Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir dengan di lakukan 6 langkah cuci
tangan.
10. Keringkan kedua tangan dengan tissue/lap bersih sekali pakai
11. Gunakan bekas tissue/lap tersebut untuk menutup kran air
12. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 40 – 60 detik )
A. Kebersihan tangan dengan cairan antiseptik( Handrub )
Langkah – langkah :
Prosedur 1. Tuangkan larutan anti septik bebasis alkohol ke telapak tangan sebanyak
3 - 5 cc
2. Gosok ke dua telapak tangan hingga merata
3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
4. Gosok ke dua telapak tangan dan sela-selajari
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci dan saling
Digosokkan
6. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan
Kanan dan lakukan sebaliknya
7. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan
sebaliknya
8. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 20 – 30 detik )
Unit Terkait Seluruh Unit Rumah Sakit Islam Arafah
TINDAKAN LUMBAL PUNKSI
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
11. Apabila tidak ada cairan yang menetes, jarum ditusukkan beberapa meli
meter, lebih dalam dan di putar sedikit sampai cairan menetes.
12. Untuk mengukur Tekanan Intra Kranial (TIK) dipasang manometer, ukur tinggi
permukaan cairan (TIK adalah ukuran tinggi tersebut dalam satuan
centimeter air
13. Teteskan 3 (tiga) tetes cairan liquor kedalam tabung reagen Nonne, dan
Prosedur
dapat diliat adanya reaksi reagen tersebut.
14. Selanjutnya teteskan 3 cc sampai 5 cc cairan liquor pada botol steril untuk
pemeriksaan sellen, protein, glucose dan elektrolit untuk biakan kuan,
kemudian kirim ke laboratorium
15. Tutup luka dengan balutan dan plester
16. Setelah selesai tindakan, dokter dan perawat melepas APD
17. Dokter dan perawat melakukan kebersihan tangan.
18. Dokumentasi
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
Unit Terkait
3. Kamar Operasi
4. Kamar Bersalin
9. Petugas melakukan desinfeksi pada area yang akan di insersi dengan cara
mengusap dari dalam keluar. (jika melalui vemplon desinfeksi lubang
vemplon).
10. Petugas memasukkan obat secara perlahan (jika tidak melalui vemplon
lakukan penyuntikan dengan jarum menghadap keatas membentuk sudut 15ᵒ
Prosedur
dan lakukan aspirasi terlebih dahulu )
11. Setelah obat di masukkan, petugas melakukan fiksasi dengan menggunakan
kapas alkohol yang baru (jika menggunakan vemplon tutup kembali).
12. Petugas membuang spuit kedalam safety box tanpa melakukan recaping.
13. Petugas memberitahukan kepada pasien bahwa obat sudah berhasil
di masukkan dan menanyakan perasaan pasien.
14. Petugas melakukan kebersihan tangan.
15. Petugas melakukan dokumentasi dengan benar.
Unit Terkait 1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap
3. Kamar bersalin
4. Kamar operasi
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
1. Petugas dari masing-masing unit Rumah Sakit Islam Arafah yang memakai
alat kesehatan melakukanpemeriksaan fisik jumlah dan tanggal kadaluarsaalat
kesehatan setiap minggu.
2. Jika ditemukan peralatan kesehatan yang rusak,akan kadaluarsa atau tidak
PROSEDUR pernah dipakai lagi, maka peralatan kesehatan tersebut dikumpulkanke
BagianInstalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Arafah.
3. Petugas Bagian Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Arafahakan
mengembalikan peralatan kesehatanyang rusak, akan kadaluarsa atau tidak
pernah dipakailagi, ke Bagian Rumah Tangga Rumah Sakit Islam Aarah.
4. Petugas Bagian Rumah Tangga Rumah Sakit Islam Arafah menerima &
memeriksa alat kesehatan.
