DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
3.4.3Mengidentifikasipeluang
kejadian-kejadian saling bebas. 5. Menentukan Tes tertulis 3. Dalam
suatu kejadian kantong I
majemuk dengan terdapat 5
konsep peluang kelereng merah
kejadian saling dan 3 kelereng
bebas putih, dalam
P( E1 ∩ E2 )=P ( E1 ) . P( E2) kantong II
terdapat 4
kelereng merah
dan 6 kelereng
hitam. Dari
setiap kantong
diambil satu
kelereng secara
acak. Peluang
terambilnya
kelereng putih
dari kantong I
dan kelereng
hitam dari
kantong II
adalah?
8. Dalam sebuah
kotak yang berisi
5 bola merah
dan 4 bola biru
akan diamil 2
bola sekaligus
secara acak .
tentukan :
a. peluang
terambilnya bola
berwarna merah
dan biru.
b. peluang
terambilnya bola
berwarna biru.
c. peluang
terambil
sekurang-
kurangnya satu
bola berwarna
biru.
4.4
Menyelesaikan 4.4.1 Menyajikan penyelesaian 1. Menyajikan Pengamatan Tugas proyek
masalah yang masalah kontekstual yang penyelesaian Lampiran 3 Lampiran 2
berkaitan dengan berkaitan dengan peluang masalah
kejadian majemuk kejadian-kejadian saling bebas, kontekstual yang
(peluang kejadian saling lepas, dan kejadian berkaitan dengan
kejadian saling bersyarat dari suatu percobaan peluang kejadian-
bebas, saling lepas acak. kejadian saling
dan kejadian bebas, saling
bersyarat) lepas, dan
kejadian
bersyarat dari
suatu percobaan
acak.
KD.3.4 Mendeskripsikan dan menentukan peluang kejadian majemuk (peluang kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas,
dan kejadian bersyarat) dari suatu percobaan acak.
Pengetahuan prasyarat:
Menguasai : pemahaman konsep beserta pengoperasian aturan pencacahan dan peluang kejadian tunggal empiris dan teoritis
INDIKATOR 3.4.1Menjelaskan definisi dan contoh peluang kejadian majemuk (kejadian saling lepas, kejadian saling bebas
dan kejadian bersyarat)
a. Pengetahuan Pengetahuan prasyarat :
Prasarat (PerKD Memahami definisi peluang empiris dan teoritis kejadian tunggal
dan Perindikator)
b. Uraikan dari Dari permasalahan berikut, tentukanlah mana yang termasuk kejadian saling lepas, kejadian saling bebas dan
Masalah nyata serta kejadian bersyarat!.
penyelesaiannya Terdapat 100 pelamar kerja, dengan 35 pelamar laki-laki dan 65 pelamar perempuan. Akan dilakukan
yang mengarahkan pemilihan secara acak
ke defenisi/sifat- I. Peluang terpilihnya pelamar laki-laki atau pelamar perempuan.
sifat/rumus untuk II. Peluang terpilihnya pelamar laki-laki dan pelamar perempuan.
mencapai indikator III. Peluang terpilihnya pelamar laki-laki pada pemilihan pertama dan terpilihnya pelamar kali-laki lagi pada
pencapaian pilihan kedua.
kompetensi Penyelesaian :
Misal :
A = kejadian terpilihnya pelamar laki-laki
B = kejadian terpilihnya pelamar perempuan.
Maka
Kejadian I merupakan peluang kejadian saling lepas ini karena A tidak mungkin bersamaan dengan B.
Jika ditulis notasi untuk peluang kejadiannya yaitu P( A ∪ B)
Kejadian II merupakan peluang kejadian saling bebas ini karena peluang A tidak mempengaruhi dari
peluang B. Jika ditulis notasi untuk peluang kejadiannya yaitu P( A ∩ B)
Misal :
A = kejadian terpilihnya laki-laki pada pemilihan pertama
B = kejadian terpilihnya laki-laki pada pemilihan kedua.
Kejadian III merupakan kejadian bersyarat karena jika A terjadi akan mempengaruhi peluang B, juga
apabila A tidak terjadi juga akan mempengaruhi peluang B. Jika dinotasikan untuk peluang kejadian B
setelah A yaitu P ( B| A ) .
c. Identifikasi objek- Fakta :
objek matematika 1. A ∪Bmenotasikan suatu kejadian A gabungan kejadian B, A ∪ Bjuga digunakan untuk menotasikan
dari uraian masalah kejadian saling lepas.
nyata tersebut 2. P( A ∪ B)menotasikan peluang kejadian saling lepas.
