,54
=( )
0,2785 x (0,45)2,63 x 150

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 79


= 0,333 m
v2
Hminor Bend 11,25 =K× 2g

(2,58)2
= 0,0455 × 2(9,81)

= 0,015 m
∆H Total = Headloss mayor + Headloss minor
= 0,333 + 0,015
= 0,348

3) Titik B-C

Panjang total pipa = 32,88 m

Kecepatan aliran = 2,58 m/s

Diameter pipa = 450 mm = 0,45 m


1/0,54
Q x L0,54
Headloss mayor =( 2,63 )
0,2785 x D xC

1/0,54
0,409 x (32,88)0,54
=( )
0,2785 x (0,45)2,63 x 150

= 0,306 m
v2
Hminor Bend 11,25 =K× 2g

(2,58)2
= 0,0455 × 2(9,81)

= 0,015 m
∆H Total = Headloss mayor + Headloss minor
= 0,306 m + 0,015 m
= 0,321 m

4) Titik C-R

Panjang total pipa = 38,79 m

Kecepatan aliran = 2,58 m/s

Diameter pipa = 450 mm = 0,45 m


1/0,54
Q x L0,54
Headloss mayor =( 2,63 )
0,2785 x D xC

1/0,54
0,409 x (38,79)0,54
=( )
0,2785 x (0,45)2,63 x 150

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 80


= 0,361 m
v2
Hminor Gate Valve =K× 2g

(2,58)2
= 0,12 × 2(9,81)

= 0,04 m
v2
Hminor Kontraksi =K× 2g

(2,58)2
= 0,143 × 2(9,81)

= 0,048 m
∆H Total = Headloss mayor + Headloss minor
= 0,361 + 0,04 + 0,048
= 0,449

Jalur II

1) Titik 0-A

Panjang total pipa = 45,82 m

Kecepatan aliran = 2,58 m/s

Diameter pipa = 450 mm = 0,45 m


1/0,54
Q x L0,54
Headloss mayor =( )
0,2785 x D2,63 x C

1/0,54
0,409 x (45,82)0,54
=( )
0,2785 x (0,45)2,63 x 150

= 0,426 m
v2
Hminor Gate Valve =K× 2g

(2,58)2
= 0,12 × 2(9,81)

= 0,04 m
v2
Hminor Kontraksi =K× 2g

(2,58)2
= 0,143 × 2(9,81)

= 0,048 m
∆H Total = Headloss mayor + Headloss minor
= 0,426 + 0,04 + 0,048
= 0,514 m
HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 81
2) Titik A-B

Panjang total pipa = 30,84 m

Kecepatan aliran = 2,58 m/s

Diameter pipa = 450 mm = 0,45 m


1/0,54
Q x L0,54
Headloss mayor =( )
0,2785 x D2,63 x C
1/0,54
0,409 x (30,84)0,54
=( 2,63 )
0,2785 x (0,45) x 150

= 0,287 m
v2
Hminor Bend 11,25 =K× 2g

(2,58)2
= 0,0455 × 2(9,81)

= 0,015 m
∆H Total = Headloss mayor + Headloss minor
= 0,287 + 0,015
= 0,302

3) Titik B-C

Panjang total pipa = 30,70 m

Kecepatan aliran = 2,58 m/s

Diameter pipa = 450 mm = 0,45 m


1/0,54
Q x L0,54
Headloss mayor =( )
0,2785 x D2,63 x C

1/0,54
0,409 x (30,70)0,54
=( )
0,2785 x (0,45)2,63 x 150

= 0,285 m
v2
Hminor Bend 11,25 =K× 2g

(2,58)2
= 0,0455 × 2(9,81)

= 0,015 m
∆H Total = Headloss mayor + Headloss minor
= 0,285 m + 0,015 m
= 0,3 m

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 82


4) Titik C-R

Panjang total pipa = 20,11 m

Kecepatan aliran = 2,58 m/s

Diameter pipa = 450 mm = 0,45 m


1/0,54
Q x L0,54
Headloss mayor =( )
0,2785 x D2,63 x C

1/0,54
0,409 x (20,11)0,54
=( 2,63 )
0,2785 x (0,45) x 150

= 0,187 m
v2
Hminor Gate Valve =K× 2g

(2,58)2
= 0,12 × 2(9,81)

= 0,04 m
v2
Hminor Kontraksi =K× 2g

(2,58)2
= 0,143 × 2(9,81)

= 0,048 m
∆H Total = Headloss mayor + Headloss minor
= 0,187 + 0,04 + 0,048
= 0,275

Perhitungan Head Pompa dan Daya Pompa

Untuk membantu pemindahan/pengaliran air baku bertekanan dari sumber (yang berada pada
elevasi rendah) seperti sungai dan danau ke tempat yang lebih tinggi seperti menara air dan
reservoar diperlukan sistem perpompaan. Desain kerja pompa sangat ditentukan oleh kebutuhan
teknis operasionalnya.

Perhitungan daya pompa untuk pipa transmisi jalur II:


Headloss Statis = elevasi pipa di titik akhir jalur transmisi – elevasi pipa di titik awal jalur
transmisi
= (378–372) m
=6m
Head Pompa = Headloss statis + Headloss minor + Headloss mayor + V2/2g
= 6 m + 0,206 m + 1,185 m + 0,339 m

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 83


= 7,73 m
Daya pompa dihitung dengan rumus sebagai berikut (Al- Layla, 1978):
ρ×g×Q×H
Pw= …………………………………………………………………………… (5.5)
η
dimana:
Pw = daya pompa (watt)
 = massa jenis air (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/det2)
H = total head (m)
Q = debit maksimum (m3/det) = 0,218 m3 /det
 = efesiensi pompa = 80%
Berikut perhitungan daya pompa untuk jalur II:
1000 kg/m3 ×9,81 m/s2 ×0,409 m3 /det×7,73 m
Pw=
0,8
Pw = 38.768,75 W = 38,76 kW

Berdasarkan hasil referensi karena pompa dengan daya 38,76 kW tidak ada di pasaran maka
digunakan adalah pompa dengan daya 40 kW.

40 kW = (1000 kg/m3 x 9,81 m/s2 x 0,409 m3/s x H)/0,8

H = 7,97 m

5.2.1.2 HGL, EGL, Sisa Tekan

Jalur I Tanpa Pompa

a. Titik 0
HGL0 = Eleveasi Titik 0
= 378 m
EGL0 = HGL0 + V2/2g
= 378 m + 0,339 m
= 15,247 m
Sisa Tekan = HGL0 – Elevasi
= 378 m – 378 m
=0m
b. Titik 0-A
HGLA = HGL0 – HLtotal 0-A
= 378 m – 0,534 m
HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 84
= 377,466 m
EGLA = HGLA +V2/2g
= 377,466 m + 0,339 m
= 377,805 m
Sisa Tekan = HGLA – Elevasi A
= 377,466 m – 377 m
= 0,466 m
c. Titik A-B
HGLB = HGL0-A– HLtotal A-B
= 377,466 m – 0,348 m
= 377,116 m
EGLB = HGLB +V2 /2g
= 377,118 m + 0,339 m
= 377,457 m
Sisa Tekan = HGLB – Elevasi B
= 377,116 m – 375 m
= 2,116 m
d. Titik B-C
HGLC = HGLA-B – HLtotal B-C
= 377,116 m – 0,321 m
= 376,795 m
EGLC = HGLC +V2 /2g
= 376,795 m + 0,339 m
= 377,134 m
Sisa Tekan = HGLC – Elevasi C
= 376,795 m – 374 m
= 2,795 m
e. Titik C-R
HGLR = HGLB-C – HLtotal C-R
= 376,795 m – 0,449 m
= 376,346 m
EGLR = HGLR +V2 /2g
= 376,346 m + 0,339 m

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 85


= 376,685 m
Sisa Tekan = HGLR – Elevasi R
= 376,346 m – 373 m
= 3,346 m

Jalur II Dengan Pompa

a. Titik 0
EGL0 = Head pompa + Elevasi
= 7,97 m + 372 m
= 379,97 m
HGL0 = EGL0 – V2 /2g
= 379,97 m – 0,339 m
= 379,631 m
Sisa Tekan = HGL0 – Elevasi
= 379,631 m – 372 m
= 7,631 m

b. Titik A
EGLA = EGL0 – HL0-A
= 379,97 m – 0,515 m
= 379,455 m
HGLA = EGLA – V2 /2g
= 379,455 m – 0,339 m
= 379,116 m
Sisa Tekan = HGLA – Elevasi
= 379,116 m – 373 m
= 6,116 m

c. Titik B
EGLB = EGLA – HLA-B
= 379,455 m - 0,3021 m
= 379,152 m
HGLB = EGLB – V2 /2g
= 379,152 m - 0,339 m
= 378,813 m
Sisa Tekan = HGLB – Elevasi

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 86


= 378,813 m – 375 m
= 3,183 m

d. Titik C
EGLC = EGLB – HLB-C
= 379,152 m - 0,301 m
= 378,851 m
HGLC = EGLC – V2 /2g
= 378,851 m – 0,339 m
= 378,512 m
Sisa Tekan = HGLC – Elevasi
= 378,512 m – 376 m
= 2,512 m

e. Titik R
EGLR = EGLC – HLC-R
= 378,851 m – 0,276 m
= 378,575 m
HGLR = EGLR – V2 /2g
= 378,575 m - 0,339 m
= 378,236 m
Sisa Tekan = HGLR – Elevasi
= 378,236 m – 378 m
= 0,236 m

Perhitungan garis HGL, EGL dan sisa tekan pada jalur transmisi tanpa menggunakan pompa
pada Tabel 5.1 dan perhitungan garis HGL, EGL dan sisa tekan pada jalur transmisi
menggunakan pompa dapat dilihat pada Tabel 5.2.

