Anda di halaman 1dari 13

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)

Jl. Terusan Arjuna No.6 Kebon Jeruk – Jakarta Barat

KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus : Kamis, 15 Juni 2017
SMF PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT : RSUD KOJA

Nama : Tanda Tangan


NIM :
...............................
Dr. Pembimbing / Penguji : dr Suzanna Ndraha, Sp. PD, KGEH
................................

IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Ny. LL Jenis kelamin : Perempuan
Tempat / tanggal lahir : Padang, 6 Juni 1965 Suku Bangsa : Padang
Status perkawinan : Singel Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pendidikan : SLTA
Alamat : Kampung Sawah No 09/11 Tanggal masuk RS: 12/06/2022

A. ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : Juni 2022 Jam : 06.30

Keluhan utama:
Lemas sejak 3 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :


Sejak 3 hari SMRS, pasien mengeluh lemas 3 hari, lemas di rasakan awalnya pada kedua kaki
kemudian keseluruh tubuh. Pasien juga sebelumnya mengeluh pusing berputar 1 hari. Keluhan pusing
disertai dengan nyeri kepala. Keluhan tambahan mual dan muntah dua kali. Demam, batuk, sesak, nyeri
dada dan nyeri ulu hati disangkal oleh pasien. Riwayat perdarahan spontan disangkal oleh pasien. Sebelum
masuk rumah sakit pasien sempat tidak sadarkan diri kemudian dibawah kerumah sakit. Bab dan Bak
dalam batas normal. Makan minum dalam batas normal.
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit seperti ini sebelumnya. Pasien mempunyai riwayat
diabates melitus, hipertensi tidak rerkontrol selama 5 tahun, dimaan pasien tidak pernah kontrol poli dan
tidak pernah minum obat.

Status Ilmu Penyakit Dalam 1


Penyakit Dahulu ( Tahun, diisi bila ya ( + ), bila tidak ( - ) )
( - ) Cacar ( - ) Malaria ( - ) Batu ginjal / Saluran kemih
( - ) Cacar air ( - ) Disentri ( - ) Burut (Hernia)
( - ) Difteri ( - ) Hepatitis ( - ) Penyakit prostate
( - ) Batuk rejan ( - ) Tifus Abdominalis ( - ) Wasir
( - ) Campak ( - ) Skrofula ( + ) Diabetes
( - ) Influensa ( - ) Sifilis ( - ) Alergi
( - ) Tonsilitis ( - ) Gonore ( - ) Tumor
( - ) Korea ( + ) Hipertensi ( - ) Penyakit Pembuluh
( - ) Demam Rematik Akut ( - ) Ulkus Ventrikuli ( - ) Perdarahan otak
( - ) Pneumonia ( - ) Ulkus Duodeni ( - ) Psikosis
( - ) Pleuritis ( - ) Gastritis ( - ) Neurosis

Riwayat Keluarga

Hubungan Umur Jenis Kelamin Keadaan Kesehatan Penyebab


( Tahun ) Meninggal
Kakek Lupa Laki-laki - Tidak tahu
Nenek Lupa Perempuan - Tidak tahu
Ayah 85 tahun Laki-laki - Tidak tahu
Ibu 80 tahun Perempuan - Tidak tahu
Istri 54 tahun Perempuan Sehat -
Anak 1 28 tahun Laki-laki Sehat -
Anak 2 25 tahun Laki-laki Sehat -

Adakah kerabat yang menderita :

Penyakit Ya Tidak Hubungan


Alergi √
Asma √
Tuberkolosis √
Artritis √
Rematisme √
Hipertensi √ Ayah
Jantung √
Ginjal √
Lambung √

Status Ilmu Penyakit Dalam 2


ANAMNESIS SISTEM
Catat keluhan tambahan positif disamping judul – judul yang bersangkutan
Harap diisi: Bila ya (+), bila tidak (-).

