Anda di halaman 1dari 13

FIQIH ZAKAT

Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah FIQIH ZAKAT Semester
Tiga Prodi Perbankan Syariah.

OLEH
KELOMPOK 6
Nurul Fajriani Lubis_210311004
Aksar_210311015

DOSEN PENGAMPU:
ST. HADIJA WAHID S.H,M.H

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH (PS)


FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM
IAI MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN AKADEMIK
2022-2023

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa


Ta’ala yang telah memberi rahmat dan hidayah-NYA kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah dalam mata kuliah“Fiqih Zakat”. Sesuai tanggung
jawab kami dalam melaksanakan tugas makalah kami sebagai mahasiswa jurusan
perbankan syariah.
Makalah ini disusun berdasarkan apa yang diperoleh dari berbagai sumber.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna.Untuk itu
diharapkan kepada semua pihak untuk memberikan masukan dan kritik demi
kesempurnaan makalah ini.

Oleh karena itu kami membuat makalah ini dengan harapan dapat menambah
pengetahuan kita semua mengenai hal ini. Dengan harapan nantinya makalah ini
dapat membantu kita semua dalam memahami materi ini yang merupakan bagian dari
pembelajaran mata Kuliah Manajemen Strategi itu sendiri, dan nantinya dapat kita
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, Amin. Saya selaku penulis mohon
maaf jika terdapat kekurangan dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan.

Sinjai, 15 november 2022

Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian zakat perdagangan............................................................3
B. Syarat-syarat zakat barang dagangan.................................................5
C. Jenis-jenis zakat perdagangan.............................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................22
B. Saran.................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Zakat adalah suatu kewajiban bagi umat Islam yang telah ditetapkan dalam
Al - Qur'an, Hadist dan ijma para ulama. Zakat merupakan salah satu rukun Islam
yang selalu disebutkan sejajar dengan shalat. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya zakat sebagai salah satu rukun Islam.
Zakat menurut bahasa adalah tumbuh dan berkembang, berkah dan banyak
kebajikan. Menurtut syariat, zakat adalah kewajiban dengan ukuran tertentu pada
harta tertentu untuk diberikan kepada kelompok tertentu dalam waktu tertentu
dengan beberapa syarat.
Adapun zakat menurut terminologi syariat adalah bagaian (harta) yang telah
ditentukan dari harta tertentu, pada waktu tertentu dan dibagikan kepada
golongan orang – orang tertentu.
Zakat mal (harta) menurut syara’ adalah nama dari sejumlah harta yang
tertentu yang diberikan kepada golongan tertentu dengan syarat - syarat tertentu.
Dinamakan zakat, karena harta itu akan bertambah (tumbuh) disebabkan berkah
dikeluarkan zakatnya dan do’a dari orang - orang yang menerimanya.
Dalam kitab Fathul Mu’in disebutkan zakat mal ( harta benda ) yaitu zakat
yang di keluarkan dari harta benda tertentu misalanya emas, perak, binatang,
tumbuhan (biji - bijian), dan harta perniagaan.
Bila kita melihat dari sumbersumber hukum Islam yang dikembangkan
dalam kitab - kitab fiqih, pada masa Rasulullah saw., zakat dikenakan pada hal -
hal berikut:
1. Benda logam yang terbuat dari emas seperti koin, perkakas, ornamen atau
dalam bentuk lainnya;
2. Benda logam yang terbuat dari perak seperti koin, perkakas, ornamen atau
dalam bentuk lainnya;
3. Binatang ternak unta, sapi, domba dan kambing;
B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian zakat perdagangan ?