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 87


Tabel 5.1 Perhitungan HGL, EGL, Sisa Tekan, V2/2g Tanpa Pompa Jalur Transmisi I
Panjang Headloss Head Sisa
Qmaks Diameter v V2/2g Elevasi EGL HGL
Jalur Pipa Aksesoris n Kb Minor Mayor Total Pompa Tekan
(m3/det) (m) (m/det) (m) (m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Jalur I
Intake
- 378 378 378 0
(0)
0-A 47,94 0,409 0,45 Kontraksi 1 0,143 2,58 0,339 0,04
Gate 0,446 0,534
0,409 0,45 1 0,12 2,58 0,339 0,048
Valve
A 377 377,80 377,47 0,465
Bend
A-B 35,84 0,409 0,45 1 0,0455 2,58 0,339 0,015 0,333 0,348
11,25
B 375 377,46 377,12 2,116
Bend
B-C 32,88 0,409 0,45 1 0,0455 2,58 0,339 0,015 0,306 0,321
11,25
C 374 377,13 376,79 2,795
Gate
C-R 38,79 0,409 0,45 1 0,12 2,58 0,339 0,040
Valve 0,361 0,449
0,409 0,45 Ekspansi 1 0,277 2,58 0,339 0,048
R
373 376,69 376,35 3,345
(BPAM)
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 88


Tabel 5.2 Perhitungan HGL, EGL, Sisa Tekan, V2/2g Menggunakan Pompa Jalur Transmisi II
Panjang Headloss Head Sisa
Qmaks Diameter v V2/2g Elevasi EGL HGL
Jalur Pipa Aksesoris n Kb Minor Mayor Total Pompa Tekan
(m3/det) (m) (m/det) (m) (m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Jalur II
Intake 7,97 372 379,97 379,63 7,630
(0)
0-A 45,82 0,409 0,45 Kontraksi 1 0,143 2,58 0,339 0,040
Gate 0,425 0,515
0,409 0,45 1 0,12 2,58 0,339 0,048
Valve
A 373 379,45 379,11 6,115
Bend
A-B 30,84 0,409 0,45 1 0,0455 2,58 0,339 0,015 0,286 0,302
11,25
B 375 379,15 378,81 3,813
Bend
B-C 30,70 0,409 0,45 1 0,0455 2,58 0,339 0,015 0,285 0,301
11,25
C 376 378,85 378,51 2,512
Gate
C-R 20,11 0,409 0,45 1 0,12 2,58 0,339 0,040
Valve 0,186 0,276
0,409 0,45 Ekspansi 1 0,277 2,58 0,339 0,048
R 378 378,57 378,23 0,236
(BPAM)
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 89


5.2.3 Pemilihan Jalur Transmisi
Perencanaan penyediaan air minum Kabupaten Pesisir Selatan disediakan dalam dua alternatif
jalur pipa transmisi. Gambaran tentang jalur transmisi dan profil memanjang kedua jalur dapat
dilihat pada Gambar 5.4 dan Gambar 5.5 Tabel 5.6 berikut ini menyajikan informasi
mengenai kedua jalur alternatif tersebut
Tabel 5.3 Jalur Transmisi Kabupaten Pesisir Selatan
Jalur Alternatif
Uraian
Jalur I Jalur II
Diameter (mm) 450 450
Panjang Pipa (m) 127,47 155,45
Bend 11,250 (buah) 2 2
Gate Valve (buah) 2 2
Check Valve (buah) 1 1
Ekspansi (buah) 1 1
Kontraksi (buah) 1 1
Pompa (kW) - 40 kW
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

Berdasarkan informasi pada Tabel 5.3, jalur pipa yang digunakan dalam sistem transmisi
penyediaan air minum Kabupaten Pesisir Selatan adalah jalur alternatif I dengan pertimbangan
sebagai berikut:
a. Aspek hidrolis
Jalur pipa transmisi I memiliki sisa tekan yang lebih besar dibandingkan jalur II.
b. Aspek konstruksi
Jalur II adalah jalur yang paling mudah dalam proses konstruksi dan pemeliharaannya dari
pada jalur I karena memiliki aksesoris yang lebih sedikit dari jalur sehingga mudah dalam
pemeliharaannya.
c. Aspek peralatan
Jalur II dengan peralatan perpipaan yang lebih sedikit daripada jalur I sehingga jalur II
memiliki pengeluaran peralatan lebih kecil. Selain itu, jalur II tidak menggunakan pompa
sehingga dapat menekan pengeluaran.
d. Aspek ekonomis
Biaya pembangunan sistem transmisi jalur II tidak menggunakan daya pompa sehingga
pengeluaran lebih kecil daripada jalur I.

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 90


Gambar 5.4 Profil Hidrolis Jalur Transmisi Alternatif 1 Kabupaten Pesisir Selatan
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 91


Gambar 5.5 Profil Hidrolis Jalur Transmisi Alternatif 2 Kabupaten Pesisir Selatan
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 92


5.3 Sistem Distribusi

Dalam perencanaan sistem distribusi terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan antara
lain:
a. Air harus sampai ke konsumen dalam kondisi memenuhi standar kualitas yakni tidak boleh
terkontaminasi;
b. air tersedia dalam jumlah yang cukup (24 jam);
c. kebocoran seminimal mungkin dalam sistem perpipaan dengan cara memilih pipa dengan
mutu baik dan peralatan yang efisien;
d. tekanan cukup supaya pengaliran berjalan normal.

Sistem distribusi terdiri dari:


a. Reservoar distribusi;
b. perpipaan distribusi;
c. peralatan distribusi;
d. pompa (jika diperlukan).

5.3.1 Reservoar Distribusi

Perencanaan reservoar terdiri dari perhitungan volume reservoar yang ditentukan berdasarkan
kebutuhan air per hari dan volume kebakaran. Asumsi pemakaian air bersih ditetapkan menurut
waktu dan jumlah jam pemakaian serta suplai air setiap jam. Untuk merencanakan volume dari
reservoar ditambahkan dengan debit kebakaran di Kabupaten Pesisir Selatan, karena jika terjadi
insiden kebakaran di Kabupaten Pesisir Selatan, sumber air yang digunakan berasal dari
pelayanan oleh PDAM, sehingga diharapkan walaupun terjadi kebakaran suplai air untuk
konsumen tidak terganggu.

5.3.1.1 Perhitungan Volume Reservoar

Rumus umum yang digunakan untuk menghitung volume reservoar: volume resevoar pada Qp
Volume Reservoar (L) = (Qp × %A) + Vkebakaran)
(ΣSurplus + ΣDefisit)
%A =
2
Dimana:
Qmd = Debit maksimum
%A = Nilai fluktuasi pemakaian air
Nilai A% merupakan nilai yang diperoleh dari fluktuasi pemakaian air Kabupaten Pesisir
Selatan selama satu hari, dengan memperhitungkan hal-hal sebagai berikut:
a. % Pemakaian total = pemakaian tiap jam x jumlah jam;
b. % Suplai tiap jam = 100% / 24 jam;

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 93


c. % Suplai total = suplai tiap jam x jumlah jam;
d. % Selisih = suplai total - pemakaian total, jika selisih yang diperoleh positif artinya surplus
dan sebaliknya, jika selisihnya negatif berarti mengalami defisit.
Perhitungan %A dapat dilihat pada Tabel 5.4
Tabel 5.4 Fluktuasi Pemakaian Air
Selisih (%)
Waktu %Pemakaian %Supply
Surplus Defisit
00.00 - 01.00 0,5 4,167 3,667
01.00 – 02.00 0,5 4,167 3,667
02.00 – 03.00 0,5 4,167 3,667
03.00 – 04.00 0,5 4,167 3,667
04.00 – 05.00 5 4,167 0,833
05.00 – 06.00 10 4,167 5,833
06.00 – 07.00 12 4,167 7,833
07.00 – 08.00 4 4,167 0,167
08.00 – 09.00 3 4,167 1,167
09.00 – 10.00 3 4,167 1,167
10.00 – 11.00 2 4,167 2,167
11.00 – 12.00 4 4,167 0,167
12.00 – 13.00 7 4,167 2,833
13.00 – 14.00 4 4,167 0,167
14.00 – 15.00 3 4,167 1,167
15.00 – 16.00 6 4,167 1,833
16.00 – 17.00 5 4,167 0,833
17.00 – 18.00 12 4,167 7,833
18.00 – 19.00 5 4,167 0,833
19.00 – 20.00 6 4,167 1,833
20.00 – 21.00 2 4,167 2,167
21.00 – 22.00 2 4,167 2,167
22.00 – 23.00 2 4,167 2,167
23.00 – 24.00 1 4,167 3,167
Total 100 100 30,500 30,500
Sumber: Perhitungan Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum Tahun 2023
Dari tabel diatas dapat ditentukan:
(ΣSurplus + ΣDefisit)
%𝐴 =
2
(30,500 + 30,500)
%𝐴 =
2
= 30,5%

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 94


Untuk Qkebakaran, jumlah penduduk terlayani pada akhir periode desain adalah 102.244 jiwa,
sehingga dapat dihitung kebutuhan Qkebakaran sebagai berikut:
QKebakaran = 3860 √𝑃 × (1-0,01 √𝑃)
102.244 102.244
QKebakaran = 3860 √ × (1-0,01 √ )
1000 1000

QKebakaran = 35.079,212 L/menit


Diasumsikan waktu kerja pemada kebakaran 2 jam perhari maka:
QKebakaran = 35.079,212 L/menit × 10-3 m3/L × 2 jam/hari × 60 menit/jam × 1
hari/86.400 detik
=0,049 m3/detik
Volume Resevoar = (Qp × A%) + QKebakaran
= (0,558 m3/detik × 30,5%) + 0,049 m3/detik
= 0,22 m3/detik × 1 hari × 86.400 detik/1hari
= 19.008 m3
Resevoar yang direncanakan untuk SPAM Kabupaten Pesisir Selatan memiliki 6 kompartemen,
maka dapat ditentukan volume 1 kompartemen yang digunakan pada SPAM adalah:
19.008 m3
Volume 1 Kompartemen = = 3.168 m3
6

4.3.1.2 Perhitungan Dimensi Reservoar

Dimensi reservoar ditentukan dari hasil perhitungan volume reservoar yang diperoleh. Untuk
memenuhi kebutuhan volume tersebut, maka direncanakan reservoar dengan perhitungan
sebagai berikut:
1. Perbandingan panjang reservoar dan lebar reservoar = 3 : 1
2. Asumsi tinggi muka air pada reservoar = 6,5 m (belum termasuk freeboard)
Sehingga dari asumsi tersebut dapat ditentukan:
1. Volume 1 unit kompartemen resevoar = p × l × t
3.168 = 3L × L × 6,5
3.168 = 19,5 L2
L2 = 162,4
L = √162,4
L = 12,746 m
Karena P = 3L maka P
P = 3 (12,746) = 38,238 m
2. Panjang kompartemen resevoar = 38,238 ≈ 38 m
3. Lebar kompartemen resevoar = 12,746 m ≈ 13 m

