Anda di halaman 1dari 4

Cerita Hero Dota 2: Phantom Assassin

June 02, 2022

Pada cerita kali ini, hero dota 2 yang akan dibahas yaitu mengenai seorang Assassin. Seorang Assassin
yang dikenal dengan kesadisannya dengan wanhit wankil yaitu Phantom Assassin. Phantom Assassin
memiliki 3 skill aktif, dan 1 ultimate skill. Masing-masing skill memiliki sejarahnya.

Skill pertamanya yaitu Stifling Dagger. Teknik melempar Dagger ini adalah kemampuan pertama yang
dipelajari oleh The Sister of The Veil. Dengan skill ini PA memberikan demage sekaligus memberika efek
slow kepada lawan. Melemparkan pisau ke musuh, melambatkannya, memberikan damage, vision, dan
efek dari item atau skill layaknya menyerang biasa. Stifling Dagger adalah alat utamamu untuk early
game, karena bisa digunakan untuk hampir semua hal, mulai dari farming, harass, inisiasi gank, ataupun
mengejar musuh. Karena punya mana cost yang sangat kecil, kamu juga bisa menggunakannya berkali-
kali. Selain itu, karena menghasilkan efek yang sama dengan serangan fisikmu, skill ini juga bisa
menghasilkan damage yang sangat besar di lategame kalau kamu punya item seperti Desolator,
Battlefury, ataupun Skull Basher.

Skill kedua adalah Phantom Strike. Skilkl ini digunakan PA untuk membunuh lawan secara cepat atau
juga untuk digunakan kabur dari serangan lawan. Berpindah ke unit musuh atau teman dan memberikan
bonus attack speed ketika menyerang musuh. Kamu dapat mengambil satu level Phantom Strike untuk
kabur atau mengambil last hit ketika membunuh hero. Karena memiliki manacost yang cukup tinggi,
kamu harus bijak untuk tidak menggunakannya terlalu sering di awal permainan atau membuatmu tidak
bisa kabur nantinya. Satu hal yang perlu kamu ingat, efek bonus attack speed dari skill ini akan hilang
seketika kamu menyerang unit lain dalam durasi efek Phantom Strike.

Skill ketiga adalah Blur. Diceritakan kalau the sister of veil diajarkan untuk melakukan meditasi agar
dapat memprediksi gerakan lawan dan hasil dari meditasi tersebut adalah adanya kemampuan Blur yang
dimiliki oleh Phantom Assassin. Phantom Assassin memiliki kemampuan untuk menghindari serangan
fisik. Ketika diaktifkan, ia akan menyamarkan dirinya dari mini map ketika jauh dari hero musuh. Jika
menggunakan Aghanim’s Scepter, Blur tidak punya fading delay alias instan, punya efek dispel, serta
punya cooldown yang lebih singkat. Jika berhasil membunuh hero lawan, semua cooldown kamu akan
hilang. Blur dapat menjadi salah satu caramu untuk tetap hidup dan melakukan farming dengan tenang.
Pemain lawan yang jarang memperhatikan lokasi lain di peta tidak akan sadar akan kehadiranmu, karena
memang ikon heromu tidak akan muncul di mini map jika jauh dari hero lawan. Blur juga dapat
mendeteksi hero yang mendekat pada jarak 1600 unit. Namun, blur tidak dapat mendeteksi hero
invisible atau memiliki spell immune. Oh iya, Blur juga stack dengan sumber evasion lain dengan metode
perkalian. Jika kamu memiliki Butterfly, maka total evasion yang dimiliki oleh Phantom Assassin adalah
(50% x 35%) + 50% = 67,5%