Kulit
( - ) Bisul ( - ) Rambut ( - ) Keringat malam
( - ) Kuku ( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Sianosis
( - ) Lain - lain
Kepala
( - ) Trauma ( - ) Sakit kepala
( - ) Sinkop ( + ) Pusing (Pusing Beputar)
Mata
( - ) Nyeri ( - ) Radang
( - ) Sekret ( - ) Gangguan penglihatan
( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Ketajaman penglihatan

Telinga
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan pendengaran
( - ) Sekret ( - ) Kehilangan pendengaran
( - ) Tinitus
Hidung
( - ) Trauma ( - ) Gejala penyumbatan
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan penciuman
( - ) Sekret ( - ) Pilek
( - ) Epistaksis
Mulut
( - ) Bibir ( - ) Lidah
( - ) Gusi ( - ) Gangguan pengecap
( - ) Selaput ( - ) Stomatisis
Tenggorokan
( - ) Nyeri tenggorokan ( - ) Perubahan suara
Leher
( - ) Benjolan ( - ) Nyeri leher
Dada ( Jantung / Paru – paru)
( - ) Nyeri dada ( - ) Sesak napas
( - ) Berdebar ( - ) Batuk darah
( - ) Ortopnoe ( - ) Batuk
Abdomen (Lambung/ Usus)
( - ) Rasa Penuh ( - ) Wasir
( + ) Mual ( - ) Mencret
( + ) Muntah ( - ) Tinja darah

Status Ilmu Penyakit Dalam 3


( - ) Muntah darah ( - ) Tinja berwarna dempul
( - ) Sukar menelan ( - ) Tinja berwarna ter
( - ) Nyeri perut ( - ) Benjolan
( - ) Perut membesar
Saluran kemih / Alat kelamin
( - ) Disuria ( - ) Kencing nanah
( - ) Stranguri ( - ) Kolik
( - ) Polliuria ( - ) Oliguria
( - ) Polakisuria ( - ) Anuria
( - ) Hematuria ( - ) Retensi urin
( - ) Kencing batu ( - ) Kencing menetes
( - ) Ngompol (tidak disadari) ( - ) Penyakit prostat

Saraf dan Otot


( - ) Anestesi ( - ) Sukar mengingat
( - ) Parestesi ( - ) Ataksia
( - ) Otot lemah ( - ) Hipo / Hiper-esthesi
( - ) Kejang ( - ) Pingsan
( - ) Afasia ( - ) Kedutan (’tick’)
( - ) Amnesia ( - ) Pusing (Vertigo)
( - ) lain – lain ( - ) Gangguan bicara (Disarti)
Ekstremitas
( - ) Bengkak ( - ) Deformitas
( - ) Nyeri sendi ( - ) Sianosis

BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg) :-
Berat tertinggi kapan (Kg) :-
Berat badan sekarang (Kg) : 68 kg
Tetap (√ )
Turun ( )
Naik ( )

RIWAYAT HIDUP

Riwayat Kelahiran
Tempat lahir : ( ) Di rumah ( √ ) Rumah Bersalin ( ) R.S. Bersalin
Ditolong oleh : ( ) Dokter ( √ ) Bidan ( ) Dukun ( ) lain - lain

Riwayat Imunisasi

Status Ilmu Penyakit Dalam 4


( ) Hepatitis ( ) BCG ( ) Campak ( ) DPT ( ) Polio ( ) Tetanus
Pasien tidak tahu

Riwayat Makanan
Frekuensi / Hari : 2 kali/hari
Jumlah / Hari : 2 piring besar/hari
Variasi / Hari : Bervariasi
Nafsu makan : Menurun

Pendidikan
( ) SD ( ) SLTP (√ ) SLTA ( ) Sekolah Kejuruan ( )Akademi
( ) Universitas ( ) Kursus ( ) Tidak sekolah

Kesulitan
Keuangan : Tidak ada
Pekerjaan : Tidak ada
Keluarga : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada

B. PEMERIKSAAN JASMANI
Tanggal : Juni 2022 Jam : 06.30
Pemeriksaan umum
Tinggi badan : 167 cm
Berat badan : 68 kg
Keadaan umum : Tampak Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 135/73 mmHg
Nadi : 83 x/menit
Suhu : 36.7°C
Pernapasan (Frekuensi dan tipe) : 20 x/menit
Keadaan gizi : Overweight (IMT: 24.39)
Sianosis : Tidak ada
Udema umum : Tidak ada
Habitus : Asthenikus
Cara berjalan : Sedikit terganggu karena pasien lemas dan pusing
Mobilisasi (Aktif / Pasif) : Aktif
Umur menurut perkiraan pemeriksa : Sesuai dengan usia seharusnya

