Anda di halaman 1dari 392

Overlord Volume 4

The Lizardmen Heroes

Ditulis Oleh : Maruyama Kugane

Diilustrasikan oleh : So-bin

Versi Bahasa Indonesia dipersembahkan oleh,

Penerjemah : LKOC (Baka-Tsuki), Erythrina (Baka-Tsuki) & Silverhunter (Baka-Tsuki)

Editor : LKOC (Baka-Tsuki) & Silverhunter (Baka-Tsuki)

Pembuat PDF : Yuuki

Dilarang Keras memperjual belikan hasil karya ini atau mengkomersialisasikan karya ini
tanpa sepengetahuan Pemilik Hak Cipta secara Legal.

Buku ini semata-mata di buat untuk peminat seri ini dan mengembangkan minat
membaca bagi generasi muda di Indonesia.

Selamat Membaca ^_^


Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Prolog

Selamat datang kembali, Ainz-sama."

Kembali ke kamarnya sendiri setelah setengah bulan, kalimat Albedo


berikutnya menguras seluruh kekuatan dari dalam tubuh Ainz.

"Apakah anda ingin makan? Ataukah ingin mandi? Ataukah anda


menginginkan...saya?"

Untuk sesaat, Ainz mengira dia bisa melihat banyak bentuk hati yang
berterbangan di belakang tubuh Albedo.

"...Apa yang kamu lakukan."

"Saya sedang bermain menjadi pengantin baru, Ainz-sama. Saya dengar tidak
ada cara yang lebih baik selain menyambut seorang suami yang kembali setelah
keluar untuk bekerja dengan binatang peliharaannya seperti ini. Bagaimana?"

Dia akhirnya mengerti mengapa tak ada orang yang menyambutnya kembali
di permukaan kali ini. Pria yang tak pernah kencan sebelumnya ini, jangankan
menikah, baru saja ingin membalas dengan "Aku tidak tahu". tapi langsung
menelan kalimat itu. Harga dirinya sebagai seorang pria tidak membiarkannya
menunjukkan kelemahan. Disamping itu, bagaimana seseorang bisa menjawab
sebuah pertanyaan seperti 'Bagaimana'?

Meskipun dia tidak memiliki kepercayaan diri...mengapa tidak membalas


dengan sikap yang telah dia ketahui untuk respon jaminan sempurna.

"Itu sangat menarik, Albedo."

"Indah sekali!" senyum Albedo menunjukkan betapa gembiranya dia.

Diserang oleh senyuman Albedo yang menggoda, Ainz duduk pelan-pelan


dan mempersiapkan penanganan terhadap masalahnya.

Page | 1
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dia merasa seakan ada ular yang pelan-pelan merangkak di punggungnya.

Itu mungkin dikarenakan hasrat binatang yang terbersit di mata emas Albedo,
begitulah yang dirasakan Ainz. Jika Ainz ingin menjawab sambil bergurau "Aku
menginginkanmu", Albedo akan segera menggunakannya sebagai dalih untuk
menempel seperti binatang buas pemangsa daging. Entah bagaimana, kalimat
(Reverse Rape) "Pemerkosaan Terbalik" muncul di otaknya.

Nafsu Sexual Ainz resmi tidak ada, tapi sejumlah kecil yang tersisa masih bisa
diketahui dari aroma yang dikeluarkan Albedo. Hasratnya untuk tahu apa yang
akan terjadi selanjutnya dikarenakan rasa penasaran dan mengira tidak ada
bahaya yang akan terjadi.

Hentikan, dasar bodoh.

Itu bukan karena pengendalian diri yang kuat sehingga Ainz mengabaikan
perasaan Albedo, itu lebih karena dia pasrah dan mengatakan pada dirinya
bahwa itu tidak bisa dilakukan oleh seorang kerangka manusia.

Sebelum datang ke dunia ini, dia bercanda dengan mengubah pengaturan


Albedo menjadi "sangat jatuh cinta" kepadanya. Karena itu, dia merasa seakan
mengambil keuntungan dari perasaan Albedo seperti itu dengan demikian dia
tidak mampu mengambil satu langkah maju sekalipun untuk menerima perasaan
Albedo.

Tapi aku tidak bisa melakukan apapun terhadap sesuatu yang hilang dariku...
hubungan persaudaraan murni tidak akan mengalami kemajuan yang
lancar...Itulah kenapa aku takut untuk mengambil langkah selanjutnya.

Ini adalah pemikiran Ainz, yang tak pernah mengalami hubungan dengan
anggota dari lawan jenis sebelumnya.

Disamping itu, dari sudut pandang tertentu, NPC yang dibuat oleh teman-
temannya sudah seperti anak-anaknya. Menodai hal penting seperti itu akan
membuatnya merasa sangat canggung.

Aku bodoh sekali. Ini bukanlah yang harus aku pikirkan.

Page | 2
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Ah!"

Karena Albedo tiba-tiba mengeluarkan suaranya, cahaya di mata Ainz menjadi


lebih cerah.

"A.. Ada apa!? Albedo apa yang terjadi?"

"Maafkan saya. Seorang istri pengantin baru harus memakai pakaian tempur
terakhir (Telanjang hanya dengan Celemek saja) untuk menyambut suaminya."

Menyelesaikan kalimatnya, wajah merah Albedo melihat ke bawah pada


roknya, berkata:

"Dengan izin anda, saya akan langsung ganti."

Sambil mencuri pandangan sekilas pada Ainz, Albedo menambahkan suara


yang malu-malu namun masih bisa terdengar: "...di depan Ainz-sama.."

"...Ah, ya...um, yang benar saja...ha~~, Albedo berhentilah bercanda, dan mari
kita mulai rapat organisasi dan bertukar informasi."

"Siap, sesuai perintah anda."

Ainz memaksa diri untuk menempatkan usaha yang tak bisa dijelaskan dari
Albedo --- yang menyesal --- karena alasan yang tidak diketahui di belakang
otaknya dan duduk di kursinya. Ainz lalu melemparkan tiga tas kulit ke meja.
Menuju Albedo, yang sudah berubah dari pengantin baru kembali menjadi
sekretaris yang menakjubkan, Ainz berkata:

"Pertama, ambil mata uang yang diperoleh dari E-Rantel ini dan gunakan
untuk berbagai macam percobaan."

Tiga tas itu semuanya berbeda ukuran, dengan yang paling besar cukup
terlihat menggembung. Di dalamnya ada koin emas, perak dan tembaga yang
diperoleh Ainz hasil dari pekerjaan sebagai petualang.

"Sesuai perintah anda, uang ini akan digunakan untuk sistem pertahanan
Nazarick, begitu juga dengan percobaan untuk sistem summon bawahan."

Page | 3
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Pastikan sekali lagi apakah ini bisa atau tidak digunakan untuk memproduksi
gulungan magic dan item lain."

Emas yang diperoleh dari game YGGDRASIL tidak bisa digunakan untuk
membeli item, begitu juga digunakan untuk banyak hal lain: untuk menutupi
biaya administrasi untuk sistem pertahanan markas dan biaya untuk memanggil
pelayan secara otomatis dari level 30 atau yang lebih tinggi, sebagai media untuk
meluncurkan mantra tertentu, untuk membayar biaya produksi dari item dan
bahkan sebagai harga untuk membangkitkan NPC yang tewas.

Sudah dipastikan tidak ada masalah dengan koin emas YGGDRASIL di dunia
ini. Namun, mereka masih harus mencari tahu jika mata uang dunia ini bisa juga
digunakan untuk menutupi pengeluaran mereka, terutama jika memungkinkan
untuk menggunakan koin perak dan tembaga -- karena koin emas adalah satu-
satunya mata uang di YGGDRASIL.

Bukan berlebihan sama sekali untuk mengatakan bahwa percobaan ini bisa
berakibat kepada nasib Nazarick. Jika mata uang yang diperoleh di dunia ini bisa
digunakan dengan cara yang sama di YGGDRASIL, maka peraturan operasi di
masa depan akan terpengaruh, terutama mengenai atribut penting pada koin-
koin tersebut.

Tergantung situasinya, prioritas diberikan untuk memperoleh koin akan


meningkat. Di lain pihak, jika mata uang dunia ini tidak bisa digunakan, maka
uang di ruang harta akan menjadi garis hidup terakhir dan pengeluaran yang
tidak perlu akan dibatasi.

"Sekarang tentang Clementine---"

Mengatakan nama dari mayat wanita yang hilang, Ainz membuat wajah
seakan dia telah menggigit serangga.

Karena kesalahan Ainz, wanita yang telah mengetahui banyak informasi


berharga mungkin sudah dibangkitkan. Sensasi menggelisahkan bahwa dia
mungkin sudah menyebarkan informasi itu pelan-pelan terakumulasi.

Page | 4
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Jumlah kemungkinan dari musuh memang banyak, namaun informasi


mengenai mereka masih langka. Sebaliknya, informasi pihak ini sudah bocor.

Akan lebih baik jika target yang menerima informasi ini adalah anggota guild
yang asli, tapi... mengharapkan keberuntungan seperti itu hanyalah harapan
semata. Tindakan masa depan kita seharusnya diambil dengan lebih hati-hati.
Tetap saja, apa yang seharusnya dilakukan dengan identitas Momon?

Momon mungkin akan menjadi tersangka, tapi sayang juga untuk langsung
membuang identitas itu di tengah ketenarannya yang melambung. Fakta bahwa
Ainz dan Momon adalah orang yang sama seharusnya belum terbongkar.

Tidak ada pilihan lain selain beradaptasi pada perkembangan masa depan.

Tidak bisa memikirkan jawabannya, Ainz meletakkan subyek itu ke pinggir dan
menghindari pertanyaan sia-sia yang semakin menekan otaknya.

"Perintahkan Pandora's Actor untuk melemparkan salah satu pedang wanita


itu ke dalam penghancur di ruangan harta untuk melihat apa yang akan terjadi."

"Penghancur?"

Pertanyaan Albedo mengingatkan Ainz kepada nama asli dari mesin itu.

"Exchange Box. Seseorang dengan kemampuan Merchant bisa menerka nilai


dari item yang lebih tinggi. Perintahkan Pandora's Actor untuk mengeluarkan
Nearani-san untuk menggunakan kemampuan spesialnya."

Sambil melihat Albedo, yang mengisyaratkan pemahamannya dengan


merendahkan kepala, Ainz meletakkan perkamen-perkamen di meja.

"Ada hal lain. Ini adalah peta dunia yang aku dapatkan dari E-Rantel."

"Apakah ini... adalah itu?"

Albedo dengan lembut mengerutkan alisnya, alasannya sederhana. Peta ini


dibuat terlalu kasar.

Page | 5
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Aku mengerti rasa tidak puasmu. Hanya ini peta dari keadaan sekitar, ini
hanya menunjukkan satu porsi dari dunia ini. Terlebih lagi ukurannya tidak
konsistem dan banyak bangunan yang dibiarkan tanpa tanda."

Ada banyak contoh informasi yang Ainz peroleh dari presiden asosiasi magic
di E-Rantel yang tidak ditunjukkan di peta, seperti lokasi dari suku Centaurus di
padang rumput, manusia kalajengking di gurun, pegunungan negeri dwarf, dan
lain sebagainya... kesimpulannya, peta ini hanya berguna untuk manusia.

Reliabilitas dari peta yang mencurigakan itu sangat rendah, tapi peta yang
lebih baik akan menghabiskan uang dan waktu yang lebih banyak; dan tak ada
yang lebih baik lagi.

Ini adalah kalimat dari presiden guild Magician, Theo Rakesheer, yang sangat
dekat dengan Ainz, seharusnya itu benar.

Memperolah peta seperti itu sudah merupakan permintaan yang tidak


beralasan, seperti yang terlihat dari sikapnya.

"Saya mengerti. Kalau begitu saya akan membuat tiruan dan membagikannya
ke setiap Guardian Floor."

"Bagus sekali, sebelum itu biarkan aku menjelaskan."

Ainz menunjuk area tengah dimana detil menit tertulis di sekeliling area.

"Ini adalah E-Rantel, dan ini adalah Great Tomb of Nazarick."

Jari itu bergerak dari tengah menuju Timur Laut, di dekat hutan yang besar
yang mengelilingi Nazarick. Ini bisa diketahui dari medannya.

"Disini di daerah pegunungan Azellerisia, perbatasan antara Kerajaan Re-Estize


dan Kekaisaran Baharuth. Mulai dari ujung selatan dan terus mengelilingi
Pegunungan, area yang luas ini adalah hutan Tove. Dan diantara ujung paling
selatan dari pegunungan dan hutan Tove adalah sebuah sungai yang mengalir ke
danau yang berbentuk seperti sendok. Ainz menunjuk kepada bagian selatan dari
danau itu."

Page | 6
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Ini adalah Great Wetlands, lokasi dari desa manusia kadal (Lizardmen)"

Memastikan anggukan Albedo, Ainz melanjutkan penjelasannya.

"Yang berikutnya adalah penjelasan dari Presiden Guild Magician tentang


negara-negara sekitar. Di sebelah barat laut kerajaan adalah area dengan banyak
sekali daerah pegunungan dimana ras demi human membentuk konfederasi
Yagrande. Kita harus hati-hati terhadap lima atau mungkin tujuh kepala naga
yang bertindak sebagai perwakilan. Dan di sebelah barat daya adalah negara
yang dikenal dengan Kerajaan suci (Holy Kingdom). Ini digambar dengan tidak
karuan di peta, tapi batas negara itu dilindungi oleh sebuah dinding, sepuluh ribu
mil Dinding besar. Melindungi dari alam liar, dimana banyak demi-human yang
sering bertikai."

"Itu adalah tempat dimana Demiurge dikirimkan sebelumnya."

"Benar sekali . Di sisi lain dari alam liar itu adalah Slane Theocracy,
kemungkinan musuh yang harus berhati-hati menghadapi mereka."

"Apakah garis ini adalah perbatasan?"

Albedo menggunakan tangan seputih marmer untuk menunjuk garis yang


mengelilingi.

"Kelihatannya. Sejujurnya, perbatasan ini tidak bisa berkata banyak. Sangat


kasar. Lihat ini, Sebelah Timur laut dari Kekaisaran berdiri banyak negara.
Bersama mereka membentuk aliansi negara, mereka juga memasukkan kota-kota
demi human. Barat daya dari Kekaisaran ada banyak Negara yang membentuk
array raksasa Stela. Gua-gua yang tak terhitung jumlahnya menjadi rumah bagi
sekelompok manusia yang merawat Wyvern. Suku mereka tinggal disini."

Menyimpulkan kalimat Ainz, area ini mirip dengan Wulingyuan, tapi situasi
sebenarnya tidak jelas. TL Note : http://en.wikipedia.org/wiki/Wulingyuan

"Pengendara Wyvern?"

Page | 7
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Di dalam YGGDRASIL, naga terbang bisa dipanggil oleh mereka yang memiliki
job kavaleri yang telah sampai pada akhir level tiga puluh, dan ada bukti mirip di
dunia pengendara monster ini.

"Seperti ini...biasanya mereka bisa dikatakan sangat kuat. Namun, bagi


Nazarick mereka tidak berguna untuk diserang...dan di bawah ini, di timur danau
raksasa - kita sampai pada ujung peta."

Ainz menunjuk meja yang muncul di ujung peta.

"Ada negara disini yang disebut dengan Dragon King Country."

"Dragon?"

"Benar. Itu adalah negara yang dibuat oleh naga yang kuat di masa lalu.
Bangsawan Kerajaan negara ini juga mewarisi darah naga...entah itu benar atau
tidak masih diragukan....begitulah akhir penjelasan peta ini."

Jika itu adalah dunia dimana Ainz ketika bernama Satoru Suzuki, lapisan
lempengan emas mungkin adalah penipuan. Namun di dunia ini, kemungkinan
itu adalah kenyataan lebih tinggi.

"Kalau begitu Ainz-sama, negara-negara yang harus kita waspadai adalah


Slane Theocracy dan Konfederasi Yagrande?"

Ainz melipat tangannya dan mengeluarkan suara "Uhn".

Hingga pembicaraan tentang negara, dan karena saat ini tidak ada
penglihatan yang bisa dilakukan karena kurangnya informasi, terhadap respon ini
Albedo perlahan menundukkan kepalanya.

"Maafkan saya, negara ini sekarang juga harus menjadi faktor yang perlu
diwaspadai."

"..Benar. Meskipun negara ini bukan ancaman, mungkin juga untuk


mewaspadai keberadaan individu yang kuat."

Orang yang menggunakan item kelas dunia pada Shalltear, dan semacamnya.

Page | 8
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Meskipun kalimat ini tidak terucapkan, kelihatannya telah terkirim kepada


Albedo.

Ainz lalu dengan hormat menunjuk area selatan dan timur di luar peta.

"Menuju timur ada kota yang disebut (Sea City) kota laut, menuju selatan ada
kota lain yang dibuat oleh seseorang dengan nama (Eight Desire King) delapan
raja nafsu, itu adalah kota yang harus diwaspadai. Kota delapan raja nafsu...
adalah kota yang melayang di atas gurun."

"Kota melayang?"

"Ini hanyalah sebutan, dan mungkin saja tidak akurat, tapi ada kota metropolis
di bawah kota yang melayang itu. Seolah-oleh kota melayang itu bisa
menghasilkan air dalam jumlah yang tak terbatas, kota metropolis seluruhnya
dikelilingi oleh mantra magic, dengan seperti itu orang-orang tidak bisa
membayangkan jika kota itu berada di gurun."

Mata Albedo berubah beku, dan beberapa kalimat dibisikkan.

"Apakah anda ingin beberapa pelayan untuk melakukan operasi


reconnaissance?"

"Tidak perlu mengambil resiko seperti itu. Meskipun ada pengguna item kelas
dunia yang tiba disini, sebelum memahami kekuatan tempur mereka, diperlukan
juga untuk menghadapi mereka dengan senyuman...bagaimana kondisi
Shalltear?"

"Mengenai kebangkitan, fisiknya tidak ada masalah, kecuali..."

"Kalimatmu ragu-ragu. Apakah ada sesuatu yang akan membuatku marah?"

"Ah! Maaf sekali untuk ini. Sebenarnya secara mental dia agak terganggu."

"...Apakah efek dominasi mental masih ada? Bahkan dengan kebangkitan


setelah mati masih tidak bisa menyingkirkan efek dari item kelas dunia?"

Page | 9
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Tidak, bukan seperti itu.. karena menunjukkan sikap permusuhan dan


melawan Ainz-sama, jauh di dalam lubuk hatinya dia menganggap ini sebagai
dosa yang tak bisa dimaafkan."

Ainz bingung sebentar.

Itu seluruhnya adalah kesalah Ainz, Shalltear tidak melakukan kesalahan. Dia
sudah bilang berkali-kali.

"Maafkan kelancangan saya karena keberatan terhadap keputusan Ainz-


sama."

Ainz mengangguk kepada Albedo yang memiliki ekspresi tulus.

"Kurasa sebaiknya ada hukuman."

Api di lubang mata Ainz semakin gelap, dia membuka mulutnya, tapi langsung
menutupnya kembali karena orang di depannya masih ada yang ingin diucapkan.

"...[Wortel dan Batang] adalah ungkapan yang sangat terkenal. Jika Ainz ingin
mengeluarkan hukuman, maka rasa bersalah di hati Shalltear akan hilang, dengan
kata lain, tanpa hukuman, perasaan negatif di hatinya tidak akan hilang."

Jadi begitu, memang benar tidak ada hadiah tanpa adanya hukuman, kalian
berdua ada untuk alasan ini.

Mengenai bagian itu, sampai dimana hukuman yang harus dilakukan dan
sampai dimana maaf bisa diberikan, ini semua adalah keputusan Ainz. Jika
biasanya, semuanya hanya akan dimaafkan oleh Ainz.

Di lain pihak, meskipun sedikit sulit kepada Shalltear, tapi ini adalah peluang
bagus untuk mendidik.

"...Aku mengerti, mari kita berikan hukuman kepada Shalltear."

"Benar sekali, ini adalah yang terbaik, dan juga maafkan kelancangan saya."

"Apa yang kamu katakan. Dengan memberikan sudut pandang seperti itu
adalah yang aku butuhkan. Ketika aku kehabisan ide, mengajukan ide seperti

Page | 10
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

dirimu adalah apa yang seharusnya kamu lakuakn untuk tugas sebagai pengawas
Guardian Floor Nazarick."

"Terima kasih banyak!" Dengan pipi merah dan mata basah, kecantikan kelas
dunia itu menundukkan kepala kepada Ainz. Merasa malu dengan kalimatnya
yang menyentuh, Ainz melambaikan tangan membalasnya.

"Oleh karena itu, (kita) harus segera melakukan pekerjaannya. Masalah ini
akan kuserahkan padamu."

"Ya! Serahkan saja pada saya! Dalam ketidakhadiran Ainz-sama, saya akan
bertanggung jawab dan mengaturnya dengan benar."

Dalam kalimat itu, Ainz mendengar sedikit nada seorang istri yang bercampur
tapi dia mengabaikannya, karena kalimat Albedo belum selesai.

"Namun, Ainz-sama juga harus hati-hati, Pengguna item kelas dunia yang
mencuci otak Shalltear mungkin akan menyerang disini."

"kalau begitu!"

Kembali ke ruangan ini, Ainz mengeluarkan suara tidak senang untuk pertama
kalinya..

"Jika mereka kemari, mengusir mereka dengan mudah tidak bisa dilakukan.
Tenang saja, Albedo. Jika kita menemui penyerang yang tidak diketahui, aku akan
menganggap mundur sebagai prioritas, bahkan aku akan mempersiapkan para
pelayan sebagai perisai."

Ainz pelan-pelan melihat ke atap, membayangkan kehadiran alarm yang


seharusnya ada disana.

Pengguna item kelas dunia yang memusuhi, para pemain yang mungkin saja
ada atau tidak, dan sisa pemain dari masa lalu tentu saja tidak pasti akan muncul
sebagai musuh. Namun persoalan terhadap keselamatan seharusnya tidak
ditangani dengan ceroboh, oleh karena itu persiapan harus dibuat dengan
menganggap skenario terburuk.

Page | 11
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Pertimbangan pertama adalah sebelum identitas musuh yang sebenarnya


diketahui, operasi harus dilakukan serahasia mungkin. Namun, juga dibutuhkan
untuk menempatkan umpan untuk memancing mangsa... bagaimana skema
seperti itu harus dilaksanakan?"

Albedo sedikit merendahkan pandangan matanya, tapi dari reaksi ini Ainz
sudah mengantisipasi hasilnya.

"Laporan dari Cocytus masih belum diterima. Laporan Entoma masih dalam
jangkauan yang diduga, dan pertarungan dimulai lebih dekat dari tujuan, jadi
laporan disiapkan di awal."

"Jadi seperti itu...meskipun ini bukanlah hasil yang aku inginkan, hal terpenting
adalah apa yang bisa kita dapatkan darinya."

"Saya lega anda berpikir seperti itu."

"Bagus. Meskipun aku berharap untuk menuju kesana dan menyaksikannya


sendiri, sayangnya pekerjaan petualangku agak menumpuk dan aku tidak bisa
pergi. Namun aku masih berharap untuk mengetahui kondisi pertarungan, oleh
karena itu rekamlah video dari pertarungan antara lizardmen dan tentara dari
Great Tomb of Nazarick."

Page | 12
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Page | 13
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Chapter 1
Keberangkatan

Part 1

Pegunungan Azellerisia - Deretan pegunungan yang memisahkan Kekaisaran


Baharuth dan Kerajaan Re-Estize, yang juga berfungsi sebagai perbatasan negara.
Hutan Besar Tove menyelimuti lereng gunung bagian selatan dan di bagian utara
dari hutan ada danau yang sangat besar.

Danau yang sangat besar ini memiliki radius kurang lebih dua puluh kilometer,
dan berbentuk seperti labu yang terbalik, dibagi menjadi bagian atas danau dan
bagian bawah danau. Bagian atas danau relatif dalam, oleh karena itu makhluk-
makhluk besar berkumpul disana sementara bagian bawah danau dihuni oleh
makhluk-makhluk yang lebih kecil.

Di tepian selatan dari danau bagian bawah adalah area yang luas dimana
danau dan tanah basah bercampur satu sama lain. Banyak bangunan yang
dibangun di sana, dengan lusinan tonggak kayu yang menjadi pondasi masing-
masingnya. Sebuah pintu terbuka dari sisi salah satu rumah-rumah ini, dan
pemiliknya memasuki cahaya matahari.

Ras Demi-human yang dikenal dengan lizardmen (manusia kadal).

Lizardmen adalah makhluk dengan karakteristik antara manusia dan reptil.


Lebih spesifiknya, disamping kepala mereka yang tidak memiliki fitur manusia
pada dasarnya, mereka adalah kadal yang berdiri dengan dua kaki, dengan
tangan dan kaki yang terampil.

Mereka dianggap sebagai demi-human bersama goblin dan orc, dan tidak
memiliki peradaban seperti manusia, dengan gaya hidup yang termasuk bar-bar
bagi lainnya. Namun, hal itu juga bisa disangkal bahwa mereka memiliki
kebudayaan sendiri.

Page | 14
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Lizardmen Pria dewasa memiliki tinggi rata-rata 190 centimeter dan bangga
dengan otot mereka yang kuat, dengan berat 100 kg dengan sedikit lemak
tubuh.

Ekor reptil digunakan untuk menyeimbangkan badan tumbuh dari pinggang


mereka.

Evolusi menyebabkan mereka memiliki selaput kaki agar bisa dengan mudah
bergerak di tanah basah. Itu juga karena aktivitas tanah ini sedikit tidak
menyenangkan, tapi ini tidak masalah bagi gaya hidup mereka pada umumnya.

Sisik-sisik mereka yang berwarna hijau gelap dan abu-abu arang mirip dengan
buaya daripada kadal, dan sisik-sisik itu lebih keras daripada equipment
pertahanan tingkat rendah yang digunakan oleh manusia.

Ada lima jari di tangan mereka seperti manusia, tapi cakar yang pendek
tumbuh di ujungnya.

Senjata yang digenggam di kedua tangan pada dasarnya adalah item kuno.
Karena tidak mungkin bagi mereka menemukan Ore / bijih logam di tanah yang
basah, senjata mereka pada dasarnya adalah tombak yang dibuat dari cakar
binatang buas, atau mirip dengan senjata tumpul dengan batu yang diikat
padanya.

Langit yang berwarna biru cerah, matahari telah naik ke udara, dan sejumlah
kecil dari awan tipis dengan corak sisir di langit. Itu adalah cuaca yang baik
dengan deretan pegunungan di kejauhan yang bisa terlihat jelas.

Jarak pandangan dari lizardmen sangat luas, dan titik buta dari matahari bisa
terlihat meskipun tanpa menggerakkan kepala. Dia, Zaryusu Shasha,
memicingkan mata dan berjalan menuruni tangga dengan berirama.

sambil menggaruk sisik hitam yang menempel di dadanya.

Lizardmen memiliki kelas sosial yang ketat, dengan kepala suku sebagai
pemimpin suku. Posisi ini tidak diputuskan oleh darah, tapi dipilih oleh anggota

Page | 15
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

suku karena menjadi individu yang terkuat. Pemilihan kepala suku ini
berlangsung sekali setiap tahun.

Membantu pemipin suku adalah dewan tetua yang terdiri dari para lizardmen
tua. Dibawah mereka adalah kelas warrior, diikuti dengan lizardmen pria diikuti
oleh lizardmen umum laki-laki, lizardmen perempuan umumnya, dan pemuda
lizardmen. Masyarakat mereka terstruktur dengan cara ini.

Tentu saja, ada juga mereka yang tidak termasuk dalam kategori ini.

Pertama adalah druid, yang dipimpin oleh tetua druid. Mereka membantu
kehidupan suku melalui penggunaan penyembuh magic dan prakiraan cuaca
untuk memprediksi bahaya.

Selanjutnya adalah pemburu, yang peringkatnya terdiri dari ranger,


bertanggung jawab untuk memanen ikan dan berburu, tapi karena lizardmen
biasa juga akan membantu aspek ini, pekerjaan penting mereka adalah aktifitas
hutan.

Lizardmen adalah binatan omnivora, tapi makanan pokok mereka adalah


spesies ikan dengan panjang sekitar 80 centimeter, dan mereka tidak
mengkonsumsi banyak tumbuhan atau buah.

Meskipun begitu, para pemburu yang masuk ke dalam hutan biasanya


mencari kayu. Bagi lizardmen, tanah itu tidak aman, dan meskipun
mengumpulkan kayu dari hutan membutuhkan personel yang mumpuni.

Dengan begitu, mereka boleh membuat keputusan sendiri, tapi tetap saja di
dalam kewenangan area adalah kepala suku dan harus mematuhi perintah kepala
suku. Lizardmen karenanya memiliki masyarakat paternalistik yang jelas dengan
pembagian pekerjaan kasar dilakukan menurut jobnya. Namun, ada juga mereka
yang diluar kewenangan daerah dari kepala suku.

Mereka adalah para penjelajah atau traveler.

Page | 16
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Mendengar traveler akan memicu kesan orang asing, tapi ini tidak mungkin
dalam masyarakat lizardmen. Lizardmen memiliki masyarakat tertutup. dan situasi
dimana orang luar diterima di dalam suku adalah hal yang sangat langka.

Jadi, siapa para traveler ini?

Mereka adalah lizardmen yang ingin melihat dunia luar.

Pada dasarnya, setidaknya ada hal drastis yang terjadi seperti kurangnya
bahan pangan, lizardmen tidak akan meninggalkan kampung halaman mereka.
Namun, ada peluang kecil bahwa lizardmen yang ingin melihat dunia luar akan
muncul.

Ketika traveler memutuskan untuk meninggalkan sukunya, mereka akan


memiliki tanda khusus yang menempel di dada mereka. Ini adalah bukti bahwa
mereka meninggalkan wewenang daerah dari kendali suku ketika
meninggalkannya.

Kebanyakan dari mereka yang meninggalkan suku tak pernah kembali, tewas
ketika dalam perjalanan, menemukan tempat baru yang bisa disebut rumah, atau
menemui nasib lain...tapi dalam kesempatan langka, mereka akan kembali ke
kampung mereka setelah melihat dunia.

Traveler yang kembali dinilai tinggi karena level pengetahuan yang mereka
kumpulkan. Meskipun mereka adalah individu yang terpisah dari kekuatan hirarki,
mereka masih menonjol dalam suku.

Ada beberapa dari mereka yang menjaga jarak dari Zaryusu karena hormat,
tapi ketenarannya lebih hebat dari itu. Bukan karena dia adalah seorang traveler.
Alasannya adalah...

Ketika turun dari tangga yang paling bawah ke permukaan tanah basah,
senjata favoritnya disarungkan pada pinggang bergesekan dengan sisiknya,
membuat suara klik.

Itu adalah pedang biru dan putih dengan kilauan yang redup. Bentuknya
sedikit aneh, pedang dan pegangannya jadi satu, mirip dengan garpu bergigi

Page | 17
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

tiga. Dari bagian pegangan menjadi semakin tipis, sampai setipis keras pada
ujung pisaunya.

Tak ada lizardmen yang tidak tahu senjata ini. Seluruh suku lizardmen di
sekeliling menganggapnya sebagai salah satu item magic yang berharga: Frost
Pain.

Ini adalah alasan dibalik ketenaran hebat Zaryusu.

Zaryusu mulai bergerak.

Dia memiliki dua tempat tujuan. Hadiah yang dia ingin berikan kepada salah
satu tujuan itu saat ini dibawa di punggungnya.

Itu adalah salah satu ikan terbesar yang berfungsi sebagai makanan pokok
dari lizardmen. Berjalan dengan membawa empat ikan ini di punggungnya, bau
yang masuk ke hidung tidak membuatnya tidak nyaman bagi Zaryusu.
Sebaliknya, itu adalah bau yang membuatnya merasa lapar.

Nafsu lapar yang besar. Setelah mengeluarkan angin dari hidungnya berkali-
kali, dia menyingkirkan nafsu ini. Seperti itu, contoh cara jalan Zaryusu tanpa
berhenti menyusuri desa suku Green Claw (Cakar Hijau).

Anak-anak, yang masih memiliki sisik cerah, berlarian dan berteriak 'sha sha'
dalam tawanya, tapi berhenti ketika mengetahui obyek di punggung Zaryusu.
Anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan yang sehat menatap Zaryusu
dari balik bayangan rumah-rumah mereka -- tidak , itu karena ikan tersebut
mereka berkumpul. Mulut mereka sedikit terbuka, bahkan mengeluarkan air liur.
Mereka tetap menjaga jarak dari Zaryusu, tapi tatapan mereka masih terkunci,
dengan tatapan seperti anak-anak yang menginginkan cemilan.

Zaryusu tersenyum kecut dan pura-pura tidak mengetahuinya saat dia terus
berjalan. Dia sudah memutuskan untuk siapa dia akan memberikannya. Memang
disesali, tapi ikan-ikan itu bukan untuk anak-anak tersebut.

Page | 18
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Tatapan anak-anak tersebut bukan karena lapar -- sesuatu yang tidak


mungkin terjadi dari beberapa tahun yang lalu. Ini memberikan perasaan gembira
bagi Zaryusu.

Dengan punggung menghadapi tatapan yang segan, dia melewati area


permukiman dan tiba di gubuk yang menjadi tujuannya.

Area ini tidak tersambung dengan desa. Sedikit jauh, dan menjadi berbeda
dengan tanah basah yang merupakan kedalaman umum dari danau. Gubuk ini,
lebih kuat dari yang terlihat, dibangun dengan batas yang halus dan lebih lebar
dalam ukurannya daripada rumah Zaryusu.

Anehnya adalah seperti miring. Karena alasan inilah, sekitar separuh dari
rumah itu terendam dalam air. Tidak roboh karena rusak, tapi memang dibangun
dengan maksud seperti itu.

Dengan mendesah, Zaryusu semakin dekat dengan rumah itu sambil


membuat suara air yang terdengar.

Suara pujian bisa terdengar dari dalam gubuk, mungkin dikarenakan bau dari
ikan-ikan.

Dengan suara mencicit, kepala ular dengan sisik coklat dan pupil mata yang
berwarna amber (kuning sawo) muncul dari jendela. Setelah memastikan itu
adalah Zaryusu, leher yang memanjang dan genit itu berputar di sekelilingnya.

"Bagus, bagus."

Dengan gerakan tangan yang terbiasa, Zaryusu mengelus tubuh ular tersebut.
Ular itu dengan nyaman memicingkan mata menggunakan membran pelindung
matanya. Zaryusu juga mengira bahwa kulit ular yang bersisik terasa tidak apa.

Makhluk ini adalah binatang peliharaan Zaryusu, disebut Rororo.

Karena Rororo dirawat dari kecil, dia seakan mengerti bahasa Zaryusu.

"Rororo, aku membawakan makanan, jadilah anak baik dan makan ini okay?"

Page | 19
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Zaryusu melemparkan ikan yang dibawa melalui jendela. 'Dang' dan 'Pluck'
bisa terdengar dari dalam.

"Aku benar-benar ingin tinggal dan main, tapi sekarang ini aku harus
mendatangi ikan-ikannya. Sampai jumpa nanti."

Ular itu mungkin mengerti isi pembicaraan, dan mengeluarkan suara segan
dan pelan-pelan melepaskan Zaryusu sebelum kembali ke dalam rumah. Setelah
itu, suara kunyaan bisa terdengar dari dalam.

Setelah memastikan Rororo dalam keadaan sehat, menurut sikap semangat


makannya, Zaryusu meninggalkan gubuk.

Tujuan Zaryusu setelah dari gubuk adalah ke danau, yang mana cukup jauh
dari desa.

Zaryusu tanpa suara mendengus menyusuri hutan. Berenang di air seharusnya


lebih cepat, tapi kekhawatirannya akan 'apakah ada masalah atau tidak di tanah'
telah membuat kebiasaannya mengawasi jalan darah. Hanya saja pepohonan
akan menghalangi pandangannya sambil berjalan, oleh karena itu Zaryusu juga
bisa menganggapnya masalah yang memakan sedikit konsentrasinya.

Akhirnya dia bisa melihat tujuannya dari celah pepohonan. Zaryusu


mengeluarkan helaan nafas lega karena tak ada rintangan yang muncul di jalan.
Dengan hanya jarak sisa yang pendek untuk bepergian melewati hutan, Zaryusu
mempercepat langkahnya.

Dahan-dahan pohon yang menabraknya didorong ke pinggir seperti seorang


penyelam di air, Zaryusu melebarkan matanya terkejut. Ini bukan karena dia
melihat figur punggung dari orang yang tidak dia sangka akan bertemu.

Orang itu mirip dengan Zaryusu: lizardmen dengan sisik hitam.

"Kakak..."

"...Oh, itu kamu."

Page | 20
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

lizardmen dengan sisik hitam memutar kepalanya dan melihat Zaryusu


dengan sambutan. Lizardmen ini adalah kepala suku dari suku cakar hijau; Kakak
dari Zaryusu yaitu Shasuryu.

Dia memenangkan kompetisi sebagai kepala dua kali berturut-turut dan


memperoleh posisinya tanpa harus bertarung tahun ini. Tubuhnya memang besar
menakjukan. Ketika dia berdiri di samping Zaryusu, yang merupakan tinggi rata-
rata, dia membuat Zaryusu kelihatan kecil.

Ada sebuah luka lama yang panjang dan putih di sisik hitamnya. Terlihat
seperti petir yang menembus awan gelap.

Orang ini membawa pedang besar di punggungnya, tingginya hampir dua


meter dan badan yang besar dan rata-rata. Pedang baja -- adalah bukti menjadi
kepala suku -- memiliki magic yang meningkatkan ketajamannya dan
mencegahnya berkarat.

Zaryusu dan kakaknya berdiri berdampingan di tepi danau.

"Apa yang kamu lakukan disini."