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 95


4. Tinggi kompartemen resevoar = 6,5 m (belum termasuk freeboard)
5. Volume 1 resevoar = (p × l × (t + freeboard)) × jumlah kompartemen
= (38 m × 13 m × (6,5 m + 0,5 m)) × 6
= 20.748 m3
Reservoar tersebut direncanakan akan ditempatkan pada ketinggian (elevasi) 850 meter dari
permukaan laut, sehingga akan dapat diterapkan sistem pengaliran menggunakan gravitasi.
Reservoar ini akan dilengkapi oleh:
1. Pipa inlet dan outlet
a. Posisi dan jumlah outlet ditentukan berdasarkan bentuk dan struktur tangki reservoar;
b. Pipa outlet diletakkan 10 cm diatas dasar lantai bak atau pada permukaan air minimum;
c. pipa outlet dilengkapi dengan screen dan gate valve;
d. pipa inlet dan outlet dilengkapi dengan gate valve.
2. Ambang bebas dan dasar bak
a. Ambang bebas minimal 10 cm;
b. dasar bak minimum 15 cm dari muka air minimum;
c. kemiringan dasar bak 1/500 - 1/100 kearah pipa penguras.
3. Pipa penguras (drain) dan pipa peluap (over flow)
a. Mempunyai diameter yang sanggup mengeluarkan debit maksimum secara sistem
gravitasi pada pipa inlet;
b. penguras yang dilengkapi dengan gate valve.
4. Ventilasi dan manhole
a. Ventilasi harus mampu memberikan sirkulasi udara yang baiksesuai dengan volume;
b. ukuran manhole disesuaikan dengan ukuran tubuh manusia sehingga memudahkan
dalam pengecekan/pemeriksaan aliran;
c. manhole harus kedap air.
Perencanaan resevoar:
1. Pipa inlet
Pipa inlet resevoar memiliki diameter yang sama dengan pipa outlet intake yaitu sebesar 450
mm
2. Pipa outlet
a. Kecepatan aliran = 2,9 m/detik (0,6-3 m/detik)
b. Debit maksimum:
Tahun 2027= Qp = 0,455 m3/dtk
Tahun 2032= Qp = 0,492 m3/dtk
Tahun 2037= Qp = 0,558 m3/dtk

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 96


c. Luas pipa outlet:
Q 0,558 m3 /dtk
A= = =0,192 m2
V 2,9 m/s
d. Cek perhitungan
1
A= πd2
4

4×A 4×0,192
D=√ =√
3,14 3,14

D = 0,494 m = 500 mm
e. Cek kecepatan:
Q 0,455 m3 /dtk
V1 = = = 2,37 m/dtk ……ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,192 m2

Q 0,492 m3 /dtk
V2 = = = 2,56 m/dtk…… ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,192 m2

Q 0,558 m3 /dtk
V3 = = = 2,90 m/dtk…….ok! (v = 0,6 m/dtk – 3 m/dtk)
A 0,192 m2

Denah reservoar dan potongannya untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5.6 dan
Gambar 5.7

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 97


Gambar 5.6 Denah Reservoar
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 98


Gambar 5.7 Potongan Denah Reservoar
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 99


5.3.2 Perhitungan Perpipaan Distribusi
Perpipaan distribusi membentuk jaringan pipa yang terdiri dari pipa utama, pipa cabang dan
pipa service. Pipa utama merupakan pipa distribusi pada jaringan terluar yang menghubungkan
blok-blok pelayanan dalam kota dari reservoir ke seluruh jaringan utama. Pipa cabang adalah
pipa yang digunakan untuk menyadap air langsung dari pipa induk untuk dialirkan ke suatu
blok pelayanan. Pipa cabang ini berhubungan dengan pipa service dimana diameternya
ditentukan berdasarkan banyaknya pipa service yang berhubungan dengan pipa cabang
tersebut. Pipa service merupakan pipa yang melayani langsung ke rumah-rumah. Perhitungan
dimensi pipa distribusi membutuhkan data luas daerah distribusi yakni dalam bentuk blok-blok
pelayanan, ekivalensi penduduk yang akan dilayani serta total kebutuhan air di daerah distribusi
yang kemudian akan dikalikan dengan faktor puncak untuk menentukan debit pengaliran.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 5.8.

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013)

100
Gambar 5.8 Peta Blok Pelayanan Kabupaten Pesisir Selatan
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 101


5.3.2.1 Perhitungan Blok Pelayanan dan Jumlah Penduduk Terpilih
Sebelum menentukan blok pelayanan, terlebih dahulu harus ditentukan luas daerah dan
ekivalensi penduduk yang akan dilayani oleh sistem penyediaan air minum ini. Menentukan
ekivalensi penduduk membutuhkan data jumlah penduduk dan persen pelayanan pada akhir
periode desain yakni tahun 2037. Luas daerah pelayanan diketahui dari peta topografi yang ada.
Sedangkan blok-blok pelayanan ditentukan berdasarkan peta admistrasi. pembagian blok

1. Tahap I (tahun 2027)

Jumlah penduduk dan persen pelayanan pada masing-masing daerah pelayanan Kabupaten
Pesisir Selatan pada akhir periode desain (tahun 2027) adalah:
1. Jumlah penduduk total tahun 2027 = 114.032 jiwa
2. Tingkat pelayanan = 85 %
3. Jumlah penduduk yang terlayani tahun 2027 = 96.927 jiwa
4. Persentase daerah kepadatan A (blok A) = 12 %
Persentase daerah kepadatan B (blok A) = 18 %
Persentase daerah kepadatan C (blok C) = 19 %
Persentase daerah kepadatan D (blok D) = 29 %
Persentase daerah kepadatan E (blok E) = 11 %
Persentase daerah kepadatan F (blok F) = 11 %
Jumlah penduduk blok A = 12% x 96.927 jiwa = 11.631 jiwa
Jumlah penduduk blok B = 18 % x 96.927 jiwa = 17.446 jiwa
Jumlah penduduk blok C = 19 % x 96.927 jiwa = 18.416 jiwa
Jumlah penduduk blok D = 29 % x 96.927 jiwa = 28.108 jiwa
Jumlah penduduk blok E = 11 % x 96.927 jiwa = 10.662 jiwa
Jumlah penduduk blok F = 11 % x 96.927 jiwa = 10.662 jiwa

Tabel 5.5 Kepadatan Penduduk Tahap I Kabupaten Pesisir Selatan


Total Jumlah Kepadatan
Persentase Luas Daerah
Blok Penduduk Penduduk Penduduk
Pesebaran (Ha)
(Jiwa) yang Terlayani (Jiwa/Ha)
A 12% 11.631 61 158
B 18% 17.446 1.048 137
C 19% 18.416 176 176
96.927
D 29% 28.108 215 195
E 11% 10.662 62 143
F 11% 10.662 44 201
Total 96.927 100 96.927 1.606 1.010
Sumber: Perhitungan Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum Tahun 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 102


2. Tahap II (tahun 2032)

Jumlah penduduk dan persen pelayanan pada masing-masing daerah pelayanan Kabupaten
Pesisir Selatan pada akhir periode desain (tahun 2032) adalah:
1. Jumlah penduduk total tahun 2032 = 124.435 jiwa
2. Tingkat pelayanan = 90 %
3. Jumlah penduduk yang terlayani tahun 2032 = 111.992 jiwa
4. Persentase daerah kepadatan A (blok A) = 12 %
Persentase daerah kepadatan B (blok A) = 18 %
Persentase daerah kepadatan C (blok C) = 19 %
Persentase daerah kepadatan D (blok D) = 29 %
Persentase daerah kepadatan E (blok E) = 11 %
Persentase daerah kepadatan F (blok F) = 11 %
Jumlah penduduk blok A = 12% x 111.992 jiwa = 13.439 jiwa
Jumlah penduduk blok B = 18 % x 111.992 jiwa = 20.159 jiwa
Jumlah penduduk blok C = 19 % x 111.992 jiwa = 21.278 jiwa
Jumlah penduduk blok D = 29 % x 111.992 jiwa = 32.478 jiwa
Jumlah penduduk blok E = 11 % x 111.992 jiwa = 12.319 jiwa
Jumlah penduduk blok F = 11 % x 111.992 jiwa = 12.319 jiwa

Tabel 5.6 Kepadatan Penduduk Tahap II Kabupaten Pesisir Selatan


Total Jumlah Kepadatan
Persentase Luas Daerah
Blok Penduduk Penduduk Penduduk
Pesebaran (Ha)
(Jiwa) yang Terlayani (Jiwa/Ha)
A 12% 13.439 61 158
B 18% 20.159 1.048 137
C 19% 21.278 176 176
111.992
D 29% 32.478 215 195
E 11% 12.319 62 143
F 11% 12.319 44 201
Total 111.992 100 111.992 1.606 1.010
Sumber: Perhitungan Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum Tahun 2023

3. Tahap III (tahun 2037)


Jumlah penduduk dan persen pelayanan pada masing-masing daerah pelayanan Kabupaten
Pesisir Selatan pada akhir periode desain (tahun 2037) adalah:
1. Jumlah penduduk total tahun 2037 = 135.787 jiwa
2. Tingkat pelayanan = 95 %
3. Jumlah penduduk yang terlayani tahun 2037 = 128.998 jiwa
4. Persentase daerah kepadatan A (blok A) = 12 %
Persentase daerah kepadatan B (blok A) = 18 %

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 103


Persentase daerah kepadatan C (blok C) = 19 %
Persentase daerah kepadatan D (blok D) = 29 %
Persentase daerah kepadatan E (blok E) = 11 %
Persentase daerah kepadatan F (blok F) = 11 %
Jumlah penduduk blok A = 12% x 128.998 jiwa = 15.479 jiwa
Jumlah penduduk blok B = 18 % x 128.998 jiwa = 23.219 jiwa
Jumlah penduduk blok C = 19 % x 128.998 jiwa = 24.509 jiwa
Jumlah penduduk blok D = 29 % x 128.998 jiwa = 37.409 jiwa
Jumlah penduduk blok E = 11 % x 128.998 jiwa = 14.189 jiwa
Jumlah penduduk blok F = 11 % x 128.998 jiwa = 14.189 jiwa

Tabel 5.7 Kepadatan Penduduk Tahap III Kabupaten Pesisir Selatan


Total Jumlah Kepadatan
Persentase Luas Daerah
Blok Penduduk Penduduk Penduduk
Pesebaran (Ha)
(Jiwa) yang Terlayani (Jiwa/Ha)
A 12% 15.479 61 158
B 18% 23.219 1.048 137
C 20% 24.509 176 176
128.998
D 28% 37.409 215 195
E 11% 14.189 62 143
F 11% 14.189 44 201
Total 128.998 100 128.998 1.606 1.010
Sumber: Perhitungan Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum Tahun 2023

