M
A5 A6
L N
A4 A7
K O
V4
A3 D3 D4 A8
D5
V3 V5
J D2 P
V2 V6
A2 D1 A9
V1 D6 V7
A1 B1 E G H I A10
C B2 D B3 B4 F B5 B6 B7 B8
A B
Direncanakan :
Panjang Bentang Kuda-Kuda (L) = 14,20 m
Sudut Kemiringan Atap (α) = 35o
Jarak Antar Kuda-Kuda = 5,20 m
Mutu Baja = BJ 37
Modulus Elastisitas Baja (E)
= 200000 Mpa
→ SNI-03-1729-2002, pasal 5.1.3 hal 9
= 2 x 106 kg/cm2
1
Alat Sambung
= Baut
→ SNI-03-1729-2002, pasal 13 hal 94
Lt
A1 = A10 =
C os α
1 .20 m
= = 1,46 m
C os 35 °
B
A2 s/d A9 =
C os α
1 .78 m
= = 2,17 m
C os 35 °
2
2.1.4 Batang Diagonal
D1 = D6 = √ V12 + B22
= √ ( 1 , 24 m)2 + ( 1 ,78 m)2 = 2,17 m
D2 = D5 = √ V22 + B32
= √ ( 2 , 49 m)2 + ( 1 ,78 m)2 = 3,05 m
D3 = D4 = √ V32 + B42
= √ ( 3 , 73 m)2 + ( 1, 78 m)2 = 4,13 m
3
Untuk mencari jarak antar gording harus mengetahui jenis penutup atap yang
digunakan. Karena pada rancangan ini jenis penutup atap yang digunakan adalah
seng gelombang dengan berbagai macam ukuran.
6״ 1,80 = m
7״ 2,10 = m
8״ 2,40 = m
Direncanakan :
Panjang bentang atas (ƩA1+A2+A3+A4+A5) = 12,30 m
Sudut kemiringan atap (α) = 35o
Penutup Atap = Seng Gelombang
Menggunakan seng ukuran = 72,10 = ״m (hasil trial)
b. Perhitungan overlap
Overlap yang dibutuhkan = jumlah overlap x panjang overlap
= 7,00 x 0,15 m
= 1,05 m
Overlap yang didapat = jumlah seng x panjang seng – panjang bentang
= 7,00 x 2,10 m – 12,30 m
= 2,40 m > 1,05 m
Terpenuhi jadi dipakai 7 lembar dengan overlapnya.
4
Maka didapatkan jarak antar gording adalah 0,90 m.
Beban-beban yang dipikul oleh gording adalah :
a. Beban mati / Dead Load (D)
- berat sendiri penutup atap
- berat sendiri gording
a. Beban hidup / Live Load (L) → Sesuai SNI-03-1729-1989, pasal 2.1.2
poin b.2.b hal 4
qx = q sin a
qy = q cos a
q
Kuda - Kuda
L
5
Terhadap sb x – x profil :
Bidang Momen
Beban mati : MXD = 1/8 (qy cos ꞵ) L2
Beban hidup (q) : MXL = 1/8 (qy cos ꞵ) L2
Beban hidup (P) : MXL = 1/4 (Py cos ꞵ) L
Bidang Geser
Beban mati : VX = 1/2 qy L
Beban hidup (P) : VX = 1/2 Py
Terhadap sb y – y profil :
Bidang Momen
Beban mati : MYD = 1/8 (qx sin ꞵ) L2
Beban hidup (q) : MYL = 1/8 (qx sin ꞵ) L2
Beban hidup (P) : MYL = 1/4 (Px sin ꞵ) L
Bidang Geser
Beban mati : VY = 1/2 qx L
Beban hidup (P) : VY = 1/2 Px
Untuk mencari lendutan bidang momen ӨA, ӨB dan ΔC dari balok berikut :
A B
C
C'
L
EI konstan
A B
A
C B
C'
L
EI konstan
ql^2
8
ql
4
5/16
2/3
6
a. Putaran Sudut ӨA dan ӨB
ӨA = beda kemiringan antara A dan C’
M
= luas bidang diantara A dan C’
EI
( )
2 3
2 qL L qL
= = , sejarah putaran jarum jam
3 8 EI 2 24 EI
q L3
ӨB =- , berlawanan arah putaran jarum jam
24 EI
b. Lendutan ΔC (Untuk beban terbagi merata)
ΔC = A,A = lendutan dari A terhadap garis singgung di C’
M
= momen dari luas diantara C dan A terhadap A
EI
( )( )( )
2 4
2 qL L 5 5q L
= L= , kebawah
3 8 EI 2 16 38 4 EI
= ( )( )( )
1 PL L 1
2 4 EI 2 3
L=
P L3
48 EI
, kebawah