"...Kakak, seharusnya itu bukan ucapanmu, tapi aku, Ini bukan tempat bagi
kepala suku untuk dikunjungi secara pribadi."

"Muu-"

Kehilangan kata-kata Shasuryu menggumamkan kalimat yang sering didengar


darinya, lalu berputar untuk melihat danau di depannya.

Batang yang memanjang dari dalam danau, mengelilingi area. Diletakkan


dengan hati-hati, ada jaring yang bagus diantara batang-batang itu. Tujuan
mereka sangat jelas dengan sekali lihat.

Itu adalah ladang ikan.

"Jangan-jangan... mencuri makanan?"

Page | 21
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Mendengar ucapan Zaryusu, ekor Shasuryu melompat dan menepuk tanah


dengan suara keras.

"Muu, tidak mungkin itu terjadi. Aku hanya kemari untuk memeriksa kondisi
peternakan."

"..."

"Adik, apakah kamu melihat kakakmu ini seperti itu?"

Menyelesaikan kalimatnya dengan intonasi yang kuat, Shasuryu


menggerakkan satu kaki ke depan. Tekanan yang dia berikan terasa seperti
dinding yang menekan Zaryusu. Bahkan Zaryusu, yang merupakan traveler yang
berpengalaman dan veteran pada banyak pertarungan, merasakan keinginan
untuk mundur beberapa langkah.

Namun, dia memiliki alasan yang sempurna untuk membantah.

"Jika hanya untuk memeriksa kondisi perkembangbiakan, berarti kakak tidak


menginginkan mereka. Sayang sekali, kakak. Jika mereka dikembangbiakkan
dengan baik, aku berpikir untuk memberikan kepadamu beberapa diantaranya."

"Muu-"

Bunyi gedebuk pun berhenti, dan ekor itu terlihat kecewa.

"Baunya harum juga. Mereka menjadi sangat gemuk karena nutrisi yang tiap
hari diberikan, bahkan lebih gemuk dari ikan hasil perburuan."

"Oh-"

"Jika kamu menyimpan mereka di mulutmu, cairan yang enak akan mengalir
keluar. Menggigitnya juga akan terlihat meleleh di mulut."

"Muuu-"

Sekali lagi ekor itu memberikan suara gedebuk, bahkan lebih intens dari
sebelumnya.

Page | 22
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Separuh perhatian Zaryusu tertuju pada ekor itu, separuh lagi tertuju pada
sikap menggoda kakaknya.

"Kakak ipar juga menyebutkan ini sebelumnya. Ekor kakak itu terlalu jujur."

"Apa? Orang menakutkan itu, mengolok-olok suaminya sendiri. Coba katakan


sekali lagi, bagian mana yang terlihat jujur?"

Saat memandang kakaknya yang menjawab sambil melihat bahu pada ekor
yang diam itu, Zaryusu sejenak kalah dan tak tahu harus berkata apa, sebelum
menjawab dengan samar-samar 'benar'.

"Huh. Orang mengerikan itu.. Jika kamu memiliki wanita...maka kamu akan
mengerti bagaimana perasaanku sekarang."

"Aku tidak akan bisa menikah."

"Huh, omong kosong. Apakah karena tanda itu? Kamu sebaiknya


mengabaikan apapun yang dikatakan oleh para tetua. Berkata bahwa tidak ada
wanita di desa ini yang akan menemukan daya tarikmu memang
menjengkelkan...bahkan seseorang dengan ekor yang indah akan menerimamu."

Lizardmen menyimpan nutrisi mereka di ekor, oleh karena itu memiliki ekor
yang tebal adalah faktor kunci yang penting bagi lawan jenis. Di masa lalu,
Zaryusu akan memilih wanita yang memiliki ekor yang tebal. Namun, Zaryusu
yang sudah dewasa, yang sekarang memahami dunia, tidak akan memilih seperti
itu.

"Berbicara mengenai situasi desa sekarang, aku tidak ingin wanita yang
memiliki ekor yang tebal. Jika aku menggunakan ekor sebagai kriteria, aku akan
memilih wanita dengan ekor tebal. Secara pribadi, aku rasa yang seperti kakak
ipar juga tidak apa."

"Tentu saja tidak apa bagi orang dengan kepribadian sepertimu...kecuali,


jangan berani macam-macam. Aku tidak ingin membabat orang hanya karena
urusan bodoh. Ngomong-ngomong, kamu juga harus menyadari sakitnya ketika
sudah menikah. Tidak adil hanya aku yang merasakannya."

Page | 23
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Hey, hey, kakak...aku akan bilang kakak ipar lho."

"Ugh.... ini benar-benar luka akibat pernikahan. Bahkan aku, kakakmu dan
kepala suku, bisa diancam."

Tawa lepas terdengar di tepian danau.

Setelah tawa berhenti, Shasuryu melihat ikan-ikan di danau saat dia


mengutarakan kekecewaannya.

"Tapi jujur saja? Memang hebat; Kamu..."

Zaryusu datang untuk menyelamatkan kakaknya yang terdiam.

"Maksudmu ladang pengembangbiakan?"

"Benar, benar, itu maksudku. Di masa lalu suku, kita tidak pernah memiliki
individu yang akan melakukan hal seperti itu, semakin banyak orang yang iri
dengan penampilan ikanmu dan meniru caramu."

"Itu semua berkat kakak. Aku tahu kakak telah mengatakan banyak hal
tentangku kepada setiap orang."

"Adik, bicara kepada banyak orang tentang kenyataan tidak seberapa. Hal
semacam itu hanyalah sebuah anekdot. Jika bukan karena kerja kerasmu dalam
merawat ikan seenak itu dari ladang peternakan, ucapan itu tidak akan ada
gunanya."

Ladang peternakan pertama terus-terusan gagal. Ini memang sudah diduga,


karena mereka membangun hanya berdasarkan kesan dari pembicaraan selama
perjalanan. Hanya membuat pagar saja menemui berbagai macam kendala.
Setelah mencoba trial dan error selama satu tahun, meskipun danau ikan sudah
dibuat, masih ada pekerjaan lebih banyak untuk dilakukan.

Ikan tidak bisa ditinggal begitu saja tanpa dirawat. Perlu mendapatkan
makanan ikan.

Page | 24
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Ikan di danau ikan berkali-kali mati ketika melakukan percobaan dengan


berbagai macam makanan untuk mengetahui makanan apa yang terbaik. Ada
banyak hal di sekeliling jaring yang dirusak oleh monster, membuat ikan-ikan itu
bebas.

Ada beberapa yang mengkritiknya di belakang karena 'memperlakukan ikan


yang ditangkap untuk makanan sebagai mainan'. Ada juga mereka yang
mengatakan bahwa dia hanya orang bodoh. Namun, hasil dari kerja kerasnya
membuahkan sesuatu.

Bayangan dari ikan yang besar-besar dan berenang terpantul pada


permukaan danau. Dibandingkan dengan ukuran ikan yang diburu, mereka
termasuk kategori yang besar, dan tak ada lizardmen yang akan percaya bahwa
ikan-ikan ini adalah mereka yang dirawat dari lahir, selain kakak Zaryusu dan
kakak iparnya.

"...Benar-benar menakjubkan, adik."

Melihat pemandangan yang sama, kakak Zaryusu mengatakan ini dengan


suara rendah di waktu yang sama. Kalimatnya dipenuhi dengan emosi.

"Ini juga berkat kakak."

Adik yang menjawab juga menyampaikan emosi di nadanya.

"Huh, apa yang sudah kulakukan?"

Sebenarnya, si kakak - Shasuryu tidak melakukan apapun. Namun, itu hanya


posisi resmi.

Ketika masa dimana kesehatan ikan menurun, para priest tiba-tiba muncul
disini. Ketika mengumpulkan material untuk membangun sebuah pagar, akan
banyak individu yang datang membantu. Ketika ikan yang ditangkap dipisahkan
dan dibagi, ada ikan yang hidup. Ditambah lagi, ada juga buah-buahan yang
dibawa kembali oleh para pemburu untuk digunakan sebagai makanan ikan.

Page | 25
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Mereka yang datang untuk membantu itu menolak untuk membuka siapa
yang menyuruh mereka. Namun, bahkan orang yang bodoh sekalipun akan
menyadari siapa dalangnya, meskipun orang itu tetap tidak ingin membukan
nama.

Karena tidak benar bagi seorang kepala suku untuk membantu traveler, yang
keluar dari hirarki suku.

"kakak, tunggu mereka tumbuh sedikit lagi, maka aku akan memberikan
beberapa ke tempatmu."

"Hum. Aku akan sangat menantikannya."

Berputar, Shasuryu mengambil langkah menjauhi tempat tersebut, lalu


berkata dengan lirih.

"Maafkan aku."

"..Apa yang kamu katakan, kakak. Kakak tidak melakukan hal yang salah."

Itu adalah kalimat yang mungkin atau tidak terdengar. Zaryusu hanya melihat
tanpa bicara kepada punggung figur Shasuryu yang menjauh dari danau.

Setelah memastikan kondisi danau ikan dan kembali ke desa, Zaryusu


merasakan perasaan aneh, dan melihat ke arah langit, namun tidak ada sesuatu
yang luar biasa di atas sana. Seluruh langit masih biru, dengan lapisan tipis awan
di pegunungan utara.

Itu adalah pemandangan yang biasanya.

Tidak ada yang berubah. Saat dia menyingkirkan salah duga, sebuah lapisan
awan yang aneh muncul dari tengah langit.

Di waktu yang sama, awan hitam yang menghalangi sinar matahari tiba-tiba
muncul di tengah-tengah desa. Itu adalah awan hujan yang tebal dan membuat
bayangan di seluruh desa.

Semuanya terkejut dan melihat ke langit.

Page | 26
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Druid telah berkata bahwa hanya akan ada langit yang cerah di sepanjang
hari. Priest membuat prakiraan cuaca dengan menggunakan magic dan
pengetahuan mereka yang bertahun-tahun yang terkumpul melalui pengalaman,
oleh karena itu keakuratan prediksi mereka sangat tinggi. Jadi, apapun yang tidak
diprediksi akan datang mengejutkan bagi semua orang.

Namun, wujud yang paling aneh adalah tidak ada awan hujan selain dari awan
gelap yang menutupi desa. Sederhananya, seakan ada orang yang memanggil
awan-awan itu dan meletakkannya di atas desa.

Selanjutnya wujud aneh lainnya mulai muncul.

Sementara awan berputar dengan desa sebagai titik tengahnya, awan-awan


itu juga membesar dengan jarak yang tetap. Seakan langit yang berada di
tengahnya diserang oleh momentum mengerikan dari awan gelap yang
menandakan bahaya.

Warrior di seluruh desa berkumpul karena ada tanda bahaya. Anak-anak lekas
dengan terburu-buru masuk rumah mereka. Zaryusu membungkuk, memeriksa
sekitar sambil meraih Frost Pain.

Awan gelap itu benar-benar menutupi desa, dan langit biru yang masih bisa
dilihat di kejauhan. Seakan awan gelap itu menargetkan desa ini.

Dari sini, keributan muncul di tengah desa. Angin membawa suara bernada
tinggi yang dihasilkan oleh pita suara lizardmen.

Suara itu adalah sebuah peringatan bahaya, yang disuarakan karena ada
musuh yang hebat dan menyarankan yang lainnya untuk evakuasi menurut
situasinya.

Zaryusu yang mendengar suara ini langsung meluncur di tanah basah dengan
kecepatan yang cepat bagi seorang lizardmen.

Lari. lari. teruslah berlari.

Page | 27
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Bergerak di tanah basah adalah hal yang sulit, membutuhkan ekor untuk
bertindak sebagai penyeimbang. Dengan kecepatan yang tidak bisa diraih oleh
manusia -- meskipun kaki lizardmen lebih cocok untuk keadaan ini -- Zaryusu
tiba di sumber bahaya.

Di tempat itu, Shasuryu dan para warrior suku membentuk formasi melingkar,
menatap pusat desa.

Mengikuti garis tatapan mereka, Zaryusu juga menatap di tempat yang sama.

Mata semua orang tertuju kepada monster yang terlihat seperti dibuat dari
kabut gelap.

Di dalam kabut gelap, wajah-wajah mengerikan dalam banyak jumlahnya


muncul lalu menghilang. Meskipun wajah-wajah dari berbagai ras muncul, satu
hal yang sama dari mereka adalah ekspresi kesakitan.

Terbawa oleh angin itu adalah suara sesenggukan, kebencian, ratapan


kesakitan, dan nafas sekarang yang bersatu membentuk paduan suara.

Dengan punggung yang beku dari kebencian yang berkumpul, Zaryusu


gemetar ketakutan.

..Tidak baik... kita seharusnya membiarkan orang-orang disini keluar,


meninggalkan kakak dan aku untuk menghadapi ini, tapi jika itu masalahnya...

lizardmen di sekeliling adalah seluruh elit warrior suku, tapi musuh adalah
salah satu yang sangat ditakuti oleh Zaryusu; undead yang kuat. Di dalam situasi
ini, hanya ada dua orang yang bisa memberikan perlawanan yaitu Zaryusu dan
kakaknya. Meskipun yang lebih penting lagi, Zaryusu tahu bahwa undead ini
memiliki kemampuan spesial.

Mengalihkan sedikit perhatiannya, dia tahu bahwa mayoritas lizardmen yang


hadir mengambil nafas pendek dan tajam, seakan mereka ketakutan seperti
anak-anak -- meskipun semuanya adalah kelas warrior.

Monster yang berdiri di pusat desa tidak membuat gerakan.

Page | 28
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Setelah beberapa waktu terlewat, sambil mempertahankan suasana tegang


dan waspada bahwa hanya sedikit gangguan akan memicu eskalasi keadaan
menjadi pertempuran sengit, warrior itu pelan-pelan memperpendek jarak.
Mereka menahan stres mental dan bergerak.

Dengan menggunakan penglihatannya untuk memastikan Shasuryu telah


menghunus pedangnya, Zaryusu juga diam-diam mengambil mempersiapkan
senjatanya. Jika ini akan menjadi pertarungan, dia bermaksud untuk mengirimkan
serangan tiba-tiba yang lebih cepat dari siapapun.

Perlu memberitahu kemampuan spesial dari orang itu kepada yang lainnya,
oleh karena itu, aku tidak bisa bertindak gegabah.

Tekanan di udara semakin tebal. Tiba-tiba, suara kebencian itu berhenti.

Suara yang dikeluarkan oleh monster itu tercampur, membentuk sebuah suara
yang berbeda dari sumpah serapan sebelumnya. Sekarang memiliki arti yang
jelas:

"Dengar baik-baik. Aku adalah penyampai pesan dari Yang Mulia dan datang
kemari untuk mengumumkan titahnya..."

Semuanya saling melihat satu sama lain. Hanya Zaryusu dan Shasuryu tidak
melepaskan tatapannya.

"Hadapilah hukuman matimu, Yang Mulia telah mengirimkan bala tentaranya


untuk menghabisi kalian. Dengan kelonggaran yang diberikan olehnya, dia telah
mengabulkan kalian makhluk mortal waktu untuk mempersiapkan perlawanan.
Delapan hari dari sekarang, suku lizardmen di danau ini akan menjadi
pengorbanan kedua."

Zaryusu meringis, menunjukkan gigi-gigi yang tajam dan mengeluarkan suara


intimidasi.

"Lawanlah dengan keras kepala, makhluk mortal. Biarkan Yang Mulai


menikmati kematianmu."

Page | 29
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Seperti asap yang terus berubah bentuk, monster itu juga perlahan-lahan
berubah bentuk dan mengambang di langit.

"Jangan lupa. Delapan Hari."

Seakan tidak ada rintangan, dia terbang di langit menuju hutan, dengan
kepergian figur punggungnya yang disaksikan oleh banyak lizardmen. Zaryusu
dan Shasuryu diam-diam melihat ke langit jauh.

Part 2

Gubuk terbesar di dalam desa - Aula untuk Berkumpul - sangat jarang


digunakan. Pemimpin klan memiliki otoritas untuk semua urusan dan berkumpul
hanya terjadi sekali ketika bulan biru. Tidak ada nilai sebenarnya memiliki gubuk
itu, tapi hari ini di dalam gubuk dipenuhi dengan keributan yang menegangkan.

Banyak lizardmen yang berkumpul, menyebabkan ruang gubuk yang luas


menjadi sempit dan gerah: warrior, druid, hunter dan dewan tetua serta Zaryusu,
yang merupakan traveler. Semuanya duduk bersila, menghadap Shasuryu.

Bertindak sebagai pemimpin klan, memutuskan untuk memulai rapat dan


yang pertama bicara adalah tetua druid.

Wanita lizardmen tua itu ditutupi oleh warna putih, menunjukkan gambaran
yang fantastis. Meskipun simbol-simbol itu memiliki banyak arti, makna mereka
tidak diketahui oleh Zaryusu.

"Kalian semua ingat awan hitam yang menutupi langit? Itu adalah magic. Dari
yang aku tahu, ada dua mantra untuk memanipulasi cuaca. Satu disebut [Control
Weather], magic tingkat 6. Kita bisa dengan aman mengeluarkan magic itu
karena itu adalah mantra di ranah legenda. Yang lainnya adalah magic tingkat 4
yang disebut [Control Cloud]. Ini juga adalah mantra yang hanya bisa digunakan
oleh magic caster yang kuat. Kita bodoh jika melawan musuh seperti itu."

Page | 30
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Di belakang Tetua Druid, yang memakai pakaian sama dengan druid itu
mengangguk setuju.

Meskipun Zaryusu mengerti seberapa kuatnya magic tingkat 4 itu, lizardmen


lain tidak tahu dan suara keraguan mereka memenuhi sekeliling.

Tidak yakin bagaimana menjelaskannya, Tetua Druit menunjukkan ekspresi


bingung sebelum menunjuk kepada seorang lizardmen. Yang ditunjuk juga
menunjukkan ekspresi bingung, menunjuk dirinya pula.

"Ya, kamu. apakah kamu bisa mengalahkanku?"

Lizardmen perlahan menggelengkan kepala.

Dia mungkin bisa melawan jika kedua pihak menggunakan senjata, tapi jika
kamu memasukkan magic, peluang menang sangat rendah. Atau lebih tepatnya,
hampir tidak mungkin untuk hanya seorang warrior bisa menang.

"namun, bahkan aku hanya bisa menggunakan mantra tingkat 2."

"Jadi yang kamu katakan, dia seharusnya lebih kuat dua kali lipat darimu?"

Menghadapi pertanyaan bodoh ini, Tetua Druid menghela nafas dan


menggelengkan kepala.

"Tidak sesederhana itu. Menghadapi magic tingkat 4, bahkan Pemimpin Klan


kita akan dengan mudah dibunuh."

"Meskipun itu tidak multak" ditambahkan oleh spekulasi dari Tetua Druid lalu
menutup mulutnya.

Akhirnya memahai terror dari magic tingkat 4, ruangan itu menjadi hening.
Saat ini, Shasuryu mulai bicara.

"Pada akhirnya, apa yang ingin dikatakan oleh tetua druid adalah.."

"Kabur adalah tindakan yang terbaik. Meskipun kita melawan, tidak mungkin
bisa menang."

Page | 31
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Apa yang kamu katakan!"

Mengikuti suara raungan yang keras dan rendah, Lizardmen yang tinggi
berdiri. Dia memiliki postur yang mirip dengan Shasuryu dan merupakan kepala
Warrior.

"Kabur tanpa melawan! Kabur ketika menghadapi level bahaya seperti itu
tidak bisa ditolerir."

"Ada apa dengan kepalamu?! Sudah terlambat jika kita mulai melawan!"

Tetua Druid menatap dan berdiri tergopoh-gopoh, berhadapan dengan


kepala Warrior. Kedua orang itu tampaknya marah dan membuat suara
mengancam. Saat ketika ketakutan setiap orang meningkat, sebuah suara dingin
terdengar.

"...Sudah cukup."

Dengan wajah seperti bangun dengan air dingin, keduanya menoleh ke arah
Shasuryu dan duduk keduanya meminta maaf.

"Kepala Hunter, mari dengar sudut pandangmu."

"....Pendapat Tetua Druid dan Kepala Warrior keduanya bisa dimengerti,


mereka memang masuk akal."

Untuk menjawab pertanyaan Shasuryu lizardmen kurus membuka mulut.


Meskipun dia kelihatannya kecil ukurannya, dia tidak kekurangan otot, tapi lebih
ototnya sangat tertutup rapat.

"Itulah kenapa karena masih ada waktu. Kita harus menelaah situasinya. Jika
benar, mereka akan mengirim tentara. Mereka pasti akan memiliki tanda-tanda
bangunan untuk markas nantinya dan sebagainya, oleh karena itu kita harus
mengawasi dulu dan memutuskannya setelah itu."

Tanpa informasi apapun, mengatakan hal ini atau itu tidak akan ada gunanya.
Beberapa orang menyatakan persetujuan.

Page | 32
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Tetua."

"Tidak ada banyak hal yang bisa dikatakan, seluruh pendapat adalah benar.
Yang tersisa adalah keputusan dari Ketua klan."

"Muu.."

Pandangannya berkeliling, Shasuryu bertemu dengan mata Zaryusu, yang


sedang duduk diantara kerumunan, dan memberikan anggukan.. Zaryusu merasa
seakan mendapatkan dorongan lembut di punggungnya - apakah jalan di depan
adalah bahaya atau tidak diketahui - tetap saja, dia mengangkat tangan untuk
menunjukkan dia juga mempunyai suatu ide.

"Ketua Klan, tolong biarkan aku bicara."

Kali ini, fokus dari seluruh lizardmen berkumpul kepada Zaryusu. Kebanyakan
dari mereka menunjukkan ekspresi memberi harapan, tapi lainnya menunjukkan
ketidak puasan.

"Ini bukan tempat bagi 'traveler' untuk bicara. Kamu seharusnya bersyukur
kami sudah memperbolehkanmu datang," seorang anggota dewa Tetua bersuara,
"Turun seka..."

Bam! Suara ekor yang memukul lantai, membelah ucapan tetua seperti pisau
tajam.

"Diam."

Memberikan getaran bahaya, suara Shasuryu membawa nada parau yang


membuat lizardmen bergidik, suasana di ruangan itu memuncak dan atmosfir
yang semakin panas dari sebelumnya yang dingin.

Pada atmosfir ini, seorang Tetua membuka mulutnya tanpa memperhatikan


orang-orang disekitarnya yang memperingatkan dia "Jangan melakukan hal-hal
yang tidak perlu."

"Tapi Ketua klan, menerima pengecualian khusus hanya karena dia adalah
adikmu tidaklah baik. Disamping itu, Traveler adalah.."

Page | 33
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Aku bilang diam. Apakah kamu mendengarku?"

"Geh"

"Saat ini, semua orang yang duduk disini memiliki kebijaksanaan. Mengapa
tidak mendengar ide dari seorang traveler."

"Traveler adalah --"

"Ketua klan telah bicara dan kamu masih menolak perintahnya?"

Menggerakkan pandangannya dari Tetua yang diam, Zaryusu melihat kepala


lainnya.

"Tetua Druid, Kepala Warrior, Kepala Hunter, apakah kalian kira tidak ada
nilainya mendengarkanku?"

"Ucapan Zaryusu layak didengar."

Kepala Warrior berbicara dulu.

"Warrior macam apa yang mengabaikan pengguna Frost Pain."

"Aku setuju, ada nilainya mendengarkan."

Lalu Kepala Hunter berbicara mengikuti Tetua Druid yang mengangkat bahu.

"Tentu saja kita harus dengarkan. Menolak mendengar orang bijak adalah hal
yang hanya dilakukan orang-orang bodoh."

Menerima ejekan yang intens, beberapa dewan tetua mengerutkan alis


mereka. Shasuryu mengangguk kepada ketiga kepala dan membiarkan Zaryusu
melanjutkan ucapannya. Zaryusu tetap duduk dan membuka mulutnya.

"Kabur atau bertarung, jika kita harus memilih kita harus memilih yang
terakhir."

"Apa alasannya?"

"Karena hanya itu pilihannya?"

Page | 34
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Biasanya, jika ketua klan bertanya alasan seseorang harus menjelaskan dengan
jelas. Tapi Zaryusu tidak melanjutkan dan menutup mulut seakan selesai.

Shasuryu menutup dagunya dan jatuh ke dalam pemikiran yang dalam.

..Apakah kamu sudah melihat apa yang aku pikirkan?...Kakak.

Zaryusu melakukan sebaik-baiknya untuk tidak membocorkan pemikirannya.


Waktu itu, Tetua Druid menunjukkan ekspresi terluka sambil mengarahkan
pertanyaannya kepada orang-orang tertentu.

"Apakah mungkin bisa menang?"

"Tentu saja kita bisa menang!"

Kepala Warrior berteriak seakan memecahkan perasaan tidak tenang, tapi


tetua Druid hanya memicingkan matanya.

"...Tidak, dalam situasi sekarang peluang sukses adalah sangat rendah."

Yang langsung menolak pendapat Kepala Warrior adalah Zaryusu.

"...Apa sebenarnya maksudmu?"

"Kepala Warrior, musuh sudah tahu kekuatan tempur pihak kita, dengan kata
lain mereka tidak akan mendekati kita dengan sikap yang meremehkan. Jika itu
masalahnya, maka tidak mungkin memperoleh kemenangan dengan kekuatan
tempur kita."

Lalu apa yang harus kita lakukan? Saat semuanya akan menyuarakan keraguan
mereka, Zaryusu berbicara sebelum siapapun mengeluarkan pendapatnya.

"Itulah kenapa kita harus mengganggu rencana dari musuh kita.. Apakah disini
masih ada yang mengingat perang sebelumnya?"

"Tentu saja."

Bahkan mereka yang terkena demensia tidak akan bisa melupakan perang
yang terjadi tujuh tahun yang lalu.

Page | 35
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Di masa lalu tanah basah ini dihuni oleh tujuh suku lizardmen: Green Claw,
Razor Tail, Dragon Tooth, Yellow Speckle, Sharp Edge dan Red Eye.

Namun hanya tersisa lima.

Itu adalah peperangan yang merenggut banyak nyawa, dan menghapus dua
suku.

Alasan konflik ini adalah hasil panen yang buruk dari makanan pokok, ikan.
Diikuti oleh kelas hunter, zona berburu ikan semakin melebar di danau. Tentu
saja suku yang lain mengikutinya.

Lalu konflik terhadap perburuan dan titik mencari ikan diantara para kelas
hunter timbul. Karena itu mengenai bahan makanan untuk bisa menyelamatkan
suku, tidak mungkin bisa ditolerir.

Pertikaian lalu berubah menjadi pertempuran, dan hanya masalah waktu


sampai pertempuran ini naik menjadi pembunuhan besar-besaran..

Selanjutnya, untuk mendukung kelas hunter, kelas warrior juga mengambil


tindakan. Pertempuran sengit terpicu karena ketersediaan makanan yang
menipis.

Lima dari tujuh suku yang masih ada terlibat dalam pertarungan dan berakhir
dengan situasi tiga lawan dua: Green Claw, Small Fang dan Razor Tail melawan
Yellow Speckle dan Sharp Edge. Selain dari kelas warrior, lizardmen pria lainya
dan bahkan lizardmen wanita digerakkan untuk bertarung demi suku mereka.

Setelah beberapa pertempuran besar, pihak tiga suku yang termasuk Green
Claw muncul menjadi pemenang, meninggalkan dua suku yang kalah menjadi
sangat miskin mereka akhirnya tidak mampu mendukung diri mereka sendiri dan
terpaksa menyebar. Sisa-sisa ini lalu diserap oleh suku Dragon Tooth yang tidak
ikut perang.

Ironisnya, karena anggota lizardmen sangat berkurang drastis, kekurangan


bahan makanan yang pada asalnya memicu konflik ini juga selesai. Diet makanan
pokok ikan sekarang bisa dibagikan kepada semuanya.

Page | 36
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Lalu kenapa?"

"Berpikirlah tentang kata-katak yang ditinggalkan oleh orang yang pergi itu.
Dia bilang bahwa desa ini adalah yang kedua, itu juga artinya bahwa dia telah
meninggalkan pesan yang sama kepada desa lain."

"Ah."

Banyak suara yang setuju dengan ucapan Zaryusu.

"Itu artinya kita harus membentuk aliansi baru!"

"Jangan-jangan.."

"Ya, kita harus membentuk aliansi."

"Sama seperti perang sebelumnya."

"Dengan begitu, mungkin kita akan menang?"

Ucapan-ucapan kecil antara lizardmen segera berkembang menjadi keributan


besar. Seluruh gubuk mendiskusikan pendapat Zaryusu, namun ketua klan
Shasuryu mempertahankan diamnya. Mata kepala itu terlihat seakan dia
memandang jauh ke dalam hatinya, membuat Zaryusu tidak bisa lagi
menolehkan wajahnya menghadap dia.

Setelah memperbolehkan sedikit waktu berdiskusi, Zaryusu bicara lagi.

"Jangan salah. Aliansi yang aku bicarakan termasuk seluruh suku."

"Apa?"

Saat pendapat itu, orang kedua yang mengerti artinya adalah kepala hunter,
yang mengeluarkan suara kagum. Mata Zaryusu terkunci kepada Shasuryu dan
lizardmen di garis penglihatannya secara tidak sadar terbagi ke dalam dua sisi.

"Ketua Klan, saya juga menyarankan membentuk aliansi dengan Dragon Tooth
serta Red Eye."

Page | 37
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Sekeliling mereka meningkat menjadi keributan besar, seakan sebuah granat


yang meledak di ruangan itu. Mereka tidak memiliki komunikasi dengan Dragon
Tooth dan Red Eye yang tidak ambil bagian dalam peperangan. Terlebih lagi,
Dragon Tooth mengambil sisa dari Yellow Speckle dan Sharp Edge, para
pengungsi dari suku musuh.

Untuk membentuk aliansi dengan dua suku tersebut, membentuk aliansi lima
suku.

Jika itu mungkin maka mungkin saja untuk menang. Saat semuanya
bergantung kepada harapan yang kecil ini, Shasuryu tiba-tiba berbicara:

"Siapa yang akan jadi wakilnya?"

"Aku akan pergi."

Shasuryu tidak terkejut jawaban langsung dari Zaryusu. lizardmen di


sekitarnya telah memperhitungkan ini bahwa Shasuryu mengerti karakter adiknya
dan mengantisipasi respon tersebut. Mengeluarkan suara empati, mereka juga
berpikir bahwa tidak ada calon yang lebih cocok untuk dipilih. Namun satu
pendapat yang melawan.

"Mengirimkan seorang traveler?"

Itu adalah Shasuryu. Tatapannya yang seperti es menusuk langsung kepada


Zaryusu.

"Itu benar, Ketua klan. Namun kita sudah berada di waktu mencoba. Jika sisi
lain tidak mau mendengarkan perkataanku hanya karena aku seorang traveler,
maka mereka tidak layak dijadikan sebagai sekutu."

Zaryusu dengan mudah menangkal tatapan dingin itu. Setelah keduanya


saling menatap sebentar, Shasuryu mengeluarkan senyum sendiri. Bukan karena
dia menyerah atau karena dia tidak bisa menghentikan adiknya, atau mungkin
karena dalam dirinya dia mengejek dirinya yang setuju. Itu adalah senyum tanpa
kesedihan.

Page | 38
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Bawa serta segel kepala suku."

Itu berarti memiliki arti sebagai wakil kepala suku. Beberapa Tetua yang
berharap untuk mengutarakan pendapatnya bahwa 'itu bukan sesuatu yang
seharusnya dimiliki oleh seorang traveler' terdiam di bawah tatapan kuat
Shasuryu.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya."

Zaryusu membungkuk. Menerima rasa terima kasihnya, Shasuryu melanjutkan


bicaranya:

"...Aku akan memilih wakil siapa yang menuju ke suku lain. Pertama adalah..."

Angin dingin bertiup di malam hari. Karena itu adalah tanah basah,
kelembaban yang tinggi dan panasnya musim panas bergabung dan
memberikan luka yang mengerikan pada orang-orang, namun di malam hari
panas ini sedikit mengendur dan tiupan angin termasuk dingin sekali. Tentu saja
lizardmen memiliki kulit yang kuat, ini tidak termasuk perubahan yang signifikan.

Zaryusu berjalan menyusuri tanah basah, tujuannya adalah ke gubuk Rororo.

Meskipun masih ada beberapa waktu, tidak bisa dikatakan dengan pasti
bahwa tidak ada hal yang mungkin bisa tiba-tiba terjadi, dan terlebih lagi tidak
diketahui apakah musuh akan mematuhi jadwal yang mereka buat sendiri, atau
mungkin menghambat gerakan Zaryusu. Dengan semua pertimbangan tersebut,
menyusuri tanah basah ke Rororo masih merupakan hal yang paling tepat.

Jejak Kaki Zaryusu semakin lambat lalu berhenti. Tas di belakang


punggungnya yang dipenuhi dengan berbagai macam item juga bergoyang.
Alasan dia berhenti karena cahaya bulan menyinari pemandangan dari lizardmen
yang familiar dan sedang meninggalkan gubuk Rororo.

Kedua individu itu terdiam saat saling memandang, dan Zaryusu yang
bingung membengkokkan lehernya menjadi lengkung. lizardmen bersisik hitam
itu semakin dekat dan memperpendek jaraknya.

Page | 39
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"...Aku memperhitungkan kamu sebagai orang yang paling pantas memakai


mantel ketua suku."

Hanya itu ucapan dari Shasuryu yang mendekat menjadi dua meter.

"..Apa yang kakak katakan."

"Masih ingat peperangan besar sebelumnya?"

"Tentu saja."

Karena Zaryusu memunculkan pertanyaan ini selama rapat, tidak mungkin dia
tidak ingat. Tentu saja bukan ini point utama pertanyaan Shasuryu.

"...Setelah peperangan kamu menjadi seorang traveler. Waktu itu ketika kamu
memiliki tanda yang dibakar di dadamu, kamu tidak tahu seberapa besar aku
menyesalinya. Meskipun jika aku harus menggunakan tinjuku, aku seharusnya
menghentikanmu."

Zaryusu menggelengkan kepala dengan keras. Ekspresi kakaknya waktu itu


masih mengganjal di hatinya.

"...Berkat izin kakak aku bisa belajar kemampuan untuk merawat ikan."

"Jika itu adalah kamu, meskipun kamu tetap di desa kamu akan mampu
mendapatkan metode itu. Orang sepintar dirimu seharusnya bisa mendukung
tiang desa ini."

"Kakak."

Masa lalu adalah masa lalu, oleh karena itu diskusi hipotetis yang dimulai
dengan 'bagaimana jika...' adalah hal sia-sia. Masa lalu sudah menjadi batu, tapi
menyesali peristiwa itu adalah kelemahan dua orang ini.

Tidak, bukan itu juga.

"...Tidak sebagai ketua klan, tapi sebagai kakakmu, aku tak bisa mengatakan
padamu bahwa itu akan bergerak lancar jika kamu sendirian. Kembalilah dengan
selamat, jangan menjadi sok pemberani."

Page | 40
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Merespon hal ini, Zaryusu menjawab dengan senyum sombong:

"tentu saja aku akan menyelesaikan misi ini dengan sempurna agar kamu lihat.
Tugas ini adalah bukan apapun bagiku."

"Huh." wajah Shasuryu berubah menjadi senyum kecut.

"Kalau begitu, jika misimu gagal, ikan yang paling gemuk yang kamu rawat
harus jadi milikku."

"Kakak, hal seperti itu tidak ada apa-apanya, dan bukanlah sesuatu yang harus
kamu katakan saat ini."

"...Muu."

Kedua orang itu tertawa lirih.

Lalu bertukar wajah serius.

"Jadi tujuanmu hanya itu?"

"..Apa yang kau katakan? Apa maksudmu?"

Sesaat Zaryusu memicingkan matanya... lalu berpikir sendiri "Sial!". Dengan


pengetahuan sebagai kakak, reaksinya tadi adalah kesalahan.

"..Pidatomu di gubuk seakan memberikan semangat kepada pendapat semua


orang, namun caramu mengatakannya jelas menyimpan sesuatu."

Zaryusu terdiam dan Shasuryu melanjutkan:

"..Penyebabnya dari perang sebelumnya adalah bukan hanya karena pertikaian


antara suku. Peningkatan substansial dari populasi lizardmen adalah salah satu
alasannya."

"Kakak.. mari kita tidak membicarakan ini lagi."

Nada suram Zaryusu kelihatannya memastikan statemen Shasuryu.

"Jadi... karena itu."

Page | 41
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"...hanya karena itu, untuk mencegah peperangan sebelumnya terjadi lagi."

Kalimat yang diucapkan Zaryusu ini mengandung makna dalam dari pemikiran
menjijikkan dirinya dan rencananya. Hanya terlalu busuk, dan jika mungkin dia
tidak ingin kakaknya tahu tentang itu.

"Jadi jika suku lain menolak membentuk aliansi, lalu apa? Karena mereka yang
hanya mau mendukung dan mereka yang berharap untuk kabur ke luar akan
pasti menolak."

"Jika begitu maka... pilihannya hanyalah membasmi mereka."

"Dimulai dengan membasmi sukumu sendiri?"

"Kakak..."

Mendengar nada persuasi dari suara Zaryusu, Shasuryu tersenyum hampir


tidak sopan.

"Aku mengerti bahwa kekhawatiranmu itu benar. Sebagai tokoh pembimbing


untuk suku, karena menyangkut kelangsungan hidup suku kita, tentu saja aku
harus mempertimbangkan ini. Itu sebabnya kamu tidak perlu diam, adik."

"Aku menghargai ucapan itu. Lalu apakah mereka harus dibawa ke desa ini?"

"Jangan. Menurut orang yang datang itu desa ini adalah yang kedua, jadi
pasukan utama seharusnya berada di desa pertama. Biasanya strategi terbaik
adalah berkumpul di desa terakhir atau dengan pertahanan terbaik, tapi jika itu
dihancurkan maka akan menjadi pukulan serius pada pertarungan berikutnya,
oleh karena itu mari buat posisi bertahan di desa pertama. Untuk bertukar
laporan intelejen denganmu, mari kita berkomunikasi melalui magic tetua druid
jadi kamu bisa langsung mengirimkannya kemari."

"Mengerti."

Magic yang kakak sebutkan adalah hal rapuh yang tidak bisa mengirimkan
terlalu banyak isi jika jaraknya terlalu jauh, tapi Zaryusu menilai tidak apa untuk
saat ini.

Page | 42
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Kalau begitu aku asumsikan bahwa tidak akan ada masalah jika kita menarik
jatah untuk pasukan dari ladangmu?"

"Tentu saja, tapi tolong sisakan yang remaja. Tidak mudah mendapatkan
mereka dari tempatnya sekarang, bahkan jika kita harus mengabaikan desa maka
itu akan berguna."

"Sepakat. Berapa banyak yang bisa disediakan ladangmu?"

"Jika kita bicara tentang konsumsi kering, sekitar seribu ton seharusnya bukan
masalah."

"Jika begitu... maka untuk jangka pendek itu bukan masalah."

"Ah, aku serahkan itu padamu. Jadi, kakak, biarkan aku pergi kesana... Rororo."

Bereaksi terhadap suara Zaryusu, seekor kepala ular muncul di jendela. cahaya
bulan biru pucah memantul dari sisik-sisiknya, memberikan kecantikan seperti
fantasy.

"Kita harus pergi. Bisakah kamu kemari?"

Rororr melihat sesaat kepada Zaryusu dan Shasuryu, dan menurunkan


kepalanya kembali ke dalam. Lalu sebuah suara datang seperti seekor binatang
yang bergerak menyusuri air.

"Kakak, masih ada beberapa masalah yang aku harap untuk didengar, apakah
kamu bisa menjawabnya? Bagaimana dengan jumlahnya? Tergantung situasi kita
membutuhkan equipment untuk digunakan sebagai negosiasi."

Shasuryu diam sejenak, lalu membalas:

"...Sepuluh warrior, dua puluh hunter, tiga druid, tujuh puluh wanita, seratus
pria, anak-anak...sekitar itu."

"...Ah, aku mengerti."

Page | 43
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Shasuryu memberikan senyum lelah dan Zaryusu tetap diam. Suara air yang
keras tiba-tiba memecahkan keheningan. Kedua orang itu memeriksa arah
dimana suara air itu berasal, dan tersenyum nostalgia.

"Ah, kakak, aku juga. Aku tidak mengira dia bisa tumbuh begitu besar. Ketika
aku mengambilnya, masih kecil."

"Aku juga tidak percaya, sudah sebesar ini ketika kamu bawa kembali."

Keduanya teringat dengan masa lalu Rororo. Lalu empat kepala ular muncul di
air dekat dengan gubuk, keempatnya menggunakan tindakan yang sama dalam
memecah air dan menuju Zaryusu.

Tiba-tiba ular itu menaikkan kepalanya dan figur tubuh besar bisa terlihat di
dalam air. Binatang buas itu memiliki empat kepala reptil yang tersambung
dengan leher panjang kepada tubuh besar dengan empat kaki.

Itu adalah monster, seekor hydra.

Ini adalah nama dari spesies Rororo.

Itu bukan hanya bukti dari elemen ular, tapi juga diketahui dari suara
mengunyahnya ketika diberi makan ikan.

Dengan gerakan yang tak diduga cepat tidak cocok dengan tubuhnya yang
besar sekitar lima meter panjangnya, dia tiba di samping Zaryusu.

Zaryusu menaiki punggung Rororo dengan lincah seperti ular.

"Kamu haus kembali dengan selamat. Ditambah lagi, bukan gayamu tidak
menggunakan otak seperti yang kamu lakukan di masa lalu ketika berteriak 'tak
ada yang boleh menjadi korban'."

"..Aku juga sudah tumbuh, itulah yang terjadi."

Untuk ucapan Zaryusu, Shasuryu mendengus.

Page | 44
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Bocah itu ternyata tumbuh menjadi seorang pria dewasa sekarang...Baiklah,


jangan terkena masalah. Jika kamu tidak kembali, target pertama untuk diserang
akan diputuskan."

"Aku akan kembali dengan selamat. Tunggu saja aku, kakak."

Setelah beberapa saat, mereka bertukar tatapan yang dipenuhi dengan emosi
dan tanpa teguran, keduanya semakin menjauh.

Part 3

Lantai sembilan dari Great Tomb of Nazarick. Lantai ini memiliki banyak
ruangan dengan berbagai tipe. Tak usah dikatakan bahwa di lantai ini termasuk
ruangan anggota Guild dan para NPC, tapi juga termasuk tiruan dari pemandian
umum yang besar, kafetaria, salon kecantikan, toko-toko baju, toko-toko grosir,
salon fitness, salon kuku dan banyak ruangan fasilitas tipe lain.

Pembuatan ruangan ini tidak memiliki mekna yang sebenarnya untuk


permainan game. Itu karena para pemain disini memiliki kedekatan dengan hal-
hal ini, atau mungkin karena pemain mengejar kota ideal mereka, atau mungkin
sangat mengharapkan fitur-fitur ini karena kondisi pekerjaan yang parah di dunia
nyata.

Di dalam ruangan-ruangan ini, ada sebuah ruangan tertentu yang


managernya adalah salah satu deputi chef dari Great Tomb of Nazarick.
Meskipun kemampuannya biasa digunakan di kafetaria, menurut hari-hari
tertentu dalam seminggu dan siang hari dia akan datang ke ruangan ini dan
membuat persiapan bagi mereka yang akan berhenti mengunjunginya.

Ruangan ini dirancang dengan konsep sebuah bar dengan beberapa


pelanggan reguler dan diterangi dengan cahaya lembut dan remang-remang.

Ada rak dengan jajaran alkohol di belakang meja counter dan delapan kursi.
Meskipun ini hanya fitur, sudah cukup nikmat. Deputi chef berpikir tempat

Page | 45
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

seluaas ini adalah istananya, dan memberikan kepuasan yang besar sekali dan
kegembiraan.

Namun suasana di tempat ini juga bergantung pada pelanggan-pelanggan


dengan selera yang bagus. Dia menyadari ini adalah pelanggan pertama untuk
hari ini yang dipersilahkan masuk.

Glug, glug, glug, phew--

Membuat suara seperti seseorang yang meneguk habis minumannya.

Sambil mengusap gelas, dia berpikir sendiri: bagi orang yang minum seperti
itu, ada tempat yang lebih cocok.

Faktanya, lantai sembilan juga memiliki ruangan umum dan fasilitas kedai, jadi
tidak perlu mereka yang ingin minum datang ke bar ini.

Deputi Chef berusaha untuk memberikan wajah tenang tanpa perubahan


melihat pemandangan dari seseorang yang menenggak habis gelas bir 500mg
lalu memukulkannya ke meja.

"Sekali lagi!"

Merespon permintaan pelanggannya, deputi chef menyuntikkan aliran Vodka


yang disuling dengan cara Polandia terus menerus, dan menyuntikkan makanan
yang berwarna biru.

Dia lalu perlahan menyerahkan gelasnya.

"Minuman ini disebut 'Lady's Tears' (Air mata gadis)"

Pelanggan yang melihat minuman itu dengan curiga. Setelah diberitahu


namanya dan karena dia tidak melihat proses pencampuran cocktail, pelanggan
itu menunjukkan ekspresi berterima kasih.

"Ah, apakah menyebarkan warna biru mensimbolkan air mata?"

"Ya, seperti yang anda katakan."

Page | 46
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dia berbohong.

Wanita yang meraih gelas itu, menempatkannya di mulut dan


mengeringkannya dalam sekali teguk seperti seseorang dengan segelas susu
setelah mandi.

Tanpa ragu dia memukulkan gelas kosong itu ke meja counter seperti
minuman sebelumnya.

"Huu, rasanya sedikit mabuk~"

"Anda meminumnya terlalu cepat, jadi mau bagaimana lagi. Bagaimana jika
selesai sedikit lebih cepat malam ini?"

"Tidak aku tidak ingin kembali."

"Begitukah..."

Sambil mengelap gelasnya, dia merasa sedikit jengkel dengan tatapan wanita
itu.

Ingin mengatakan sesuatu, namun tidak mau mengeluarkannya, itulah kenapa


wanita memang menjengkelkan. Seorang pria lebih cocok untuk tempat
semacam ini, bukan wanita yang menjengkelkan. Menolak wanita masuk... adalah
tidak mungkin, itu akan sangat tidak sopan kepada para Supreme Being. Aku
benar-benar mengacaukannya kali ini. (Supreme Being:pangilan untuk 41 para
petinggi guild Ainz Ooal Gown yang sebelumnya di pangil Mahluk agung )

Yang mengundangnya tidak lain adalah dirinya sendiri. Ini adalah hasil dirinya
yang menyapa wanita itu karena khawatir dengan lantai sembilan ketika melihat
mukanya yang kusut. Sekarang dia menyesali tindakannya, tapi karena dia sudah
menawarkan sebagai tuan rumah, sangat perlu baginya untuk menunjukkan sikap
sebagai pemilik bar kepada pelanggan.

Meskipun aku membuat minuman yang kubuat dengan malas, aku harus
menangani ini dengan benar!

Setelah bertekad, dia bertanya:

Page | 47
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Ada masalah apa, Shalltear-sama?"

Saat itu wanita tersebut, Shalltear, bersiap menjawab seakan dia menunggu
dari tadi pertanyaan ini ditanyakan, membuktikan bahwa dugaannya tepat.

"Maaf, tapi aku tidak ingin membicarakannya."

berhenti bercanda. Wajah deputi chef akhirnya berubah, karena dia adalah
manusia jamur, wanita itu tidak bisa memahami gerakan wajahnya. Tidak pula dia
mengatakan apapun, hanya terus bermain dengan gelas minum di counter.

"Sedikit mabuk?"

"...Ya, itu benar."

...Itu tidak mungkin.

Shalltear kelihatannya merasa dia sudah mabuk, tapi dia yakin bahwa itu tidak
mungkin.

Mabuk dan racun adalah jenis yang sama, jadi seseorang yang memiliki
kekebalan absolut terhadap racun tidak mungkin bisa mabuk. Tentu saja,
Shalltear, yang datang ke toko ini melepas item yang menetralkan racun, atau
tahu bahwa dia tidak akan mabuk dan hanya ingin menikmati suasananya.

Kecuali, Shalltear memang asli merasa dia telah mabuk, mabuk karena
suasananya.

Apa yang harus dilakukan? Dia pikir. Untungnya saat itu dia mendengar suara
dering penyelamat. Dia menurunkan kepalanya kepada pelanggan yang tiba.

"Selamat datang."

"Senang bertemu denganmu, Piki."

Orang yang meneriakkan julukan kepadanya karena penampilannya yang


seperti jamur. Dia adalah pelanggan tetap disini, asisten kepala pelayan dengan
nama Eckleya, ditemani pelayan pria yang membawanya.

Page | 48
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Seperti biasa, Eckleya diletakkan di tempat duduk tanpa bersuara. Bagi Eckleya
yang satu meter tingginya, duduk di kursi bar yang tinggi adalah tugas yang sulit.

Piki merasa aneh bahwa Shalltear tidak menyapanya. Dia menoleh kepada
Shalltear, dan menemukan wajahnya menghadap ke bawah seakan bergumam
sesuatu. Mendengarkan dengan hati-hati, kelihatannya Shalltear membuat
permintaan maaf kepada Supreme Being.

Eckleya memesan wine dengan penampilan muluk yang palsu:

"Yang itu."

"Mengerti"

Mendengar itu, hanya ada satu minuman tertentu yang melayang di otaknya,
yang mana termasuk dalam sintesis dari sepuluh spirit kuat yang berbeda untuk
memproduksi sepuluh minuman berwarna: the Nazarick.

Penampilan luarnya sangat cantik, dan rasanya sangat memuaskan, dengan


pelanggan biasa yang sering memberi komentar bahwa minuman ini layak
memiliki nama Nazarick. Namun itu bukan sesuatu yang dia rekomendasikan
kepada yang lainnya.

Untuk membuatnya semakin nikmat, dia harus melewati banyak trial dan
error, dan masih belum lengkap.

Dengan gerakan yang ahli dia memproduksi minuman sepuluh warna, dan
meletakkan di depan Eckleya.

"Nona di sebelah sana, silahkan coba ini."

Setelah itu, suara 'plick...plock...bang' bisa terdengar.

Eckleya ingin menggeser gelas itu kepadanya di meja counter. Namun


gerakan itu adalah sesuatu yang hanya dilakukan di dalam manga atau dilakukan
oleh orang yang memiliki skill hebat dan pastinya bukan seekor pinguin yang
bisa melakukannya.

Page | 49
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Piki mengambil gelas yang terjatuh, memastikan tidak hancur dan


mengeluarkan nafas lega. Dia lalu mengeluarkan kain dan mengelap minuman
yang tumpah dari meja counter. Dengan mata tidak senang, dia berbicara lirih:

"Bisakah anda menahan diri untuk tidak melambaikan sirip anda ke sekitar?
Jika anda terus melakukan itu, saya akan letakkan anda ke dalam baskom dan
membuang anda keluar."

"...Aku benar-benar minta maaf."

Mengetahui keberadaan Eckleya untuk pertama kalinya, Shalltear mengangkat


kepalanya dan menyapa.

"Ah, ternyata Eckleya. Lama tak jumpa."

"Lama...Bukan kita saling melihat setiap kali aku datang ke lantai sembilan."

"Begitukah?"

"Ya, memang, tapi... aku jarang melihatmu di bar ini. Aku kira hanya guardian
seperti Demiurge yang kemari. Terakhir kalinya, dia dan Cocytus kemar bersama-
sama untuk mengapresiasi minuman mereka dengan tenang."

"oh, begitukah?"

Mendengar ucapan temannya, mata Shalltear terbuka.

"Ada apa? Mengapa kamu bertingkah seperti ini?"

"Bukan masalah apapun...Tidak... aku melakukan kesalahan besar, itulah


kenapa aku ingin mencari ketenangan di dalam alkohol, seperti yang dilakukan
oleh orang yang gagal."

Eckleya membuat isyarat wajah yang halus kepada Piki, diam-diam bertanya
"Ada apa dengan gadis ini?", tapi Piki tidak menjawab ini dan hanya
menggelengkan kepala.

Karena dia ingin memberi mereka pengalaman minum yang nikmat, dia
bertanya:

Page | 50
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Untuk mencerahkan suasana hati, bagaimana kalau jus apel?"

Kedua orang itu terkejut mendengar saran itu.

"Terbuat dari apel yang diambil dari lantai enam."

Rasa ingin tahu mereka meningkat dan keduanya menganggukkan kepala


bersama-sama. Reaksi mereka yang lurus itu memberi Piki rasa kepuasan yang
kuat.

Apa yang diletakkan di meja mereka adalah dua porsi jus apel yang biasa-
biasa saja. Matanya melayang kepada pelayan pria, tapi seperti biasanya,
tawarannya ditolak.

Tentu saja, Eckleya memiliki paruh penguin, jadi dia tidak lupa untuk
memasukkan sedotan.

"Rasa yang menyegarkan."

"Meskipun tidak buruk, masih kurang nendang...Mungkin kurang manis?"

Itu adalah kesan dari kedua orang itu setelah menghabiskannya dalam sekali
jalan.

"Mau bagaimana lagi. Aku mencicipi sampelnya ketika dibawa kemari, dan
membandingkannya dengan yang disimpan Namun, rasanya memang kurang."

"Ada pohon apel di lantai enam? Aku tidak tahu jika ada satu pohon disana."

Kemanapun Shalltear mendengar kesan ini sebelumnya, dia memberikan


jawaban yang benar sebelum Piki membalas:

"Jangan-jangan itu adalah salah satu pohon yang dibawa pulang oleh Ainz-
sama? Aku dengar dari Albedo bahwa beliau sedang melakukan percobaan untuk
melihat apakah pohon di luar bisa ditanam di dalam Nazarick, sebagai persediaan
bahan yang terbatas."

Piki juga dengar ini.

Page | 51
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Selain itu, Ainz juga menerima berbagai macam makanan dari luar karena itu
adalah tugasnya untuk memastikan jika memungkinkan untuk memproduksi
kemampuan untuk menguatkan makanan.

"Benar sekali, aku juga mendengarnya. Jika rencananya lancar, selanjutnya


adalah memanen kebun buah, tapi kelihatannya manis masih kurang jauh."

"Tidak, bukannya tidak bisa diminum. Aku lebih memilih ini jika aku mencari
yang manis dan segar."

"...Lalu siapa yang sedang melakukan panen saat ini? Aura dan Mare sedang
keluar, jangan-jangan tanggung jawab ini... diberikan kepada monster-monster?"

"Tidak, tidak. Itu diperintahkan kepada spirit hutan yang dibawa oleh Ainz-
sama kembali dari luar."

Penasaran siapa itu, Eckleya membuat ekspresi penasaran, sedangkan


Shalltear mengeluarkan ekspresi menyadari.

"Ada apa? Apakah ada orang baru yang bergabung dengan Nazarick?"

Shalltear menjawab pertanyaan Eckleya. Meskipun Piki telah melihat spirit


hutan, dia tidak tahu bagaimana situasi akhirnya jadi dia memasang telinga
lebar-lebar untuk mendengarnya.

Kelihatannya spirit hutan dibawa kembali setelah pertempuran untuk


memastikan kerjasama para guardian. Sebagai hasil dari beberapa perjanjian,
mereka datang ke Nazarick dan menjadi petani apel. TL Note : Event dari Drama
CD 1

"Nazarick juga berevolusi, menjadi lebih kuat."

Baik Piki dan Shalltear setuju dengan kalimat Eckleya.

Sebagai deputi chef, Piki tidak tahu rencana masa depan dari Great Tomb of
Nazarick. Tapi sekarang dia mengerti bahwa Ainz Ooal Gown, yang terakhir dari
Supreme Being, telah melakukan usaha keras untuk mendapatkan kekuatan di
dunia ini dan menjadi lebih kuat.

Page | 52
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Oh begitu. Di masa depan mungkin akan ada lebih banyak makhluk seperti
spirit hutan yang bergabung ke peringkat Nazarick."

Shalltear menggembungkan pipinya dan menyalurkan ketidakpuasannya


kepada Eckleya.

"Aku tidak suka itu. Karena tempat ini diciptakan oleh Supreme Being...
Mengapa makhluk-makhluk kotor itu diizinkan berkeliaran di tanah ini?"

Dia juga memiliki sentimen yang sama. Tempat ini diberkati dengan kehadiran
para Supreme Being. Bagi siapa yang lahir di tempat ini, pemikiran orang luar
yang diperbolehkan memasuki membuat mereka mengerutkan dahi, tapi ada
point yang lebih penting daripada pemikiran pribadi.

"Kita harus bersabar terhadap ini. Lagipula, Ini adalah keputusan Ainz-sama."

Supreme Being tertinggi, keputusan Ainz Ooal Gown adalah absolut. Jika dia
mengatakan hitam kepada yang putih, maka itu pasti hitam.

"Aku tidak bermaksud meragukan keputusan Ainz-sama!"

Kepada Shalltear yang panik, kedua orang lainnya mengangguk setuju.

"Maka di masa depan kita juga harus menjadi contoh yang baik, menunjukkan
loyalitas lebih kepada Ainz-sama. Aku kira tidak seorangpun yang akan
memberontak kepada Ainz-sama."

"Itu benar. Ngomong-ngomong, bagaimana Shalltear? Jika kamu bergabung


denganku sekarang, aku akan memberimu status yang lebih tinggi di masa
depan."

Eckleya memulai pembicaraan rekrutmen biasanya - yang mana tak pernah


berhasil, tapi disela oleh teriakan aneh.

"Hyaaaa~~"

Kedua orang itu menatap langsung kepada Shalltear yang menutupi


kepalanya dan tak henti-hentinya mengucapkan sumpah setianya.

Page | 53
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"...Ada apa? Nadanya juga berbeda dari nada biasanya."

Merespon Eckleya yang terkejut, Piki menggelengkan kepala dan mengangkat


bahunya.

"Entahlah?"

Page | 54
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Page | 55
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Chapter 2
Berkumpul! Lizardman

Part 1

Ini sudah separuh hari mengendarai Rororo menyusuri tanah basah. Matahari
juga sudah tinggi, namun Zaryusu tidak menemui musuh apapun yang dia
khawatirkan, dan tiba dengan selamat di tempat tujuannya.

Di tanah basah itu, ada beberapa permukiman dengan rumah yang dibangun
dengan gaya yang sama dengan suku Green Claw, dikelilingi oleh tonggak-
tonggak runcing menghadap ke luar di semua sisi. Meskipun ada celah yang
lebar di antara tonggak-tonggak tersebut, cukup efektif dalam menghalangi
makhluk-makhluk besar seperti Rororo dari penyerangan. Meskipun jumlah
rumah-rumah itu kurang dari rumah di suku Green Claw, secara individu, masing-
masing rumah tersebut ukurannya lebih besar.

Jadi tidak jelas yang mana yang memiliki populasi yang lebih besar.

Setiap peduduk memiliki bendera yang ditempelkan dan berkibar tertiup


angin. Bendera-bendera tersebut seluruh memiliki simbol lizardmen suku Red
Eye.

Benar, ini adalah tujuan pertama dari Zaryusu - pemukiman suku Red Eye.

Setelah mengawasi sekitarnya, Zaryusu bernafas dengan lega.

Ini karena, untungnya bagi Zaryusu, tempat habitat mereka berada dalam
jalan tanah basah yang sama, tetap seperti sebelumnya. Pada dasarnya dia
teringat bahwa mereka bisa saja pindah akibat dari peperangan terakhir,
sehingga Zaryusu harus mulai mencari lagi suku mereka.

Zaryusu melihat ke belakang jalan tempat dia datang, dan meskipun dia tidak
bisa melihat dengan jelas, sedikit di luar pandangan matanya adalah desanya

Page | 56
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

sendiri. Sekarang ini, desanya sudah bersemangat membuat berbagai macam


persiapan. Meskipun dia pergi dengan perasaan gugup, dia bisa yakin bahwa
desanya akan aman dari serangan untuk sesaat.

Fakta bahwa Zaryusu bisa tiba dengan selamat disini adalah buktinya.

Dia tidak bisa memutuskan apakah ini adalah celah dari rencana Yang Mulia
(Ainz) atau apakah tindakan Zaryusu juga berada dalam perhitungannya, tapi
dalam kesempatan apapun musuh saat ini tidak berniat menelan ucapannya
sendiri, dan tidak mencoba untuk menghalangi persiapan pertempuran.

Tentu saja, meskipun jika yang disebut Yang Mulia ini menggerakkan
tangannya untuk ikut campur, Zaryusu hanya bisa bertindak melakukan apa yang
dipercayainya.

Zaryusu melompat turun dari Rororo dan meregangkan tubuhnya. Meskipun


mengendarai Rororo melewati jarak yang panjang membuat ototnya kaku,
meregangkan punggungnya membuat rasa lelah itu hilang dan membuatnya
terasa nyaman.

Selanjutnya, Zaryusu memerintahkan kepada Rororo untuk tetap pada


posisinya dan menunggu dirinya, lalu mengeluarkan beberapa ikan kering dari
tasnya untuk Rororo, sebagai sarapan dan makan siang.

Sejujurnya, dia ingin Rororo mencari makan sendiri dari sekitar sini, tapi
menahan diri untuk tidak memberikan perintah itu karena kemungkinan akan
mengganggu tempat perburuan suku Red Eye.

Setelah mengusap kepala Rororo beberapa kali, Zaryusu persi sendiri dan
terus melaju.

Jika dia membawa Rororo dengannya, pihak lain bisa merasa takut dengan
hydra tersebut dan tidak bersedia untuk keluar. Zaryusu kemari untuk
membentuk aliansi, dan tidak ingin muncul dengan senjata besar.

Dia maju sambil membuat suara percikan air.

Page | 57
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Di sudut pandangnya, Zaryusu bisa melihat suku Red Eye yang sedang
berjalan dalam satu barisan di bagian dalam pinggiran tonggak-tonggak itu.
Equipment mereka sama denga dengan yang dimiliki suku Green Claw, tidak
memakai armor dan menggenggam tombak kayu yang terbuat dari tulang yang
diruncingkan dan menempel di ujung tombak kayu tersebut. Ada juga orang-
orang yang membawa tali untuk melempar batu, tapi karena yang ini tidak ada
batunya, mengindikasikan bahwa mereka tidak berniat menyerang langsung.

Zaryusu mencoba sebaik mungkin untuk menghindari menstimulasi pihak lain,


jadi dia pelan-pelan mendekat hingga kedua pihak tiba sebelum pintu masuk. Dia
mengarahkan tatapannya kepada lizardmen yang sedang berjaga dan
mengeluarkan suara.

"Aku adalah Zaryusu Shasha dari suku Green Claw. Ada masalah yang ingin
aku diskusikan dengan kepala suku kalian!"

Setelah beberapa saat, seorang lizardmen terhormat yang memegang tongkat


untuk berjalan muncul, dengan lima lizardmen kekar mengikuti di belakangnya.
seluruh tubuh lizardmen tua dari atas hingga bawah memiliki simbol-simbol yang
dilukiskan dengan lukisan tubuh warna putih.

Apakah dia adalah tetua Druid?

Zaryusu mempertahankan sikap siaganya.

Orang yang ada di depannya ini adalah orang yang memiliki posisi yang
setara, oleh karena itu dia tidak bisa menunjukkan tampang lemah. Meskipun
tetua druid mengamati simbol di dadanya, Zaryusu tidak mundur.

"Zaryusu Shasha, suku Green Claw. Aku kemari untuk mendiskusikan sebuah
masalah."

"..Meskipun aku tidak bisa bilang kalau kamu disambut disini, pemimpin suku
kami bersedia bertemu denganmu. Datanglah bersama kami."

Retorika aneh ini membuat Zaryusu bingung.

Page | 58
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Apa yang membuat dia bingung adalah mengapa individu lain yang tidak
disebut kepala suku, dan mengapa mereka tidak memintanya untuk
menunjukkan sebuah item untuk membuktikan identitasnya. Namun mengatakan
apapun saat ini bisa membuat marah pihak lain, dan itu akan menimbulkan
masalah. Meskipun dia merasa agak aneh, Zaryusu perlahan mengikut di
belakang barisan lizardmen.

Dia dibawa ke dalam gubuk kecil yang indah.

Lebih luas daripada milik kakak Zaryusu. Dinding ini dicat dengan corak
langka, menunjukkan bahwa pemiliknya adalah dari kalangan bangsawan.

Apa yang menyita perhatiannya adalah gubuk itu tidak memiliki jendela,
hanya sebuah celah untuk ventilasi. lizardmen bisa melihat obyek dengan jelas di
kegelapan, tapi bukan berarti mereka menikmati kegelapan.

Lalu mengapa ada orang yang ingin tinggal di gubuk yang gelap?

Zaryusu memiliki banyak keraguan tapi tak bisa menanyakan jawabannya


kepada siapapun.

Melihat di belakangnya, druid dan warrior yang memimpin tadi sudah pergi.

Ketika mereka yang memimpin jalan tadi bilang kepadanya bahwa mereka
pergi, dia merasakan bahwa mereka terlalu ceroboh. Dia hampir kelepasan hal
itu.

Tetapi ketika Zaryusu mendengar bahwa ini adalah permintaan pemimpin dari
suku, Pendapatnya terhadap orang yang menunggu di dalam gubuk meningkat.

Meskipun dia bersumpah kepada kakaknya bahwa dia akan kembali dengan
selamat, Zaryusu sudah siap jika ada kemungkin bahwa dia tidak bisa memenuhi
janji itu. Oleh karena itu, mengelilinginya dengan pasukan bersenjata hanya akan
membuatnya kecewa pada kenyataan bahwa hanya ini yang bisa mereka lakukan.

Page | 59
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Namun, jika pihak lain sudah tahu maksudnya dan masih menunjukkan
kebaikan...

Mungkin dia adalah negosiator ulung, musuh yang menjengkelkan...

Mengabaikan mata yang mengintip dari kejauhan, Zaryusu langsung masuk


ke pintu dan mengumumkan dengan suara keras:

"Aku adalah Zaryusu Shasha dari suku Green Claw, dan aku kemari untuk
bertemu dengan pemimpin suku."

Sebuah suara kecil dari dalam merespon dengan baik, suara seorang wanita.
Memperbolehkannya masuk.

Zaryusu membuka pintu tanpa ragu.

Interior gubuk itu segelap yang dia bayangkan.

Karena perbedaan kecerahan, meskipun dia memiliki penglihatan malam,


Zaryusupun harus berkedip berkali-kali.

Udara di dalam sini beraroma mirip dengan obat-obatan, bercampur dengan


aroma tanaman obat yang menusuk hidung. Zaryusu membayangkan lizardmen
wanita yang tua, tapi ini jauh dari kenyataannya.

"Selamat Datang."

Sebuah suara keluar dari dalam kegelapan. Dia telah salah menganggap suara
itu adalah suara wanita tua. Tapi setelah mendengarnya dari dekat, suara itu
mengandung energi masa muda.

Akhirnya terbiasa dengan perubah cahaya, seorang lizardmen muncul di


depan matanya.

Putih.

Itu adalah kesan pertama Zaryusu.

Page | 60
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Sisik seputih salju, murni tak ada noda. Mata merah yang cerah dan bulat
seperti ruby, dan tubuh yang langsing bukan tubuh seorang pria, tapi seorang
wanita.

Seluruh tubuhnya ditutupi oleh corak merah dan hitam, artinya dia adalah
lizardmen dewasa, bisa menggunakan berbagai macam magic dan ... belum
menikah.

Zaryusu pernah sekali ditusuk oleh tombak di masa lalu.

Saat itu, Zaryusu merasa tubuhnya dibakar api yang menggelora seakan
ditusuk oleh besi panas dan jantungnya juga diikuti dengan detak yang cepat,
keduanya digabungkan menghasilkan perasaan luka yang menjalar ke seluruh
tubuh.

Tidak ada rasa perih, tapi...

Zaryusu kehilangan kata-kata dan berdiri tak bergerak.

Setelah mengartikan keheningan Zaryusu dengan caranya sendiri, Kepala suku


tersebut hanya memberinya senyum rendah hati.

"Kelihatannya aku adalah pemandangan aneh meskipun bagi pembawa salah


satu dari empat harta, Frost Pain."

Albino di alam memang langka, sebagian karena mereka terlalu


mencurigakan. Membuatnya sulit bagi mereka untuk selamat.

lizardmen yang beradab entah bagaimana memiliki tendensi lemah terhadap


cahaya matahari, penglihatan yang buruk, mereka tidak sampai pada level
peradaban dimana individu tersebut bisa selamat. Oleh karena itu sangat langka
untuk bertemu dengan albino dewasa. Ada banyak kasus dimana mereka
dibunuh ketika lahir.

Seharusnya termasuk beruntung jika seorang albino terlihat sebagai existensi


yang tercela bagi lizardmen biasa. Bahkan ada beberapa yang melihat mereka
sebagai monster, itulah kenapa dia memiliki sikap mencela dirinya sendiri.

Page | 61
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Namun Zaryusu tidak melihatnya seperti itu.

"...Ada apa?"

lizardmen wanita yang ada di dalam menanyakan pertanyaan yang


mengejutkan terhadap Zaryusu yang tidak bergeming di pintu. Tak bereaksi
terhadap pertanyaannya, Zaryusu mengeluarkan tangisan yang bergetar.

Mendengar suara ini, lizardmen wanita itu membuka lebar-lebar matanya dan
membuka mulutnya, terkejut, bingung dan malu.

Itu adalah suara tidak lain adalah teriakan ingin bercumbu.

Zaryusu mengembalikan kesadarannya dan menyadari apa yang telah dia


lakukan. Sama seperti telinga manusia yang memerah, dia menjentikkan ekornya
berkali-kali karena gugup.

"Ah, tidak, salah, tunggu tidak salah, bukan itu, ini bukan apa yang aku..."

Gerakan gugup Zaryusu membuat lizardmen wanita itu tenang, dan dia
tersenyum, membuat Zaryusu bingung.

"Tolong tenang. Menyusahkan jika anda bergerak terlalu semangat."

"Ah! Maaf."

Zaryusu menggantungkan kepalanya, membuat permintaan maaf dan masuk


ke dalam ruangan. Di waktu yang sama ekor lizardmen wanita itu jatuh seakan
dia akhirnya tenang. Namun ujung dari ekornya masih sedikit bergetar,
mengindikasikan bahwa dia tidak sepenuhnya tenang.

"Tolong kemarilah."

"...Terima kasih banyak."

Masuk ke dalam rumah, Zaryusu melihat area dimana disitu ada bantal empuk
dari tanaman yang tidak diketahui. Dia duduk di atasnya, dan duduk di seberang
wanita itu.

Page | 62
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Ini pertama kalinya kita bertemu, aku adalah traveler dari suku Green Claw,
Zaryusu Shasha."

"Terima kasih atas perkenalan anda. Saya adalah pemimpin suku Red Eye,
Crusch Lulu."

Setelah perkenalan selesai, keduanya saling memandang satu sama lain


seakan menebak maksud masing-masing.

Gubuk itu hening sejenak, tapi ini tidak bisa dibiarkan terjadi. Zaryusu adalah
tamu, oleh karena itu sebagai tuan rumah Crusch yang seharusnya berkata
terlebih dahulu.

"Pertama, Tuan pembawa pesan, aku yakin kita tidak perlu terlalu formal. Aku
ingin kita bicara dengan bebas, jadi silahkan buat diri anda senyaman mungkin."

Menerima penawaran untuk bicara tanpa hambatan, Zaryusu mengangguk.

"Saya sangat berterima kasih untuk itu, karena saya tidak terbiasa berbicara
dengan nada serius dan formal."

"Kalau begitu maukah anda memberitahuka alasan kunjungan anda?"

Meskipun dia bertanya, Crusch sudah memiliki ide kasarnya.

Undead misterius yang muncul di tengah desa. Magic untuk mengendalikan


udara, magic tingkat 4 [Control Cloud]. dan sekarang lizardmen pria dari suku
lain, seseorang yang bisa disebut pahlawan.

Mulai sini, hanya ada satu jawaban. Saat Crusch memikirkan bagaimana
menjawab Zaryusu - Dia merasakan seluruh ekspektasinya pecah.

"...Tolong menikahlah dengan saya."

..... .....? .....?! "....Ha?!"

Dalam sekejap, Crusch meragukan telinganya.

Page | 63
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Sebenarnya, ini bukan tujuan saya yang sebenarnya kemari. Aku tahu benar
bahwa ini harus menunggu hingga tujuan saya selesai. Tapi saya tidak bisa
bohong dengan hati saya. Anda mungkin akan menertawakan pria bodoh ini."

"A...a...ah...ha."

Ini adalah kalimat yang tak pernah dia dengar sejak lahir, dan berpikir bahwa
mungkin tidak ada kaitan apapun dengannya. Pikirannya kacau karena badai
yang bergolak, tersebar ke seluruh tempat dan sepertinya wanita itu tidak bisa
mengatur mereka.

Terhadap Crusch yang kebingungan, Zaryusu mengungkapkan senyum yang


memaksa dan melanjutkan pembicaraannya:

"Maafkan saya, saya tidak tahu apa yang harus saya katakan, kami sekarang
menghadapi keadaan yang tidak menentu. Jawaban anda bisa menunggu hingga
ini selesai."

"Uh, ha...haha."

Akhirnya mampu menata kembali pikirannya dan berhasil melanjutkan, Crusch


mendapatkan kembali ketenangan. Namun ketika teringat ucapan Zaryusu sesaat
yang lalu, pemikirannya kembali kacau.

Crusch mencoba untuk diam-diam mengintip wajah pria di depannya yang


sangat tenang.

Mengatakan hal seperti itu kepadaku, tapi dia masih sangat tenang....
Mungkin dia terus-terusan melamar orang lain?! Atau mungkin dia sudah
terbiasa dengan lamaran yang sering? ... Meskipun dia agak terburu-buru...Ah,
apa yang sedang kupikirkan, pasti, dia ingin mengendalikanku, membuat lamaran
kepadaku dan mengambil cintaku. Me...Melamar orang sepertiku...

Dia, yang tak pernah merasa diperlakukan sebagai seorang wanita, tidak
mampun tenang dan gagal mengetahui ujung ekor Zaryusu yang juga sedikit
bergetar. Pria di depannya juga menggunakan kekuatan untuk mengendalikan
emosinya agar tidak tampak.

Page | 64
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Itulah kenapa sebuah keheningan pun muncul. Kedua individu tersebut


membutuhkan waktu hening untuk membiarkan kegembiraan di hati menjadi
reda.

Hampir sepuluh menit kemudian, kelihatannya sudah bisa kembali ke topik


semula.

Crusch berniat menanyakan kepada Zaryusu lagi alasan kunjungannya, tapi


teringat ucapan sebelumnya.

...Bagaimana cara mengatakannya!

Dengan sebuah tepukan, ekor Crusch memukul papan lantai. Pria di depannya
terkejut, seakan dialah yang terkena tamparan itu.

Tindakah ini terlalu tidak sopan, dan merasa panik.

Meskipun dia hanya seorang traveler, selain itu juga seorang wakil suku.... dan
terlebih lagi bukan lizardmen biasa, tapi seorang pahlawan yang memegang
Frost Pain. Ketidaksopanan terhadap seseorang seperti itu tidak bisa dimaafkan.

Tapi ini adalah salahmu juga! Terlebih lagi, katakanlah sesuatu!

Zaryusu kenyataannya merasa malu dengan tindakannya yang terburu-buru,


dan memilih untuk tetap diam. Namun Crusch, yang sedang bingung dengan
emosinya seakan menutup gunung api aktif, tidak mengetahui ini sama sekali.