5.3.2.2 Perhitungan Kebutuhan Air Domestik Daerah Pelayanan

Kebutuhan air domestik masing-masing blok di daerah pelayanan ditentukan oleh persen
pengguna Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU) di daerah pelayanan pada setiap
periode desain yaitu pada tahap I, tahap II dan tahap III. Persen pengguna SR dan HU pada
tahap I adalah 91,66% dan 8,3%, pada tahap II adalah 94% dan 6% sedangkan pada tahap III
adalah 97% dan 3%. Jenis perumahan di Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari rumah
permanen, semi permanen dan non permanen. Berikut persentase perbandingan jenis
perumahan di Kabupaten Pesisir Selatan yang ditampilkan pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8 Kepadatan Penduduk Tahap III Kabupaten Pesisir Selatan


Asumsi Persentase Jenis (%)
Jenis Rumah
Data Awal (2022) Tahap I (2027) Tahap II (2032) Tahap III (2037)
Rumah Permanen 75 85 90 95
Rumah Semi Permanen 15 10 6 3
Rumah Non Permanen 10 5 4 2
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

Data dari Tabel 5.8 di atas dapat diketahui persentase jenis rumah yang ada di Kabupaten
Pesisir Selatan, sehingga didapatkan persentase penggunaan Sambungan Rumah (SR) dan
Hidran Umum (HU) yang diasumsikan sebagai berikut:
HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 104
1. Rumah permanen, semuanya menggunakan SR;
2. rumah semi permanen, 2/3 menggunakan SR dan 1/3 menggunakan HU;
3. rumah non permanen, semuanya menggunakan HU.
Kebutuhan Air Domestik = % Pengguna Sambungan x Jumlah Pengguna Sambungan x
Standar Kebutuhan Air
Berikut perhitungan kebutuhan air domestik di Kabupaten Pesisir Selatan:
Blok A Tahap III
a. % Pengguna SR = % rumah permanen + (2/3 x % rumah semi permanen)
= 95% + (2/3 x 3%)
= 97%
Jumlah pengguna SR = % pengguna SR x jumlah penduduk terlayani
= 97% x 15.479 jiwa
= 15.015 jiwa
Kebutuhan air untuk SR = 15.015 jiwa x 100 L/orang/hari/86.400 det
= 17,378 L/det
= 0,0173 m3 /det
b. % Pengguna HU = % rumah non permanen + (1/3 x % rumah semi permanen)
= 2% + (1/3 x 3%)
= 3%
Jumlah pengguna HU = % pengguna HU x jumlah penduduk terlayani
= 3% x 15.479 jiwa
= 464 jiwa
Kebutuhan air untuk HU = 464 jiwa x 30 L/orang/hari/86.400 det
= 0,16 L/det
= 0,0001 m3 /det
Tabel 5.9 Rekapitulasi Penduduk Domestik (SR dan HU) Kabupaten Pesisir Selatan
Kode Tahap I
Tahun Tahap II (2032) Tahap III (2037)
Blok (2027)
Jumlah Penduduk Yang Terlayani (Jiwa) 11.631 13.439 15.479
Sambungan SR (%) 91,67% 94,67% 97%
A Jumlah Pengguna SR (Jiwa) 7.519 8.248 8.942
Sambungan HU (%) 8,33% 5,33% 3%
Jumlah Pengguna HU (jiwa) 626 440 268
Jumlah Penduduk Yang Terlayani (Jiwa) 17.446 20.159 23.219
Sambungan SR (%) 91,67% 94,67% 97%
B Jumlah Pengguna SR (Jiwa) 11.278 12.371 13.413
Sambungan HU (%) 8,33% 5,33% 3%
Jumlah Pengguna HU (jiwa) 939 659 402
Jumlah Penduduk Yang Terlayani (Jiwa) 18.416 21.278 24.509
C Sambungan SR (%) 91,67% 94,67% 97%
Jumlah Pengguna SR (Jiwa) 12.531 13.746 14.904
HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 105
Kode Tahap I
Tahun Tahap II (2032) Tahap III (2037)
Blok (2027)
Sambungan HU (%) 8,33% 5,33% 3%
Jumlah Pengguna HU (jiwa) 1.044 733 447
Jumlah Penduduk Yang Terlayani (Jiwa) 28.108 32.478 37.409
Sambungan SR (%) 91,67% 94,67% 97%
D Jumlah Pengguna SR (Jiwa) 17.544 19.245 20.866
Sambungan HU (%) 8,33% 5,33% 3%
Jumlah Pengguna HU (jiwa) 1.461 1.026 626
Jumlah Penduduk Yang Terlayani (Jiwa) 10.662 12.319 14.189
Sambungan SR (%) 91,67% 94,67% 97%
E Jumlah Pengguna SR (Jiwa) 6.893 7.560 8.197
Sambungan HU (%) 8,33% 5,33% 3%
Jumlah Pengguna HU (jiwa) 574 403 246
Jumlah Penduduk Yang Terlayani (Jiwa) 10.662 12.319 14.189
Sambungan SR (%) 91,67% 94,67% 97%
F Jumlah Pengguna SR (Jiwa) 6.893 7.560 8.197
Sambungan HU (%) 8,33% 5,33% 3%
Jumlah Pengguna HU (jiwa) 574 403 246
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023
Tabel 5.10 Kebutuhan Air Domestik Daerah Pelayanan Kabupaten Pesisir Selatan
Standar
Jumlah Jumlah Penduduk Kebutuhan Air
Kebutuhan Kebutuhan
Penduduk (Jiwa) (L/o/h)
Kode Blok Air(L/o/h) Total (× 10-3
Terlayani
m3/det)
(Jiwa) SR HU SR HU SR HU
Tahap I
A 11.631 100 30 7.519 626 0,0087 0,0002 0,0089
B 17.446 100 30 11.278 939 0,0131 0,0003 0,0134
C 18.416 100 30 12.531 1.044 0,0145 0,0004 0,0149
D 28.108 100 30 17.544 1.461 0,0203 0,0005 0,0208
E 10.662 100 30 6.893 574 0,0080 0,0002 0,0082
F 10.662 100 30 6.893 574 0,0080 0,0002 0,0082
Total 96.927 62.658 5.218 0,0726 0,0018 0,0744
Tahap II
A 13.439 100 30 8.248 440 0,0095 0,0002 0,0097
B 20.159 100 30 12.371 659 0,0143 0,0002 0,0145
C 21.278 100 30 13.746 733 0,0159 0,0003 0,0162
D 32.478 100 30 19.245 1.026 0,0223 0,0004 0,0226
E 12.319 100 30 7.560 403 0,0088 0,0001 0,0089
F 12.319 100 30 7.560 403 0,0088 0,0001 0,0089
Total 111.992 68.730 3.664 0,0796 0,0013 0,0808
Tahap III
A 15.479 100 30 8.942 268 0,0104 0,0001 0,0104
B 23.219 100 30 13.413 402 0,0155 0,0001 0,0157
C 24.509 100 30 14.904 447 0,0173 0,0002 0,0174
D 37.409 100 30 20.866 626 0,0242 0,0002 0,0244
E 14.189 100 30 8.197 346 0,0095 0,0001 0,0096
F 14.189 100 30 8.197 346 0,0095 0,0001 0,0096
Total 128.998 74.519 2.435 0,0864 0,0008 0,0871
Perhitungan EP Pengguna HU
Penduduk HU x 30 L/O/H
Rumus =
Kebutuhan Air Domestik
Contoh perhitungan EP pengguna HU blok A tahap III:
268 x 30 L/O/H
Tahap III =
100 L/o/h
HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 106
Tahap III = 80 Jiwa
Tabel 5.11 EP Pengguna HU
Standar Kebutuhan
Jumlah
Kode Blok Tahap Satuan Kebutuhan Air Domestik EP
Penduduk HU
(L/o/h) (L/o/h)
I 626 Jiwa 188
A II 440 Jiwa 30 100 132
III 268 Jiwa 80
I 939 Jiwa 282
B II 659 Jiwa 30 100 198
III 402 Jiwa 121
I 1.044 Jiwa 313
C II 733 Jiwa 30 100 220
III 447 Jiwa 134
I 1.461 Jiwa 438
D II 1.026 Jiwa 30 100 308
III 626 Jiwa 188
I 574 Jiwa 172
E II 403 Jiwa 30 100 121
III 246 Jiwa 74
I 574 Jiwa 172
F II 403 Jiwa 30 100 121
III 246 Jiwa 74
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

Perhitungan Total Domestik


Total Domestik = Jumlah penduduk SR + EP HU
Tahap III blok A:
Total Domestik = 8.942 jiwa + 268 jiwa
Total Domestik = 9.023 jiwa
Tabel 5.12 Total Domestik
Jumlah Penduduk Total Domestik
Kode Blok Tahap EP HU (Jiwa)
SR (Jiwa) (Jiwa)
I 7.519 626 7.707
A II 8.248 440 8.380
III 8.942 268 9.023
I 11.278 939 11.560
B II 12.371 659 12.569
III 13.413 402 13.534
I 12.531 1.044 12.844
C II 13.746 733 13.966
III 14.904 447 15.038
I 17.544 1.461 17.982
D II 19.245 1.026 19.553
III 20.866 626 21.053
I 6.893 574 7.065
E II 7.560 403 7.681
III 8.197 246 8.271
I 6.893 574 7.065
F II 7.560 403 7.681
III 8.197 246 8.271
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

Berikut perhitungan air domestik di Kabupaten Pesisir Selatan pada Tahap III blok A:

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 107


Jumlah penduduk ×kebutuhan air
Kebutuhan domestik =
86.400 det
9.023×100
=
86.400 det
= 0,010 m3/det

Tabel 5.13 Kebutuhan Air Domestik Daerah Pelayanan Kabupaten Pesisir Selatan Tahap I

Kode Blok Jumlah Penduduk (jiwa) Kebutuhan Air (L/o/h) Kebutuhan Domestik (m3/det)

A 7.707 100 0,009


B 11.278 100 0,013
C 12.531 100 0,015
D 17.544 100 0,020
E 6.893 100 0,008
F 6.893 100 0,008
Total 62.845 0,073
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

Tabel 5.14 Kebutuhan Air Domestik Daerah Pelayanan Kabupaten Pesisir Selatan Tahap II

Kode Blok Jumlah Penduduk (jiwa) Kebutuhan Air (L/o/h) Kebutuhan Domestik (m3/det)

A 8.380 100 0,010


B 12.371 100 0,014
C 13.746 100 0,016
D 19.245 100 0,022
E 7.560 100 0,009
F 7.560 100 0,009
Total 68.863 0,080
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

Tabel 5.14 Kebutuhan Air Domestik Daerah Pelayanan Kabupaten Pesisir Selatan Tahap III

Kode Blok Jumlah Penduduk (jiwa) Kebutuhan Air (L/o/h) Kebutuhan Domestik (m3/det)

A 9.023 100 0,010


B 13.413 100 0,016
C 14.904 100 0,017
D 20.866 100 0,024
E 8.197 100 0,009
F 8.197 100 0,009
Total 74.601 0,086
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 108


5.3.2.3 Perhitungan Kebutuhan Air Non Domestik Daerah Pelayanan

Kebutuhan air non domestik daerah pelayanan tergantung pada jumlah fasilitas yang terdapat
dalam setiap blok pelayanan. Keterangan lebih lanjut mengenai persebaran fasilitas dan
kebutuhan air non domestik daerah pelayanan pada masing-masing tahap dapat dilihat pada
tabel.

