Anda di halaman 1dari 2

1. Mengapa wanita lebih sering terkena kanker tiroid ?

Jawaban :
Jadi, pada Wanita itu mempunyai kadar estrogen 10 kali lebih banyak dibandingkan
laki-laki. Karena pada Wanita membutuhkan metabolisme yang lebih banyak untuk
menopang aktivitasnya yang berat seperti mengandung, melahirkan, dan juga
menyusui. Oleh karena itu kelenjar tiroid pada perempuan bekerja lebih keras untuk
menghasilkan hormon tiroid yang salah satunya berpengaruh pada aktivitas
metabolisme tubuh. "Sehingga tiroid bekerja lebih berat dan gampang sekali timbul
pembesaran tiroid. Sehingga kalau terus terjadi, maka terjadi pembesaran dan menjadi
kanker"

2. Bagaimana cara mencegah karsinoma tiroid?


Jawaban :
Untuk pencegahan karsinoma tiroid yang dapat dilakukan dengan cara menghindari
faktor resiko yang tadi sudah dijelaskan. Kan tadi faktornya ada stress,merokok,obat-
obatan, lingkungan dan salah satunya kan tadi ada radiasi, nah jadi tidak
menggunakan terapi radiasi sebagai penatalaksanaan penyakit yang kurang serius
karena kan Paparan radiasi yang didapatkan seseorang sejak masa anak-anak
membuat risiko terjadinya kasus karsinoma tiroid menjadi meningkat. Kecuali jika
benar-benar membutuhkan, dilakukan menggunakan dosis yang paling rendah.
Pencegahan terjadinya karsinoma tiroid juga dapat dilakukan dengan cara tes genetik.
Tes genetik ini dilakukan untuk mencari mutasi gen yang ditemukan pada kanker
tiroid meduler familial (MTC) sehingga karsinoma ini dapat dicegah dan diberikan
terapi sejak dini dengan cara mengeluarkan kelenjar tiroid tersebut agar anak yang
membawa gen abnormal tersebut dapat terhindar dari karsinoma tiroid. Tes genetik ini
dapat dilakukan di dalam sebuah keluarga yang salah satu anggota keluarganya
memiliki riwayat karsinoma tiroid meduler

3. Apakah setelah melakukan operasi ada kemungkinan benjolan tiroid kembali lagi?
Jawaban:
Kan tadi tindakan operasi untuk penanganan benjolan tiroid ini umumnya yaitu
pengangkatan kelenjar tiroid (tiroidektomi). Kemungkinan tumbuhnya kembali
benjolan setelah operasi pengangkatan tiroid, bergantung pada diagnosis awal yang
dialami oleh pasien tersebut. Kalo untuk kasus penyakit gondok, operasi tiroidektomi
dapat mencegah terjadinya kekambuhan. Namun pada kondisi adanya tumor jinak di
kelenjar tiroid dan kanker tiroid, kemungkinan tumbuhnya kembali benjolan masih
tetap ada. Kanker tiroid yang muncul kembali setelah operasi dapat terjadi karena sel-
sel kanker yang sudah menyebar hingga ke luar kelenjar tiroid. Kekambuhan ini
umumnya terjadi sekitar 5 tahun setelah operasi, namun dapat pula muncul puluhan
tahun setelah penanganan awal.
4. Kan tadi dijelaskan bahwa wanita lebih tinggi tingkat risikonya dibanding pria untuk
terkena kanker tiroid. Apabila ada Wanita yang sedang hamil, apakah ada pengaruh
kanker tiroid terhadap kehamilan ?
Jawaban:
Pada wanita hamil gangguan tiroid dapat menimbulkan beberapa risiko baik pada ibu
maupun pada janin seperti gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada janin,
janin yang lahir dengan berat badan lahir rendah dan gangguan kecerdasan pada anak.
Pada ibu dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur, keguguran,
hipertensi dalam kehamilan dan pendarahan pasca melahirkan. Untuk itu perlu
dilakukan pemeriksaan secara berkala baik untuk mengetahui kondisi kehamilan dan
juga mengontrol kondisi ibu dimana pemantauan kadar hormon tiroid perlu dijaga dan
diperiksakan secara rutin.
5. Mengapa seseorang harus mengonsumsi hormone tiroid seumur hidupnya setelah
menjalani tiroidektomi ?
Jawaban:
Jadi, kan tiroidektomi itu tadi dijelaskan suatu prosedur pembedahan yang dilakukan
untuk mengambil sebagian atau seluruh bagian dari kelenjar tiroid. Kan, Kelenjar
tiroid itu berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid.  Nah apabila dilakukan
pengangkatan total dari kelenjar tiroid, tentu tidak ada lagi organ tubuh lain yang bisa
menghasilkan hormon tersebut. Maka, ada obat yang mengandung hormone tiroid
yang harus dikonsumsi secara teratur seumur hidup.

Anda mungkin juga menyukai