Anda di halaman 1dari 5

Nama :SAFARIUS SOPARDIN HIA

Nim :202110100060
Prodik :MANAJEMEN 211C
Tugas :MET PEN

JAWABAN

Tahap I, identifikasi masalah. Pada tahap ini terdiri dari 3 (tiga) aktivitas, yaitu:
 Identifikasi masalah oleh pengguna/user. Masalah yang berhasil diidentifikasi
oleh peneliti adalah masalah pengguna menurut persepsi peneliti, yang belum
tentu dianggIdentifikasi masalah oleh peneliti. Pada aktivitas ini, peneliti
bisamelakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi pada subyek penelitian
dalam rangka untuk menemukan masalah yang dihadapi olehsubyek
penelitian/penggunaproduk/user. Ketika peneliti sudah yakin telah berhasil
mengidentifikasi masalah yang dihadapi pengguna, selanjutnya melangkah pada
aktivitas
 Validasi idap masalah oleh pengguna produk. Oleh sebab itu agar masalah yang
teridentifikasi benar-benar merupakan masalah riil yang dihadapi oleh pengguna,
peneliti perlu minta validasi kepada pengguna/user. Intinya, aktivitas ini
dilakukan untuk memberi jaminan bahwa masalah yang telah diidentifikasi oleh
peneliti juga dianggap masalah oleh pengguna dan harus segera mendapatkan
solusi.
 Identifikasi masalah tervalidasi. Jika pengguna/user telah sepakat dengan
identifikasi masalah yang ditemukan oleh peneliti, maka inilah masalah riil yang
harus mendapatkan solusi melalui pengembangan produk

2. Tahap II, perumusan tujuan. Pada tahap ini juga terdiri dari 3 (tiga) aktivitas, yaitu:
 Perumusan tujuan oleh peneliti. Berdasarkan identifikasi masalahtervalidasi, yang
harus dilakukan oleh peneliti adalah merumuskan tujuan dalam rangka memberi
solusi atas permasalahan yang terjadi.

 Validasi rumusan tujuan oleh pengguna/user. Tujuan yang telahdirumuskan oleh


peneliti adalah tujuan menurut persepsi peneliti, yangbelum tentu dianggap
sebagai tujuan oleh pengguna produk.
 Rumusan tujuan tervalidasi. Jika pengguna/user telah sepakat dengan tujuan yang
dirumuskan oleh peneliti, maka inilah tujuan riil yangharussegera direalisasikan
agar permasalahan yang terjadi segera mendapatkan solusi.

3. Tahap III, pengembangan desain produk.


 Pada tahap ini peneliti mengembangkan produk dengan spesifikasi yangsesuai
dengan kebutuhan pengguna/user. Produk yang dikembangkanpada tahap ini
sering disebut dengan produk awal.
 Validasi produk. Validasi produk harus dilakukan, pertama kepadapengguna/user.
Hal ini untuk memberi jaminan bahwa produk yangdikembangkan peneliti telah
sesuai dengan karakteristik produk yangdibutuhkan oleh pengguna/user. Kedua,
validasi ahli (akademisi). Validasi ahli (akademisi) dimaksudkan untuk memberi
jaminan bahwa desainproduk yang dikembangkan peneliti secara teoretis telah
sesuai danlayakuntuk memberi solusi atas permasalahan yang terjadi. Beberapa
kemungkinan yang bisa terjadi selama validasi produk adalah:

a) Pengguna (user) mungkin menyatakan bahwa produk yang dikembangkan


peneliti tidak sesuai dengan kebutuhan.
b) Pengguna (user) mungkin menyatakan bahwa produk yang dikembangkan
peneliti telah sesuai dengan kebutuhan.
c) Sebagian ahli atau semuanya menyatakan bahwa secara teoretisprodukyang
dikembangkan peneliti belum layak atau mampu memberi solusi
ataspermasalahan yang dihadapi pengguna. Apabila hal ini terjadi maka
sebaiknya peneliti mengumpulkan semuavalidator dan dikemas dalam sebuah
diskusi. Hal ini dimaksudkanuntukmendapatkan berbagai masukan dari validator
tentang produk yangharusdikembangkan. Berbagai masukan dari validator pada
diskusi ini digunakan sebagai bahanmemperbaiki produk yang dikembangkan.
Revisi dilakukan sampai semuavalidator menyatakan layak atas produk yang
dikembangkan. Produkyangtelah mendapatkan penilaian layak oleh semua
validator disebut denganproduk pasca validasi atau produk awal.

4. Tahap IV, ujicoba produk. Peneliti bisa melakukan ujicoba produk awal setelah
produk awal dinyatakan layak oleh semua validator. Ujicoba dilakukan untuk
mengetahui kelayakan atau efektifitas produk pada tataran praktis. Karena, kelayakan
yang diperoleh dari para validator sebelumnya masih padatataran teoretis. Pada saat
ujicoba, peneliti melakukan pengamatan atas pelaksanaanujicoba. Peneliti mencatat
semua kritik, komentar, atau saran dari subyek
coba selama ujicoba produk awal. Pencatatan kritik, komentar, atausarandari subyek
coba akan lebih baik jika dilakukan pada lembar pengamatanyang secara khusus
dirancang untuk itu.

5. Tahap V, revisi produk. Semua kritik, komentar, dan saran dari subyek coba selama
uji coba produk digunakan sebagai bahan untuk merevisi produk. Produk yang
telahdirevisi oleh peneliti kemudian dimintakan validasi kepada pengguna. Validasi
revisi produk dilakukan sampai pengguna menyatakan bahwa produk telah layak dan
sesuai dengan kebutuhan. Jika pengguna telah menyatakan layak dan sesuai dengan
kebutuhan, maka produk hasil revisi merupakan produk jadi. Sampai tahap ini
pengembangan produk dianggap telahselesai.

6. Tahap VI, komunikasiproduk. Sampai pada tahap ke-5, produk telah selesai
dikembangkan. Aktivitaspeneliti selanjutnya adalah mengomunikasikan produk
kepada pengguna(user). Ruang lingkup aktivitas peneliti pada tahap ini antara lain:
menyampaikan kepada pengguna (user) bahwa pengembanganproduktelah selesai.
Jika pengguna (user) merasa kesulitan dalammenggunakanproduk yang telah
dikembangkan, maka peneliti harus siap untuk memberikan pelatihan atau work shop
seputar cara-cara penggunaanproduk.

Anda mungkin juga menyukai