3. A ∩ Bmenotasikan suatu kejadian A beririsan kejadian B, atau A ∩ Bjuga digunakan untuk menotasikan
kejadian saling bebas.
4. B∨ Amenotasikan kejadian B terjadi setelah A.
5. P(B|A) menotasikan peluang kejadian B setelah kejadian A, atau peluang kejadian bersyarat.
Konsep :
1. Peluang kejadian saling lepas dapat didefinisikan sebagai peluang dua kejadian atau lebihyang masing-
masing kejadian tidak mungkin terjadi secara bersama-sama.
2. Peluang kejadian saling bebas didefinisikan sebagai peluang dua kejadian atau lebih yang tidak saling
mempengaruhi.
3. Peluang kejadian bersyarat dapat didefinisikan sebagai peluang dua kejadian atau lebih dimana tiap
kejadian saling mempengaruhi. Apa bila kejadian pertama terjadi atau tidak terjadi akan mempengaruhi
kejadian selanjutnya.
Prinsip :
1. Pada uraian masalah diatas yaitu apabila terjadi 2kejadian yaitu kejadian A dan kejadian B, dan terdapat
kata “atau”, dimana dua kejadian tersebut tidak berlangsung/terjadi secara bersamaan. Maka dapat
dikatakan peluang kejadian saling lepas.
2. Pada uraian masalah diatas yaitu apabila terjadi 2kejadian yaitu kejadian A dan kejadian B, dan terdapat
kata “dan”, dimana dua kejadian tidak saling mempengaruhi. Maka dapat dikatakan peluang kejadian
saling bebas.
3. Pada uraian masalah diata apabila terjadi 2 kejadian yaitu kejadian A dan kjeadian B, terdapat penjelasan
rinci seperti “pengambilan pertama yaitu, …. Dan pengambilan kedua yaitu …” “kejadian A terjadi
dengan syarat ….” Dimana kejadian pertama akan mempengaruhi kejadian selanjutnya. Amaka dapat
dikatakan peluang kejadian bersyarat.
Keterampilan :
1. Siswa memahami definisi masing-masing kejadian majemuk (kejadian slaing lepas, kejadian saling bebas
dan kejadian bersyarat)
2. Siswa dapat menotasikan peluang kejadian majemuk.
a. Pengetahuan Menganalisis aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) melalui
Prasarat (PerKD masalah kontekstual.
dan Perindikator)
b. Uraikan dari Dua buah dadu yang saling dilantunkan akan muncul 36 sampel keseluruhan. Misalkan A merupakan kejadian
Masalah nyata serta munculnya mata dadu berjumlah 2 dan B merupakan kejadian munculnya mata dadu berjumlah 4, maka
penyelesaiannya tentukan peluang muncunya mata dadu berjumlah 2 atau 4.
yang mengarahkan Pembahasan :
ke defenisi/sifat- Diketahui : n (S) = 36
sifat/rumus untuk A = {(1, 1)} = 1
mencapai indikator B = {(1, 3), (2,2), (3,1)} = 3
pencapaian Ditanyakan : Peluang munculnya mata dadu berjumlah 2 atau 4
kompetensi Penyelesaian :
P(A∪B)=P(A)+P(B)
= 1/36 + 3/36
= 4/36
= 1/9
Jadi, peluang munculnya mata dadu berjumlah 2 atau 4 adalah1/9.
Jika terjadi dua kejadian A dan B, maka rumus peluang kejadian majemuk saling lepas yang digunakan
adalah
P(A∪B)=P(A)+P(B)
Keterangan :
∪ adalah simbol matematika untuk "gabungan".
P(A) = Peluang kejadian A
P(B) = Peluang kejadian B
Prinsip :
Prinsip adalah rangkaian konsep-konsep beserta hubungannya. Umumnya prinsip berupa pernyataan. Pada
uraian masalah diatas yaitu apabila terjadi 2 kejadian yaitu kejadian A dan kejadian B, maka berlaku
rumusnya : P(A∪B)=P(A)+P(B)
Keterampilan :
Keterampilan dalam matematika adalah kemampuan pengerjaan (operasi) dan prosedur yang harus dikuasai
oleh siswa dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi.
