Anda di halaman 1dari 8

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian tentang Peran Ibu dalam

Memilih Menu Makanan yang Bergizi pada Balita di Desa Pakong Kecamatan

Pakong Kabupaten Pamekasan.

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini meliputi data umum dan data khusus. Data umum

menggambar umur, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan yang di dapat

sedangkan data khusus meliputi Peran Ibu dalam Memilih Menu Makanan yang

Bergizi pada Balita di Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan

2019.

4.1.1 Data Umum

1. Deskripsi Tempat Penelitian

a. Data Geografi

Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan mempunyai

luas 362 km2 dengan batas-batas wilayah:

1) Batas Sebelah Utara : Desa Sumber Waru

2) Batas Sebelah Timur : Desa Seddur

3) Batas Sebelah Selatan : Desa Bandungan

4) Batas Sebelah Barat : Desa Lebbek


b. Data Demografi

Jumlah penduduk di Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten

Pamekasan sebanyak 7.164 jiwa, dengan jumlah laki-laki 3.141 Jiwa dan

jumlah perempuan 4.023 jiwa. Mata pencaharian penduduk sebagian

besar adalah petani, pedagang/ wiraswasta, pegawai negeri.

2. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Responden


di Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan
Tahun 2019.

No Umur Frekuensi (f) Prensentase (%)


1 20-30 Thn 22 55
2 31-40 Thn 18 45
3 41-50 Thn 0 0
Total 40 100
Sumber: Data Primer (2019)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa karakteristik

responden berdasarkan usia sebagian besar responden berusia 20-30 tahun

sebanyak 22 orang (55%) dan tidak satupun responden berusia 41-50

tahun sebanyak 0 orang (0%).


b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan


Terakhir Responden di Desa Pakong Kecamatan Pakong
Kabupaten Pamekasan Tahun 2019.

No Pendidikan Frekuensi (f) Prensentase (%)


1 Tidak Sekolah 2 5
2 SD/ MI 12 30
3 SMP/ MTs 10 25
4 SMA/ MA 8 20
5 PT/ Akademi 8 20
Total 40 100
Sumber: Data Primer (2019)

Berdasrkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa karakteristik

responden berdasarkan pendidikan terakhir hamper setenganya responden

SD/MI sebanyak 12 orang (30%) dan sebagian kecil responden tidak

sekolah sebanyak 2 orang (5%)

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan


Terakhir Responden di Desa Pakong Kecamatan Pakong
Kabupaten Pamekasan Tahun 2019.

No Pekerjaan : Frekuensi (f) Prensentase (%)


1 Tidak Bekerja 0 0
2 Petani 17 43
3 Wiraswasta 14 35
4 PNS 8 20
5 TNI 1 3
Total 40 100
Sumber: Data Primer (2019)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa karakteristik responden

berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden petani sebanyak 17 orang

(43%), dan tidak satupun responden tidak bekerja sebanyak 0 orang (0%)
4.1.2 Data Khusus

Data ini menggambarkan data khusu responden mengenai Peran Ibu dalam

Memilih Menu Makanan yang Bergizi pada Balita di Desa Pakong Kecamatan

Pakong Kabupaten Pamekasan meliputi.

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Peran Ibu dalam


Memilih Menu Makanan yang Bergizi pada Balita di Desa
Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan 2019.

No Kategori Frekuensi (f) Presentase (%)


1 Baik 7 18
2 Cukup 12 30
3 Kurang 21 53
Total 40 100
Sumber : Data Primmer 2019

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa karakteristik responden

berdasarkan peran ibu dalam memilih menu makanan yang bergizi pada balita di

Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan sebagian besar

responden dikateggorikan kurang sebanyak orang 21 (53%) dan sebagian kecil

responden dikategorikan baik sebanyak 7 orang (18%).

4.2 Pembahasan

Hasil penelitian didapatkan bahwa Peran Ibu dalam Memilih Menu

Makanan yang Bergizi pada Balita di Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten

Pamekasan sebagian besar kurang sebanyak 21 orang (53%) dan sebagian kecil

peran baik sebanyak 7 orang (18%). Hal ini terdapat beberapa faktor yang

menyebabkan peran ibu yang kurang optimal salah satunya yaitu pendidikan

terakhir. Responden dengan pendidikan terakhir SD/ MI sebanyak 12 orang

(30%). Dengan hal ini dapat diketahui pendidikan memiliki peran yang penting
karena pendidikan yang tinggi seseorang akan mudah menyerap informasi yang

