Anda di halaman 1dari 18

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

Disusun oleh :

Fais Anwar Shidiq

2220101124

Prodi Ekonomi Pembangunan

K-5

Fakultas Ekonomi

MAGELANG, 12 SEPTEMBER 2022


1

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kedudukan dan Fungsi
Pancasila" dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila . Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, baik karena penulisan maupun konten, saya meminta maaf.

Magelang,12 september 2022

Fais Anwar Shidiq

1
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH 3
2.1 Pancasila 3
2.2 Nilai yang terkandung dalam Pancasila 4
2.3 Kedudukan dan Fungsi Pancasila 6
2.4 Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup 8
2.5 Butir butir Pancasila 9
BAB 3 PENUTUP 14
KESIMPULAN 14
SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15

2
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari

bahasa Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip, sendi, alas, dasar,

atau asas. Sila yang pengucapannya panjang (siila) artinya peraturan atau tingkah laku yang
baik. Pancasila dapat berarti batu sendi lima, atau tingkah laku utama, atau pelaksanaan lima
kesusilaan (Pancasila Krama). Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima ideologi utama penyusun
Pancasila merupakan lima sila Pancasila. Ideologi utama tersebut tercantum pada alinea
keempat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Nilai nilai Pancasila sudah ada
sebelum indonesia merdeka karena nilai nilai tersebut berasal dari budaya, adat istiadat, dan
religius, yang kemudian diimplementasikan ke dalam Pancasila.

Sebuah bangsa tanpa pandangan hidup dan dasar negara pasti akan hancur karena negara
tersebut tidak memiliki sebuah fundamental yang kokoh. Pancasila merupakan pandangan
hidup bangsa indonesia, memiliki fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia. Dalam
kedudukannya yang demikian Pancasila menempati kedudukan yang paling tinggi, sebagai
sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional dalam tata
hukum di Indonesia.

Pancasila merupakan satu satunya ideologi bangsa indonesia yang tidak ada yang dapat
menggantikannya atau menyainginya. Pancasila berguna sebagai pemersatu bangsa indonesia,
seperti yang kita ketahui bahwa bangsa indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, bahasa, agama,
dan budaya, dapat disatukan dengan Pancasila

1
2

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?


b. Apa makna dari nilai yang terkandung dalam Pancasila?
c. Apa arti kedudukan dan fungsi Pancasila?
d. Apa makna Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup?
e. Apa butir butir yang terkandung dalam Pancasila?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui Pancasila lebih dalam


b. Mengetahui makna dan nilai Pancasila
c. Mengetahui kedudukan dan fungsi dari Pancasila
d. Mengetahui Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
e. Mengetahui butir butir pancasila

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil yaitu memahami pembaca dalam memahami Pancasila lebh jelas
atau lebih dalam, dapat mengetahui makna, nilai, kedudukan, fungsi, butir butir Pancasila.
Mengamalkan nilai nilai yang terkandung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar
mempunyai jiwa nasionalis yang tinggi.

2
3

BAB II PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pancasila
Pancasila merupakan lima sila yang digunakan sebagai landasan dan pedoman Negara Indonesi
a. Dengan burung Garuda sebagai lambangnya. Pancasila dalam bahasa sanskerta artinya yakni
 panca yang berarti lima lalu sila yang berarti prinsip atau asas dari kehidupan bermasyarakat.
Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa seluruh pelaksaan dan juga penyelenggaraan
pemerintah itu harus mencerminkan nilai-nilai yang terkandung yang terdapat dalam pancasila
dan tidak boleh bertentangan. (Oksep, A. 2015).