2. Bagaimanakah syarat-syarat zakat barang dagangan?

3. Bagaimanakah jenis-jenis zakat perdagangan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian zakat perdagangan

2. Untuk mengetahui syarat-syarat zakat barang dagangan

3. Untuk mengetahui jenis-jenis zakat perdagangan


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian zakat perdagangan


Zakat berasal dari bahasa Arab yang artinya menyucikan. Zakat adalah
bentuk sedekah kepada umat islam. Zakat diperlakukan dalam islam sebagai
kewajiban atau seperti pajak. Di dalam rukun Islam, berzakat ada di urutan
ketiga, setelah sholat. Meskipun zakat diwajibkan bagi umat islam, tidak semua
orang bisa berzakat. Ada beberapa syarat untuk berzakat, misalnya memiliki
harta yang cukup atau tidak kekurangan.
Zakat adalah sebuah praktik ibadah di mana orang Islam memberikan 2,5%
dari hartanya untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan. Saat ini, di
sebagian besar negara yang bermayoritas umat Islam, memberikan zakat bersifat
sukarela, namun ada juga beberapa negara yang zakat nya diurus juga oleh
pemerintah. Di negara seperti Inggris misalnya, orang-orang Islam di sana
membayarkan zakat dengan memberikannya langsung ke badan amal.
Berdasarkan pengertian zakat, maka zakat diartikan sebagai suatu konsepsi
ajaran Islam yang mendorong orang muslim untuk mengasihi sesama,
mewujudkan keadilan sosial serta berbagai dan mendayakan masyarakat,
selanjutnya untuk mengentaskan kemiskinan.
Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa
atau keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan pemaksaan. Pada
masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter
yaitu menukar barang dengan barang. Pada masa modern perdagangan dilakukan
dengan penukaran uang. Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli
akan menukar barang atau jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual.
Dalam perdagangan ada orang yang membuat yang disebut produsen.
Kegiatannya bernama produksi. Jadi, produksi adalah kegiatan membuat suatu
barang. Ada juga yang disebut distribusi. Distribusi adalah kegiatan mengantar
barang dari produsen ke konsumen. Konsumen adalah orang yang membeli
barang. Konsumsi adalah kegiatan menggunakan barang dari hasil produksi.
Jadi, zakat perdagangan adalah zakat yang dikeluarkan dari harta niaga,
sementara harta niaga adalah harta atau aset yang diperjualbelikan dengan
maksud untuk mendapatkan keuntungan. Ada dua motivasi dalam harta niaga,
yakni :
1. Motivasi untuk berbisnis (diperjualbelikan)
2. motivasi mendapatkan keuntungan.

Zakat ini diwajibkan bagi para pedagang yang sudah masuk nishab
dengan nilai barang dagangan senilai 85 gram emas dan haul selama 1 tahun.
Salah satu hikmah apabila menunaikan zakat yaitu memelihara harta agar
menjadi bersih, berkah dan berkembang. Menunaikan zakat juga berarti kita
peduli terhadap sesama, seperti sabda nabi Muhammad SAW “Peliharalah
hartamu dengan menunaikan zakat, obatilah orang-orang sakit dengan
bersedekah dan tolaklah bencana dengan do’a.” (HR At-Thabrany).

B. Syarat-syarat zakat perdagangan


Berikut merupakan syarat-syarat perdagangan, yakni:
1. Barang tersebut dimiliki sendiri

Salah satu syarat melakukan zakat perdagangan adalah barang yang kamu
jual-belikan merupakan barang milik sendiri. Baik itu merupakan barang yang
diperoleh dengan cara dibeli, hadiah, maupun wasiat.
2. Bukan termasuk barang wajib dizakati lainnya

Ada beberapa barang yang memang wajib untuk dizakati seperti, ternak,
emas, perak, dan mata uang yang disimpan. Beberapa barang tersebut tidak
dihitung dalam zakat perdagangan.
3. Barang yang sejak awal diniatkan untuk diperdagangkan
Sebagai seorang pedagang, sudah pasti saat membeli suatu barang pasti
akan diusahakan untuk diperdagangkan. Nah, barang-barang itulah yang
nantinya termasuk dalam hitungan zakat.

4. Nilainya sudah mencapai satu nishab emas atau perak

Maksud dari nishab adalah batas terendah yang telah ditetapkan secara
syar’i yang jadi pedoman untuk menentukan kewajiban mengeluarkan zakat
bagi yang punya harta dan telah mencapai ukuran tersebut.

5. Telah mencapai haul

Maksud dari mencapai haul ialah telah melalui 1 tahun hijriyah.

C. Jenis jenis zakat perdagangan

Terdapat macam-macam zakat yang wajib Anda ketahui serta ketentuannya


antara lain:

1.  Zakat Fitrah

Salah satu jenis zakat yang wajib ditunaikan umat muslim adalah zakat fitrah.
Seperti yang telah disebutkan di atas, zakat fitrah adalah jenis zakat yang wajib
dibayarkan umat muslim ketika bulan Ramadan atau hari raya Idulfitri datang.
Selanjutnya, zakat fitrah dapat dibayar dengan 3,5-liter makanan pokok dari
daerah yang bersangkutan.  Di Indonesia biasanya orang akan memberikan beras.
Ada juga yang memberikan biji-bijian, gandum, hingga kurma kering untuk
diberikan sebagai zakat fitrah. Fungsi zakat fitrah bertujuan mensucikan orang
yang berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan dosa. Hal ini dilakukan dengan
cara memberikan makan kepada fakir miskin dengan cara membantu mencukupi
kebutuhan fakir miskin.
2. Zakat Maal
Selain zakat fitrah, ternyata ada macam-macam zakat lainnya yakni zakat
maal (harta). Zakat maal adalah zakat penghasilan, selanjutnya, ada beberapa
jenis zakat penghasilan yaitu zakat hasil pertambangan, hasil pertanian, hasil laut,
hasil ternak, perak, dan ternak. Masing-masing jenis zakat memiliki ketentuan
dan perhitungannya sendiri.

