-Volume 17-
"Alicization Awakening"
Note :
"Dilarang Keras memperjual belikan hasil karya ini atau mengkomersialisasikan
karya ini tanpa sepengetahuan Pemilik Hak Cipta secara Legal.
Buku ini semata-mata di buat untuk peminat seri ini dan mengembangkan minat
membaca bagi generasi muda di Indonesia."
Bagian 1
5:00 A.M.
Lebih dari 3.000 pemain berkumpul di kubah besar Pohon Dunia yang
menjulang di tengah kota Alne, di pusat dunia ALfheim Online.
Hanya empat orang yang bertatap muka dengan sekitar 3,000 pemain
lain yang telah berkumpul pada pertemuan besar ini.
Pukul 4:20 A.M, ketika Klein dan Lisbeth telah mengirim pesan
kepada setiap teman yang ada di daftar pertemanan mereka, hanya
ada tiga pemain berstatus Penguasa yang sedang online. Tetapi,
setelah memohon mereka dan teman-temannya, para Penguasa
melanggar taboo untuk menghubungi pemain di dunia nyata. Sebagai
hasilnya, semua pemain yang berhasil dihubungi telah berkumpul di
kubah dalam waktu kurang lebih 40 menit.
Di tempat yang cukup luas ini, sekitar 30% dari para pemain terbang
melayang maupun yang berdiri, menggunakan akun yang baru saja
diciptakan. Mereka bukan orang baru dalam dunia VRMMO. Mereka
para veteran dari permainan VRMMO lain yang diciptakan The Seed,
mereka diundang oleh teman yang memiliki akun ALO.
Dengan kata lain, 3.000 orang yang sedang berkumpul di kubah Pohon
Dunia adalah pemain elit dari yang paling elit diantara para pemain
VRMMO di Jepang. Mereka adalah harapan terakhir Yui, si top-down
AI: mereka semua adalah satu-satunya pasukan yang bisa diharapkan
untuk menyelamatkan Pasukan Pertahanan Kerajaan Manusia di
Underworld.
Di kubah yang hening ini, suara yang dibesarkan secara sihir milik
Blacksmith Leprechaun Lisbeth masih terus berkumandang secara
emosional.
Waktunya untuk jujur. Jika aku gagal, tak ada seorangpun yang akan
membantu kita.
tama, tidak ada jendela operasi dalam Underworld. Dengan kata lain,
kalian tak akan bisa log out sesuka hati.”
Tak bisa log out sesuka hati; bukankah ini kata-kata yang akan
menggambarkan permainan kematian di masa lalu, «Sword Art
Online»? Sekarang ini, semua permainan yang dibuat berdasarkan
The Seed, termasuk ALO, memiliki dua cara untuk log out: bisa
menggunakan jendela operasi maupun perintah suara.
Penahan rasa sakit adalah fungsi utama bagi server VR saat ini. Di
dunia virtual yang tak memiliki fungsi ini, mendapat sebuah tebasan
pedang ataupun luka bakar akan mengakibatkan rasa sakit yang
menyakitkan di dunia nyata. Yang lebih parah, bekas luka tersebut
mungkin muncul pada kulit fisik seseorang.
Bukan ini saja, masih ada masalah yang lebih besar ketika dive ke
dalam Underworld.
“—Satu lagi. Underworld yang saat ini sedang berjalan bahkan tak
bisa diatur oleh developer yang mengoperasikannya. Dengan kata lain
… kita tak bisa menjamin jika data karakter kalian bisa di convert
kembali ke dalam permainan aslinya … bisa saja, karakter itu sendiri
akan tewas.”
Lisbeth, Klein, Silica dan Agil yang ada di tengah-tengah lantai kubah,
dengan Yui yang duduk di pundak Klein dalam bentuk pixie-nya; masih
diam berdiri, tubuh mereka berusaha menahan makian yang datang
dari berbagai arah.
3,000 pemain elit ini telah menghabiskan banyak waktu dan usaha
untuk meningkatkan karakter mereka. Bagi pemain ALO, mereka
telah menghabiskan banyak waktu untuk menebas monster, dan itu
hanya mendapat satu EXP; tindakan itu seperti usaha untuk
mengeringkan sebuah danau dengan menggunakan ember, dilakukan
setiap hari.
“Kau menyuruh kami berkumpul disini lalu dive ke dalam server ampas;
sungguh konyol. Sekarang kau mengatakan jika kita bisa kehilangan
karakter?! Apa kau mampu membayar jika kami kehilangan karakter
“………Gh!”
“Maaf, kami tak bisa. Aku sangat tahu jika karakter yang telah kalian
kembangkan sungguh berharga. Itulah mengapa kami memohon kalian
untuk menolong kami … apa yang sebenarnya ingin kukatakan adalah,
tolong bantu teman kami yang ada di Underworld, mereka
mempertaruhkan nyawanya di garis depan melawan serangan pemain
Amerika.”
Lisbeth tak pernah berpikir jika ada orang yang berpikiran sama
dengan si Salamander. Tetapi, jika dipikirkan lagi. Setelah mendapat
status player-nya, ia menuju New Aincrad bukannya kota dibawah, ia
tak pernah turun dari Kastil Melayang dan hanya berbicara dengan
kawan lamanya; itu memang benar.
kedalam VRMMO! Kau bisa pergi sendiri sana! Bukankah itu lebih
baik, wahai sang Survivor?!!”
Yeah, pergi sendiri sana; makian seperti itu semakin terdengar dari
kerumunan.
“… Ya, aku memang membawa masalah dunia nyata ke sini. Dan seperti
yang kau katakan, orang-orang yang berasal dari SAO mungkin senang
mencampurkan dunia nyata dan dunia virtual. Akan tetapi, kami tak
pernah menganggap diri kami sebagai seorang pahlawan.”
“Silica dan aku saat ini sedang masuk ke dalam sekolah bagi para
survivor yang kau sebutkan tadi. Kami tak memiliki pilihan, karena
sekolah kami sebelumnya telah mengeluarkan kami di tengah tahun
pelajaran. —Semua siswa-siswi di sekolah survivor harus mengikuti
konseling setiap bulan. Mereka memonitori aktivitas gelombang otak
kami menggunakan AmuSpheres, dan kami diajukan beberapa
pertanyaan yang tak mengenakkan seperti, ‘Apakah kamu tak bisa
membedakan kenyataan’, atau, ‘Apakah kamu ingin menyakiti orang
lain’. Ada anak-anak yang dipaksa meminum obat yang mereka benci.
Bagi pemerintah, kami ini seperti kriminal yang butuh penanganan
kusus.”
Lisbeth tak tahu akan membawa arah pidatonya kemana. Dia tak bisa
menghentikan emosinya yang mengalir ke dalam perkataan:
“Dunia ini, dan banyak dunia virtual lainnya saling terhubung, bukanlah
tempat untuk melarikan diri! Bagiku, ada kehidupan sejati di sini,
teman nyata, tawa, musuh, juga perpisahan … ini kenyataan!! Aku
tidak sendiri, benar kan?! Karena kita yakin dunia ini adalah
kenyataan lain sehingga kita bisa berusaha keras, benar kan?! Namun,
jika kita menganggap ini hanya sebuah permainan, sebagai dunia
virtual, dan meninggalkannya, jadi dimana ‘kenyataan’ milik kita …?!!”
Tak bisa menahan mereka lebih lama, Lisbeth merasa air mata
menuruni wajahnya. Tetapi dia tak ingin menyekanya, lalu
mengutarakan kata-kata terakhir:
***
Sedetik kemudian, dengan sekali hentak tali tebal tersebut putus dan
menari di udara bagaikan ular hitam. Sepuluh prajurit musuh yang
bergelantungan di tali tersebut terjatuh ke lembah tak berdasar,
mereka berteriak. «Twin Edged Wings», sebuah Divine Instrument
yang berhasil memotong tali tersebut dengan begitu mudahnya kini
kembali ke tangan Integrity Knight Renri Synthesis Twenty-Seven.
Meskipun Renri telah berhasil memotong lima dari sepuluh tali yang
disiapkan pasukan Tanah Kegelapan untuk menyeberangi lembah
dengan begitu mudah, wajahnya tidak menunjukkan rasa bangga.
Malahan ia merasa terbebani oleh perintah untuk melukai pasukan
musuh yang tak berdaya yang berusaha menyeberangi lembah
tersebut.
Hal yang sama juga berlaku bagi Asuna yang berada di sebelah Renri
sambil menggenggam tali kekang kuda putihnya.
Yang lebih parah, mereka maju secara tragis, sungguh jelas jika para
Dark Knight dan Petarung Tangan Kosong tidak melakukan hal
tersebut atas kehendaknya sendiri.
Fluctlights Buatan ini memiliki sifat tak bisa melawan perintah yang
diberikan oleh atasan. Dibawah perintah «Dewa Kegelapan, Vektor »,
seorang manusia dunia nyata yang menggunakan sebuah Super
Account seperti Asuna. Pasukan ini terus melancarkan serangan
mereka meskipun tahu jika mereka akan mati sia-sia. Dengan kata
lain, mereka hanyalah korban yang terjerat karena permasalahan
perebutan teknologi di dunia nyata.
Asuna membatin—
Tidak, Ribuan.
Garis-garis ini turun perlahan ke sisi lembah, kira-kira satu atau dua
kilol di bagian timur medan pertempuran.
***
—Apa itu?
Di sisi lain lembah besar, lima ratus Pasukan Tanah Kegelapan yang
berhasil menyeberang jembatan tali tanpa takut menghadapi lima
Integrity Knight.
Wajah Iskahn juga tertarik akan pemandangan ini, secara tak sadar
menoleh ke sisi yang sama. Disana, ia melihat hujan berwarna merah
darah berjatuhan di arah timur sekitar dua kilol.
Para prajurit merah ini berbaris tak beraturan tanpa ada yang
memimpin. Mereka tak seperti prajurit yang dilatih dibawah komando
Jendral Kegelapan Shasta yang telah meninggal. Beberapa diantara
mereka mengobrol dengan angkuh, beberapa duduk di tanah, dan
beberapa memutar-mutarkan senjata mereka tanpa menunggu
perintah.
…… Tidak.
Dengan kata lain, bagi Kaisar Vector, lima ribu orang dari Pasukan
Tanah Legelapan hanyalah bidak sejak awal!
Sampai saat ini, Iskahn, si pemimpin muda dari Guild Petarung Tangan
Kosong hanyalah seorang pemuda yang hanya memikirkan latihan
untuk mengasah skill-nya dan demi suku-nya.
Tetapi.
Tetapi—
“Guh…!”
Diantara kedua pihak, lima ratus Petarung Tangan Kosong dan Dark
Knights masih terdiam, kebingungan.
***
30.000 prajurit yang baru saja turun … bukan, lebih tepatnya dive ke
medan peperangan bagian timur ini dipastikan dipanggil oleh Kaisar
Vektor.
“Charge ahead!!”
—Bahasa Inggris!
Orang-orang ini adalah manusia dari dunia nyata— menilai dari aksen
mereka, mereka orang Amerika!
Tidak.
Tidak––
Satu persatu pedang dan perisai mulai patah dengan bunyi klang dari
masing-masing musuh, cipratan darah mulai membanjiri.
“Pretty gore!!”
Tetapi mereka terlalu sibuk saat ini. Bahkan jika Asuna mencoba
memasuki pertempuran dan menjelaskan situasi ini dalam bahasa
Inggris, mereka hanya akan menganggap dirinya sebagai seorang NPC.
Jika berkata pada mereka “membunuh musuh sekarang akan
mendapatkan point, dan kalian bisa menukarkannya untuk rare items
setelah pembukaan resmi”, bahkan pemain Jepang akan melakukan hal
yang sama.
“Jangan terlalu memaksakan diri, Asuna. Serahkan ini pada kami para
Integrity Knight.”
“T… Tetapi, orang-orang ini musuh dari Dunia Nyata … dari duniaku…!”
“… Meskipun begitu, jika hanya sepuluh ribu pasukan yang haus darah
sambil mengayunkan senjata-nya, itu tak akan membuat kami takut.”