Menurut Bunyamin, M (2008) upaya penerapan nilai-nilai Pancasila telah dilakukan oleh
Presiden Soekarno pada tahun 1960-an. Soekarno menguraikan apa saja dasar yang harus
dimiliki oleh Indonesia sebagai Negara merdeka. Beliau menyebutkan beberapa hal yang
pertama ada kebangsaan atau nasionalisme, lalu yang kedua internasionalisme atau
kemanusiaan, mufakat atau permusyawaratan, keadilan sosial, kemudian yang kelima yakni
ketuhanan dan kebudayaan. Lima hal itulah yang menjadi prinsip kemudian diberi nama
Pancasila kemudian…

Pancasila sebagai dasar Negara memiliki makna dalam setiap aspek kehidupan berbangsa,
bermasyarakat, serta bernegara harus berdasarkan pancasila yang memiliki nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan juga nilai keadilan. Secara etimologis
istilah dasar Negara identik dengan norma dasar, cita hukum, cita Negara, dan dasar filsafat
Negara Secara terminologis dasar Negara dapat diartikan sebagai landasan dan sumber-sumber
dari segala sumber hukum dalam membentuk dan menyelenggarakan Negara Dengan demikian
merupakan suatu norma dasar Negara dasar dalam penyelenggaraan bernegara yang menjadi
sumber dari segala sumber hukum sekaligus sebagai cita cita hukum bagi tertulis maupun tidak
tertulis dalam suatu Negara.

Menurut Agus Subagyo (2020), Pancasila merupakan suatu ideologi bangsa Indonesia dalam
konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, di mana seluruh masyarakat berpedoman kepada
pancasila tersebut. Makna pancasila disebutkan seluruh komponen dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara harus mengamalkan amanat dari nilai yang terkandung di dalam pancasila.
Pancasila berhubungan erat dengan pembukaan UUD 1945 bahwa pokok pikiran pembukaan
dari pembukaan UUD 1945 merupakan sila-sila pancasila.

3
4

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia di dalamnya terdapat dua hal pokok yakni
dasar pikiran terdalam dan gagasan kehidupan yang baik. Dasar formal kedudukan Pancasila
sebagai dasar Negara republic Indonesia adalah pembukaan uud 1945 alinea ké 4-hal itu secara
yuridis menjelaskan bahwa pancasila sebagai dasar Negara. Secara historis pancasila itu hasil
dari karya bersama yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 merupakan pandangan
hidup dan dasar negara bangsa Indonesia

2.2 Nilai yang terkandung dalam Pancasila


1. Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa (Nilai Ketuhanan), yaitu:

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan "roh" sekaligus dasar dari keempat sila lainnya.
Ketuhanan Yang Maha Esa bermakna bahwa Bangsa Indonesia adalah Negara yang
monotheisme percaya terhadap Tuhan yang satu bukan sebaliknya. Dengan kata lain, negara
berlandaskan agama. Indonesia

Pancasila dengan sila pertamanya, adalah sebuah falsafah yang sesuai dan bersahabat dengan
agama. Oleh karenanya, sudah seharusnya sebagai Insan yang beriman dan bertakwa kepada
Allah dengan menjalankan perintahnya guna meningkatkan kesalehan kita. Kita sebagai bangsa
Indonesia sudah sepatutnya menyadari realitas kemajemukan Indonesia sebagai sebuah berkah
dari Allah, yang perlu dikembangkan dan dilestarikan. Keberagaman semestinya udak bersifat
hierarkis, melainkan egaliter, dan oleh karena itu berimplikasi pada nilai etis toleransi Sebagai
umat beragama yang beriman dan bertakwa kepada Allah, sudah semestinya kebenaran, kita
menanamkan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan kemuliaan dalam diri, sehingga dapat
meningkatkan moral bangsa.

2. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Nilai Kemanusiaan)

Nilai yang terkandung dari sila kedua pancasila adalah nilai kemanusiaan. Kemanusiaan yang
dimaksud adalah manusia yang adil dan beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan
martabat manusia sebagai makhluk Tuhan, yang diwujudkan dalam semangat saling
menghargai, toleran, yang dalam perilaku sehari-hari didasarkan pada nilai-nilai moral yang
tinggi, serta untuk kepentingan bersama. Dengan mengimplementasikan sila kedua ini
diharapkan bahwa permasalahan yang dialami bangsa saat ini seperti tidak adanya toleransi,
konflik antar golongan, pengangguran, kemiskinan, mafia kasus, korupsi, diskriminasi dan
kesenjangan sosial, tindakan kekerasan, baik secara vertikal maupun horizontal, dapat teratasi

4
5

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia, yaitu:

Indonesia adalah Negara yang kaya akan keberagaman suku, agama, bahasa, budaya, dan ras.
Namun dengan terbentuknya NKRI, dimulailah komitmen bersama untuk terus membentengi
keberagaman itu untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. Itulah makna
yang terkandung dari sila persatuan Indonesia. Sesuai dengan konstitusi tujuan negara ialah
berkewajiban memberikan perlindungan kepada segenap tumpah darah Indonesia dan seluruh
isinya dengan semangat persatuan tersebut. Perlakuan yang sama pada seluruh warga
dimanapun berada haruslah dilakukan oleh pemerintah-tanpa memandang latar belakang suku,
ras, budaya, maupun agamanya. Warga negara dalam semangat kebersamaan seharusnya
melakukan tindakan yang tetap me…

4. Sila Keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan, yaitu:

Konstitusi mengamanatkan untuk mewujudkan negara yang demokratis, yang mana kedaulatan
diserahkan sepenuhnya kepada rakyat. Nilai yang terkandung Sila keempat pancasila adalah
pedoman berdemokrasi Indonesia. Namun bagaimana cara mengimplementasikan demokrasi
Indonesia masih dalam tahap pencarian identitas. Sejak merdeka, Indonesia telah melalui
beberapa tahapan demokrasi, yaitu demokrasi masa revolusi, demokrasi parlementer,
demokrasi terpimpin, demokrasi era orde baru dan demokrasi era reformasi.

Bagaimana dasar demokrasi khas Indonesia, dikemukakan oleh Soekarno di depan sidang
BPUPKI 1 Juni 1945. Soekarno berpidato, Dasar itu ialah dasar mufakat, dasar perwakilan,
dasar permusyawaratan. Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan negara
untuk satu golongan, walaupun golongan kaya Tetapi kita. mendirikan negara,,,satu untuk
semua", satu buat semua, semua buat satu. Saya yakin bahwa syarat yang mutlak untuk kuatnya
Bagaimana dasar demokrasi khas Indonesia, dikemukakan oleh Soekarno di depan sidang
BPUPKI 1 Juni 1945. Soekarno berpidato, "... Dasar itu ialah dasar mufakat, dasar perwakilan,
dasar permusyawaratan. Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan negara
untuk satu golongan, walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara,,,satu untuk
semua", satu buat semua, semua buat satu. Saya yakin bahwa syarat yang mutlak untuk kuatnya
negara Indonesia ialah permusyawaratan perwakilan" (Amin Arjoso ed. 2002, hal 25 dalam
Oetama, dkk). Dengan kata lain demokrasi Indonesia adalah musyawarah mufakat. Namun,
dalam kenyataannya, pelaksanaan praktik politik di Indonesia belum mengutamakan

5
6

permusyawaratan untuk mufakat. Sebaliknya, tren baru yang berkembang pada saat ini
mengarah pada demokrasi transaksional. Uang menjadi kekuatan dalam menguasai politik,
kelompok yang memiliki uang yang berlimpah yang akan menguasai Jan memenangkan
perpolitikan Inilah yang pada akhirnya dikhawatirkan akan memberikan negara kepada kendali
suatu kelompok tertentu.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yaitu:

Sila keadilan sosial mengandung makna bahwa setiap warga negara diperlakukan sama tanpa
adanya perbedaan suku, ras, agama, bahasa, kaya dan miskin, maupun jabatan. Semua warga
negara harus diperlakukan adil oleh negara. Perwujudan dari sila keadilan sosial ini dapat
berupa penegakan hukum dengan asas keadilan bukan keuangan dan jabatan, tidak ada tekanan
baik fisik maupun mental terhadap rakyat, mendapatkan kehidupan yang sejahterah atau
terbebas dari kemiskinan, dan kebodohan, serta dari tekanan pihak asing. Pemerintah berpihak
kepada rakyat yang harus dibela, bukan kepada golongan tertentu yang mempunyai
kepentingan. Itulah prinsip keadilan yang terkandung dalam sila ke-lima. Namun sesungguhnya
prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi anak tangga pertama yang harus
dipijak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Keadilan dalam konteks aturan, kebijakan,
tindakan, dan perlakuan yang adil terhadap rakyatnya dapat membuat masyarakat leluasa
bermusyawarah dan bermufakat mencari solusi persoalan. Tegaknya keadilan membuat bangsa
akan lebih mudah dalam menyatukan kekuatan untuk dapat mewujudkan kemakmurannya yang
bermartabat. Keadilan juga akan mempertebal rasa kemanusiaan dan saling mencintai sesama
ciptaan Tuhan. Akhirnya keadilan dapat membuat setiap orang tenang beribadah tanpa harus
merasa terancam oleh kelompok lain yang berbeda keyakinan

2.3 Kedudukan dan Fungsi Pancasila


Pancasila mengartikan sebagai dasar Negara bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan
kehidupan ketatanegaraan Indonesia yang berdasarkan pancasila. Segala peraturan-peraturan
yang berlaku di Indonesia semua harus bersumber dari Pancasila itu sendiri. Semua tindakan
kekuasaan atau kekuatan pada masyarakat harus berlandaskan peraturan hukum yang berlaku.
Hukum juga yang berlaku sebagai norma di Negara sehingga Indonesia menjadi sebuah Negara
hukum.

Menurut Ani, S. R (2017). Pancasila merupakan suatu ideologi yang dinamis dan terbuka
berarti nilai-nilai yang terkandung di dalamnya perlu dilakukan pengembangan sesuai dengan

6
7

dinamika kehidupan masyarakat Indonesia, secara operasional pancasila bersifat aktual,


adaptif, dan maknanya dapat diperbaharui. Secara yuridis Pancasila sebagai dasar Negara yang
terdapat dalam susunan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang berbunyi "maka disusunlah
kemerdekaan itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu Susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
ketuhanan yang maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan"
dapat dipahami dan disimpulkan bahwa pancasila merupakan dasar Negara Indonesia.

Pancasila merupakan hukum dari segala hukum sumber yang ada di Indonesia yang juga
termasuk asas kerohanian yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4. Pancasila
mewujudkan cita-cita hukum dasar Negara baik hukum yang sifatnya tertulis maupun hukum
yang sifatnya tidak tertulis. Dalam pancasila terkandung norma-norma yang mewajibkan
pemerintahan dan penyelenggara Negara untuk menjaga dan memelihara moral kemanusiaan
juga memegang teguh cita-cita rakyat luhur sesuai dengan pokok pikiran pembukaan UUD
1945.

Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup dan juga dasar Negara republic Indonesia
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila pancasila merupakan arahan dalam kehidupan
kita sehari-hari. Selain itu, fungsi pancasila juga sebagai jati diri bangsa Indonesia Makna
kehidupan bagi Negara Indonesia dapat dilihat dari budaya-budaya dan juga peradaban yang
terdapat di Indonesia. Pancasila dapat dikatakan sebagai pembeda dan jati diri dari Negara
Republik Indonesia dan hal tersebut sangat jelas dapat membedakan Negara Indonesia dengan
Negara lainnya yang ada didunia. Fungsi pancasila lainnya yaitu sebagi ideologi bangsa yakni
terdapat kumpulan ide, keyakaninan, dan juga gagasan yang terkandung dalam sila-sita
pancasila, hal tersebut menyangkut bidang politik, sosial, budaya dan keagamaan. Pancasila
merupakan ideologi terbuka yang berarti keberadaannya bersifat tetap dan dinamis

7
8

Berikut merupakan rincian dari kedudukan pancasila:

1. Pancasila sebagai dasar Negara merupakan sumber dari segala hukum sumber.

2. Pancasila adalah asas tertib hukum Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 dan hal ini
dijabarkan dalam empat pokok pikiran

3. Sebagai cita-cita hukum dasar Negara hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis.

4. Pancasila memiliki norma yang mengharuskan pemerintahan dan golongan memegang teguh
cita-cita moral rakyat yang luhur

5. Sebagai sumber penyelenggara Negara.

2.4 Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup


Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilai-nilainya bersifat
nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka nilai-nilai tersebut merupakan perwujudan
dari aspirasi (cita cita hidup bangsa) (Muzayin, 1992: 16).

Pancasila memberikan arah tentang hukum harus menciptakan keadaan negara yang lebih baik
dengan berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,


persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan
kegunaannya oleh bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat dalam kehidupan
masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan bertindak.

● Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat dalam


kehidupan masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan bertindak.
● Pancasila sebagai pandangan hidupbangsa (Weltanschauung) mengandung unsur-unsur
sebagai berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat istiadat.
● Weltanschauung lebih mengacu pada pandangan hidup yang bersifat praktis.
Driyarkara menegaskan bahwa weltanschauung belum tentu didahului oleh filsafat

8
9

karena pada masyarakat primitif terdapat pandangan hidup (Weltanschauung) yang


tidak didahului rumusan filsafat

Pancasila sebagai Dasar Negara

Philosophische Grondslag dari negara, ideologi negara, staatsidee. Dalam hal tersebut Pancasila
digunakan sebagai dasar mengatur pemerintah negara atau dengan kata lain, Pancasila
digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. (Darmodihardjo, 1991).

Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang meliputi Suasana
kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah,
baik moral maupun hukum negara dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis dalam
Undang-Undang Dasar maupun yang tidak tertulis atau konvensi. Dalam kedudukannya
sebagai dasar Negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum. (Hadiwijono,
2016),

2.5 Butir butir Pancasila


1. SILA PERTAMA Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan “roh” sekaligus dasar dari keempat sila lainnya.
Ketuhanan Yang Maha Esa bermakna bahwa Bangsa Indonesia adalah Negara yang
monotheisme percaya terhadap Tuhan yang satu bukan sebaliknya. Dengan kata lain, negara
Indonesia berlandaskan agama. Pancasila dengan sila pertamanya, adalah sebuah falsafah yang
sesuai dan bersahabat dengan agama. Oleh karenanya, sudah seharusnya sebagai Insan yang
beriman dan bertakwa kepada Allah dengan mendirikan perintahnya guna meningkatkan
kesalehan kita. Kita sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya menyadari realitas
kemajemukan Indonesia sebagai sebuah berkah dari Allah, yang perlu dikembangkan dan
dilestarikan. Keberagaman semestinya tidak bersifat hierarkis, melainkan egaliter, dan oleh
karena itu berimplikasi pada nilai etis toleransi. Sebagai umat beragama yang beriman dan
bertakwa kepada Allah, sudah semestinya kita menanamkan nilai-nilai kebenaran, kebaikan,
kejujuran, dan kemuliaan dalam diri, sehingga meningkatkan moral bangsa.

Contoh penerapan sila pertama dalam kehidupan sehari-hari :

a. Hidup dengan kerukunan dan kedamaian antar umat beragama


b. Memberi kebebasan bagi setiap orang termasuk diri sendiri dalam melaksanakan ibadah
sesuai yang dianut masing masing

9
10

c. Tidak membedakan orang dengan agama yang berbeda dalam sebuah pergaulan

2. SILA KEDUA Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Nilai yang terkandung dari sila kedua pancasila adalah nilai kemanusiaan. Kemanusiaan yang
dimaksud adalah manusia yang adil dan beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan
martabat manusia sebagai makhluk Tuhan, yang diwujudkan dalam semangat saling
menghargai, toleran, yang dalam perilaku sehari-hari didasarkan pada nilai-nilai moral yang
tinggi, serta untuk kepentingan bersama. Dengan meng-implementasikan sila kedua ini
diharapkan bahwa permasalahan yang dialami bangsa saat ini seperti tidak adanya toleransi,
konflik antar golongan, pengangguran, kemiskinan, mafia kasus, korupsi, diskriminasi dan
kesenjangan sosial, tindakan kekerasan, baik secara vertikal maupun horizontal, dapat teratasi.

