Disusun oleh:
1. Sarmilah (2261201073)
2. Sarlan (2261201006)
3. M.Fadli Irawan (2261201022)
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Zakat”
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari mkalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada mata kuliah pendidikan agama islam, selain itu makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang basis data babagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu St.Halifa, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku
dosen mata kuliah pendidikan agama islam yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
penulis
Page | i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. TUJUAN .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 14
B. SARAN .................................................................................................. 14
Page | ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Zakat merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWT
kepada setiap kaum Muslimin. Perintah zakat didalam Al-Quran
senantiasa disandingkan dengan perintah shalat. Pentingnya menunaikan
zakat karena perintah ini mengandung misi sosial yang memiliki tujuan
jelas bagi kemaslahatan umat. Tujuan yang dimaksud antara lain untuk
memecahkan problem kemiskinan, meratakan pendapatan, meningkatkan
kesejahteraan umat dan negara. Inilah yang menunjukkan betapa
pentingnya menunaikan zakat sebagai salah satu rukun Islam.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian zakat, hibah, infaq, dan waqaf.
2. Macam-macam zakat.
3. Harta yang wajib di zakati.
4. Orang-orang yang wajib menerima zakat
5. Pendistribusian zakat
6. Nishab, haul, dan kadar zakat.
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian zakat, hibah, infaq, dan waqaf.
2. Mengetahui macam-macam zakat.
3. Mengetahui harta yang wajib di zakati.
4. Mengetahui Orang-orang yang wajib menerima zakat
5. Mengetahui Pendistribusian zakat
6. Mengetahui Nishab, haul, dan kadar zakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2) Hibah
Pengertian hibah adalah pemberian (sukarela) dengan
mengalihkan hak atas sesuatu kepada orang lain. Dalam pemberian
hibah, ada yang namanya dana hibah. Dana hibah adalah sebuah
pemberian untuk orang lain dalam bentuk uang, barang, atau jasa
1. Pemberi
Pemberi adalah orang yang memberikan hibah kepada
pihak lain.
2. Penerima
Penerima adalah pihak yang menerima hibah tersebut.
3. Barang yang dihibahkan
Barang yang dihibahkan bisa dalam berbentuk uang,
barang, atau jasa.
4. Tanda serah terima
Setelah melakukan proses hibah, perlu diketahui bahwa
harus ada tanda serah terima sebagai bukti.
3
Macam-Macam Hibah
Dalam hibah, ada beberapa macam yang perlu diketahui.
Adapun macam-macam hibah adalah sebagai berikut.
1. Hibah Barang
Hibah barang adalah ketika pemberi memberikan harta
maupun barang yang memiliki manfaat atau nilai kepada
penerima dengan tanpa tendensi harapan apapun. Contohnya,
seseorang menghibahkan sepeda motor, mobil, pakaian, dan
sebagainya.
2. Hibah Manfaat
Selanjutnya, hibah manfaat adalah ketika pemberi hibah
memberikan harta atau barang kepada penerima, namun
barang tersebut masih menjadi milik si pemberi. Dengan
harapan, barang yang diberikan akan dimanfaatkan oleh
penerima. Dalam hal ini, penerima hanya memiliki hak guna
atau hak pakai saja.
3) Infaq
4
Hukum mengeluarkan infak adalah sunnah, namun juga perlu
diperhatikan, tergantung dari setiap infak yang dilakukan. Agar lebih
paham mengenai Infak, berikut ini adalah macam-macam infak
berdasarkan hukumnya
Macam-macam infaq
1. Infak Wajib
Hukum infak pertama yaitu wajib. Infak berhukum
wajib ini dikeluarkan agar seseorang yang melakukan
tidak mendapat dosa. Contoh infak wajib adalah
membayar mas kawin.