Aspek Kejiwaan
Tingkah laku : Wajar
Alam perasaan : Biasa

Status Ilmu Penyakit Dalam 5


Proses pikir : Wajar
Kulit
Warna : Sawo matang Effloresensi : Tidak ada
Jaringan parut : Tidak ada Pigmentasi : Tidak ada
Pertumbuhan rambut : Merata Pembuluh darah : Teraba
Suhu raba : Normothermi Lembab / kering : Lembab
Keringat : Umum (+) Turgor : Kembali cepat
Setempat (-) Ikterus : Tidak ada
Lapisan lemak : Merata Edema : Tidak ada
Lain-lain

Kelenjar getah bening


Submandibula : Tidak membesar Leher : Tidak membesar
Supraklavikula : Tidak membesar Ketiak : Tidak membesar
Lipat paha : Tidak membesar

Kepala
Ekspresi wajah : Kesakitan Sedang Simetri muka : Simetris
Rambut : Hitam, merata Nyeri tekan sinus paranasal : Tidak ada
Mata
Exophthalmus : Tidak ada Enopthalmus : Tidak ada
Kelopak : Edema (-) Lensa : Jernih
Konjungtiva : Anemik (+/+) Visus : Tidak dilakukan
Sklera : Tidak Ikterik Gerakan mata : Aktif
Lapangan penglihatan : Tidak dilakukan Tekanan bola mata : Tidak dilakukan
Deviatio konjugae : Tidak ada Nystagmus : Tidak ada
Telinga
Tuli : Tidak dilakukan Selaput pendengaran : Tidak dilakukan
Lubang : Tidak dilakukan Penyumbatan : Tidak dilakukan
Serumen : Tidak dilakukan Perdarahan : Tidak dilakukan
Cairan : Tidak dilakukan
Mulut
Bibir : Normal Tonsil : Tidak dilakukan
Langit-langit : Normal Bau pernapasan : Tidak ada
Gigi geligi : Utuh Trismus : Tidak ada
Faring : Tidak hiperemis Selaput lendir : Normal
Lidah : Tidak kotor
Leher
Tekanan vena Jugularis (JVP) : Dilakukan (5 – 2 mmHg)
Kelenjar tiroid : Tidak dilakukan
Kelenjar limfe : Tidak dilakukan

Status Ilmu Penyakit Dalam 6


Dada
Bentuk : Simetris, sela iga normal
Pembuluh darah : Tidak ada kelainan
Buah dada : Normal

Paru-paru Depan Belakang


Inpeksi Kiri Simetris Simetris
Kanan Simetris Simetris
Palpasi Kiri Benjolan (-), nyeri tekan (-) Benjolan (-), nyeri tekan (-)
Fremitus taktil simetris Fremitus taktil simetris
Kanan Benjolan (-), nyeri tekan (-) Benjolan (-), nyeri tekan (-)
Fremitus taktil simetris Fremitus taktil simetris
Perkusi Kiri Sonor di semua lapang paru Sonor di semua lapang paru
Kanan Sonor di semua lapang paru Sonor di semua lapang paru
Auskultasi Kiri Vesikuler, Rh (-), Wh (-) Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Kanan Vesikuler, Rh (-), Wh (-) Vesikuler, Rh (-), Wh (-)

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, garis midclavicularis kiri
Perkusi : Batas kanan : ICS II linea parasternal kiri
Batas kiri : ICS V, sedikit lebih lateral linea midclavicula kiri
Batas atas : ICS IV, linea sternal kanan
Auskultasi : BJ I-II reguler murni, murmur (-), gallop (-)

Pembuluh darah
Arteri Temporalis : Tidak dilakukan
Arteri Karotis : Tidak dilakukan
Arteri Brakialis : Tidak dilakukan
Arteri Radialis : Teraba pulsasi
Arteri Femoralis : Tidak dilakukan
Arteri Poplitea : Tidak dilakukan
Arteri Tibialis Posterior : Tidak dilakukan
Arteri Dorsalis Pedis : Tidak dilakukan

Perut
Inspeksi : Perut datar
Tidak tampak kelainan, lesi dan bekas operasi
caput medusae ( - ) spider nevi ( - )