1. Tahap I (Periode Tahun 2022-2027)


Persebaran fasilitas pada masing-masing sub-blok dapat dilihat pada tabel rekapitulasi Tabel
5.15 di bawah.
Tabel 5.15 Persebaran Jumlah Fasilitas Kabupaten Pesisir Selatan Tahap I
Jumlah Fasilitas Blok
No. Jenis Fasilitas Kapasitas Jumlah
A B C D E F
Sekolah
SD/MI 600 Jiwa/Unit 8 12 12 18 7 7 64
1
SMP/MTs 800 Jiwa/Unit 2 3 3 5 2 2 17
SMA/MA/SMK 800 Jiwa/Unit 1 2 2 3 1 1 11
Peribadatan
Mesjid 400 Jiwa/Unit 8 12 14 19 7 7 68
2
Mushalla 100 Jiwa/Unit 6 9 10 13 5 5 48
Gereja 400 Jiwa/Unit 0 0 0 1 0 0 1
Kesehatan
Klinik/Poliklinik/Posyandu 15 tt/Unit 1 2 2 3 1 1 10
Pustu/Puskesmas 15 tt/Unit 0 0 0 1 0 0 1
3
Apotek 5 tt/Unit 3 4 5 6 3 3 23
Rumah Sakit/Rumah sakit
100 tt/Unit 1 2 2 3 1 1 10
bersalin/Rumah sakit khusus
Perdagangan
Pasar 700 m2/Unit 0 0 1 1 0 0 2
4
Toko 50 m2/Unit 5 8 8 12 5 5 42
Restaurant 50 m2/Unit 29 43 48 67 27 27 241
Lain-lain
5 Hotel berbintang 200 tt/Unit 1 1 2 2 1 1 8
Motel/Wisma 50 tt/Unit 15 23 25 35 14 14 126
Total 80 121 134 187 74 74 672
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 109


Tabel 5.16 Debit Non Domestik Tahap I
Standar Kebutuhan air (m3/det)
No. Jenis Fasilitas Kapasitas Satuan Kebutuhan Total
A B C D E F
Air
Sekolah
SD/MI 600 Jiwa/unit 40 0,00222 0,00333 0,00333 0,00500 0,00194 0,00194 0,01778
1
SMP/MTs 800 Jiwa/unit 50 0,00093 0,00139 0,00139 0,00231 0,00093 0,00093 0,00787
SMA/MA/SMK 800 Jiwa/unit 80 0,00074 0,00148 0,00148 0,00222 0,00074 0,00074 0,00741
Peribadatan
Mesjid 400 Jiwa/unit 5 0,00019 0,00028 0,00032 0,00044 0,00016 0,00016 0,00155
2
Mushalla 100 Jiwa/unit 5 0,00003 0,00005 0,00006 0,00008 0,00003 0,00003 0,00028
Gereja 400 Jiwa/unit 5 0,00000 0,00000 0,00000 0,00002 0,00000 0,00000 0,00002
Kesehatan
Klinik/Poliklinik/Posyandu 15 tt/unit 250 0,00004 0,00009 0,00009 0,00013 0,00004 0,00004 0,00043
Pustu/Puskesmas 15 tt/unit 250 0,00000 0,00000 0,00000 0,00004 0,00000 0,00000 0,00004
3 Apotek 5 tt/unit 250 0,00004 0,00006 0,00007 0,00009 0,00004 0,00004 0,00035
Rumah Sakit/Rumah sakit
bersalin/Rumah sakit 100 tt/unit 500 0,00058 0,00116 0,00116 0,00174 0,00058 0,00058 0,00579
khusus
Perdagangan
Pasar 700 m2/unit 5 0,00000 0,00000 0,00004 0,00004 0,00000 0,00000 0,00008
4
Toko 50 m2/unit 5 0,00001 0,00002 0,00002 0,00003 0,00001 0,00001 0,00012
Restaurant 50 m2/unit 15 0,00025 0,00037 0,00042 0,00058 0,00023 0,00023 0,00209
Lain-lain
5 Hotel berbintang 200 tt/Unit 250 0,00058 0,00058 0,00116 0,00116 0,00058 0,00058 0,00463
Motel/Wisma 50 tt/Unit 150 0,00130 0,00200 0,00217 0,00304 0,00122 0,00122 0,01094
Total 0,0069 0,0108 0,0117 0,0169 0,0065 0,0065 0,05938
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 110


2. Tahap II (Periode Tahun 2027-2032)
Persebaran fasilitas pada masing-masing sub-blok dapat dilihat pada tabel rekapitulasi Tabel
5.17 di bawah.
Tabel 5.17 Persebaran Jumlah Fasilitas Kabupaten Pesisir Selatan Tahap II
Jumlah Fasilitas Blok
No. Jenis Fasilitas Kapasitas Jumlah
A B C D E F
Sekolah
SD/MI 600 Jiwa/Unit 8 12 13 18 7 7 65
1
SMP/MTs 800 Jiwa/Unit 2 3 4 5 2 2 18
SMA/MA/SMK 800 Jiwa/Unit 1 2 2 3 1 1 11
Peribadatan
Mesjid 400 Jiwa/Unit 8 12 14 19 8 8 69
2
Mushalla 100 Jiwa/Unit 6 9 10 14 5 5 49
Gereja 400 Jiwa/Unit 0 0 0 1 0 0 1
Kesehatan
Klinik/Poliklinik/Posyandu 15 tt/Unit 1 2 2 3 1 1 10
Pustu/Puskesmas 15 tt/Unit 0 0 1 1 0 0 2
3 Apotek 5 tt/Unit 3 4 5 7 3 3 24
Rumah Sakit/Rumah sakit
bersalin/Rumah sakit 100 tt/Unit 1 2 2 3 1 1 11
khusus
Perdagangan
Pasar 700 m2/Unit 0 0 1 1 0 0 2
4
Toko 50 m2/Unit 5 8 9 12 5 5 43
Restaurant 50 m2/Unit 29 44 48 68 27 27 242
Lain-lain
5 Hotel berbintang 200 tt/Unit 1 1 2 2 1 1 8
Motel/Wisma 50 tt/Unit 15 23 25 35 14 14 126
Total 80 122 138 192 75 75 681
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 111


Tabel 5.18 Debit Non Domestik Tahap II
Standar Kebutuhan air (m3/det)
No. Jenis Fasilitas Kapasitas Satuan Kebutuhan Total
A B C D E F
Air (L/o/h)
Sekolah
SD/MI 600 Jiwa/unit 40 0,00222 0,00333 0,00361 0,00500 0,00194 0,00194 0,01806
1
SMP/MTs 800 Jiwa/unit 50 0,00093 0,00139 0,00185 0,00231 0,00093 0,00093 0,00833
SMA/MA/SMK 800 Jiwa/unit 80 0,00074 0,00148 0,00148 0,00222 0,00074 0,00074 0,00741
Peribadatan
Mesjid 400 Jiwa/unit 5 0,00019 0,00028 0,00032 0,00044 0,00019 0,00019 0,00160
2
Mushalla 100 Jiwa/unit 5 0,00003 0,00005 0,00006 0,00008 0,00003 0,00003 0,00028
Gereja 400 Jiwa/unit 5 0,00000 0,00000 0,00000 0,00002 0,00000 0,00000 0,00002
Kesehatan
Klinik/Poliklinik/Posyandu 15 tt/unit 250 0,00004 0,00009 0,00009 0,00013 0,00004 0,00004 0,00043
Pustu/Puskesmas 15 tt/unit 250 0,00000 0,00000 0,00004 0,00004 0,00000 0,00000 0,00009
3
Apotek 5 tt/unit 250 0,00004 0,00006 0,00007 0,00010 0,00004 0,00004 0,00036
Rumah Sakit/Rumah sakit
100 tt/unit 500 0,00058 0,00116 0,00116 0,00174 0,00058 0,00058 0,00579
bersalin/Rumah sakit khusus
Perdagangan
Pasar 700 m2/unit 5 0,00000 0,00000 0,00004 0,00004 0,00000 0,00000 0,00008
4
Toko 50 m2/unit 5 0,00001 0,00002 0,00003 0,00003 0,00001 0,00001 0,00013
Restaurant 50 m2/unit 15 0,00025 0,00038 0,00042 0,00059 0,00023 0,00023 0,00211
Lain-lain
5 Hotel berbintang 200 tt/Unit 250 0,00058 0,00058 0,00116 0,00116 0,00058 0,00058 0,00463
Motel/Wisma 50 tt/Unit 150 0,00130 0,00200 0,00217 0,00304 0,00122 0,00122 0,01094
Total 0,0069 0,0108 0,0125 0,0170 0,0065 0,0065 0,06025
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 112


3. Tahap III (Periode Tahun 2032-2037)
Persebaran fasilitas pada masing-masing sub-blok dapat dilihat pada tabel rekapitulasi Tabel
5.19 di bawah.
Tabel 5.19 Persebaran Jumlah Fasilitas Kabupaten Pesisir Selatan Tahap III
Jumlah Fasilitas Blok
No. Jenis Fasilitas Kapasitas Jumlah
A B C D E F
Sekolah
SD/MI 600 Jiwa/Unit 8 12 13 19 7 7 66
1
SMP/MTs 800 Jiwa/Unit 2 3 4 5 2 2 19
SMA/MA/SMK 800 Jiwa/Unit 1 2 2 3 1 1 12
Peribadatan
Mesjid 400 Jiwa/Unit 8 13 14 20 8 8 70
2
Mushalla 100 Jiwa/Unit 6 9 10 14 6 6 50
Gereja 400 Jiwa/Unit 0 0 0 1 0 0 2
Kesehatan
Klinik/Poliklinik/Posyandu 15 tt/Unit 1 2 2 3 1 1 12
Pustu/Puskesmas 15 tt/Unit 0 1 1 1 0 0 3
3 Apotek 5 tt/Unit 3 5 5 7 3 3 25
Rumah Sakit/Rumah sakit
bersalin/Rumah sakit 100 tt/Unit 1 2 2 3 1 1 11
khusus
Perdagangan
Pasar 700 m2/Unit 0 1 1 1 0 0 3
4
Toko 50 m2/Unit 5 8 9 12 5 5 44
Restaurant 50 m2/Unit 29 44 49 68 27 27 243
Lain-lain
5 Hotel berbintang 200 tt/Unit 1 2 2 3 1 1 9
Motel/Wisma 50 tt/Unit 15 23 25 35 14 14 126
Total 80 127 139 195 76 76 695
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 113


