Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

CRITICAL JOUNAL REVIEW

OLEH:

Indah khusnul khotimah (6223321030)

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat dan rahmatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Report pada mata kuliah “Perkembangan Perserta
Didik ” ini. Penulis berterimah kasih kepada bapak dosen yang bersangkutan yang sudah
memberikan bimbingannya selama saya mengikuti perkuliahan.

Penulis juga menyadari tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis meminta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna menyempurnakan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 04 Oktober 2022

Indah Khusnul Ktotimah

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………….………………………………………..…………… 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………...…………. 1
1.3 Tujuan …………………………………………………………………….………... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Identitas Jurnal …………………………………………………………...………….. 3
2.2 Isi Jurnal Utama………………………………………………………………………. 4
2.3 Isi Jurnal Pembanding……………………………………………………………....... 10
2.4 Kedalaman Konsep…………………………………………………………………..
2.6 Kurangan dan kelebihan dari kedua Jurnal ……………………..………..………… 16

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ………………………………………………………….…………..… 17
3.2 Saran ………………………………………………………………….………..…… 17

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 18

Lampiran ……………………………………………………………………………….. 19

BAB

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Dalam perkembangan peserta didik ada dua istilah yang muncul, pertama adalah istilah
“Perkembangan” dan kedua adalah istilah “Pertumbuhan”. Kedua istilah menimbulkan keambiguan
bahkan ada yang mendefinisikan perkembangan dan pertumbuhan adalah sama. Perkembangan dan
pertumbuhan sebenarnya juga memang mempunyai kesamaan yaitu yang berarti adanya perubahan.
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang menuju kepada kemajuankemajuan.
Namun perbedaannya pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi secara kuantitatif pada aspek
jasmani, biologis, anatomis dan fisiologis. Sedangkan perkembangan adalah perubahan-perubahan
yang bersifat kualitatif pada aspek pematangan fungsi organ individu. Pengkajian ini tentunya tidak
bisa lepas dari tatanan Psikologi, yaitu Psikologi Perkembangan.

Perkembangan individu merupakan sesuatu yang kompleks, artinya banyak faktor yang turut
berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya proses perkembangan anak. Baik unsur-unsur
bawaan maupun unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan
sama-sama memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan critical jurnal review ini dapat
dijabarkan sebagai berikut.

1. Bagaimana review maupun ringkasan jurnal tersebut?

2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan jurnal tersebut?

1.3 Tujuan
Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai penyusun dalam penulisan critical jurnal review ini
adalah untuk mengajak pembaca lebih memahami secara mendalam mengenai kedua jurnal
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas
Jurnal
Buku I

Judul jurnal : perkembangan perserta didik sekolah dasar

Penulisa : Ernawulan Syaodih

Penerbit : oleh F sabani

Tahun terbit : 2019

Ukuran Jurnal :1-12 hal,cm

Buku II
Judul jurnal : pemenuhan kebutuhan psikologi peserta didik sd/mi melaluin pembelajaran tematik-
terpadu
Penulisa : Andi Prastowo
Penerbit : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tahun terbit : -

Ukuran Jurnal : 1-13 hal,cm


2.1 Isi Jurnal Utama
1.Pendahuluan

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Dari waktu ke waktu kehidupan manusia terus
berubah. Berawal dari dua sel dasar yaitu sel telur dan sperma, suatu organism tumbuh dan
berkembang. Dua sel tersebut kemudian membelah diri dan berdiferensiasi untuk menghasilkan
tulang-tulang, syaraf, otot, usus, otak, dan bagian-bagian organ tubuh lainnya. Setelah kurang lebih
sembilan bulan lamanya dalam kandungan ibu, organism yang baru tumbuh tersebut akhirnya
menjadi bayi manusia yang sempurna dan siap lahir ke dunia dengan perangkat keterampilan hidup
minimal yaitu bernafas, menggerak-gerakkan tubuh, menangis, dan menyusu. Meskipun di saat
lahir hanya berbekal seperangkat keterampilan minimal, melalui interaksi dengan lingkungan
(orang tua, saudara, orang dewasa lain, dan objek-objek yang ada di sekitarnya) sang bayi terus
lebih menyempurnakan diri. Ia terus mengalami berbagai perubahan fisik baik dalam hal ukuran
maupun proporsinya. Berat dan tinggi badan bayi terus bertambah, begitupun proporsi antara
organ-organ tubuhnya – kepala, badan, kaki, tangan, dan organ-organ lainnya—terus berubah
menjadi lebih seimbang.