Siswa memahami konsep rumus peluang kejadian saling lepas
Siswa mengimplementasikan rumus peluang kejadian saling lepas
P(A∪B)=P(A)+P(B)
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan semua hasil yang mungkin bagi dua kejadian E1dan E2untuk
mendapatkan dua bola hijau.
Ruang sampel = { Hijau 1 hijau1, Hijau 2 hijau2, Hijau 1 Merah1, … , Merah3 merah3 }
n(S ¿=5 x 5=25
E1=¿{kejadian mendapat bola berwarna hijau}={ Hijau 1 hijau1, Hijau 2 hijau2, Hijau 1 Merah1, … ,
Hijau 2 Merah2 }
n( E1 ¿ = 2 x 5 = 10
E2=¿{kejadian mendapat bola Hijau 1 atau hijau1}={ Hijau 1 hijau1, Hijau 2 hijau2, hijau1 Merah1, … ,
hijau2 Merah2 }
n( E2 ¿ = 2 x 5 = 10
E1 ∩ E2={kejadian mendapatkan kedua bola berwarna hijau}={ Hijau 1 hijau1, Hijau 2 hijau2, Hijau 2 hijau1,
Hijau 1 hijau2}
n( E1 ∩ E2 ¿ = 4
sehingga,
n( E1 ) 10 2
P( E1) = = =
n( S) 25 5
n(E2 ) 10 2
P( E2) = = =
n( S) 25 5
2 2 4
P( E¿¿ 1) . P ( E2 ) = . = ¿
5 5 25
n( E1 ∩ E2 ) 4
P( E ¿ ¿ 1 ∩ E2 )= = ¿
n(S) 25
Melalui tahapan tersebut didapatkanlah Jika E1dan E2 adalah dua kejadian dengan syarat bahwa peluang bagi
kejadian E1 tidak memengaruhi kejadian E2, maka E1 dan E2 disebut sebagai kejadian-kejadian saling bebas.
Dan berlaku rumus P( E ¿ ¿ 1 ∩ E2 )=P(E¿ ¿1). P(E 2) ¿ ¿
c. Identifikasi objek- Fakta :
objek matematika 1. S1= { Hijau 1, Hijau 2, Merah 1, Merah2, Merah3}merupakan notasi himpunan.
dari uraian masalah 2. n( S1 ¿=5 banyaknya anggota himpunan S1
nyata tersebut 3. simbol “=” dibaca “samadengan”
4. Lambang ∩ menyatakanirisan.
5. Lambang “÷” menyatakanoperasipembagian.
Konsep :
n( A)
Untuk mencari masing-masing kejadian baik pertama dan kedua, maka diperlukan peluang P(A) =
n( S1 )
dengan membagi kejadian yang dimaksud dengan banyaknya ruang sampel.
Prinsip :
Dengan konsep peluang maka untuk mencari nilai sebuah peluang kejadian saling bebas, Jika E1dan E2 adalah
dua kejadian dengan syarat bahwa peluang bagi kejadian E1 tidak memengaruhi kejadian E2, maka E1
dan E2 disebut sebagai kejadian-kejadian saling bebas. Dan berlaku rumus
P( E ¿ ¿ 1 ∩ E2 )=P(E¿ ¿1). P(E 2) ¿ ¿
Keterampilan :
Untuk memahami konsep peluang kejadian saling bebas dalam masalah kontekstual dan siswa sudah mampu
menentukan peluang kejadian saling bebas, dengan kejadian pertama tidak mempengaruhi kejadian
selanjutnya.
d. Identifikasi fokus Penanaman Konsep :
tujuan 1. Diberikan definisi mengenai kejadian manjemuk saling bebas.
pembelajaran 2. Diberikan suatu permasalahan sesuai dengan uraian masalah diatas, yang dimana masalah yang ingin
matematika dari diselesaikan atau ditanyakan adalah peluang bahwa bola yang diambil pertama kali adalah bola hijau, dan
uraian masalah peluang bahwa bola yang diambil pada giliran kedua adalah bola hijau lagi.
3. Diberikan rumus peluang kejadian majemuk saling bebas.
Pemahaman Konsep :
1. Setelah melalui tahapan diatas, siswa diminta untuk mengidentifikasi seperti :
a. Pengambilan pertama bola berwarna hijau.
b. Pengambilan kedua bola berwarna hijau lagi.
c. Pengambilan bola apabila pertama dan kedua berwarna hijau.
