Makalah Ekonomi Pembangunan Kelompok 6
Makalah Ekonomi Pembangunan Kelompok 6
OLEH KELOMPOK 7 :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan Makalah Kebijakan Penanaman Modal:
Pembangunan Seimbang dan Tidak Seimbang ini. Dalam penyusunan Makalah
Komunikasi Dalam Organisasi ini penyusun telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penyusun tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa..
Penyusun mengucapakan terima kasih kepada pihak yang tersebut diatas yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran
penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Penyusun mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar belakang
Penanaman modal/investasi merupakan salah satu faktor penting dalam usaha
mempercepat pembangunan. Namun apabila ditinjau dari sudut pandang ekonomi makro,
faktor tersebut menjadi sebuah isu yang diperdebatkan oleh para ahli-ahli ekonomi pada
tahun 1950-an, yaitu ketika negara bergembang memulai pembangunan ekonominya. Ada
konsensus yang meluas dikalangan ahli ekonomi pada masa itu bahwa peningkatan
penanaman modal yang besar perlu dilakukan dinegara berkembang agar dapat terlepas dari
belenggu keterbelakangan dan kemiskinan.
Selain itu, isu yang lebih penting untuk dipersoalkan adalah : pola investasi yang
bagaimanakah yang perlu dijalankan dinegara yang berkembang untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kegiatan investasi yang akan dilaksanakan. Pada materi selanjutnya
permasalahan ini akan dibahas secara lebih lanjut dan didukung oleh beberapa teori dari ahli-
ahli ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mencapai tingkAt usaha minimum kritis, persamaan tersebut dapat diubah menjadi :
𝐵𝐿+ 𝐽
𝑛 + > 𝑛
𝐾 𝑒𝐿𝐿 𝑝
Dimana :
𝑛𝐿 = tingkat pertambahan penggunaan tenaga kerja di sektor industri
𝑛𝑝 = tingkat pertambahan seluruh tenaga kerja
𝑛𝐾 = tingkat pertumbuhan stok barang-barang modal
𝐵𝐿 = tingkat labour using bias
𝐽 = tingkat kemajuan secara menyeluruh
𝑒𝐿𝐿 = elastisitas produduktivitas marginal tenaga kerja ( marginal physical product of labour).
Usaha minimum kritis menurut pengertian ini akan tercapai apabila usaha pembangunan
menjamin berlakunya :
a. Kemajuan teknologi yang cukup besar
b. Tingkat pertambahan modal yang cukup tinggi
c. Terciptanya inovasi yang bersifat sangat menguntungkan penggunaan lebih banyak
tenaga kerja.
d. Pengaruh hukum hasil lebih yang makin berkurang terhadap kegiatan tenaga keerja
tidak begitu kuat
Keempat faktor tersebut dapat secara bersama akan menjamin tercapainya tingkat
pertambahan kesempatan kerja yang lebih besar di sektor industri dari keseluruhan tingkat
pertambahan tenaga kerja.
A. Kesimpulan
Pembangunan seimbang merupakan suatu bentuk usaha pembangunan yang berusaha
mengatur program penanaman modal secara sedemikian rupa, sehingga sepanjang proses
pembangunan tidak akan timbul hambatan-hambatan yang bersumber dari penawaran
maupun permintaan.
Penganut beberapa teori pembangunan seimbang yaitu : Rosenstein-Rodan, Nurske,
Scitovsky Dan Lewis, mereka berpandangan bahwasannya dengan menekankan
pembangunan yang serentak diberbagai sektor industri maka akan mampu menciptakan
ekonomi ekstern dan hal ini akan menyebabkan peningkatan pendapatan perkapita negara
berkembang.
Namun, teori tentang pembangunan seimbang dibantah atau dikritik oleh beberapa ahli
ekonomi, atau lebih dikenal dengan penganut teori pembangunan tidak seimbang, diantaranya
: Singer dan Hirschman, dimana mereka mengkritik tentang pembangunan seimbang mereka
berpandangan bahwa, pembangunan seimbang tidak sesuai jika diterapkan dinegara
berkembang dikarenakan adanya faktor utama keterbatasan sumber daya yang dimiliki, dan
juga tenaga-tenaga ahli. Mereka lebih menekankan pada pembangunan tidak seimbang yang
dilakukan dengan memfokuskan pelaksanaan program pembangunan yang mampu
menciptakan gangguan-gangguan dan ketidakseimbangan-ketidakseimbangan dalam kegiatan
ekonomi, dengan demikian hal tersebut akan menjadi pendorong untuk lebih melaksanakan
berbagai program dimasa yang akan datang.
Teori yang terkandung dalam teori usah minimum kritis dibedakan menjadi 3 pandangan,
pandangan pertama adalah teori nelson dilanjutkan dengan teori Leibeinstein dan yang
terakhir adalah Ranis-Fei.
B. Saran
Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang terjadi secara terus-menerus. Baik itu
pembangunan seimbang maupun pembangunan tidak seimbang memiliki kelmahan dan
kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu diharapkan teori-teori tersebut dapat membantu
dalam melakukan pembangunan di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2014. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan.
Edisi Kedua. Jakarta: Kencana, Prenada Media.
http://hamparanoretan.blogspot.com/2017/07/pembangunan-seimbang-balanced-growth.html
https://slideplayer.info/slide/17570362/