Pertama, perubahan dalam arti perkembangan terutama berakar pada unsur biologis. Pengalaman-
pengalaman atau aktivitas-aktivitas khusus anak dapat menimbulkan perubahan pada diri yang
bersangkutan. Misalnya, seorang anak yang berlatih menari menjadi terampil menari; anak yang
belajar matematika atau berhitung menjadi mahir dalam mengerjakan soal-soal hitungan.
Perubahan-perubahan semacam itu bukan merupakan perkembangan, melainkan lebih merupakan
perubahan dalam arti belajar, yakni perubahan yang lebih singkat dan merupakan fungsi langsung
dari pengalaman-pengalaman khusus yang diupayakan. Perubahan dalam arti perkembangan lebih
berkaitan dengan fungsi waktu dan kematangan biologis sehingga terjadi dalam periode yang lebih
lama dan bersifat umum, tidak terkait dengan peristiwa atau pengalaman khusus tertentu. Kedua,
perkembangan dapat mencakup perubahan baik dalam struktur maupun fungsi atau perubahan fisik
maupun psikis. Perubahan dalam struktur lajimnya merujuk kepada perubahan fisik baik dalam hal
ukuran maupun bentuknya (seperti perubahan lengan, kaki, otot, jaringan syaraf, atau bagian-
bagian tubuh lainnya), sedangkan perubahan fungsi mengacu kepada perubahan dalam hal aktivitas
yang secara inheren terdapat dalam struktur fisik tersebut (seperti kelenturan otot, keterampilan
bergerak, kemampuan berfikir, reaksireaksi emosional, dan perubahan-perubahan sejenis lainnya).
Dengan kata lain, perubahan struktur mengacu kepada perubahan wujud jasadnya, sedangkan
perubahan fungsi mengacu kepada perubahan aspek mental atau aktivitas yang ditimbulkan
sehubungan dengan adanya perubahan dalam jasad tersebut.

Dalam perkembangan individu dikenal prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut

1. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek. Perkembangan bukan
hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi menyangkut semua aspek. Perkembangan
aspek tertentu mungkin lebih terlihat dengan jelas, sedangkan aspek yang lainnya lebih
tersembunyi. Perkembangan tersebut juga berlangsung terus sampai akhir hayatnya, hanya pada
saat tertentu perkembangannya lambat bahkan sangat lambat, sedangkan pada saat lain sangat
cepat. Jalannya perkembangan individu itu berirama dan irama perkembangan setiap anak tidak
selalu sama.

2. Setiap anak memiliki kecepatan (tempo) dan kualitas perkembangan yang berbeda. Seseorang
mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina hubungan sosial yang sangat tinggi dan
tempo perkembangannya dalam segi itu sangat cepat, sedang dalam aspek lainnya seperti
keterampilan atau estetika kemampuannya kurang dan perkembangannya lambat. Sebaliknya, ada
anak yang ketrampilan dan estetikanya berkembang pesat sedangkan kemampuan berpikir dan
hubungan sosialnya agak lambat.

3. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu. Perkembangan sesuatu segi
didahului atau mendahului segi yang lainnya. Anak bisa merangkak sebelum anak bisa berjalan,
anak bisa meraban sebelum anak bisa berbicara, dan sebagainya.

4. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit. Secara normal


perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit tetapi dalam situasi-situasi tertentu dapat juga
terjadi loncatan-loncatan. Sebaliknya dapat juga terjadi kemacetan perkembangan aspek tertentu.

5. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke yang lebih khusus,
mengikuti proses diferensiasi dan integrasi. Perkembangan dimulai dengan dikuasainya kemampuan-
kemampuan yang bersifat umum, seperti kemampuan memegang dimulai dengan memegang benda
besar dengan kedua tangannya, baru kemudian memegang dengan satu tangan tetapi dengan kelima
jarinya. Perkembangan berikutnya ditunjukkan dengan anak dapat memegang dengan beberapa jari,
dan akhirnnya menggunakan ujung-ujung jarinya. Dalam perkembangan terjadi proses diferensiasi
atau penguraian ke hal yang lebih kecil dan terjadi pula proses integrasi. Dalam integrasi ini
beberapa kemampuan khusus/kecil itu bergabung membentuk satu kecakapan atau keterampilan.

6. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase, tetapi karena faktorfaktor khusus,
fase tertentu dilewati secara cepat, sehingga nampak ke luar seperti tidak melewati fase tersebut,
sedangkan fase lainnya diikuti dengan sangat lambat, sehingga nampak seperti tidak berkembang.

7. Sampai batas-batas tertentu, perkembangan sesuatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat.
Perkembangan dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan juga faktor lingkungan. Kondisi yang wajar
dari pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju perkembangan yang wajar pula.
Kekurangwajaran baik yang berlebih atau berkekurangan dari faktor pembawaan dan lingkungan
dapat menyebabkan laju perkembangan yang lebih cepat atau lebih lambat.

8. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya.
Perkembangan kemampuan sosial berkembang sejajar dengan kemampuan berbahasa, kemampuan
motorik sejajar dengan kemampuan pengamatan dan lain sebagainya.

9. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria berbeda dengan
wanita. Pada usia 12-13 tahun, anak wanita lebih cepat matang secara sosial dibandingkan dengan
laki-laki. Fisik laki-laki umumnya tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Laki-laki lebih
kuat dalam kemampuan inteleknya sedangkan wanita lebih kuat dalam kemampuan berbahasa dan
estetikanya.

2.2 Isi Jurnal kedua


Meskipun selama ini pemerintah di Indonesia telah melakukan berbagai upaya dalam
meningkatkan mutu pendidikan namun ternyata hal ini masih menjadi problem utama yang hingga
saat ini belum bisa dituntaskan. Sebagaimana diungkapkan Suryadi dan Budimansyahbahwa upaya
peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia pada semua jenis dan
jenjang pendidikan, paling tidal sejak awal periode pembangunan nasional jangka panjang pertama,
telahmengeluarkan biaya yang besar,tenagayang banyak, dan waktu yang cukup panjang. Namun
demikian, selama itu pula dan sampai sekarang, mutu pendidikan masih tetap dirasakan sebagai
tantangan yang cukup berat, mungkin tidak berbeda jauh dengan tantangan yang dirasakan
masyarakat Indonesia 40 tahun yang lalu (Suryadi dan Budimansyah, 2009:127).

Adapun masalah relevansi pendidikan dapat diidentifikasi dari masih tingginya angka
pengangguran. Kualitas dan relevansi pendidikan ini berdampak pada kurangnya daya saing yang
dapat diidentifikasi dari kemampuan SDM dalam memenangkan persaingan merebut pasar tenaga
kerja (Ali, 2009:250-251).

Karakteristik Perkembangan Siswa SD/MI Kajian pada segmen pertama ini berangkat dari sebuah
asumsi bahwa pemahaman yang baik terhadap karakteristik kebutuhan perkembangan peserta didik
di SD/MI merupakan kunci bagi keberhasilan proses pembelajaran. Sebagaimana diungkapkan
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:261) bahwa dengan memahami siswa dengan baik,
diharapkan kita dapat memberikan layanan pendidikan yang tepat dan bermanfaat bagi masing-
masing anak. Selain itu, pentingnya memahami dan memenuhi kebutuhan perkembangan peserta
didik di SD/MI bagi guru menurut Sumantri dalam Ahmad Susanto (2013:71), yaitu sebagai
berikut:pertama, kita akan memperoleh ekspektasi yang nyata tentang anak dan remaja.