2. Dilakukan perhitungan terhadap peluang kejadian saling bebas.
3. Ditarik kesimpulan.
Pembinaan Keterampilan:
1. Diberikan permasalahan lain.
2. Peserta didik diminta untuk menyelesaikannya secara mandiri dalam pengawasan guru.
3. Diminta salah satu peserta didik untuk menjelaskan hasil dan kesimpulan yang didapat, dan dipresentasikan
didepan kelas.
INDIKATOR 3.4.4Mengidentifikasipeluangkejadianbersyaratdarisuatupercobaanacak
a. Pengetahuan Pengetahuan prasyarat:
Prasarat Memahami :
(PerKD dan 1. Aturan pencacahan :
Perindikator) Aturan perkalian
Aturan penjumlahan
Permutasi
Kombinasi
2. Peluang teoritik dan empiris.
3. Menyajikan data dengan diagram venn
b. Uraikan dari 1) Permasalahan 1
Masalah nyata serta
penyelesaiannya
yang mengarahkan
ke defenisi/sifat-
sifat/rumus untuk
mencapai indikator
pencapaian
kompetensi
- Mengidentifikasiirisandarikejadianpengambilanpertamadanpengambilankedua
A∩B = {3♠,5♠,7♠, 3♣,5♣,7♣, 3♥,5♥,7♥, 3♦,5♦,7♦}
- Menentukan peluangdariirisantersebut.
n( A ∩ B) 12 3
P ( A ∩ B )= = =
n( S) 52 13
3. Menentukanpeluangterambilnyakejadianpengambilanpertamadanpengambilankedua.
- Memahamirumuspeluangkejadianbersyarat.
P( A ∩B)
P ( B| A )=
P(A )
- Mengkoneksikannilaidarilangkahsebelumnya kedalam rumuskpeluangkejadianbersyarat
3
P( A ∩B) 13 3 13 3
P ( B| A )= = = × =
P (A ) 4 13 4 4
13
- Menarikkesimpulan
Jadi, peluangterambilnyakartubernilai primadengansyarattermbilnyakejadiankartu bridge
3
bernilaiganjilterlebihdahulu ialah
4
KD.4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kejadian majemuk (peluang kejadian kejadian saling bebas, saling
lepas dan kejadian bersyarat)
Pengetahuan prasyarat:
Menguasai : pemahaman konsep dan pengoperasian peluang kejadian majemuk (kejadian saling lepas, kejadian saling bebas dan
kejadian bersyarat)
INDIKATOR 4.4.1 Menyajikan penyelesaian masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang kejadian-kejadian saling
bebas, saling lepas, dan kejadian bersyarat dari suatu percobaan acak.
a. Pengetahuan Pengetahuan prasyarat :
Prasarat (PerKD Memahami peluang kejadian majemuk (kejadian saling lepas, kejadian saling bebas, kejadian bersyarat)
dan Perindikator)
b. Uraikan dari Dua buah dadu bermata enam dilemparkan bersama-sama sebanyak satu kali. Tentukan
Masalah nyata serta a. Peluang munculnya mata dadu berjumlah 7 atau 10
penyelesaiannya b. Peluang munculnya dadu berjumlah 7 dan 10
yang mengarahkan c. Peluang munculnya dadu berjumlah kelipatan 3 dengan syarat dadu berjumlah 9 muncul terlebi dahulu.
ke defenisi/sifat- Penjelasan soal :
sifat/rumus untuk Disajikan tabel hasil pelemparan dua buah dadu
mencapai indikator
pencapaian
kompetensi
a. Dimisalkan :
A = kejadian munculya mata dadu berjumlah 7
B = kejadian munculnya mata dadu berjumlah 10
b. Dimisalkan :
A = kejadian munculya mata dadu berjumlah 7
B = kejadian munculnya mata dadu berjumlah 10
Kejadian untuk pertanyaan b adalah kejadian saling bebas. Maka nilai peluangnya;
P ( A ∩ B )=P ( A ) × P (B)
1 1 1
P ( A ∩ B )= × =
6 12 72
Jadi, nilai peluang kejadian munculnya mata dadu berjumlah 7 dan 10 adala 1/72
c. Dimisalkan :
A = kejadian munculnya mata dadu berjumlah 9
B = kejadian munculya mata dadu berjumlah kelipatan 3
Menentukan peluang kejadian A
Ruang sampel , n(S) = 36
Titik sampel A = {(3,6), (4,5), (5,4), (6,3)}
n(A) = 4
n( A) 4 1
Paluang kejadian A = P ( B )= = =
n( S) 36 9
Kejadian B terjadi dengan syarat kejadian A terlebih dahulu maka nilai titik sampel saling beririsan, maka
titik sampel A∩B = {(3,6), (4,5), (5,4), (6,3)}
n(B) = 4
n(B) 4 1
Peluang kejadian B = P ( B )= = =
n(S ) 36 9
Konsep
1. Peluang kejadian saling lepas dapat didefinisikan sebagai peluang dua kejadian atau lebihyang masing-
masing kejadian tidak mungkin terjadi secara bersama-sama.