Tabel 5.20 Debit Non Domestik Tahap III
Standar Kebutuhan air (m3/det)
No. Jenis Fasilitas Kapasitas Satuan Kebutuhan Total
A B C D E F
Air (L/o/h)
Sekolah
SD/MI 600 Jiwa/unit 40 0,00222 0,00333 0,00361 0,00528 0,00194 0,00194 0,01833
1
SMP/MTs 800 Jiwa/unit 50 0,00093 0,00139 0,00185 0,00231 0,00093 0,00093 0,00833
SMA/MA/SMK 800 Jiwa/unit 80 0,00074 0,00148 0,00148 0,00222 0,00074 0,00074 0,00741
Peribadatan
Mesjid 400 Jiwa/unit 5 0,00019 0,00030 0,00032 0,00046 0,00019 0,00019 0,00164
2
Mushalla 100 Jiwa/unit 5 0,00003 0,00005 0,00006 0,00008 0,00003 0,00003 0,00030
Gereja 400 Jiwa/unit 5 0,00000 0,00000 0,00000 0,00002 0,00000 0,00000 0,00002
Kesehatan
Klinik/Poliklinik/Posyandu 15 tt/unit 250 0,00004 0,00009 0,00009 0,00013 0,00004 0,00004 0,00043
Pustu/Puskesmas 15 tt/unit 250 0,00000 0,00004 0,00004 0,00004 0,00000 0,00000 0,00013
3
Apotek 5 tt/unit 250 0,00004 0,00007 0,00007 0,00010 0,00004 0,00004 0,00038
Rumah Sakit/Rumah sakit
100 tt/unit 500 0,00058 0,00116 0,00116 0,00174 0,00058 0,00058 0,00579
bersalin/Rumah sakit khusus
Perdagangan
Pasar 700 m2/unit 5 0,00000 0,00004 0,00004 0,00004 0,00000 0,00000 0,00012
4
Toko 50 m2/unit 5 0,00001 0,00002 0,00003 0,00003 0,00001 0,00001 0,00013
Restaurant 50 m2/unit 15 0,00025 0,00038 0,00043 0,00059 0,00023 0,00023 0,00212
Lain-lain
5 Hotel berbintang 200 tt/Unit 250 0,00058 0,00116 0,00116 0,00174 0,00058 0,00058 0,00579
Motel/Wisma 50 tt/Unit 150 0,00130 0,00200 0,00217 0,00304 0,00122 0,00122 0,01094
Total 0,0069 0,0115 0,0125 0,0178 0,0065 0,0065 0,06185
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 114


Ekivalensi Penduduk
Berikut ini merupakan perhitungan EP pengguna non domestik di Kabupaten Pesisir Selatan
pada tahap III blok A:
EP = Kapasitas x Jumlah Fasilitas x PE
1. Ekivalensi SD
EP = 600 Jiwa/Unit x 8 x 0,27
EP = 1.296
2. Ekivalensi Masjid
EP = 400 Jiwa/Unit x 8 x 0,33
EP = 1.056
3. Ekivalensi Rumah Sakit
EP = 100 tt/Unit x 1 x 2,83
EP = 283
4. Ekivalensi Hotel Berbintang
EP = 200 tt/Unit x 1 x 1,67
EP = 334
Dari hasil perhitungan pada tahap I, tahap II, tahap III, rekaptulasi data ada pada Tabel 5.15,
Tabel 5.17, dan Tabel 5.19,

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 115


Tabel 5.21 Ekivalensi Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan Tahap I
Standar Kebutahan EP
No. Jenis Fasilitas Kapasitas Satuan PE Kebutuhan Air
A B C D E F
Air Domestik
Sekolah
SD/MI 600 Jiwa/unit 0,27 40 100 1.296 1.944 1.944 2.916 1.134 1.134
1
SMP/MTs 800 Jiwa/unit 0,33 50 100 528 792 792 1.320 528 528
SMA/MA/SMK 800 Jiwa/unit 0,55 80 100 440 880 880 1.320 440 440
Peribadatan
Mesjid 400 Jiwa/unit 0,33 5 100 1.056 1.584 1.848 2.508 924 924
2
Mushalla 100 Jiwa/unit 0,33 5 100 198 297 330 429 165 165
Gereja 400 Jiwa/unit 0,33 5 100 - - - 132 - -
Kesehatan
Klinik/Poliklinik/Posyandu 15 tt/unit 0,02 250 100 0 1 1 1 0 0
3 Pustu/Puskesmas 15 tt/unit 0,02 250 100 - - - 0 - -
Apotek 5 tt/unit 0,02 250 100 0 0 1 1 0 0
Rumah Sakit 100 tt/unit 2,83 500 100 283 566 566 849 283 283
Perdagangan
Pasar 700 m2/unit 0,02 5 100 - - 14 14 - -
4
Toko 50 m2/unit 0,66 5 100 165 264 264 396 165 165
Restaurant 50 m2/unit 0,11 15 100 160 237 264 369 149 149
Lain-lain
5 Hotel berbintang 200 tt/Unit 1,67 250 100 334 334 668 668 334 334
Motel/Wisma 50 tt/Unit 1 150 100 750 1.150 1.250 1.750 700 700
Total 5.210 8.049 8.821 12.672 4.822 4.822
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 116


Tabel 5.22 Ekivalensi Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan Tahap II
Standar Kebutahan EP
No. Jenis Fasilitas Kapasitas Satuan PE Kebutuhan Air
A B C D E F
Air Domestik
Sekolah
TK/PAUD 100 Jiwa/unit 0,27 20 100 - - - - - -
SD/MI 600 Jiwa/unit 0,27 40 100 1.296 1.944 2.106 2.916 1.134 1.134
1
SMP/MTs 800 Jiwa/unit 0,33 50 100 528 792 1.056 1.320 528 528
SMA/MA/SMK 800 Jiwa/unit 0,55 80 100 440 880 880 1.320 440 440
Perguruan Tinggi 1000 Jiwa/unit 0,53 80 100 - - - - - -
Peribadatan
Mesjid 400 Jiwa/unit 0,33 5 100 1.056 1.584 1.848 2.508 1.056 1.056
2
Mushalla 100 Jiwa/unit 0,33 5 100 198 297 330 462 165 165
Gereja 400 Jiwa/unit 0,33 5 100 - - - 132 - -
Kesehatan
Klinik/Poliklinik/Posyandu 15 tt/unit 0,02 250 100 0 1 1 1 0 0
Pustu/Puskesmas 15 tt/unit 0,02 250 100 - - 0 0 - -
3
Apotek 5 tt/unit 0,02 250 100 0 0 1 1 0 0
Rumah Sakit/Rumah sakit
100 tt/unit 2,83 500 100 283 566 566 849 283 283
bersalin/Rumah sakit khusus
Perdagangan
Pasar 700 m2/unit 0,02 5 100 - - 14 14 - -
4
Toko 50 m2/unit 0,66 5 100 165 264 297 396 165 165
Restaurant 50 m2/unit 0,11 15 100 160 242 264 374 149 149
Lain-lain
5 Hotel berbintang 200 tt/Unit 1,67 250 100 334 334 668 668 334 334
Motel/Wisma 50 tt/Unit 1 150 100 750 1.150 1.250 1.750 700 700
Total 5.210 8.054 9.280 12.711 4.954 4.954
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 117


Tabel 5.23 Ekivalensi Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan Tahap III
Standar Kebutahan EP
No. Jenis Fasilitas Kapasitas Satuan PE Kebutuhan Air
A B C D E F
Air Domestik
Sekolah
TK/PAUD 100 Jiwa/unit 0,27 20 100 - - - - - -
SD/MI 600 Jiwa/unit 0,27 40 100 1.296 1.944 2.106 3.078 1.134 1.134
1
SMP/MTs 800 Jiwa/unit 0,33 50 100 528 792 1.056 1.320 528 528
SMA/MA/SMK 800 Jiwa/unit 0,55 80 100 440 880 880 1.320 440 440
Perguruan Tinggi 1000 Jiwa/unit 0,53 80 100 - - - - - -
Peribadatan
Mesjid 400 Jiwa/unit 0,33 5 100 1.056 1.716 1.848 2.640 1.056 1.056
2
Mushalla 100 Jiwa/unit 0,33 5 100 198 297 330 462 198 198
Gereja 400 Jiwa/unit 0,33 5 100 - - - 132 - -
Kesehatan
Klinik/Poliklinik/Posyandu 15 tt/unit 0,02 250 100 0 1 1 1 0 0
Pustu/Puskesmas 15 tt/unit 0,02 250 100 - 0 0 0 - -
3
Apotek 5 tt/unit 0,02 250 100 0 1 1 1 0 0
Rumah Sakit/Rumah sakit
100 tt/unit 2,83 500 100 283 566 566 849 283 283
bersalin/Rumah sakit khusus
Perdagangan
Pasar 700 m2/unit 0,02 5 100 - 14 14 14 - -
4
Toko 50 m2/unit 0,66 5 100 165 264 297 396 165 165
Restaurant 50 m2/unit 0,11 15 100 160 242 270 374 149 149
Lain-lain
5 Hotel berbintang 200 tt/Unit 1,67 250 100 334 668 668 1.002 334 334
Motel/Wisma 50 tt/Unit 1 150 100 750 1.150 1.250 1.750 700 700
Total 5.210 8.534 9.286 13.339 4.987 4.987
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 118