Pengelolaaan zakat bahkan sudah diatur dalam undang-undang, lho.


Pengelolaan zakat diatur dalam Undang-undang (UU) pengelolaan zakat nomor
38 tahun 1998 “Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim
atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama
untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.”
Selanjutnya, UU tersebut juga menjelaskan tentang pengelolaan zakat, fungsi
zakat dan siapa yang berhak mengatur zakat. Berikut beberapa ketentuan zakat
yang ada di Indonesia:
3. Emas dan Perak

Ketentuan zakat yang pertama adalah ketentuan zakat emas dan perak. Anda
diwajibkan membayar zakat yang cukup nisabnya dan telah dimiliki selama
setahun. Perhitungannya adalah sebesar 2,5% dari nilai emas tersebut. Sebagai
contoh jika Anda memiliki emas sebesar 100 gr, maka zakat yang wajib
dibayarkan adalah harga 2,5 persen dari emas. Sebagai contoh 1 gr emas berharga
Rp 50.000, maka besaran zakat yang harus dibayarkan yaitu adalah 100gr x Rp
50.000 x 2.5 persen = Rp 125.000.

4. Binatang Ternak

Zakat penghasilan yang harus Anda bayarkan adalah hasil ternak. Hewan
ternak yang terkena wajib zakat adalah dengan hewan yang memberikan manfaat
bagi manusia, digembalakan, mencari makan sendiri melalui gembala, telah
dimiliki satu tahun dan mencapai nishab. Masing-masing hewan ternak berbeda-
beda. Sebagai contoh sapi, jika jumlahnya mencapai 30 ekor, maka zakatnya
berupa seekor anak sapi satu tahun.

5. Zakat Perdagangan atau Tijarah

Zakat perdagangan atau zakat tirakat yaitu zakat yang berkaitan dengan
komoditas perdagangan. Zakat ini memiliki ketentuan yakni diambil dari modal,
dan dihitung dari total penjualan barang sebesar 2,5 persen. Anda bisa
membayarkan uang dengan seharga nilai tersebut atau berupa barang dagangan.

Itulah macam-macam zakat dan ketentuannya yang ada di Indonesia. Lebih


lanjut, Anda juga bisa memilih Asuransi Jiwa Syariah. Perbedaan utama antara
Asuransi Jiwa Syariah dengan Asuransi Jiwa Konvensional terletak pada konsep
dasar dan cara pengelolaan dana yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Asuransi Jiwa Syariah adalah Asuransi yang didasari prinsip saling tolong
menolong dan melindungi diantara para peserta melalui kontribusi ke Dana
Tabarru’, yaitu kumpulan dana kebajikan dari uang kontribusi para peserta
Asuransi Jiwa Syariah yang setuju untuk saling bantu bila terjadi risiko di antara
mereka. Dana ini kemudian dikelola sesuai prinsip Syariah dan di bawah
pengawasan Dewan Syariah untuk menghadapi risiko tertentu. Terdapat berbagai
macam produk Asuransi Jiwa Syariah yang bisa Anda pilih di sini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Zakat berasal dari bahasa Arab yang artinya menyucikan. Zakat adalah bentuk
sedekah kepada umat islam. Zakat diperlakukan dalam islam sebagai
kewajiban atau seperti pajak. Di dalam rukun Islam, berzakat ada di urutan
ketiga, setelah sholat. Meskipun zakat diwajibkan bagi umat islam, tidak
semua orang bisa berzakat. Ada beberapa syarat untuk berzakat, misalnya
memiliki harta yang cukup atau tidak kekurangan.
2. Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa
atau keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan pemaksaan.
3. zakat perdagangan adalah zakat yang dikeluarkan dari harta niaga, sementara
harta niaga adalah harta atau aset yang diperjualbelikan dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan
4. syarat-syarat zakat perdagangan
a. Barang tersebut dimiliki sendiri

b. Bukan termasuk barang wajib dizakati lainnya

c. Barang yang sejak awal diniatkan untuk diperdagangkan

d. Nilainya sudah mencapai satu nishab emas atau perak

e. Telah mencapai haul

5. Jenis jenis zakat perdagangan

a) Zakat Fitrah

b) Zakat Maal

c) Emas dan Perak

d) Binatang Ternak
e) Zakat Perdagangan atau Tijarah

B. Saran

Penulis banyak berharap kepada para pembaca dapat memberi kritikan dan
saran yang membangun kepada penulis demi makalah ini dan untuk penulisan
dimakalah berikutnya
DAFTAR PUSTAKA

Dermawan Wibisono, Riset Bisnis: Panduan bagi Praktisi dan Akademisi


(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003) hlm.37.

Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif (Sukabumi:


CV Jejak, 2018) hlm.8.

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial” (Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada, 2001) hlm.20.

Anda mungkin juga menyukai