2. Peluang kejadian saling bebas didefinisikan sebagai peluang dua kejadian atau lebih yang tidak saling
mempengaruhi.
3. Peluang kejadian bersyarat dapat didefinisikan sebagai peluang dua kejadian atau lebih dimana tiap
kejadian saling mempengaruhi. Apa bila kejadian pertama terjadi atau tidak terjadi akan mempengaruhi
kejadian selanjutnya.
Prinsip
1. Pada uraian masalah diatas yaitu apabila terjadi 2 kejadian yaitu kejadian A atau kejadian B, maka
berlaku rumusnya : P(A∪B)=P(A)+P(B)
2. Dengan konsep peluang maka untuk mencari nilai sebuah peluang kejadian saling bebas, Jika A danB
adalah dua kejadian dengan syarat bahwa peluang bagi kejadian A tidak memengaruhi kejadian B, maka
Adan B disebut sebagai kejadian-kejadian saling bebas. Dan berlaku rumus P( A ∩ B)=P( A). P(B)
3. Rumus untuk menentukan peluang kejadian bersyarat, yaitu : P ( A ∩ B )=P ( A ) × P (B∨ A)
Kemampuan
1. Siswa mampu menuliskan rumus dari tiap permasalahan kejadian majemuk
2. Siswa mampu menyajikan penyelesiaan permasalahan kejadian majemuk
3. Siswa mampu menghitung nilai peluang kejadian majemuk
d. Identifikasi fokus Penanaman konsep
tujuan Diberikan permasalahan kejadian majemuk (dapat berupa kejadian saling lepas, kejadian saling bebas
pembelajaran atau kejadian bersyarat)
matematika dari Dilakukan demonstrasi penyelesaian oleh guru
uraian masalah Pemahaman konsep
Diberikan LKPD untuk menanamkan pemahaman dalam menyelesiakan permasalahan kejadian majemuk
secara bertahap
Pembinaan keterampilan
Diberikan soal latihan kejadian majemuk
INDIKATOR 4.4.2 Mengomunikasikan proses dan hasil pemecahan masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang
kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan kejadian bersyarat.
a. Pengetahuan Pengetahuan prsyarat:
Prasarat (PerKD Dapat memahami peluang kejadian majemuk (kejadian saling lepas, kejadian saling bebas, kejadian bersyarat)
dan Perindikator) Dapat menyajikan penyelesaian permesalahan peluang kejadian majemuk
Dapat menentukan nilai peluang dari kejadian majemuk.
b. Uraikan dari Doni dan annisa pergi ke mall untuk berbelanja baju, disuatu sisi took terdapat 20 baju dengan 4 baju
Masalah nyata serta berwarna pink polos, 5 baju berwarna pink dengan gambar, 6 baju berwarna hitam polos dan 5 baju berwarna
penyelesaiannya hitam dengan gambar. Tentukan nilai peluang dari:
yang mengarahkan a. Terpilihnya baju berwarna pink polos atau hitam polos
ke defenisi/sifat- b. Terpilihnya baju berwarna pink plos dan pink bergambar
sifat/rumus untuk c. Terpilihnya baju berwarna hitam bergambar setelah baju berwarna pink polos terpilih, pemilihan
mencapai indikator dilakukan tanpa pengembalian.
pencapaian Penjelasan soal :
kompetensi a. Menentukan nilai peluang kejadian terpilihnya baju berwarna pink polos atau hitam polos
Dilakukan permisalan :
A = kejadian terpilihnya baju berwarna pink polos
B = kejadian terpilihnya baju berwarna hitam polos
b. Menentukan nilai peluang kejadian terilihnya baju berwarna pinkpolos dan pink bergambar
Dilakukan permisalan :
A = kejadian terpilihnya baju berwarna pink polos
B = kejadian terpilihnya baju berwarna pink bergambar
c. Menentukan nilai peluang kejadian terpilihnya baju berwarna hitam bergambar setelah baju berwarna
pink polos terpilih.
