TEKNIK INTEGRASI

INTEGRAL FUNGSI RASIONAL

 FUNGSI RASIONAL

 Fungsi rasional diperoleh dari hasil bagi dua fungsi

suku banyak (polinomial). Fungsi rasional
diekspresikan sebagai berikut:

P ( x)
R( x )  dimana P ( x ) dan Q ( x ) adalah polinomial
Q( x)

 Untuk menghitung integral fungsi rasional, perlu

dilakukan dekomposisi pecahan-parsial dari fungsi
rasional tersebut.
 FUNGSI RASIONAL

Terdapat 2 macam fungsi rasional, yaitu:

1. Fungsi rasional sejati, dimana derajat pembilang
kurang dari derajat penyebut.
Contoh: 2x  2
f ( x) 
x 2 4 x  8
2. Fungsi rasional tidak sejati, dimana derajat pembilang
lebih dari derajat penyebut. Fungsi rasional ini dapat
disederhanakan sebagai penjumlahan dari fungsi suku
banyak dan fungsi rasional sejati.
Contoh: x 5  2 x 3 x  1 14 x  1
f ( x)   ( x 2 3) 
x 3 5 x x 3 5 x
 METODE PECAHAN PARSIAL

Metode pecahan parsial adalah suatu teknik aljabar

dimana R(x) didekomposisi menjadi jumlahan suku-
suku:
P ( x)
R( x)   p( x)  F1 ( x)  F2 ( x)    Fk ( x),
Q( x)
dimana p( x) suatu polinomial dan Fi ( x) pecahan parsial
A
berbentuk (faktor linier) atau
(ax  b) n

Bx  C
(faktor kuadratik)
(ax  bx  c)
2 n

A, B, C , a, b, c adalah konstanta - konstanta.

 METODE PECAHAN PARSIAL

Ada 4 kasus dari pemfaktoran penyebut, yaitu:

1. Faktor linear dan berulang

2. Faktor linear dan tidak berulang
3. Faktor kuadratik dan berulang
4. Faktor kuadratik dan tidak berulang
 METODE PECAHAN PARSIAL

Kasus 1
Penyebut terdiri dari faktor-faktor linear dan berulang
Jika Q(x) adalah (ax +b)n , dimana kelipatan n dari faktor
ax+b, maka dekomposisinya

A1 A2 An
  , A1 , A2 ,  , An konstanta
ax  b (ax  b) 2
(ax  b) n
 METODE PECAHAN PARSIAL
Misal
1 A B C
  
( x  a ) 2 ( x  b) ( x  a ) ( x  a ) 2 ( x  b)

A( x  a)( x  b)  B( x  b)  C ( x  a) 2

( x  a ) 2 ( x  b)

Contoh:
Selesaikan 1
 ( x  2) 2 ( x  1) dx
 METODE PECAHAN PARSIAL
Kasus 2
Penyebut terdiri dari faktor-faktor linear dan tidak berulang

Jika Q(x) adalah faktor-faktor linier dengan kelipatan n = 1,

Q ( x )  (a1 x  b1 )(a 2 x  b2 )  (a n x  bn )
maka dekomposis i :
A1 A2 An
 
(a1 x  b1 ) (a 2 x  b2 ) ( a n x  bn )
 METODE PECAHAN PARSIAL
Misal

1 A B A( x  b)  B( x  a)
  
( x  a)( x  b) ( x  a) ( x  b) ( x  a)( x  b)

Contoh:
Selesaikan 1
 4 x 2  9 dx
 METODE PECAHAN PARSIAL
Kasus 3
Penyebut terdiri dari faktor-faktor kuadratik dan
berulang
Jika Q(x) adalah (ax2+bx+c)n (kelipatan n dari
faktor kuadratik ax2+bx+c), dimana ax2+bx+c
tidak dapat difaktorkan atau b2–4ac<0, maka
dekomposisi R(x) yaitu:
B1 x  C1 B2 x  C2 Bn x  Cn
 2  2
ax  bx  c (ax  bx  c)
2 2
(ax  bx  c) n
B1 , B2 , , Bn , C1 , C2 , , Cn konstanta - konstanta.
 METODE PECAHAN PARSIAL

Misal
1 Ax B C x D ExF
 2  2  2
( x  a)
2 3
( x  a) ( x  a) 2
( x  a) 3
( Ax  B)( x  a)  (C x  D)( x  a)  ( Ex  F )
2 2 2

( x  a)
2 3

Contoh:
Selesaikan 6 x 2  15 x  22
 ( x  3)( x 2  2) 2 dx
 METODE PECAHAN PARSIAL

Kasus 4
Penyebut terdiri dari faktor-faktor kuadratik dan
tidak berulang
Jika faktor-faktor kuadratik mempunyai kelipatan
n=1, maka dekomposisi R(x) yaitu
B1 x  C1 B2 x  C 2 Bn x  C n
 
a1 x  b1 x  c1 a 2 x  b2 x  c 2
2 2
a n x  bn x  c n
2

B1 , B2 , , B n , C1 , C 2 , , C n konstanta - konstanta.
 METODE PECAHAN PARSIAL
Misal
1 Ax B C x D
 2 
( x  a ) ( x  b) ( x  a ) ( x 2  b)
2 2

( Ax  B )( x 2  b)  (C x  D )( x 2  a )

( x 2  a ) ( x 2  b)

Contoh:
Selesaikan 6 x 2  3x  1
 (4 x  1)( x 2  1) dx
Contoh
x3  1
Hitung  3 dx
x x
x3  1 1 x
Dekomposisi integran : 3  1
x x x( x 2  1)
Suku ke - 2 adalah fungsi rasional yg dapat didekomposisi
1 x A Bx  C
pecahan - parsial :   2
x( x  1) x x  1
2

Konstanta A,B dan C diperoleh dengan mengalikan kedua sisi

dgn fungsi penyebut :
1  x  A( x 2  1)  ( Bx  C ) x
1  x  ( A  B) x 2  (C ) x  A
1 x 1  x 1
Diperoleh A  1, B  1, C  1. Jadi   2 .
x( x  1) x x  1
2
Jadi fungsi rasional semula didekomposisi menjadi
x3  1 1 x 1
 1  2
x x
3
x x 1
x3  1  1 x 1 
 x 3  x dx   1  x  x 2  1 dx
 x  ln | x |  12 ln( x 2  1)  tan 1 x  c
 METODE PECAHAN PARSIAL

Jika Q(x) kombinasi dari faktor linear dan kuadratik,

gunakan dekomposisi yang sesuai untuk masing-masing
faktor.
5x 3  3x 2  2 x  1
 x x
4 2
dx

x 4  x 2  x 2 ( x 2  1)
5 x 3  3 x 2  2 x  1 A B Cx  D
  2  2
x x
4 2
x x x 1
 METODE PECAHAN PARSIAL

Latihan
Selesaikan integral berikut
5 5x  7
1.  dx 4.  2 dx
 2 x  1 x  2 x  4x  4
4 x 2  3x  4 2 x 3  5 x 2  16
2.  3 2 dx 5.  5 dx
x  x  2x x  8 x  16 x
3

x 1
3.  dx
 x  3 2