***
“Oh… Ohh…”
Apa yang keluar dari mulut Iskahn bukan lagi bahasa manusia.
“Oh… OHHHHHHHHHH—!”
“Harus… Ke Kaisar…”
“Ah… AH…!!”
Tetapi, jika pemimpin seperti ini, jika si paling kuat memiliki kekuatan
yang begitu besar—
“… Champion…”
“Kau tau apa yang akan aku lakukan. Kuserahkan sisanya padamu.”
Jika aku tak boleh menyeberangi tali.... maka aku tinggal melompat
saja!
Namun, apa yang hendak dilompati Iskahn sekarang ini adalah lembah
tak berdasar yang lebarnya lima kali lipat. Para Petarung Tangan
Kosong mulai menatap ke depan, hatinya seperti terbawa angin,
tubuhnya meninggalkan jejak api.
Tigapuluh mel. Tigapuluh lima mel. Angin kuat berhembus dari bawah
lembah, mendorongnya semakin tinggi seolah ia memiliki sayap tak
kasat mata.
Empatpuluh mel.
Tinggal sedikit lagi— ia hanya perlu naik sedikit lagi … lalu ia akan
bisa sampai ke seberang—
Tetapi.
“UWOOOOOHHH!!”
Seketika —
“CHAMPIOOOOOOOOOON!!”
Ia memutar kepalanya.
Gowa.
“OHHHHH!!”
“… YAAAAAAAH!!”
***
“Damn!!”
“HENTIKAN—!!”
Zzkukukuk—!!
“Take this!!”
Gatsu.
Dengan suara keras, lengan kirinya putus dari ujung siku, tangan
tersebut melayang ke udara.
“… AAHH—!!”
Merasakan rasa sakit yang tak terkira membuat Asuna mematung dan
mati rasa. Sesaat kemudian, ia bernafas berat dan dengan susah
memegang lengan kirinya yang bercucuran darah. Melalui
pandangannya yang tertutup air mata, ia bisa melihat empat atau lima
sosok bayangan yang mengelilinginya sedang mengangkat senjata
mereka.
Tiba-tiba —
Asuna mendengar suara pukulan seperti senapan api. Setiap kali suara
itu terdengar, tubuh-tubuh prajurit yang berusaha mendekatinya
meledak dan berhamburan.
Asuna menatap dan menyadari jika pemuda ini hanya memiliki satu
mata, luka kasar di mata kanannya dan jejak darah di wajahnya
bagaikan air mata.
“Wa… RAAAAAAHHH!!”
Guwa!!
—Sungguh kuat!
“Sebuah… kesepakatan?”
Laa────────.
Semuanya memandang ketika dua tiang batu melesat dari kedua sisi
lembah dan semakin merentang, kemudian bersatu di tengah, semakin
lebar, dan akhirnya menjadi jembatan batu untuk bisa diseberangi.
“OOOOHHHH, AHHHHHHH!!”
***
“System call!”
“Discharge!”
Dogou!!
“MENYINGKIR!!”
“… Nona Kecil!!”
Apakah ini Dark Art yang dilakukan penunggang naga? —Tidak, bukan.
Kesadarannya semakin melemah, terhisap kegelapan pekat.
***
“Alice… Alicia.”
Whoosh—!
Aku ingin segera merasakannya. Tubuh ini, jiwa ini, aku ingin segera
merasakannya ke dalam hatiku.
***
Bagaimana mungkin?
Ia— membuang lima ribu pasukan Tanah Kegelapan dan tigapuluh ribu
pasukan baru yang baru saja dipanggil, hanya untuk …
Setelah melihat apa yang terjadi sepuluh mel didepan sana, Bercouli
melakukan sesuatu yang tak pernah dilakukannya selama puluhan
tahun terakhir — ia berteriak penuh kemarahan.
“Release recollection!”
“Pergilah, Komandan!!”
“Kalian…”
Bercouli menahan emosinya, tak peduli apa yang ia lakukan, ia tak bisa
memerintah kedua naga tersebut untuk berdiam diri.
“Jalan!”
***
“U… RA!”
“URARA!!”
“… Wow.”
“Apa…”
Tentu saja— ia tak pernah berpikir jika situasi saat ini hanyalah
kamuflase untuk memancing Alice agar menjauh dari Pasukan Penjaga
Kerajaan Manusia …!!
Suara tajam tersebut bukan dari Asuna maupun Sheyta, tetapi dari
pemimpin Petarung Tangan Kosong yang kini matanya bersinar agak
aneh.
“Jadi… seperti itu, naga tadi … bukan bermaksud mengawasi kita dari
udara … Hei, nona!!”
Lalu, apa yang bisa ia lakukan … bahkan Super Account «Stacia» yang
digunakan dirinya tidak memiliki kemampuan untuk terbang.
Bagaimana ia akan mengejar Vektor?
Absurd banget.
“… Aku tak bisa… kami tak bisa membantah perintah langsung Kaisar.
Kekuatannya meluap-luap … bahkan Jendral Kegelapan Shasta yang
lebih kuat dariku terbunuh seketika tanpa bisa menyentuhnya. Jika
Kaisar memberikan perintah langsung pada kami agar bertarung
melawan kalian, kami harus mematuhinya … itulah mengapa, kami para
Petarung Tangan Kosong akan menahan pasukan crimson disini. Kau
“Bagus…”
***
“Tak apa kalau begini, Sheyta? Aku tak tahu jika kita akan berhasil
bertahan hidup-hidup.”
Dempe telah sampai di sebelah Iskahn sekali lagi, lalu tangan kirinya
mengeluarkan suara berderu.
***
Dengan kata lain, mereka hanya bisa berdoa jika Komandan Knight
akan bisa mengejar Kaisar Vektor sebelum sampai ke Altar Ujung
Dunia.
Karena Asuna tak pernah mengira jika musuh akan log in menggunakan
sebuah Super Account, ia tak bertanya pada Higa Takeru tentang
kemampuan yang dimiliki Vektor. Tetapi jika Vektor memiliki
kemampuan yang sama seperti skill “Geographic Manipulation” milik
Stacia— bahkan bagi seorang pemimpin Integrity Knights, menang
melawannya dalam pertarungan satu lawan satu akan sangat
menyulitkan …
Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan sekarang ini adalah harus yakin.
Karena, beberapa menit lalu ia telah melihat banyaknya semangat
bertempur milik orang-orang Underworld.
Ia juga harus melindungi mereka juga, tak peduli luka apa yang akan
ia terima … tak peduli berapa banyak rasa sakit yang harus ia tahan.
***
Dan lokasi turun mereka adalah posisi Gabriel Miller saat ini— kira-
kira sepuluh kilol dari lokasi turunnya gelombang pertama.
Bagian 2
“……Gh!!”
Tembok baja disekeliling, lantai anti licin, dan banyak monitor yang
bercahaya di kegelapan.
“… Berisik.”
“De…Depalan jam?!”
“Jangan terkejut begitu, matamu akan copot. Tanang saja, ketika kau
mati di dalam sana, percepatan waktu telah diturunkan menjadi satu.”
“S… Satu?!”
“Ini adalah log pergerakan milikmu dan kapten. Dengar, kau baru saja
berkeliaran di sekitar Gerbang Besar Timur Kerajaan Manusia, dan
tiba-tiba kau tewas.”
Salah satu garis merah tersilang oleh tanda sebuah ‘X’, di selatan
«Gerbang Besar Timur».
“H… Hei, hei, kau juga lihat kan kalau si merah menyerang si hitam”
“Itu karena informasi beta test mengatakan jika mereka bisa bebas
membunuh para NPC yang tampak nyata. Bagi pemain Amerika yang
sedang dive, tak ada perbedaan antara pasukan Kerajaan Manusia dan
Tanah Kegelapan. Tetapi, karena beberapa alasan, titik hitam ini
menurun sedikit lamban daripada yang aku harapkan. Pasukan Tanah
Kegelapan seharusnya tunduk pada Kaisar, tak mungkin mereka
bertarung melawan pasukan Amerika, karena mereka berpikir
pasukan merah telah dipanggil oleh Kaisar.”
“Yah, mari asumsikan jika si hitam akan berkurang. Terlebih lagi, yang
menjadi masalah itu di sebelah sini, kelompok putih kecil ini.”
“Apa?!”
“Karena Asuna «The Flash» juga disana, mungkinkah, “orang itu” juga
dive? … Ya Tuhan, bagaimana mungkin aku hanya berdiam diri disini …
Hei, aku ingin kembali masuk! Masukan aku bersama dengan 20,000
pemain, dan turunkan aku ke lokasi titik putih!!”
“Kau ingin dive lagi … Tetapi akun Dark Knight yang kau gunakan telah
hilang. Tentu saja, jika kau tak keberatan menggunakan akun pasukan
crimson seperti mereka, aku punya banyak.”
“Aku punya akun sendiri… akun yang sudah aku simpan sangat lama.”
“Dengar, gunakan ID dan password ini yang ada di menu «The Seed
Nexus» Jepang, lalu convert karakternya ke dalam Underworld. aku
akan masuk menggunakan akun tersebut.”
***
“Ah… uh…”
Hal yang sama juga berlaku bagi lengan kanan Kirito. Meskipun Life-
nya telah terobati, lengannya tidak kembali normal, karena ia terus
menerus menghukum diri.
Aku tak akan takut lagi. Hingga aku telah melindungi Kirito-kun dan
dunia ini hingga akhir, aku tak ingin kehilangan seseorang … atau
apapun.
Asuna tak tahu apakah kata-katanya sampai ke hati Kirito atau tidak,
tetapi ia merasa jika tubuhnya yang gemetaran kini sudah tenang.
Asuna tetap memeluknya selama beberapa detik, lalu berdiri.
“Y… Ya!”
“Ya. Aku baru saja menjelaskan pada Ronye-san jika Kaisar Vektor
meninggalkan seluruh pasukannya dan menangkap Alice-san. Aku tak
mengira jika ia melakukan hal tersebut …”
“… Bagaimana mungkin…”
“Mengerti.”
Hanya satu naga— naga milik Integrity Knight Sheyta tetap ditahan,
diam tak bergerak. Dengan sisik seperak rambut pemiliknya, si naga
menggeram kuurrr ketika ia dibebaskan dari kekangannya, lalu ia
terbang ke utara— menuju peperangan di selatan lembah, tempat
pemiliknya berada.
Naga Kaisar Vektor dan naga milik Bercouli kini sedang saling kejar di
udara sana. Akan tetapi, ke 700 Pasukan Penjaga kini sedang
melewati jalan ini secepat mungkin; jalanan ini bergetar ketika
mereka melangkah.
Sesuatu bergetar.
“…?”
Tetapi.
Zaaaa—!!
Apa yang muncul di depan sana adalah pasukan crimson— para pemain
VRMMO dari dunia nyata.
Haruskah aku log out dengan menggunakan Skill Stacia lagi? Jika ia
tidak berhati-hati, tindakan tersebut akan menjadi tindakan bunuh
diri dan malahan mengorbankan Pasukan Penjaga.
Seolah merobek warna langit merah darah Tanah Kegelapan, kini yang
Asuna lihat adalah warna langit kebiruan di sana.
Baik pasukan crimson yang akan maju menyerang, para penjaga yang
siap berkorban, maupun Knight Renri yang di depan sana, semua orang
mengangkat kepalanya ke langit seperti Asuna.
Baik Pasukan Penjaga dan Pasukan Crimson terpaku, tak bisa berkata-
kata. Satu-satunya yang bisa Asuna dengar adalah suara rendah
Sortiliena:
“……… Solus-sama…?”
***
“Jadi… kamu mau bilang akun-akun tersebut bukanlah akun GM, hanya
akun yang sangat kuat?”
“Ya. Tepat. Itulah mengapa akun «Solus» yang akan kamu gunakan tak
bisa terus menerus diandalkan karena memerlukan energy dalam
Underworld. Setiap serangan menggunakan busurmu memerlukan
Tenaga Spacial, tak peduli apapun serangannya. Karena Solus memiliki
kemampuan mengisi ulang otomatis, setiap serangan yang kamu
gunakan tidak akan membuatmu kelelahan jika digunakan di siang hari,
tetapi kamu tak bisa terus menerus menembakannya.”