Dilakukan permisalan :
A = kejadian terpilihnya baju berwarna hitam bergambar
B = kejadian terpilihnya baju berwarna pink polos
Menentuka nilai peluang kejadian B
Ruang sampel, n(S) = 20
Titik sampel B , n(B) = 4
n( B) 4 1
Nilai peluang B adalah P ( B )= = =
n(S ) 20 5
Baju berwarna hitam bergambar dapat dipilih jika baju berwarna pink polos telah terpilih dahulu tanpa
adanya pengembalian, hal ini menanakan kejadian ini ialah kejadian bersyarat.
Ruang sampel, n(S) = 19
Titik sampel, n(A|B) = 5
n( A∨B) 5
Nilai peluang kejadian A adalah P ( A∨B )= =
n(S) 19
Menentukan nilai peluang kejadian terpilihnya baju berwarna hitam bergambar setelah baju berwarna
pink polos terpilih.
P( A ∩ B)
P( A∨B)=
P(B)
5 P( A ∩ B)
=
19 1
5
5 1 1
P ( A ∩ B )= × =
19 5 19
Jadi, nilai peluang terpilihnya baju berwarna hitam bergambar setelah baju berwarna pink polos terpilih
1
adalah
19
c. Identifikasi objek- Fakta
objek matematika Simbol “=” dibaca “sama dengan”
dari uraian masalah Lambang “÷” menyatakan operasi pembagian.
nyata tersebut ∪ = Simbol matematika untuk "gabungan".
∩ = symbol matematika untuk “irisan”
n (S) = Banyak anggota ruang sampel
P(A) = Peluang kejadian A
P(B) = Peluang kejadian B
n(S ¿=20 banyaknya anggota himpunan S
Lambang “÷” menyatakanoperasipembagian.
Peluang kejadian bersyarat dinotasikan denganP( B∨ A).
Lambang “|” menyatakan kejadiand isebelah kanan da pamembagi kejadian disebelah kiri.
Konsep
4. Peluang kejadian saling lepas dapat didefinisikan sebagai peluang dua kejadian atau lebihyang masing-
masing kejadian tidak mungkin terjadi secara bersama-sama.
5. Peluang kejadian saling bebas didefinisikan sebagai peluang dua kejadian atau lebih yang tidak saling
mempengaruhi.
6. Peluang kejadian bersyarat dapat didefinisikan sebagai peluang dua kejadian atau lebih dimana tiap
kejadian saling mempengaruhi. Apa bila kejadian pertama terjadi atau tidak terjadi akan mempengaruhi
kejadian selanjutnya.
Prinsip
4. Pada uraian masalah diatas yaitu apabila terjadi 2 kejadian yaitu kejadian A atau kejadian B, maka
berlaku rumusnya : P(A∪B)=P(A)+P(B)
5. Dengan konsep peluang maka untuk mencari nilai sebuah peluang kejadian saling bebas, Jika A danB
adalah dua kejadian dengan syarat bahwa peluang bagi kejadian A tidak memengaruhi kejadian B, maka
Adan B disebut sebagai kejadian-kejadian saling bebas. Dan berlaku rumus P( A ∩ B)=P( A). P(B)
6. Rumus untuk menentukan peluang kejadian bersyarat, yaitu : P ( A ∩ B )=P ( A ) × P (B∨ A)
Kemampuan
4. Siswa mampu menuliskan rumus dari tiap permasalahan kejadian majemuk
5. Siswa mampu menyajikan penyelesiaan permasalahan kejadian majemuk
6. Siswa mampu menghitung nilai peluang kejadian majemuk
d. Identifikasi fokus Penanaman konsep
tujuan Diberikan permasalahan kejadian majemuk (dapat berupa kejadian saling lepas, kejadian saling bebas
pembelajaran atau kejadian bersyarat)
matematika dari Dilakukan demonstrasi penyelesaian oleh guru
uraian masalah Pemahaman konsep
Diberikan LKPD dan soal latihan, siswa mengerjakan secara individu untuk menambah pemahaman
mengenai konsep kejadian majemuk
Pembinaan keterampilan
Siswa diminta untuk menuliskan penyelesaian yang telah dikerjakan di papan tulis
Siswa mempresentasikan hasil kerja
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
1. Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak 1 kali. Tentukan peluang kejadian munculnya jumlah angka kedua dadu itu sama
dengan 4 atau 5!
