Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN VCT (VOLUNTARY COUNSELLING

AND TESTING) / PICT (PROVIDER INITIATED


COUNSELLING AND TESTING)
RUMAH SAKIT PUSAT
PERTAMINA
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman

121/ KEP/07/2013 00 1/4

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh:


Direktur,

SPO 01 Juli 2013

dr. Musthofa Fauzi, Sp. An

PENGERTIAN VCT (Voluntary Counselling and Testing) adalah kegiatan


konseling yang bersifat sukarela dan rahasia sebelum dan
sesudah pemeriksaan test HIV, sedangkan PICT (Provider
Initiated Counselling and Testing) adalah kegiatan konseling atas
inisiatif petugas kesehatan yang dilakukan untuk semua tindakan
yang mempunyai resiko penularan melalui peralatan rumah sakit.

TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah dalam


melakukan konseling untuk pemeriksaan HIV/AIDS, baik yang
dilakukan secara sukarela maupun atas inisiatif petugas
kesehatan.

KEBIJAKAN 1. SK Direktur No.Kpts-0009/ B00000/ 2013-S0 tentang Kebijakan


Umum Pelayanan Rumah Sakit Pusat Pertamina
2. SK Direktur No.: Kpts-0056/B00000/2013-S0, tentang Tim
HIV/AIDS Rumah Sakit Pusat Pertamina
3. SK Direktur No.: Kpts-0057/B00000/2013-S0, tentang
Kebijakan Pelayanan Tim HIV/AIDS Rumah Sakit Pusat
Pertamina.

PROSEDUR 1. Pasien yang akan melakukan konseling secara sukarela (VCT)


datang ke rumah sakit mendaftar sebagai pasien umum.
Setelah pasien menyatakan ingin test HIV ke dokter pertama,
pasien dirujuk ke Poliklinik VCT.
Dokter tersebut membuat pengantar konseling (lembar
konsultasi RSPP warna hijau, mengacu pada SPO Konsultasi
Antar Dokter).
PELAYANAN VCT (VOLUNTARY COUNSELLING
AND TESTING) / PICT (PROVIDER INITIATED
COUNSELLING AND TESTING)
RUMAH SAKIT PUSAT
PERTAMINA
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman

121/ KEP/07/2013 00 2/4

2. Khusus untuk PICT, konseling diusulkan oleh DPJP terhadap


pasien yang dicurigai HIV/AIDS dan yang akan dilakukan
tindakan yang mempunyai resiko penularan melalui peralatan
rumah sakit. Jika pasien setuju, DPJP merujuk pasien ke
Poliklinik VCT dengan membuat pengantar konseling (lembar
konsultasi RSPP warna hijau, mengacu pada SPO Konsultasi
Antar Dokter).
3. Butir 1 dan 2 berlaku untuk pasien rawat jalan, sementara
untuk pasien rawat inap yang akan melakukan konseling baik
VCT maupun PICT dirujuk ke Konselor Rawat Inap dan
konseling dilakukan di Ruang Konsultasi yang ada di masing-
masing ruang rawat inap.
4. Form rujukan diterima dan dicatat oleh Koordinator Konselor
Rawat Inap atau Rawat Jalan. Koordinator mengisi Form 3
(Register Harian Klien).
5. Pemeriksaan fisik menyeluruh untuk konfirmasi HIV (dilakukan
oleh dokter konselor jika pasien belum diperiksa).
6. Konselor memberikan materi konseling yaitu:
a. Keberadaan dan kegunaan serta tujuan dari test HIV.
b. Apa yang dapat dan tidak dapat diberitahukan dari test HIV.
c. Keuntungan serta resiko dari test HIV.
d. Pemahaman dari hasil test positif, negatif, false positif, dan
indeterminate serta dampak dari masa jendela.
e. Pengukuran untuk pencegahan dari pemaparan dan
penularan HIV.
7. Materi tersebut dicatat dalam Form 7 (Form Konseling Pra
Testing HIV) dan Form 9 (Form Dokumen VCT Pasien).
Kedua dokumen tersebut disimpan dalam file rekam medis.
8. Jika pasien setuju untuk diperiksa, pasien mengisi Form 4
(Form Persetujuan Untuk Testing HIV). Dokter mengisi form
permintaan laboratorium RSPP untuk pemeriksaan HIV. Form
permintaan laboratorium tersebut diberikan ke pasien.
PELAYANAN VCT (VOLUNTARY COUNSELLING
AND TESTING) / PICT (PROVIDER INITIATED
COUNSELLING AND TESTING)
RUMAH SAKIT PUSAT
PERTAMINA
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman

121/ KEP/07/2013 00 3/4

Khusus untuk rawat inap, form permintaan lab diberikan ke


petugas laboratorium ruangan.
9. Selanjutnya pasien datang ke laboratorium rawat jalan untuk
diambil sample darah sesuai SPO laboratorium. Khusus untuk
rawat inap, sample diambil di ruangan oleh perawat
pengambil darah yang selanjutnya dikirim ke laboratorium.
10. Pasien diberikan penjelasan tentang prosedur pengambilan
darah dan diberitahu kapan waktu pengambilan hasil test
yang hanya boleh diambil oleh pasien tersebut (tidak boleh
diwakilkan).
11. Hasil pemeriksaan lab (test HIV) diberikan dalam amplop
tertutup yang dilem.
12. Setelah mendapat hasil, pasien kembali ke Konselor.
13. Konselor memberikan konseling paska pemeriksaan.
Konselor mencatat kegiatan pada Form 8 (Form Konseling
Pasca Testing HIV). Form disimpan dalam file rekam medis.
14. Jika hasil positif, pasien dirujuk ke dokter yang sesuai untuk
terapi ARV (Form Konsultasi RSPP warna hijau, sesuai SPO
Konsultasi Antar Dokter).
15. Jika hasil negatif, buat perjanjian konsultasi berikutnya untuk
pemeriksaan ulang (jika window periode kembali dalam 6
bulan).
16. Konselor membuat jawaban konsultasi di form hijau
sebelumnya.
17. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Jika salah satu pasangan meminta partnernya diperiksa
HIV, maka konseling dilakukan kepada kedua pihak.
b. Jika orang tua atau pengampu meminta test HIV kepada
anak/asuhannya yang sudah berusia 12 tahun ke atas,
maka konseling diberikan kepada kedua pihak.
Hasil test hanya dapat diberikan kepada salah satu dari kedua
pihak pada butir a dan b.
PELAYANAN VCT (VOLUNTARY COUNSELLING
AND TESTING) / PICT (PROVIDER INITIATED
COUNSELLING AND TESTING)
RUMAH SAKIT PUSAT
PERTAMINA
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman

121/ KEP/07/2013 00 4/4

UNIT TERKAIT 1. DPJP


2. Dokter Konselor
3. Perawat Konselor
4. Poli VCT
5. Laboratorium
6. Petugas Surveilans Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai