Anda di halaman 1dari 6
(Wijaya, 2004), Pobon manggis berdam rapat, tingginya dapat mencapai 6-25 m, batangnya lurus, cabangnya simetris membentuk piramid kearah ujung tanaman, oe uf 4 TINJAUAN PUSTAKA i ag i i 46 Botani Tanaman Manggis if Fo ‘Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan i} a2 tropis di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atan Indonesia, i it Tanaman ini kemudian menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daetah tropis iu : i lainnya seperti Stilangka, Malagasi, Karibia, Hawai, dan Australia Utara gizat Manggis (Garcinia mangostana L) tergolong dalam family Guttiferae dan al a : termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae. Buah manggis merupakan buah yang 85 eksotik karena memiliki wama yang menarik dan kandungan gizi yang tinggi, : 3 arena itu buah manggis memiliki prospek yang. cuknp baik untuk dikembangkan & i z Senma bagian tanaman mengeluarkan getah berwama kuning jika tertuka (Ashari, 1995). Posisi duduk daun manggis berlawanan dan tangkai daun pendek, (060g uejuevied imnsul) aa nw edi 4H ©) Daunnya tebal, lebar dengan ukuwan 15- S cm x 7-13 cm, berwama hija Kekuning-kuningan pada sisi bawah, sedangkan pada bagian dekat dawn utama ‘daquuns uoepngasueus Wop uoduunuooueK odUDS 1a berwama pucat. Bunganya soliter atau berpasangan di njng tanas, tangkai bunga pendek dan tebal, Kelopak bunganya sebanyak 4 tersusun teratur dan berpasangan, ‘mahkota bunganya tebal dan berdaging berjumlah 4, bunga jantan rudimenter, dan bakal buah sessil, 4-8 ruang (Ashari, 1995). t i y E i ‘ i 5 i Budidaya Tanaman Manggis Tanaman manggis merupakan tanaman yang cocok hidup di daerah tropis basah. Tanaman ini hidup dengan baik pada daerah panas dengan kelembaban tinggi, namun musim panas yang kering dan pendek berguna untuk mendorong “yojos0w mons uono(uy ney Le UosyNLad ‘uosodo| UOUNENAvad “YoHLY} BfsOH UsyoUad ‘uOR|atied ‘UDYppUad UDBuRUEdaY HmUN DAUDY LodNBLag -O inisiasi pembungaan bersama dengan suplai air yang Kontinn Pertumbuhan tanaman lambat pada sub 20 °C, sedangkan batas temperature tertinggi antara 38-40 °C (Ashari, 1995), Ayssoaiup jesnynouBy 1060g 5 ditanam di musim hujan kecuali di daerah yang beririgasi sepanjang talnm. Media tanam terdiri dari campuran pasir, tanah, dan bahan organik halus dengan perbandingan 3:2:1. Jarak tanam pada bedengan 3 x 3 em dan jarak antar baris » u i Tanaman manggis tumbuh didaerah rendah sampai ketinggian di bawah i zz 1.000 m dpl. Pertumbulian terbaik dicapai pada daerah dengan ketinggian 500-600 i zeke 1m dpl. Curah bujan yang diperluken adalah 1 $00-2 500 mum/tabum dan merata gf. Hi sepanjang tahun. Temperatur udara yang ideal berada pada kisaran 22-32 °C. ul ‘ : Jenis tanah yang sesuai adalah tanah yang subur, gembur, dan mengandung bahan oF ae organik dengan pH tanah 5-7 serta memiliki drainase baik dan kedalaman air i { aS tanah 50-200 m (Prihatman, 2000). t ; uf Pohon manggis dapat diperbanyak dengan biji atau bibit basil y i : penyambungan pucuk dan susuan. Pohon yang ditanam dari biji bara berbunga Bare pada umur 10-15 tahun sedangkan yang ditanam dari bibit hasil sambungan dapat ik berbunga pada umur 5-7 tabu, Perbanyakan dengan biji dilakukan pada bedengan is dengan ukuran lebar 100-120 cm dan jatak antar bedengan 60-100 cm. Bibit i Ez 5 cm dengan kedalaman 0.5 ~ 1.0 em. ‘Tempat pembibitan diberi atap jerami atau daun kelapa, Karena tanaman (060g uejuevied imnsul) aa nw edi 4H ©) manggis membutuhkan naungan. Fungsi naungan pada areal pembibitan adalah untuk mengatur sinar matahari yang masuk ke pembibitan sehingga berkisar antara 30-60 %, menciptakan iklim mikro yang sesuai dengan pertumbuhan awal ‘Jequuns uoepngafeu! Wop uDdusnuooueKL DduD} 1 