Ultimate skillnya adalah Coup de Grace. Skill ini merupakan kritikal skill yang legendaris dari Phantom
Assassin. Coup de Grace diambil dari Bahasa Prancis yang artinya adalah pukulan belas kasihan. Pada
abad pertengahan terutama untuk kesatria yang mengalami luka parah atau nyaris mati baik itu karena
peperangan, dueling atau pertarungan, pukulan belas kasihan ini sering kali dilakukan meskipun tidak
selalu. Dengan tujuan untuk mengakhiri penderitaan sang kesatria, alat yang digunakan biasanya adalah
belati panjang dan kecil untuk memberikan tusukan yang cukup dalam menembus jantung sehingga
menyebabkan sang kesatria tewas seketika. Phantom Assassin memiliki peluang untuk mengeluarkan
damage kritikal pada setiap serangannya. Karena bergantung pada “keberuntungan”, kamu tidak dapat
benar-benar mengandalkan skill pasif ini. Inkonsistensi inilah yang menjadi kelemahan Phantom
Assassin. Namun setidaknya, sekalinya mendapatkan kritikal, bisa dengan cepat membunuh hero lawan
sekaligus menguntungkan tim dalam teamfight.

Setelah penjelasan mengenai skill dari Phantom Assassin, sekarang kita mencari tahu tentang sang
Assassin. Phantom Assassin mempunyai nama asli Mortred. Mortred sendiri diambil dari nama seorang
kesatria yang berhianat dan membunuh King Arthur pada Battle Of The Camlann, ada juga informasi
yang mengatakan bahwa Mortred diberikan oleh …..

Setiap Phantom Assassin yang tergabung dalam The Sister Of the Veil dilarang untuk menyebutkan
namanya. Namun Mortred menjadi satu-satunya Assassin yang melanggar aturan itu. Jumlah anggota
dari Asosiasi Assassin ini tidak diketahui dan kemungkinan besar semua anggotanya adalah Wanita.
Itulah mengapa sebutan mereka adalah The Veil Sister.

The Veil Sister merupakan asosiasi pembunuh yang percaya bahwa pembunuhan atau …. adalah sesuatu
yang sakral dan bagian dari perintah alam. Untuk memenuhi perintah tersebut mereka memilih anak-
anak dengan ramalan untuk dilatih menjadi Phantom Assassin. Anak-anak tersebut dibesarkan tanpa
identitas, hanya untuk mengabdi kepada The Veil Sister. Target mereka rendom, mereka dapatkan dari
meditasi atau ramalan. Dimana tidak ada hubungannya dengan kasta, level maupun tingkatan. Target
yang mereka bunuh dianggap sebagai pengorbanan dan mati ditangan mereka dikatakan sebagai suatu
kehormatan.

“Deathat my hands, is an honor”

Dalam asosiasi ini, setiap Phantom Assassin yang gugur maka Phantom Assassin yang lain akan
menggantikannya. Karena sesuatu yang tidak pasti itu dan semua berdasarkan oleh ramalan Dark Wilo
percaya bahwa Mortred hanya dimanfaatkan.

“You’re being used, Mortred!”

"You really do whatever that list tells you to do"

Mortred selalu membawa list targetnya dan kemungkinan hanya ada 5 nama dalam setiap list yang dia
bawa.

"I'm not one of the five names on the list right?"

“One down, four to go”

Karena saking rendomnya target dari Phantom Assassin ini terkadang nama dari salah satu member The
Veil Sister masuk dalam list target. The Sister akhirnya berjaga-jaga dengan membuat sebuah item,
dimana nantinya apabila memangsa orang Phantom Assassin harus membunuh sesama Phantom
Assassin, mereka memiliki item untuk melindungi diri. Item itu adalah Kodisil Of Veil One atau Inmortal
dari Phantom Assassin.

Setiap Phantom Assassin menutupi wajahnya dengan sebuah tudung yang terbuat dari sutra. Dikatakan
bahwa tudung ini memiliki makna metalfisika yang membuat mereka tersembunyi dan tidak terlihat.
Bahkan Mortred mempercayai bahwa hantu atau orang yang sudah matipun tidak akan mampu melihat
wajah dibalik tudung itu.
“Even in death”

“You’ll not see beyond the Phantom veil”

Mortred juga mengatakan kalau ia membunuh demi memenuhi pattern dari tudung itu.