"karena kamu bukan orang yang ketakutan dengan tubuhku, mungkin tidak
aneh jika kamu adalah seorang pahlawan?"

Terhadap ucapan Crusch yang menusuk, Zaryusu terlihat bingung dan tidak
tahu apa yang harus dikatakan.

Crusch juga penasaran sebenarnya apa yang dia pikirkan.

"Tidak takut dengan tubuh albinok, maksudnya."

"...Itu seperti salju putih yang menutupi puncak pegunungan."

Page | 65
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"...Eh?"

"...Warna yang cantik."

Tentu saja, dia tak pernah mendengar baris kalimat ini sekalipun di hidupnya.

A.. Apa yang pria ini katakan!

Tekanan di dalam tubuh memuncak hingga membuat Crusch sampai pada


titik dimana dia tidak bisa lagi dibendung, dan tutup yang menahan tersebut
akhirnya terlepas dengan sebuah frase. Sementara Crusch tenggelam dalam
bayangannya, Zaryusu dengan lembut meraih dan mengusap sisiknya. Warna
yang cerah itu polesan kecantikan...dan sedikit pada sisik-sisik yang keren itu
tangan Zaryusu bergerak ke bawah seperti air pada sungai yang mengalir.

Hiss! Itu adalah suara peringatan, tapi ada hal lain yang tercampur di nafasnya
pula.

Memberikan keduanya peluang untuk memperoleh ketenangan mereka yang


hilang.

Keduanya menyadari apa yang dia lakukan padanya dan apa yang dia lakukan
secara tidak sadar. Seluruh tubuh mereka gemetar. Mengapa aku melakukan hal
itu? Mengapa aku membiarkannya? Keraguan menjadi kegugupan, dan
kegugupan menjadi kebingungan.

Sebagai hasilnya, dua ekor menepuk lantai, cukup keras sehingga


menggetarkan gubuk.

Lalu keduanya saling melihat masing-masing, dan memastikan status ekor


masing-masing. Seakan waktu berhenti, kedua ekor itu berhenti bergerak.

"..."

"..."

Suasananya berat, atau mungkin lebih baik dijelaskan sebagai gugup.


Keheningan terhadap kedua individu tersebut, diikuti dengan keduanya yang

Page | 66
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

saling mencuri pandang satu sama lain. Crusch akhirnya bisa menata pikirannya,
dia bertanya pada Zaryusu dengan tatapan beku, bertekad untuk mendeteksi
kebohongan apapun dalam ucapannya.

"...Mengapa kamu...tiba-tiba sekali?"

Meskipun Crusch bermasalah dalam mengungkapkan pemikirannya menjadi


kalimat, Zaryusu mengerti lalu membalas dengan jujur dan tanpa ragu.

"Itu adalah cinta pada pandangan pertama. Disamping itu, kematian mungkin
akan dihasilkan dari perang kali ini, dan aku tidak ingin meninggalkan penyesalan
di belakang."

Kejujuran yang sederhana, kalimatnya yang tidak menyembunyikan emosi


apapun membuat Crusch sesaat kehilangan kata-kata. Namun, ada bagian yang
dia tidak bisa memahaminya.

"...Bahkan seorang pemegang Frost Pain yang terkenal sudah bersiap untuk
mati di medan pertempuran?"

"Benar sekali. Musuh kali ini adalah musuh yang kuat, yang tidak bisa
dianggap remeh...Apakah anda pernah melihat monster yang bertindak sebagai
pembawa pesan? yang datang ke desa kami memiliki penampilan itu.."

Crusch menerima ilustrasi yang diberikan Zaryusu, dan mengangguk setelah


memberikan tatapan sepintas.

"Ya, Itu adalah monster yang sama."

"Apakah kamu tahu monster macam apa itu?"

"Tidak. Termasuk saya, tak ada yang tahu di suku kami."

"Begitukah...sebenarnya aku pernah menemui monster semacam itu sekali


sebelumnya.." Zaryusu berbicara hingga titik ini dan terdiam sebentar mengawasi
respon Crusch saat dia melanjutkan "..dan aku kabur."

"..Eh?"

Page | 67
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Tidak mungkin dikalahkan. Tidak, jika dikatakan baik-baik, itu adalah peluang
berbanding lima puluh - lima puluh tersebut adalah Kematian."

Crusch lalu mengerti bahwa monster itu adalah undead yang menakutkan,
dan menghela nafas lega bahwa keputusannya untuk menghentikan warrior
kemarin adalah keputusan yang benar.

"Dia bisa mengeluarkan teriakan dan membuat bingung mental lawannya.


Tidak hanya itu, dia memiliki tubuh transparan oleh karena itu hampir seluruhnya
kebal dengan serangan senjata yang tidak diberi magic. Menggunakan jumlah
juga tidak berhasil."

"Diantara magic yang dipakai oleh para druid kami, ada semacam magic yang
bisa menambah magic ke dalam pedang sementara..."

"..Apakah bisa digunakan untuk melawan serangan mental?"

"Bisa digunakan untuk menguatkan perlawanan, tapi melindungi keadaan


mental setiap orang adalah hal yang terlalu banyak dan kekuatan kami tidak akan
cukup."

"Jadi seperti itu...apakah semua druid mampu menggunakan magic itu?"

"Jika untuk menguatkan terhadap pertahanan, hampir seluruh druid mampu


melakukannya. Tapi aku hanyalah satu-satunya di suku ini yang bisa berlindung
dari kebingungan pikiran."

Crusch melihat nafas Zaryusu yang sedikit berubah. Kelihatannya dia sudah
mengetahui posisi Crusch dan bukan hanya titel kosong.

Benar sekali. lizardmen Crusch Lulu adalah druid hutan yang sangat ahli.
Mungkin bahkan diatas beberapa druid lain dari lizardmen.

"..Nomer berapa giliran suku Red Eye diserang?"

"Musuh bilang kami nomer empat."

"Ternyata begitu, apa rencanamu?"

Page | 68
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Waktu berlalu.

Crusch merenung apakah dengan mengeluarkan rencana tersebut akan


menguntungkan. Suku Green Claw pasti memilih perang, dan tujuan Zaryusu
dengan datang kemari seharusnya adalah membentuk aliansi, meminta untuk
menuju medan perang bersama-sama. Dengan hal tersebut di otaknya, apa yang
harus dilakukan agar menguntungkan suku Red Eye?

Suku Red Eye pada dasarnya tidak ingin membentuk aliansi. Pendapat mereka
adalah untuk memilih mengungsi. Pergi ke medan perang melawan orang-orang
yang bisa melakukan magic tingkat 4 adalah ide yang sangat buruk. Terlebih lagi,
mengetahui bahwa undead yang dikirimkan oleh musuh memiliki kemampuan
mengertikan seperti itu membuatnya jelas sekali bahwa tidak ada lagi keputusan
lain.

Namun, sejujurnya membuka pemikiran tersebut apakan benar-benar ide


yang terbaik?

Kepada Crusch yang terjebak dalam pemikirannya sendiri, Zaryusu


memicingkan matanya, dan membuka mulut untuk bicara:

"Biar kuberitahu sesuatu apa yang sebenarnya aku pikirkan."

Tidak tahu apa yang akan Zaryusu katakan, Crusch melihatnya dengan mata
yang tak berkedip.

"Apa yang aku khawatirkan adalah apa yang terjadi setelah mengungsi."

Bagi Crusch yang tidak bisa memahami arti kalimat ini, Zaryusu dengan
tenang melanjutkan.

"Apakah anda mengira setelah bergerak menjauh dari lingkungan yang


familiar yang terbiasa kalian tempati, apakah kalian bisa mempertahankan gaya
hidup yang sama dengan yang sekarang?"

"Tidak mungkin...bukan, itu akan sulit."

Page | 69
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Jika mereka meninggalkan tempat ini dan membuat tempat habitat baru,
mereka harus bertarung mempertaruhkan nyawa -- mereka harus memenangkan
pertarungan untuk selamat. Kenyataannya adalah bahwa lizardmen sebenarnya
bukan penghuni satu-satunya danau ini, dan mereka memperoleh sebagian
tanah basah ini setelah melakukan peperangan bertahun-tahun yang melelahkan.
Bagi spesias macam ini, tidak mudah bagi mereka untuk membuat habitat baru di
lingkungan yang tidak diketahui.

"Ada juga cukup banyak peluang akan kekurangan makanan."

"Mungkin juga."

Crusch, yang tidak mampu memahami apa maksud yang ingin disampaikan
oleh lizardmen pria di depannya ini, membalas dengan nada curiga yang tajam.

"Kalau begitu, jika lima suku terdekat mengungsi sama-sama, apa kira-kira
yang akan terjadi?"

"Itu...!"

Crusch terdiam, karena dia sudah tahu maksud sebenarnya dibalik ucapan
Zaryusu.

Meskipun ukuran danau sangat luas, ketika sebuah suku memilih area tertentu
untuk menjadi tempat pengungsian, area itu juga akan menjadi perebutan bagi
suku lain yang menginginkannya. Oleh karena itu, hanya pindah ke tempat baru
bisa memicu peperangan lain untuk bertahan hidup, mereka juga akan memiliki
musuh yang akan bertarung untuk ikan sebagai bahan makanan pokok. Jika
seperti ini, situasi macam apa yang akan terjadi selanjutnya? Akhirnya tidak ada
jaminan bahwa hasil yang paling ditakuti akan muncul, menjadi peperangan
seperti masa lalu.

"Jangan-jangan... alasan kamu ingin berperang meksipun mungkin tidak akan


menang..."

"...Benar sekali. Dengan gabungan suku-suku lain, aku mempertimbangkan


berapa banyak sisa mulut yang bisa kita beri makan."

Page | 70
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Untuk hal semacam itu!"

Itulah kenapa dia ingin membentuk sebuah pasukan. Jadi meskipun jika
mereka kalah dalam peperangan, lizardmen yang butuh makanan akan
berkurang.

Dalam peperangan untuk selamat, adalah hal yang ekstrim tetapi bisa
dimengerti jika berpikir bahwa semua orang selain warrior yang bisa bertarung,
hunter dan druid adalah bisa digantikan. Tidak, dalam jangka panjang mungkin
sebaiknya sisanya cukup mati saja.

Dengan lebih sedikit mulut yang diberi makan artinya semakin sedikit
kebutuhan makanan untuk bisa selamat. Untuk itu, bahkan hidup berdampingan
juga bisa terjadi.

Crusch dengan penuh kebinungan mencari alasan untuk menolak ide ini.

"Kamu bahkan tidak tahu seberapa bahaya lokasi baru itu nantinya, namun
kamu ingin memulai dari awal dengan mengurangi jumlah?"

"Kalau begitu aku akan bertanya padamu tentang ini. Kita bilang saja bisa
memenangkan pertempuran untuk bertahan selamat dengan mudah, lalu apa?
jika ikan kita berkurang, apakah kelima suku akan saling bertarung satu sama lain
lagi?"

"Kita mungkin bisa menangkap ikan lebih banyak!"

"Dan bagaimana jika tidak?"

Crusch tidak bisa menjawab rentetan pertanyaan dingin dari Zaryusu di


hadapannya.

Zaryusu bertindak dengan apa yang paling dekat dengan skenario terburuk di
otaknya. Crusch berpikir dengan harapan sebagai fondasinya. Jika situasi buruk
muncul, pilihan Crusch akan mengarahkannya ke dalam bencana, sementara
Zaryusu tidak.

Page | 71
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dan meskipun jika mereka dikalahkan dan jumlah lizardmen dewasa


berkurang, mereka akan tewas dalam kematian mulia di dalam peperangan.

"...Jika kamu menolak, kami harus menyerang Red Eyes."

Nada gelap dari suaranya membuat Crusch tersentak.

Itu adalah sebuah deklarasi bahwa mereka tidak akan membiarkan hanya Red
Eyes saja yang kabur ke tanah baru dengan anggotanya yang masih utuh.

Itu adalah penilaian yang benar dan beralasan.

Jika sebuah suku dengan jumlah yang berkurang kabur untuk mengungsi ke
tempat Red Eyes, dengan kekuatan penuh mereka yang tidak berkurang, tenang,
satu-satunya hal yang menunggu mereka adalah malapetaka.
Mempertimbangkan bahayanya, tindakan satu-satunya adalah serangan
pencegahan. Itu adalah pilihan yang jelas bagi seseorang yang bertanggung
jawab kepada seluruh suku. Jika Crusch sendiri berada pada posisi itu, dia akan
membuat keputusan yang sama.

"Meskipun jika kita kalah dalam berperang, aku yakin bahwa bergabung
dengan kami akan menurunkan peluang akan adanya pertumpahan darah
diantara suku kita pada habitat baru."

Crusch yang tak mampu mengerti apa yang Zaryusu maksud, menunjukkan
ekspresi bingung yang tulus di wajahnya. Zaryusu menjelaskannya agar maksud
dia yang sebenarnya akan menjadi jelas.

"Perang ini akan menanamkan rasa persahabatan. Daripada sebagai suku-


suku yang berbeda, kita akan bisa saling mengenal satu sama lain sebagai
seorang sekutu yang bertarung bersama-sama."

Benar sekali.

Crusch mengunyah ucapan Zaryusu di dalam mulutnya.

Dia menyatakan sebuah kemungkin bahwa suku-suku yang menumpahkan


darah bersama-sama tidak akan cepat bertarung satu sama lain jika makan

Page | 72
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

menjadi langka. Tapi ide Crusch sendiri dan pengalaman membuatnya ragu.
Dengan wajah yang sedikit menunduk, saat dia akan jatuh ke dalam pemikiran
yang dalam, Zaryusu memberikan sebuah pertanyaan.

"Ngomong-ngomong, bagaimana Red Eyes bisa melewati periode


peperangan sebelumnyn?"

Rasanya seperti ditusuk oleh jarum. Sebelum Crusch menyadarinya, Crusch


terkejut. Melihat wajah Zaryusu langsung, dia bisa melihat keterkejutan di wajah
Zaryusu, yang mengajukan pertanyaan.

Ah, dia bertanya karena dia benar-benar tidak tahu.

Meskipun Crusch mengenalnya hanya sebentar, dia sudah menggenggam


dasar kepribadian dari seorang pria yang bernama Zaryusu. Crusch secara intuitif
sadar bahwa itu bukan pertanyaan untuk mengancam mereka.

Crusch menyipitkan matanya dan menatap Zaryusu. Tatapannya sangat tajam


seakan ingin membuat sebuah lubang padanya. Tidak mampu mengerti alasan
dari tatapan Crusch, dia melihat tatapan itu membuat Zaryusu merasa tidak
berdaya. Tapi meskipun begitu, Crusch tidak bisa menggendalikan dirinya sendiri.

"--Apakah ada alasan yang harus kukatakan padamu?"

Crusch mengeluarkan kalimatnya, nada yang dibawanya dipenuhi dengan


kebencian. Perubahan yang dibuat oleh Crusch membuat Zaryusu ragu apakah
dia sedang berbicara dengan orang yang sama.

Tapi Zaryusu tidak bisa mundur. Mungkin ini akan mengandung jawaban yang
bisa membuat semua orang selamat.

"Aku ingin mendengarnya. Apakah itu adalah kekuatan Druid? Ataukah


memang ada metode lain? Mungkin itu bisa jadi penyelamat kami..."

Setelah berhenti sejenak, Crusch menyunggingkan senyum lelah dan


melanjutkan.

Page | 73
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Apa yang kami lakukan adalah membunuh saudara kami - kami memakan
saudara kami yang telah tewas."

Zaryusu tidak bisa membuka mulutnya karena terkejut. Membunuh yang


lemah - mengurangi mulut yang harus diberi makan bukanlah hal tabu. Tapi
memakan saudaramu adalah tindakan salah dan tabu diantara hal-hal tabu.

Mengapa dia mau mengatakan ini? Ini adalah sesuatu yang seharusnya
disimpan rapat-rapat hingga ke liang lahat. Mengapa dia membuka jawabatan itu
kepada orang luar, seorang utusan? Apakah dia berniat untuk tidak
membiarkanku pergi hidup-hidup? Tidak, ini bukan suasana seperti itu.

Crusch sendiri tidak mengerti mengapa dia mengatakannya kepada Zaryusu.

Dia tahu betul seberapa banyak hinaan yang akan datang dari suku lain. Jadi
mengapa -

Mulutnya bergerak dengan lembut, seakan itu bukan miliknya sendiri.

"Hari itu, ketika suku-suku yang berbeda mulai berperang, suku kami juga
mengalami kelangkaan makanan yang serius dan berada dalam situasi yang
berbahaya. Tapi alasan suku kami tidak ikut dalam pertarungan adalah karena
kami terdiri dari banyak druid dan yang sedikit warrior. Druid kami mampu
membuat makanan melalui magic."

Mulut Crusch tidak menunjukkan tanda berhenti, seakan dikendalikan oleh


kesadaran yang lain.

"Tapi makanan yang dibuat oleh druid kami tidaklah cukup. tidak jika kamu
membandingkannya dengan ukuran seluruh suku secara keseluruhan. Satu-
satunya pilihan yang tersisa bagi kami adalah berjalan ke jalan kehancuran
perlahan-lahan. Lalu pada suatu hari, kepala suku kami membawa banyak
makanan. Daging merah yang cerah."

--Mungkin aku memang ingin dia mendengarkannya... mendengarkan dosaku.

Page | 74
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Crusch menggeretakkan gigi-giginya. Pria di depannya mendengarkan


dengan jelas. Meksipun jika dia akan merasa jijik, dia menyembunyikannya dan
mendengarkan.

Untuk itu, Crusch sangat bersyukur.

"Setiap orang samar-samar tahu daging apa itu. Untuk sesaat kami membuat
hukum yang ketat dan siapapun yang melanggarnya akan diusir. Satu-satunya
waktu ketika kepala suku kami membawa daging adalah setelah seseorang diusir.
Meskipun begitu, kami semua menutup mata dan memakannya untuk selamat.
Tapi suatu hal seperti tak pernah bisa bertahan. Kesedihan yang menumpuk tiba-
tiba meledak semua dan suatu hari berubah menjadi tindakan pemberontakan."

Dengan mata tertutup, dia teringat kepala suku mereka.

"Kami makan...kami tahu dan masih tetap makan. Itu membuat kami tetap
bertahan hidup... namun... melihat ke belakang, itu sangat lucu."

Crusch akhirnya menghentikan doanya dan menatap lurus kepada wajah


Zaryusu. Dia melihat ke arah matanya yang terdiam dan melihat bahwa mereka
tidak memiliki rasa jijik. Dia merasa terkejut karena kegembiraan yang muncul
dari suatu tempat di hatinya.

Mengapa dia merasa senang?

Crusch juga, samar-samar tahu jawaban dari pertanyaan itu.

"..Lihat aku. Suatu ketika, seseorang sepertiku lahir di suku Red Eye. Sejak
dahulu, mereka akan menunjukkan sebuah kekuatan. Dalam kasusku, itu adalah
kekuatan druid. Ini membuat kami memiliki otoritas yang hampir menyamai
kepala suku... Dan aku berada di tengah pemberontakan yang membelah suku
menjadi separu. Kami menang karena kami memiliki jumlah yang lebih besar."

"Dan pada akhirnya, makanan dibagi dengan rata diantara mereka yang
tersisa?"

Page | 75
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Ya..sebagai hasilnya suku kami berhasil selamat. Ketika pemberontakan --


waktu itu, kepala suku tak pernah menyerah. Dia mati dengan luka yang begitu
banyak. Dan ketika dia menerima pukulan terakhir, dia tersenyum kepadaku."

Seakan dia sedang memuntahkan darah, Crusch melanjutkan ceritanya.

Itu adalah rasa bersalah yang perlahan-laha berkumpul di hatinya, sejak dia
membunuh kepala suku.

Rasa bersalah yang tidak bisa dia buka kepada anggota suku yang percaya
kepadanya dan bertarung melawan kepala suku mereka, Crusch hampir tidak bisa
menceritakan hal itu kepada Zaryusu. Itulah kenapa mengapa ucapannya tidak
berhenti, seperti air yang sedang dihabiskan.

"Itu bukan mata seseorang yang menatap pembunuhnya. Tidak ada


kebencian, iri hati, permusuhan, kutukan, tak ada satupun. Itu adalah senyum
yang indah! Kepala suku selalu menghadapi realita secara langsung dan
bergerak. Dan kami...kami bertindak berdasarkan idealis kami dan kebencian.
Mungkin satu-satunya yang benar adalah kepala suku kami! Itulah apa yang
selalu aku pikirkan! Karena kepala suku kami telah tiada - yang dianggap sebagai
akar seluruh kejahatan, suku kami mampu bersatu sekali lagi. Dan yang lebih
parah, karena jumlah kami lebih sedikit, kami bahkan memperoleh kedamaian
tidak lagi ada masalah makanan!"

Itu adalah batasnya.

Sebagai seseorang yang bertindak sebagai kepala, sebagai seseorang yang


memikul dosa, mati-matian menahan semua itu, tenaga ketika dia jatuh sekuat
ketika dia berusaha. Aliran sungai keruh yang mengalir menelan semuanya.
Pemikiran yang telah robek, sulit sekali merubah mereka menjadi kata-kata.

Dengan suara lirih, meskipun air matanya tidak jatuh, secara mental, dia
menangis.

Itu adalah tubuh yang kecil.

Page | 76
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Alam telah sepakat, bahwa kelemahan adalah dosa, anak-anak yang


dilindungi, tapi meksipun, baik lizardmen pria dan wanita menekankan kekuatan
kebaikan. Pada titik itu, wanita di depannya hanya bisa terlihat sebagai obyek
cemoohan. Seseorang yang mengumpulkan satu suku, bagaimana bsa dia
menunjukkan kelemahan di depan orang asing, meskipun seseorang dari suku
yang berbeda?

Namun, apa yang Zaryusu rasakan di hatinya benar-benar emosi yang


berbeda.

Itu bisa dikarenakan dia adalah wanita yang cantik. Tapi semakin dia
memikirkan, dia percaya bahwa yang berada di depannya adalah seorang warrior.
Terluka, mengerang, kesakitan, tapi masih tetap mencoba berjalan lurus.
Pemikirannya adalah bahwa seorang warrior sekaliber itu hanya bisa
menunjukkan kelemahan sejenak.

Seseorang yang mencoba berdiri dan berjalan ke depan, orang itu tidak
lemah.

Zaryusu mendekatinya dan memeluk Crusch di bahunya.

"-Kami juga bukan mahatahu dan mahakuasa. Kami hanya bisa memilih jalan
kami saat ini. Aku mungkin akan bertindak sama jika aku berada di posisi itu. Tapi
aku tidak ingin menenangkanmu. Dimana seseorang bisa menemukan jawaban
yang sepenuhnya benar di dunia ini. Kami hanya berjalan ke depan, telapak kaki
kami mengandung banyak luka dari rasa sesal dan penderitaan kami. Kamu juga,
pilihanmu hanyalah bergerak maju. Itulah yang aku percayai."

Saat suhu tubuh mereka mengalir satu sama lain, sesaat mereka bisa
merasakan detakan jantung masing-masing melalui tubuh mereka. Mereka
terperangkap dalam ilusi dari dua detak jantung yang berirama sama dan pelan-
pelan menjadi satu.

Itu adalah sensasi misterius.

Page | 77
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Zaryusu merasakan kehangatan yang tak pernah dia dapatkan sebelumnya


sejak dia lahir. Itu bukan karena dia sedang memeluk seorang lizardmen.

Apakah itu karena aku sedang memegang wanita ini, Crusch Lulu?

Setelah sesaat, Crusch melepaskan diri dari tubuh Zaryusu.

Kehangatan yang meninggalkannya sangat disesalkan, tapi dia tidak bisa


menyebutkan ini keras-keras karena malu.

"Aku sudah menunjukkan hal memalukan kepadamu...Apakah kamu merasa


jijik denganku?"

"Bagian mana yang memalukan? Dan apakah kamu melihatku sebagai pria
bodoh yang menganggap seseorang jijik hanya karena bangkit dan berjalan maju
melewati luka dan penderitaan? Kamu itu cantik."

"--! --!!"

Ekor yang putih berkali-kali ditepukkan ke lantai.

"Apa yang harus kulakukan."

Tanpa mampu bertanya Crusch yang sedang bergumam apa maksudnya,


Zaryusu bertanya pertanyaan lain.

"Bagaimanapun juga, apakah suku Red Eye mengolah ikan?"

"Mengolah?"

"Benar, merawat dan membesarkan ikan yang akan menjadi makanan."

"Kami tidak melakukannya. Lagipula ikan adalah pemberian alam."

Mengolah yang dikatakan oleh Zaryusu adalah sebuah teknik yang dikenal
oleh suku lizardmen manapun. Ide bahwa mereka bisa membesarkan mangsa
mereka dengan tangan sendiri adalah sebuah ide yang pada dasarnya berbeda
dari cara mereka berpikir.

Page | 78
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Itu kelihatannya adalah cara berpikir druid. Apakah kamu mau berkompromi?
Membesarkan ikan dengan satu tujuan untuk memakan mereka. Druid di suku
kami setuju."

Crusch menganggukkan kepala.

"Kalau begitu aku akan mengajarimu bagaimana cara mengolah ikan. Bagian
terpenting adalah apa yang bisa kamu berikan pada mereka untuk dimakan.
Kamu bisa memberi mereka makanan buatan yang dibuat dari magic druid. Itu
akan meningkatkan pertumbuhan mereka dengan cepat."

"Apakah tidak apa bagimu untuk membagikannya?"

"Tentu saja. Tidak perlu menyimpannya sendiri. Lebih penting jika banyak suku
bisa selamat dengan menggunakan metode ini.

Crusch membungkuk dalam-dalam dan mengangkat ekornya tinggi-tinggi."

"Terima kasih."

"Rasa terima kasihmu... itu tidak perlu. Sebagai imbalannya, aku akan bertanya
padamu lagi."

Rasa terima kasih itu hilang dari wajah Crusch. Melihat sikapnya, Zaryusu
menenangkan hatinya.

Pertanyaan yang benar-benar tidak bisa dihindari. Baik Zaryusu dan Crusch
menghirup nafas dalam-dalam.

Dan dia bertanya.

"Apa tindakan suku Red Eye mengenai peperangan yang akan datang?"

"...Dari kesimpulan rapat kemarin, kami akan kabur."

"Kalau begitu aku akan bertanya pada Crusch Lulu, sebagai kepala suku. Dan
hari ini, apakah keputusannya tidak berubah?"

Crusch tidak menjawab.

Page | 79
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Jawabannya akan memutuskan nasib dari suku Red Eye. Jelas sekali dia ragu.

Namun, tidak ada yang bisa dilakukan oleh Zaryusu disini. Yang bisa dia
lakukan hanya tersenyum canggung.

"...Itu adalah keputusanmu. Alasan dari kepala suku sebelumnya yang


tersenyum padamu mungkin karena dia menyerahkan masa depan suku ini di
tanganmu. Kalau begitu sekarang adalah waktunya bagimu untuk membawa misi
itu. Aku sudah katakan semua yang aku katakan. Yang tersisa bagimu adalah
memilih."

Mata Crusch berkeliling mencari di dalam gubuk. Dia bukan mencari jalan
kabur, atau bantuan. Tapi hanya ingin mencari jawaban yang tepat dari dirinya
sendiri.

Apapun yang dia putuskan, Zaryusu akan menerimanya.

"Aku akan bertanya sebagai kepala suku. Berapa banyak pengungsi yang ingin
kamu evakuasi?"

"Untuk masing-masing suku aku mempertimbangkan sepuluh warrior, dua


puluh hunter, tiga druid, tujuh puluh pria, seratus wanita, dan beberapa anak-
anak."

"Dan sisanya?"

"Tergantung situasi, mereka akan mati."

Crusch tidak bisa berkata apapun dan memandang ruang kosong, lalu tiba-
tiba bergumam.

"Begitu.."

"kalau begitu katakan padaku keputusanmu, kepala suku Red Eye, Crusch
Lulu."

Crusch membuat ide dalam jumlah yang tak terhitung.

Page | 80
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Tentu saja, membunuh Zaryusu adalah salah satu pilihan. Dia pribadi tidak
ingin membunuhnya. Tapi bertindak sebagai kepala suku beda lagi. Bagaimana
jika seluruh suku kabur setelah membunuhnya?

Dia menolak ide itu, masa depan terlalu bahaya. Dan juga, tidak ada jaminan
bahwa dia akan benar-benar datang sendirian.

Lalu bagaimana jika menjanjikannya dulu sebelum kabur.

Ini juga bisa menjadi masalah. Jika keadaan bertambah gawat, hanya akan
membuat perang diantara mereka dan suku Red Eye. Mereka akan menjadi target
pengurangan populasi. Keinginan pihak lain adalah mengurangi populasi, bukan
masalah siapapun targetnya.

Pada akhirnya, dia membayangkan jawaban seharusnya adalah tidak


membentuk aliansi, Zaryusu mungkin akan kembali ke desanya dan memimpin
pasukan untuk menghabisi suku Red Eye.

Namun, tidak tahu apakah Zaryusu menyadari, ada satu celah. Pada akhirnya,
masalah makanan tidak akan terselesaikan.

Crusch tiba-tiba tersenyum. Dari awal tidak ada jalan keluar. Saat Zaryusu
menyerangkan baginya untuk membentuk aliansi; Dari awal ketika fase tindakan
suku Green Claw dimulai--

Hanya ada satu jalan selamat bagi suku Red Eye, itu adalah membentuk
sebuah aliansi dengan yang lainnya dan ikut bersama-sama dalam peperangan.
demikian juga, Zaryusu seharusnya memahami alasan ini.

Meskipun begitu, dia harus menunggu jawaban Crusch secara pribadi. Dia
mungkin ingin membedakan apakah Crusch yang sedang memimpin suku
lizardmen, memiliki kualifikasi untuk menjadi partner aliansi.

Yang tersisa adalah apakah dia ingin mengeluarkan keputusannya.

Kecuali, setelah memutuskan, maka akan banyak individu yang kehilangan


nyawa mereka. Namun--

Page | 81
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Biar kubuat satu hal yang jelas. Kami tidak akan pergi berperang untuk
mengorbankan nyawa, tapi memperoleh kemenangan. Mungkin aku sudah
mengatakan banyak hal yang membuatmu tidak tenang. Namun, kami ingin
menjadi yang berdiri dan tertawa menang. Tolong jangan salah dalam hal itu."

Crusch mengangguk menyatakan pemahamannya.

Lizardmen pria ini benar-benar baik. Dengan pemikiran seperti itu, Crusch
mengeluarkan keputusannya.

"...Kami, suku Red Eye akan bekerja sama denganmu, karena kami tidak ingin
melihat senyum kepala suku menjadi tidak ada artinya, dan juga karena itu bisa
membuat anggota suku Red Eye memiliki kesempatan selamat."

Crusch membungkukkan kepalanya; ekornya lurus dan terangkat.

"Aku sangat bererima kasih."

Zaryusu sedikit mengangguk. Lalu mengangkat ekornya menyatakan


pemikiran yang rumit, lebih kuat daripada ucapannya.

Pagi harinya.

Zaryusu berdiri di depan Rororo, melihat ke arah pintu masuk utama suku Red
Eye.

Dia tidak bisa menahan diri membuka mulut dan menguap. Tadi malam dia
adalah tamu pada konferensi Red Eye, oleh karena itu dia saat ini sedikit lelah.
Namun tidak ada banyak waktu yang tersisa, dan perlu untuk mengunjungi suku
lain dalam hari ini.

Zaryusu mati-matian melawan kantuknya, tapi sejenak tidak bisa menahannya


dan kembali menguap lagi, tapi kali ini lebih besar daripada sebelumnya.

Meskipun duduk di Rororo tidak cukup nyaman untuk tidur, dia merasa
mampu untuk melakukannya.

Page | 82
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Setelah memandang matahari kuning sesaat yang baru saja terbit, Zaryusu
memutar tatapannya kembali ke pintu masuk utama, dan merasa sedikit bingung.
Ini karena obyek rasa penasarannya baru berlari keluar gerbang utama.

Itu adalah satu ikat rumput.

Ada rumput yang tumbuh di atas baju yang dijahit dari banyak bilah-bilah
kain dan benang-benang baju. Jika seseorang merebahkan diri di tanah basah
dan mengamatinya dari jauh, maka itu akan terlihat seperti seikat rumput.

Ah, aku yakin aku pernah melihat monster yang mirip sebelumnya entah
dimana..

Zaryusu mengingat pemandangan yang pernah dia lihat ketika bepergian


sebagai seorang traveler ketika Rororo yang di belakangnya mengeluarkan
geraman lirih untuk memperingatkan.

Tentu saja Zaryusu mengerti apa sebenarnya ikatan rumput itu, dan tidak
mungkin salah karena ekor putihnya sedikit kelihatan.

Saat dia menatap kosong pada ekor yang bergoyang kegirangan itu
sementara dalam waktu yang sama menenangkan Rororo, ikatan rumput itu
sudah tiba disamping Zaryusu.

"Selamat pagi."

"Un, selamat pagi...kelihatannya kamu telah mempersatukan seluruh suku


tanpa halangan."

Zaryusu menolehkan tatapannya kepada permukiman suku Red Eye. Sejak


pagi, area berkumpul sudah dipenuhi dengan nafsu membunuh. Banyak
lizardmen yang gugup berlarian. Crusch juga berdiri pada sisi yang menghadap
arah yang sama dan membalas:

"Ya, tak ada masalah yang muncul. Hari ini kami seharusnya kita bisa tiba di
pemukiman suku Razor Tail, dan mereka yang ingin kabur juga sudah bersiap."

Page | 83
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Druid yang ada di dalam desa menggunakan magic untuk menyampaikan


situasi terbaru. Suku Razor Tail juga sudah diberitahu bahwa mereka akan
menjadi suku pertama yang dihancurkan. Suku pertama yang akan dibinasakan
bukanlah suku Dragon Tusk, oleh karena itu ini lebih menguntungkan dalam hal
waktu.

"kalau begitu Crusch, mengapa kamu ingin berada di pihak kami?"

"Jawabannya sederhana, Zaryusu, tapi sebelum aku menjawab, pertama


katakan padaku satu hal. Apa rencanamu?"

Setelah rapat kemari yang bertempat dari sore hingga pagi, kedua individu ini
tidak segan bahkan memanggil nama satu sama lain. Alasannya karena mereka
sudah menjadi cukup familiar bahkan sikap mereka ketika berbicara satu sama
lain telah berubah.

"Selanjutnya, aku berencana untuk mengunjungi suku lain...suku Dragon


Tusk."

"Mereka adalah suku yang kekuatannya adalah segalanya ya kan? Aku dengar
bahwa kekuatan tempur mereka merupakan yang terkuat di seluruh suku."

"Erm, kamu benar. melihat pihak lain adalah suku yang tak pernah kita saling
tukar sebelumnya, kita harus mempersiapkan diri kita secara mental."

Seluruh informasi pihak lain masih terselimuti dengan misteri. Oleh karena itu
menuju markas pihak lain adalah masalah yang berbahaya. Terlebih lagi, mereka
juga menampung yang selamat dari dua suku yang dihancurkan di perang yang
lalu. Fakta ini membuat bahaya yang akan datang menjadi lebih besar.

Bagi kedua suku yang dikalahkan, Zaryusu, yang memainkan peran aktif di
perang sebelumnya adalah musuh yang benar-benar dibenci, hingga ke tulang-
tulang mereka.

Meskipun begitu, mereka adalah bantuan yang sangat diperlukan oleh seluruh
suku untuk perang ini.

Page | 84
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Jika begitu...maka, masih lebih baik bagiku untuk pergi denganmu."

"--Apa?"

"Apakah itu aneh?"

Tumpukan rumput membuat gerakan kecil, dan mengeluarkan suara bisik


yang samar-samar. Karena dia tidak bisa melihat wajahnya, dia tidak tahu apa
niatnya.

"Aku tidak bermaksud mengatakannya aneh...tapi ini akan sangat berbahaya."

"Apakah ada tempat yang lebih aman sekarang?"

Zaryusu terdiam. Dia sedang berpikir dengan tenang, membawa Crusch


bersamanya akan banyak bermanfaat. Namun sebagai seorang lizardmen pria,
dia masih keberatan membawa lizardmen wanita, yang dia sayangi, menuju
tempat yang diketahui bahaya.

"Aku benar-benar tidak cukup tenang."

Meskipun Crusch tersembunyi dibalik rerumputan, dan ekspresinya tidak bisa


terlihat, dia hampir terasa sedikit tersenyum.

"...Kalau begitu, biar kutanya pertanyaan lain. Ada apa dengan


penampilanmu?"

"Apakah tidak terlihat bagus?"

Pertanyaannya adalah apakah itu terlihat bagus atau tidak adalah hal yang
aneh. Namun, bukankah sebaiknya memberikan sedikit pujian? Zaryusu tidak
tahu bagaimana meresponnya dan setelah beberapa saat berpikir, menyimpulkan
ekspresi tak terlihat lawan bicaranya dan membalas:

"...Aku seharusnya bilang itu terlihat bagus...ya kan?"

"Bagaimana bisa seperti itu."

Page | 85
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Crusch cepat-cepat menolaknya. Zaryusu merasa kekuatannya diserap habis


darinya, mau bagaimana lagi.

"Ini semata-mata karena aku lemah terhadap cahaya matahari, oleh karena itu
ketika aku keluar, Aku hampir selalu berpakaian seperti ini."

"Jadi itu alasannya..."

"Ah, kamu belum memberikan jawabanmu. Maukah kamu membiarkanku


bepergian denganmu?"

Berdiskusi lebih jauh lagi dari ini mungkin hanya akan menggoyangkan
pikirannya. Dari sudut pandang bentuk aliansi, membawanya seharusnya
merupakan keuntungan untuk memperoleh tujuannya. Dia juga berpikir
demikian, itulah kenapa dia mungkin membuat tawaran ini. Dengan begitu, tidak
alasan untuk menolaknya untuk menemani.