KEBIJAKAN PEMBELAJARAN TEMATIK-TERPADU UNTUK SD/MI DALAM


KURIKULUM 2013

Kebijakan tentang penggunaan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu untuk SD/MI terlahir


seiring dengan kebijakan Kurikulum 2013 untuk pendidikan dasar dan menengah. Menurut Ridwan
Abdullah Sani, pengembangan Kurikulum 2013 merupakan upaya peningkatan mutu pendidikan
untuk menghasilkan lulusan yang kreatif dan mampu menghadapi kehidupan di masa yang akan
datang (Sani, 2013:vii-viii). Hal serupa juga diungkapkan Abdul Madjid, pengembangan Kurikulum
2013 adalah bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Di samping kurikulum, terdapat
sejumlah faktor di antaranya lama siswa bersekolah; lama siswa tinggal di sekolah; pembelajaran
siswa aktif berbasis kompetensi; buku pegangan dan peranan guru sebagai ujung tombak
pelaksanaan pendidikan (Madjid, 2014:27-28).
2.3 Kekurangan dan kelebihan dari kedua Jurnal

Jurnal pertama

Kelebihan:

Memiliki meteri yang cukup lengkap terlihat pada sub-sub judul dalam jurnal tersebut yang
lengkap dan mendetail, kemudian kelebihan dari jurnal tersebut adalah penulis dapat
mengembangkan beberapa poin-point kecil namun cukup penting untuk di kaji, dan penulis
melakukannya dengan cukup baik. Dan memiliki soal-soal pilihan ganda.

Kekurangan:

mengalami beberapa kesalahan dalam pengeditan kata misalnya kekurangan huruf dalam
kata atau kalimat. Kemudian, penulis tidak menyertakan kata kunci pada akhir abstrak yang
seharusnya dalam membuat jurnal, penulis harus menyertakan kata kunci sebagai identitas
dari abstrak itu sendiri,dan tidak memiliki daftar pustaka.
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
Kedua jurnal membahas pengaruh peserta didik dalam sekolah dasar sd /mi. Kedua jurnal
membuktikan bahwa sangat penting yah sekolah dasar memang mempengaruhi kemampuan
dan hasil prestasi. Selain itu kedua jurnal memiliki kelebihan dan kekurangan masing–
masing.

b. Saran
Saran yang dapat saya berikan setelah membaca kedua jurnal adalah agar maupun
mempelajarin sekolah dasar ,dan lebih memperhatikan dan membuat jurnal supaya dapat
lebih dipahami yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad. (2009).Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Bandung:


Imperial Bhakti Utama. Fadjar, A. Malik. (1999).Madrasah dan Tantangan Modernitas, Cet. II, Bandung:
YASMIN Bekerjasama dengan Mizan. Gunawan, Rudy. (2013).Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep dan
Aplikasi, Cet. II. Bandung: Alfabeta. Karwati, Euis, dan Donni Juni Priansa. (2013). Kinerja dan
Profesionalisme Kepala Sekolah: Membangun Sekolah yang Bermutu. Bandung: Alfabeta. La Iru dan La
Ode Safiun Arihi. (2012). Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, dan Model-Model
Pembelajaran.. Yogyakarta: Multi Presindo. Madjid, Abdul (2014).Pembelajaran TematikTerpadu.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendikbud RI
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Permendikbud RI
Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar / Madrasah
Ibtidaiyah Prastowo, Andi (2013). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press.
Rusman, (2010). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta:
Rajawali Pers. Sani, Ridwan Abdullah (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Santrock,
John W. (2007). Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suryadi,
Ace, dan Dasim Budimansyah. (2009). Paraigma Pembangunan Pendidikan Nasional: Konsep, Teori dan
Aplikasi dalam Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Widya Aksara Press. Susanto, Ahmad. (2013). Teori
Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Trianto.
(2012)Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, Cet. III. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Uno,
Hamzah B., dan Mohamad, Nurdin (2011). Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif
Lingkungan Kreatif Efektif, Menarik , Cet. II. Jakarta: Bumi Aksara. Zamroni (2011).Dinamika
Peningkatan Mutu. Yogyakarta: Gavin Kalam Utama.

Anda mungkin juga menyukai