Anda di halaman 1dari 24

Integral Tentu,

Teorema Dasar Kalkulus 1,


Metode Substitusi
Rabu, 9 November 2022
PSPK 22D
Sasaran Kuliah Hari Ini
4.3.1 Teorema Dasar Kalkulus I
Menggunakan Teorema Dasar Kalkulus I untuk
menghitung integral tentu.
4.3.2 Metode Substitusi
Menggunakan metode substitusi dalam
penghitungan integral tentu.
4.4 Teorema Dasar Kalkulus II
Menggunakan Teorema Dasar Kalkulus II untuk
menentukan turunan dari integral.
Integral Tentu
Jumlah Riemann untuk f merupakan hampiran untuk
luas daerah di bawah kurva y = f(x), x є [a,b]. Semakin
‘halus’ partisinya, semakin baik hampiran tersebut.
Jika n
lim f (ti ). xi
| P| 0
i 1
ada, maka f dikatakan terintegralkan pada [a,b] dan
integral tentu f pada [a,b] didefinisikan sebagai
b n
f ( x ) dx lim f (ti ). xi
| P| 0
a i 1
Catatan. |P| = maks { xi : i , …, n . Jika xi =(b-a)/n
dan n , maka |P| 0.
10/25/2013 (c) Hendra Gunawan 15
Catatan
b
Dalam notasi f ( x)dx , kita mengasumsikan bahwa
a
a < b. Jika a > b, maka kita definisikan
b a
f ( x)dx f ( x)dx.
a b
Jika a = b, maka kita definisikan
b a
f ( x)dx f ( x)dx 0.
a a
Catat pula bahwa
b b b
f ( x)dx f (t )dt f (u )du.
10/25/2013
a a
(c) Hendra Gunawan
a 16
Catatan
1 Nilai a tidak harus kurang dari b.
n
2 Jika f ! 0, maka nilai limit limjP j!0 Â f (x̄i ) Dxi memberikan luas
i =1
daerah dibawah graÖk f pada [a, b ].
3 Notasi: Z b
n
lim
jP j!0
 f (x̄i ) Dxi =
a
f (x ) dx
i =1
Rb
R tentu a f (x ) dx adalah bilangan, sedangkan integral tak
Integral
4

tentu f (x ) dx adalah keluarga fungsi-fungsi.


n
5 Jika limjP j!0 Â f (x̄i ) Dxi ada, maka f disebut terintegral pada
i =1
interval [a, b ].
6 x adalah dummy variable
Z b Z b Z b
f (x ) dx = f (t ) dt = f (w ) dw
a a a
oki neswan (FMIPA - ITB) Kalkulus 1B Agustus 2011 352 / 391
The DeÖnite Integral DeÖnite Integral

Sifat dasar:
Ra
1
a
f (x ) dx = 0

Interval Addivity Property:


Z b Z c Z b
f (x ) dx = f (x ) dx = f (x ) dx
a a c

Titik c tidak harus diantara a dan b.


Teorema Dasar Kalkulus
Sejauh ini kita telah dapat mengatakan apakah
sebuah fungsi terintegralkan pada suatu selang,
dengan melihat apakah fungsi tersebut terbatas
dan kontinu kecuali di sejumlah terhingga titik.
Namun, untuk menghitung integral tentu fungsi
tersebut, selain dengan menggunakan definisinya,
kita memerlukan senjata ang lebih ampuh.
Salah satu alat bantu untuk menghitung integral
tentu adalah Teorema Dasar Kalkulus.
Teorema Dasar Kalkulus I
Jika f kontinu dan mempunyai anti-turunan F
pada [a, b], maka
b
f ( x)dx F (b) F (a).
a
Catatan:
1. Teorema ini mengaitkan integral tak tentu
dengan integral tentu.
b
2. Notasi F ( x) a biasa digunakan untuk
menyatakan F(b) F(a).
Bukti Teorema Dasar Kalkulus I
Misalkan f kontinu dan mempunyai anti-turunan F
pada [a, b]. Maka, f terintegralkan pada [a, b], dan
untuk setiap partisi a = x0 < x1 < x2 xn-1 < xn = b
kita mempunyai n
F (b) F (a ) [ F ( xi ) F ( xi 1 )]
i 1
n
f (ti )Δxi .
i 1
b n
Karena itu f ( x)dx lim f (ti ). xi F (b) F (a).
| P| 0
a i 1
Contoh
1. Fungsi f(x) = x2 kontinu dan mempunyai anti-
turunan F(x) = x3/3 pada [0, 1]; jadi
1 3 1
2 x 1 1
x dx 0 .
0
3 0
3 3
2. Lebih umum, untuk r -1, fungsi f(x) = xr
kontinu dan mempunyai anti-turunan F(x) =
xr+1/(r+1) pada [a, b] (dalam daerah asal f);
b
jadi b
r x r 1
b r 1
a r 1
x dx .
a
r 1a r 1 r 1
10/30/2013 (c) Hendra Gunawan 7
Kelinearan Integral Tentu
b b
k . f ( x)dx k . f ( x)dx;
a a
b b b
[ f ( x) g ( x)]dx f ( x)dx g ( x)dx.
a a a

Contoh: Dengan menggunakan kelinearan integral


tentu, kita dapat menghitung
2 2 2
2 2
3. (x x )dx x dx x dx 8
3
4
3 2.
0 0 0
Latihan
2

1. (1 cos x)dx ...