Seperti yang Higa katakan, busur putih bersih yang digenggam Sinon
menggunakan tangan kirinya kini mulai melemah setelah melakukan
serangan jarak luas. Meskipun busur tersebut telah mulai bercahaya
kembali, butuh sekitar dua-tiga menit untuk melakukan serangan
kekuatan penuh lagi.
Dipusat jalan cekung ini, pasukan skala kecil yang kalah jumlah dengan
pasukan crimson mulai melaju. Meskipun jumlah musuh lebih dari
10,000, kebanyakan dari mereka tak bisa bergerak karena takut kena
tembakan selanjutnya— lebih tepatnya disebut ledakan, hingga
membuat Pasukan Penjaga mulai menerobos.
Ketika Asuna melihat senyum hangat miliknya, air mata mulai mengalir
ke pakaian seputih mutiara miliknya. Ia berdiri di kuda miliknya dan
melompat ke kanopi kereta:
“——Sinonon… !!”
Menelan ludah, Sinon mulai bergerak dari atap kereta dan meluncur
ke dalam dengan bantuan kemampuan terbang miliknya.
“S… Solus-sama…?”
“Oh iya, aku ini manusia dari Dunia Nyata sama seperti Asuna. Aku
juga teman.... Kirito.”
“Aku… mengerti.”
“… Ah…”
Seketika—
“Y… Ya. Mereka bilang jika terbang adalah kemampuan dasar akun
Solus. Jika aku tak salah dengar sepertinya tak ada batas waktu …”
“Maka bukan kami yang perlu ditolong! Alice… kejarlah Alice, ia telah
diculik oleh Kaisar!!”
Ia benar-benar lupa—
Bagian 3
Di hutan belantara di sisi lain Gerbang Besar Timur, yang kini penuh
dengan tumpahan darah, berdiri sesosok demihuman.
Dan Dee Ai Ell, orang yang menyarankan perintah keji tersebut kini
telah menghilang bersama Kaisar.
Sisa – sisa tiga ribu pasukan Orc tidak mungkin menahan Pasukan
Kerajaan Manusia dan Integrity Knights guna menjaga Gerbang Besar
Timur. Keinginan lima ras Tanah Kegelapan untuk menguasai Kerajaan
Manusia telah hancur.
Mengapa?
Mengapa teman masa kecil Rirupirin, Renju serta tiga ratus pasukan
Orc dikorbankan, juga dua ribu pasukan Orc tewas? Apakah kematian
mereka ada nilainya?
Hanya karena penampilan kaum kami, lima ribu penduduk asli Tanah
Kegelapan tewas sia-sia.
Pada saat yang sama, ia takut jika mata gadis tersebut terisi tekad
bulat.
“M… Mengapa?”
“Mengapa kau tidak lari? Mengapa kau tidak berteriak? Kau malah
menyapa, jelaskan?”
“Mengapa… Karena.”
“M… Manusia? Aku? Hal bodoh macam apa itu? Kau jelas bisa
melihatnya! Aku ini seorang Orc! Seorang Orc disamakan dengan
manusia babi oleh kalian para Ium!!”
“Lihat, kita bisa bisa saling bicara. Terlebih lagi, apa yang kamu ingin
tahu?”
“Apa… ingin…”
Rirupirin tak bisa menjawab lagi. Kata – kata penuh percaya diri yang
diucapkan oleh gadis bermata hijau ini terlalu tak normal bagi
Pemimpin Orc yang selama ini hidup dengan amarah terhadap manusia.
“… Dimana… ini?”
***
Ketika ia log in, seperti Sinon yang masuk menggunakan Mesin STL
Prototype 1, lokasi dive miliknya seharusnya ada di dekat Asuna,
tetapi karena ia tak bisa melihat Asuna maupun Sinon, sesuatu
Berdasarkan warna cursor yang akan aktif seketika setelah dive, Orc
ini seharusnya bukanlah musuh yang harus ia hadapi— para pemain
VRMMO Amerika, tetapi Orc ini adalah sebuah “Artificial Fluctlight”
yang hidup di dalam Underworld, “bottom-up” artificial intelligence
seperti yang Yui jelaskan.
Terlebih lagi—
Bahkan bagi Leafa, yang sudah akrab dengan grafik kelas atas ALO,
kerumitan model Orc, yang juga ada di dalam The Seed Nexus, benar
– benar menakjubkan. Gerakan dan hembusan nafas dari hidung
kemerahan, texture armor logam yang membalut sosok besarnya dan
mantel berbulu, terlebih lagi, dua mata hitamnya serta ekspresi
miliknya benar – benar bukti jika sosok ini memiliki jiwa.
***
Berjabat Tangan— tentu saja ia tahu kebiasaan ini. Tindakan ini juga
hal yang wajar diantara Orc. Tetapi ia tak pernah mendengar seorang
Ium yang mau berjabat tangan dengan seorang Orc.
—Ada yang salah dengan orang ini? Apakah ini jebakan, atau semacam
Art? Apakah aku akan terkena Art sebelum bisa menyadarinya?
“Y… Yeah.”
Ia mengangguk, mengangkat
kedua tangannya untuk diikat.
Ini jelas – jelas bukanlah
postur tubuh untuk berjabat
tangan, tetapi memintanya
untuk mengikat kedua
tangannya.
Tetapi jika ia berpikir hal – hal rumit, otaknya akan terasa panas.
Bahkan jika Kaisar tidak berada di sana, masih ada para Dark Knight
dengan ekspresi jijik mereka, atau seseorang seperti Pemimpin Guild
Perdagangan, Lengil yang tak tahu harus apa.
“Ah…?!”
***
Ketiga naga bersama dirinya telah mengejar selama dua jam lebih.
Jauh di depan sana, sayap kiri naga hitam yang dinaiki Kaisar Vektor
terpotong dari pangkalnya.
***
“Bau ini … Aku bisa menciumnya … Bau manis ini adalah bau Life …”
Tanpa belas kasihan, armor perak dan baju berwarna kehijauan milik
Leafa dirobek dan jatuh ke tanah.
Kulit putih bersih pada tubuh atasnya kini terbuka, wajah si gadis
semakin kesakitan. Memandangnya, Dee menunjukkan kekejamannya
dan senyum liar.
“Bagaimana? Ini pertama kalinya kau melihat tubuh wanita, kan? Ini
mungkin cukup menggoda bagi seekor babi! Tetapi pertunjukannya
baru akan dimulai …!!”
Kelima jari di tangan kanan Dee mulai menggeliat dan bergerak seolah
telah kehilangan tulangnya.
“Tonton ini…!!”
“AH…!!”
Darah menyembur ke segala arah dari gadis bernama Leafa ini, mata
hijaunya terbuka lebar. Ia berusaha menarik ulat tersebut
menggunakan tangannya, tetapi tubuh atasnya terikat dan
pinggangnya terikat oleh sabuk milik Rirupirin.
Darah yang mengalir dari lima luka yang diterimanya seolah tampak
berhenti, tetapi kenyataanya tidak begitu. Rirupirin sadar jika cacing
dari jari – jari milik Dee semakin masuk ke dalam; cacing tersebut
menghisap darah Leafa.
“Apa… Apa yang kau lakukan!! Gadis ini tahananku!! Aku akan
membawanya ke Kaisar!!”
“Uh… Guh…”
Cahaya mulai hilang dari mata si gadis. Kulitnya mulai berubah dari
putih menjadi pucat, dan tangannya mulai turun terkulai. Tetapi
tentakel di tangan kanan Dee masih menghisap dengan rakus,
berusaha menghisap darah milik Leafa sampai habis.
Seketika—
Tanahnya.
Apa yang tampak seperti rumput hijau, yang mana tak pernah terlihat
kecuali di bagian tertentu Tanah Kegelapan, kini mulai bermunculan
dari tanah, dan banyak bunga – bunga berbagai warna mekar ke segala
arah. Bau bunga – bunga yang terbawa oleh angin, dan bahkan cahaya
merah matahari mulai berubah menjadi hangat.
“… AHH…!!”
***
Ahh— Tetapi.
***
“… Hentikan.”
“Hentikan!”
“Bukanlah Life milikmu telah penuh? Kau tak perlu menyedot habis
tubuh si Ium Putih!”
Tak hanya itu, Life yang dihisap secara berlebihan mulai memancar ke
udara disekeliling menjadi partikel kebiruan. Namun Dee tak
menunjukkan tanda – tanda untuk menghentikan siksaannya pada si
gadis, kini Dee mulai mencengkram dari belakang.
“Aku sudah bilang, kan. Tahanan ini menjadi milikku sekarang. Tak
peduli berapa banyak Life yang aku hisap, tak peduli berapa banyak
aku menyiksanya di depanmu, babi, atau bahkan ketika aku ingin
membunuhnya sekarang, sudah bukan menjadi urusanmu”
“Tetapi, yah, tentu. Kau yang menemukannya, jadi aku harus menunda
pembayarannya kan? Kalau begitu… lepas semua pakaianmu.”
Gu.
—Seperti manusia.
Kata – kata milik Dee bertolak belakang dengan kata – kata Leafa.
Ia tak boleh membiarkan Dee membunuh gadis ini. Bukan, ia tak ingin
Leafa mati. Karena ini... karena ini.
“… Jangan.”
“Jika kau terus mengucapkan hal – hal yang tak perlu, aku akan
menggigit wajah cantikmu ini. Kita sedang bermain lho. Hei, apa yang
kau tunggu babi. Lepas pakaianmu. Ataukah kau mulai merasa senang
melihat tubuh manusia telanjang?”
Thump.
Thump.
Dua suara terdengar pada saat yang sama. Pergerakan Dee terhenti.
“Bukan, aku hanya menebas orang jahat untuk menolong orang baik.”
Hya-ka!
Sungguh— ajaib.
Sekali lagi, Rirupirin menangis— karena terbawa emosi kali ini. Ketika
ia memandang Dee., Pengguna Dark Art nomor satu di Tanah
Kegepalan dan yang terkuat diantara Sepuluh Bangsawan Penguasa,
terpotong menjadi dua.
Bagian 4
Lokasi ia jatuh adalah sebuah daerah dengan banyak pilar batu. Pilar
yang ia pijak di bagian tengah memiliki tinggi 100 yards dan lebar 30
yards.
Jika ia memiliki tali, jangkar, atau tangga tali, Gabriel bisa dengan
mudah turun ke bawah dari ketinggian ini. Tetapi tak perlu
melakukannya saat ini, karena musuh yang entah bagaimana berhasil
menumbangkannya kini telah mendekat dari arah utara bersama
dengan tiga ekor naga. Ia harus mengurus musuh ini, mengambil alih
kendali AI si naga, lalu terbang ke selatan.
Sungguh sangat—cantik.
Begitu cantik hingga kesenangan yang ada dalam dirinya tak bisa
berhenti.
Karena tindakan tersebut agak berbeda dengan ketiga Dewi yang lain
namun memiliki konsep yang sama, cukup sulit baginya menjadi subjek
untuk disembah oleh penduduk. Terlebih lagi, Vector tak hanya
memiliki Prioritas equipment dan Life paling tinggi, ia juga memiliki
kemampuan pelindung terhebat “Kemampuan tak bisa dijadikan target
Art”. “Anak Hilang Vektor”, adalah salah satu dongeng yang
diwariskan dalam Underworld, cerita tersebut diwariskan
berdasarkan salah satu perintah operasi pada penduduk setemmpat.
***
Bercouli melihat naga Kaisar Vektor telah jatuh ke batu pilar besar
sehingga ia tak bisa lari.
Tetapi—
***
Asuna berdiri di atas atap kereta Kirito, Tieze, dan Ronye, berdoa
sambil menatap arah selatan.
Di depan jalan lurus ini ada dua kuil datar. Tingginya sekitar 20 mel,
dan lebarnya 300 mel. Kuil ini mungkin bisa dijadikan garis
pertahanan agar musuh tidak mengepung mereka.
Itu bukanlah patung Budha, juga bukan patung khas negeri barat.
Sejujurnya, patung tersebut seperti sosok persegi yang ada di
reruntuhan Amerika Selatan. Semuanya dipahat dengan mata bulat
dan mulut besar, dan tangan mereka disilangkan di depan dada.