Bukan hanya mas kawin, contoh infak wajib lainnya
adalah Kifarat atau kafarat. Kafarat atau kifarat adalah
denda yang harus dibayarkan oleh seorang musim atau
muslimah karena melanggar hukum Allah. Besaran kifarat
ini tergantung dari jenis kesalahan yang dilakukan.
Penerima infak wajib ini bisa siapa saja, termasuk
keluarga yang membutuhkan.
2. Infak Sunah
Jenis infak yang kedua adalah Sunnah. Infak sunnah
ini dikerjakan untuk bertujuan untuk berbagi kebaikan.
Misalnya berinfak untuk keperluan anak yatim dan dhuafa,
atau bisa juga untuk menolong orang lain yang tertimpa
masalah.
Manfaat Infak Sunnah sungguh sangat luar biasa.
Kita dapat membantu meringankan beban orang lain pada
setiap rezeki yang Allah berikan di uang yang kita bagi
kepada sesama.
3. Infak Mubah
Macam Infak selanjutnya adalah infak mubah. Jenis
Infak ini sangat sering dilakukan. Contohnya seperti
memberikan harta untuk kegiatan bercocok tanam, atau bisa
juga untuk berbisnis.
5
Infak mubah tentu tidak wajib dilakukan. Setiap
orang yang melakukannya tidak akan berdosa namun juga
tidak akan mendapatkan pahala.
4. Infak Haram
Jenis Infak yang terakhur adalah infak haram. Infak
haram adalah infak yang dilarang oleh agama. Misal,
berinfak yang tidak ikhlas karena Allah. Contoh lain adalah
berinfak untuk menghalangi syiar agama islam. Seperti
yang tertuang dalam QS. An-Anfal ayat 36,bahwa
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan
harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan
Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu,
kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya
mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah
orang-orang kafir itu akan dikumpulkan"
Oleh karena itu, berinfak untuk sesuatu kejelekan
sangat dilarang oleh Allah, dan termasuk ke dalam
kelompok infak haram.
4) Wakaf
6
meninggal. Contoh wakaf yang sering dijumpai seperti wakaf masjid,
wakaf properti, dan lain sebagainya
Manfaat Wakaf
7
B. Macam-macam zakat
Bagi umat Islam, ada dua jenis zakat yang harus ditunaikan yaitu :
1. Zakat fitrah
2. Zakat mal
3. Zakat profesi
Zakat profesi atau zakat pendapatan adalah zakat harta yang
dikeluarkan dari hasil pendapatan seseorang atau profesinya bila
telah mencapai nisab. Seperti karyawan, dokter, notaris dan lain-
lain.
Cara Mengeluarkan Zakat Profesi;
Para ulama berbeda pendapat tentang cara mengeluarkan
zakat profesi, dalam modul edukasi ini kami menyebutkan satu
pendapat saja yang kami pilih, yaitu dengan menggunakan analogi
kemiripan (Qiyas Syibih).
8
a. Menganalogikan nisab zakat penghasilan kepada zakat hasil
pertanian. Karena model memperoleh harta penghasilan mirip
dengan panen dari hasil pertanian. Nisabnya senilai 653 kg beras.
b. Sedangkan kadarnya dianalogikan kepada zakat emas atau zakat
uang sebesar 2,5%, karena model bentuk harta yang diterima
sebagai penghasilan berupa uang.
c. Waktu mengeluarkannya setiap kali menerima (panen).
9
D. Orang-Orang Yang Berhak Menerima Zakat
1) Fakir ialah orang-orang yang memiliki harta namun sangat sedikit. Orang-
orang ini tak memiliki penghasilan sehingga jarang bisa memenuhi
kebutuhan sehari-hari dengan baik.
2) Miskin, Di atas fakir, ada orang-orang yang disebut miskin. Mereka adalah
orang-orang yang memiliki harta namun juga sangat sedikit.
Penghasilannya sehari-hari hanya cukup untuk memenuhi makan, minum
dan tak lebih dari itu.
3) Amil, Mereka adalah orang-orang yang mengurus zakat mulai dari
penerimaan zakat hingga menyalurkannya kepada orang yang
membutuhkan.
4) Mu'allaf, Orang yang baru masuk Islam atau mu'allaf juga menjadi
golongan yang berhak menerima zakat. Ini bertujuan agar orang-orang
semakin mantap meyakini Islam sebagai agamanya, Allah sebagai tuhan
dan Muhammad sebagai rasulNya.
5) Riqab / Memerdekakan Budak, Di zaman dahulu, banyak orang yang
dijadikan budak oleh saudagar-saudagar kaya. Inilah, zakat digunakan
untuk membayar atau menebus para budak agar mereka dimerdekakan.
Orang-orang yang memerdekakan budak juga berhak menerima zakat.
6) \Gharim (Orang yang Memiliki Hutang), Gharim merupakan orang yang
memiliki hutang. Orang yang memiliki hutang berhak menerima zakat.
Namun, orang-orang yang berhutang untuk kepentingan maksiat seperti
judi dan berhutang demi memulai bisnis lalu bangkrut, hak mereka untuk
mendapat zakat akan gugur.
7) Fi Sabilillah, Yang dimaksud dengan sabilillah adalah segala sesuatu yang
bertujuan untuk kepentingan di jalan Allah. Misal, pengembang
pendidikan, dakwah, kesehatan, panti asuhan, madrasah diniyah dan masih
banyak lagi.
8) Ibnu Sabil, Ibnu Sabil disebut juga sebagai musaffir atau orang-orang yang
sedang melakukan perjalanan jauh termasuk pekerja dan pelajar di tanah
perantauan.
10
E. Pendistribusikan Zakat
11
F. Mengetahui Nishab,Haul,dan Kadar Zakat
1) Nishab
2) Haul
12
sesuai dengan kualitas beras atau makanan pokok ang dikomsumsi
sehari-hari.
Cara menghitung zakat mal adalah 2,5% dikali jumlah harta
yang tersimpan selama 1 tahun. Ini berlaku untuk emas, perak, uang,
logam mulia lainnya, surat berharga dan
perniagaan. Zakat merupakan salah satu rukun Islam.
Cara menghitung zakat mal bisa dilakukan dengan menggunakan
rumus 2,5% x jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun.
Contohnya, di 1 Januari 2022, Anda memiliki emas sebanyak 200 g.
Maka nisab harta kekayaan berupa emas sebesar 2,5%.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Zakat merupakan suatu kewajiban yang harus dikeluarkan oleh
setiap muslim yang hartanya sudah sampai satu nisap dalam satu tahun.
Pemerintah dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 yang sekarang
telah direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat membentuk lembaga khusus yang untuk mengelola
zakat yang disebut Badan Amil Zakat Nasional atau yang disingkat
BAZNAS. Bagi umat Islam, ada dua jenis zakat yang harus ditunaikan
yaitu : Zakat fitrah ,Zakat mal.
B. SARAN
Beberapa saran yang mugkin dapat bermanfaat diantaranya sebagai
berikut:
Mengeluarkan zakat adalah amanat untuk disalurkan sesuai dengan
kehendak pemilik aslinya, yaitu Allah SWT. Oleh karena itu manusia yang
dimendapat titipan itu haruslah berlaku adil. Oleh karena itu, semua harta
yang berkembang dan bermanfaat bagi pemilik harta dagang untuk
dikeluarkan zakatnya, agar selain untuk membersihkan harta yang dimiliki
juga supaya tidak menjadikan orang menjadi kikir. Dan memberikan
manfaat kepada orang yang memang berhak menerima zakat tersebut.
Demikianlah pembahasan mengenai zakat. Puji syukur kami
panjatkan atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelasaikan makalah ini.. Namun karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan, kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih banyak kekeliruan serta kesalahan. Oleh
karena itu kami sangat mengharap saran serta kritik dari pembaca yang
bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Tim Abdi Guru. Agama Islam Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga,
2005.
15