0
4
2. ( x 1
x
)dx ...
1
5 3
x 1
3. 2
dx ...
1
x
MA1101 MATEMATIKA 1A
4.3.2 METODE SUBSTITUSI
Menggunakan metode substitusi dalam
penghitungan integral tentu.

10/30/2013 (c) Hendra Gunawan 10


Bagaimana menghitung integral ini?
4
2
x x .( 2 x 1)dx.
0

Atau integral ini:


2
/4
cos x
x
dx.
0
Dengan menggunakan Aturan Pangkat yang Diper-
umum, kita dapat menghitung integral tak tentunya:

x2 + x)½.(2x + 1) dx x2 + x)3/2 + C.

Dengan demikian, integral tentu tadi dapat dihitung:

4
2 1/ 2 2 3/ 2 4 3/ 2
(x x) (2 x 1)dx 2
3 (x x) 0
2
3 (20) .
0

Integral semacam ini, baik integral tentu maupun


integral tak tentu, dapat pula dihitung dengan metode
substitusi, yang akan kita bahas selanjutnya.
10/30/2013 (c) Hendra Gunawan 12
Sekarang, untuk menghitung integral tentu
4
(x2 x)1/ 2 (2 x 1)dx,
0
kita lakukan substitusi seperti tadi: u = x2 + x,
du = (2x + 1)dx. Selanjutnya kita perhatikan efek
substitusi ini terhadap kedua batas integral.
Pada saat x = 0, kita peroleh u = 0; sementara pada
saat x = 4, kita dapatkan u = 20. Dengan demikian
4 20
2 1/ 2 1/ 2 3 / 2 20 3/ 2
(x x) (2 x 1)dx u du 2
3 u 0
2
3 (20) ,
0 0

sama seperti yang kita peroleh sebelumnya.


10/30/2013 (c) Hendra Gunawan 14
Secara umum, dengan melakukan substitusi
peubah u = g(x), du = g x dx, kita peroleh

Integral tak tentu: f(g(x)).g x dx f(u) du.


b g (b )

Integral tentu: f ( g ( x)).g ' ( x)dx f (u )du.


a g (a)

Jika F adalah anti-turunan dari f, maka


b g (b )

f ( g ( x)).g ' ( x)dx f (u )du F ( g (b)) F ( g (a)).


a g (a)

10/30/2013 (c) Hendra Gunawan 16


Latihan. Hitung integral tentu/tak tentu berikut:

1. x dx.
cos(3x + 2) dx.
1

3. (3 x 2) 3 dx.
0
2
/4
sin x
4. x
dx.
0
4

5.
1
t ( t 1) 3
dt.
1
10/30/2013 (c) Hendra Gunawan 17
Teorema Dasar Kalkulus II
Fungsi Akumulasi
Misalkan f terintegralkan pada
[a, b]. Definisikan
x
G ( x) f (t )dt.
a a x b
Di sini, G(x) menyatakan “luas
daerah di bawah kurva y = f(t),
a t x (lihat gambar). b
Perhatikan bahwa G(a) = 0 dan G (b) f (t )dt.
a
Fungsi G disebut fungsi akumulasi dari f.
Teorema Dasar Kalkulus II
G’ x f(x) pada [a, b]; yakni,
x
d
f (t )dt f ( x), x [a, b].
dx a
Catatan:
1. TDK II menyatakan bahwa fungsi akumulasi
merupakan anti-turunan dari f.
2. TDK I dan TDK II menyatakan bahwa turunan
dan integral merupakan semacam kebalikan
satu terhadap yang lainnya.
11/01/2013 (c) Hendra Gunawan 20
Bukti Teorema Dasar Kalkulus II
Menurut definisi turunan,
G ( x h) G ( x )
G ' ( x) lim
h 0 h
x h x
1
lim f (t )dt f (t )dt
h 0 h
a a
x h
1
lim f (t )dt.
h 0 h
x

Ketika h kecil, f tak berubah banyak pada [x, x+h].


Pada selang ini, f t f(x), sehingga integral-nya
kira-kira sama dengan h.f(x). Jadi G’ x f(x).
11/01/2013 (c) Hendra Gunawan 21
Catatan
TDK I dapat dibuktikan pula dengan mengguna-
kan TDK II. Karena dua anti-turunan dari f ber-
selisih konstan, kita mempunyai
x
f (t )dt F ( x) C, x [a, b].
a
Nah, untuk x = a, ruas kiri sama dengan 0. Jadi
F(a) + C = 0, sehingga C = - F(a). Karena itu
x
f (t )dt F ( x) F (a ), x [a, b].
a
Dalam hal x = b, kita peroleh TDK I.
10/30/2013 (c) Hendra Gunawan 22
Contoh
x
d
1. t 3dt x3.
dx 1

1 x
d 3 d
2. t dt t 3dt x3.
dx x
dx 1
2x u
d 3
u 2x d 3 du
3. t dt t dt u 3 .2 16 x 3 .
dx 1
du 1
dx
2x 1 2x
d d d
4. t 3 dt t 3 dt t 3 dt
dx x
dx x
dx 1

x 3 16 x 3 15 x 3 .
11/01/2013 (c) Hendra Gunawan 23
Latihan
x
d 2
1. (2t t )dt ...
dx 1
x
d 2
2. x t.dt ...
dx 1
x
s
3. Diketahui f ( x) 1 s 2
ds .
0
Tentukan selang di mana grafik y = f(x)
(a) naik, (b) cekung ke atas.

Anda mungkin juga menyukai