Asuna melompat dari kereta barang, dan berkata pada gadis – gadis
yang menonjolkan kepala mereka ke atas atap:
Kata – kata tersebut seperti sebuah janji pada dirinya sendiri. Asuna
melambaikan tangan dan berbalik arah dengan segala keputusan.
Ketika Asuna sudah ada di garis depan, rasa takut lenyap dari dirinya.
Namun apa yang menunggu mereka bukanlah NPC yang didesain untuk
hiburan semata, tetapi para pejuang yang berkeinginan untuk
menyelamatkan dunia dan menolong teman mereka si Integrity Knight
emas. Meskipun terluka parah, pedang mereka masih memancarkan
cahaya keingianan untuk menahan senjata musuh dan menghancurkan
armor musuh.
***
Setiap tubuh dirinya benar – benar terbakar. Terlebih lagi bukan saja
karena telah menculik Alice.
Musuh ini datang dari dunia luar yang disebut Dunia Nyata, orang ini
telah memaksa orang – orang Tanah Kegelapan menuju medan
peperangan ketika mereka telah menerima masa kedamaian, juga ia
mengirim puluhan ribu penduduknya mati sia – sia, benar – benar
tindakan yang tak patut dipuji.
Tetapi jika orang – orang dari Dunia Nyata seburuk dirimu. Aku jadi
mengerti begitu melihat ekspresi nona Asuna.
Itu berarti, satu – satunya kejahatan yang tak bisa diampuni adalah
dirimu.
“Ze… AHH!”
Tak perlu ditanya, serangan ini adalah teknik pedang paling kuat
dalam sejarah Underworld. Prioritas serangannya bahkan mampu
menulis kembali mnemonic data dalam Main Visualizer. Dengan kata
lain, segala hal yang ada dalam jangkauan serangan ini, berapapun nilai
statusnya tak ada artinya.
Bahkan bagi Super Account 04— Life tak terbatas milik Kaisar
Vektor akan hancur jika terkena serangan ini.
—Ia menghindarinya?
Tubuhnya seperti asap hitam yang tertiup angin, sulit dicapai tanpa
persiapan. Ujung pedang miliknya menggores permukaan armor,
percikan bunga api tercipta.
Akan tetapi.
Slap.
Pada saat yang sama, mata biru Kaisar menjadi warna hitam pekat.
Bukan.
Itu Jiwa. Jiwa – jiwa yang telah ia hisap dan dikurung ada disana.
Jiwa Jendral Kegelapan Shasta dan pendamping perempuannya
kemungkinan juga ada disana …
“Pikiranmu seperti anggur tua yang nikmat. Kental dan kaya rasa …
dengan rasa yang berat di awal. Meskipun bukan kesukaanku …
pikiranmu cukup nikmat disajikan sebelum aku menikmati main
course.”
***
Pada saat yang sama, ia juga tak menghitung berapa banyak waktu
yang telah berlalu sejak dimulainya pertempuran di reruntuhan ini. Ia
hanya yakin jika jumlah pasukan crimson yang menerjang terus
menerus masih sangat banyak.
Masalahnya ada di sisi kiri yang dipimpin oleh Sortiliena, Penjaga yang
ditempatkan disana, sangat jelas terlihat jika garis depan miliknya
mulai terdorong ke belakang.
Selain kelelahan yang dialami sayap kiri, ada hal lain yang mengganjal
hati Asuna.
—Pengguna Tombak!
““”Assaaaaaaaaaault!!”””
“… Haaah!!”
Teriakan yang terdengar bukan saja dari musuh, tetapi dari para
Penjaga.
“Gh……….!!”
“AH………!!”
Jika ini adalah dunia VRMMO, maka Asuna yang memiliki reaksi
kecepatan dan kekuatan pasti akan mampu menahannya. Tetapi di
Underworld, parameter yang tak bisa dihitung yang mana berbeda
dengan SAO dan ALO, ada.
***
“Hsss!”
—Apa ini?
Tidak…
***
“Ku… u… ughh!!”
“Ungh… Ah!!”
Dengan bunyi retakan, logam yang berdiameter lima cen patah dengan
pukulannya. Ia lalu mengambil tusukan tombak yang ada di punggung
dan menariknya.
“Oh, gosh.”
“… The hell, man… This type of game isn’t fun at all. I’m logging out.”
“U… AAAAAAAHH!!”
“A… Asuna-sama?!”
Kemudian, ia berlari.
***
“Guh…!”
percikan darah dengan bekas cahaya kebiruan. Akan tetapi, tak ada
cukup Sacred Energy di bebatuan sekitar sini untuk menyambungkan
lengan miliknya.
Lalu, ia menyadari.
Entah mengapa, aku tak punya hal lagi yang bisa diandalkan.
“… Heh.”
—Nona Kecil.
Aku masih belum bisa memberi apa yang kamu inginkan, Nona Kecil.
Aku belum bisa memberikan kasih sayang seorang ayah. Karena, aku
sendiri juga tak bisa mengingat apapun mengenai orang tuaku.
Mereka yang disebut orang tua pasti akan melindungi anak mereka.
***
“Ga… Hah…”
Seluruh tubuhnya telah mati rasa. Hanya rasa panas yang menyelimuti
seluruh indranya, hingga membuat pandangannya agak kabur.
Rapier seberat bulu milik Asuna kini seolah menjadi cukup berat di
genggamannya, tetapi kini ia mengangkatnya dengan kedua tangan,
menunggu kedatangan musuh.
“—Go!!”
“…… Ahh……”
Tetapi—
Voom.
“K… lein…?”
Lalu ribuan cahaya biru kode digital mulai turun satu persatu dari
langit merah.
***
Terpotong.
Kesadaran menghilang.
Menghitung.
“Kau tak akan mampu membunuhku dengan teknik pedang seperti itu
….”
—Lima ratus.
“… Sudah cukup.”
Kaisar berkata dengan nada datar, lalu mengambil satu langkah lagi
ke depan.
“Matilah.”
“Kemana kau akan.... pergi. Kemana kau akan melangkah. Oh, disana…?”
Jejak kaki.
Walaupun begitu, Bercouli telah mencari jejak kaki milik Kaisar yang
telah mengering ketika ia menebas lengan Bercouli sepuluh menit lalu.
Tentu saja, jika ia bisa mengingat lokasi musuh sepuluh menit lalu, ia
bisa mengaktifkan teknik ini. Tetapi menggunakan cara tersebut, jika
pengaktifan teknik pedang miliknya terganggu oleh musuh, akan
menjadi sulit untuk menghitung sepuluh menit lagi.
Berguling.
Dengan suara whoosh, pedang tersebut tertarik, sisa – sisa Life milik
Komandan Knight menyembur lagi.
Sosok naga yang terbang tinggi di langit, kini melaju ke bawah dengan
kecepatan mengerikan.
—Hoshigami.
Teknik untuk mengingat “posisi musuh sepuluh menit lalu” hanya bisa
diaktifkan setiap sepuluh menit sekali.
Terus, nilai Life tak terbatas milik Vektor langsung terubah menjadi
nol.
***
…begitu hangat.
………Ayah.
“……… Paman?”
—Benar, aku telah diculik Kaisar Vektor. Beneran nih, aku benar –
benar ceroboh, aku maju tanpa berpikir panjang.
***
Kematian pasti akan datang, hanya saja datang sekarang, benar kan?
…Nona Kecil, jika ini kamu. Aku akan baik – baik saja. Bahkan jika
sendirian, kamu akan bisa terus hidup.
Ia tak tahu apakah mereka akan sukses atau tidak, tetapi saat ini,
hati miliknya terisi oleh perasaan mendalam setelah menemui ujung
hidupnya yang mana ia pikir akan hidup abadi.
“Ya, kau harus bersyukur karena ada orang – orang yang menangis
untukmu.”
“Tetapi itu tak mungkin, benar kan? Bisa muncul dihadapanmu, aku ini
ingatan dalam dirimu. ‘Aku’ Cuma ingatan Administrator yang
tersimpan dalam jiwamu.”
“Hmm, aku masih tidak begitu paham … tetapi, jika kau ini ada dalam
ingatanku. Aku senang kamu bisa tersenyum seperti ini.”
“Meskipun memang benar dan cukup bosan, yah, hidup yang aku jalani
cukup menyenangkan.”
“… Sungguh?.”
***
Belum lama ini, Fanatio telah mendengar perkataan yang sama. Itu
adalah perkataan ketika Komandan Knight Bercouli hendak bernagkat.
Nyawa baru yang ada di tubuhnya adalah sesuatu yang terjadi tiga
bulan lalu. Bercouli, yang mana telah pergi selama lebih dari seratus
tahun tanpa menyentuh Fanatio, ia mungkin telah memprediksinya
ketika ia melanggar taboo.
Namun anak ini akan menua dan tewas ketimbang orang tuanya karena
Life mereka telah dibekukan. Bahkan, mengijinkan anak ini mengalami
hal yang sama bahkan lebih kejam dari tindakan Pemimpin tertinggi.
Maka—
Bagian 5
“Aku akan membalas kalian karena telah melukai temanku. Aku akan
membalas tiga kali lipat … Tidak, aku akan membalas ribuan kali lipat
sialan!!”
“… Agil-san!!”
“— Liz!! Silica-chan!!”
“Beneran”
“Alasan kamu berhasil sukses di SAO dan ALO adalah karena kami
yakin jika kami suatu hari akan menyelamatkan dunia ini.”
Akan tetapi, ada satu hal yang mengganjal. Bagaimana Liz dan lainnya
yang ada di sunia nyata tahu mengenai kondisi Underworld dan
mencari bala bantuan? Tak mungkin Kikuoka dan Higa, karena mereka
berdua berada di ruang sub kontrol Ocean Turtle.
“Hei Liz, Silica-chan. Siapa orang yang membawa kalian kesini …?”
Sambil bersyukur, lengan kirinya yang terluka telah sembuh dan luka
di seluruh tubuhnya langsung hilang begitu ia berdiri.
“Um… Asuna-sama? Orang – orang ini… atau para knight ini adalah …”
“…Jadi begitu… aku sungguh bersyukur. Aku kira semua orang yang
datang dari Dunia Nyata adalah orang – orang menyeramkan, tidak
seperti Asuna-sama …”
Momen ketika orang – orang yang terlahir dari dua dunia yang
berbeda saling sapa dan menjalin persahabatan. Kisah ini akan
berlanjut hingga masa depan nanti.
“Ah, yah, sekitar dua ribuan mungkin. Aku mencoba sebisaku, tetapi…
aku masih tak bisa membujuk semua orang …”
“Ini lebih dari cukup. Tetapi… untuk bisa mengkonvert akun mereka
lagi, kita harus mencegah jatuhnya korban sebanyak mungkin. Jangan
terlalu memaksa, mundurlah untuk pengobatan. Liz dan Silica-chan,
bawalah dua ratus penjaga mundur dan bantu tim pendukung.”
“Kalian semua, meskipun cukup sulit, kumohon mundur dulu menuju tim
Ascetics dan gunakan Healing Arts. Para swordsmen dari Dunia Nyata
tak begitu akrab dengan Sacred Arts, jadi akan sangat membantu
jika kalian mengajari mereka cara bacanya.”
Terlebih lagi, tim – tim yang saling kompak melindungi satu sama lain
sambil menyerang musuh, mereka seperti Guild terkuat dari segala
macam jenis VRMMO, mereka adalah anggota «Sleeping Knights».
Tetapi tak peduli berapa kuat equipment dan status ke 2,000 pemain
ini, masih ada sekitar 10,000 pemain Amerika. Jika menghitung kasar,
jumlah korban pasti akan terus bertambah.
Tak seperti pemain Amerika yang telah tewas dan log out ketika
merasakan rasa sakit. Siklus para pemain jepang yang mendapat luka,
mundur, dan disembuhkan akan membuat mereka sengsara. Dan Asuna
telah mengalaminya, rasa sakit yang hampir merenggut semangatnya.
“Tak masalah … kita bisa menang! Jika kita berusaha, kita akan
menang!!”