"..Aku mengerti, kalau begitu aku harapkan bantuanmu, Crusch."

Crusch gembira dari lubuk hatinya dan menjawab:

"--Aku mengerti, Zaryusu, Serahkan padaku."

"Apakah kamu sudah siap untuk berangkat?"

"Tentu saja. Tas punggungku sudah penuh dengan berbagai macam item
yang diperlukan."

Setelah mendengar ini, Zaryusu dengan halus memperkirakan area


punggungnya dan menemukan bahwa ada sedikit gundukan yang muncul dari
rumput. Sebuah rumput segar tercium dari sekitarnya, begitu juga dengan aroma
yang terkumpul. Karena dia adalah druid hutan, oleh karena itu seharusnya ada
beberapa tanaman obat yang berhubungan dengan kemampuannya disana,
itulah kenapa isi di dalamnya pasti dipenuhi dengan barang-barang semacam itu.

"Zaryusu, kamu kelihatannya lelah."

Page | 86
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Ah, ya, aku sedikit lelah. Selama dua hari ini aku sibuk sekali, aku kurang
tidur."

Saat ini, sebuah tangan dengan sisik putih terulur dari dalam konsum rumput.

"Untukmu. Ini adalah buah untuk menggantikan kekuatan. Kamu makan saja
dengan kulitnya."

Itu adalah buah ungu. Ragu-ragu, Zaryusu meletakkannya di mulut dan


mencoba menggigitnya.

Mulutnya dipenuhi dengan rasa yang tajam dan pahit tiba-tiba,


menyingkirkan sedikit kelelahan. Pastinya meningkatkan kewaspadaan, efek ini
hampir cukup baik, tapi setelah terus mengunyahnya berkali-kali, tiba-tiba
pancaran rasa meledak dari ujung lidahnya. Bukan hanya itu, bahkan nafas yang
dia keluarkan memiliki rasa yang sama.

"Muu, sensasi dingin apa ini yang bahkan meresap hingga ke rongga hidung?"

Zaryusu secara tidak sadar meneriakkan kalimat yang sering diucapkan oleh
kakaknya. Melihat reaksinya, Crusch tidak tahan untuk tertawa kecil.

"Apakah kamu merasa rasa kantukmu perlahan-lahan hilang? Kenyataannya


rasa kantuk itu masih belum hilang, tolong jangan terlalu terbiasa dengan sensasi
ini. Masih lebih baik bagimu untuk beristirahat."

Zaryusu merasa otaknya terang dan segar karena nafas yang dia hirup dan
keluarkan, dan karena seluruh tubuhnya dipenuhi dengan sensasi dingin. Merasa
puas, Zaryusu mengangguk dan membalas:

"Kalau begitu mari kita segera cari Rororo dan tidur cepat."

Setelah berkata demikian, Zaryusu langsung menaiki punggung Rororo, diikuti


oleh Crusch yang juga menaikinya. Perasaan tidak enak karena ada satu ikat
rumput yang berada di tubuhnya membuat Rororo tidak senang menatap
Zaryusu, tapi akhirnya terpikirkan sebuah metode untuk membuatnya nyaman.

Page | 87
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Kalau begitu mari kita pergi. Karena perjalanannya akan sedikit bergejolak,
berpeganglah padaku."

"Mengerti."

Crusch memeluk pinggang Zaryusu - perasaan rumput yang menusuk


membuat Zaryusu sedikit gatal.

"...."

Perbedaan sebenarnya dari rasa yang dia bayangkan dan kenyataannya


membuat bibir Zaryusu mengerut.

"Ada apa?"

"Tidak, bukan apa-apa. Rororo, ayo berangkat."

Apa yang membuat Crusch begitu gembira sekali? Tawa riang Crusch dari
belakangnya, membuat Zaryusu tidak tahan untuk tidak mengeluarkan senyuman
lebar di atas punggung Rororo.

Part 2

Hutan Tove yang baru saja dikuasai, setiap makhluk hidup ketakutan terhadap
tatapan raja dan menahan nafas mereka.

Tapi, hanya tempat ini yang berbeda.

Suara pepohonan yang dipotong dan suara-suara tersebut menyebar ke


sekelilingnya.

Golem-golem disini akan menjadi mesin konstruksi berat - Peralatan mesin


berat, sedang mengangkut batang-batang kayu ke area konstruksi bangunan
besar. Bangunan ini masih jauh dari kata selesai, pondasinya besar, dan bagian
kecil sudah selesai.

Yang bekerja di dalam area ini adalah sekelompok golem dan undead.

Page | 88
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Diantara undead yang bekerja disini, kebanyakan dari mereka adalah Elder
Liches, yang memakai jubah merah mencolok.

Diatas masing-masing bahu ada demon dengan panjang tiga puluh


sentimeter, mengepakkan sayap kelawar yang panjang dan kulit yang berwarna
tembaga merah - demon yang dikenal dengan nama Imp. Imp itu mengangkat
ekor beracun mereka tinggi-tinggi agar tidak membuat ekor itu meneteskan
racun dan menghalangi Elder Liche.

Satu Elder Lich tertentu yang bekerja keras membuka perencanaan di


tangannya, dan memberikan perintah kepada golem-golem yang sedang bekerja.

Melihat golem-golem yang berhenti dan mematuhi perintahnya, dia


membandingkan area pembangunan dan perencanaan di tangannya. Setelah
sedikit mempertimbangkan, dia bicara dengan imp yang duduk di bahunya.

Setelah mendengarkan, imp tersebut menunjukkan pemahamannya,


mengepakkan sayap dan terbang ke langit.

Dengan cara terbang yang tidak termasuk elegan, imp tersebut mengawasi
area dengan mata terbuka lebar. Tidak lama setelahnya, imp tersebut
menemukan targetnya dan cepat-cepat terbang turun.

Orang itu adalah Guardian Floor lantai Enam Great Tomb of Nazarick, Aura
Bella Fiore, dan juga salah satu dari raja baru di hutan ini.

Gadis Dark Elf yang menggunakan gulungan keras sebagai megaphone,


membuat suaranya bisa terbawa jauh. Imp yang terbang turun dan berdiri
hormat di depannya, Aura lalu mengeluarkan nada yang familiar.

"Bagus~ sekarang dari kelompok mana kamu datang?"

"Aura-sama, kelompok U, nomer 3."

"Kelompok U, bagus bagus, mengerti. Apa lagi masalahnya?"

Yang bekerja disini dibagi ke dalam kelompok dengan nama abjad, dari A
hingga U, setiap kelompok dikirim ke area berbeda untuk melakukan pekerjaan

Page | 89
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

berbeda. Dari ingatan Aura dia ingat kelompok U bertugas pada konstruksi
gudang penyimpanan, yang mana progres pembangunannya adalah yang
tercepat kedua. TL Note : A hingga U artinya adalah sistem hiragana bahasa
Jepang, yang mana adalah A, E, I, O dan U. Bukan bahasa Inggris!

"Ada masalah dengan lebar dari batang kayu yang digunakan untuk
membangung, apakah kita bisa minta sedikit tambahan wa.."

Saat itu, suara imp tiba-tiba berhenti, ini karena suara yang berasal dari
sebuah benda yang menggantung di pergelangan tangan Aura.

"Waktunya istirahat."

Mendengar suara wanita yang penuh gelembung, warna wajah Aura tiba-tiba
berubah, telinganya turun, dan berubah menjadi ekspresi memalukan.

"Ya, saya mengerti, Bukubukuchagama-sama!"

Aura dengan riang menjawab suara dari pergelangan tangannya.

"Jadi, karea sudah waktu makan, pekerjaan pagi ini berakhir sekarang."

Dari seluruh monster yang bekerja di area ini, hampir semuanya tidak butuh
makanan. Karena itu, Aura sendiri juga mengenakan Cincin 'Ring of Sustenance'
(cincin nutrisi), dan tidak butuh baik makanan atau tidur. Tapi karena tuannya
khawatir dengan kesehatan semua orang dan selalu berkata "Selalu istirahat yang
cukup", dia mengikuti instruksi itu dengan gembira.

"Meskipun ini tidak sopan padamu, tapi ini adalah waktunya istirahat, jadi
tolong kembalilah setelah satu jam."

"Mengerti, kalau begitu bawahan ini dan pergilah."

Imp tersebut cepat-cepat pergi dan terbang ke udara, meninggalkan hanya


suara kepakkan sayapnya.

Melihat Imp yang pergi ke tempat pembangunan gudang yang sedang terjadi,
Aura menggetarkan bahunya, lalu melihat ke ikatan di pergelangan tangannya.

Page | 90
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Kali ini dia menunjukkan ekspresi yang penuh dengan kegembiraan.

Ini adalah hadiah yang diberikan oleh tuannya karena seluruh kerja kerasnya.
Tentu saja, terhadap tugas utamanya sebagai Guardian Floor, bekerja sekeras-
kerasnya adalah anugerah, dan tidak menginginkan hadiah. Kenyataannya,
seharusnya jelas untuk memberikan semua yang dia miliki untuk tuannya.

Namun, dia tidak bisa menolak jam tangan yang diberikan kepadanya.

"Hohoho, aku benar-benar ingin mendengarkan suara Bukubukuchagama-


sama lebih banyak."

Aura dengan hangat menyentuh ikatan di pergelangannya. Tindakannya saat


ini bisa dibandingkan lebih hangat dari ketika dia menyentuh binatang
peliharaannya sendiri.

Seluruh suara yang datang dari instrumen ini adalah suara dari salah satu
Supleme Being yang menciptakan Aura. (Supleme being adalah 41 aggota
petinggi guild Ainz Ooal Gown)

Meskipun suara itu hanya diguakan untuk memberitahukan waktu, ini masih
memberikan Aura kepuasan yang sangat.

Ketika dia mendengar adiknya menerima cincin Ainz Ooal Gown, dia merasa
sedikit iri, tapi jujur saja, sekarang ini dia merasa bahwa obyek yang dia dapatkan
jauh lebih baik.

"Hohohohohoho."

Telinga Aura menurun, dan dia melihat malu-malu ke arah ikatan di


pergelangannya itu, dan menganggukkan kepala dengan puas.

"Mengapa Ainz-sama mengatur beberapa waktu yang tidak bisa digunakan?"

Ainz-sama memerintahkan bahwa waktu 7:21 dan 19:19 tidak bisa diatur
sebagai alarm.

"Eh..mengapa kita tidak tanya padanya? Ah, ini gawat!"

Page | 91
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Aura melihat angka pada jam tangannya dan cepat-cepat berlari.

Di depan tempat tujuannya ada seorang maid.

Salah satu dari 41 maid di dalam Great Tomb of Nazarick, seorang


homunculus yang tampilan luarnya adalah seorang wanita cantik, tapi dia
merupakan pengecualian.

Kepalanya adalah seekor anjing, dengan garis vertikal yang menurun di


tengah wajahnya seperti sebuah luka dengan tanda jahitan. seakan wajahnya
dibelah dua lalu dijahit lagi.

Namanya adalah Pestunia S Wanko.

Dia adalah salah satu kepala maid di Great Tomb of Nazarick dan juga
merupakan High Priest.

"Seperti permintaan Aura-sama, saya membawa hamburger, dan juga dua


acar, kentang goreng dengan kulitnya, minumannya adalah cola...Woof."

Setelah berhenti sejenak, dia mengeluarkan suara "woof", membuat Aura


berpikir mungkin dia lupa untuk menambahkannya pada kalimat akhir. Tapi Aura
tidak mengatakan apapun yang spesial tentang ini, karena ada hal lain yang
menjadi perhatiannya. Itu adalah aroma yang akan membuat perut berbunyi.
Meskipun Ring of Sustenance membuatnya dia tidak perlu lagi mengkonsumsi
makanan, bukan berarti dia tidak bisa memakannya. Dan juga makan seharusnya
adalah hal yang beruntung, terutama jika itu adalah makanan yang enak.

"Berbicara tentang efek keseluruhan dari memakan ini.."

"Ah, tidak perlu, tidak perlu, aku tidak makan karena efek menguntungkan."

"Mengerti woof."

Aura berjalan ke sisi Pestunia, dimana kereta makanan mengeluarkan aroma


yang harum.

"Waktunya makan, waktunya makan."

Page | 92
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Pestunia, ketika mendengar nyanyian makan yang diciptakan sendiri oleh


Aura, membuka tutup perak dari piring di kereta makanan.

"Aah~"

Aura tidak bisa menahan tatapannya yang sangat intens kepada makanan
yang dibuka di depannya, di waktu yang sama dia berbicara kalimat yang
langsung muncul di otaknya.

"Meskipun A7 daging sapi juga bagus, tapi aku lebih memilih campuran
antara daging sapi dan daging babi. Jika saja aku bisa menggunakan kombinasi
itu untuk membuat pie daging 3 lapis."

"kalau begitu, pelayan ini akan menyampaikannya kepada chef woof."

"Ah maaf sudah merepotkanmu!"

Aura lalu mengambil piring itu dan dengan gembira berjalan menjauh.

Part 3

Zaryusu mengamati pemukiman suku Dragon Tusk di depannya. Di waktu


yang sama, seikat tumbuhan muncul dari samping dia. Tidak perlu dikatakan,
ikatan tumbuhan itu sebenarnya adalah Crusch. Dia mengulurkan tangan dari
balik rerumputan, menunjukkan apa yang menurut Zaryusu adalah wajah yang
cantik.

"Apakah kamu ingin langsung masuk ke dalam? Apakah kamu ingin bentrok
dengan mereka langsung?"

"Salah, namun sebaliknya. Suku Dragon Tusk sangat menghargai kekuatan.


Jika kita dengan santai berpisah dengan Rororo dan masuk ke dalam tempat
tersebut, besar kemungkinan kita akan bertemu dengan orang-orang yang akan
mengajak bertengkar bahkan sebelum kita bertemu dengan kepala suku, dan itu

Page | 93
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

menyusahkan. Melangkah maju sambil mengendarai Rororo akan menyingkirkan


situasi yang muncul seperti itu."

Setelah mengendarai Rororo maju dalam beberapa jarak, berbagai macam


warrior di seluruh penjuru desa melihat mereka. Masing-masing warrior itu
membawa senjata, dan melihat kelompok Zaryusu dengan tatapan yang tak ada
gentarnya.

Merasakan niat memusuhi, Rororo mengeluarkan suara geram lirih. Zaryusu


mendengarkan peringatan Rororo dan menyuruhnya untuk terus maju.

Terus maju pasti akan memicu pertengkaran. Namun mereka tetap maju
hingga sampai di pinggiran, sebuah tepian dimana apapun bisa terjadi setiap
saat; sebelum Zaryusu akhirnya membiarkan Rororo berhenti dan turun. Crusch
juga mengikutinya dan turun dalam sekejap.

Beberapa tatapan warrior diarahkan kepada dua individu itu. Tatapan itu
membawa tekanan yang mana bukan hanya permusuhan tapi niat membunuh
sekaligus.

Crusch sedikit terintimidasi oleh tatapan mereka yang membuatnya


menghentikan langkah. Meskipun dia adalah seorang individu yang ahli, dia
kurang pengalaman dalam menjadi baris depan.

Sebaliknya, Zaryusu mengambil satu langkah ke depan. Dengan


menggunakan separuh tubuh untuk melindungi Crusch, dia berteriak keras:

"Aku adalah wakil dari suku Green Claw, Zaryusu Shasha, dan kunjunganku
kesini adalah untuk mendiskusikan sebuah masalah dengan kepala suku!"

Suara teriakannya yang kuat seakan hampir menghancurkan nafsu membunuh


di sekeliling mereka. Warrior suku Dragon Tusk semuanya tersentak dan mereka
terlihat hampir terintimidasi.

Selanjutnya, Crusch juga berbicara, mengumumkan dirinya:

Page | 94
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Aku adalah kepala suku Red Eye, Crusch Lulu, dan sama sepertinya aku juga
kemari untuk mengunjungi kepala suku."

Meskipun suaranya tidak keras, namun membawa harga diri dan kewaspadaan
diri dari seorang pemimpin suku. Lizardmen wanita yang kurus dan masih muda
sebelumnya telah hilang dengan semangat dari suara percaya diri si pria.

"Sekali lagi, kami kemari untuk bertemu kepala suku! Dimana dia!"

Saat ini, suasana disekitar mereka berteriak. Sepertinya mood dari


pemandangan tersebut tiba-tiba berubah menjadi kekuatan menyerang yang
sebenarnya langsung diarahkan kepada mereka berdua.

Masing-masing dari empat kepala Rororo melakukan jungkir balik. Membuka


rahangnya, mengeluarkan teriakan mengancam ke empat arah saat dia
menggoyangkan kepalanya dan menatap marah. Saat Raungan tajam dari hydra
raksasa keluar, ketakutan rupanya terserap ke sekeliling ketika suasana kembali
memanas.

"...Tidak perlu melindungiku dari hal-hal yang remeh."

"Aku tidak bermaksud melindungimu, karena kamu datang atas kemauan


sendiri. Namun, aku adalah yang membiarkan seluruh suku mereka, oleh karena
itu seharusnya akulah yang harus menanggung tatapan bermusuhan dari
mereka."

Para warrior mulai berkumpul di bagian dalam dari permukiman suku.


Seluruhnya adalah lizardmen yang memiliki tubuh berotot dan besar dengan luka
ringan di sisik mereka, menunjukkan bahwa mereka adalah para veteran dalam
banyak pertempuran. Namun Zaryusu merasa bahwa kepala suku mereka tidak di
antaranya.

Masing-masing lizardmen hanyalah warrior. Tidak ada dari mereka yang


membawa wibawa sepeti kakaknya, ataupun penampilan aneh dengan udara
penuh keyakinan seperti yang dibawa oleh Crusch.

Page | 95
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Selama periode ini hanya Rororo yang mengeluarkan suara intimidasi,


masing-masing individu dari lizardmen mempertahankan kewaspadaan level
tinggi. Saat ini --

"Haah!"

Crusch mengeluarkan nafas, membuat suara lirih. Namun, Zaryusu yang


memprediksi bahwa akan ada satu orang lizardmen yang akan masuk, tetap tidak
bergeming. Ini karena sebelum musuh menunjukkan diri, dia bisa merasakan
bahwa ada kekuatan raksasa yang semakin mendekat.

Tapi dia pun akhirnya menatap dengan tampang bengong terhadap lizardmen
yang muncul di depannya.

Sederhananya, penampilan lizardmen tersebut cukup aneh.

Musuh adalah individu yang memiliki tubuh besar lebih dari dua ratus tiga
puluh sentimeter tingginya. Wujud ini saja sudah cukup bisa menilainya ganjil,
oleh karena itu tak ada alasan lain untuk menjelaskan penampilan seperti itu.

Pertama, bahu kanannya memiliki penampilan luar yang cukup tebal dari yang
kiri, sama seperti kepiting dengan satu capit yang besar dari yang lainnya. Tidak,
bahu kirinya tidak kurus sama sekali, dengan ketebalan yang kurang lebih sama
dengan bahu Zaryusu. hanya saja bahu kanannya yang memang tebalnya
abnormal, dan ini bukan dikarenakan penyakit atau cacat bawaan, tapi otot yang
sebenarnya.

Jari manis kiri dan kelingkingnya tidak ada.

Mulutnya jauh terbuka ke belakang, mungkin itu adalah hasil dari luka
sayatan, dan ekornya sangat pipih, tidak seperti lizardmen tapi lebih tepat mirip
buaya.

Namun, meskipun dibandingkan dengan ini, wujud yang paling mengena


adalah simbol yang tergambar di dadanya. Meskipun gambar itu berbeda
dengan yang ada di dada Zaryusu, artinya juga sama, menandakan bahwa
lizardmen ini juga adalah seorang 'traveller'.

Page | 96
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Lizardmen dengan penampilan aneh itu menaksir Zaryusu, dan mengeluarkan


tawa mengerikan saat gigi-giginya saling bertatapan, terdengar seperti benturan
antara kayu mati.

"Selamat datang pemilik Frost Pain."

Suaranya yang dalam sangat cocok dengan penampilannya, kecuali suara itu
memiliki efek membuat ucapan datar terdengar mengancam.

"Ini adalah pertama kalinya kita bertemu. Aku adalah wakil dari suku Green
Claw, Zaryu--"

Lizardmen itu melambaikan tangannya menandakan bahwa perkenalan itu


tidak perlu.

"Nama saja sudah cukup."

"...Aku adalah Zaryusu Sasha dan ini adalah Crusch Lulu."

"Orang itu jangan-jangan adalah... monster tanaman? Namun, karena kamu


sudah membawa hydra kemari, membawa serta monster yang makanannya tidak
terlalu mengagetkan."

"...Bukan itu masalahnya."

Kepada Crusch yang akan melepaskan kostum rumputnya, lizardmen yang


bertampang aneh sekali lagi melambaikan tangan menunjukkan itu tidak perlu.

"Jangan menganggap leluconku menjadi beneran, Merepotkan saja."

"--!"

Merasa tidak tertarik, lizardmen yang bertampang aneh memberikan tatapan


sesaat kepada rerumputan tersebut sebelum sekali lagi menoleh ke arah Zaryusu.

"lalu, mengapa kalian kemari?"

"Sebelum itu, maukah memberitahukan nama anda?"

Page | 97
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Ah, aku adalah kepala suku Dragon Tusk, Zenberu Gugu, Silahkan saja
memanggilku Zenberu."

Zenberu menunjukkan gigi-giginya ketika dia tersenyum. Meskipun itu sudah


diduga, fakta bahwa seorang traveler juga seorang kepala suku masih merupakan
berita yang mengejutkan.

Tapi sebaliknya, ini juga adalah jawaban yang paling bisa diterima. Tidak
mungkin lizardmen pria sekuat itu hanyalah seorang traveler. Sebenarnya, ketika
dia muncul, niat memusuhi di sekelilingnya langsung hilang seperti asap.
Lizardmen pria ini memiliki wibawa yang besar begitu juga kekuatan tempurnya
dan itu merupakan perpaduan yang luar biasa.

"Anda juga cukup memanggilku Zaryusu. Kalau begitu, Zenberu, mohon


beritahukan kepada kami jika ada monster tidak wajar yang telah mengunjungi
desamu baru-baru ini."

"Un, orang yang disebut Yang Mulia itu."

"Karena musuh baru saja kesini, permasalahan diskusi akan lebih sederhana."

Zenberu mengangkat tangan, menyela ucapan Zaryusu.

"Aku bisa menerka secara kasar apa yang ingin kamu katakan. Namun, kami
hanya percaya dengan kekuatan. Keluarkan pedangmu."

lizardmen yang besar dan tegap berdiri di depan Zaryusu - kepala suku
Dragon Tusk, Zenberu Gugu - tersenyum menunjukkan mulut penuh gigi.

"Apa!"

Hanya Crusch yang terkejut. Zaryusu dan warrior-warrior di sekeliling mereka


menunjukkan ekspresi setuju.

"...Metode ini sangat sederhana, kepala suku Dragon Tusk. Ini membuat
penilaiannya sebentar, dan tidak membuang waktu sama sekali."

Page | 98
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Kamu memang utusan yang luar biasa. Tidak, karena kamu adalah tuan dari
Frost Pain, itu seharusnya adalah berkah, ya kan?"

Memilih yang terkuat sebagai kepala suku -- bagi lizardmen ini adalah hal
yang alami dan masalah yang biasa.

Namun, untuk masalah dimana kehidupan suku berada dalam bahaya, apakah
metode sesimpel itu akan memberikan jawaban yang sesuai? Bukankah masalah
ini seharusnya didiskusikan dan dievaluasi oleh semua orang, mengambil analisa
detail dari sudut pandang berbeda sebelum tiba pada sebuah kesimpulan?

Crusch berpikir seperti itu, lalu menyadari bagaimana ide seperti ini
meragukan.

Pada kenyataannya, seluruh warrior penonton yang ada di sekeliling, tidak


perduli jika mereka adalah pria atau wanita, semuanya setuju dengan penilaian
kepala suku. Jika Crusch yang sebelumnya, dia sendiri juga akan merasa
keputusan ini adalah salah satu pilihan.

Lalu mengapa aku yang sekarang meragukan ini?

Dari mana asalnya keraguan ini?

Apakah dia berpikir seperti ini karena dia telah mengalami serangan magic
dari orang asing? Tidak mungkin. Ketika masalahnya adalah magic, dia percaya
diri bahwa dia tidak akan kalah dengan sembarang orang.

Crusch menoleh kepada kedua individu tersebut.

Zaryusu dan Zenberu.

Keduanya sama-sama berdiri terlihat seperti seorang anak kecil melawan


orang dewasa.

Tentu saja, fisik tubuh tidak menentukan segalanya, dan sebagai seorang
magic caster dia mengerti poin ini sepenuhnya. Namun setelah melihat

Page | 99
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

perbedaan bentuk tubuh yang mana seperti langit dan bumi, dia tidak bisa
menahan diri berteriak di dalam hati berharap dia tidak ingin berakhir seperti ini.

Tidak berharap? Aku harap mereka tidak... - bukan, bukankah aku


menginginkan mereka bertarung?

Crusch ingin memahami mengapa perasaan ajaib itu membengkak di dalam


dirinya. Mengapa dia tidak ingin ini terjadi? Mengapa dia tidak ingin mereka
untuk saling bertarung?

Hanya ada satu jawaban yang jelas.

Crusch mengeluarkan senyum tipis. Senyum tersebut adalah menyengir dan


juga senyum mengejek diri sendiri.

Kamu hanya bisa mengakui dengan sejujurnya sekarang, Crusch. Kamu tidak
ingin Zaryusu bertarung karena kamu takut jika dia terluka...takut jika dia
mungkin saja tewas.

Sederhananya, itulah masalahnya.

Dalam pertarungan seperti ini, jarang sekali akan berakhir dengan kematian
salah satu pihak. Namun, arti 'jarang' adalah masih ada kemungkinan itu terjadi.
Jika pertarungan meningkat hingga salah satunya kehilangan akal sehat, sebuah
nyawa bisa dengan mudah diambil. Terlahir sebagai lizardmen wanita, dia tidak
ingin partnernya kehilangan nyawa karena ikut dalam pertarungan ini.

Ini juga berarti bisa dikatakan faktanya, secara tidak langsung, Crusch telah
lama menerima pernyataan cinta Zaryusu.

Itu karena tidak ada pria di masa lalu yang memperlakukannya seperti
Zaryusu...itulah kenapa aku sesederhana itu... jika seperti ini, apakah itu artinya
aku mudah jatuh cinta?Eh, setidaknya yang aku rasakan saat ini adalah..sedikit
bahagia dan juga sedikit kesedihan...ah, yang benar saja, sudah cukup!

Jujur menerima perasaannya, Crusch berjalan ke samping Zaryusu yang


bersiap bertarung, dan dengan lembut menepuk bahunya.

Page | 100
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Apakah kamu melupakan sesuatu dalam persiapanmu?"

"Tak ada. tak ada masalah sama sekali."

Sekali lagi Crusch menepuk bahunya.

Bahunya yang kekar.

Dari ketika masih muda, Crusch telah menjalani jalan seorang druid, dan telah
melakukan kontak fisik dengan tubuh lizardmen pria ketika berdoa, memberikan
obat, dan ketika merapalkan mantra. Namun, kelihatannya kali ini waktu yang
diperlukan untuk menyentuh tubuh Zaryusu lebih lama daripada waktu dulu.

Jadi ini tubuh Zaryusu...ah.

Ketika menghadapi pertarungan, darah panas mengalir di tubuh dan


mengembangkan otot-ototnya membuat orang lain bisa merasakan
maskulinitasnya.

"...Ada apa?"

Karena Crusch masih belum melepaskannya, Zaryusu sejenak merasa bahwa


ini aneh.

"-Eh?Ah, itu...ini adalah berkah druid."

"Ini...akankah arwah leluhurmu masih tetap membantuku meskipun aku


berada di suku yang berbeda darimu Crusch?"

"Leluhur suku milikku tidak sepicik itu. Semoga beruntung."

Crusch menarik tangannya dari bahu Zaryusu, dan berdoa di hati untuk
meminta maaf leluhurnya. Ini karena dia telah berbohong karena berharap
kemenangan bagi pria yang dikehendakinya.

Di waktu yang sama, Zenberu melakukan persiapan yang mirip. Di


pergelangan tangan kanan dia memegang tombak yang besar - tombak logam
dengan panjang hampir tiga meter, yang mana lizardmen biasa akan
membutuhkan kedua tangannya untuk menggunakan tombak tersebut.

Page | 101
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Lalu dia dengan santai mengayunkan tombak itu.

Gerakan ayunan ke samping menghasilkan hembusan angin yang kuat,


Crusch, yang berada jauh darinya merasakan gerakan ayunan itu.

"Mungkinkah untuk me...tidak, apakah semuanya baik-baik saja?"

"Tentang ini.. aku akan beradaptasi jika situasinya memerlukan."

Crusch pada dasarnya bermaksud untuk bertanya apakah mungkin baginya


untuk menang, tapi dia tidak jadi menanyakannya. Zaryusu tahu dia sedang
menghadapi pertarungan dimana kekalahan bukanlah pilihan.

Lizardmen pria ini memang layak dikagumi oleh Crusch.

"kalau begitu, apakah persiapanmu sudah selesai? Pengguna Frost Pain...ah,


Zaryusu"

"Sudah selesai, dan kita bisa mulai kapanpun."

Zaryusu dengan santai berputar sehingga punggungnya menghadap Crusch,


dan berjalan ke dalam perimeter dari zona pertarungan.

Crusch menghembuskan sebuah nafas. Alasannya adalah bahwa dia tidak


tahan menatap bentuk punggung Zaryusu.

Tangan Crusch telah menyentuhnya dalam waktu yang lama - sebenarnya


tidak selama itu - dan kehangatan yang tersisa di bahunya pelan-pelan
menghilang.

Pertarungan yang akan terjadi cukup sederhana, mirip dengan yang biasanya
digunakan ketika memutuskan seorang kepala suku. Karena ini adalah
pertarungan satu lawan satu, oleh karena itu keikutsertaan pihak ketiga dengan
menambahkan mantra magic adalah pelanggaran.

Dengan kehangatan yang masih tersisa di bahunya, angan-angan Zaryusu


menjadi kacau. Sementara tangan Crusch telah meninggalkan bahunya, Zaryusu
hampir mengira bahwa dia telah merapalkan mantra pelindung pada dirinya, tapi

Page | 102
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

sebagai seorang kepala suku tentunya dia tidak akan melanggar peraturan yang
jelas seperti itu.

Kalau begitu, meskipun ketika pihak lain jelas-jelas tidak menggunakan magic,
mengapa saat ini dia merasa sangat bersemangat di dalam diri?

Apakah itu karena dia adalah seorang pria, dan ingin menunjukkan
pertunjukan yang bagus di depan wanita? Kakaknya pernah berkata bahwa dia
terlalu kaku...tapi kalimat ini kelihatannya tidak benar sekarang.

Lizardmen di sekeliling telah meledak dengan suara gemuruh.

Mereka tahu pengguna sebelumnya dari Frost Pain, dan juga merupakan
orang yang selamat dari suku Sharp Edge, oleh karena itu secara pribadi
mengakui kekuatan dari Frost Pain.

Melihat kemampuan yang hanya bisa dikeluarkan oleh pengguna Frost Pain,
wajah mengerikan Zenberu berubah menjadi gembira, menunjukkan gigi-giginya
ketika dia menggeram dalam-dalam, seperti seekor binatang buas.

Terhadap lizardmen di depannya yang terang-terangan ingin segera


bertarung, Zaryusu dengan dingin melemparkan sebuah kalimat :

"Aku tidak ingin dirimu terkena luka serius."

Ucapan provokasi itu meninggikan antipati lizardmen di sekeliling menjadi


maksimum, namun percikan air berikutnya dan suara bentura dengan permukaan
air yang terbang karena momentum yang luar biasa membisukan mereka.

Itu adalah hasil dari Zenberu yang menusuk tanah basah tersebut dengan
halberd miliknya.

"Oh...kalau begitu biarkan aku merasakan kekalahan yang memuaskan!


Dengarkan aku baik-baik! Jika aku mati dalam pertarungan ini, dia akan menjadi
kepala suku kalian! Tidak boleh ada yang protes denganini!"

Page | 103
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Warrior di sekeliling seharusnya tidak setuju, tapi tak ada yang protes.
Sebenarnya, jika Zaryusu benar-benar membunuh Zenberu, semua orang akan
patuh meskipun mereka harus menggigit bibir dalam melakukannya.

"Baiklah, bawalah tekad membunuh dalam dirimu di pertarungan ini,


Seharusnya aku adalah musuh yang paling tanggung yang pernah kamu ajak
bertarung."

"Memang benar... aku mengerti. Kalau begitu, jika aku mati di tanganmu--"

Tatapan Zaryusu sedikit terarah kepada Crusch.

"Tentu saja, aku akan biarkan wanita milikmu kembali dengan selamat."

"...bukan 'milik' cuman belum."

"Ho, kelihatannya kamu memang benar-benar ingin mengejar monser


rerumputan itu. Apakah lizardmen wanita itu sebagus itu?"

"Sangat."

Zaryusu mengabaikan lizardmen wanita yang jongkok dengan kedua mata


menutupi wajah.

"Itu aku benar-benar ingin melihatnya sendiri. Jika aku menang, sebelum aku
biarkan dia pergi, mengapa aku tidak membukanya dulu."

Hingga sekarang, Zaryusu memiliki kemauan seorang warrior untuk bertarung.


Sekarang ini motivasi lain telah muncul.

"...Kelihatannya sekarang aku memiliki alasan untuk tidak boleh kalah sama
sekali. Aku tidak akan membiarkan seseorang sepertimu melihat wajah Crusch."

"Kamu benar-benar menyukainya hingga titik tak ada obat yang akan bisa
menyembuhkanmu."

"Ya, sebanyak itulah aku menyukainya."

Page | 104
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Ada beberapa lizardmen wanita yang mengucapkan beberapa kata kepada


Crusch yang berlutut, dan dia langsung memberikan respon penolakan dengan
menggelengkan kepalanya tanda bahwa mereka seharusnya mengabaikan
mereka berdua.

"Ha!"

Zenberu Tertawa sekeras-kerasnya.

"Kalau begitu kalahkan aku! Jika kamu lewat, semua itu akan percuma!"

"Itu niatku selama ini."

Zaryusu dan Zenberu bertukar kata sampai sini dan mereka saling melihat
satu sama lain.

"Aku akan bergerak."

"Silahkan saja."

Kedua lizardmen itu bertukar kata sejenak, tapi tak ada yang membuat
gerakan apapun.

Saat lizardmen yang menonton di sekitar mulai gelisah, Zaryusu mulai


perlahan-lahan semakin maju. Mereka sedang berada di tanah basah yang
dipenuhi dengan air, namun tak ada percikan yang terdengar.

Zenberu tetap tak bergeming dan menunggu.

Sesaat kemudian, ketika Zaryusu semakin dekat -- Sesuatu berkelebat dengan


suara keras di depan matanya lalu melompat ke samping. Itu adalah suara yang
dibuat oleh halberd Zenberu.

Tak ada teknik di dalamnya; hanya ayunan sederhana.

Tapi itulah kenapa sangat mengejutkan.

Zenberu mengambil sikap dengan halberdnya dan bersiap menyerang


Zaryusu lagi. Dengan hanya tangan kanan saja, Zenberu mampu memegang

Page | 105
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

halberd raksasa tersebut. Setelah tiap-tiap gerakan ayunan yang seperti tornado,
dia bisa langsung melanjutkan sikap asalnya.

Zaryusu bingun.

Oleh karena itu, untuk memastikan maksud dari tindakan ini, dia sekali lagi
melompat ke dalam jangkauan serangan musuh - dan sekali lagi disambut
dengan ayunan horizonta yang sengit dan identik lainnya. Zaryusu menahan
dengan Frost Pain dan sebuah benturan hebat mendarat di tangan pemegang
Frost Pain, lalu tubuhnya terpukul mundur.

Untuk mengirim lizardmen dewasa terbang dengan satu lengan, kekuatan


lengannya memang luar biasa.

- Darah mendidih karena gembira.

Ketika para warrior melihat kepala sukunya menunjukkan kekuatan lengan


yang tak ada tandingannya, mereka meraung dengan keras.

Zaryusu menggoyangkan ekornya untuk memperoleh keseimbangan saat dia


mundur.

Dia menggetarkan tangannya yang mati rasa ketika dia memicingkan mata.

Apa..ini?

Zaryusu memfokuskan pada tubuh raksasa di depan matanya.

Apa ini? Dia...terlalu lemah.

Zenberu memang secepat kilat, dan akan mengirimkan Zaryusu terbang jika
dia menahannya dengan pedang. Tapi bukan hanya itu, ada hal menakutkan
yang lain mengenai hal itu.

Gerakan Zenberu mirip dengan anak-anak yang bermain dengan tongkat:


tidak ada teknik sama sekali, hanya ayunan yang kuat dengan tenaga kasar. Tapi
apakah hanya itu? Dengan lengan sebesar miliknya, Zenberu seharusnya mampu
menggenggamnya dengan lebih ahli dari ini.

Page | 106
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Apakah dia sedang menahan diri untuk membuatku lengah?

Zaryusu merasa bukan itu.

Menjadi waspada karena perasaan aneh yang tidak diketahui, Zaryusu


memikirkan kembali strateginya. Zenberu yang belum mengambil langkah
dengan senyum:

"Bagaimana? kamu tak akan menggunakan kemampuan Frost Pain?"

Seringai itu mungkin untuk memprovokasi dan Zaryusu tidak bereaksi


dengannya.

"Aku dikalahkan oleh pengguna Frost Pain di masa lalu."

Zaryusu teringat, dia tahu siapa yang dimaksud oleh Zenberu. Orang itu
adalah kepala suku Razor Edge, yang terbunuh oleh Zaryusu.

Zaryusu menenangkan fokusnya pada Zenberu sedikit dan mengawasi


sekeliling.

