Business plan ialah deklarasi resmi yang menyimpan tujuan berdirinya sebuah bisnis, argumen mengapa inventor bisnis tersebut percaya tujuan tersebut dapat diperoleh dan juga prosedur apa yang akan dilaksanakan guna memperoleh tujuan tersebut. Kerangka/Isi dari Business Plan a. Deskripsi Perusahaan • Nama dan lokasi usaha • Informasi kepemilikan dan status hukum • Deskripsi sejarah tahap perkembangan dan paokan pencapaian ke depan • Identifikasi produk atau jasa • Deskripsi perusahaan • Pendanaan perusahaan b. Target Pasar • Lokasi target pasar • Deskripsi karakteristik demografis target konsumen • Motivasi dan pola pembelian konsumen • Ukuran pasar • Evaluasi terhadap pasar c. Kompetitor • Identifikasi jenis kompetisi • Indentifikasi kompetitor spesifik • Posisi kompetitor • Keunggulan kompetitor • Evaluasi terhadap tantangan yang harus dihadapi dan kompetisi di masa depan d. Strategi Pemasaran • Dekripsi strategi pemasaran • Identifikasi strategi tambahan untuk pemasaran dan penjualan • Deskripsi tim penjulan e. Operasi • Elemen utama operasi • Tonjolkan keuntunan operasional • Tunjukan tantangan operasional di masa depan f. Struktur Manejemen • Anggota tim utama • Perkirakan kebutuhan manajemen di masa depan • Deksripsikan struktur kepegawaian • Anggota dewan, penasihat, dan konsultan g. Perkembangan Masa Depan • Tujuan jangka panjang • Target pencapaian masa depan • Perkiraan risiko h. Finansial • Laporan pendapatan • Kembangkan perkiraan arus kas • Sumber dan penggunaan dana
2. 3 alasan pemerintah menggalakkan kewirausahaan
a. Untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia Terlebih, pandemi Covid-19 telah memperburuk situasi ketenagakerjaan di Indonesia yang menciptakan banyak pengangguran akibat kehilangan pekerjaan, dirumahkan, atau tidak mendapat pekerjaan. "Perlu upaya untuk mendorong pengangguran agar beralih menjadi wirausaha, sehingga pemuda tidak hanya bergantung pada lapangan kerja yang ada dengan persaingan ketat, bahkan dapat menciptakan lapangan kerja baru." b. Agar mahasiswa bisa menciptakan lapangan kerja bagi orang banyak Mahasiswa harus menyiapkan masa depan sejak dini meskipun belum lulus kuliah. Salah satunya berani memulai wirausaha dan mengubah pola pikir dari job seeker (pencari kerja) setelah lulus kuliah menjadi job creator (pembuat lapangan kerja). “Salah satu usaha perguruan tinggi dalam membangun generasi bangsa adalah dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, yang merupakan proses penting menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada mahasiswa agar tercipta semangat inovasi dan kreativitas dalam diri mahasiswa.” c. Untuk menstimulasi kebijakan perekonomian agar geliat ekonomi di sektor riil lebih dinamis Saat ini negara Indonesia sedang dihadapkan pada masa dimana sistem perekonomian negara masih belum stabil, salah satunya dikarenakan ketahanan sektor riil yang masih lemah. Sektor riil itu sendiri merupakan bagian perekonomian yang berhubungan langsung dengan geliat usaha dan bisnis. Hal inilah yang pemerintah coba untuk menstimulasi kebijakan perekonomian agar geliat ekonomi di sektor riil tersebut lebih dinamis, salah satu kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah ialah dengan menggalakkan peningkatan jumlah wirausaha di Indonesia agar negara ini mampu berkembang secara mandiri dengan mencapai jumlah wirausaha sebesar 2 persen dari total jumlah penduduknya. Bukti nyata kebijakan pemerintah ini adalah dengan memasukkan mata kuliah Kewirausahaan dalam kurikulum pembelajaran, khususnya di tingkat perguruan tinggi negeri, dimana tingkatan ini merupakan tahap akhir sebelumpara mahasiswa memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
3. 3 alasan mahasiswa tidak tertarik menjadi entrepreneur
a. Tidak tahu bagaimana caranya b. Tidak mempunyai pengalaman c. Tidak mempunyai modal d. Tidak mempunyai keberanian e. Takut Keluar dari zona nyaman f. Tidak ada yang menuntun
4. 5 macam mitos salah tentang wirausaha
a. Pengusaha itu dilahirkan Pengusaha tidak dilahirkan, beberapa orang hanya menyatukan semua energi menuju rencana bisnis prospektif. Mereka lantas mengembangkan pengetahuan yang menyeluruh dalam diri mereka sendiri. Ini merupakan salah satu ciri karakter paling penting dari seorang pengusaha. b. Pengusaha adalah pakar teknologi Dengan pesatnya teknologi dan bisnis, orang berpikir bahwa semua pengusaha adalah pakar teknologi. Ini sama sekali tidak benar. Pengetahuan definitif tentang operasi bisnis industri tertentu adalah satu hal yang harus ada pada diri seseorang hingga taraf tertentu. Pengetahuan tentang teknologi dan aplikasinya muncul sebagai keuntungan tambahan, bukan sebagai persyaratan wajib. c. Cukup kerja keras Untuk memulai sebuah perusahaan dan mempertahankannya, kerja keras kolektif adalah satu hal yang dibutuhkan. Namun bisnis tidak dapat berkembang jika hanya kerja keras saja. Pendekatan yang diperhitungkan, kerangka kerja sistematis, kerja cerdas, rencana maju untuk segala kemungkinan adalah beberapa hal yang sangat dibutuhkan seiring dengan kerja keras tim dalam bisnis. d. Siapa pun bisa menjadi pengusaha Sama sekali tidak ada hambatan yang dapat menghalangi seseorang untuk menjadi pengusaha. Tetapi keputusan memulai bisnis atau mendirikan perusahaan harus diambil setelah diskusi menyeluruh dan menganalisis kemampuan diri serta dan kemampuan mengambil risiko. Secara proporsional, sejumlah besar perusahaan akan dijual dalam waktu tiga hingga lima tahun sejak awal berdiri. Beberapa dari mereka justru ditutup karena ketidakmampuan mempertahankannya. e. Pengusaha harus putus sekolah Hanya dengan melihat beberapa contoh kuat seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan beberapa tokoh bisnis terkemuka lainnya, orang-orang menjadi bersemangat selama masa kuliah. Sebagian wirausahawan memang memiliki semangat yang kuat, antusiasme terhadap usaha mereka sehingga mereka tidak dapat menyelesaikan pendidikan. Namun bukan berarti harus putus sekolah untuk menjadi pengusaha Jadi seseorang yang berpikir untuk keluar dari perguruan tinggi untuk memulai bisnis harus lebih fokus pada studinya. Seseorang dapat mempertimbangkan untuk keluar dari perguruan tinggi, asalkan dia cukup mampu mengelola keuangan bisnis dan pengeluaran pribadi sendiri.