***
Terlebih lagi satu hal yang ingin ia ketahui, Dunia VRMMO macam apa
yang menggunakan dana negara? Hal lain seperti, Aku mendapat nilai
penerimaan masuk sekolah menengah atas paling buruk, jadi
AmuSphere milikku pasti akan segera disita. Dan sebagian dirinya—
Mungkin akan ada ‘suatu’ kenyataan yang tak akan pernah aku temui
dalam game yang pernah aku mainkan.
Tak ada yang bilang akan menjadi seperti ini—!! Takashi berteriak
dalam kepalanya ketika mundur semakin ke belakang, entah
bagaimana ia berhasil menahan musuh dengan pedang sangat langka
miliknya, ia menuju ke samping ke tim pendukung ketika ia merasa
agak linglung karena darah mengucur dari kakinya.
Akan tetapi, ekspresi serius yang tampak dalam mata abu – abu
kecoklatan miliknya, sosok imut antara wajah khas negara timur dan
barat, dan kehangatan yang datang dari cahaya putih yang muncul
dari tangannya, membuat Takashi bingung apakah dia seorang NPC
ataukah pemain Jepang, tetapi ia adalah seorang penduduk yang
tinggal di dunia ini.
Tetapi apakah hal seperti ini benar – benar nyata? Ia berbicara fasih
dalam bahasa Jepang, tetapi apakah ia orang Jepang ataukah seorang
NPC. Siapa gadis ini sebenarnya?
Jika ini adalah sebuah dunia VRMMO normal, tindakan Takashi akan
disebut sebagai «Tindakan Tak Sopan pada sebuah» dan ia akan
mendapat sebuah peringatan.
Baik itu dunia nyata ataukah dunia virtual, Takashi belum pernah
memeluk seorang gadis sebelumnya. Namun jika ia memiliki seorang
pacar di dunia nyata, ia merasa tak akan pernah merasa emosional
seperti saat ini.
“Frenica…”
Frenica memberi hormat dan berlari menuju korban lain yang terluka.
Ketika Takashi melihat punggungnya, ia menyadari sesuatu: jika ia
bertingkah dengan bangga— seperti seorang knight dihadapannya, ia
harus bisa bertarung dengan berani sampai akhir. Dunia ini bukan lagi
sebuah game, tetapi kenyataan lain yang setara dengan dunia nyata
dimana Takashi lahir dan tumbuh.
saat – saat terakhir. Tak peduli berapa banyak luka yang ia dapat. Ia
tak akan bisa bertemu Frenica lagi jika ia gagal.
Bab 21 - Kebangkitan
(Bulan ke-11 Kalender Dunia Manusia 380)
Bagian 1
Setelah diberi tahu oleh dua gadis SMA yang menyebut diri mereka
Leafa dan Sinon, yang mendadak menuju cabang Roppongi «RATH»
mengatakan jika para penyerang membuat orang – orang dari dunia
nyata dive ke dalam Underworld, pikiran Higa kosong selama lima
detik penuh.
Terlebih lagi, jika orang yang mengetahui semua ini adalah si top-
down AI yang terhubung ke terminal portable milik Yuuki Asuna,
maka ia harus mengakui jika ada celah dalam system miliknya.
“Benar…”
“Hm…?”
“Uh… Um, Rinko-senpai. Bisakah kau kesini dan melihat yang ada di
layar?”
“Tunggu sebentar.”
“Tepat pada waktu itu. Bukankah saat para gadis masuk menggunakan
STL? Puncak grafik pertama adalah Asuna-san, dan puncak lainnya
adalah Sinon-san dan Leafa-san yang dive dari Roppongi…”
Higa mengambil nafas dalam – dalam, garis – garis puncak yang muncul
di monitor pastilah saat gadis – gadis dive kedalam Underworld. Ini
saja masih sulit untuk memberikan penjelasan.
“Um, apa yang sebenarnya terjadi …? Apakah itu reaksi yang wajar
jika bertemu orang – orang yang cukup dikenal? Tidak… luka Kirigaya-
kun bukanlah sesuatu yang bisa disembuhkan hanya dengan bertemu
… pasti ada alasan lain … seperti alasan yang masuk akal …”
“Ada apa?”
“Oke… Dengan kata lain, kau telah mematerialkan dua hal yang
bertolak belakang melalui STL. Yah, tak apa lah. Apa yang ingin aku
tanyakan adalah, bisakah kau memisahkan si Subject dan Object
dengan mudah?”
“… Hah?”
Kikuoka dan si teknisi tak berkata – kata. Di ruangan yang hanya ada
suara hembusan angin sistem pendingin ini. Suara serak Professor
Koujiro memecah kesunyian.
Setelah berkata – kata, Higa menyadari jika konsep ini adalah salah
satu dari hal – hal yang pernah ia lihat sebelumnya.
—Yeah…
Yeah, mungkin levelku begitu rendah hingga kau mungkin bisa meniru
gerak – gerik seorang «Higa Takeru».
Tiba pada kesimpulan seperti itu, Higa akhirnya sadar apa yang ingin
Koujiro Rinko katakan.
“Aku paham… ada, ada kok! Data yang mampu mengembalikan Subject
milik Kirigaya-kun yang telah hilang! Itu ada di dalam Fluctlight milik
orang – orang yang dekat dengannya…!!”
Terlebih lagi, dalam STL di kantor cabang Roppongi, ada dua gadis
lain yang memiliki hubungan erat dengan Kirito.
Untuk sesaat, atmosfir di ruangan ini menjadi sepi. Kata – kata serak
Higa memecahnya.
Sedetik kemudian.
Subject milik Higa pasti akan menjawab seperrti ini: Tak ada yang
bisa aku lakukan, aku bukan seorang Kayaba-senpai.
Higa Takeru yang aku kenal, seorang genius yang mendesain STL dan
Underworld pasti akan berkata seperti ini:
“… Kemana?”
“Umpan… katamu?”
“Kita tak bisa menggunakan umpan manusia tentu saja. Seketika kita
melepas dinding penahan, kita akan bisa dengan cepat turun
menggunakan tangga di sisi lain saluran… itulah apa yang akan kita
gunakan.”
“… Benar…”
Tepat ketika bicara, pintu bergeser terbuka dan troli besar didorong
menuju ruangan ini. Ia sedang dalam posisi duduk, kepalanya yang
agak bulat memiliki tiga lensa seperti mata.
Higa membalas:
“Sungguh…”
—Akan tetapi.
“Errm… Aku juga, Aku juga akan pergi bersama Ketua Higa…”
Mata semuanya tertuju pada salah satu staf tehnisi RATH yang
hingga sekarang hanya duduk membelakangi dinding.
“Aku juga cukup kecil… Tetapi, setidaknya aku bisa berguna bagi
ketua… Dan juga, aku terbiasa dengan urusan kabel dan colokan …”
Ia cukup tua, mungkin berusia sekitar tiga puluh tahun. Telah berada
di Ocean Turtle selama beberapa bulan, kulitnya jadi agak pucat
putih. Jika ingatannya tak salah, pria ini keluar dari perusahaan
pengembang game untuk bergabunng dengan «RATH».
Bagian 2
dalam posisi tidur di kasur gel, Gabriel mengunyah sisa makanan yang
menyangkut di mulutnya.
— Sungguh konyol.
Mulut Gabriel kini tersenyum dingin. Baik itu Dunia Nyata maupun
Dunia Virtual, jika kekuatan semacam itu benar – benar ada, maka
hanya ada satu kekuatan yang menyemangatinya — kekuatan takdir.
Melihat ke mesin STL lain, ia terkejut jika Vassago Casals masih dive
ke dalam Underworld. ia mengira jika Vassago telah tewas dan ter-
log out, tampaknya ia juga menemukan sesuatu yang menarik dari
kekalahannya.
“Cuma sementara.”
“Oh…?”
“Tidak…”
Sekitar setengah bulan yang lalu, Gabriel ikut serta dalam sebuah
turnamen PvP di server Jepang di VRMMO «Gun Gale Online». Jika
mereka yang dengan mudahnya ia kalahkan, dive ke dalam Underworld
dan mengetahui permasalahan yang sebenarnya, para pemain jepang
tak akan mengambil resiko kehilangan karakter mereka.
“Baguslah, aku akan dive lagi. Convert akunku agar bisa log in ke
Underworld.”
“‘Juga’, maksudnya…?”
“Oh…?”
Mata Gabriel tertarik pada secarik kertas di sisi tangan Critter. Itu
tampaknya akun asli milik Vassago, tiga huruf karakter miliknya
membuatnya tertarik.
***
Berdiri di atas kepala sebuah patung raksasa yang ada di pintu masuk
reruntuhan, ia bisa melihat seluruh pertarungan antara pemain
Amerika dan pemain Jepang.
Situasi seperti ini mungkin akan dicap tak mungkin oleh Gabriel Miller
sendiri—
Diatara para pemain Jepang yang bertarung dengan serius ini, selain
«The Flash» Asuna, ada beberapa wajah yang ia kenal. Hal ini
membuat jantungnya berdekat hebat.
Bukan, bahkan jika mereka mati di dunia ini, nyawa si pemain tak akan
menghiang.
***
Guna mengejar «Putri Cahaya» Alice, yang telah ditangkap oleh Dewa
Kegelapan Vektor, serta Komandan Knight Bercouli, Sinon telah
terbang melesat sekuat tenaga. Ia telah menggunakan kemampuan
terbang terbaiknya yang telah ia latih terus menerus di ALO, ia lalu
terbang ke selatan dengan kecepatan penuh, tetapi pertarungan telah
selesai begitu ia sampai di sana.
Bahkan dengan pipinya yang masih basah oleh air mata, kecantikan
Alice membuat Sinon takjub. Alice memandang mata milik Sinon. Bibir
merah cerinya bergerak, suara yang keluar bagaikan sebuah lonceng:
“Yeah…”
Air mata menetes dari mata biru mili Alice sekali lagi, Sinon hanya
bisa memandangnya.
Aku telah tewas berkali – kali dalam pertarungan di GGO dan ALO.
Dan seperti Dewa Kegelapan Vector, aku bisa terus hidup jika tewas
di dunia ini. Orang sepertiku tak berhak —
“Jadi… Alice-san, apa kamu mau bilang jika rasa sakit milik Kirito juga
palsu?”
“Kirito juga berasal dari Dunia Nyata. Jika ia tewas di dunia ini,
jiwanya tak akan hilang. Akan tetapi, luka yang ia derita nyata. Rasa
sakit yang ia rasakan merusak jiwanya, luka tersebut nyata …”
Sekali lagi, tetes air mata membasahi pipi Alice — Lalu Alice
memejamkan mata erat –erat seolah memikirkan sesuatu. Ia lalu
bertanya dengan suara serak:
“Sinon, Jika… jika aku pergi ke Dunia Nyata melalui «Altar Ujung
Dunia», bisakah aku kembali? Bisakah aku kembali agar bisa menemui
orang – orang yang kusayangi…?”
Jika ia bisa melindungi dunia ini dan Alice, ia yakin hal tersebut tak
akan terjadi.
“Aku mengerti… Aku akan pergi ke selatan. Aku tak tahu apa yang
akan terjadi du «Altar Ujung DUnia»… tetapi jika itu adalah
keinginan Oji-sama dan Kirito…”
Ketika ia berdiri lagi, sebuah aura yang berbeda seolah muncul dari
seluruh tubuhnya.
“Dewa Kegelapan Vektor mungkin akan muncul lagi disini. Aku akan
coba mengalahkannya … sekaligus memberimu beberapa waktu agar
bisa kabur.”
Tetapi di tempat ini, selama itu pertarungan satu lawan satu di dunia
virtual —
Bersumpah pada diri sendiri, Sinon menunggu musuh yang akan dive
sekali lagi ke dunia ini.
***
Tangan kirinya juga mengalami hal yang sama beberapa menit lalu.
Sedangkan kakinya penuh luka darah. Ia tak bisa lari, hanya bisa
menendang.
“Yeah, jika kita tewas seperti ini, kita tak akan malu jika ketemu para
leluruh di akhirat sana.”
***
“Ha… AAHHHH!!”