bibit, menghindari bibit dari sengatan matahari langsung yang dapat membakar daun-daun muda, menurunkan subu tanah di siang hari, memelihara kelembaban tanah, mengurangi derasnya curahan air hujan, dan menghemat penyiraman air t i y E i ‘ i 5 i (Prastowo er al, 2006). Pada awal pertumbuban, manggis memerlukan pengairan ‘yang cup (Prihatman, 2000). Antioksidan, Potensi manggis tidak hanya terbatas pada buahnya saja, tetapi juga hampir seluruh bagian tumbuhan manggis menyimpan potensi yang sangat “yojos0w mons uono(uy ney Le UosyNLad ‘uosodo| UOUNENAvad “YoHLY} BfsOH UsyoUad ‘uOR|atied ‘UDYppUad UDBuRUEdaY HmUN DAUDY LodNBLag -O bermanfaat bagi kehidupan manusia, Menurut Sidik (2008), buah manggis menyimpan banyak manfaat dan perlu digali lebih dalam agar dapat menenmikan Khasiamya yang lebih banyak lagi. Secara empirik, manggis berkhasiat seperti Ayssoaiup jesnynouBy 1060g 6 kayu bateng G. dulcis. Sukamat (2006) menyatakan bahwa seuyawa (1) diketalui memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi terhadap radikal bebas DPPH (2.2- Diphenil-1-pikrilhidrazil) Antiradikal bebas (antioksidan) adalah bahan yang dalam kadar rendab dapat mencegah tetjadinya oksidasi dari substrat yang muda teroksidasi. y u i berikut: akarnya berguna mengatasi haid yang tidak teratur, knit batangnya i zz (Kambium) dapat mengatasi diare, disentri dan sariawan mulut. Buahnya dapat i eek e digunakan sebagai bahan sari buah atau dikonsumsi secara langsung. Selain itu, gf. Hi kulit buah manggis dapat digunakan untuk: astringent, diare, disentri, radang ul i : saloren emih, redang ammudel,, pendarahon.iumms, cbat vacing,. wasir, borok, oF 2 i ‘tumor dalam rongga mulut dan kerongkongan, serta sariawan. uf aS Kandungan kimia kulit buah manggis (perikarp) diketahui terdapat i ; uf senyawa biologis aktif yang diidentifikasi sebagai xanthon, mangostin, garsinon, y i : flavonoid dan tanin, yang memiliki sifat menyembubkan berbagai penyakit Bare (Soedibyo, 2008). Penelitian sebelumnya terhadap tanaman Garcinia dulcis a8 (Roxb) ditemukan dua senyawa xanthon sederhanayaity. 1.3,4,5.8- is pentahidroksisanton (1) dan 1,4,5,8-tetrahidroksisanton (2) yang diisolasi dari i 2 (060g uejuevied imnsul) aa nw edi 4H ©) Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat spesies oksigen reaktif'spesies nitrogen reaktif, dan juga radikal bebas sehingga antioksidan dapat mencegah penyakit-penyakit yang dibmbungkan dengan radikal bebas seperti karsinogenesis, Kardiovaskuler. dan penuaan. Dalimartha dan Soedibyo (1998) menyebutkan bahwa radikal bebas merupakan statu molekul yang sangat reaktif karena mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas ‘Jequuns uoepngafeu! Wop uDdusnuooueKL DduD} 1 t i y E i ‘ i 5 i sangat reaktif Karena kehilangan sat atau lebih elektron yang bermuatan listrik, dan untuk mengembalikan keseimbangan maka radikal bebas berusaha ‘mendapatkan elektron dari molekul tain atau melepas elektron yang tidak berpasangan tersebut. Metode uji antioksidan dengan DPPH dipilih karena metode ini adalah metode sederhana untuk evaluasi aktivitas antioksidan dari senyawa bahan alam Fagliano, 1999). Senyawa yang aktif sebagai antioksidan akan mereduksi radikal bebas DPPH (dlifenil pikril hidrazil) (Conforti, 2002). Besamya aktivitas penangkap radikal bebas dinyatakan dengan nilai ICs yaitu besamya kousentrasi “yojos0w mons uono(uy ney Le UosyNLad ‘uosodo| UOUNENAvad “YoHLY} BfsOH UsyoUad ‘uOR|atied ‘UDYppUad UDBuRUEdaY HmUN DAUDY LodNBLag -O Ayssoaiup jesnynouBy 1060g 7 Tanin dibagi menjadi dua kelompok atas dasar tipe struktur dan altivitasnya tethadap senyawa hidrolotik rerutama asam, tanin terkondensasi (condensed raniri) dan tanin yang dapat dihidrolosis (byrolyzable