Palpasi Dinding perut : Terdapat nyeri tekan pada epigastrik


Hati : Tidak teraba

Status Ilmu Penyakit Dalam 7


Limpa : Tidak teraba
Ginjal : Ballotement ( - )
Lain-lain : Tidak ada

Perkusi : Shifting dullness ( - )


Auskultasi : Bising usus ( + ) normal
Refleks dinding perut : Normal

Undulasi : (-)

Anggota gerak
Lengan Kanan Kiri
Otot :
Tonus : Normal Normal
Massa : Tidak ada Tidak ada
Sendi : Normal Normal
Gerakan : Normal Normal
Kekuatan : +5 +5
Lain-lain : Tidak ada Tidak ada

Tungkai dan Kaki


Luka : Tidak ada Tidak ada
Varises : Tidak ada Tidak ada
Otot (tonus dan masa) : Tonus normal Tonus normal
Tidak ada masa Tidak ada masa
Sendi : Normal Normal
Gerakan : Normal Normal
Kekuatan : +5 +5
Edema : Tidak ada Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada Tidak ada

Flappingg Tremor : Negatif

C. LABORATORIUM & PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA


Pemeriksaan Laboratorium di RSUD KOJA
Tanggal: 12/06/2022 15:52
Hasil Unit Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 8.0 g/dL 12,5 ~ 16
Hematokrit 24.8 % 37-47
Leukosit 15.71 103/μL 4,00 ~ 10,50

Status Ilmu Penyakit Dalam 8


Trombosit 477 103/μL 182 ~ 369
MCV 79 Fl 78-100
MCH 25 pg 27-31
MCHC 15.1 g/dl 32-36
Hitung Jenis
Basofil 0.1 % 0.1-0.2
Eosinofil 1.1 % 0.7-5.8
Neutrofil 87.1 % 34.0-71.1
Limfosit 7.9 % 19.3-51.7
Monosit 3.8 % 4.7-12.5

KIMIA KLINIK
Elektrolit
Natrium (Na) 134 mEq/L 135 ~ 147
Kalium (K) 3.12 mEq/L 3,5 ~ 5,0
Clorida (Cl) 108 mEq/L 96 ~ 108
Fungsi Ginjal
Ureum 84.1 mg/dL 16,6 ~ 48,5
Kreatinin 3.80 mg/dL 0,51 ~ 0,95
Gula Darah Sewaktu 233 mg/dL 70 ~ 200

EKG

D. RINGKASAN (RESUME)
Ny. LL 57 tahun, Lemas sejak 3 hari SMRS. pasien mengeluh lemas 3 hari, lemas di rasakan
awalnya pada kedua kaki kemudian keseluruh tubuh. Pasien juga sebelumnya mengeluh pusing
berputar 1 hari. Keluhan pusing disertai dengan nyeri kepala. Keluhan tambahan mual dan muntah dua
kali. Sebelum masuk rumah sakit pasien sempat tidak sadarkan diri kemudian dibawah kerumah sakit.
Pasien mempunyai riwayat diabates melitus, hipertensi tidak rerkontrol selama 5 tahun, dimaan pasien
tidak pernah kontrol poli dan tidak pernah minum obat.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien sakit sedang dengan kesadaran compos mentis, tekanan
darah 135/83 mmHg, nadi 83 x/menit, suhu 36.7°C, pernapasan 20 x/menit. Konjungtiva anemis +/+,
sklera ikterik -/-, selain itu terdapat nyeri tekan epigastrik.
Dari pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Hb 8.0 /dL, hematokrit 24.8% leukosit
15.710 μL. Hasil GDS 233 mg/dl., ureum 3.80 dan kreatinin 3.80.

DAFTAR MASALAH

1. Chronic Kidney Disease


2. Anemia
3. Diabetes Melitus Tipe 2

PENGKAJIAN MASALAH DAN RENCANA TATALAKSANA

1. Chronic Kidney Disease Stage IV


Dasar Diagnosis :
Dipikirkan Chronic Kidney Disease Stage IV karena berdasarkan anamnesis di dapatkan
Pasien mempunyai riwayat diabates melitus, hipertensi tidak rerkontrol selama 5 tahun, dimana