diperoleh meskipun pendidikan diperoleh tidak hanya dari pendidikan formal,

bahkan masyarakat bisa memperoleh pengetahuan non formal, seperti adanya

penyuluhan dan konseling pada masyarakat yang mempunyai balita khususnya

berkaitan dengan pemilihan menu makanan yang bergizi. Namun pendidikan non

formal ini masih banyak yang belum masyarakat pahami dikarenakan tingkat

pendidikan masyarakat yang belum mampu memahami pengetahuan yang

diberikan. Ibu berperan dalam hal pemilihan dan menentukan makanan yang

boleh dikonsumsi anak atau makanan yang akan dihidangkan seperti nasi, lauk,

susu, sayur-sayuran, dan buah buahan, kebutuhan nutrisi pada anak dibutuhkan

untuk tumbuh dan berkembang, setiap anak mempunyai kebutuhan nutrisi yang

berbeda dengan karakteristik yang khas dalam mengkonsumsi makanan, Oleh

karena itu untuk menentukan makanan yang tepat pada anak, tentukan jumlah

kebutuhan nutrisi dan tentukan pula jenis bahan makanan yang dapat dipilih untuk

diolah sesuai dengan menu yang diinginkan, dalam hal ini dapat disimpulkan

bahwa orang tua yang memiliki pendidikkan menengah ke bawah dapat memiliki

prilaku yang kurang baik dalam pemenuhan gizi pada balita seperti memaksa anak

untuk makan, membiarkan anak makan makanan mie instan atau makanan

kemasan yang banyak mengandung MSG (Mono Sodium Glutamat), dan

menggoreng makanan balita menggunakan minyak goreng yang dipakai secara

berulang.

Ibu sebagai pengasuh mempunyai peran yang penting dalam hal yang

berkaitan dengan makanan, mulai dari penyusunan menu makanan, pembelian,

pemberian makanan pada anak, pola makan anak dan frekuensi makan anak.
kesemuanya itu sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Teori yang

dikemukakan oleh Agus S. Suryosubroto (2012) yang menyatakan pendidikan

adalah sebuah proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau kelompok dan

juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.`

Karakteristik pekerjaan juga mempengaruhi peran orang tua kurang dalam

pemberian gizi pada balita. Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar

pekrjaan responden adalah petani sebanyak 17 orang (43%). Kesibukan orang tua

dengan menjalani pekerjaan sebagai petani mengakibatkan orang tua kurang

memantau dalam pemenuhan gizi pada balitanya. Orang tua lebih banyak

menghabiskan waktu di sawah, dan menitipkan anaknya kepada keluarga lain

seperti kakek atau neneknya yang kurang memperhatikan asupan gizi/ makanan

yang dikonsumsinya seperti membiarkan makanan ringan atau cepat saji jika anak

tidak mau makan. Sehingga hal ini mengakibatkan kebutuhan kebutuhan gizi anak

kurang. Dengan asupan gizi yang tidak seimbang akan berdampak pada kesehatan

balita, terlebih untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya yang menjadi

kurang optimal. Kecendrungan anak yang enggan mengkonsumsi sayur dan buah

membuat ibu harus lebih kreatif dalam sajian makananya, ibu bisa mengakalinya

dengan memilih produk-produk makanan yang bernutrisi dan disajikan dalam

bentuk lain sehinggan lebih menarik perhatian anak untuk mengkonsumsinya.

Pemenuhan gizi seimbang sangat penting untuk perkembangan anak dan

bosa terhindar dari penyakit. Kekurangan maupun kelebihan gizi dapat

mengganggu kesehatan. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh

memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga

memungkinkan pertumbuhan fisik, pperkembangan otak kemampuan kerja dan


kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang bila

tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat esensial. Status gizi lebih

terjadi apa bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga

menimbulkan efek toksis atau membahayakan. Memantau pertumbuhan anak

sangat bermanfaat untuk mengetahui apakah gizi anak sudah terpenuhi atau tidak

sebab anak yang tidak tumbuh dengan normal pasti memiliki gangguan gizi.

Selain itu dengan memantau pertumbuhan anak, orang tua bisa mengetahui

kelainan pertumbuhan pada anak jika anak telah sakit. Pendapat ini sejalan dengan

pernyataan dari Suparyanto (2010) bahwa mendetksi dini tumbuh kembang anak

dapat memberikan beberapa manfaat yaitu orang tua bisa mengetahui

pertumbuhan dan perkembangan anak, sebagai upaya untuk menjata dan

mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan social, dapat

mengetahui kelainan yang terjadi pada tumbuh kembang anak, dapat lebih mudah

mencari penyebab dan pencegahan lebih awal jika terjadi kelainan pada tumbuh

kembang anak.

Prilaku yang dilakukan orang tua diharapkan tepat dalam memenuhi

kebutuhan gizi anaknya, demikian juga dengan adanya anggota keluarga yang

masih balita perlu diperhatikan pola pemenuhan gizi yang baik. Memeberikan

susu kepada anaknya dapat mempertahankan kebutuhan cairan dalam tubuh,

menyajikan makanan yang diinginkan dapat menarik perhatian atau keinginan

anak itu sendiri dalam menambah nafsu makan, menghindari anak makan yang

berlebihan merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan berat badan ideal

dan memberikan makanan selingan yang baik bagi anak. Menurut teori Pradana,

A (2012) Pekrjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan untuk menunjang


kehidupannya. Bekerja umumnya menyita waktu sehingga dapat mempengaruhi

hal-hal lain termasuk juga dalam menegtahui sesuatu di luar pekerjaanya.

Anda mungkin juga menyukai