tain) (Naczk er al, 2004). Memurut Soedibyo (2008) tanin merupakan salah satu senyawa bioaktif fenol yang » oe i i i larutan ji yang mampu menurunkan 50 % absorbansi DPPH dibandingkan dengan larutan blanko (Lannang, 2005) Hu ™ “ Bree eg? Senyawa Polifenol isis e a olifenol m spektrum Inas dengan sifat kelarutan pada suatu pelarut ay Polifenol memiliki spektrum Iuas dengan sifat kelarutan pad: eli i : ze yang, berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh gugus hidroksil pada senyawa yang, iu if dimiliki tersebut berbeda jumlah dan posisinya, Polifenol alami merupakan 33 ze golongan dari suat senyawa metabolit selunder tanaman, termasuk didalamnya ui 8 adalah golongan tanin, flavonoid, Katekin, xanthon, Karotenoid, gs Salah satu dari senyawa polifenol alami adalah senyawa tanin, Tanin as adalah senyawa fenolik Kompleks yang memiliki berat molekul 500 ~ 3 ae wate fenolik: kompleks iki b ilekul 500 — 3 000. & Ez terkandmg dalam Kuli buah manggis. Senyawa tanin biasanya akan ‘menimbulkan wara coklat pada bagian buah jika teroksidasi (060g uejuevied imnsul) aa nw edi 4H ©) Senyawa-senyawa polifenol Tain seperti flavonoid mampu menghambat reaksi oksidasi melalui mekanisme penangkapan radikal (radical scavenging) ‘daquuns uoepngasueus Wop uoduunuooueK odUDS 1a dengan cara menyumbangkan satu elektron pada elektron yang tidak berpasangan dalam radikal bebas sehingga banyaknya radikal bebas menjadi berkurang Penenman kapasitas bioaktif polifenol ekstrak kulit buah dapat dilakakan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteu (Singleton and Rossi, 1965). t i y E i ‘ i 5 i Serapan diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 756 nm. Pada analisis kandungan senyawa polifenol digunakan asam galat sebagai standar Pemupukan Penambalan unsur hara ke dalam tanah idealnya adalah melengkapi jumlah unsor yang telah tersedia di dalam tanah hingga jumlah nitrogen, kalium, “yojos0w mons uono(uy ney Le UosyNLad ‘uosodo| UOUNENAvad “YoHLY} BfsOH UsyoUad ‘uOR|atied ‘UDYppUad UDBuRUEdaY HmUN DAUDY LodNBLag -O dan fosfor yang tersedia untuk tanaman menjadi tepat (Buckman, 1982). Unsur ‘bara makro yang paling banyak digunakan adalah N, P. dan K. Ketiga unsur ini memiliki peranan yang sangat penting terhadap pertumbuhan, perbaikan kualitas, Ayssoaiup jesnynouBy 1060g 8 (© 10 tahun) memiliki dosis sepuluh kali lebib besar dibandingkan tanaman pada masa juvenile. Dosis pupuk yang diberikan tersebut adalah 1 000 gram 1urea/pohon, 2 500 gram/pohon SP-36 dan 1 500 gram/pohon KCI » u i dan produksi tanaman, ketiga unsur ini akan saling berinteraksi satu sama lain i zz dalam menunjang pertumbuhan tanaman, Unsur nitrogen dapat diperoleh dari u #6 pupuk urea dan ZA. Unsur fosfor dapat diperoleh dari pupuk TSP/SP-36, gf. Hi sedangakan unsur kalium dalam KCI dan ZX (Rauf, et. al., 2000), ul : : Pemupilm snmggis dipaiuken untuk; smeningtadian inatitas dan oF Fa kuantitas buah manggis yang dihasilkan. Menurut Poerwanto (2004), pemupukan, uf aS manggis dilakukan secara dua tahap, yaitu pemupukan untuk fase juvenile dan t ; uf tanaman yang sdah menghasilkan buah, Pupuk yang diberikan kepada tanaman y i : terdiri dari pupuik organik (pupnik kandang) dan pupuk anorganik (Urea, SP-36. Bare dan KCT). Tanaman manggis yang masih berumur 4-6 tahun sebaiknya diberikan_ ik pupnk urea 200 gram/pohon, SP-36 100 gram/pohon, dan KCI 100 gram/pohon. is Pemupukan pada tanaman manggis yang telah memasuki masa produktif i Ez Yaacob dan Tindall (1995) merangkum beberapa hasil penelitian dan Kebiasaan petani memupukan tanaman manggis di Malaysia dan Thailand, (060g uejuevied imnsul) aa nw edi 4H ©) rekomendasi campuran pupuk yang biasa diberikan untuk tanaman manggis adalah nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK). Campuran ini direkomendasikan bervariasi diantaranya 15:15:10, 10:10:9, 10:10:14, dan 9:24:24. Campuran ‘daquuns uoepngasueus Wop uoduunuooueK odUDS 1a terakhir biasanya direkomendasikan pada pohon menjelang pemasakan buah, Unsur N merupakan unsur yang cepat terlihat pengarulmya terbadap tanaman. Peran utama nitrogen (N) bagi tanaman adalah merangsang t i y E i ‘ i 5 i pertumbuhan vegetatif, Khususnya batang, cabang, dan dawn, Unsur N juga mempengarihi wama hijan pada dawn yang penting bagi tanaman untuk melakukan fotosintesis, Sedangkan pada tanaman serealia, nitrogen berperan penting dalam meningkatkan jumlah anakan, jumlah bulir, dan kandungan protein. Kekurangan unsur N dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan daun berwarna kekuningan serta sistem perakaran terbatas (Buckman dan Brady, 1982), Tanaman yang Kekurangan nitrogen akan mengalami penguningan pada “yojos0w mons uono(uy ney Le UosyNLad ‘uosodo| UOUNENAvad “YoHLY} BfsOH UsyoUad ‘uOR|atied ‘UDYppUad UDBuRUEdaY HmUN DAUDY LodNBLag -O dawn dan berhubungan dengan penghambatan sintesis klorofil. Kekurangon yang Ayssoaiup jesnynouBy 1060g 9 tanaman serealia, dan memberikan kekebalan kepada tanaman terhadap penyakit tertentu (Buckman dan Brady, 1982). Soepardi (1983) menyatakan balwa fosfor mempakan unsur yang berperan penting dalam metabolisme energi dan y oF i j i berlebihan akan melemabkan pertumbuhan trubus yang akan berhenti lebih cepat ie dari yang normal dan diikuti penggnguran daun lebih awal. Sedangkan iu a stip itis OS ac gil pica veep gf. Hi berlebih, pembentukan buah yang sedikit, bush relatif besar, lunak, wamanya 9 ga5g2 jelek, dan tidak berasa, Selain itu, buah akan rentan terhadap kerusakan 5 i? ek, dan tidak berasa, Selain itu, buab ak lethadap kerusaka haga ‘Memurut Siauw (2006) pemberian pupnk nitrogen memberikan respon uf aS pertumbuhan yang cepat pada bagian vegetatif tanaman manggis. Nitrogen tidak t : uf memberikan peugaruh tethadap peningkatan kualitas buah juga peningkatan a: i : |jumlah produksi tanaman manggis. u é ‘Unsur fosfor (P) bagi tanaman berpengaruh terhadap pembelahan sel, 5 pembentukan lemak serta albumin, pembuahan dan pembentukan bij tl nbentukan Jemak bu ybuahan di nbentukan bi 28 perkembangan akar khususnya akar lateral dan akar serabut, kekuatan batang pada s z persenyawaan Kompleks. Selain itu, juga berperan sebagai aktivator, Kofaktor, proses enzimatis, dan proses fisiologis. (060g uejuevied imnsul) aa nw edi 4H ©) Betdasarkan hasil penelitian Wulandati (2009) pemberian aplikasi kalsium dosis 3.5 ton Ca*yha (17.5 ton dolomit/ha) mampu mengurangi munculnya getah Inning pada permukaan kulit buah manggis. Berdasarkan simanjuntak (2006), ‘Jequuns uoepngafeu! Wop uDdusnuooueKL DduD} 1 pemberian pupuk kalium memberikan respon yang baik terhadap pertumbuhan jumlah bunga pada tanaman manggis, Pemberian pupuk kalium tidak berpengaru tethadap jumlah bunga yang rontok namun lebih berpengaruh terhadap jumlah t i y E i ‘ i 5 i ‘buah yang rontok. semakin tinggi dosis pupuk K yang diberikan maka kandungan K pada bagian buah semakin tinggi Namun peningkatan pupuk K_ tidak ‘memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan kualites buah tanaman ‘manggis. Peningkatan pemupukan K lebih menunjukkan hasil yang tinggi tethadap mutu fisik buah manggis yang meliputi bobot buah, tebal kulit, bobot lit, diameter transversal dan longitudinal buah, Penambahan pupuk K juga dapat meningkatkan total padatan terlarut pada buah (PTT), “yojos0w mons uono(uy ney Le UosyNLad ‘uosodo| UOUNENAvad “YoHLY} BfsOH UsyoUad ‘uOR|atied ‘UDYppUad UDBuRUEdaY HmUN DAUDY LodNBLag -O Ayssoaiup jesnynouBy 1060g

Anda mungkin juga menyukai