Diantara rasa kebencian yang dia rasakan di sekelilingnya, yang paling kuat
niat membunuhnya seharusnya adalah sisa-sisa Razor Edge.

"Dua jariku seperti ini adalah pertarungan itu."

Zenberu menunjukkan tangan kirinya yang kehilangan dua jari kepada


Zaryusu.

"Jika kamu menggunakan kekuatan yang bisa dikeluarkan oleh orang tersebut
untuk mengalahkanku, kamu mungkin bisa menang."

"Begitukah."

Zaryusu menjawab dengan tenang.

Memang benar, kemampuan itu memang kuat.

Dan karena kemampuan itu hanya bisa digunakan tiga kali dalam sehari, dia
memiliki peluang besar untuk menang jika dia menggunakan kemampuan

Page | 107
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

tersebut. Zaryusu hanya mengalahkan pemilik sebelumnya dari Frost Pain karena
kemampuannya sudah habis. Jika dia menggunakan kemampuan itu, Zaryusu
mungkin akan tewas.

Tapi tidak mungkin bagi seseorang yang tahu kemampuan Frost Pain untuk
memprovokasinya agar menggunakannya lagi.

Zaryusu memperkuat pegangannya.

Aku tidak mengerti...Lagipula, keadaan takkan selesai jika terus diseret seperti
ini, aku harus menyerang.

Zaryusu memantapkan otaknya dan berlari kencang dengan kecepatan dua


kali lipat.

Zenberu mengayunkan halberd miliknya kepada Zaryusu dengan kecepatan


yang menakjubkan.

Zaryusu tidakmenghindarinya dan menghadangnya dengan Frost Pain. Semua


orang yang melihat ini mengira Zaryusu akan terpental mundur lagi.

Pedang dan halberd berbenturan - dan serangan itu sama-sama kuat.

Tidak perlu menggunakan kemampuannya. Zenberu hanya memegang


halberd seperti bocah, dan bisa disamai tak perduli seberapa keras dia
mengayunkannya.

Zenberu membuka matanya karena kaget - tidak, itu adalah kekaguman.

Di waktu yang sama, Zaryusu merangsek menuju Zenberu - tidak memberinya


waktu untuk menarik halberd untuk bertahan. Meskipun jika dia memiliki otot
semacam itu, perlu waktu baginya untuk menarik dan mementalkan halberd
tersebut kembali. Itu adalah waktu yang cukup bagi Zaryusu untuk mendekatinya.

Selanjutnya, Frost Pain menebas tubuh Zenberu.

Darah mengalir keluar.

Sorakan keras menggema dan tangisan lirih bisa terdengar.

Page | 108
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Yang mengalami pendarahan dan mundur bukanlah Zenberu. Itu adalah


Zaryusu yang berdarah dari dua sabetan di wajahnya.

Beda dari taktiknya sejauh ini, Zenberu mengambil langkah besar ke arah
Zaryusu untuk menyerang dengan senjatanya, tidak membiarkannya lolos.

Senjata itu adalah - cakar.

Frost Pain dan cakar saling berbenturan menghasilkan dering logam yang
nyaring. Setelah itu, suara halberd yang jatuh ke air bisa terdengar.

"Wargghh-!"

Zenberu menghembuskan nafas dalam-dalam, dan menyerang secara


beruntun dengan lengan yang besar saat dia maju ke depan.

Bukan seperti anak-anak yang bermain halberd sebelumnya, serangan


Zenberu dengan cakar berada pada level master. Zaryusu akhirnya mengerti
setelah informasi yang terpenting keluar.

Zenberu bukan seorang warrior, tapi seorang monk yang menggunakan


tubuhnya sendiri sebagai senjata dengan mengatur energi khusus yang disebut
Qi.

Zaryusu menahan tebasan dengan Frost Pain.

Cakar lizardmen memang lebih keras dari manusia, tapi tidak terlalu kuat
sehingga bisa mengeluarkan suara seperti logam. Benar sekali, ini adalah hasil
dari mengeraskan bagian tubuh - seperti cakar dan taring. Sebuah kemampuan
yang dikenal dengan 'Natural Steel Weapon' (Senjata Baja Alami), kemampuan
dari seorang monk.

Dikatakan bahwa pukulan seorang monk yang telah sampai pada level
tertinggi bisa mengancurkan material terkuat adamantium. Tapi menilai dari rasa
ketika beradu, Zenberu masih belum berada pada level itu, dia paling tinggi
berada pada level baja. Meskipun begitu, dia setara dengan salah satu dari empat
harta lizardmen, Frost Pain, dan itu bukanlah hal yang bisa diremehkan.

Page | 109
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Kedua orang itu beradu pukulan.

Zenberu menyerang dengan cakarnya sementara Zaryusu menebas dengan


Frost Pain. Mereka saling menghindari serangan satu sama lain dan melompat
mundur, menjauh dari masing-masing.

"-Hahah, kamu masih hidup!"

Zenberu menjilat darah dan daging di jarinya.

Zaryusu menggunakan lidahnya yang panjang untuk menjilat cairan merah di


wajahnya.

Zaryusu merasa beruntung, karena bisa menghindari cakar di matanya. Dia


memang terluka, tapi itu hanya goresan, dia masih bisa bertarung. Dia bersyukur
kepada perlindungan leluhur dan --

Mungkin aku menghindari itu karena leluhur Crusch.

Zaryusu berterima kasih sementara Zenberu protes tak senang.

"Ngomong-ngomong, kelihatannya kamu menahan diri menolak memakai


kemampuan itu."

Zenberu mempererat kedua tinjunya dan memukul dadanya berkali-kali.

"Maafkan aku, tapi aku tak berniat menggunakan jurus itu."

"eh? Kalau begitu jangan protes setelah kamu kalah karena tidak
menggunakan kekuatan penuh."

"Setelah beradu pukulan denganku, kamu masih berpikir aku adalah orang
yang akan mengatakan hal semacam itu?"

"..Tidak, kurasa tidak. Maaf, aku sudah banyak bicara. Namun - jika kamu tidak
mau menggunakan jurus itu, maka sekarang adalah giliranku!"

Dengan suara menusuk angin, Zenberu meluncurkan sebuah tendangan


terhadap Zaryusu dengan kakinya yang setebal batang pohon.

Page | 110
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Gerakan tersebut dibuat tanpa ragu sedikitpun.

Ketika Zaryusu menghindari tusukan kaki tersebut, dia mengayunkan Frost


Pain untuk menebas Zenberu. Namun dering suara logam yang keluar dan
pedang itu dipentalkan.

Zaryusu membuka matanya lebar-lebar karena terkejut.

Jika seseorang menggunakan pedang untuk menahan serangan dengan


tubuh, pihak yang menyerang seharusnya adalah pihak yang terluka, ini adalah
hal yang umum. Namun, dengan menggunakan energi Qi dari Monk
membalikkan logika ini.

Ini adalah efek dari 'Steel Skin' (Kulit Baja). Saat ini serangan itu menyentuh
dengan kulit penggunanya, kemampuan spesial akan menggunakan Qi untuk
menyelimuti tubuh, merubah kulit menjadi sekeras baja. Kemampuan ini sama
dengan 'Natural Steel Weapon', dimana kemiripannya adalah jumlah latihan yang
dilakukan untuk menempa teknik yang dimaksudkan untuk kekerasa tubuh yang
lebih hebat dan bisa diraih.

Kulit musuh telah mementalkan pedang magic. Itu artinya bahwa musuh telah
menguasai kemampuan monk hingga tingkat yang hebat. Namun Zaryusu tetap
percaya diri bahwa kemenangan masih dalam genggamannya.

Bukan karena perbedaan teknik bertarung pada masing-masing pihak yang


amat tinggi, tapi lebih karena keadaan Zenberu yang memang relatif tidak
menguntungkan.

Membuat dirinya diungguli oleh serangan beruntun.

Tendangan, sapuan ekor, pukulan, sabetan, serangan bermacam-macam.

Zenberu mengandalkan kemampuan tubuhnya dalam tiap serangan, yang


mana bukan hanya cepat tapi juga berat. Menghadapi musuh seperti itu, bahkan
Zaryusu harus melepaskan serangannya untuk mempertahankan pertahanannya.

Page | 111
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Serangan beruntung diikuti dengan serangan beruntung yang lebih banyak


lagi.

Jika dia harus bertahan melawan serangan menghancurkan musuh, Zaryusu


tidak diragukan lagi akan kalah. Lizardmen di sekeliling percaya bahwa kepala
suku yang meluncurkan serangan beruntung tanpa berhenti memiliki
kemenangan dalam gennggamannya dan bersorak menyemangati.

Cakar Zenberu kadang menyerempet Zaryusu, dengan mudah


menghancurkan sisik keras yang melindungi tubuhnya menjadi berkeping-
keping, membuat darah segar mengalir. Lukanya sama sekali tidak ringan.

Tubuh Zaryusu penuh dengan luka ini. Nyawanya seperti lilin di tengah tiupan
angin, dan tidak aneh jika dia menyerah setiap saat. Buktinya adalah wajah
seluruh lizardmen yang penuh senyum bahagia karena kemenangan kepala suku
mereka.

Namun, Zenberu tidak merasakan sentimen yang sama.

Setiap kali serangan beruntun ditahan, Zenberu merasa kemenangannya


semakin jauh dan jauh lagi, yang mana membuatnya sangat tertekan.

Pedang Frost Pain menyembunyikan es dingin yang membuat luka dingin


pada setiap tebasannya pada musuh. Ditambah lagi, memiliki efek dimana musuh
apapun yang terkena senjata tersebut akan menderita beberapa luka dingin.
Dengan kata lain, hanya dengan beradu kontak antara pedang dan daging,
Zenberu perlahan terkikis oleh dingin.

Dengan kedua tangan beku dan kedua kaki mati rasa, gerakannya menjadi
semakin lamban.

Sayang sekali...karena pertarungan sebelumnya adalah kekalahan yang sangat


cepat...aku bahkan tidak tahu bahwa pada dasarnya senjata tersebut memiliki
kemampuan seperti itu! kelihatannya bukan hanya memiliki satu kemampuan itu!
Tidak heran jika pedang tersebut adalah salah satu dari empat harta!

Page | 112
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Karena Zaryusu tahu bahwa item ini memiliki efek seperti itu makanya dia
memilih untuk bertahan - namun, itu adalah alasannya dia memilih metode ini
untuk menjamin musuhnya tidak terluka. Karena inilah dia tidak menghindari
serangan Zenberu dan menghadapinya langsung.

Pilihan ini adalah yang paling berhati-hati dan juga jalan yang rumit kepada
kemenangan.

Tanpa celah. Bagi Zenberu saat ini, itu adalah musuh yang paling hebat.

Kepada Zaryusu yang melompat, Zenberu melepaskan pukulan yang kuat. Jika
ini ditahan, peluang Zenberu untuk menang akan pupus.

Zenberu merasa seakan dia mengajak bertarung sendirian sebuah benteng


yang tak bisa ditembus.

Ah, ah, sayang sekali, apakah aku tidak bisa mengalahkannya... Namun, aku
telah menunggu saat-saat ini sejak lama!

Dia teringat ketika dulu mengajak bertarung lizardmen pria tersebut. Sejak itu,
dia telah menjadi jauh lebih kuat, dan telah melewati latihan yang melelahkan
dan tak pernah berakhir untuk bisa memperoleh kemenangan. Ketika dia
mendengar berita bahwa orang itu telah dikalahkan dan terbunuh, dia merasakan
penyesalan yang tak terukur, namun dia tidak berhenti berlatih.

Semuanya untuk mempersiapkan agar hari ini datang.

Sebagai kepala suku, dia tidak bisa menyingkirkan semuanya hanya untuk
menantang bertarung, oleh karena itu ketika dia mendengar bahwa pengguna
Frost Pain telah tiba di desanya, dia menekan dalam-dalam kegembiraannya.

Dia tidak bisa membiarkan pertarungan ini, yang telah dia tunggu-tunggu
selama ini, berakhir dengan mudah.

Zenberu memukul dan menendang, namun indera perasanya mulai hilang,


dan energi Qi miliknya juga semakin tidak efektif dalam meraih tangan dan
kakinya. Meskipun begitu, dia masih menyerang tanpa ampun.

Page | 113
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Sangat kuat, bahkan lebih kuat dari orang itu!

Melihat dirinya yang telah berlatih tanpa lelah, lizardmen pria di depannya ini
pasti telah mengalami latihan berkelanjutan tanpa disadari hingga titik ini.

Sejak awal, kedua lizardmen itu tidak ada yang dekat dengan akhir
pertandingan, dan tentu saja dia bisa saja mencari alasan dengan berkata bahwa
dia telah kehilangan kemampuan dari Frost Pain, tapi dia tidak ingin
menggunakan kalimat pengecut semacam itu.

Menakjubkan! Tidak heran dia adalah master dari Frost Pain! Lizardmen pria
terkuat diantara seluruh lizardmen!

Di luar, Zenberu tidak menghentikan serangan beruntunnya, namun di dalam


dia dengan lembut memuji Zaryusu yang menggunakan Frost Pain untuk
menghentikan gerakannya.

Luka, aliran darah,dan lebih banyak luka.

Crusch, yang menatap tanpa bergeming kepada pertandingan sengit ini,


sudah melihat hasilnya melalui kemampuan druid yang menakjubkan.

Wawasan yang benar-benar luar biasa...Zaryusu sudah tahu pertarungannya


kira-kira setelah dimulai.

Crusch pun terkejut lagi akan kemampuan luar biasa dari Zaryusu sebagai
seorang warrior.

Di sekeliling tak henti-hentinya mengeluarkan suara dorongan semangat.

Dorongan semangat itu mengarahkannya kepada penyerang yang tak ada


hentinya, kepada Zenberu yang tampil benar-benar lebih kuat dari lawannya.
Lizardmen di sekelling tampaknya tidak menyadari fakta bahwa anggota badan
Zenberu sudah semakin melambat gerakannya.

Zaryusu memang kuat. Crusch percaya diri dengan kesimpulan ini.

Page | 114
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Hampir seluruh lizardmen bersandar kepada tubuh yang kuat dan tegap,
menggunakan tenaga kasar untuk bertarung, tapi Zaryusu...tidak, bahkan
Zenberu juga... mengandalkan teknik untuk bertarung, dan Frost Pain hanyalah
aset untuk mendukungnya.

Dengan demikian, situasi saat ini... jarak antara dua individu dan Frost Pain
sebagian besar terkait, tapi Crusch memahami dengan jelas bahwa Frost Pain itu
bukan satu-satunya waktu dalam mewujudkan hasil ini.

Secara hipotetis, jika seseorang memberikan Frost Pain untuk digunakan oleh
orang biasa, akankah orang tersebut bisa menghadapi Zenberu sepeti ini?

Jawabannya mungkin saja tidak. Zenberu bukanlah musuh yang mudah.

Senjata itu memang kuat, tapi Zaryusu yang mampu dengan indahnya
menggunakan kemampuan senjata tersebut termasuk juga seorang warrior kelas
satu.

Tapi yang lebih terpuji dari itu adalah pikirannya yang tajam dan berwawasan
luas.

Zaryusu telah mampu menghindari serangan musuh ketika dia telah


menjatuhkan halberd, karena dia selalu berhati-hati dan terus mengamati situasi.
Pertama dia mengamati kartu as musuhnya, dan menyadari bahwa halberd itu
hanyalah tipuan.

Setelah menghadapi keputusan sulit dicap sebagai seorang traveler, namun


setelah bertekad memikul konsekuensinya, lalu apa lagi dan seberapa banyak
pengetahuan yang telah dia bawa kembali setelah melakukan travel selain
merawat ikan dan taktik pertarungan ini?

Tanpa sadar, Crusch yang telah menjadi sangat percaya bahwa Zaryusu telah
menggenggam kemenangannya. Sekarang ini, hatinya berdetak kencang bukan
karena mengkhawatirkan Zaryusu, tapi karena alasan lain saat dia menatap diam-
diam pada wajah lizardmen pria tersebut.

"Dia benar-benar lizardmen pria yang lain daripada yang lain."

Page | 115
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Pertarungan sengit membuat setiap orang lupa akan waktu dengan mudah,
tapi bagi mereka berdua yang sedang bertarung, rasanya sangat lama. Mereka
sudah kehabisan nafas dan kelelahan fisik dan mental lebih hebat daripada waktu
yang dihabiskan.

Zaryusu yang telah mendapatkan kembali semangat bertarungnya meskipun


darah sudah mengucur dari seluruh tubuhnya memiliki keberanian yang patut
dipuji. Dia menerima pujian yang tinggi dari lizardmen yang menonton karena
dapat bertahan dari kepala suku mereka jauh lebih lama dari siapapun.

Tiba-tiba saja, Zenberu yang kelihatannya hanya satu inchi lagi dari
kemenangan menjatuhkan sikap siap tempurnya.

lizardmen yang ada di sekeliling menunggu menunggu dengan nafas tertahan


agar Zenberu mengumumkan kemenangannya ketika dia meneriakkan.

Tapi isi dari teriakannya berlawanan dengan apa yang mereka kira.

"Ini adalah kekalahanku!"

Kepala suku mereka seharusnya hanya tinggal selangkah lagi dari


kemenangan.

Jadi mengapa kepala desa mendeklarasikan kekalahannya? Hanya Crusch


yang tahu ini akan terjadi. Dia berlari dengan cepat ke tengah-tengah formasi
lingkaran.

"Apakah kamu baik-baik saja?"

Zaryusu bernafas dalam-dalam ketika dia mendengar pertanyaan itu. Dia


menurunkan pedang di tangannya dan menjawab dengan kelelahan:

"Tidak ada luka yang fatal... Ini tidak akan berakibat pada pertarungan masa
depan."

"...Bagus, aku akan mengobatimu dengan mantra."

Page | 116
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Crusch membuat suara gemerisik dengan pakaian rumput itu dan


menunjukkan wajahnya.

Zaryusu merasakan kehangatan yang menenangkan dari lukanya, berbeda


dengan luka bakar yang dia alami sebelumnya. Zaryusu membenamkan diri ke
dalam sensasi energi yang mengalir ke dalam tubuhnya lalu menolehkan wajah
menghadap lizardmen raksasa yang bertarung mati-matian dengannya.

Zenberu dikelilingi oleh anggota sukunya saat dia menjelaskan apa yang
sebenarnya terjadi dan apa taktik Zaryusu sebenarnya.

"Seharusnya ini sudah cukup."

Setelah merapalkan mantra dua kali, Crusch memberitahukan perawatannya


sudah selesai. Zaryusu melihat ke arah tubuhnya.

Masih ada darah yang mengering di kulitnya, tapi luka yang dialami telah
sembuh sama sekali. Zaryusu masih terasa kaku ketika melenturkan lukanya, tapi
kelihatannya luka ini tidak akan terbuka.

"Terima kasih."

"Sama-sama."

Crusch tersenyum cerah, dia terlihat cantik ketika menunjukkan gigi-gigi


putihnya yang seperti mutiara.

" Cantiknya."

"Ah..!"

Ekor Crusch menghentak dengan keras permukaan air.

Kedua orang itu terdiam.

Crusch yang terdiam karena dia bingung dengan lizardmen pria ini yang
dengan santainya mengatakan kalimat itu. Bagi Crusch yang tidak terbiasa dipuji,
itu tidak bagi jantungnya jika mendengar Zaryusu terlalu sering mengatakannya.

Page | 117
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Di lain pihak, Zaryusu tidak mengerti mengapa Crusch tidak merespon.


Jangan-jangan dia membuat kesalahan-- Perasaan tidak tenang itu berkelebat di
otaknya. Sebenarnya, Zaryusu selalu merasa hidupnya tidak akan ada hubungan
dengan lizardmen wanita, jadi dia tidak tahu reaksi macam apa seharusnya,
Tanpa disangka Zaryusu akhirnya tidak bisa berkata apapun.

Saat kedua orang itu bingung dan penasaran apa yang harus dilakukan,
sebuah suara menyelamatkan mereka.

"Hey hey hey, kalian terlalu membuat iri dasar brengsek."

Kedua orang itu melihat ke arah sumber suara -- Zenberu.

Zenberu bengong sesaat ketika kedua orang itu bereaksi sama.

"Eh! Putih, bisakah kamu menyembuhkanku?"

Zenberu tidak tergerak meskipun dia telah melihat wajah albino Crusch. Ketika
Crusch teringat kesan ketika dia pertama kali melihat penampilan Zenberu, dia
mengerti kurangnya reaksi dari Zenberu.

"Baiklah..Tapi bukankah itu masalah tidak membiarkan druid desamu


menyembuhkanmu."

"Yeah, tidak masalah. Jangan banyak bicara, aku sedang sakit, bahkan
tulangku beku semua, bisakah kamu cepat-cepat?"

"Kamu yang memintaku melakukan ini, ingatlah untuk menjelaskannya kepada


druidmu."

"ya, aku yang memaksamu, jadi tolong."

Crusch menghela nafas dan memulai perawatannya.

Zaryusu merasakan banyak tatapan memusuhi yang telah reda, dan tampang-
tampang baik telah mulai bermunculan.

"Okay, aku selesai."

Page | 118
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Crusch merapalkan lebih banyak mantra kepada Zenberu dibandingkan


Zaryusu. Itu artinya bahwa lukanya sangat dalam, meskipun tidak tampak.

"Oh, kemampuanmu lebih baik daripada druid-druid di desaku."

"Terima kasih, tapi aku jarang melakukan ini untuk suku lain...Tidak, terima
kasih atas pujianmu."

"Luka kami sudah selesai dirawat, ayo kita menuju topik utama untuk hari ini
okay? Apakah ini terlalu terburu-buru bagimu?"

"Oh! Mari kita dengar apa yang ingin kamu katakan -- Meskipun aku ingin
bilang padamu bahwa.." Zenberu berhenti sebentar ketika tiba di titik ini, lalu
berkata sambil tersenyum : "Mari kita minum dahulu!"

Zaryusu dan Crusch - kedua orang itu terlihat bingung, seakan mereka tidak
mengerti apa yang Zenberu katakan.

"Urusan formal menyusahkan akan dibicarakan di perjamuan, kamu


mengerti?"

Membiarkan pihak lain mengetahui kekuatanmu akan membuatmu unggul


dalam negosiasi. Zaryusu mengerti bahwa dia harus mempertaruhkan nyawanya
untuk ini karena begitulah bagaimana lizardmen melakukan sesuatu. Tapi dia
tidak bisa mengerti sikap mengadakan pesta karena 'Green Claw' tidak memiliki
tradisi seperti itu.

Kelihatannya buruk sekali jika harus pesta setelah bertempur mati-matian.

"Aku tidak mengerti..."

Sebuah perasaan ragu terbersit pada Zaryusu, membuatnya menunjukkan rasa


terkejut yang sejujurnya saat dia menjawabnya dengan lembut. Tapi gelombang
penyesalan langsung muncul di hatinya, karena dia telah memunculkan sikap
seperti anak-anak kepada kepala suku yang belum dia jadikan sekutu. Zaryusu
juga bisa merasakan Crusch melihatnya dengan tatapan aneh.

Page | 119
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Bagi Zaryusu yang tidak memiliki pengalaman dalam cinta, tidak mungkin
baginya untuk bisa merasakan bahwa Crusch yang sedang melihatnya itu
dikarenakan orang yang dia suka telah menunjukkan sisi baru. Itu adalah
tampang penasaran yang mengagumi hal yang lucu.

"Tidak, apa yang aku maksudkan adalah minum terlalu banyak akan membuat
tumpul otak dan itu akan menjadi masalah buatku."

Zaryusu mengubah kalimatnya karena panik, tapi Zenberu kelihatannya tidak


mempermasalahkannya dan membalas:

"hey hey hey, kamu seorang traveler ya kan? Jika kamu ingin belajar sesuatu di
sekitar sini, pastinya adalah Dwarves ya kan?"

"Tidak, aku tidak belajar dari dwarves, tapi dari orang-orang yang hidup di
hutan."

"Begitukah? kalau begitu ingat ini, teman yang minum bersama akan menjadi
teman dekat, itulah ajaran dari dwarves. Mungkin tidak banyak waktu tersisa, tapi
kita seharusnya segera memulai pembicaraan. Benar kan, Zaryusu Shasha?"

"oh begitu... aku mengerti sekarang, Zenberu Gugu."

"Bagus! Semuanya, kita akan pesta! Bawa itu kemari! Mulai persiapannya!"

Lubang api dengan lebar hampir dua meter terpasang di tanah, api tersebut
hampir membakar langit. Kilauan merahnya menyingkirkan kegelapan langit
malam.

Di dekat lubang api tersebut ada panci raksasa dengan tinggi lebih dari satu
meter dan diameter hampir 80 cm, bau alkohol menggantung di udara.

Banyak lizardmen yang bergantian menyendok cairan di dalamnya. Tapi


anggur dari panci wine tersebut kelihatannya tidak ada habisnya.

Page | 120
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Seperti Frost Pain dari Zaryusu, ini adalah salah satu dari empat harta, 'Panci
Wine Raksasa'.

Rasa wine yang tak pernah habis sangat datar dan akan membuat siapapun
yang menghargai alkohol akan mengerutkan dahi. Tapi bagi lizardmen, ini adalah
wine yang enak.

Itulah kenapa mereka terus kembali untuk minta lagi.

Tidak jauh dari panci itu ada tempat yang sangat sepi. Sebabnya kenapa, itu
dikarenakan lizardmen yang mabuk tidur tak bergerak disini.

Lizardmen yang pingsan karena alkohol semuanya dilempar kemari.

Crusch telah melepaskan pakaian rumputnya melangkah di tanah dengan


hati-hati - meskipun dia menginjak ekor lizardmen tanpa sengaja -- saat dia
bergerak maju. Langkahnya sangat stabil dan kelihatannya tidak mabuk, tapi dia
tidak benar-benar baik-baik saja pula.

Ekornya terlihat bergerak sendiri, mengamuk kesana kemari, terkadang


melengkung, selanjutnya menjadi lurus. Saat ini tegang dan terjatuh kemudian,
gembira seperti anak-anak.

Faktanya, Crusch merasa seakan angin yang menyegarkan bertiup ke arah


hatinya. Sebagian alasan adalah karena alkohol, tapi perasaan bebas juga
menambahi ini.

Ini adalah pertama kalinya dia menunjukkan tubuh albinonya ke sekelompok


besar orang-orang. Banyak yang terkejut, tapi karena kepala mereka seperti
mutant, dia bisa bercampur dengan lainnya tidak lama.

Crusch membawa makanan dengan kedua tangan dan berjalan dengan


langkah yang cepat.

Dia datang ke tempat dimana Zaryusu dan Zenberu sedang duduk bersila dan
minum bersama-sama.

Page | 121
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Keduanya menggunakan sesuatu seperti kelapa sebagai gelas. Di dalamnya


terlihat cairan yang transparan, tapi bau alkohol sangat kuat.

Ikan mentah ditempatkan tepat di depan mereka sebagai teman bagi wine itu.
Zenberu menyambut Crusch yang berjalan dengan tersenyum.

"Ah, monster tanaman."

"...Bisakah kamu merubah caramu memanggilku?"

Dia telah melepaskan pakaiannya, tapi lizardmen pria ini tetap memanggilnya
seperti itu. Dia mungkin berencana untuk menggodanya seperti itu selamanya.
Crusch yang menyadari kenyataan ini memutuskan untuk menghentikan
usahanya yang sia-sia.

"Apakah kamu sudah menyelesaikan diskusi kalian?"

Zaryusu dan Zenberu saling memandang satu sama lain dan mengangguk.

"Sebagian besarnya."

Mereka ingin berbicara dari pria ke pria, jadi mereka meminta Crusch untuk
memberikan beberapa waktu sendirian. Mereka sudah membuatnya sangat jelas,
jadi dia tidak punya pilihan lain selain meninggalkan mereka dan mencari
makanan, meskipun ingin bergabung dengan pembicaraan mereka. Jika mereka
ingin mendiskusikan pertempuran yang akan datang, dia juga harus terlibat.

Dia ingin tahu esensinya sambil menghindari detil-detil yang canggung --

"Ini adalah pembicaraan antar pria."

Tapi Zenberu menutup topik dengan dingin menggunakan kalimat ini. Crusch
menunjukkan rasa tidak senang di wajahnya, dan tidak punya pilihan lain selain
merubah topik.

"Jadi apa rencanamu? Membentuk aliansi dan bertarung sama-sama?"

"Huh? Oh, tentu saja kami akan bertempur. Meskipun kalian berdua tidak
datang, kami masih akan bertempur."

Page | 122
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Suara papan kayu yang saling bersentuhan datang dari mulut Zenberu.

"Kamu benar-benar maniak bertarung."

"Jangan memujiku seperti itu, aku jadi malu."

Zenberu mengabaikan Crusch yang terdiam dan meminta sesuatu darinya.

"Oh ya, monster tanaman, bisakah kamu membantuku meyakinkannya? Tak


perduli bagaimanapun aku memohon kepadanya, Zaryusu masih tidak ingin
menjadi kepala suku kami."

Zaryusu juga menunjukkan ekspresi menolak dan lelah. Crusch bisa tahu dari
tampang yang lelah ketika Crusch tidak ada disekitarnya, pertanyaan ini diulang
berkali-kali.

"Tidak mungkin baginya untuk menerima pekerjaan ini. Dia dari suku yang
berbeda dan seorang .." Crusch ingin berkata traveler, tapi dia teringat bahwa
Zenberu juga seorang traveler, jadi dia mengubah topiknya: "Mengapa kamu
menjadi seorang traveler?"

"Huh? Oh, kalah dari pemilik Frost Pain adalah pukulan yang telak bagiku, jadi
wajar saja aku ingin pergi dan mengunjungi tempat berbeda dan menjadi lebih
kuat ya kan? Jadi aku menjadi seorang traveler."

Zaryusu yang berada di sampingnya menurunkan bahu karena lelah. Crusch


teringat Zaryusu yang membicarakan tentang perjalanannya juga.

Ketika Zaryusu menjadi seorang traveler, dia sangat termotivasi dengan


tekadnya, ketetapan hati dan rasa tangungg jawab terhadap sukunya. Zenberu
yang seorang traveler pasti memiliki pemikiran yang sama...Tapi kelihatannya itu
tidak terlihat dari caranya bersikap.

Crusch meletakkan tangannya dengan lembut pada bahu Zaryusu untuk


menenangkannya, menyampaikan pesan kepadanya bahwa dia adalah dia, kamu
adalah kamu.

Page | 123
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Bagi orang lain, tindakan Crusch terlihat seperti seorang kekasih. Ketika dia
tahu akan hal itu, ekor Crusch mulai panik. Ekor Zaryusu juga ribut tidak karuan.

Kedua orang itu saling melihat satu sama lain mata masing-masing dan
tersenyum malu-malu.

Zenberu pura-pura tidak melihat semua itu dan melanjutkan bicaranya


dengan gembira:

"Aku kira pasti ada orang kuat di gunung itu karena kelihatannya besar sekali,
belajar banyak dari dwarve yang aku temui dalam perjalananku dan
mendapatkan war scythe itu. Pertama aku tidak menginginkannya, tapi karena dia
bilang itu adalah kenang-kenangan pertemuan kami, aku tidak ada pilihan selain
menerimanya."

"...Jadi itu yang terjadi, bagus sekali."

Crusch menjawab dengan dingin.

"Yeah, terima kasih."

--Sarkasme tidak berhasil.

Dengan suasana indah yang buyar, Crusch mengambil cangkir dan


meminumnya semua. Dia merasa tenggorokannya panas, sebuah kehangatan
menyebar dari anggur di dalam perutnya ke seluruh tubuh. Zaryusu juga
melakukan hal yang sama.

Saat ini, suara lembut datang. Rasanya benar-benar berbeda daripada


sebelumnya, membuatnya sulit dibedakan siapa yang langsung bertanya.

"Jadi, kira-kira kita bisa menang?"

Zaryusu menjawab dengan lirih.

"..Aku tidak tahu."

Page | 124
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Yeah, aku juga begitu, tidak ada jaminan dalam peperangan. Jika seseorang
menjamin kemenangan tanpa tahu kekuatan dari musuhnya, aku ingin
menghajarnya dan memintanya untuk tidak berkata omong kosong."

Crusch tidak mengatakan apapun lagi kepada Zenberu yang tertawa lirih.

"Tapi...musuh kita ceroboh, ini mungkin akan berakibat terhadap kemenangan


kita."

Crusch menjelaskan kepada Zenberu yang bingung daripada Zaryusu.

"Apakah kamu ingat apa yang dikatakan monster itu?"

"Maaf, aku saat itu sedang tidur."

"..Seseorang pasti mendengarnya ya kan?"

"Hmmp, aku lupa karena menjengkelkan. Lagipula yang penting mereka ingin
menyerang kita, kita serang balik, ya kan?"

Orang ini tidak punya harapan -- Crusch menyerah menjelaskannya dengan


wajah seperti itu sementara Zaryusu menjelaskannya dengan senyum masam.

"..Mereka berkata, 'Melawanlah dengan dengan keras kepala, makhluk


mortal'."

Ekspresi bahaya muncul di wajah Zenberu, wajahnya merengut lalu


menyeringai.

"Benar-benar membuat marah, meremehkan kita dari awal."

Zenberu mengaum marah.

Itu menunjukkan kemarahan yang kuat dan tidak senang.

"Benar sekali, mereka meremehkan kita. Sangat percaya diri seperti itu...artinya
mereka memiliki kekuatan untuk unggul dari kita dengan mudah... Tapi kita akan
hancurkan arogansi musuh kita. Kita akan mempersatukan lima suku dan
menunjukkan kepada mereka kekuatan terbesar yang bisa dikumpulkan. Kita

Page | 125
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

akan menyerang mereka langsung, dan mengatakannya kepada mereka bahwa


kita bukanlah orang lemah yang tak berdaya."

"Hmmp, tidak buruk, itu adalah cara sederhana untuk merangkumnya. Aku
suka itu."

Saat dua orang pria lizardmen itu mendiskusikan dengan semangat


bagaimana cara melawan, Crusch menuangkan air dingin ke dalam rencana
mereka.

"Tidak baik terlalu banyak melukai harga diri mereka. Kita hanya perlu
menunjukkan pada mereka nilai kita, ya kan? Jika mereka tahu kita berguna,
mereka mungkin akan menahan diri untuk tidak membasmi kita."

"Hey hey, kamu ingin kami membungkukkan kepala kepada orang-orang


mengjengkelkan itu?"

"Zaryusu... Aku mengerti bahaya dalam evakuasi, tapi kurasa menyelamatkan


diri lebih penting daripada kehilangan kebebasan."

Crusch mengatakan pendapatnya dengan lembut.

Dua orang lainnya tidak menolak atau mengejek pemikirannya tentang ini.

Tak ada yang ingin dikuasai, tapi menjadi budak lebih memiliki masa depan
daripada kehilangan nyawa. Jika mereka memiliki masa depan, akan ada banyak
kemungkinan yang tak terhingga.

Sebagai congoh, jika mereka mengajarkan teknik beternak ikan kepada setiap
orang, mereka mungkin bisa membuang rumah mereka saat ini dan kabur.

Jika seseorang menyerah terhadap kemungkinan ini dan memerintahkan yang


lainnya untuk mati, dia tidak berhak menjadi pemimpin.

"Dengar ini."

Setelah mendengar apa yang Zaryusu katakan dengan lembut, ketiga orang
itu memasang telinga dan mendengar tawa dari pesta yang terbawa angin.

Page | 126
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Kita mungkin tidak akan bisa bersenang-senang seperti ini setelah dikuasai."

"Mungkin kita bisa, ya kan?"

"Benarkah? Kurasa tidak. Sebuah wujud yang senang dengan kematian kita
tidak mungkin sangat dermawan. Jika merak memiliki belas kasihan, mereka tidak
akan mencoba untuk menghabisi kita dengan sikap main-main seperti itu."

Crusch mengangguk setuju.

Namun begitu-

"Apa yang ingin aku katakan adalah... tolong jangan sampai tewas."

"--!"

Crusch dan Zaryusu saling menatap mata satu sama lain di bawah langit
malam yang dingin.

Dan membuat janji.

-Mengabaikan sama sekali Zenberu yang bersunguh-sunguh.

Page | 127
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Intermission

Ruang konferensi di belakangnya seharusnya sudah mulai mendiskusikan


topik yang berbeda. Tapi pekerjaannya di ruang konferensi itu telah selesai, jadi
dia pun pergi.

Cuman pekerjaannya membuat laporan yang telah selesai, dia masih memiliki
pekerjaan sebagai kursi pertama Black Scripture, yang mana adalah kapten, untuk
diselesaikan. Termasuk menghidupkan kembali anggota-anggota yang telah
tiada, memilih staf sementara untuk mengisi kekosongan, melatih dan
bereksperimen. Sebagai organisasi rahasia Six Scripture, dia juga harus hidup
sebagai orang lain, yaitu sebagai mata-mata di Theocracy.

Dan untuk kehidupan pribadinya, dia masih harus mendatangi sesi


perjodohan dengan dasar pernikahan poligami. Hanya ada tiga 'God-kin'
(Keluarga Dewa) yang bangkit di Slane Theocracy, jadi para atasan dengan
lembut memintanya untuk meningkatkan tingkat reproduksinya.

Hal yang remeh seperti itu terus menumpuk, membuatnya semakin jauh dari
waktu bebas.

"Aku berharap mereka memberikan sedikit waktu untuk bersantai hari ini."

Setelah terbebas dari konferensi tingkat tinggi di Slane Theocracy - Konferensi


Archbishop, dia meregangkan bahu sedikit - dan matanya ditarik oleh suara klik.

Dia tahu siapa yang membuat suara itu sebelum melihat ke orangnya. Hanya
jumlah kecil dari orang-orang di Slane Theocracy yang diperbolehkan masuk ke
tempat ini jadi sangat mudah untuk mengenal orang ini seketika dari mereka
yang tidak ada ketika konferensi.