Contoh penerapan sila kedua :

a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu
kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. SILA KETIGA Persatuan Indonesia

Indonesia adalah Negara yang kaya akan keberagaman suku, agama, bahasa, budaya, dan ras.
Namun dengan terbentuknya NKRI, dimulailah komitmen bersama untuk terus membentengi
keberagaman itu untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. Itulah makna
yang terkandung dari sila persatuan Indonesia. Sesuai dengan konstitusi tujuan negara ialah

10
11

berkewajiban memberikan perlindungan kepada segenap tumpah darah Indonesia dan seluruh
isinya dengan semangat persatuan tersebut. Perlakuan yang sama pada seluruh warga
dimananapun berada haruslah dilakukan oleh pemerintah tanpa memandang latar belakang
suku, ras, budaya, maupun agamanya. Warga negara dalam semangat kebersamaan seharusnya
melakukan tindakan yang tetap menunjukkan sikap dan perbuatan yang NKRI untuk
kebahagiaan dan kemajuan bersama. Semangat persatuan inilah yang harus terus dijaga agar
NKRI tetap eksis, dan dapat menjadi kuat karena terbangun dari jalinan keberagaman yang
harmonis.

Contoh penerapannya:

a. Menjaga ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat dengan persatuan yang


dibina bersama
b. Tingkatkan toleransi sosial pada keberagaman di dalam masyarakat
c. Mendahulukan kepentingan negara

4. SILA KEEMPAT Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

Konstitusi mengamanatkan untuk mewujudkan negara yang demokratis, yang mana kedaulatan
diserahkan sepenuhnya kepada rakyat. Nilai yang terkandung Sila keempat pancasila adalah
pedoman berdemokrasi Indonesia. Namun bagaimana cara mengimplementasikan demokrasi
Indonesia masih dalam tahap pencarian identitas. Sejak merdeka, Indonesia telah melalui
be-berapa tahapan demokrasi, yaitu demokrasi masa revolusi, demokrasi parlementer,
demokrasi terpimpin, demokrasi era orde baru dan demokrasi era reformasi. Bagaimana dasar
demokrasi khas Indonesia, dikemukakan oleh Soekarno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945.
Soekarno berpidato, “… Dasar itu ialah dasar mufakat, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan. Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan negara untuk
satu golongan, walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara, „satu untuk semua‟,
satu buat semua, semua buat satu. Saya yakin bahwa syarat yang mutlak untuk kuatnya negara
Indonesia ialah per-musyawaratan perwakilan” (Amin Arjoso ed. 2002, hal 25 dalam Oetama,
dkk). Dengan kata lain demokrasi Indonesia adalah musyawarah mufakat. Namun, dalam
kenyataannya, pelaksanaan praktik politik di Indonesia belum mengutamakan
permusyawaratan untuk mufakat. Sebaliknya, tren baru yang berkembang pada saat ini

11
12

mengarah pada demokrasi transaksional. Uang menjadi kekuatan dalam menguasai politik,
kelompok yang memiliki uang yang berlimpah yang akan menguasai dan memenangkan
perpolitikan. Inilah yang pada akhirnya dikhawatirkan akan memberikan negara kepada kendali
suatu kelompok tertentu. Kondisi ini akan diperparah apabila demokrasi ekonomi, dan sosial
tidak dilakukan, dan pemimpin yang visioner tidak dimiliki. Oleh karena itu, penting untuk
mengkaji ulang gagasan demokrasi sesungguhnya sesuai dengan amanat sila ke empat
pancasila.