Alasan dibalik rasa lelah miliknya adalah karena jumlah musuh yang
hampir tak terbatas, dan juga tebasannya seolah menjadi terasa
berat ketika menebas musuh.
Ia seolah bertarung melawan hantu. Pasukan ini seolah tak ada disini,
seperti sebuah bayangan saja karena tak terhitung banyaknya.
— Mengapa?
Pada saat itu, Sheyta tak mengerti apa maksud perkataan Pemimpin
Tertinggi.
Crack.
Ahh…
Aku mengerti.
Sisik abu – abu si naga telah berwarna merah akibat luka yang cukup
banyak, dan cakar sertaa giginya beberapa ada yang patah. Ia tak
bisa menyemburkan api lagi dan pergerakannya melambat.
“Tak apa. Aku akhirnya mengerti mengapa selama ini aku terus
menebas …”
“Untuk menemukan hal yang tak boleh aku tebas. Selama ini aku
bertarung agar aku bisa melindungi. Itu… kau. Jadi aku tidak
memerlukan Black Lily Sword lagi.”
Seketika, kedua mata Ishkan terbuka lebar dan air mata mengalir.
Berlawanan akan hal ini, Sheyta malah kaget.
“Ah… sial. Aku juga ingin berkeluarga denganmu juga. Kita akan
memiliki anak yang sangat kuat. Lebih kuat dari pada leluhurku, lebih
kuat dariku, hingga menjadi Petarung Tangan Kosong terkuat yang
pernah ada …”
***
Asuna berterima kasih pada pemain jepang dan Klein yang berdiri di
sampingnya.
“Terima kasih juga, Klein. Aku tak tahu harus berkata apa …”
— Ah, tetapi …
ALO… lalu Alice, Tiese, Ronye, Sortiliena, dan semua orang ada di
dekat Kirito, maka ia akan bangunkan?
“Ya.”
Patung raksasa yang ada di kedua sisi pintu masuk reruntuhan kuil.
Tetapi.
“Ka… Karena, tudung hitam itu, bukan, pakaian itu… ciri khas
LaughCoff…”
Pergi. Pergilah.
Sosok baru muncul di samping sosok hitam tersebut. Lalu satu lagi,
satu lagi.
— Berhenti. Berhenti .
Akan tetapi.
Tak mungkin.
Garble, garble.
Asuna tak bisa memahami bahasa apa yang mereka gunakan karena
tercampur bunyi gemericing. Ia memfokuskan pendengarannya, dan
akhirnya menangkap perkataan yang cukup keras dari lainnya.
— Bigeobhan ilbon-in.
— Ganchuu renmen.
“Ah… Ini buruk… sangat buruk… Pasukan baru itu bukan dari Jepang
maupun Amerika…”
Bagian 3
Tiga tahu lalu — di 2023, mesin ini dirilis di Jepang lalu dikirim ke
luar negeri tahun berikutnya, dan menjadi booming di Korea Selatan,
dimana industri game online sedang diminati. Dulu bernama «PC
Bars», kafe – kafe internet mulai mengganti nama mereka menjadi
«VR Bars», karena memiliki AmuSpheres. Anak - anak muda mulai
terpikat oleh VRMMORPG, baik yang dikembangkan Jepang maupun
Amerika.
Di sisi lain, para pemain ingin segera memiliki game yang murni
diciptakan oleh Korea sendiri, jadi banyak perusahaan yang
mengembangkan VRMMO menggunakan softwere gratis bernama
«The Seed Nexus». Akan tetapi, softwere tersebut juga masih
buatan Jepang, jadi tanpa menghubungkan ke «The Seed Nexus»
yang berbasis di jepang, siapapun tak bisa memaksimalkan fungsi
yang ada. Tetapi VRMMO Jepang membatasi hubungan koneksi ke
Korea dan China sehingga keduanya tak bisa menghasilkan permainan
yang menyamai kualitas «Silla Empire», hal ini membuat banyak
pemain Korea menjadi tak puas.
“… Link Start!”
“Penjaga, Serang!!”
“C… Client?”
“Tentu saja, bukankah sudah jelas di video itu?! Selagi kita bicara
teman – teman kita sedang di serang!!”
“Kalau begitu, instal saja dan cepatlah! Myung-hoon dan Helix sudah
dive, jadi aku akan menunggumu disana!”
***
Banyak orang Amerika tidak tahu jika Jepang dan Korea adalah
negara yang berbeda, dan ada juga yang menganggap jika Korea dan
Jepang adalah bagian dari negara Cina. Meskipun Critter tidak terlalu
memusingkannya, ia menganggap jika ketiga negara ini adalah negara
yang rukun. Bukankah ketiga negara ini cukup rukun, seperti EU?
***
— Oh, malah semakin memburuk. Mereka saling serang satu sama lain.
Seperti suara deru badai, pasukan crimson yang baruu saja muncul
mulai melakukan penyerangan pada pemain Jepang.
***
“… Dia datang.”
Tetapi, dalam sebuah event dimana akun bisa dibuat secara banyak, ia
tak bisa membunuhnya. Ia harus berusaha mengulur waktu bagi Alice
agar bisa sampai ke «Altar Ujung Dunia».
Jadi Sinon tidak menarik lagi busurnya dan kini hanya menunnggu
musuh untuk muncul.
— Syukurlah.
Pada saat ini, Sinon tak boleh ter-log out dengan mudah. Ia harus
menjaga dunia ini, hingga Kirito terbangun.
Garis hitam tadi kini menyentuh tanah dan membentuk suatu cairan.
Bloop.
Apakah karakter ini adalah tubuh asli orang yang menggunakan Super
Account Dewa Kegelapan Vektor?… Sinon berpikir keras.
Ia merasa jika pernah melihatnya entah dimana. Mata itu adalah mata
yang merefleksikan apapun, namun tampak seolah menelan segalanya
di saat yang sama; sepasang mata yang tak memiliki emosi.
Ya. Aku pernah melihatnya. Aku pernah melihat mata … dan wajah itu.
Terjadi belum lama ini, dimana —
Bukan seperti sayap burung, maupun sayap naga, lebih seperti sayap
kelelawar. Dibagian ujung sayap tersebut terdapat empat mata dan
sebuah ekor panjang.
Makhluk itu hanya berjarak 30 meter dari Sinon, dan si pria masih
tersenyum padanya.
Seketika itu juga, Sinon akhirnya mengingat. Suara serak keluar dari
mulutnya.
“…… Subtilizer……”
***
Diatas Light Cube Cluster adalah lantai yang memisahkan poros atas
dan poros bawah. Area diatas dinding yang ada di poros atas ada:
berbagai macam peralatan pendingin, dan Ruang Sub Kontrol dimana
pekerja RATH sedang bersembunyi saat ini, juga ada ruang STL 02
yang sedang digunakan Kirigaya Kazuto dan Yuuki Asuna.
Pada 7 Juli, pukul 9:00 am. Sebuah robot humanoid mulai bergerak
atas kemauannya sendiri di ruang peralatan pendingin, menuruni
tangga di bagian samping kapal. Dia adalah mesin prototipe yang
dikembangkan RATH, «Ichiemom». Meskipun bergerak sendiri,
sebenarnya ada tiga orang pasukan JSDF** yang mengikutinya.
Higa Takeru menguatkan dirinya sendiri, tetapi pada saat yang sama.
Ia merasa jika memiliki phobia bukanlah hal yang memalukan.
“Ah… yah, seperti ini. Sekitar lima menit lagi kita akan bisa sampai ke
dinding pemisah.”
* = Phobia tempat sempit.
** = Phobia tempat tinggi.
*** = Phobia tempat gelap.
TL by: Baka-Tsuki, PDF by: Meganebuk 203
Sword Art Online Vol.17
Bab 21 – Kebangkitan
“Ohhhh, maka buatlah misi ini menjadi Possible. Aku hanya khawatir
mengenai kondisi kesehatan Kirito-kun yang ada di Underworld …
Maaf, Yanai-san, tolong awasi anak ini ya.”
***
“Ap…?!”
Apakah Rath yang tak diuntungkan dalam hal peralatan dan senjata
mulai melakukan serangan bunuh diri? Ataukah mereka merencanakan
sesuatu …?
“Woah!!“
***
Higa bisa mendengar dengan jelas suara ratatatat dari luar lorong ini,
suara tempakan senjata api.
Pada saat ini, di sisi lain dinding. Membran kulit titanium Ichiemon
pasti telah berlubang karena peluru tersebut. Akan tetapi, baterai
dan kontrol sistem yang mengaturnya ada di bagian belakang. Jadi
meskipun kena banyak tembakan, ia masih bisa bergerak.
Di sisi lain dinding, yang berada di bawah sekat ini, juga diterangi
lampu orange emergency. Di sisi pertempuran sana juga berwarna
sama.
— saat – saat seperti ini, orang yang ada di suatu film pasti akan
mulai menjerit – jerit.
Higa lupa akan rasa takutnya, dan menuruni tangga ini, sebuah suara
terdengar di earphone iliknya.
“Aku juga akan turun ke ruang Sub Kontrol untuk melihat Fluctlight
milik Kirito-kun. Semoga berhasil, Higa-kun!!”
***
“Apa yang sebenarnya terjadi? Aku dengar tak ada lagi mesin STL di
Jepang … Mungkinkah kamu pegawai RATH? Ataukah, kamu seorang
prajurit bayaran yang memang ingin datang ke tempat ini?”
“Ini adalah takdir. Kekuatan jiwa yang bisa membuatmu dan aku
bertemu.”
“Apaa………”
Apa ini?
Jari – jari lemah Sinon berusaha menarik tali busur yang mengambang
di udara.
“…………?”
***
Ini bukan batu alami, ini buatan manusia. Ia muncul di atas sebuah
kuil raksasa. Sekelilingnya adalah pemain Korea yang baru saja log ini,
dan jumlah mereka sekitar ribuan... mungkin sepuluh ribu.
— Tetapi, kemudian.
“Kawan - kawan!”
Selanjutnya —
“… BIGEOBHAN ILLBONIN!“
Lalu, dari samping paling kanan, sebuah teriakan yang bukan bahasa
Korea juga terdengar.
“GANCHUU RANMEN!”
Wol-saeng tak memahami maksud kata – kata itu, tetapi ia paham jika
itu bahasa Cina. Tempaknya jumlah pemain Cina juga hampir sama
dengan pemain Korea.
“——— Go!!“
Menerima perintah tersebut, baik pemain Korea dan Cina kini melaju
kedepan seperti binatang yang sangat marah, getarannya sangat
terasa di tanah yang ia pijak.
***
Pasukan crimson yang ada di bagian depan buru – buru mundur namun
tak bisa karena didorong dari belakang. Mereka berjatuhan seperti
sebuah domino. Mengambil kesempatan ini, delapan kereta kuda, dua
ratus pasukan Ascetic, dan pasukan persediaan mulai bergerak.
“Urgh……”
Tetapi.
Klein berteriak.
Pasukan crimson yang telah pulih dari kejutan mulai turun sekali lagi.
Karena mereka 20 meter dari atas tanah, banyak diantara mereka
yang tidak berhasil mendarat dan terluka parah, bahkan ada yang tak
“DOLGYEO —— G!!“
“TU —— JI!!“
“Zeiryaaaaaaaaahhhhh!!“
“U…. raaaaaaaaahhhhh!!“
Di kedua sisi Klein dan Agil, Penguasa ALO, teman – teman mereka,
dan anggota Sleeping Knights mulai bertarung sekuat tenaga.
Tetapi —
***
Didalamnya ada berbagai macam kabel fiber optik, ini membuat Higa
takjub sementara. Namun, Higa menggeser berbagai macam kabel
dan akhirnya menemukan colokan maintenance.
Ketika ia menggapainya.
Sebuah jendela hitam muncul, dan di bagian kiri paling atas mulai
berkedip – kedip. Akhirnya, kursor kanan ia gerakkan dan
menampilkan status pesan.
Status yang pertama muncul adalah dua unit STL yang ada di ruang
sub kontrol.
“… Oke!”
“… B… Berhenti!”
“……… Huh?”
— Dialah orangnya!