Seperti yang dia duga, seorang gadis muda sedang bersandar ke dinding.

Dia memiliki rambut yang unik, dengan warna berbeda di setiap sisi. Satu sisi
berwarna putih keperakan yang membuat matanya menyala, sedangkan sisi yang

Page | 128
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

lainnya adalah hitam yang terlihat seakan melumat apapun. Matanya juga
memiliki warna yang berbeda.

Disamping gadis itu ada Scythe Perang yang terlihat seperti senjata tombak.
(TL Note : Scythe Senjata seperti sabit dengan mata pisau panjang dan juga
gagang yang panjang seperti tombak.)

Dia terlihat kurang dari lima belas tahun, tapi usia sebenarnya jauh dari itu.
Sejak dia menjadi kapten Black Scripture - Kursi Pertama, tampang gadis tersebut
tidak berubah.

Dia memindahkan tatapannya ke arah telinga gadis tersebut yang tertutup


rambut - tapi dia menahan diri.

Gadis tersebut tidak suka jika ada orang yang melihat telinganya.

Bibir yang mengkilap menjadi bentuk sabit seakan gadis itu telah membaca
pikirannya.

Dia adalah anak antar ras yang lahir dari perbedaan yang tidak mungkin, kursi
spesial terkuat Black Scripture 'Certain Death'. Tugasnya adalah melindungi
tempat suci dimana lima equipment suci berada.

Suara yang datang dari mainan di tangan gadis tersebut disebut 'Rubik Cube'
(Kotak Rubik), terkenal di kalangan Enam Dewa Suci. Sambil dia mengeluarkan
suara klik, gadis tersebut berkata:

"Cukup mudah untuk mendapatkan satu sisi, tapi sangat sulit untuk mendapat
dua sisi, ya kan?"

Itu mudah baginya, tapi dia tidak yakin jika harus menjawab sejujurnya, jadi
dia merespon dengan senyum masam. Lagipula, Gadis tersebut terlihat tidak
tertarik pada jawabannya dan terus bertanya:

"Ada apa? Mengapa seluruh Archbishop berkumpul?"

"Laporannya seharusnya sudah dikirimkan kepadamu."

Page | 129
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Tidak membacanya."

Dia menjawab dengan ketus.

"Lebih cepat untuk bertanya kepada seseorang tentang itu. Apakah ramalan
'Thousand Miles Astrologer' (Astrology seribu mil) salah? Misi untuk
mengalahkan Malapetaka Dragon Lord..ada yang terjadi pada mereka ya kan?"

Mata itu tidak saling bertemu ketika gadis tersebut terus melihat mainan di
tangannya.

"...Mereka bertarung melawan undead misterius dan mundur setelah dua


orang tewas dan satu lagi terluka parah."

"Siapa yang tewas?"

Tidak ada emosi atau kesedihan untuk orang yang tewas yang berada di pihak
sama. Sikap gadis itu mirip dengan menanyakan sesuatu yang tidak ada
kaitannya dengan gadis itu, dan dia tidak menghiraukan ini. Sikap ini cocok
sekali dengan gaya gadis tersebut.

"Bodyguard Kaire-sama, Cedran dan Beaumarchais yang mencoba untuk


menangkap vampir yang kelihatannya masih berdiri."

"Jadi itu adalah 'Thousand Wall Shield' (Perisai Seribu Dinding) dan 'Divine
Chain' (Rantai Ilahi). 'Putri Miko Bumi' telah tewas karena ledakan misterius baru-
baru ini, dan Black Scripture telah kehilangan dua orang pria baik lagi...Benar-
benar bencana. Siapa yang terluka?"

"Kaire-sama. Suatu Kutukan kelihatannya telah menghalangi magic healing


ketika mencoba menjahit lukanya, jadi dia mundur."

"Dan Vampirnya?"

"Dibiarkan saja. Ketika kami mencoba mendekat untuk menangkapnya, vampir


itu menyerang balik. Jadi orang-orang kita memutuskan untuk membiarkannya
sendirian di tempat itu."

Page | 130
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Bukankah itu hanya menghindari masalah?"

"...Sudah diputuskan ketika konferensi untuk mempertahankan status quo."

Itu adalah kesimpulan yang dibuat sebelumnya di ruang konferensi.

Daripada menderita kekalahan yang lebih hebat karena serangan, lebih baik
membiarkannya sebelum mengumpulkan kekuatan mereka. Lagipula, negara lain
takkan mampu mengalahkan undead itu. Jika orang seperti itu muncul, itu artinya
muncul orang yang harus mereka waspadai, dan mereka harus mengetatkan
pertahanan nasional dahulu - Pada akhirnya, mereka sepakat untuk
meninggalkan tim minimal dan menarik semuanya.

Dia setuju dengan keputusan ini.

Hanya seseorang dengan level 'God-Kin' atau Dragon Lord yang bisa
mengalahkan vampir tersebut dalam pertarungan lurus. Akan lebih bijak untuk
meninggalkan sebuah tim di belakang dan melihat orang yang bisa mengalahkan
vampir tersebut.

"Hmm, itu bukan vampir ya kan?"

Dia juga setuju dengan itu, itulah kenapa dia bilang itu adalah undead
misterius.

"Jangan-jangan itu adalah Dragon Lord? Vampiric Dragon Lord atau Elder
Coffin Dragon Lord?"

Lengkungan bibirnya semakin lebar dan berubah menjadi senyum yang


terlihat jelas. Itu jika ekspresi haus darah tersebut bisa disebut dengan senyuman.

"...Bukankah kedua dragon itu sudah hancur?"

Dia menjawab suasana yang berubah menjadi canggung, tapi langsung


mendapatkan jawaban:

"Keduanya adalah Undead Dragon Lord, sulit dikatakan jika mereka benar-
benar sudah tewas."

Page | 131
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Gadis itu mengangkat kepalanya untuk pertama kali dan melihat langsung
kepadanya. Ada kilauan di mata yang berwarna beda itu, dipenuhi dengan rasa
penasaran, gembira dan hasrat untuk bertarung.

"Antara vampir itu denganku, siapa kira-kira menurutmu yang lebih kuat?"

Dia membalas pertanyaan yang sudah dia duga dengan jawaban yang sudah
disiapkan.

"Tentu saja kamu."

"Begitukah..."

Gadis tersebut terlihat kehilangan ketertarikan dan menatap mainannya lagi.

Dia menghela nafas lega.

"Sayang sekali, aku kira aku punya peluang untuk merasakan kekalahan."

Saat dia mendengarkan gumaman gadis itu, dia bertanya-tanya: Siapa yang
akan menang jika mereka berdua benar-benar bertarung?

Dia bertarung melawan gadis ini dan vampir itu sebelumnya. Sementara
vampir itu terasa lebih kuat, tapi tidak mungkin vampir itu bisa menang melawan
'Certain Death'.

Equipment mereka berada pada skala yang berbeda.

Vampir itu kelihaannya tidak memakai perlengkapan, yang mana itu adalah
titik lemah dari monster yang kuat. Mereka terlalu percaya diri dengan kekuatan
mereka, jadi mereka tidak memakai perlengkapan yang kuat.

Di pihak lain, gadis ini dilengkapi dengan barang peninggalan dari Enam
Dewa, jadi dia menilai gadis ini lebih kuat. Bagaimana jika kedua pihak memiliki
Equipment dengan level yang sama?

Tidak mungkin.

Page | 132
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dia menyingkirkan pertanyaa itu secara langsung. Tidak mungkin bisa


menemukan dan memperoleh equipment yang setara dengan equipment dewa
gadis ini.

Tapi bagaimana jika vampir itu menemukannya?

Jika begitu... Mungkin kursi spesial yang tak terkalahkan dari Slane Theocracy
akan mengenal kata gagal. Dan itu adalah waktunya putus asa dengan kekalahan
dari pelindung manusia.

Tidak, mengapa dia perlu berasumsi bahwa gadis itu akan bertarung
sendirian?

Dia bukan berada di levelnya, tapi dia adalah 'God-Kin' yang bangkit dan
memiliki banyak item peninggalan mereka. Jika mereka menggunakan item-item
ini, mereka bisa mengalahkan vampir itu jika hanya ada satu. Tidak mungkin ada
banyak undead yang kuat seperti itu.

Dia mendengar tawa ketika hanyut dalam pikirannya, dan melihat ke arah
sumbernya dengan mengerutkan dahi.

"Mari kita bicarakan hal yang lainnya, kapan kamu akan menikah?"

Ini adalah agenda yang tidak ditentukan yang muncul ketika rapat tadi. Gadis
ini bermaksud kapan dia akan mendapatkan pacar - secara halusnya, seorang
istri, secara kasarnya, alat untuk membuat bayi.

"Masih belum ada."

"Yah, kamu masih muda."

Ketika anggota Black Scripture pergi dalam misi, mereka akan memakan
topeng magic untuk menunjukkan wajah palsu.

Dengan hukum yang ditulis oleh dewa mereka, seseorang dengan usia lebih
dari dua puluh tahun termasuk dewasa di Slane Theocracy. Dia jauh lebih mudah
dari dua puluh ketika dia melepaskan topengnya.

Page | 133
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Setelah pernikahan, pendampingmu akan dikurung di dalam Theocracy... tapi


jangan khawatir, dia masih bisa membesarkan anaknya."

"Aku tahu itu, aku juga anggota Scripture."

"Itu benar. Ah, akan lebih baik jika mengatakannya kepada prospek istrimu
bahwa kamu harus menikahi banyak wanita. Itu adalah praktek kuno untuk
melindungi garis keturunan dari sedikit manusia kuat di masa lalu. Tapi biasanya
adalah monogami, dengan hanya beberapa yang berhasil mengaplikasikan
poligami dalam setahun. Bahkan ketika berhasil, mereka hanya dibatasi dua istri."

"Terima kasih atas peringatanmu yang baik, bagaimana denganmu...Kamu


tidak memiliki rencana untuk menikah?"

Dia bertanya karena gadis ini jauh lebih tua dari kelihatannya.

"Yah... Jika ada orang yang bisa mengalahkanku, kami akan menikah.
Meskipun jika orang itu jelek dan memiliki kepribadian yang tak menentu....Tidak
masalah jika dia bukan manusia jika orang itu bisa mengalahkanku. Seberapa
kuat anak kami nantinya?"

Gadis ini meletakkan tangannya ke perutnya dan tersenyum untuk pertama


kalinya. Dia sangat yakin bahwa jawaban ini berarti gadis itu tidak berencana
untuk menikah.

Tapi bagaimana keadaan itu akan berubah jika sebuah wujud yang bisa
mengalahkan vampir itu muncul?

Perasaan tidak enak menyelimuti hati 'God-Kin' tersebut.

Page | 134
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Page | 135
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Chapter 3
Pasukan Kematian

Part 1

"Oh, aku bisa melihatnya."

Zenberu yang sedang duduk di punggung Rororo melihat ke depan dan


tersenyum.

Mereka bisa melihat suku yang dirancang sebagai yang pertama akan
dihancurkan pada beberapa ratus meter di depan - Suku Razor Tail. Ukurannya
kira-kira sama dengan Green Claw, tapi jumlah lizardmen disana lebih banyak. Ini
mungkin dikarenakan lizardmen dari suku lain juga berkumpul di sini. Mereka
sedang bersiap untuk fase peperangan dan semuanya terlihat sibuk.

"Suasana yang sangat menarik."

Zenberu membuat suara nafas yang keras, menghirup aroma udara. Itu adalah
aroma yang membuat darah mendidih, tapi Crusch yang mungkin tidak mencium
hal seperti ini sebelumnya akan berbeda pikirannya.

"Bukankah bahaya bagi kita masuk sambil mengendarai anak ini?"

Mereka bisa merasakan tekanan tinggi dari jarak yang begitu jauh, yang mana
membuat Crusch yang berpakaian seperti monster tumbuhan menyuarakan
ketidak tenangannya. Dia takut jika Hydra akan memancing kemarahan dari
lizardmen yang haus darah.

Pihak lain mungkin tahu tentang Zaryusu, tapi mereka mungkin belum pernah
melihat Crusch atau Zenberu sebelumnya. Dan tidak semua anggota suku Razor
Tail tahu tentang Zaryusu juga.

Page | 136
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Salah, malahan sebaliknya. Kita tidak akan berada dalam bahaya jika kita
mengendarainya menuju ke tempat mereka."

Crusch terlihat bingung, memang tidak terlihat, tapi itu adalah perasaan yang
diberikan oleh Crusch. Zaryusu membuat penjelasan sederhana.

"Kakakku seharusnya telah tiba, dan dia pasti sudah mengatakannya pada
mereka bahwa aku akan mengendarai Rororo. Berita bahwa kita datang dengan
Rororo seharusnya sudah dilaporkan oleh kakakku, jadi kita harus mendekat
dengan pelan-pelan."

Setelah mereka mendekat dengan Rororo beberapa saat, seorang lizardmen


bersisik hitam keluar dari desa. Zaryusu melambaikan tangan kepada lizardmen
yang tidak asing itu.

"Itu adalah kakakku."

"Heh."

"Ho."

Mereka merespon berbarengan, Crusch hanya penasaran bagaimana perasaan


Zenberu yang seperti binatang buas yang bertemu dengan musuh yang kuat.

Saat Rororo semakin memperkecil jarak antara Zaryusu dan Shasuryu, mereka
akhirnya cukup dekat untuk melihat wajah masing-masing. Kedua bersaudara itu
saling menatap.

Keduanya hanya berpisah selama dua hari, tapi karena mereka sudah
memperkuat diri untuk menerima fakta bahwa mungkin mereka tidak bertemu
lagi, emosi mereka benar-benar kuat.

"Bagus sekali kamu telah kembali, adik!"

"Ah, aku membawa teman seperjalanan, kakak!"

Page | 137
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Shasuryu menolehkan tatapannya kepada dua orang di belakang Zaryusu.


Zaryusu bisa merasakan tangan Crusch yang memeluk dirinya semakin kaku
karena gugup.

Saat mereka memperkecil jarak, Rororo menuju ke depan Shasuryu dan


meregangkan lehernya kepada Shasuryu dengan setia.

"Maaf, aku sedang tidak membawa makanan sekarang."

Saat Rororo mendengar ini, dia menarik keempat kepalanya seakan ngambek.
Hydra tidak mengerti bahasa lizardmen, tapi dia bisa tahu apa yang Shasuryu
katakan melalui rasa saling pengertian yang mirip dengan anggota keluarga.
Atau hanya karena dia tidak mencium bau makanan dari Shasuryu.

"Kalau begitu, ayo turun."

Zaryusu berkata kepada kedua orang di belakangnya dan dengan tangkas


melompat turun dari Rororo. Dia lalu memegang tangan Crusch dan
membantunya turun. Shasuryu melihat ke arah Crusch dengan terkejut.

"Siapa monster tanaman itu?"

Mendapatkan reaksi seperti ini membuat Crusch sedikit depresi, tapi dia tidak
menolak. Ini karena berkat Zenberu yang terus-terusan menggodanya. Tapi hal
mengejutkan selanjutnya membuat dia kaku.

"Dia adalah wanita yang kusukai."

"...Ohh."

Shasuryu menghela nafas. Dia lalu menatap Crusch yang kaku yang masih
berpegangan tangan dengan Zaryusu.

"Muu... Aku hanya ingin bertanya satu hal, apakah dia cantik?"

"Yeah, aku berpikir untuk menikahi-Eh!"

Luka yang tajam datang dari tangannya membuat Zaryusu terdiam, karena
yang sedang menggenggam tangannya sedang mencubitnya dengan cakar.

Page | 138
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Crusch tidak menahan diri sama sekali. Shasuryu melihat mereka berdua dengan
perasaan tidak senang.

"Ternyata begitu... Jadi kamu memang pemilih dengan


penampilan...Bagaimana dengan sikap dinginmu itu, yang berkata 'aku tidak bisa
menikah'. Kamu hanya belum bertemu calon yang tepat... Baiklah, kembali ke
topik, aku adalah kepala suku Green Claw, Shasuryu Shasha. Terima kasih sudah
menyetujui membentuk aliansi dengan kami."

Shasuryu tidak mencoba untuk memastikan kenyataan ini, tapi sangat yakin
sekali. Namun Zenberu dan Crusch tidak terkejut karena masalah kecil ini.

"Kami seharusnya yang berterima kasih pada anda. Aku adalah kepala dari
suku Red Eye, Crusch Lulu."

Setiap orang mengira Zenberu akan memperkenalkan diri setelah Crusch


menyelesaikan perkenalannya, tapi itu tidak terjadi. Zenberu sedang mengamati
dan menilai Shasha tanpa ragu.

Merasa puas, Zenberu menganggukkan kepala dan bicara dengan ekspresi


kejam.

"jadi kamu, warrior yang bisa menggunakan kekuatan druid, aku pernah
mendengar tentangmu."

"Aku terkejut bahkan suku Dragon Tusk tahu tentang ini."

Shasuryu membalas dengan kedua orang itu saling menatap seperti seorang
pasangan binatang buas.

"Aku adalah Zenberu Gugu, kepala suku Dragon Tusk, sampai hari dimana
adikmu mau menggantikan."

"Terima kasih telah datang. Anda memang layak sebagai kepala suku yang
menilai kekuatan di atas segalanya, saya ucapkan selamat datang."

"Jadi, mau bertarung? Bukankah kita harus tahu siapa yang lebih kuat?"

Page | 139
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"...Itu adalah ide bagus."

Zaryusu tidak ingin ikut campur. Mencari tahu siapa yang lebih kuat sekarang
pasti akan membuat masalah di masa depan lebih mudah.

Tapi Shasuryu mengangkat tangan, membuat hasrat bertarung Zenberu


menurun.

"--Aku setuju denganmu, tapi ini adalah waktu yang janggal."

"Mengapa begitu?"

Shasuryu tersenyum kepada wajah tidak senang Zenberu.

"...Pengintai yang kami kirim akan segera kembali, kita seharusnya bisa
memperoleh informasi detil tentang musuh. Kita bisa bertarung setelah
mendengar laporan mereka, ya kan?"

Sebuah rumah kecil digunakan untuk ruangan konferensi para kepala suku.

Para kepala dari suku yang berkumpul dan Zaryusu sedang berkumpul di sini,
jumlahnya ada enam.

Zaryusu yang telah membunuh kepala suku 'Sharp Edge' sebelumnya, adalah
pengguna dari Frost Pain yang terkenal dan semua kepala suku mengenalnya.
Dia juga adalah yang pemberani dan meyakinkan Red Eye dan Dragon Tusk
untuk bergabung dengan aliansi, jadi tak ada yang menolak dia ambil bagian
pada konferensi itu.

Di dalam rumah yang kecil, keenamnya duduk membentuk lingkaran. Ketika


tiga kepala suku lain melihat sisik putih Crusch, mereka terkejut, tapi langsung
kembali semula.

Setelah menyelesaikan perkenalan mereka, yang pertama berbicara adalah


kepala dari 'Small Fang'.

Page | 140
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dia adalah yang terkecil dibandingkan dengan lizardmen lain, tapi anggota
tubuhnya sekuat baja. Biasanya dari kelompok hunter, serangan jarak jauhnya
adalah yang terbaik dari semu lizardmen di danau ini. Faktanya, selama
pertarungan untuk memutuskan posisi kepala suku, dia menyelesaikan setiap
pertarungan dengan hanya satu lemparan batu.

Untuk memutuskan posisi dari pasukan musuh, dia menggerakkan seluruh


hunter untuk mengintai.

"Jumlah musuh sekitar lima ribu."

Jumlah ini melebihi populasi dari seluruh lizardmen, tapi masih dalam dugaan.
Beberapa orang menghela nafas lega ketika mendengar jumlah ini.

"...Dan pemimpin musuhnya?"

"Aku tidak bisa bilang dengan yakin, ada monster yang terlihat seperti
gelondongan daging merah besar di tengah, tapi terlalu sulit untuk
mendekatinya."

"Bagaimana dengan susunan pasukannya?"

"Sebuah pasukan undead, kebanyakan kerangka dan zombi-zombi."

"Lizardmen Undead?"

"Bukan, mereka bukan lizardmen. Aku tidak tahu tentang makhluk-makhluk


yang ada di daratan, jadi aku tidak bisa yakin. Tapi seharusnya itu adalah tipe
manusia. Aku tidak melihat ada ekornya pula."

Ketika Zaryusu mendengarnya, dia yakin bahwa mereka adalah ras yang hidup
di dataran, yaitu manusia.

"Bisakah kita meluncurkan serangan mendadak untuk pencegahan?"

"Itu akan sulit, pihak lain menggunakan dataran terbuka yang ada di sudut
hutan. Berapa lama mereka membersihkan pepohonan? Rasanya aneh karena
pepohonan yang runtuh tidak terlihat dimanapun - Ah, aku melantur,

Page | 141
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Bagaiamanapun, mereka ada di dalam hutan. Mengesampingkan dulu apakah


kita bisa berhasil atau tidak, akan sangat sulit untuk membawa para warrior
kesana."

"Bagaimana dengan serangan sembunyi-sembunyi dengan hanya para


hunter?"

"Maaf, Miss Crusch. Hanya ada dua puluh limat hunter, bagaimana kami bisa
mengalahkan pasukan undead yang berjumlah lima ribuan? Kami hanya akan
binasa."

"Hmmm... Bagaimana jika menggunakan kekuatan druid?"

Beberapa orang dari mereka mengangguk setuju dengan saran Shasuryu dan
mata mereka jatuh kepada Crusch. Tapi yang menjawab adalah Zaryusu.

"Tidak, kita jangan melakukan itu."

"Ah? Kenapa?"

"Pihak lain telah menepati janji mereka sejauh ini, tapi mereka tidak akan
menepatinya jika kita menyerang mereka."

"Memang benar. Kita harus mengindari menyerang dahulu sebelum


mengumpulkan seluruh anggota suku."

"Jadi kita akan mempersiapkan peperangan bertahan?"

"Bertahan, keras."

Lizardmen yang bicara dengan nada yang keras adalah kepala suku Razor Tail.

Dia diselimuti oleh armor putih yang berkilau dengan cara yang berbeda dari
logam-logam.

Armor tersebut mengeluarkan sinar magic yang lembut. Itu adalah salah satu
dari empat harta lizardmen, White Dragon Bone (Tulang Naga Putih).

Page | 142
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Itu adalah satu set armor yang terbuat dari tulang naga beku yang tinggal di
pegunungan Azellerisia. Armor yang terbuat dari tulang - meskipun itu adalah
naga yang kuat - tetapi tidak ditambahkan dengan magic. Tapi seperangkat
armor itu ditambahi dengan magic tanpa ada yang tahu kapan.

Masalahnya adalah magic apa yang dasarnya dari kutukan.

Ini karena White Dragon Bone mengkonversi intelligence menjadi kekuatan


pertahanan. Jika lizardmen yang memiliki intelligent tinggi mengenakannya,
armor itu akan berubah menjadi lebih keras dari baja, setara dengan mythrill dan
bahkan adamantium yang legendaris.

Dan biasanya, mereka yang memakai armor akan kehilangan seluruh


intelligence mereka dan terlihat seperti rusak otaknya. Tapi masih bisa berpikir,
menunjukkan seberapa tinggi intelligence miliknya dahulu. Oleh sebab itu, 'Razor
Tail' tak pernah memutuskan posisi kepala suku melalui pertarungan fisik sejak
lahir.

"Disini, di rawa-rawa, adalah pondasi yang kuat, dinding... bisa dengan mudah
diruntuhkan."

"Begitu, jadi apakah kita harus menyerang dahulu?"

"Yeah, mengapa tidak, menyerang lebih baik daripada bertahan, masing-


masing dari kita hanya perlu mengalahkan tiga hingga empat musuh ya kan? Kita
hanya perlu mengalahkan mereka, mudah itu."

Pihak lain yang sedang menghadiri konference saling menatap setelah


mendengar perkataan Zenberu. Pada akhirnya, Crusch mengalihkan topik.

"Masalahnya adalah bala bantuan musuh... Mereka mungkin akan


mengumpulkan pasukan mereka."

"Hmm....Itu sulit dikatakan. Dari ukuran dataran terbukanya, karena undead


cocok dimana pun...Meskipun mereka hanya perlu menempatkannya di dalam
hutan."

Page | 143
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Undead tidak perlu makanan, istirahat atau tempat besar untuk memasang
tenda. Akan sulit untuk mengukur jumlah mereka dari ukuran areanya.

"Untuk amannya saja, kita harus mempertimbangkan strategi bertahan."

"kalau begitu, kami Red Eye akan mengurus perkuatan dinding dengan
pertarungan bertahan. Aku harap siapapun bisa memberikan bantuan."

Kepala desa lain mengangguk setuju, meskipun Zenberu yang putus asa juga
melakukannya.

"Kesimpulannya, kita perlu mempersiapkan pertahanan kita dan memasang


struktur perintah."

"pertama, kita harus serahkan druid kepada Crusch, komando mereka akan
diserahkan kepadamu."

Ditengah-tengah persetujuan semua yang hadir, ada satu orang yang


mengangkat keberatan.

"Kepala suku seharusnya membentuk tim spesial."

Tatapan setiap orang jatuh kepada Zaryusu yang sedang bicara.

"Oh begitu... jadi bagaimana, adik."

"Kamu bilang kita seharusnya membentuk tim elit?"

"Benar sekali. Musuh mengalahkan jumlah kita, jika kita tidak menghabisi
pimpinan mereka, kita mungkin akan kalah, dan kita harus menghancurkannya
dengan kelompok elit yang kecil."

"Bukankah nantinya pasukan kita akan menjadi tanpa pimpinan nantinya?"

"Dari para warrior...pilihlah..pilihlah pemimpin... itu bisa dilakukan."

"Meskipun nantinya tidak ada komandan, mereka hanya perlu menyerang


musuh ya kan..."

Page | 144
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"...Tim Spesial akan memerintah dari belakang, dan hanya akan bergerak
keluar jika kita menemukan komandan musuh atau pertempuran tidak berjalan
dengan baik, apakah itu tidak apa?"

"Seharusnya itu tidak apa. Kalau begitu, termasuk Zaryusu, bagaimana jika kita
berenam membentuk satu tim?"

"Tidak, kita seharusnya membentuk dua tim dari tiga orang."

Membangi artinya mereka bisa bertarung dengan dua pasukan depan, tapi
kekuatan mereka akan tersebar dan melemah.

"Satu tim akan menyerang komandan musuh, yang lainnya bertugas


bertahan."

"Kalau begitu, kita tiga kepala suku akan membentuk tim, Zaryusu dan kedua
kepala suku yang kalian bawa akan membentuk lainnya, itu seharusnya cara
terbaik untuk membagi diri kita. Misi dari tim-tim ini adalah bereaksi terhadap
situasi."

"ya, itu bagus, ada masalah, Zaryusu?"

"Aku mengerti. Ada yang keberatan, Zenberu, Crusch?"

"Aku tidak keberatan."

"Aku juga, sayang sekali aku tidak bisa bertarung seenak hati, tapi aku akan
mengikuti keinginan pemenang."

"Kalau begitu, masih ada empat hari sebelum mereka menyerang kita, ya
kan?"

"Benar."

"Apakah ada hal lain yang harus kita persiapkan?"

"Kita harus menimbun batu untuk lemparan dan memperkuat dinding. Dan
juga, kita harus berinteraksi dengan suku lain dan membuat rantai komando,
memastikan seluruh suku bisa berfungsi menjadi satu."

Page | 145
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Sedangkan lokasi pekerjaan, kita, suku 'Small Fang' berharap untuk


menyerahkannya kepada Shasuryu seperti sebelumnya."

"Kami... tidak apa dengan itu... bagaimana dengan... kalian berdua?"

Crusch dan Zenberu juga mengangguk setuju.

Kalau begitu aku akan mengambil alih perintah. Selanjutnya, kita akan
memutuskan detil dari seluruh pekerjaan yang harus kita lakukan untuk tiga hari
selanjutnya.

Setelah pekerjaan hari ini selesai, Zaryusu berjalan perlahan dalam suara riuh
dan ceria di desa. Beberapa lizardmen menyapanya dengan hormat ketika
mereka melihat simbol Zaryusu di dadanya dan Frost Pain di pinggangnya.

Sedikit menjengkelkan, tapi untuk meningkatkan moral, dia harus menjawab


mereka. Zaryusu lalu menjawab mereka dengan ekspresi serius, sopan dan
percaya diri.

Zaryusu mempertahankan sikap ini saat dia menuju dinding luar desa. Mereka
buru-buru membangung dinding di sebelah sini, banyak lizardmen yang
berkonsentrasi dengan pekerjaan mereka.

Pertama, mereka mengikat batang-batang yang berjauhan dengan akar-akar.


Lumpur dengan air lalu disebarkan padanya. Druid yang merapalkan beberapa
magic untuk menghilangkan kelembabannya, lalu dinding itu selesai. Memang
ada beberapa retakan, mungkin karena tidak semua air yang menguap. Mereka
lalu mengulang langkah-langkah yang sama di tempat lain.

"Ara, ada apa, Zaryusu?"

"Bukan apa-apa, hanya penasaran dengan yang kamu kerjakan."

Berjalan dengan suara gemercik air di tanah basah, Zaryusu menuju ke arah
Crusch yang sedang berpakaian seperti monster tumbuhan dan menunjuk
pekerjaan yang sedang diulang di depan mereka.

Page | 146
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Apa itu?"

"Dinding Lumpur. Kita tidak tahu musuh tipe apa yang akan datang, tapi aku
ingin membuat mereka sulit untuk bergerak masuk... Tapi tidak ada waktu lagi,
kita bahkan belum selesai separuhnya."

"Begitukah... Tapi bukankah mudah untuk menghancurkan benda dari


lumpur?"

"Tidak masalah. Jika lumpurnya tipis, memang mudah rusak. Tapi dengan
menebalkannya akan membuatnya lebih kuat. karena ini adalah pekerjaan buru-
buru, dan ada kekuarangan material yang harus dipenuhi dan akan menjadi
lemah jika terkena hujan. Tapi tidak akan hancur dengan mudah."

Memang benar, tak perduli bahan seperti apa, akan sulit untuk dihancurkan
jika itu cukup tebal.

Di depan Zaryusu yang sedang memikirkannya, lusinan lizardmen sedang


bekerja secepat mungkin, tapi progressnya lambat seperti kura-kura. meskipun
jika mereka bekerja selama tiga hari, takkan terlalu besar jadinya. Tapi masih lebih
baik daripada tidak ada.

"Untuk sekarang, bagian dinding yang tidak bisa dicapai dengan akan ditutupi
oleh pagar yang sulit untuk diruntuhkan."

Pada arah yang ditunjuk oleh Crusch --

Tonggak disana dicabut, dan ditancapkan agak jauh, membentuk segitiga


dengan dua tonggak lain disisinya. Di antara tonggak-tonggak yang diikat tidak
erat dengan akar-akaran, membentuk tali yang menghalangi alur di antara
mereka. Zaryusu berpikir sesaat, dan teringat bahwa pagar di sekitar suku Red
Eye juga seperti itu.

"Apa itu?"

"Dengan menempatkan sesuatu yang berat disana, pagarnya tidak akan roboh
meksipun didorong atau ditarik. Sedangkan talinya, mereka ditujukan untuk

Page | 147
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

mencegah musuh lewat. Jika tali itu ditarik kencang, akan mudah dipotong oleh
pedang atau pisau, itulah kenapa kami membiarkannya kendur."

Crusch menjawab pertanyaa Zaryusu dengan senang.

Selama perjalanan mereka, Zaryusu selalu yang mengajari Crusch. Bisa


mengajari sesuatu kepada Zaryusu membuat Crusch senang. Selain ini, ada
perasaan lain yang terlibat.

"Oh begitu... sulit untuk menghancurkannya seperti itu."

Kalimat kagum ini membuat Crusch merasa bangga.

Zaryusu mengangguk dalam-dalam.

Rencana untuk menjadi desa menjadi benteng berjalan lancar. Memang tidak
bisa menyamai struktur pertahanan manusia dan dwarve, tapi untuk tanah basah
yang sulit dilalui, tidak ada cara lain.

"Ngomong-ngomong, Zaryusu, apakah kamu mengatakan kepada para


warrior--"

Saat Crusch mengatakannya seperti itu, sorakan para warrior terbawa oleh
angin ke telinga mereka. Itu adalah suara yang intens dan darah yang mendidih.

"Ada apa? Kedengarannya tidak asing...Aku tahu! Ini adalah sorakan ketika
kalian bertarung. Jangan-jangan ada duel antara kakakmu dengan Zenberu?"

Zaryusu mengangguk dan melihat Crusch yang sedikit khawatir.

"...Sebagai Kepala Komandan, Bukankah akan bermasalah jika kakakmu


kalah?"

"Entahlah, tapi kakakku itu kuat. Jika dia memiliki kesempatan untuk
menggunakan kekuatan druidnya, dia akan menjadi lebih kuat, bahkan aku pun
akan kalah darinya."

Shasuryu yang merapalkan beberapa buff pada dirinya sangatlah kuat. Dia
mungkin tidak akan menggunakan mantra serangan dalam pertempuran main-

Page | 148
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

main, tapi jika dia melakukannya, Zaryusu bukanlah tandingannya tanpa Frost
Pain.

Alasan mengapa pemilik asli Frost Pain tidak menggunakan kemampuan


spesialnya itu karena hanya bisa digunakan tiga kali dalam sehari melawan
Zaryusu karena dia telah menggunakannya selama bertarung dengan Shasuryu.

"Itu bagus..."

Zaryusu penasaran apakah dia harus menunjukkan kepada Crusch seberapa


kuat kakaknya dalam bertarung, tapi dia lalu teringat suatu hal lain yang
dikhawatirkannya.

Dia ragu, tapi memutuskan untuk mengucapkannya pada akhirnya.

Tidak pantas untuk mengatakan ini setelah seluruh rencana telah dijalankan.
Tapi dia tidak bisa menyembunyikan ini dari seseorang yang dia sukai, begitulah
seberapa murni dan kuatnya perasaan dia kepada Crusch.

"Aku mengkhawatirkan satu hal-"

Mendengar suara cemas Zaryusu, Crusch tersenyum. Itu adalah senyum yang
disengaja, suatu hal yang bukan gayanya - ekspresi yang tidak cocok dengan
situasinya -- Menghentikan Zaryusu yang akan melanjutkan. Yang berbicara
menggantikan Zaryusu adalah Crusch.

"--Maksudmu hal yang tidak kamu utarakan ketika konferensi ya kan? Jika
musuh sudah mengantisipasi ini, dan sedang menunggu kita untuk membentuk
aliansi."

Zaryusu terdiam, dia benar.

Pihak lain memberi mereka waktu, sengaja mengumumkan serangan dan


tidak menghalangi usaha Zaryusu dalam membentuk aliansi. Bagaimana jika
rencana mereka selama ini untuk mengumpulkan seluruh lizardmen adalah untuk
menghabisi mereka.

Page | 149
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Aku memiliki banyak kekhawatiran, seseorang yang berpikir sedalam dirimu


seharusnya berpikir demikian. Tapi bagaimanapun, kita akan bertempur di dalam
peperangan ini melawan musuh kita... Kita bisa berpikir tentang hal lain setelah
itu."

"Mereka tidak akan menyerah meskipun kita menang. Peluang mereka


menyerah adalah bukan kepalang."

"Mungkin memang begitu, tapi apa yang kamu katakan malam itu memang
benar. Lihat --"

Crusch mengulurkan tangannya kepada ruang kosong di depannya. Tapi


Zaryusu mengerti bahwa yang dia maksud adalah seluruh desa.

"Lihat semua lizardmen dari bermacam-macam suku yang bekerjasama


terhadap tujuan yang sama."

Memang benar, lizardmen dari seluruh suku sedang berjalan bersama dan
bersatu.

Gambara dari lima suku yang berpesta muncul di otak Zaryusu. Suku-suku
yang saling berinteraksi dengan harmonis bersama-sama tanpa keberatan.
Bohong jika mengatakan bahwa yang selamat dari dua suku yang dihancurkan
tidak memiliki dendam. Tapi mereka menunjukkan niat untuk menelan dendam
mereka di hadapan insiden ini.

Ironi.

Zaryusu bergumam. Dia selalu berpikir dunia mereka yang terpisah akan terus
selamanya, dia tidak pernah berpikir kemunculan musuh bersama akan
membuatnya bisa melihat persatuan lizardmen.

"Kita harus melindungi kemungkinan dari masa depan kita, Zaryusu. Aliansi
dari seluruh suku akan membuat perkembangan kita mengalami kemajuan."

Membangun dinding dengan lumpur adalah teknik yang tak pernah dilihat
oleh Zaryusu. Tapi sekarang, suku lain tahu tentang teknik ini. Di masa depan,

Page | 150
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

seluruh suku lizardmen akan membangung dinding semacam itu. Dengan


dinding sekuat itu, seharusnya bisa tetap mengusir monster yang menerobos.
Dengan begitu, peluang yang muda diserang akan menurun, dan jumlah
lizardmen akan naik.

Mereka akan menemui kenaikan permintaan makanan dengan menggunakan


ladang peternakan ikan Zaryusu.

Mungkin di masa depan, seluruh lizardmen akan bersatu menjadi satu suku
raksasa di rawa-rawa ini.

"Mari kita dapatkan kemenangan, Zaryusu. Tidak mungkin bagi kita untuk bisa
tahu apa yang terjadi di masa depan, mungkin semuanya akan selesai setelah
pertempuran ini. Jika begitu, kita bisa mulai mengembangkan dunia yang
menakjubkan tanpa masalah pangan dan kebutuhan akan lizardmen yang saling
bunuh."

Crusch tersenyum. Zaryusu menekan emosinya, jika dia menunjukkan


perasaannya menjadi liar, dia mungkin tidak akan bisa menguasainya; tapi dia
memiliki sesuatu untuk dikatakan.