Berikut perhitungan EP yang dilayani di Kabupaten Pesisir Selatan pada Tahap III blok A:
EP yang dilayani = Jumlah EP Non Domestik × Persentase Pelayanan
= 5.210 × 95% = 4.950 jiwa
Tabel 5.24 EP Non Domestik yang Dilayani
Jumlah EP Non EP yang dilayani
Tahun Blok Presentase Pelayanan
Domestik (jiwa)
A 5.210 4.429
B 8.049 6.841
C 8.821 7.498
I 85%
D 12.672 10.771
E 4.822 4.099
F 4.822 4.099
A 5.210 4.689
B 8.054 7.249
C 9.280 8.352
II 90%
D 12.711 11.440
E 4.954 4.459
F 4.954 4.459
A 5.210 4.950
B 8.534 8.108
C 9.286 8.822
III 95%
D 13.339 12.672
E 4.987 4.738
F 4.987 4.738
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2022

5.3.2.4 Jumlah Penduduk yang Dilayani Tiap Tahap Perencanaan


Jumlah penduduk yang dilayani tiap tahap perencanaan akan mengalami peningkatan
berdasarkan perencanaan persentase tingkat pelayanan. Jumlah penduduk yang dilayani oleh
sistem penyaluran air minum Kabupaten Pesisir Selatan pada tiap tahap dapat dilihat pada
Tabel 5.25.
Berikut perhitungan total penduduk yang terlayani di Kabupaten Pesisir Selatan pada Tahap
III Blok A:
Total penduduk = Jumlah penduduk Domestik + Jumlah Penduduk Non Domestik
= 9.023 jiwa + 4.950 jiwa
= 13.973 jiwa
5.25 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan yang Dilayani Tiap Tahap
Jumlah Penduduk Total Penduduk
Tahun Blok
Domestik Non Domestik (jiwa)
A 7.707 4.429 12.135
B 11.560 6.841 18.401
C 12.844 7.498 20.342
I D 17.982 10.771 28.754
E 7.065 4.099 11.164
F 7.065 4.099 11.164
Total 64.223 37.737 101.960
A 8.380 4.689 13.069
B 12.569 7.249 19.818
II
C 13.966 8.352 22.318
D 19.553 11.440 30.993

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 119


Jumlah Penduduk Total Penduduk
Tahun Blok
Domestik Non Domestik (jiwa)
E 7.681 4.459 12.140
F 7.681 4.459 12.140
Total 69.830 40.647 110.478
A 9.023 4.950 13.973
B 13.534 8.108 21.642
C 15.038 8.822 23.860
III D 21.053 12.672 33.725
E 8.271 4.738 13.009
F 8.271 4.738 13.009
Total 75.191 44.026 119.217
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

5.3.2.5 Perhitungan Kebocoran Pipa, Kebutuhan Rata-Rata, Kebutuhan Maksimum dan


Kebutuhan Puncak

Contoh perhitungan debit untuk Blok A Tahap III

Kebutuhan air domestik = 0,0104 m3/dtk

Kebutuhan air nondomestik = 0,0083 m3/dtk

Kebutuhan air total = Qair domestik + Qnondomestik

= 0,0104 m3/dtk + 0,0083 m3/dtk

= 0,0188 m3/dtk

Qkebocoran teknis = 20% x QTotal

= 20% x 0,0188 m3/dtk

= 0,0038 m3/dtk

Q kebocoran non teknis = 5% x QTotal

= 5% x 0,0188 m3/dtk

= 0,0009 m3/dtk

QKebocoran Total = Qkebocoran teknis + Q non kebocoran teknis

= 0,0038 m3/dtk + 0,0009 m3/dtk

= 0,0047 m3/dtk

QRata-rata = Qtotal + QKT

= 0,0188 m3/dtk + 0,0047 m3/dtk

= 0,0235 m3/dtk

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 120


Qpeak = 1,5 x QRata-rata

= 1,5 x 0,0235 m3/dtk

= 0,0352 m3/dtk

Rekapitulasi kebutuhan total air dan kebutuhan puncak daerah pelayanan Kabupaten Pesisir
Selatan dapat dilihat pada Tabel 5.26, Tabel 5.27 dan Tabel 5.28.

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 121


Tabel 5.26 Rekapitulasi Kebutuhan Total Air dan Kebutuhan Puncak Kabupaten Pesisir Selatan Tahap I
Kebutuhan
Kebutuhan Air Kebocoran Kebocoran
Air Non Kebutuhan Air QRata-rata Q peak
Blok Domestik Teknis 20% Non Teknis 5% Q KT (m3/dtk) fp
Domestik Total (m3/dtk) (m3/dtk) (m3/dtk)
(m3/dtk) Qtotal (m3/dtk) Qtotal (m3/dtk)
(m3/dtk)
A 0,0089 0,0083 0,0173 0,0035 0,0009 0,0043 0,0216 1,5 0,0324
B 0,0131 0,0119 0,0249 0,0050 0,0012 0,0062 0,0312 1,5 0,0468
C 0,0145 0,0127 0,0272 0,0054 0,0014 0,0068 0,0339 1,5 0,0509
D 0,0203 0,0172 0,0375 0,0075 0,0019 0,0094 0,0469 1,5 0,0703
E 0,0080 0,0073 0,0153 0,0031 0,0008 0,0038 0,0191 1,5 0,0286
F 0,0080 0,0073 0,0153 0,0031 0,0008 0,0038 0,0191 1,5 0,0286
Total 0,0754 0,0646 0,1400 0,0280 0,0070 0,0350 0,1750 0,2625
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023
Tabel 5.27 Rekapitulasi Kebutuhan Total Air dan Kebutuhan Puncak Kabupaten Pesisir Selatan Tahap II
Kebutuhan
Kebutuhan Air Kebocoran Kebocoran
Air Non Kebutuhan Air QRata-rata Q peak
Blok Domestik Teknis 20% Non Teknis 5% Q KT (m3/dtk) fp
Domestik Total (m3/dtk) (m3/dtk) (m3/dtk)
(m3/dtk) Qtotal (m3/dtk) Qtotal (m3/dtk)
(m3/dtk)
A 0,0097 0,0083 0,0180 0,0036 0,0009 0,0045 0,0226 1,5 0,0338
B 0,0143 0,0119 0,0262 0,0052 0,0013 0,0066 0,0328 1,5 0,0491
C 0,0159 0,0127 0,0286 0,0057 0,0014 0,0071 0,0357 1,5 0,0536
D 0,0223 0,0172 0,0395 0,0079 0,0020 0,0099 0,0493 1,5 0,0740
E 0,0088 0,0073 0,0160 0,0032 0,0008 0,0040 0,0200 1,5 0,0301
F 0,0088 0,0073 0,0160 0,0032 0,0008 0,0040 0,0200 1,5 0,0301
Total 0,0797 0,0647 0,1444 0,0289 0,0072 0,0361 0,1804 0,2707
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023
Tabel 5.28 Rekapitulasi Kebutuhan Total Air dan Kebutuhan Puncak Kabupaten Pesisir Selatan Tahap III
Kebutuhan
Kebutuhan Air Kebocoran Kebocoran
Air Non Kebutuhan Air QRata-rata Q peak
Blok Domestik Teknis 20% Non Teknis 5% Q KT (m3/dtk) fp
Domestik Total (m3/dtk) (m3/dtk) (m3/dtk)
(m3/dtk) Qtotal (m3/dtk) Qtotal (m3/dtk)
(m3/dtk)
A 0,0104 0,0083 0,0188 0,0038 0,0009 0,0047 0,0235 1,5 0,0352
B 0,0155 0,0119 0,0274 0,0055 0,0014 0,0069 0,0343 1,5 0,0514
C 0,0173 0,0127 0,0299 0,0060 0,0015 0,0075 0,0374 1,5 0,0561
D 0,0242 0,0172 0,0413 0,0083 0,0021 0,0103 0,0517 1,5 0,0775
E 0,0095 0,0073 0,0168 0,0034 0,0008 0,0042 0,0210 1,5 0,0315
F 0,0095 0,0073 0,0168 0,0034 0,0008 0,0042 0,0210 1,5 0,0315
Total 0,0863 0,0647 0,1510 0,0302 0,0076 0,0378 0,1888 0,2832
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2023

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 122


Gambar 5.9 Peta Node Jalur Distribusi Kecamatan Padang Timur
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2022

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 123


Gambar 5.9 Peta Tapping Jalur Distribusi Kecamatan Padang Timur
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2022

HANNA DIVANY PUTRIA ZOELKY (2110943013) 124


5.3.4 Rencana Sistem Distribusi Menggunakan Software Epanet
Perencanaan jalur distribusi yang digunakan adalah sistem loop. Jalur distribusi Kecamatan
Padang Timur direncanakan air didistribusikan ke seluruh penduduk yang terlayani dengan
menggunakan sistem loop. Perhitungan perpipaan distribusi dihitung dengan menggunakan
program epanet. Pada perencanaan jalur distribusi ini menggunakan sistem gravitasi karena
reservoir berada pada daerah dengan kontur lebih tinggi dibanding daerah pelayanan.

5.3.4.1 Jalur Alternatif 1 Tanpa Hydrant Kebakaran

1. Tahap I

Gambar 5.10 Jalur Distribusi Kecamatan Alternatif I Tahap I (Tanpa Hydrant Kebakaran)

Gambar 5.11 Profile of Head Alternatif I Tahap I Jalur I (Tanpa Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-E1-E2-B1-B2

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-125


Gambar 5.12 Profile of Head Alternatif I Tahap I Jalur II (Tanpa Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-C1-A1-B2

Gambar 5.13 Profile of Head Alternatif I Tahap I Jalur III (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-F1-C1-C2-D1

Gambar 5.14 Profile of Head Alternatif I Tahap I Jalur IV (Tanpa Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-D2-D1

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-126


Tabel 5.29 Data Network Nodes Alternatif I Tahap I (Tanpa Hydrant Kebakaran)

Tabel 5.30 Data Network Link Alternatif I Tahap I (Tanpa Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-127


2. Tahap II

Gambar 5.15 Jalur Distribusi Kecamatan Alternatif I Tahap II (Tanpa Hydrant Kebakaran)

Gambar 5.16 Profile of Head Alternatif I Tahap II Jalur I (Tanpa Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-E1-E2-B1-B2

Gambar 5.17 Profile of Head Alternatif I Tahap II Jalur II (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-F1-C1-A1-B2

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-128


Gambar 5.18 Profile of Head Alternatif I Tahap II Jalur III (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-F1-C1-C2-D1

Gambar 5.19 Profile of Head Alternatif I Tahap II Jalur IV (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-F1-D2-D1

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-129


Tabel 5.31 Data Network Nodes Alternatif I Tahap II (Tanpa Hydrant Kebakaran)

Tabel 5.32 Data Network Link Alternatif I Tahap II (Tanpa Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-130


3. Tahap III

Gambar 5.20 Jalur Distribusi Kecamatan Alternatif I Tahap III (Tanpa Hydrant Kebakaran)

