Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Teori Proses dan Sosial Budaya

Dosen : Dr. Sahat T. Simorangkir, M.Pd.


Anggota (Kelompok 10) : Bella Stedyan, Illiyin, Jaminah, Jumadi

Materi :Korelasi antara psikologi pendidikan dengan psikologi perkembangan.


Tujuan/Pencapaian Materi :
1. Mahasiswa dapat mendeskripsikan psikologi pendidikan.
2. Mahasiswa dapat mendeskripsikan pesikologi perkembangan.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan korelasi antara psikologi pendidikan dengan psikologi
perkembangan.

A. Pengertian dan Definisi Psikologi

1. Pengertian Psikologi
Menurut Abu Ahmadi (1:2009) psikologi berasal dari perkataan Yunani
“psyche” yang artinya jiwa dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara
etimologi (menurut arti kata) paikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa,
baik mengenai macam-macam gejalanya prosesnya, maupunlatar belakangnya.
Dengan singkat disebut Ilmu Jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara
nyawa dan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang keberadaanya tergantung pada
hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah organic behaviour, yaitu
perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya: insting, reflek, nafsu,
dan sebagainya.
Sedangkan jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi
penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan pribadi (personal behaviour) dari
hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbuatan pribadi sendiri ialah perbuatan
sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah,
sosial, dan lingkungan.

2. Definis Psikologi
Secara umum psiokologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia. Atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia. Beberapa
definisi psikologi menurut para ahli dalam bukunya Abu Ahmadi (3:2009) sebagai
berikut :
a. Dr. Singgih Dirgagunarasa berpendapat bahwa pesikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia.
b. Plato dan Aristoteles berpendapat bahwa pesikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
c. Woodorth dan Marquis berpendapat bahwa psikologi ialah ilmu
pengetahuan yang mempelajari aktifitas individu sejak dari dalam
kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam
sekitar.
Jadi kesimpulan dari pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu dalam mana individu tersebut
tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
B. Pengertian Psikologi Pendidkan
Psikologi pendidikan adalah ilmu dalam psikologi yang mempelajari tentang
latar belakang dan tujuan dari peserta didik dan pendidik (Reynolds & Miller, 2003).
Psikologi pendidikan merupakan akumulasi dari informasi atau pengetahuan, kebijakan
dalam dunia pendidikan serta teori-teori yang berkaitan dengan kesuksesan dari proses
belajar mengajar. Di dalam psikologi pendidikan dapat membantu seluruh unsur yang
terkait dalam menyelesaikan masalah, pengambilan keputusan, yang dapat mendukung
kelancaran proses belajar mengajar. Beberapa ahli dalam bidang psikolog pendidikan
telah banyak melakukan penelitian yang terkait dengan peserta didik, prinsip-prinsip
dasar dalam dunia pendidikan, metode pengajaran, kemampuan berpikir,
perkembangan kognitif dan sosioemosional dari para peserta didik.
Untuk mengetahui lebih tepatnya tentang apa itu psikologi pendidikan, berikut
penjelasannya. Bila kita memaknainya, Psikologi Pendidikan terdiri atas dua kata.
Yaitu psikologi dan pendidikan. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa
dan segala hal yang menjadi gejala didalamnya. Sehingga psikologi dikatakan sebagai
ilmu yang mempelahari tentang jiwa yang melatarbelakangi tingkah laku. Sedangkan
pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk
melakukan kegiatan belajar mengajar dalam rangka membantu peserta didik
meningkatkan potensi dirinya secara aktif.
Selain itu di dalam psikologi pendidikan juga mempejari bagaimana
membentuk akhlak, pengendalian diri serta keterampilan peserta didik melalu proses
belajar mengajar dengan suasana yang kondusif dan sesuai dengan perkembangan
kognitif dan emosi para peserta didik.

C. Ruang Lingkup Psikologi


Pendidikan Crow dan Crow (dalam Santrock, 2008) mengatakan bahwa
psikologi pendidikan yang sebagai ilmu terapan yang memiliki tujuan menjelaskan
permasalah belajar menurut prinsip dan fakta berhubungan dengan tingkah laku
manusia. Lebih jauh Crow & Crow juga mengemukakan bahwasannya data yang
dicoba didapatkan adalah ruang lingkup pendidikan yang terdiri dari beberapa hal
seperti berikut ini (Santrock, 2015):
a.) Sifat dasar dalam proses belajar.
b.) Hubungan antara kesiapan belajar dan tingkat pemahaman
c.) Faktor lingkungan atau faktor eksternal yang berpengaruh pada proses belajar.
d.) Perubahan jiwa disela-sela proses belajar.
e.) Keterkaitan prosedur mengajar dengan hasil dari belajar.
f.) Metode efektif dalam mengajar untuk meningkatkan proses belajar.
g.) Pengaruh psikologis yang ditimbul dari kondisi sosial pada sikap atau perilaku yang
dilakukan.
Guru ataupun pendidik menjadi orang pertama yang terlibat secara langsung
dalam proses pengajaran dan pendidikan dan Siswa merupakan orang kedua yang
berkaitan dengan proses pendidikan. Interaksi keduanya terjadi pada saat dalam proses
mendidik, mengajar, membina, melatih, dan membimbing.