5. Jika hasil pemeriksaan terhadap peralatan kesehatan menunjukkan peralatan
kesehatan tersebut rusak,akan kadaluarsa atau tidak pernah dipakai
lagi,Petugas Bagian Rumah Tangga Rumah Sakit Islam Arafah memilih dan
memisahkan peralatan kesehatan tersebut, apakah akan dimusnahkan
ataudikembalikan ke distributor alat kesehatan terkait.
6. Jika alat kesehatan di Bagian Rumah Tangga RumahSakit Islam Arfah, bisa
dikembalikan ke distributor,maka Petugas Bagian Rumah Tangga
mengembalikan alat kesehatansesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Jika peralatan kesehatan tersebut tidak bisa dikembalikan ke distributor, maka
alat kesehatan tersebut dimasukkan ke lokasi rusak atau expire oleh Petugas
Rumah Tangga Rumah Sakit Islam Arafah.
Unit Terkait 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
3. Kamar Operasi
4. Kamar Bersalin
5. Farmasi
6. Rumah Tangga
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional 02 Desember 2015
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional 02 Desember 2015
1. Pertolongan Pertama
a. Jangan panik.
b. Penatalaksanaan lokasi terpapar :
1) Segera cuci bagian yang terpapar dengan sabun antiseptik dan air
Prosedur
mengalir
2) Bilas dengan air bila terpapar pada daerah membran mukosa
3) Bilas dengan air atau cairan NaCl bila terpapar pada daerah mata
2. Penanganan Lanjutan :
a. Bila terjadi di luar jam kerja segera ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk
penatalaksanaan selanjutnya
b. Bila terjadi di dalam jam kerja segera ke Poliklinik Penyakit Dalam
dengan membawa surat konsul dari dokter rungan unit kerja.
f. Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan bukan dalam masa inkubasi
tidak perlu tindakan khusus untuk petugas, tetapi bila diragukan dapat
dilakukan konseling.
g. Pemberian Propilaksis Pasca Pajanan :
1) Pasca Pajanan HIV :
a) Apabila Status pasien HIV harus diberikan Prolaksis Pasca
Pajanan berupa obat ARV 4 jam setelah paparan , maksimal 48 -
72 jam diberikan selama 28 hari
b) Tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan.
Prosedur 2) Pasca Pajanan Hepatitis B
a) Jika pernah vaksinasi periksa anti HBs
(1) Anti HBs (+), titer ≤ 10, lakukan Booster
(2) Anti HBs (+), Titer ≥ 10, lakukan observasi
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional 02 Desember 2015
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional 02 Desember 2015
MANAJEMEN LINEN
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
Kebijakan
Prosedur 1. perawat mengumpulkan linen kotor dari masing-masing ruang pasien
2. linen kotor dari ruangan diambil dan dibawa ke ruangan linen kotor
menggunakan troli
3. pisahkan linen infeksius dan non infeksius
4. linen infeksius masukan ke dalam plastik berwarna kuning atau
ember, dan non infeksius berwarna hitam
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
Pengertian
Agar instrumen bedah yang di pakai dapat dibersihkan dari bahan berbahaya
pasien
Tujuan
SK dierektur Rs Islam Arafah No :
Kebijakan
Prosedur 1. siapkan larutan clorine 0,5 % secukupnya
2. selesai melakukan operasi, prosedur tindakan, instrumen bedah yang
dipakai di rendam dalam larutan clorine 0,5 % selama 10 menit
3. selanjutnya instrumen dicuci dengan air mengalir secukupnya
4. instrumen di keringkan
5. setelah kering instrumen disusun dan dikelompokkan, di set,
dibungkus dengan kertas fouces serta diberi label dan gunakan steril
tip eksternal atau internal
6. instrumen siap untuk di sterilakan di autoclav
Unit terkait - petugas CSSD
- Petugas kamar operasi
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
MELIPAT LINEN
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
Kebijakan
Prosedur 1. Petugas mencuci tangan dengan 6 langkah cuci tangan,
2. Petugas menggunakan masker
3. Petugas meletakkan linen yang sudah bersih dimeja linen
4. Petugas memisahkan linen antara layak dan tidak layak pakai
5. Petugas melipat linen sesuai ukuran dengan memperhatikan:
a. Kebersihannya
b. Berlubang atau tidak
c. Perhatiakan talinya lengkap atau tidak
6. Petugas melipat linen dalam keadaan terbalik
7. Petugas menyusun linen yang sudah dilipat sesuai jenisnya.
8. petugas melepaskan masker jika tidak di gunakan lagi.
9. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan.
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
Kebijakan
Prosedur 1. Pengambilan linen di laundry di lakukan oleh petugas ruangan
2. Petugas ruangan dan petugas laundry menghitung linen yang akan di ambil,
jumlahnya harus sesuai dengan jumlah yang diberikan pada saat akan di cuci.
3. Petugas laundry melakukan pencatatan jumlah dan jenis linen yang akan di
serahkan ke petugas ruangan masing-masing di formulir yang sudah tersedia
diruang laundry.
4. Petugas ruangan mencatat pengambilan linen di buku ekspedisi
5. Petugas membawa linen bersih ke ruangan dengan menggunakan troli bersih
dan tertutup.
Unit terkait - Unit rawat inap
- Unit rawat jalan
- Kamar operasi
- Laundry
- Kamar bersalin
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
Kebijakan
Prosedur 1. Petugas melakukan kebersihan tangan
2. Petugas menggunakan APD : sarung tangan, apron dan masker
3. Linen kotor yang terinfeksi (Terkena darah, BAB, BAK) linen di lipat bagian
yang terinfeksi ke dalam, lalu masukkan ke plastik berwarna kuning
tertutup dan masukkan ke dalam ember.
4. Linen non infeksius ( tidak terkena darah, BAB, BAK) linen di masukkan ke
plastik berwarna hitam atau ember
5. Petugas menghitung linen kotor dan diserahkan ke laundry setiap pagi jam
07.00 wib
6. Petugas melakukan serah terima linen ( petugas ruangan dan laundry )
7. Petugas melepaskan APD
8. Petugas melakukan kebersihan tangan
Unit terkait - UGD
- Poli
- Ranap
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
Kebijakan
Prosedur 1. Petugas melakukan kebersihan tangan dengan 6 langkah
2. Petugas menggunakan APD seperti sarung tangan rumah tangga, masker,
apron, dan sepatu boot
3. Petugas melakukan pernyortiran linen kotor infeksius berdasarkan jenis linen
4. Petugas melakukan perendaman linen kotor infeksius ± 10 menit dengan
deterjen dan ditambahkan cairan desinfektan.
5. Petugas memasukkan linen kedalam mesin cuci sesuai dengan kapasitas
mesin sampai prosespencucian selesai
6. Petugas melakukan perendaman linen dalam ember yang telah diberikan
pewangi, kemudian linen dikeringkan dalam mesin cuci setelah proses
pengeringan selesai, mesin dibuka dan cucian dikeluarkan, mesin dimatikan,
handle listrik di off kan.
7. petugas melepaskan APD jika telah selesi
8. Petugas melakukan kebersihan tangan dengan 6 langkah
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
Cara Kerja :
1. Petugas melakukan kebersihan tangan.
2. Petugas menggunakan APD.
3. Semprotkan desinfektan pada peralatan yang telah digunakan secara
merata dengan jarak semprot 20-30 cm.
4. Diamkan permukaan selama 10-15 detik.
5. Keringkan dengan lap kering bersih atau tissue.
Prosedur 6. Simpan peralatan dalam tempatnya
B. Peralatan Kritikal dan Semi Kritikal
Persiapan alat :
1. APD petugas berupa masker, sarung tangandan apron.
2. Detergen.
3. Cairan untuk DTT (Desinfektan Tingkat Tinggi).
4. Sikat alat.
5. Lap kering bersih.
6. Autoklaf
Cara kerja :
1. Petugas melakukan kebersihan tangan.
2. Petugas menggunakan APD.
3. Cuci peralatan dengan deterjen, kemudian disikat.
4. Bilas dengan air mengalir kemudian dikeringkan dengan lap kering bersih .
5. Untuk peralatan semi kritikal dilakukan DTT dengan cara direbus atau
direndam dalam larutan desinfektan kimiawi, sesuai prosedur.
6. Untuk peralatan kritikal dilakukan sterilisasi dengan uap bertekanan tinggi
(Otoklaf), sesuai prosedur.
7. Setelah selesai, simpan peralatan dalam tempatnya.
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Medis
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
Cara Kerja :
1. Petugas memakai APD berupa masker, sarung tangan dan apron saat
mengelola limbah.
2. Sebelum sampah dari setiap ruangan dibawa ke Tempat Pembuangan
Sementara (TPS), pastikan kantong-kantong sampah sudah dalam kondisi
terikat.
3. Ikat kantong sampah infeksius dan non-infeksius setelah 2/3 penuh.
Prosedur 4. Tutup tempat sampah benda tajam setelah 3/4 penuh.
5. Buang limbah spesimen dari laboratorium (darah, urine, feses, sputum)
kesaluran air limbah menuju Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).
6. Buang darah dan komponen darah dalam jumlah besar untuk transfusi yang
sudah kadaluarsa atau bersisa karena reaksi transfusi, ke saluran air limbah
menuju IPAL atau di buang sebagai sampah infeksius untuk diinsenerasi.
7. Buang sampah potongan-potongan jaringan tubuh dari Kamar Operasi ke
dalam kantong plastik kuning dan dikelola sebagai sampah medis infeksius
untuk di insenerasi.
8. Buang limbah cair yang bersifat infeksius ke saluran air limbah menuju IPAL.
9. Buang sampah medis dan non medis ke TPS yang terpisah, oleh Petugas
Cleaning Service dengan trolley sampah yang tertutup memakai APD lengkap.
10. Sampah non medis yang berada di TPS nantinya akan dibawa ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang dikelola oleh pihak ketiga, dalam hal ini oleh
Pemerintahan Kota.
11. Sampah medis infeksius, medis non infeksius dan medis benda tajam dibawa
ke TPA untuk di proses dengan cara insenerasi yang di kelola oleh pihak
ketiga dalam hal ini oleh Rumah Sakit Islam Arafah.
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
Ditetapkan :
Direktur
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional Januari 2015
Cara Kerja :
12. Petugas memakai APD berupa masker, sarung tangan dan apron saat
mengelola limbah.
13. Sebelum sampah dari setiap ruangan dibawa ke Tempat Pembuangan
Sementara (TPS), pastikan kantong-kantong sampah sudah dalam kondisi
terikat.
14. Ikat kantong sampah infeksius dan non-infeksius setelah 2/3 penuh.
Prosedur 15. Tutup tempat sampah benda tajam setelah 3/4 penuh.
16. Buang limbah spesimen dari laboratorium (darah, urine, feses, sputum)
kesaluran air limbah menuju Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).
17. Buang darah dan komponen darah dalam jumlah besar untuk transfusi yang
sudah kadaluarsa atau bersisa karena reaksi transfusi, ke saluran air limbah
menuju IPAL atau di buang sebagai sampah infeksius untuk diinsenerasi.
18. Buang sampah potongan-potongan jaringan tubuh dari Kamar Operasi ke
dalam kantong plastik kuning dan dikelola sebagai sampah medis infeksius
untuk di insenerasi.
19. Buang limbah cair yang bersifat infeksius ke saluran air limbah menuju IPAL.
20. Buang sampah medis dan non medis ke TPS yang terpisah, oleh Petugas
Cleaning Service dengan trolley sampah yang tertutup memakai APD lengkap.
21. Sampah non medis yang berada di TPS nantinya akan dibawa ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang dikelola oleh pihak ketiga, dalam hal ini oleh
Pemerintahan Kota.
22. Sampah medis infeksius, medis non infeksius dan medis benda tajam dibawa
ke TPA untuk di proses dengan cara insenerasi yang di kelola oleh pihak
ketiga dalam hal ini oleh Rumah Sakit Islam Arafah.