Tetapi sayangnya, Higa tak bisa melakukan serangan balik. Apa yang
bisa ia lakukan adalah bertanya padanya.
“… Yanai-san. Mengapa?”
“Ap…”
— Apaaaa?!
Terlebih lagi, sangat sulit untuk mencari dan menyewa para teknisi.
Hampir tak ada yang mau pindah dari perusahaan besar ke tempat
kecil ini, mungkin itulah mengapa para petinggi RATH menerima Yanai
“Koneksi… Kemana?”
“… Jika para Amerika yang kami sewa bisa mencuri Alice. Aku akan
menerima banyak uang dan posisi atas di Amerika. Itulah apa yang
ingin dicapai oleh Sugou-san.”
Higa benar – benar tak ingin hal itu terjadi. Ia ingin menggagalkan
rencana tersebut.
Tepat ketika Higa akan bergerak, Laptop yang ada di tangan kirinya
tergelincir dan ia buru – buru menangkapnya.
“D-Diam!!”
“Huh?”
Higa terkejut.
***
— Jangan.
— Hentikan.
Namin itu semua terjadi sangat cepat, kini hanya menyisakan rasa
hampa.
“Henti…… kan………”
Crack!!
— Ini membakar!!
“……… Urgh…”
Benda ini masih terikat oleh sebuah rantai tipis. Berbentuk sebuah
piringan berdiameter 1.5 cm dengan sebuah lubang.
— Disini?
Itu adalah sebuah kalung yang selalu dipakai Asada Shino di Dunia
Nyata. Bukan sebuah kalung mahal. Rantai kalung ini terbuat dari
stainless steel, dan token yang menggantung juga hanyalah sebuah
aluminium.
— Tetapi.
Tetapi sebuah sniper rifle kaliber .50 yang kokoh, angkuh, namun
menawan bernama — «Ultima Ratio Hecate II».
***
Serangan balik yang terjadi tujuh menit lalu kini telah tiada. Berganti
menjadi pola bertahan dari gelombang serangan musuh.
***
“Alicia!!”
“Berhentiii —— !!“
Pedang panjang menusuk dada dan perut Penguasa Cait Sith, Alicia
Rue, tetapi saat ia menyadari jika Sakuya menghampirinya. Ia
berteriak sambil memuntahkan darah.
Dengan kata – kata tersebut, sosok Cait Sith bertubuh kecil kini
mulai menghilang dihadapan mata Sakuya.
“Alicia —— !!“
Snikt.
***
Ayahnya adalah warga Korea yang tinggal di Jepang dan ibunya asli
orang Jepang, jadi Siune mampu memahami dua bahasa tersebut.
Terlebih lagi, dia mendengar teriakan kemarahan yang muncul dari
pemain crimson yang baru dive. Jadi ia bisa menebak informasi apa
yang bisa memancing kemarahan orang – orang ini.
Dengan semakin tipisnya hal benar dan salah, hubungan kedua negara
tersebut sampai memasuki dunia game online yang Siune dan kawan –
kawan sukai. Bahkan di tahun 2026, dimana server international
VRMMO sudah menjadi hal yang mainstream. Sudah menjadi hal yang
biasa dimana sebuah area farming dikuasai pemain dari negara
tertentu. Game – game seperti ALO menolak untuk berbagi koneksi
antar negara. Hal inilah yang menimbulkan hubungan antara Jepang
dan Korea semakin menjauh.
Tetapi rasa sakit virtual semacam ini bukanlah hal yang berat
dibandingkan transplantasi dan kemoterapi penyakit Leukimia yang
Siune alami. Ia hanya menyeringai dan mulai memandang mata musuh,
ia lalu berteriak dalam bahasa Korea.
“— Dengarkan aku, kalian semua telah ditipu!! Server ini dimiliki oleh
perusahaan Jepang, kami bukanlah hacker, kami adalah pemiliknya!!”
“… Aku Siune.”
“Siune-san, ya? Aku juga berpikiran hal yang sama jika ada hal yang
aneh disini.”
“— Apa kamu memiliki bukti jika apa yang kamu katakan itu benar?!”
“…………”
Tak ada bukti nyata jika menyangkut dunia virtual. Hanya ada
kesaksian dari beberapa orang, tetapi apapun yang dikatakan pemain
jepang, pemain korea tak akan mempercayainya. Siune kini merasakan
rasa marah yang terkumpul ketika melihat dirinya terdiam seperti ini.
Apa yang harus ia lakukan … Dimana ia harus menjelaskan …
“Ah………!”
Ya, itu mungkin benar. Meskipun Siune dan yang lainnya hanya
beberapa kali berbicara dengan penduduk Underworld ketika
beristirahat, setelah menyedari jika penduduk ini bukanlah manusia
asli maupun NPC, Siune langsung terkejut melihat perkataan mereka.
Tetapi — tidak, karena ada penghalang antara mereka dan pemain
Korea, pemain Korea pasti merasakan hal yang sama. Selama mereka
mencoba untuk mengajak berbicara, mereka akan sadar.
Siune akan mentranslate apa yang baru saja Nori katakan kepada
Moonphase.
“Ah… Awaas……”
“Guaagh……”
“Jika ini adalah server Jepang, dan kalian adalah pemiliknya. Lalu
mengapa kalian memiliki equipment yang sangat kuat? Mereka
menggunakan equipment GM! Kalian menciptakannya dengan cara
curang!!”
“Hah, idiot macam apa yang mau mengkonvert akun mereka kedalam
test server?! Pembohong, kalian pembohong!!”
“Itu benar, percayalah!! Kami datang kesini juga tak ingin kehilangan
akun kami…”
***
— Mengapa?
Tidak, mungkin ia tak punya hak untuk berkata seperti itu. Bahkan
orang – orang Underworld juga terbagi menjadi Kerajaan Manusia dan
Tanah Kegelapan, dan telah berperang selama ratusan tahun. Tepat
beberapa hari yang lalu, darah yang tercipta di Gerbang Besar Timur
mungkin sama banyaknya dengan darah yang diciptakan pada
peperangan hari ini. Bahkan Divine Instruments yang menggantung di
pinggang Renri, «Twin Edged Wings» telah mengambil banyak nyawa
Goblin.
Ia selalu percaya jika Dunia Nyata yang ada diluar Underworld adalah
sebuah dunia tanpa konflik dan kebencian dimana perang tak pernah
terjadi.
Baik itu di dunia ini maupun Dunia Nyata, bahkan mungkin dunia diluar
Dunia Nyata, apakah hanya ada lingkaran kebencian antara manusia?
Maka dari itu, aku harus bertarung. Aku tak boleh dilindungi terus
dan berdiri saja seperti orang bodoh.
Bahkan ia sendiri yang seorang Integrity Knight sedikit tak yakin jika
ia kan melewati peperangan ini hidup - hidup. Ia tak yakin jika Tiese
yang bahkan bukanlah seorang Penjaga bisa selamat tanpa tergores.
“Aku masih belum memenuhi janjiku pada Kirito. Sekarang ini, aku tak
bisa meninggalkan penduduk yang coba ia lindungi.”
“Sortiliena-senpai…”
“Siap, tuan!”
Bagian 4
Koujiro Rinko berlari kembali menuju ruang sub kontrol dan duduk di
tempat yang sebelumnya biasa diduduki Higa Takeru.
Saat ini, Higa Takeru telah mengontrol empat unit STL dan bersiap
untuk memperbaiki kerusakan ini menggunakan ingatan tiga gadis
yang memiliki hubungan dengan Kazuto. Untuk melakukan hal
tersebut, Higa sedang berada di bagian bawah yang masih dikuasai
musuh. Dia disana seorang diri — tunggu, ada satu orang lagi.
Pada saat ini, para penyerang masih berfokus pada «Ichiemom» yang
bergerak pada anak tangga. Tetapi, tubuh baja miliknya tak mungkin
bisa bertahan melawan rentetean peluru. Ketika Ichiemom hancur,
musuh pasti akan berpikir begini: Apa yang orang Jeapang pikirkan
sih?
Memikirkan hal itu, pintu geser kini terbuka dan seorang pria
berpakaian Hawaai masuk.
Apa ini tak masalah? Rinko mencari dua titik lain selain Yuuki Asuna
dan akhirnya menemukan titik biru air yang ada jauh di selatan. Itu
pastilah Asada Shino.
Seketika, ia menyadari sebuah titik putih lain yang ada dibalik titik
milik Suguha, seolah menutupinya.
“………?”
Seharusnya tak ada orang RATH yang sedang dive menggunakan STL.
Apa – apaan ini?
“App… Appaaaaa?!”
“Ada apa?
“Unf… Ya, tak salah lagi, ada Fluctlight lain yang telah menerobos
pembatas jiwanya! Tetapi, mengapa sekarang?!”
Rinko mencuri kembali mouse dari Kikuoka dan menatap log Artificial
Fluctlight tersebut ketika menerobos pembatas jiwa miliknya.
“Perintah apa ini yang tertulis disana? Aku tak memahaminya… seolah
perintah ini sengaja ditanamkan untuk mengekang sirkuit.”
“Penanaman rasa sakit… itu lho yang ada di pojok kanan? Tetapi,
meskipun sebuah Artificial Fluctlight berusaha sekuat tenaga untuk
menerobos pembatas tersebut, mereka akan dihentikan oleh rasa
sakit akibat kode ini. Kalian juga menanamkan perintah semacam ini
pada penduduk Underworld?”
“Mantel putih ini... milik seorang teknisi bernama Yanai, ia baru saja
menuruni saluran ini bersama Higa …”
Yanai. YA NA I.
“… 8 7 1**?”
***
Ia melihat sekelompok pasukan datang dari sisi lain lembah ini, dari
bagian utara medan peperangan.
Orcs.
“… Mengapa?”
Dia bukan seorang Orcs. Dia memiliki rambut kuning kehijauan, serta
memakai pakaian hijau keputihan. Dia memang manusai tak salah lagi,
dan pastinya seorang wanita dari Kerajaan Manusia.
Tetapi —
Pedang dan tangan sang gadis seolah menjadi asap. Ahkan mata
Ishkan tak bisa melihat tebasan miliknya. Kilatan cahaya perak
terjadi sekejap mata, lalu terjadilah pemandangan yang menakjubkan.
Kilatan cahaya menjalar melalui tahah gelap ini — tetapi tidak hanya
itu, puluhan pasukan crimson yang berdiri diatas cahaya tersebut
terpotong dan berjatuhan ke tanah sambil berteriak kesakitan.
***
“Jangan kalah…”
Bang.
Sinon mengambil nafas dalam – dalam dan menarik pelatuk Hecate II.
Peluru yang telah habis melayang di udara lalu terjatuh.
“…Hmph.”
Flex.
Bagian kanan dan kiri ujung busur tersebut mulai menebal dan
memanjang dua kali lipat. Yang tadinya sebuah bagian berkayu kini
mulai menjadi sebuah logam hitam.
“… Kemarilah.”
***
“He… Hei, kau ini yang menembakku, mengapa kau menanyakan hal
seperti itu padaku hah …?!”
Ketika Higa sadar jika Yanai benar – benar serius, tangan miliknya
seolah kehilangan tenaga. Ia tahu jika dirinya telah terluka di bagian
pundak.
Takut akan situasi semacam ini, rasa sakit tersebut semakin cepat
menyebar ke perut Higa. Membuatnya kesulitan bernafas. Beberapa
meter di atas kepalanya, Yanai masih membuat wajah campur aduk.
“Appaa……”
“Ad… mii…?”
Yanai menatap Higa yang kebingungan akan nama tersebut, Yanai lalu
berteriak:
Ya, kecepatan mereka benar – benar gila dan cara – cara gereja
Axiom sangat efektif.
“Tidak, tidak, anak itu yang pertama kali menghubungiku. Aku masih
bekerja lembur saat itu, dan ketika aku mendengar suara seorang
gadis kecil dari speaker, itu membuatku ketakutan setengah mati …
dia telah menemukan seluruh daftar perintah Underworld seorang
diri dan membuat saluran komunikasi ke dunia luar. Jika kami yang
bekerja sebagai teknisi berpendapat, kaulah tersangka disini karena
lupa menghapus seluruh perintah tersebut, Higa-san.”