Status Ilmu Penyakit Dalam 9


pasien tidak pernah kontrol poli dan tidak pernah minum obat. Dari pemeriksaan penunjang
laboratorium didapatkan Hb 8.0 /dL, ureum 3.80 dan kreatinin 3.80.
Definisi Penyakit Ginjal Kronis adalah penurunan fungsi ginjal secara kronis yang
memerlukan waktu bulanan hingga tahunan yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal
(Glomerulus Filtration Rate) 30mg/g tidak terikat pada umur, tekanan darah, dan apakah teradapat
diabetes atau tidak pada pasien. Klasifikasi penyakit ginjal kronis menurut KDIGO pada tahun
2012 meliputi kriteria penurunan GFR dan peningkatan rasio albuminuria dan serum kreatinin.
Kriteria pertama yang digunakan KDIGO untuk menentukan urgensi penyakit ginjal kronis adalah
GFR, GFR (Glomerulus Filtration Rate) merupakan kemampuan glomerulus ginjal untuk
memfiltrasi darah.
KDIGO merekomendasikan pembagian CKD berdasarkan stadium dari tingkat penurunan
LFG :
- Stadium 1 : kelainan ginjal yang ditandai dengan albuminaria persisten dan LFG yang
masih normal ( > 90 ml / menit / 1,73 m2
- Stadium 2 : Kelainan ginjal dengan albuminaria persisten dan LFG antara 60-89
mL/menit/1,73 m2
- Stadium 3 : kelainan ginjal dengan LFG antara 30-59 mL/menit/1,73m2
- Stadium 4 : kelainan ginjal dengan LFG antara 15- 29mL/menit/1,73m2
- Stadium5 : kelainan ginjal dengan LFG < 15mL/menit/1,73m2 atau gagal ginjal
terminal.

Untuk menilai GFR ( Glomelular Filtration Rate ) / CCT ( Clearance Creatinin Test ) dapat
digunakan dengan rumus : Clearance creatinin ( ml/ menit ) = ( 140-umur ) x berat badan ( kg ) /
72 x creatini serum. Pada wanita hasil tersebut dikalikan dengan 0,85

Pada pasien ini didapatkan kreatinin 3.80. sehingga berdasarkan perhitungan Clearance
creatinin didapatkan : (140- 57 tahun) x 68/ 72 x 3.8 = 20.64 (karena perempuan di kalikan 0.85) =
17,53

Rencana Diagnositik
Dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa
a. Pemeriksaan USGAbdomen
b. Pemeriksaan Albumin
c. Pemeriksaan Urin Rutin

Rencana Pengobatan dan Edukasi

1. Venflon
2. Penatalaksanaan terhadap Diabetes Melitus tipe 2 dan Hipertensi
3. Persiapan untuk terapi ginjal dan kemungkinan Hemodialisa
4. Modifikasi Gaya Hidup
a. Berhenti merokok

Status Ilmu Penyakit Dalam 10


Untuk mengurangi resiko perkembangan penyakit ginjal kronis dan penyakit ginjal
tahap akhir dan mengurangi resiko penyakit kardiovaskular.
b. Penurunan berat badan
Orang dengan obesitas (BMI >30,0kg/m2 ) dan kelebihan berat badan (BMI >25,0
– 29,0 kg/m2 ) harus didorong untuk mengurangi BMI karena untuk menurunkan
resiko penyakit ginjal kronis dan penyakit ginjal stadium akhir. Pemeliharaan berat
badan yang sehat (18,5-24,9 kg/m2 ; lingkat pinggang < 102cm untuk pria,
c. Kontrol diet protein
Diet protein terkontrol (0.80-1.0 g/kg/d) direkomendasikan untuk orang dewasa
dengan penyakit ginjal kronis. Pembatasan protein dalam makanan (0,70g/kg/hari
harus mencakup pemantauan klinis dan biokimiawi dari defisiensi nutrisi.
d. Asupan alcohol
Konsumsi alcohol pada hipertensi harus sesuai dengan Canadian Guideline untuk
resiko minum alcohol rendah. Orang dewasa sehat harus membatasi konsumsi
alcohol hingga 2 minuman atau kurang perhari dan konsumsi tidak boleh
melebihin 14 minuman per minggu untuk pria dan 9 minuman per minggu untuk
wanita.
e. Olahraga
f. Untuk mengurangi resiko hipertensi, orang tanpa hipertensi dan dengan hipertensi
(menurunkan tekanan darah) harus didorong untuk melakukan latihan dinamis
intensitas sedang selama 30-60 menit seperti berjalan, jogging, bersepeda atau
berenang, dilakukan 4-7 hari per minggu.
g. Diet asupan garam
h. Untuk mencegah hipertensi, asupan natrium makanan dianjurkan < 100 mmol/hari.
Pasien dengan hipertensi harus membatasi asupan natrium makanan mereka
hingga 65- 100 mmol/hari.