Jawab:
Diketahui : Kejadian munculnya jumlah angka kedua dadu = 4 (1,3; 2,2; 3,1)
P(A) = 3/36 = 1/12
Kejadian munculnya jumlah angka kedua dadu = 5 (1,4; 2,3; 3,2; 4,1)
P(B) = 4/36 = 1/9
Ditanya : Tentukan Kejadian peluang jumlah angka kedua dadu itu sama dengan 4 atau 5?
Jawab:
P(A È B) = P(A) + P(B) = 3/36 + 4/36 = 7/36
Jadi, peluang kejadian munculnya jumlah angka kedua dadu sama dengan 4 atau 5 adalah 7/36.
2. Didalam sebuah kaleng terdapat uang koin diantaranya 4 uang Rp.200,- 6 uang Rp.100,- dan 5 uang Rp.1000,-. Tentukanlah
Peluang terambilnya uang Rp. 200 atau uang Rp.100 atau Rp.1000
Jawab:
Ruang sampel S = {100, 100, 100, 100, 100, 100, 200, 200, 200, 200, 1000, 1000, 1000, 1000, 1000}
n(S) = 15
Misal :
A = kejadian terambilnya uang Rp.100
B = kejadian terambilnya uang Rp.200
C = kejadian terambilnya uang Rp.1000
Menentukan peluang kejadian A
Titik sampel A = {100, 100, 100, 100, 100, 100}
n(A) = 6
n( A) 6 2
P ( A )= = =
n(S ) 15 5
Menentukan peluang kejadian B
Titik sampel A = {200, 200, 200, 200}
n(B) = 4
n( B) 4
P ( B )= =
n(S ) 15
Menentukan peluang kejadian C
Titik sampel C = {1000, 1000, 1000, 1000, 1000}
n(C) = 5
n (C) 5 1
P (C)= = =
n(S ) 15 3
Karena kejadian A,B, C tidak mungkin terjadi dalam waktu yang bersamaan maka, kejadian ini termasuk kejadian saling lepas.
P ( A ∪ BC ) =P ( A )+ P ( B ) + P ( C )
2 4 1 15
P ( A ∪ B ∪ C ) = + + = =1
5 15 3 15
3. Dalam kantong I terdapat 5 kelereng merah dan 3 kelereng putih, dalam kantong II terdapat 4 kelereng merah dan 6 kelereng
hitam. Dari setiap kantong diambil satu kelereng secara acak. Peluang terambilnya kelereng putih dari kantong I dan kelereng
hitam dari kantong II adalah?
Jawab:
Pengambilan kantong pertama
Ruang sampel S1= { M 1 , M 2 , M 3 , M 4 , M 5 , P1 , P2 , P3 } =n ( S1 ) =8
Kejadian terambilnya kelereng putih A1= { P 1 , P2 , P3 } =n ( A1 ) =3
Peluang terambilnya kelereng putih di kantong 1
n (S1 ) 3
P( A1 ¿= =
n ( A1 ) 8
Pengambilan kantong kedua
Ruang sampel S2= { M 1 , M 2 , M 3 , M 4 , H 1 , H 2 , H 3 , H 4 , H 5 , H 6 }=n ( S 2 )=10
Kejadian terambilnya kelereng putih A1= { H 1 , H 2 , H 3 , H 4 , H 5 , H 6 }=n ( A 2 )=6
Peluang terambilnya kelereng hitam di kantong 2
n( S2 ) 6
P( A¿¿ 2)= = ¿
n ( A2 ) 10
Peluang terambilnya kelereng putih dari kantong 1 dan kelereng hitam dari kantong 2 adalah :
3 6 18 9
P( A1 ∩ A 2 ¿=P ( A1 ) . P (A ¿¿ 2)= . = = ¿
8 10 80 40
4. Dua buah dadu dilambungkan dua kali. Berapa peluang dari munculnya dadu berjumlah 7 dan 11?
Jawab:
Misal :
A = kejadian munculnya dadu berjumlah 7 pada lambungan pertama
M = kejadian munculnya dadu berjumlah 7 pada lambungan kedua
B = kejadian munculnya dadu berjumlah 11 pada lambungan pertama
N = kejadian munculnya dadu berjumlah 11 pada lambungan kedua.