“The Veiled oracle names a name and I move to take that life”

“The pattern of the veil requires it”

Selain itu ada informasi bahwa disuatu tempat bernama Raftel tempat yang seperti perkotaan tepatnya
berada diantara stun hold dan wait fire. Disana The Sister memiliki transaksi perjanjian yang sepertinya
illegal. Meskipun tepatmya perjanjian seperti apa itu belum jelas namun desas-desusnya sudah
terdengar bahkan sampai ketelinga informan kesayangan di dota 2 yaitu Pangolier. Pangolier
memperingatkan Mortred kalau apa yang sudah diperbuat oleh The Sister akan membuat sang raja
marah jika hal itu sampai terdengar dan raja mengetahui pergerakan The Sister.

“Word has spread about what happened in revtel”

“The Merchant Kings will not be too happy with your sisters”

The Veil Sister atau para Phantom Assassin hanya mematuhi perintah dari The Veil Oracle atau The Veil
Ones. Mereka akan membunuh siapapun nama yang diberikan oleh The Veil Ones.

Siapa sebenarnya The Veil Ones ini tidak dikatakan secara pasti. Namun ada spekulasi yang mengatakan
kalau Oracle adalah The Veil One. Hal ini dipertimbangkan dengan adanya The Contract yang
dimunculkan sebagai Introduction Game Play Nemesis Assassin yang dilaksanakan tahun 2014 lalu.

Diceritakan bahwa Oracle sengaja memancing Mortred datang ke tempatnya atau mungkin Oracle
sendiri sudah memprediksi bahwa Mortred akan datang untuk membunuhnya. Ia sudah memprediksi
banyak hal, mulai dari pertemuannya dengan Mortred, kemungkinan ia terbunuh oleh Mortred atau
kemungkinan Mortred terbunuh olehnya.

Namun ada makhluk lain yang akan membunuhnya, makhluk yang memiliki kemiripan yang sama.
Dengan memanfaatkan keingintahuan Mortred atas hal-hal yang berhubungan dengan dirinya sendiri,
Oracle memberikan contract kepadanya dengan list nama-nama yang harus dibunuh oleh Mortred.
Sebagai uang muka Orekold memberikan sebuah pedang kepada Mortred untuk membunuh target-
targetnya.

Nah ternyata kisah mengerikan tentang Phantom Assassin tidak hanya mengenai background hidupnya
saja, tetapi sampai ke pedang yang dimilikinya pun memiliki sejarah berdarah. Manifold paradox
sepasang pedang Arcana Phantom Assassin juga menyimpan sebuah cerita mengerikan. Pedang tersebut
ditempa oleh seorang pandai besi bernama Klorer. Keluarganya telah menghabiskan waktu sampai 11
keturunan untuk dapat menyelesaikan pedang tersebut.

Begitu tajam sampai dapat membelah realita. Didalam realita yang terbelah itu Klorer melihat dirinya
sendiri beberapa waktu yang lalu sedang menggenggam pedang yang sama ditangannya. Dengan sifat
serakahnya ia menebas dirinya sendiri itu agar ia memiliki dua pedang kembar yang sama hebatnya.
Namun sayang, keserakahannya membuatnya tewas. Karena ia menebas dirinya dimasa lalu itu artinya
dirinya yang sekarang dapat merasakan sakit yang sama.
Ia terbunuh oleh dirinya sendiri, itulah mengapa Manifold Paradox menjadi dua buah pedang kembar
yang saat ini dimiliki oleh Mortred. Fakta-fakta yang ditemukan mengenai Mortred adalah bahwa bukan
hanya karena ia seorang Phantom Assassin tetapi ia memang mebunuh karena ia menyukainya.

“Just admit it Phantom Assassin, you kill because you like it”

Phantom Assassin selain dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin, ia juga sepertinya dikenal sebagai
sosok yang cantik dan misterius.

“Ah to share the field of battle with such beauty is an honor”

“I wish I could have got a better look at you, Phantom Assassin”

Namun ada juga yang sepertinya takut dengan Phantom Assassin

“Phantom Assassin you’re not here for me are you”

Satu lagi informasi bahwa Mortred mempelajari semua skillnya dari The Proving Grounds, tempat
dimana seluruh Phantom Assassin ujuk kebolehan dan kemampuan yang sudah dipelajari.

Panjang ya kisah Mortred sang Phantom Assassin, kisah kehidupannya sebanding dnegan film-film
horror yang penuh dengan darah.

Anda mungkin juga menyukai