2. Anemia
Dasar Diagnosis :
Dipikirkan sirosis hepatis karena berdasarkan anamnesis didapatkan Lemas sejak 3 hari
SMRS..
Dari pemeriksaan fisik didapatkan . Konjungtiva anemis +/+.
Dari pemeriksaan penunjang didapatkan Dari pemeriksaan penunjang laboratorium
didapatkan Hb 8.0 /dL, hematokrit 24.8%
Diagnosis ini adalah diagnosis pasti karena sesuai dengan klinis, pemeriksaan penunjang
laboratorium.
Anemia terkait dengan gagal ginjal kronis. Anemia pada penyakit ginjal kronis secara
umumnya disebabkan oleh penurunan produksi eritropoietin dalam ginjal dimana eritropoietin
berfungsi sebagai hormone untuk maturasi sel darah merah. Mekanisme lain anemia adalah
berkurangnya absorpsi besi dan asam folat dari pencernaan sehingga terjadi defisiensi besi dan
asam folat

Status Ilmu Penyakit Dalam 11


Rencana Diagnositik
Dilakukan pemeriksaan laboratorium darah
a. Pemeriksaan Apusan Darah Tepi
b. Serum Iron
c. TIBC

Rencana Pengobatan
1. Tujuan penatalaksanaan anemia pada GGK adalah mencapai target Hb > 10 g/dL dan Ht > 30
%.3 Target Hb tersebut dapat dicapai dengan cara pengelolaan konservatif ataupun dengan
terapi eritropoetin (EPO).
2. Rencana terapi dapat dengan pemberian tranfusi
3. Pemberian terapi EPO
4. Pemberian zat besi per oral
5. Pemberian Asam folat
Rencana Edukasi:

1. Istirahat yang cukup


2. Mengkonsumsi makanan tinggi zat besi dan asam folat

3. Diabetes Melitus Tipe 2


Dasar Diagnosis :
Dipikirkan splenomegali karena berdasarkan hasil anamnesis , Lemas sejak 3 hari SMRS.
pasien mengeluh lemas 3 hari, lemas di rasakan awalnya pada kedua kaki kemudian keseluruh
tubuh Pasien mempunyai riwayat diabates melitus tidak terkontrol selama 5 tahun, dimana pasien
tidak pernah kontrol poli dan tidak pernah minum obat
Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan hasil GDS 233 mg/dl.
Diagnosis ini adalah diagnosis pasti karena sesuai dengan klinis, laboratorium,
menunjukan diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2.
Menurut kritearia diagnosis diabetes mellitus dari PERKENI 2015, yang menytakan bahwa
GDS >200 mg/dL dapat dikatakan sebagai diabetes mellitus. Kondisi gagal ginjal kronis dapat
disebabkan oleh diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkontrol.

Rencana Diagnositik

Dilakukan Pemeriksaan Laboratorium Tambahan :

- HbA1c
- G2PP
- GDP

Rencana Pengobatan dan Edukasi

- Edukasi

Status Ilmu Penyakit Dalam 12


Perilaku hidup sehat. Untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan
edukasi yang komprehensif dan upaya peningkatan motivasi. Pengetahuan tentang
pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan gejala hipoglikemia serta cara mengatasinya
harus diberikan kepada pasien. Pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan secara
mandiri
- Terapi nutrisi medis
- Latihan jasmani
- Intervensi farmakologis (menunggu hasil pemeriksaan HbA1c)

KESIMPULAN DAN PROGNOSIS

A. KESIMPULAN

Ny LL, 57 tahun dengan Chronic Kidney Disease Stage , Anemia dan DM tipe 2.

B. PROGNOSIS
1. Ad vitam : malam
2. Ad functionam : dubia at malam
3. Ad sanationam : dubia at malam

PROGRESS NOTE

Status Ilmu Penyakit Dalam 13

Anda mungkin juga menyukai