KOMPETENSI GURU
Berikut ini adalah daftar kompetensi Guru. Silahkan Anda lakukan umpan balik terhadap Guru
secara objektif. Tidak ada jawaban benar dan salah dalam umpan balik ini. Umpan balik ini bukan
merupakan bagian dari penilaian dalam Program Pendidikan Guru. Mohon jawab sesuai kondisi
yang sebenarnya Anda lihat, dengan cara memberikan tanda silang (X) pada kolom angka yang
paling menggambarkan diri guru
Umpan balik menggunakan skala 1-4.
Belum Terlihat Mulai Terlihat Sering Terlihat Konsisten Terlihat
Praktik yang Praktik yang diharapkan Praktik yang
Praktik yang
diharapkan belum sudah mulai terlihat diharapkan sudah
diharapkan sudah
terlihat dalam tiga setidaknya 1-2 kali dalam sering terlihat, hanya
konsisten terlihat
bulan terakhir tiga bulan terakhir belum konsisten
1 2 3 4
1 2 3 4
Kompetensi d Menunjukkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku
sesuai kode etik
1) Guru mampu mengelola stress ketika GURU mengalami X
kegagalan dalam praktik mengajar yang GURU ingin
lakukan.
2) Guru mampu mengelola rasa marah saat murid GURU X
menunjukkan perilaku yang tidak diharapkan.
3) Guru bekerja sama dengan baik dengan rekan sejawat X
tanpa melihat agama, suku, status atau bentuk fisiknya.
4) Guru mempertimbangkan norma moral dan etika dalam X
mengambil keputusan di kelas.
5) Guru menggunakan hukuman dan imbalan untuk X
mendorong murid GURU berperilaku positif.
6) Guru mendengarkan setiap pendapat murid GURU dan X
meresponnya dengan sungguh-sungguh.
Nama Guru :
NIP/NUPTK :
Point
*Teaching artifact: pada umumnya berupa diagram, gambar, chart, grafik, atau materi
kurikuler yang diaplikasikan untuk membangun proses belajar siswa. Atau sarana prasarana,
perangkat lunak, perangkat keras, desain-desain, dll.
Nama Siswa :
Kelas :
Tabel 2. Identifikasi student artifact
Support to Student Active Learning
Jenis
Dialogue with Dialogue with Experience of Experience of
Artefak
self others observing Doing
1.
2.
3.
dst.
Point
*Student artifact: pada umumnya berupa laporan kerja, laporan kegiatan praktikum, evaluasi
performen, paper, slide presentasi, studi mandiri, catatan siswa, jurnal harian siswa, hasil karya,
gambar-gambar, multidimensional dokumen, dll. Bisa juga berupa artefak yang dihasilkan
siswa atau kelompok selama proses pembelajaran berlangsung yang
dipaparkan/dipresentasikan pada pengajarnya.
Tujuan learning artifact atau artefak belajar adalah untuk menentukan kualitas dan
kuantitas konstruksi pengetahuan serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga
dapat membentuk pembelajaran yang aktif. Bukan hanya semata-mata menuntut keaktifan secara
fisik, tetapi juga kedalaman berpikir (dialogue with self), intensitas dialog antar siswa dalam
kelompok maupun antar kelompok (dialogue with others), kedalaman observasi (experience of
observing), dan intensitasnya dalam melakukan sesuatu (experience of doing).