Kejadian ini merupakan kejadian saling bebs, akrena kejadian munculnya dadu berjumlah 7 pada lambungan pertama dan
munculnya dadu berjumlah 11 pada lambungan kedua saling bebas.
Peluang dari kejadian munculnya dadu berjumlah 7 dan 11 pada dua kali lambungan yaitu :
n(S) = 36
Menentukan peluangkejadian A
Titik sampel A = {(6,1)}
n(A) = 1
n(A) 1
Peluang kejadian A = P ( A )= =
n ( S ) 36
Menentukan peluang kejadian M
Titik sampel M = {(5,6), (6,5)}
n(M) = 2
n( M ) 2 1
Peluang kejadian M = P ( M )= = =
n ( S ) 36 18
Menentukan peluang kejadian B
Titik sampel B = {(6,1)}
n(B) = 1
n(A) 1
Peluang kejadian A = P ( A )= =
n ( S ) 36
Menentukan peluang kejadian N
Titik sampel N = {(5,6), (6,5)}
n(N) = 2
n (N ) 2 1
Peluang kejadian N = P ( N )= = =
n (S ) 36 18
Menentukan peluang kejadian munculnya dadu berjumlah 7 dan 11 pada dua kali lambungan
P [ ( A ∩ B ) ∪ ( M ∩ N ) ]=P ( A ) × P ( B ) + P ( M ) × P( N )
1 1 1 1 1 1 2 1
P [ ( A ∩ B ) ∪ ( M ∩ N ) ]= × + × = + = =
36 18 36 18 648 648 648 324
5. Di dalam sebuah kotak terdapat 25 kartu undian dengan anggota 1, 2, 3, 4, …, 25. Dari kotak tersebut akan dilakukan
pengambilan kartu secara acak sebanyak dua kali. Tentukan peluang terambilnya kartu bernilai genap dengan syarat kartu bernilai
kelipatan 3 telah terambil lebih dahulu ?
Jawab:
Diketahui :
S = {1, 2, 3, 4, 5,…, 25}
n(S) = 25
Misal :
A = Kejadian terambilnya kartu bernilai keliptan 3
B = Kejadian terambilnya kartu bernilai genap
Ditanya
Peluang terambilnya kartu bernilai genap dengan syarat kartu bernilai kelipatan 3 telah terambil lebih dahulu ? →P(B|A)
Dijawab :
Menentulan peluang pengambilan pertama
A = {3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24}
n(A) = 8
n( A) 8
Peluang kejadian A = P( A)= =
n( S) 25
Menentukan peluang terambilnya kartu bernilai genap dengan syarat kartu bernilai kelipatan 3 telah terambil lebih dahulu.
P ( B| A )=¿ ¿
Jadi, peluang terambilnya kartu bernilai genap dengan syarat jartu bernilai kelipatan 3 terambil dahulu yaitu 1/2
6. Didalam sebuah kotak terdapat 25 kartu undian dengan anggota 1, 2, 3, 4, …, 25. Dari kotak tersebut akan dilakukan pengambilan
kartu secara acak sebanyak dua kali. Tentukan peluang kedua kartunya memiliki angka 5, jika pengambilan dilakukan tanpa
pengembalian
Jawab:
Dikehui :
n.Kartu undian = {1, 2, 3, 4, 5, …, 25}
n(S) = 25
Misal :
A = Kejadian pengambilan pertama
B = Kejadian pengambilan kedua
Ditanya :
Peluang kedua kartunya memiliki angka 5, jika pengambilan dilakukan tanpa pengembalian ?
Dijawab :
Menentukan peulang pengambilan pertama
A = {5, 15, 25}
n(A) = 3
n( A) 3
Peluang kejadian A= P( A)= =
n( S) 25
8. Dalam sebuah kotak yang berisi 5 bola merah dan 4 bola biru akan diamil 2 bola sekaligus secara acak . tentukan :
a. peluang terambilnya bola berwarna merah dan biru.
Jawab:
Peluang terambilnya bola berwarna merah dan biru.
Misal K 1adalah kejadian terambilnya bola merah.
n( K 1 ¿ = C 51=5
Misal K 2adalah kejadian terambilnya bola biru.
n( K 2 ¿ = C 41=4
Banyak anggota ruang sampel
n(S) = C 5+4
2 =36