0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan3 halaman
1. Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan menarik minat siswa dalam mengajarkan konsep-konsep matematika dan IPA, seperti bilangan bulat, keliling luas lingkaran, dan rangkaian listrik, sehingga penguasaan siswa menjadi rendah.
2. Pembelajaran membaca yang diterapkan guru masih konvensional dan kurang menggunakan media sehingga menyebabkan rendahnya minat baca siswa dan keterampilan
1. Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan menarik minat siswa dalam mengajarkan konsep-konsep matematika dan IPA, seperti bilangan bulat, keliling luas lingkaran, dan rangkaian listrik, sehingga penguasaan siswa menjadi rendah.
2. Pembelajaran membaca yang diterapkan guru masih konvensional dan kurang menggunakan media sehingga menyebabkan rendahnya minat baca siswa dan keterampilan
1. Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan menarik minat siswa dalam mengajarkan konsep-konsep matematika dan IPA, seperti bilangan bulat, keliling luas lingkaran, dan rangkaian listrik, sehingga penguasaan siswa menjadi rendah.
2. Pembelajaran membaca yang diterapkan guru masih konvensional dan kurang menggunakan media sehingga menyebabkan rendahnya minat baca siswa dan keterampilan
NIM : 223113911962 LPTK : Universitas Negeri Malang
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah
Hasil eksplorasi Akar
No. penyebab penyebab Analisis akar penyebab masalah masalah masalah 1 Penyebab Guru Analisis materi: rendahnya keterbatasan kemampuan siswa model dan media menyelesaikan pembelajaran operasi hitung untuk bilangan bulat mengajarkan adalah: konsep bilangan a. Siswa kurang bulat menguasai konsep bilangan bulat b. Rendahnya motivasi belajar siswa c. Siswa belum mampu Guru keterbatasan model dan media pembelajaran untuk memahami dan mengajarkan konsep bilangan bulat. Hal ini dikarenakan guru menganalisis hanya menjelaskan dengan cara ceramah dan menulis di soal operasi papan tulis sehingga siswa cenderung merasa bosan dan hitung bilangan penguasaan konsep bilangan bulat siswa masih kurang yang bulat berakibat siswa tidak mampu memahami dan menganalisis soal d. Guru operasi hitung bilangan bulat. Selain itu, juga guru belum keterbatasan menerapkan pembelajaran yang berbasi game, sehingga model dan media motivasi anak selama proses pembelajaran masih kurang. pembelajaran untuk mengajarkan konsep bilangan bulat 2 Penyebab masalah Guru kurang Analisis materi: rendahnya mengembangkan kemampuan kegiatan menyelesaikan soal pembelajaran keliling dan luas yang inovatif lingkaran yaitu: a. Siswa belum menguasai konsep keliling dan luas lingkaran. b. Motivasi siswa untuk belajar matematika rendah c. Siswa keliru Guru kurang mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dalam inovatif. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan metode menafsirkan dan ceramah dan penugasan. Sehingga proses pembelajaran menerapkan cenderung menekan pada penyampaian informasi dan mengafal rumus keliling rumus. Selain itu, media yang digunakan guru dalam dan luas pembelajaran keliling dan luas lingkaran terbatas sehingga lingkaran siswa cenderung merasa bosan. Selain itu, juga guru belum d. Guru kurang menerapkan pembelajaran yang berbasi game, sehingga dapat mengembangkan motivasi anak selama proses pembelajaran masih kurang. kegiatan pembelajaran yang inovatif 3 Penyebab Rendahnya Analisis materi: rendahnya minat baca siswa keterampilan membaca pemahaman siswa pada materi menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek 5W+1H disebabkan oleh: a. Kurangnya perbendaharaan Rendahnya minat baca siswa disebabkan karena siswa kata/ kosa kata beranggapan bahwa pelajaran membaca sulit dan kurangnya siswa perbendaharaan kata/ kosa kata siswa mengakibatkan siswa b. Rendahnya sulit untuk memahami bacaan. Guru masih menggunakan minat baca siswa metode konvensional dan tanpa menggunakan media c. Konsep pembelajaran. Cara yang sering dilakukan untuk pembelajaran membaca yang kemampuan menggali informasi penting adalah siswa disuruh diajarkan tidak membaca dalam hati, kemudian menjawab pertanyaan yang bervariasi. berkaitan dengan bacaan yang diberikan. Selain itu, mudahnya memperoleh informasi yang instan dari sosial media mengakibatkan siswa malas membaca bacaan apalagi bacaan yang terlalu panjang. 4 Penyebab siswa Guru jarang Analisis materi: belum mampu menciptakan memahami materi model IPA rangkaian pembelajaran listrik seri dan paralel: sains dengan a. Motivasi pengamatan belajar siswa langsung, rendah percobaan, b. Guru belum ataupun menggunakan simulasi metode/media yang cocok Guru belum menerapkan metode pembelajaran sains dengan dalam pengamatan langsung, percobaan, ataupun simulasi. Hal ini pembelajaran disebabkan karena proses pembelajaran masih satu arah yang c. Guru jarang didominansi oleh guru. Guru monoton dalam pembelajaran, menciptakan terlalu banyak ceramah, sehingga siswa cenderung belajar model yang bersifat hafalan dan motivasi siswa untuk belajar juga rendah. Karena guru belum menerapkan pengamatan langsung pembelajaran dan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari sains dengan mengakibatkan siswa belum tahu arti pentingnya pengetahuan pengamatan rangkaian listrik dalam kehidupan sehari-hari. langsung, percobaan, ataupun simulasi d. Siswa belum tahu arti pentingnya pengetahuan rangkaian listrik dalam kehidupan sehari-hari 5 Penyebab Pendekatan dan Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran yang menarik rendahnya model dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga siswa tidak tertarik atau keterampilan pembelajaran antusias dalam mengikuti pembelajaran menulis. Selain itu, siswa menulis siswa yaitu: yang digunakan belum terbiasa menulis sehingga sulit untuk merangkai kata dan 1. Perbendaharaan oleh guru belum berimajinasi. Siswa tidak terbiasa menggunakan bahasa kata siswa masih maksimal Indonesia yang baik dan perbendaharaan kata siswa yang masih kurang minim mengakibatkan siswa sulit menuangkan ide-ide dalam 2. Antusiasme bentuk tulisan yang baik. siswa dalam pembelajaran sangat rendah 3. Pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum maksimal. 4. Siswa belum terbiasa menulis sehingga sulit untuk merangkai kata dan berimajinasi.