5. 4 Quadrant Robert T. Kiyosaki
a. Quadrant E (Employee) Quadrant E atau employee adalah quadrant untuk kelompok yang berkerja sebagai karyawan dengan gaji tetap setiap bulan dari perusahaan atau bisnis tempat mereka bekerja. Orang-orang yang berada dalam quadran memiliki penghasilan utama berupa gaji yang mereka dapatkan setiap bulannya. b. Quadran S (Self Employed Business) Quadran S atau self employed business yang merupakan orang yang penghasilan utamanya berasal dari bisnis atau usaha yang mereka jalankan sendiri. c. Kuadran B (Big Business) Quadrant B atau big business merupakan tahap lanjutan dari quadrant sebelumnya sehingga dalam tahap ini bisnis masuk ke dalam tahap yang jauh lebih serius. Orang-orang yan masuk dalam kategori ini biasanya menjalankan bisnis dengan skala besar. d. Quadrant I (Investor) Quadrant I atau investor adalah kelompok orang yang mendapatkan penghasilan dari hasil investasi mereka terhadap suatu bisnis atau perusahaan. Kelompok orang yang ada dalam quadrant I ini tidak terlibat langsung lagi ke bisnis karena mereka hanya berperan sebagai investor yang akan mendapatkan passive income dari bisnis atau perusahaan yang telah mereka danai.
6. Sifat yang mesti dikembangkan untuk enjadi entrepreneur yang baik
• Adaptability (Adaptasi): Kemampuan dalam menghadapi situasi baru dan menemukan solusi kreatif dari permasalahan-permasalahan yang ada • Competitiveness (Daya Saing): Kesediaan untuk bersaing dan menguji diri sendiri dari yang lain • Confidence (Kepercayaan): Kepercayaan bahwa anda bisa lakukan apa yang telah anda untuk dilakukan • Discipline (Disiplin): Kemampuan untuk tetap fokus dan taat pada schedule dan deadline (batas waktu) • Drive (Mendorong) • Honestly (Jujur): Kemampuan untuk berpegang pada kebenaran dan bersikap baik dalam setiap hubungan dengan orang lain • Organization (Organisasi): Kemampuan untuk mengorganisasikan segala sesuatu untuk mencapai tujuan • Perseverance (Ketekunan): Keadaan untuk tetap bertahan mencapai tujuan • Persuasiveness (Persuasif): Kemampuan untuk membuat orang lain tertarik dan meyakinkan orang lain atas ide Anda • Risk Taking (Mengambil Risiko): Dorongan untuk berani menghadapi dan mengambil risiko • Understanding (Pengertian): Kemampuan untuk mendengarkan dan berempati pada orang lain • Vision (Penglihatan): Kemampuan untuk melihat hasil akhir dan tujuan Anda sambil bekerja untuk mencapainya
7. Pembedaan pemikiran seorang karyawan dan entrepreneur
a. Pengembangan Diri Seorang karyawan akan lebih mengutamakan perbaikan terhadap kelemahan yang dimiliki. Sehingga memperbesar peluang untuk diterima bekerja di berbagai perusahaan. Sedangkan entrepreneur akan fokus pada kekuatan yang dimilikinya untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sehingga seorang entrepreneur tidak akan menggunakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memperbaiki kelemahan. Melainkan digunakan untuk memaksimalkan kekuatan atau kelebihan diri. b. Hasil Karya Seorang karyawan akan selalu berusaha untuk bekerja dengan sempurna, supaya hasil karyanya disukai oleh atasan. Atasan atau bos yang terus melakukan pengawasan pada kinerja karyawan membuat pola pikir semacam ini terbentuk. Sedangkan entrepreneur, yang cenderung menghasilkan karya yang jelek karena merasa tidak diawasi. c. Cara Pandang pada Kesempatan Karyawan akan selalu berusaha untuk mengatakan “iya” pada setiap kesempatan di depan mata. Sebab ketika mengatakan “tidak” maka akan muncul ketakutan kesempatan tersebut tidak datang lagi. Sedangkan entrepreneur, karena akan cenderung menolak kesempatan baru dan fokus pada kesempatan yang lebih dulu diambil. d. Keahlian yang Dimiliki Seorang entrepreneur biasanya memiliki keahlian yang terbatas karena lebih sering mempercayakan segala hal pada orang lain atau karyawannya. Berbeda dengan seorang karyawan yang cenderung multi skill, sebab sering diberi tugas untuk mengerjakan banyak hal oleh atasannya.