Gambar 5.21 Profile of Head Alternatif I Tahap III Jalur I (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-F1-E1-E2-B1-B2

Gambar 5.22 Profile of Head Alternatif I Tahap III Jalur II (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-F1-C1-A1-B2

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-131


Gambar 5.23 Profile of Head Alternatif I Tahap III Jalur III (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-F1-C1-C2

Gambar 5.24 Profile of Head Alternatif I Tahap III Jalur IV (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-F1-D2-D1-C2

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-132


Tabel 5.33 Data Network Nodes Alternatif I Tahap III (Tanpa Hydrant Kebakaran)

Tabel 5.34 Data Network Link Alternatif I Tahap III (Tanpa Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-133


5.3.4.2 Jalur Alternatif II Tanpa Hydrant Kebakaran

1. Tahap I

Gambar 5.25 Jalur Distribusi Kecamatan Alternatif II Tahap I (Tanpa Hydrant Kebakaran)

Gambar 5.26 Profile of Head Alternatif II Tahap I Jalur I (Tanpa Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-D1-D2-F1-E1-E2-B1-B2

Gambar 5.27 Profile of Head Alternatif II Tahap I Jalur II (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM- D1-D2-F1-C1-A1-B2

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-134


Gambar 5.28 Profile of Head Alternatif II Tahap I Jalur III (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-D1-D2-F1-C1-C2

Gambar 5.29 Profile of Head Alternatif II Tahap I Jalur IV (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-D1-C2

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-135


Tabel 5.35 Data Network Nodes Alternatif II Tahap I (Tanpa Hydrant Kebakaran)

Tabel 5.36 Data Network Link Alternatif II Tahap I (Tanpa Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-136


2. Tahap II

Gambar 5.30 Jalur Distribusi Kecamatan Alternatif II Tahap II (Tanpa Hydrant Kebakaran)

Gambar 5.31 Profile of Head Alternatif II Tahap II Jalur I (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-D1-D2-F1-E1-E2-B1

Gambar 5.32 Profile of Head Alternatif II Tahap II Jalur II (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM- D1-C2-C1-A1-B2-B1

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-137


Gambar 5.33 Profile of Head Alternatif II Tahap II Jalur III (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-D1-C2-C1-F1

Tabel 5.37 Data Network Nodes Alternatif II Tahap II (Tanpa Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-138


Tabel 5.38 Data Network Link Alternatif II Tahap II (Tanpa Hydrant Kebakaran)

3. Tahap III

Gambar 5.34 Jalur Distribusi Kecamatan Alternatif II Tahap III (Tanpa Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-139


Gambar 5.35 Profile of Head Alternatif II Tahap III Jalur I (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-D1-D2-F1-E1-E2-B1-B2

Gambar 5.36 Profile of Head Alternatif II Tahap III Jalur II (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM- D1-D2-F1-C1-A1-B2

Gambar 5.37 Profile of Head Alternatif II Tahap III Jalur III (Tanpa Hydrant Kebakaran)
Aliran Intake-BPAM-D1-C2-C1-A1-B2

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-140


Tabel 5.39 Data Network Nodes Alternatif II Tahap III (Tanpa Hydrant Kebakaran)

Tabel 5.40 Data Network Link Alternatif II Tahap III (Tanpa Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-141


5.3.4.3 Jalur Alternatif I Hydrant Kebakaran

1. Tahap I

Gambar 5.38 Jalur Distribusi Kecamatan Alternatif I Tahap I (Hydrant Kebakaran)

Gambar 5.39 Profile of Head Alternatif I Tahap I Jalur I (Hydrant Kebakaran) Aliran Intake-
BPAM-F1-E1-E2-B1-B2

Gambar 5.40 Profile of Head Alternatif I Tahap I Jalur II (Hydrant Kebakaran) Aliran Intake-
BPAM-F1-C1-A1-B2

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-142


Gambar 5.41 Profile of Head Alternatif I Tahap I Jalur III (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-C1-C2-D1

Gambar 5.42 Profile of Head Alternatif I Tahap I Jalur IV (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-Fire Hydrant-D1

Tabel 5.41 Data Network Nodes Alternatif I Tahap I (Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-143


Tabel 5.42 Data Network Link Alternatif I Tahap I (Hydrant Kebakaran)

2. Tahap II

Gambar 5.43 Jalur Distribusi Kecamatan Alternatif I Tahap II (Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-144


Gambar 5.44 Profile of Head Alternatif I Tahap II Jalur I (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-E1-E2-B1-B2

Gambar 5.45 Profile of Head Alternatif I Tahap II Jalur II (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-C1-A1-B2

Gambar 5.46 Profile of Head Alternatif I Tahap II Jalur III (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-C1-C2

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-145


Gambar 5.47 Profile of Head Alternatif I Tahap II Jalur IV (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-Fire Hydrant-D1-C2

Tabel 5.43 Data Network Nodes Alternatif I Tahap II (Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-146


Tabel 5.44 Data Network Link Alternatif I Tahap II (Hydrant Kebakaran)

3. Tahap III

Gambar 5.48 Jalur Distribusi Kecamatan Alternatif I Tahap III (Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-147


Gambar 5.49 Profile of Head Alternatif I Tahap III Jalur I (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-E1-E2-B1-B2

Gambar 5.50 Profile of Head Alternatif I Tahap III Jalur II (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-C1-A1-B2

Gambar 5.51 Profile of Head Alternatif I Tahap III Jalur III (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-C1-C2

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-148


Gambar 5.52 Profile of Head Alternatif I Tahap III Jalur IV (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-F1-Fire Hydrant-D1-C2

Tabel 5.45 Data Network Nodes Alternatif I Tahap III (Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-149


Tabel 5.46 Data Network Link Alternatif I Tahap III (Hydrant Kebakaran)

5.3.4.4 Jalur Alternatif II Hydrant Kebakaran

1. Tahap I

Gambar 5.53 Jalur Distribusi Kecamatan Alternatif II Tahap I (Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-150


Gambar 5.54 Profile of Head Alternatif II Tahap I Jalur I (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-D1-Fire Hydrant-F1-E1-E2-B1-B2

Gambar 5.55 Profile of Head Alternatif II Tahap I Jalur II (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-D1-Fire Hydrant-F1-C1-A1-B2

Gambar 5.56 Profile of Head Alternatif II Tahap I Jalur III (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-D1-Fire Hydrant -F1-C1-C2

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-151


Gambar 5.57 Profile of Head Alternatif II Tahap I Jalur IV (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-D1-C2

Tabel 5.47 Data Network Nodes Alternatif II Tahap I (Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-152


Tabel 5.48 Data Network Link Alternatif II Tahap I (Hydrant Kebakaran)

2. Tahap II

Gambar 5.58 Jalur Distribusi Kecamatan Alternatif II Tahap II (Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-153


Gambar 5.59 Profile of Head Alternatif II Tahap II Jalur I (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-D1-Fire Hydrant-F1-E1-E2-B1

Gambar 5.60 Profile of Head Alternatif II Tahap II Jalur II (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-D1-C2-C1-A1-B2-B1

Gambar 5.61 Profile of Head Alternatif II Tahap II Jalur III (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-D1-C1-C2-F1

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-154


Tabel 5.49 Data Network Nodes Alternatif II Tahap II (Hydrant Kebakaran)

Tabel 5.50 Data Network Link Alternatif II Tahap II (Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-155


3. Tahap III

Gambar 5.62 Jalur Distribusi Kecamatan Alternatif II Tahap III (Hydrant Kebakaran)

Gambar 5.63 Profile of Head Alternatif II Tahap III Jalur I (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-D1-Fire Hydrant-F1-E1-E2-B1-B2

Gambar 5.64 Profile of Head Alternatif II Tahap III Jalur II (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-D1-Fire Hydrant-F1-C1-A1-B2

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-156


Gambar 5.65 Profile of Head Alternatif II Tahap III Jalur III (Hydrant Kebakaran) Aliran
Intake-BPAM-D1-C2-C1-A1-B2

Tabel 5.51 Data Network Nodes Alternatif II Tahap III (Hydrant Kebakaran)

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-157


Tabel 5.52 Data Network Link Alternatif II Tahap III (Hydrant Kebakaran)

5.3.5 Pemilihan Jalur Alternatif Distribusi

Perencanaan penyediaan air minum Kota Padang Panjang disediakan dua alternatif jalur pipa
distribusi dimana perletakan reservoir menjadi pembeda kedua alternatif tersebut. Kedua jalur
ini dialirkan dari reservoir menuju daerah pelayanan secara gravitasi. Kedua jalur tersebut akan
dibandingkan lalu dipilih satu dari dua jalur tersebut yang memenuhi keriteria berdasarkan
aspek teknis, diantaranya:
1. Panjang pipa
Jalur pipa distribusi yang terpilih adalah jalur pipa yang terpendek dengan head yang kecil;
2. Tinggi reservoir
Reservoir terletak pada elevasi yang lebih tinggi dari elevasi daerah pelayanan sehingga
tidak memerlukan pompa dalam proses pendistribusiannya;
3. Diameter pipa
Diameter pipa yang dipakai adalah diameter yang ada di pasaran, ekonomis dan sesuai
dengan kebutuhan.

Tabel 5.53 Alternatif Jalur Distribusi Kecamatan Padang Timur


Jalur Distribusi
Uraian
Alternatif 1 Alternatif 2
Panjang Pipa (m) 11.981 11.990
Tinggi Reservoir (m) 50 40
Diameter Pipa (mm) 400, 350, 300, 250, 150, 100 450, 350, 300, 250, 200, 150
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2022

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-158


Berdasarkan pertimbangan di atas, jalur pipa yang digunakan dalam sistem distribusi
penyediaan air minum Kecamatan Padang Timur adalah jalur alternatif 1 karena beberapa
faktor sebagai berikut:
1. Alternatif 1 memiliki panjang pipa yang lebih pendek daripada alternatif 2. Hal ini karena
reservoir jalur alternatif 1 terletak dekat dengan BPAM sehingga tidak membutuhkan
tambahan pipa yang terlalu panjang untuk menghubungan reservoir dengan BPAM;
2. Alternatif 1 memiliki head yang sesuai dengan ketentuan serta diameter pipa yang
digunakan pada alternatif 1 mudah untuk didapatkan dan ekonomis.

Gambar detail junction pada alternatif terpilih dapat dilihat pada Gambar 5.66 berikut:

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-159


Gambar 5.66 Detail Junction Jalur Alternatif I Tahap III Kecamatan Padang Timur
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2022

SASRI YUNIZARTI(2010942031) V-160

Anda mungkin juga menyukai