“Aku terus berpikir, jika seperti ini terus seluruh Underworld akan
diformat total. Karena suatu sat pasti akan dihapus, makanya aku
diam – diam menggunakan STL dan pergi untuk menemui Admii-chan.
Kemudian... Ya Tuhan, aku tak pernah melihat sosok gadis secantik
dia. Gadis yang di kurung Sugou-san dalam ALO memang cantik,
tetapi kepribadian Admii-chan, suaranya, dan sikapnya benar – benar
membuatku terpesona… — Gadis itu membuat kesepakatan denganku.
Jika aku membantunya maka dia akan menjadi pelayanku. Di masa
depan nanti ia akan menguasai seluruh dunia bersamaku, dan
menjadikanku seorang raja …”
— Tidak.
“Tetapu… gadis itu kini telah mati. Dibunuh… bocah itu bukan hanya
menghalangi eksperimen Sugou-san, ia juga membunuh Admii-chan.
Jika aku tak membalaskan dendam Admii-chan, aku akan sangat
kasihan padanya …”
“… YA, benar … YA, aku memang harus membunuh satu orang, sebagai
tumbal untuk gadis itu …”
***
Merasa jika Asuna, Klein, dan Lisbeth masih sangat jauh dari
posisinya sekarang, Leafa menggigit bibirnya.
“Tidak, aku tak ingin ada satupun dari kalian yang tewas. Jangan
khawatirkan aku... pulluhan ribu musuh seperti ini bukan hal sulit
untuk dilawan kok.”
“HA — AAH!!“
Meskipun lokasi dive dirinya telah melenceng jauh dari lokasi asli, ia
ingin menyelamatkan penduduk Underworld sebanyak mungkin.
Mereka adalah orang – orang yang ingin dilindungi Kirito.
“Haiyah!!“
***
Pertarungan ini —
— Datang!!
— Hindarilah!
Ah… sial.
Berbeda dari Hecate yang perlu dikokang setiap kali ingin menembak,
Barrett milik musuh adalah sniper semi-automatic.
Ketika pikiran ini melintas ke otak Sinon, kaki kiri Sinon telah
terpotong di atas lutut.
***
Masih mampu berdiri dalam situasi seperti ini, adalah Asuna yang
menggunakan Super Account, Integrity Knight Renri, seorang
penduduk asli Underworld dan naga kesayangannya, juga Siswi
Swordswoman Tiese dan Ketua Penjaga Sortiliena. Mereka masih
mengayunkan senjatanya deengan gagah berani.
Sekitar sepuluh menit lalu, si knight telah muncul di garis depan dan
langsung melemparkan pisau terbang miliknya. Pisau tersebut
berputar diudara sambil memotong musuh yang melaju kemari.
Kekuatan hebat ini mampu memukul mundur musuh selama beberapa
menit. Nafas api yang dimuntahkan sang naga juga membuat musuh
ketakutan, membuat status Integrity Knight sebagai penunggang
naga nomor satu di Underworld.
Pasa saat ini, di bagian lain medan peperangan, hasil pertempuran ini
sudah bisa dipastikan.
Banyak armor dan perisai milik orang – orang telah retak dan hancur,
mereka diseret ke tanah, benar – benar tanpa perlindungan. Air mata
bercucuran dari wajah mereka karena tak bisa melihat darah yang
terus mengalir dari luka yang muncul.
“……… Berhenti………”
— Seketika itu.
“Berheennnttiiii!!”
HP milik mereka semua hampir habis, padahal orang – orang ini adalah
pemain kelas atas. Asuna melihat sekeliling, tetapi tak bisa
menemukan Penguasa ALO, maupun anggota Sleeping Knights.
Asuna tak tahan melihat mereka lagi. Ia juga ingin menyerah seperti
mereka.
“Ini bukan salahmu, Liz. Ini salahku … Jika aku mampu menanganinya,
jika aku mampu memprediksi hal semacam ini…”
Asuna tak bisa menemukan jawaban yang tepat, lalu memeluk Lisbeth
semakin erat. Air mata mulai menetes. Lalu ia mendengar sesegukan,
membuatnya berbalik dan melihat Agil tak bergerak di tanah, dan
Silica berlutut disampingnya.
Luka Agil sangat parah dan cukup mengejutkan jika ia masih hidup.
Luka tersebut mungkin disebabkan karena pertempuran sambil
melindungi Silica. Tubuh besarnya banyak menancap pedang dan
tombak, dan perutnya memiliki luka memar hantaman. Asuna
melihatnya masih menggertakkan gigi, Agil pasti sangat kesakitan.
“… Lelucon macam apa ini?! Kau pikir kamu akan menyerah seperti ini
…”
“Kumohon... kamu tak boleh mati disini! Tak peduli seberapa besar
penghinaan, kamu harus hidup!! Itulah… satu… satunya……”
Harapan.
Bahkan dalam jarak dekat ini, Asuna masih tak bisa melihat wajahnya
yang tertutupi tudung tersebut. Ia hanya bisa melihat bibir dan
untaian rambut keriting di lehernya.
“… Kau… PoH…!”
Pada saat ini, Klein yang masih memegangi lengan kanannya yang
terluka melihat kearah si pria bertudung dengan emosi yang menyala.
“………”
“Ah ya, ‘Apa kau bodoh?‘ sungguh tak masuk akal, benar begitu …”
Dia menunduk, lurus menuju wajah Asuna dalam jarak dekat. Matanya
bersinar dalam gelapnya tudung yang menyelimuti seluruh wajahnya.
“Appaa………”
Asuna, Klein, dan bahkan Agil yang tertidur di tanah membuka mata
mereka mendengar penjelasan tersebut.
Demi alasan ini, para Pemain Lantai Atas yang diunggulkan secara
level dan equipment malah menerima kerugian setelah pertempuran
dimulai, beberapa diantara mereka terbunuh. Hanya ada beberapa
orang yang membalik keadaan atas usaha Kirito yang mana seorang
pemain solo untuk mengumpulkan kekuatan. Para Pemain Lantai Atas
bisa membalikkan keadaan karena Kirito telah membereskan
beberapa pemain atas Laughing Coffin…
Asuna menggeram.
Disana ada kursi roda yang telah didorong oleh seorang pemain
crimson, dan juga ada seorang gadis berpakaian abu – abu yang
ditarik dibelakangnya.
Ah…
Berhenti.
Jangan.
“……… Hmm?”
“Apa ini? Hei, Blackie, bangun. Kau dengar aku kan, Black Swordsman
Yang Terhormat?”
“Ronye-san…”
“Hei, hei, hei, kau bercanda kan! Bagaimana mungkin kita menutup
pertunjukan seperti ini!? Hei, bangun! Hei, bangun! Selatat Paa…
aagggiiii!!“
PoH menjulurkan kaki kirinya dan menendang kursi roda cukup keras.
“Apa ini… dia beneran hancur? Sang pahlawan besar kini hanyalah
sebuah boneka?”
“Ah… Ah…”
“Kau bangsat!! Jangan berani kau menyentuh Kirito, kau sialan — !!“
Crack!!
Air mata tak terbendung kini membanjiri mata Asuna sekali lagi,
seolah air mata ini tak akan kering.
***
Pada saat ini, rasa takut dalam hati Sinon untuk tak bisa terbang
lebih besar ketimbang rasa sakit ketika kakinya diledakkan.
“Urgh………”
Tetapi musuh bisa mengejarnya dengan mudah dan sniper musuh juga
menembakkan tembakan keempat.
Kedua buah peluru melaju pada lajur yang sama, menimbulkan suara
dan gemercik api ketika saling bergoresan, dan berubah arah.
Dua buah bunyi keras terdengar bersamaan. Dua buah peluru saling
bertubrukan, lalu menghilang.
Skill seperti itu tak ada dalam GGO, kesampingkan dunia ini. Tetapi di
dunia ini, imajinasi menjadi sumber segala hal. Tak hanya Subtilizer
yang menyadari hasil pertempuran saling tembak ini, Sinon juga harus
menyadarinya; itulah mengapa kedua peluru terus menerus saling
bertabrakan.
Kokang. Incar.
— Click.
Ketika jemari Sinon hendak menarik pelatuk, hanya timbul bunyi saja.
Isi peluru Hecate II hanya tujuh biji. Ia tak punya peluru cadangan.
Sebaliknya, Isi peluru Barrett XM500 adalah 10. Sisa dua peluru.
Sinon bisa melihat dengan jelas jika musuh tersenyum dingin dari
jarak 100 meter.
Hal tersebut membuatnya tak bisa lagi terbang lurus, ia mulai turun.
— Maaf.
Bang!!
Aku tak boleh menyerah. Aku harus yakin. Percaya pada diriku
sendiri. Percaya pada Hecate. Dan aku harus percaya pada dia yang
memiliki kalung ini.
“Go… oooo——!!“
“……… Kirito…”
***
“Ura… AAHHHHH!!”
“HAAAHHH!!“
Lebih mirip sebuah kutukan. Tak peduli berapa banyak luka yang ia
terima, berapa banyak rasa sakit yang dirasakan, ia tak akan kalah. Ia
tak bisa mati, ia bukannya tak terkalahkan, Leafa malah merasakan
sebuah siksaan.
Aku tak boleh kalah. Mereka hanya tigaribu orang. Aku bisa
mengatasinya seorang diri. Karena.... aku... adalah.... Adik
Perempuan..... «Black Swordsman» Kirito…
“… Huff… Huff…….”
“Urgh… Uraaaaaaagh!”
“Eeyah… AAAAAHHH!”
Tebasan pedang.
***
“Higa-kun, menghindar!!”
Huh?
Clang!
Itu bukan suara sebuah tembakan. Suara benda jatuh dari pintu
masuk diatas sana, lalu menghantam dahi Yanai.
Mata Yanai terbuka lebar ketika melihat keatas. Tangan kirinya yang
menggenggam tangga terpeleset.
“Whoa… Tunggu…”
“Hee… Heee!”
“……… Ah.”
“………. Um.”
Apa dia … mati? Tidak, sepertinya ia hanya mematahkan dua atau tiga
tulang … tidak, mungkin lima atau enam …
“Higa-kun… Hei, Higa-kun!! Apa kamu baik – baik saja?! Jawab aku,
hei!!“
“………. Ah, tidak, aku hanya terkejut … kau mampu membuat suara
berisik seperti itu, Rinko-senpai.”
“Ah, um…”
“Tidak, aku baik – baik saja kok! Hanya luka gores. Aku kan
melanjutkan operasi ini, tolong awasi monitor Kirito-kun, Senpai!!”
“Apa kamu serius tak apa?! Aku akan coba percaya, oke?! Jika kamu
menipuku aku tak akan memaafkanmu, oke?!”
“Nah… aku akan menuju monitor, dan jika gambarnya berubah aku
akan mengabarimu! Semoga berhasil, Higa-kun!!”
“Ah… Rin-Rinko-senpai.”
***
— Kirito-kun.
***
— Kirito.
***
— Onii-chan.
***
Bagian 5
Kirito.
“… Um, Kirigaya-kun.”
Tampaknya aku ketiduran di kelas lagi, aku bangun ketika kelas sudah
selesai.
“Ah… Maaf.”
Aku menjawab, lalu mengangkat tas milikku dari meja dan berdiri.
Kepalaku pusing.
(To be continued)
Catatan Pengarang
Nah, aku ingin membahas isi volume ini. Karena Gabriel, Vassago, dan
Critter telah menyusun rencana untuk memasukkan banyak sekali
pemain VRMMO dari Amerika, Korea, dan China kedalam Underworld
dan memulai pertempuran dengan Pasukan Kerajaan Manusia dan
pemain Jepang. Ketika aku membuat alur semacam ini dalam versi web
sepuluh tahun lalu, itu karena pada waktu itu suasana tidak kondusif
dalam dunia game online terhadap pemain asing, jadi kuharap kalian
semua bisa memahami setelah membacanya. Tetapi karena
kemampuan menulisku tidak bisa menggambarkan semua peristiwa itu,
aku malah menciptakan suatu suasana dimana kemarahan menjadi
penggerak utama musuh, aku benar – benar malu.
Kawahara Reki