Contoh penerapannya:

a. Membuat keputusan dengan cara musyawarah untuk mufakat atau keputusan bersama
b. Tidak memaksakan pendapat sendiri pada orang lain
c. berperan dalam kegiatan di lingkungan masyarakat

5. SILA KELIMA Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila keadilan sosial mengandung makna bahwa setiap warga negara diperlakukan sama tanpa
adanya perbedaan suku, ras, agama, bahasa, kaya dan miskin, maupun jabatan. Semua
warganegara harus diperlakukan adil oleh negara. Perwujudan dari sila keadilan sosial ini dapat
berupa penegakan hukum dengan asas keadilan bukan keuangan dan jabatan, tidak ada tekanan
baik fisik maupun mental terhadap rakyat, mendapatkan kehidupan yang sejahterah atau
terbebas dari kemiskinan, dan kebodohan, serta dari tekanan pihak asing. Pemerintah berpihak
kepada rakyat yang harus dibela, bukan kepada golongan tertentu yang mempunyai
kepentingan. Itulah prinsip keadilan yang terkandung dalam sila ke-lima. Namun sesungguhnya
prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi anak tangga pertama yang harus
dipijak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keadilan dalam konteks aturan, kebijakan,
tindakan, dan perlakuan yang adil terhadap rakyatnya dapat membuat masyarakat leluasa
bermusyawarah dan bermufakat mencari solusi persoalan. Tegaknya keadilan membuat bangsa
akan lebih mudah dalam menyatukan kekuatan untuk dapat mewujudkan kemakmurannya yang
bermartabat. Keadilan juga akan mempertebal rasa kemanusiaan dan saling mencintai sesama
ciptaan Tuhan. Akhirnya keadilan dapat membuat setiap orang tenang beribadah tanpa harus
merasa terancam oleh kelompok lain yang berbeda keyakinan.

Contoh penerapan:

a. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
gotong-royong.

12
13

b. Bersikap adil.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak-hak orang lain.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak bersifat boros.
h. Tidak bergaya hidup mewah.
i. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
j. Suka bekerja keras.
k. Menghargai hasil karya orang lain.
l. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

13
14

BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN
Kesimpulannya Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang memiliki fungsi,
kedudukan, yang sangat penting bagi bangsa Indonesia yang dijadikan pandangan hidup dan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya perlu diimplementasikan ke dalam norma praktik
kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menjaga konsistensi dan relevansinya. Sila-sila
pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat hirarkis dan sistematis. Pancasila sebagai dasar
Negara memiliki makna dalam setiap aspek kehidupan berbangsa, bermasyarakat, serta
bernegara harus Berdasarkan pancasila yang memiliki nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan. Dasar formal kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara
republic Indonesia adalah pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 hal itu secara yuridis menjelaskan
bahwa pancasila sebagai dasar Negara Pancasila untuk menjaga eksistensi bangsa Indonesia
sangat penting dikarenakan pancasila merupakan dasar Negara dan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Upaya dan perubahan dalam mengimplementasikan nilai pancasila agar terjaganya
akseptabilitas dan kredibilitas pancasila oleh warga Negara dan warga masyarakat Indonesia.

SARAN 
Penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan
hal yang sanagat disarankan bahkan diwajibkan bagi seluruh masyarakat indonesia. Dan
pendidikan Pancasila harus diterapkan atau ditanamkan sejak dini agar kelak dewasa Pancasila
sudah melekat dalam dirinya berupa karakter dan kepribadiannya dalam kehidupan
bermasyarakat.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

https://sipejar.um.ac.id/pluginfile.php/1175127/mod_resource/content/2/Pertemuan%205_Panc
asila%20sebagai%20Pandangan%20Hidup%20dan%20sebagai%20dasar%20negara%20Revisi
.pdf

https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jbti/article/download/7904/pdf

https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/download/1302/505/

https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jiip/article/download/1634/1082

15

Anda mungkin juga menyukai