D. Sejarah Psikologi Pendidikan


Kemajuan psikologi pendidikan berawal pada abad ke-20 yang ditandai oleh
adanya penelitian-penelitian psikologi yang memberikan dampak besar terhadap teori-
teori dan praktek pendidikan. Adapun tokoh yang terlibat dalam penelitian itu antara
lain : Thorndike, Termann dan Jude. Aliran psikologi yang meningkat pada permulaan
abad ke-20 ini mempelajari perilaku dan proses belajar dari sudut pandang yang
berbeda yang berpengaruh terhadap perkembangan teori dan praktek pendidikan.
Adapun teori-teori tersebut antara lain : Psikoanalisis (Freud), Behaviorisme
(Watson), dan Gestalt (Kohler,Koffka). Selain tokoh-tokoh di atas, masih ada beberapa
ahli yang ikut andil terhadap perkembangan Psikologi Pendidikan. Para ahli tersebut
melakukan pengujian pengklasifikasian serta penilaian pertimbangan terhadap cara-
cara pendidikan yang telah dilakukan beberapa abad sebelum lahirnya psikologi yang
lahir pada akhir tahun 1800’an. Berikut ini merupakan para ahli yang ikut andil
terhadap perkembangan psikologi pendidikan baik dari segi filsafat, psikologi dan
pendidikan. diantaranya ;
1.) Plato dan Aristoteles Mengembangkan sistim pendidikan berlandaskan prinsip-
prinsip psikologi. Aristoteles merupakan tokoh yang sampai saat ini idenya
berkembang menjadi Psikologi Daya. Adapun dalam Psikologi Daya ini terdapat
tiga komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Ketiga komponen itu
yakni ;
a.) Perasaan / Emosi / Afektif / Rasa
b.) Penalaran / Pemahaman/ Pengertian / Kognitif / Cipta
c.) Kehendak / Keinginan/ Will / Konasi / Karsa.
2.) Rousseau Roussseau yakni seseorang pengnaut naturalis yang mempunyai dasar ide
pendidikan terhadap prinsip – prinsip perkembangan manusia. karena pada
dasarnya setiap anak itu adalah baik.
3.) Democritus Democritus adalah filsuf pertama yang lebih menekankan pentingnya
pengaruh pada lingkungan & suasana rumah terhadap perkembangan individual
seseorang sehingga suasana rumah perlu dibina sebaik mungkin agar suasana
menjadi kondusif bagi perkembangan sang anak.
4.) John Locke adalah seseorang penganut empirisme. John mengemukakan bahwa
seseorang lahir di awali dengan jiwa yang bersih maksudnya belum mengerti apa-
apa dan tidak apa-apa nya namun secara potensial jiwa individu sensitif jika
melakukan eksplorasi terhadap dunia luar. Sementara itu John locke
mengungkapkan bahwa belajar dari pengalaman dan latihan menjadi hal utama.
5.) John Heinrich Pestalozzi beliau merupakan tokoh salah seorang yang menyarankan
adanya penyelenggaraan pendidikan yang bersifat klasikal (rombongan).
6.) Binet Binet memberikan cara mengetes mental atau pengukuran mental yang
bersifat individu.
7.) Francis Galton, dan Stanley Hall Mereka pernah mempublikasikan hasil dari
penelitian mereka tentang aspek-aspek perilaku individu yang diman hasil dari
penelitian mereka sangat membantu para pendidik untuk memahami anak didiknya.
8.) William James memberi saran pada pendekatan fungsional dalam psikologi.
Fungsional dalam psikologi merupakan metode pendekatan yang menganggap
bahwa kesadaran terhadap gejala mental adalah hal yang sama.
9.) Cattel mengemukakan hasil dari pemikirannya dengan menyatakan perbedaan
individu dan pengukuran mental. Adapun perbedaan individu adalah sifat yang
secara kuantitatif membedakan 1 individu dengan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai