Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian tentang Peran Ibu dalam
Memilih Menu Makanan yang Bergizi pada Balita di Desa Pakong Kecamatan
Hasil penelitian ini meliputi data umum dan data khusus. Data umum
sedangkan data khusus meliputi Peran Ibu dalam Memilih Menu Makanan yang
2019.
a. Data Geografi
Pamekasan sebanyak 7.164 jiwa, dengan jumlah laki-laki 3.141 Jiwa dan
2. Karakteristik Responden
(43%), dan tidak satupun responden tidak bekerja sebanyak 0 orang (0%)
4.1.2 Data Khusus
Data ini menggambarkan data khusu responden mengenai Peran Ibu dalam
Memilih Menu Makanan yang Bergizi pada Balita di Desa Pakong Kecamatan
berdasarkan peran ibu dalam memilih menu makanan yang bergizi pada balita di
4.2 Pembahasan
Makanan yang Bergizi pada Balita di Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten
Pamekasan sebagian besar kurang sebanyak 21 orang (53%) dan sebagian kecil
peran baik sebanyak 7 orang (18%). Hal ini terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan peran ibu yang kurang optimal salah satunya yaitu pendidikan
(30%). Dengan hal ini dapat diketahui pendidikan memiliki peran yang penting
karena pendidikan yang tinggi seseorang akan mudah menyerap informasi yang
berkaitan dengan pemilihan menu makanan yang bergizi. Namun pendidikan non
formal ini masih banyak yang belum masyarakat pahami dikarenakan tingkat
diberikan. Ibu berperan dalam hal pemilihan dan menentukan makanan yang
boleh dikonsumsi anak atau makanan yang akan dihidangkan seperti nasi, lauk,
susu, sayur-sayuran, dan buah buahan, kebutuhan nutrisi pada anak dibutuhkan
untuk tumbuh dan berkembang, setiap anak mempunyai kebutuhan nutrisi yang
karena itu untuk menentukan makanan yang tepat pada anak, tentukan jumlah
kebutuhan nutrisi dan tentukan pula jenis bahan makanan yang dapat dipilih untuk
diolah sesuai dengan menu yang diinginkan, dalam hal ini dapat disimpulkan
bahwa orang tua yang memiliki pendidikkan menengah ke bawah dapat memiliki
prilaku yang kurang baik dalam pemenuhan gizi pada balita seperti memaksa anak
untuk makan, membiarkan anak makan makanan mie instan atau makanan
berulang.
Ibu sebagai pengasuh mempunyai peran yang penting dalam hal yang
pemberian makanan pada anak, pola makan anak dan frekuensi makan anak.
kesemuanya itu sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Teori yang
adalah sebuah proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau kelompok dan
pemberian gizi pada balita. Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar
pekrjaan responden adalah petani sebanyak 17 orang (43%). Kesibukan orang tua
memantau dalam pemenuhan gizi pada balitanya. Orang tua lebih banyak
seperti kakek atau neneknya yang kurang memperhatikan asupan gizi/ makanan
yang dikonsumsinya seperti membiarkan makanan ringan atau cepat saji jika anak
tidak mau makan. Sehingga hal ini mengakibatkan kebutuhan kebutuhan gizi anak
kurang. Dengan asupan gizi yang tidak seimbang akan berdampak pada kesehatan
kurang optimal. Kecendrungan anak yang enggan mengkonsumsi sayur dan buah
membuat ibu harus lebih kreatif dalam sajian makananya, ibu bisa mengakalinya
mengganggu kesehatan. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh
tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat esensial. Status gizi lebih
terjadi apa bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga
sangat bermanfaat untuk mengetahui apakah gizi anak sudah terpenuhi atau tidak
sebab anak yang tidak tumbuh dengan normal pasti memiliki gangguan gizi.
Selain itu dengan memantau pertumbuhan anak, orang tua bisa mengetahui
kelainan pertumbuhan pada anak jika anak telah sakit. Pendapat ini sejalan dengan
pernyataan dari Suparyanto (2010) bahwa mendetksi dini tumbuh kembang anak
mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan social, dapat
mengetahui kelainan yang terjadi pada tumbuh kembang anak, dapat lebih mudah
mencari penyebab dan pencegahan lebih awal jika terjadi kelainan pada tumbuh
kembang anak.
kebutuhan gizi anaknya, demikian juga dengan adanya anggota keluarga yang
masih balita perlu diperhatikan pola pemenuhan gizi yang baik. Memeberikan
anak itu sendiri dalam menambah nafsu makan, menghindari anak makan yang
berlebihan merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan berat badan ideal
dan memberikan makanan selingan yang baik bagi anak. Menurut teori Pradana,