"Kamu adalah lizardmen wanita yang istimewa - setelah pertempuran ini,


tolong katakan padaku jawaban pertanyaan yang aku tanyakan ketika kita
pertama kali bertemu."

Senyum Crusch menjadi semakin berkilau.

"Aku mengerti, Zaryusu. Aku akan memberitahukan jawabanku setelah semua


ini selesai--"

Demiurge sedang berada pada suasana hati yang bagus saat dia
bersenandung sambil bekerja.

Dia mengambil tulang yang sudah diasah, bertanya-tanya dimana dia


seharusnya menempatkannya agar menjadi tampilan yang terbaik. Segera

Page | 151
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

setelahnya, dia membuat keputusan dan memotong ujungnya dan


menempatkannya di dalam item yang sedang dia bangun.

Tulang itu pas sempurna seperti sebuah bagian dari puzzle.

Jika membangun rumah tanpa menggunakan paku dikenal dengan 'precision


wood joint' (Sambungan kayu presisi), makan apa yang dilakukan oleh Demiurge
seharusnya disebut 'precision bone joint' (Sambungan tulang presisi).

"Itu terlihat bagus."

Demiurge membelai tulang dengan senyum di wajahnya. Jika dia melanjutkan


pekerjaan itu, dia merasa dia bisa menyelesaikannya menjadi benda yang luar
biasa.

"Tapi...aku kekurangan tulang paha pria dengan tinggi sekitar 1,2 meter."

Dia bisa menyelesaikannya meskipun jika dia tidak menemukan tulang itu.
Tapi tanpanya, tidak akan terlihat bagus.

Biasanya, Demiurge akan berkompromi dan membuatnya tanpa ini. Tapi


hadiah ini adalah dimaksudkan bagi tuannya yang tercinta, jadi dia harus
membuatnya sempurna.

"Akan sangat bagus jika aku bisa menemukan sesuatu yang cocok."

Demiurge, yang sedang merasakan suasana hati yang bagus, mulai bergerak.

Sebenarnya, Demiurge senang membuat benda semacam itu. Ketertarikannya


tidak hanya menggunakan tulang untuk membuat item, tapi dalam pekerjaan
tukang kayu. Ketertarikannya dalam bidang ini agak luas, dari benda seni hingga
mebel, kemampuannya melebihi orang-orang yang memiliki hobi di akhir pekan.

Faktanya, jika kamu mengabaikan material yang dia gunakan, tiap orang akan
kagum dengan kualitas pekerjaannya.

Item lain yang ditampilkan di dalam pondok ini, seperti misalnya patung
perunggu setengah dada dengan gambar tuannya yang diambil dari lava,

Page | 152
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

berbagai macam kursi dan jepit semuanya dibuat oleh Demiurge. Mereka
mungkin dimaksudkan untuk digunakan dan kurang dekorasi, tapi mereka semua
adalah benda-benda yang istimewa.

Saat Demiurge mempelajari material yang dia ambil dari sudut pondok, dia
merasakan gerakan di depan pintu masuk.

Demiurge meletakkan tulang di tangannya dengan lembut dan


menggenggam item yang diberikan kepadanya oleh tuannya yang mungkin tidak
bisa diganti, fokus pada apa yang terjadi di luar. Biasanya, yang berada di luar
seharusnya adalah bawahannya atau temannya. Tak ada yang bisa menembus
tiga lapis pertahanan Demiurge tanpa bisa dia ketahui, tapi dia harus waspada
dengan orang yang mengendalikan Shalltear.

Beberapa detik kemudian, seseorang membuka pintu masuk pondok. Dia


berpakaian putih semua, memakai topeng dengan paruh panjang seperti burung.

Peruchinera.

Dia adalah seorang badut, ciptaan dari Supreme Being seperti Demiurge.
Untuk operasi ini, dia ditugaskan untuk membantu Demiurge.

Memastikan bahwa dia tidak berada di bawah pengendalian pikiran, tekanan


pada mata Demiurge menghilang, dan dia mengendurkan genggaman tangan
pada item tersebut.

"Demiurge-sama, kulitnya sudah dilepaskan."

Kalimat ini membuat Demiurge merasa bahwa itu memalukan.

Demiurge ingin menikmati pekerjaan ini sendiri, tapi untuk berjaga-jaga dari
musuh misterius, dia tidak bisa meninggalkan post miliknya dalam kebanyakan
waktu dan harus menugaskannya kepada Peruchinera.

Demiurge tidak menunjukkan ekspresinya dan memberikan instruksi baru


kepada Peruchinera.

Page | 153
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Bagus sekali. Kalau begitu, mulai fase selanjutnya. Tidak sopan jika kita
memberikan benda itu kepada Ainz-sama seperti ini."

Demiurge bertanya kepada Peruchinera yang sedang membungkuk hormat.

"Lalu , berapa banyak yang mati?"

"Tidak ada, berkat penyiksa, mereka hanya kehilangan kesadaran, oleh karena
itu kita bisa melanjutkan mengupas kulit mereka segera. Sedikit yang tidak mau
disembuhkan...Tapi itu ada dalam perkiraan, jadi tidak ada masalah."

"Itu menakjubkan."

Butuh banyak kerja keras untuk mengumpulkan material tersebut, mereka


harus mengupasnya berkali-kali agar layak. Mungkin memang begitu, tapi dia
tidak ingin mengupas kulit dengan gaya tanpa luka atau memakai obat pada
mereka.

"Aku ingin semuanya gembira."

Peruchinera tiba-tiba berkata, membuat Demiurge teringat kepribadiannya.

Peruchinera dikenal di seluruh Nazarick karena kelembutan dan kasih


sayangnya. Dia diciptakan untuk tujuan membuat semua orang gembira, dan
tindakannya berdasarkan apa yang dia percayai.

"Orang-orang di dalam Great Tomb of Nazarick menemukan kegembiraan


melayani Ainz-sama."

Demiurge mengangguk setuju.

"Ternyata begitu, biar kutanya sesuatu Peruchinera, apakah maksudmu orang


lain akan merasa gembira ketika mereka melayani Nazarick?"

"Bagaimana bisa begitu, bukan itu maksud saya. Melayani Ainz-sama


membuat kita gembira sampai-sampai kita bisa menangis dibuatnya. Tapi jika
mereka dipaksa melakukan hal yang sama, itu bukan kegembiraan."

"Ohh, jadi apa yang harus kita lakukan dengan ini?"

Page | 154
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Sederhana, cukup ambil satu orang dan potong lengannya. Dengan begitu,
yang lainnya akan membandingkannya dengan diri mereka dan tahu bahwa
mereka termasuk lebih beruntung. Betapa menakjubkan. Dan untuk membuat
seseorang yang terpotong lengannya merasa diberkahi, kita hanya perlu
memotong kaki orang lain lagi. Ahh, aku membuat banyak orang gembira!"

Demiurge melihat badut itu dengan puas sehingga membuat kepalanya


terarah ke belakang karena tertawa.

"Ternyata begitu, kamu memang benar."

Part 2

Akan terasa lama jika kamu habiskan waktu hanya untuk menunggu, tetapi
ketika kamu mempersiapkan sesuatu dengan sebuah deadline, kamu akan
merasa waktu itu akan sangat cepat berlalu.

Waktu yang dijanjikan telah datang.

Hari itu, matahari yang terbakar merangkak naik ke langit sepelan kura-kura,
langit yang biru dengan tak ada awan sama sekali. Tidak ada suara angin, dunia
seakan terhening sehingga kamu bisa mendengar sebuah pin yang jatuh.

Ketegangannya begitu tebal sehingga anda bisa memotongnya dengan


sebuah pisau.

Beberapa orang dari mereka menelan ludah, yang lainnya bernafas dengan
dalam-dalam.

Waktu dengan jumlah yang tak diketahui telah lewat sejak lizardmen yang
berkumpul menjadi terdiam.

Tiba-tiba, awan gelap yang terlihat muncul dari sebuah lubang di langit
tersebar dengan cepat di langit biru sama seperti sebelumnya.

Page | 155
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Setelah itu, awan tersebut menghalangi seluruh langit, dan sekeliling menjadi
remang-remang karena ketiadaan cahaya matahari.

Lizardmen yang melihat undead dalam jumlah yang tak bisa dihitung dan
maju bersama dengan pelan dari perbatasan yang memisahkan antara hutan dan
tanah basah. Dengan pepohonan yang menghalangi, tidak mungkin bisa
diketahui berapa banyak mereka yang ada di sana, mereka terus saja muncul
seperti mata air yang tak ada hentinya.

Para penyusup termasuk 2200 zombi, 2200 kerangka, 300 undead buas, 150
kerangka pemanah, 100 kerangka penunggang kuda. Pasukan dengan jumlah
4950, tidak termasuk komandan dan pengawalnya.

Melawan mereka adalah lima suku aliansi lizardmen.

Green Claw dengan 103 warriornya, 4 druid, 7 hunter, 124 lizardmen pria dan
105 lizardmen wanita.

Small Fang dengan 65 warriornya, 1 druid, 16 hunter, 111 lizardmen pria dan
94 lizardmen wanita.

Razor Tail yang memiliki 89 warrior dengan armor berat, 3 druid, 6 hunter, 99
lizardmen pria dan 81 lizardmen wanita.

Dragon Tusk memiliki 125 warrior, 2 druid, 10 hunter, 98 lizardmen pria dan
32 lizardmen wanita.

Red Eye yang memiliki 47 warrior, 15 druid, 6 hunter, 59 lizardmen pria dan 77
lizardmen wanita.

Kekuatan gabungan mereka adalah 429 warrior, 26 druid, 45 hunter, 491


lizardmen pria dan 389 lizardmen wanita. Jumlah totalnya adalah 1380 pasukan,
termasuk kepala suku dan Zaryusu.

Pertempuran dimana satu sisi yang kalah jumlah dari yang lain dengan
perbandingan 3 banding 1 dimulai.

Page | 156
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Itu adalah sebuah rumah yang dibuat dari kayu.

Tidak ada dekorasi, struktur kayunya datar jika dilihat dan desainnya sedatar
kabin. Tapi atapnya sekitar lima meter dari lantai sementara panjang dan
lebarnya lebih dari dua puluh meter masing-masing.

Hanya ada beberapa mebel di dalamnya, hanya cermin raksasa di dinding,


meja yang besar dan kuat serta kursi di sekitarnya.

Beberapa orang yang duduk di kursi, dan perkamen-perkamen yang digulung


menjadi gulungan ditempatkan di meja di depan mereka - gulungan yang telah
ditambah dengan magic.

"Dan akhirnya, ini adalah set terakhir. Ini adalah gulungan teleportasi."

Setelah suara kencang dari seorang gadis muda mengatakan demikian,


gulungan lain diletakkan di meja.

Yang mengambil gulungan tersebut adalah manusia wanita dengan


berpakaian seperti maid.

Gadis muda itu memiliki wajah manis, dengan rambut diikat menjadi seperti
sanggul di masing-masing sisi kepalanya. Tetapi dia memiliki aura yang berbeda,
dengan pengecualian adalah matanya.

Matanya besar dan bulat, tapi tak ada cahaya pada mata itu, seperti bola kaca
grade rendah, dan dia tak pernah berkedip.

Tubuhnya yang kecil ditutupi oleh kostum maid yang telah dimodifikasi,
dengan kerah penyangga yang menutup penuh lehernya. Selain dari wajahnya,
dia tidak menunjukkan kulit sedikitpun.

Dia adalah salah satu battle maid, Entoma Vasilissa Zeta.

"Dan, ini adalah gulungan 'Message', tapi ada banyak. Bisakah seseorang
tolong merapikan mejanya?"

Page | 157
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Entoma meminta figur yang memakai kursi kehormatan dan orang itu
mengangguk pelan.

"Rapikan."

"Baiklah~, tolong cepat bersihkan."

Dengan balasa dari Cocytus dan instruksi Entoma, figur yang mengelilingi
meja mulai bekerja bersama.

Mereka adalah ras heteromorfik, beberapa dari mereka berbentuk seperti


belalang sembah, ada juga yang seperti semut, bahkan ada juga yang terlihat
memamerkan otaknya.

Mereka mungkin terlihat berbeda, tapi mereka memiliki dua poin yang sama.
Mereka semua adalah pelayan Cocytus dan mereka adalah anggota organisasi
Nazarick.

Itulah kenapa mereka mematuhi perintah Entoma yang lebih lemah dari
mereka.

Di dalam struktur kekuatan Great Tomb of Nazarick, yang paling terpenting


bukanlah kekuatan tempur, tapi kenyataan bahwa dia adalah ciptaan dari
Supreme Being. Dari sudut pandang ini, Entoma memiliki otoritas level tinggi.

Setelah memastikan meja-meja itu dibersihkan--

"Kalau begitu, silahkan terima ini, Cocytus-sama."

-Entoma berkata tanpa membuka mulutnya, mengambil tas di kakinya dan


mengeluarkan beberapa gulungan perkamen.

"Ini adalah gulungan 'Message'. Menurut Ainz-sama, ini dibuat dari kulit yang
diperoleh oleh Demiurge-sama dengan usaha yang berat. Ainz-sama
menyampaikan bahwa dia ingin laporan jika ada masalah apapun dalam
menggunakan gulungan-gulungan ini."

"Ternyata begitu...Aku mengerti. Aku akan menguji cobanya."

Page | 158
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Cocytus berkata kepada bawahannya dengan senyum masam. ketika


bawahannya mendengar itu, mereka juga tersenyum.

Dengan perkamen di tangannya, Cocytus jatuh ke dalam pemikiran yang


dalam.

Dia sudah mendengar tentang stok dari gulungan magic level rendah yang
semakin menipis.

Mencari tempat yang akan menyediakan bahan mentah untuk membuat


berbagai macam tipe item-item adalah masalah penting yang harus segera
diselesaikan. Mereka memiliki banyak stok sekarang ini, tapi akan segera menipis
dengan penggunaan yang konstan. Dan oleh karena itu, banyak orang mulai
bertindak, termasuk tuan mereka.

Cocytus mendengar bahwa pohon apel di lantai enam adalah salah satu
rencananya.

Demiurge yang menciptakan pos luar pasti akan menyelesaikan masalah itu.
Itu adalah sesuatu yang sudah dia duga.

Temannya telah menyelesaikan tugasnya.

Cocytus seharusnya gembira dengan itu, dan dia memang gembira, tapi dia
tidak bisa menekan sama sekali api iri di hatinya. Karena temannya sudah
berguna bagi Supreme Being - tuan yang mereka puja, membuatnya cemburu.

Misinya adalah mempertahankan Nazarick.

Ini adalah tugas yang penting lebih krusial dari tugas apapun yang diterima
oleh guardian lain. Tak perduli siapapun yang kamu minta, mereka akan
menjawab bahwa ini adalah tugas yang krusial. Mereka harus menahan makhluk-
makhluk rendahan dari mengotori hunian Supreme Being.

Namun tanpa penyusup, tidak mungkin ada jalan bagi Cocytus untuk
menunjukkan kesetiaan dan kerja kerasnya.

Itulah kenapa Cocytus ingin memperoleh sesuatu.

Page | 159
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Bagi para Guardian, membantu tuan mereka akan membawa perasaan


gembira yang kuat. Cocytus ingin merasakan perasaan gembira itu juga.

Dan kesempatan itu sekarang berada tepat di depannya.

Cocytus memalingkan kepalanya dan melihat ke pemandangan yang terpantul


di dalam kaca dan menguatkan genggamannya pada gulungan.

Apa yang ditampilkan bukanlah pemandangan di dalam kabin, tetapi sebuah


lokasi yang terletak di tanah basah. Benar sekali, gambaran yang ditampilkan
oleh 'Mirror of Remote Viewing' (Cermin untuk melihat secara remote) adalah
alasan mengapa Cocytus berkutat selama dua hari di rumah kayu yang dibangun
oleh Aura.

Pertempuran kali ini - Tidak, di depan kekuatan absolut dari Great Tomb of
Nazarick, ini akan menjadi pembantaian satu sisi, jadi itu hanya berarti
mengumpulkan bangkai. Ketika Cocytus menerima misi untuk memanen, tuannya
memberikan beberapa perintah.

Satu, Cocytus dilarang terjun langsung di lapangan. Ini termasuk pelayan-


pelayannya. Masalahnya harus diselesaikan dengan pasukan yang telah
disediakan.

Kedua, Lich yang ditugaskan sebagai komandan harus ditahan sebagai


cadangan hingga saat terakhir.

Tiga, dia harus melaksanakan misi ini dengan penilaiannya sendiri.

Ada beberapa detil terakhir, tapi poin pentingnya hanya tiga ini.

Dia harus menggunakan pasukan yang dikirimkan ke area sisi danau untuk
mendapatkan kemenangan. Jika dia berhasil, Cocytus bisa menunjukkan
loyalitasnya kepada tuannya yang agung.

"Terima kasih atas kerja kerasmu, tolong sampaikan rasa terima kasihku
kepada Ainz-sama."

Entoma mengangguk pelan.

Page | 160
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Dan juga...apakah kamu akan kembali?"

"Tidak, aku menerima perintah untuk menyaksikan pertempuran disini hingga


akhir."

Jadi dia disini sebagai penonton.

Cocytus menyimpulkan, dan merasa darahnya panas ketika memikirkan


tanggung jawab yang besar yang dibebankan kepadanya.

Kalau begitu, waktunya dimulai.

Cocytus mengaktifkan 'Message' dan memerintahkan kepada komandan


Undead.

"--Maju."

Dua api unggun yang berada pada platform yang terangkat menerangi
sekeliling dengan cahaya kelap-kelip.

Di panggung tersebut berdiri beberapa lizardmen, terdiri dari kepala suku dan
figur kunci.

Di depan panggung itu adalah sekelompok besar lizardmen yang bersiap


untuk bertempur, suara mereka membuat gelombang seperti ombak.
Kegelisahan, kecemasan dan ketakutan -- Mereka mencoba sebaik-baiknya untuk
menutupi emosi ini, tapi mereka tidak bisa menahan kekhawatiran mereka, itulah
kenapa mereka sangat berisik.

Apa yang mengikuti selanjutnya adalah perang. Teman disamping mereka


mungkin akan menjadi mayat berikutnya, yang terjatuh di medan itu bisa saja
mereka sendiri. Apa yang mereka tuju adalah medang perang yang ganas.

Shasuryu Shasha melangkah maju di antara kepala suku untuk menghentikan


kegaduhan.

"Seluruh Lizardmen, dengarkan!"

Page | 161
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Suara agung yang bergema dan tempat terbuka itu menjadi hening, membuat
suara Shasuryu menjadi sangat jelas.

"Aku tahu kita akan menghadapi musuh dalam jumlah yang besar."

Tidak ada respon, tapi kegelisahan bisa terlihat dengan jelas di mata orang-
orang yang hadir.

Shasuryu menghentikan sejenak dan melanjutkan dengan suara yang keras.

"Tapi jangan takut! Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kita lima suku telah
membentuk sebuah aliansi. Setelah aliansi ini, kita semua adalah satu suku. Itulah
kenapa, arwah leluhur dari lima suku akan mengawasi kita -- dan memberkahi
kita meskipun kita berada pada suku yang berbeda di masa lalu."

"Kepala Druid dari seluruh suku!"

Menerima isyarat, Crusch yang memimpin lima kepala druid dan meju ke
depan. Dia melepaskan pakaian yang menutupinya dan menunjukkan sisiknya
yang putih.

"Pemimpin Kepala Druid, Crusch Lulu."

Menjawab perkenalan Shasuryu, Crusch mengambil langkah maju lagi.

"Biarkan leluhur kita turun!"

"Dengarkan, putra-putri suku yang besar ini!"

Apa suku baru ini?

Crusch berbicara dengan keyakinan. suaranya kadang menekan, juga


terkadang lembut; terletak diantara raungan yang kuat dan nyanyian melodi.

Pada mulanya, hampir semua orang merasa jijik dengan penampilan albino
Crusch, tapi melihat bagaimana dia maju dengan percaya diri, perasaan tidak
suka memudar.

Page | 162
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Tubuh Crusch bergoyang lembut ketika berbicara. Sisik putihnya berkilauan


dengan cerah di bawah cahaya api unggun - Pancaran cahaya yang terpantul
membuatnya terlihat seakan leluhur telah turun kepada Crusch.

Wajah setiap orang mulai menunjukkan tanda kekaguman.

"Sekarang, lima suku telah menjadi satu, itu artinya leluhur dari lima suku akan
mengawasi kita semua! Kita semua adalah saksi! Seluruh lizardmen! Saksikan
banyak leluhur - yang turun ke sisi kita."

Crusch meregangkan lengannya dengan isyarat megah, menunjuk ke langit.


Tatapan semua orang mengikutinya, tapi apa yang mereka lihat adalah langit
berawan dengan tak ada tanda-tanda keajaiban yang turun. Tapi seseorang
berkata dengan lirih.

Dia bilang - ada cahaya kecil disana.

Suara lembut itu menjadi semakin besar, beberapa lizardmen lain berkata :
"Aku melihatnya." Beberapa berkata mereka adalah cahaya-cahaya kecil;
beberapa orang berteriak mereka melihat lizardmen yang turun; beberapa
mengucapkan bahwa ada ikan-ikan yang besar; beberapa orang berteriak ini
adalah anak-anak; beberapa bahwa mengatakan dengan rasa tidak percaya
bahwa itu adalah telur-telur.

Seluruh lizardmen memiliki pemikiran yang sama - leluhur mereka benar-


benar telah turun.

"Leluhur ada disini untuk melindungi kita!"

Wajar bagi mereka untuk berteriak seperti itu.

"Rasakan ini! Rasakan kekuatan yang mengalir ke dalam tubuhmu!"

Suara Crusch sampai kepada hati setiap orang, suara itu memang kelihatannya
jauh, namun juga dekat.

Diiringi dengan suara, lizardmen merasakan semacam energi yang bergejolak


ke dalam tubuh mereka.

Page | 163
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Rasakan! Rasakan kekuatan yang dianugerahkan kepadamu oleh leluhur dari


lima suku!"

Seluruh lizardmen yang hadir merasakannya.

Mereka merasakan kekuatan yang menyentak. Perasaan darah mereka yang


panas mengalir menghapus kegelisahan mereka, tubuh mereka mulai panas
seakan habis meminum alkohol.

Ini bisa disebut sebaga bukti terbaik leluhur mereka yang turun.

Crusch menoleh dari wajah-wajah lizardmen yang bersuka ria dan


mengangguk kepada Shasuryu.

"Pinjamkan kepadaku telinga kalian, lizardmen. Leluhur telah turun kepada


kita. Kita tidak bisa menyeimbangi musuh dalam jumlah, tapi akankah kita kalah?"

"Tidak!"

Lizardmen-lizardmen itu mabuk dalam suasana merespon Shasuryu


berbarengan, menggetarkan udara.

"Benar sekali! Dengan leluhur yang berada disamping kita, tidak mungkin bagi
kita untuk kalah! Kalahkan musuh, dan persembahkan kemenangan bagi leluhur
kita!"

"Warrghh!"

Lizardmen berada dalam semangat yang tinggi, tak ada lagi yang merasa
gelisah. Hanya ada lizardmen yang berubah menjadi warrior saat mereka menuju
ke medan perang yang menyambut.

Mereka tidak terpikah oleh magic. Meskipun banyak sekali druid, tak ada
satupun dari mereka yang menyisihkan energi sebelum perang untuk
memberikan magic ke seluruh lizardmen yang berkumpul.

Ini adalah efek dari minuman spesial yang diberikan kepada seluruh lizardmen
sebelum upacara.

Page | 164
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Itu adalah minuman yang memberikan keberanian, turun temurun dari


generasi lizardmen sebelumnya. Dibuat dari tumbuhan obat-obatan spesial yang
membuat lizardmen merasa mabuk, senang dan melihat ilusi untuk periode
waktu pendek.

Ucapan Crusch hanya untuk memberikan waktu bagi tanaman itu untuk
bekerja.

Ketika kebenaran sudah diketahui, memang tidak seberapa. Tapi bagi mereka
yang melihat efek dengan mata kepala sendiri - lizardmen yang menyaksikan
leluhur mereka yang turun, itu adalah sebuah ritual yang membawa keberanian
kepada mereka.

"Kalau begitu, kita akan memberikan cat ke semua orang. Dulu menggunakan
satu warna untuk masing-masing suku, tapi sekarang ini leluhur dari seluruh lima
suku berada di samping kita, jadi gunakan seluruh warna cat pada dirimu!"

Beberapa druid memberikan panci dan berjalan ke dalam gerombolan


lizardmen.

lizardmen mengambil cat dari panci itu dan mulai menggambarkan cat
peperangan pada diri mereka. Mereka percya ini adalah gambaran dari leluhur
yang turun kepada mereka, jadi jari-jari mereka dibiarkan bebas, menggambar
corak di tubuh mereka.

Dengan leluhur dari seluruh lima suku yang datang kepada mereka, banyak
lizardmen yang menutupi seluruh tubuh dengan cat. Tapi lizardmen dari 'Green
Claw' tidak menggambar banyak cat ke diri mereka. Ini karena Zaryusu, Shasuryu
dan elit-elit suku tidak menggambar apapun. Dengan begitu, ini seperti mereka
yang meniru idola mereka.

Setelah melihat ke seluruh kelompok dan memastikan semua orang telah


selesai, Shasuryu mengambil pedang besar dan mengarahkan ke gerbang utama.

"Bergerak!"

"Wargghhhh!"

Page | 165
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Tak terhitung jumlah teriakan yang menggetarkan sekitarnya.

Part 3

Pasukan dari Great Tomb of Nazarick secara kasar dibagi menjadi dua dan
dikirimkan ke wetland (tanah basah).

Dari sudut pandang lizardmen, zombie-zombie berada di kiri sementara


skeleton (kerangka) berada di sebelah kanan. Skeleton Archer (kerangka
pemanah) dan Skeleton Rider (kerangka penunggang) diposisikan di belakang
para skeleton.

Undead Beast (Binatang buas undead) ditempatkan di belakang sebagai


pasukan inti.

pasukan lizardmen memiliki pasukan yang lebih kecil dan dibagi ke dalam dua
kelompok pula. Menghadapi zombie-zombie adalah lizardmen wanita dan
hunter, sementara warrior dan lizardmen pria dipasang melawan skeleton. Para
Druid ditempatkan di dalam desa dilindungi oleh dinding-dinding.

lizardmen membentuk pasukan di luar desa karena tidak ada yang bisa
diperoleh dari pertempuran bertahan. Mereka tidak memiliki pasukan bala
bantuan yang akan datang dan dinding-dindingnya juga tidak terlalu kokoh. Di
lain pihak, pasukan undead tidak memerlukan perbekalan atau istirahat.

Dengan posisi yang tidak menguntungkan seperti itu, pertempuran


pengepungan dengan bertahan adalah hal yang bodoh.

Tapi setelah kedua sisi membentuk formasi, perbedaan dalam jumlah jelas
sekali kelihatannya.

Satu orang lizardmen harus melawan tiga, sepuluh melawan tiga puluh, rasio
yang tersisa tetap sama. Tapi perbedaannya akan terlihat mencolok ketika seribu
melawan tiga ribu. Dengan hanya membuat barisan tiga ribu undead saja sudah
sangat mengintimidasi.

Page | 166
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Namun begitu, lizardmen tidak menunjukkan ketakutan apapun. Dengan


leluhur mereka yang telah turun ke samping mereka, jumlah bukanlah sebuah
masalah.

Kemudian, pasukan undead mulai bergerak perlahan. Yang pertama bergerak


adalah para zombie dan para skeleton. Skeleton Archer dan Rider tetap di
tempat. Oleh karena itu mereka mungkin digunakan sebagai tenaga cadangan.

Pasukan lizardmen mulai melakukan gerakan berbaris mereka pula.

"Waaarrrgghhhhhh!"

Teriakan yang membuat tuli menyelimuti seluruh wetland, diikuti dengan


percikan-percikan air. Lumpur terbang kemana-mana dan air memercik.

Kedua pasukan melanjutkan gerakan maju mereka dan akan segera terjadi
benturan yang dahsyat. Sekarang ini, sesuatu terjadi pada pasukan Nazarick.

Meskipun zombie-zombie dan skeleton bergerak maju dengan timing yang


sama, laju gerakan mereka menjadi berbeda. Ini karena zombie sangat lambat
dan kaku sementara skeleton sangat lincah dan cepat. Yang paling penting,
mereka berada di jalan basah yang mana sangat berpengaruh terhadap gerakan.

Gerakan dari zombie yang kaku terhalang oleh lumpur, membuat mereka
pelan. Tapi skeleton yang ringan tidak seberapa terkena efeknya.

Oleh sebab itu, yang pertama melakukan benturan adalah skeleton dan
lizardmen warrior.

Lizardmen tidak memiliki formasi apapun, hanya menyerang maju untuk


menghadapi musuh, tanpa ada tipuan apapun.

Yang memimpin mereka adalah lima kapten warrior dari masing-masing suku.
Sebagai komandan di baris depan bisa dipertimbangkan sebagai hal yang bodoh
dalam sudut pandang tertentu. Tapi mereka adalah petarung peringkat tertinggi,
jadi moral dari lizardmen akan hancur jika mereka tidak memimpin di depan.
Berkat kerja keras mereka, seluruh lizardmen sangat termotivasi.

Page | 167
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Tepat di belakang mereka adalah 89 warrior heavy armor (armor berat) dari
Razor Tail. Mengenakan armor kulit dan perisai, kelompok ini memiliki
pertahanan tertinggi diantara seluruh suku.

Dengan perisai mereka yang diangkat, mereka membentuk sebuah dinding


yang merangsek ke arah pasukan skeleton.

Benturan yang sangat intens - baris depan warriors dan para warrior saling
bertabrakan.

Dalam sekejap, tulang belulang dalam jumlah yang tak bisa dihitung
melayang kemana-mana saat unit lizardmen menabrak dan membua lubang
pada formasi skeleton.

Teriakan marah diikuti dengan suara retakan tulang belulang. Mereka


terkadang adalah erangan luka, tapi suara retakan tulang sangat jelas sekali dan
jauh lebih banyak terdengar.

Lizardmen memperoleh keunggulan yang mengejutkan dalam bentrokan


pertama.

Jika itu adalah pasukan manusia, hasilnya akan sangat berbeda.

Karena skeleton terbuat dari tulang belulang, senjata penusuk tidaklah efektif
dan mereka memiliki daya tahan terhadap serangan tebasan pula. Oleh sebab itu,
bagi pasukan manusia dengan pedang sebagai senjata utama mereka, akan
sangat sulit untuk memberikan damage yang efektif terhadap skeleton-skeleton
tersebut.

Karena senjata tumpul mereka adalah mace dan warhammer, lizardmen


benar-benar memperoleh posisi yang menguntungkan. Senjata tumpul adalah
kutukan bagi para skeleton.

Ketika lizardmen mengayunkan senjata di tangan mereka, tulang belulang dari


para skeleton sangat mudah tercerai berai. Meskipun jika mereka selamat dalam
satu serangan, mereka akan hancur pada serangan berikutnya. Di lain pihak,
kapanpun skeleton menyerang dengan pedang mereka yang berkarat,

Page | 168
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

dipentalkan oleh kulit bersisik yang keras dari lizardmen. Beberapa dari lizardmen
itu terluka, tapi tidak ada yang menderita serangan fatal.

Bentrokan yang pertama.

Tulang yang hancur dari lima ratus skeleton mengotori wetland begitu saja.

Gambar yang terpantul di cermin membuat Cocytus menjadi kaku.

Itu hanya bentrokan awal, tapi kekuatan tempur dari lizardmen jauh diluar
bayangannya. Cocytus adalah warrior yang mumpuni dan bisa menilai seberapa
bagus musuhnya dalam tingkat tertentu. Skeleton berada di belakang lizardmen
dalam hal pertarungan single. Tapi mereka seharusnya bisa menebusnya dengan
jumlah mereka.

Tapi berakhir dengan hasil seperti itu, ada apa? Itu membuat Cocytus curiga
bahwa lizardmen diperkuat oleh kekuatan yang tidak diketahui.

Yang bisa mengalahkan lizardmen dalam bertempur mungkin adalah skeleton


archer dan rider.

Saat Cocytus mengawasi situasinya, para skeleton dihancurkan. Kegunaan dari


skeleton dan zombie berkurang hanya untuk membuat musuh lelah.

Untuk masalah itu, kekuatan yang efektif yang tersisa 300 undead beast, 150
skeleton archer dan 550 skeleton rider. Mereka akhirnya kalah jumlah.

Cocytus mulai menghitung di hatinya.

Undead memang kuat dalam bertempur terutama dalam pertempuran yang


diperpanjang. Undead tidak merasakan apapun, dan tidak akan merasakan
ketakutan ataupun luka. Mereka tidak perlu istirahat atau tidur.

Keunggulan dari karakteristik ini membuktikan bahwa tidak perlu penjelasan


lagi.

Page | 169
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Sebagai contoh, kebanyakan makhluk-makhluk akan jatuh dari pukulan yang


kuat dari mace di kepalanya. Meskipun mereka tidak tewas, mereka akan
berdarah sebanyak-banyaknya dan merasakan luka. Yang terkena pukulan akan
kehilangan semangat untuk bertarung. Beberapa orang warrior dilatih untuk
menahan luka dan mungkin dapat berdiri di kaki mereka, tapi kebanyakan orang
akan kehilangan semangat untuk bertarung.

Itu adalah hal yang wajar bagi makhluk hidup.

Tapi bagaimana dengan undead?

Hancurkan kepalanya? Dia akan tetap menyerang.

Hancurkan lengannya? Dia akan menusukmu dengan pangkalnya.

Habisi kakinya? Dia akan merangkak kepadamu.

Benar sekali, selama energi negatif mereka tetap ada, undead akan terus
bertarung. Selama kondisi kematian mereka tidak ketemu - yang mana terpotong
kepalanya baagi sebagian besar undead - dia tidak akan kehilangan semangat
bertempur seperti manusia. Itu artinya bahwa undead dalam sudut pandang
tertentu, adalah prajurit yang sempurna.

Dalam istilah kekuatan individu, lizardmen jelas sekali terlihat unggul, Tapi itu
bisa berubah.

Cocytus menaikkan hasil penilaian lizardmen satu level dan mengakui bahwa
mereka bukan musuh yang bisa dikalahkan dengan mudah. Apa yang diperlukan
sekarang adalah membalik ini menjadi pertempuran daya tahan.

"Bagaimana jika mundur sekarang dan mengamati situasinya?"

"Aku percaya ini adalah gerakan yang bijak, tuanku."

"Mengirimkan skeleton archer dan rider keluar mungkin adalah pilihan yang
lebih baik, tuan."

Page | 170
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Tidak, aku berpikir kita harus terus menekan dengan serangan dan menyedot
habis stamina mereka."

"Bagaimana bisa menunggu mereka lelah bisa membantu? Jika kita tidak bisa
menghancurkan markas mereka, merekan akan bisa istirahat dan kembali segar
ya kan?"

"Memang benar. Musuh kita telah memperkuat pertahanan mereka dengan


dinding yang rapuh. Bagaimana kalau menyasar desa itu dan membuat mereka
berbelok?"

Setelah mendengarkan respon dari bawahannya, Cocytus mengambil


gulungan 'Message'. Dia menatap Entoma dari sudut matanya dan mengamati
ekspresinya.

Entoma kelihatan tidak tertarik saat dia melihat ke arah cermin. dia
meletakkan biskuit hijau yang dia ambil dari entah dimana ke arah mulutnya.
Dalam sekejap, suara renyah bisa terdengar. Sikapnya terlihat terlihat
menunjukkan bahwa dia tidak terlibat. Itu mungkin mengapa ekspresi wajahnya
datar.

- Salah, wajah tanpa ekspresi itu hanyalah dekorasi.

Cocytus teringat identitasnya yang sebenarnya dan menyadari betapa


bodohnya dia ketika dia mencoba untuk membaca ekspresinya.

Dia adalah Pemakan yang terkenal. Bahkan teman Cocytus, salah satu dari 'Evil
Five', Kyouhukou (Lord of Terror) berkata tanpa ragu bahwa 'dia adalah yang
paling menakutkan'. Itulah identitas sebenarnya dari Entoma.

Cocytus menyerah mencoba membaca pikiran Entoma melalui wajahnya dan


menggunakan gulungan untuk memberi perintah kepada komandan.

"Apakah mereka meremehkan kita?"

Page | 171
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Zenberu bergumam. Dia tidak bersuara keras, tapi sudah cukup terdengar
oleh orang-orang yang sedang mengamati musuh dari atas dinding lumpur.

"Pemanah dan Penunggang mereka masih disimpan untuk cadangan, Aku


rasa mereka memang meremehkan kita..."

"Benar sekali, aku kira musuh akan menyerbu kita dalam sekali gebrakan..."

"Melawan zombie, lancar."

Hanya ada 45 hunter yang melawan zombie. Menggunakan taktik pukul dan
lari dengan melemparkan bebatuan ke arah mereka, hunter-hunter yang
memancing para zombie perlahan-lahan menjauh dari para skeleton. lizardmen
wanita bergerak pelan ke sayap dari skeleton.

"Bukankah gerakan mereka agak aneh?"

"...Memang benar."

Daripada terpancing, para zombie benar-benar terfokus pada para hunter.


Apakah komandan setuju dengan ini? Tidak, tidak mungkin komandan apapun
akan menyetujui ini, tapi pada kenyataannya, begitulah para zombie itu bergerak.
Lalu, apa tujuan dari musuh? Semua yang hadir bingung dengan ini.

"Aku tidak mengerti mengapa mereka bergerak seperti ini."

"Ya, aku setuju dengan Shasuryu."

Tak perduli bagaimana mereka memikirkannya, kelihatannya tidak ada lagi


tujuan dari tindakan para zombie.

Zaryusu memikirkan dalam beberapa saat dan membagikan pikirannya


kepada yang lain.

"Mungkin tidak ada komandannya?"

"Tidak ada komandan...? Ah, maksudmu undead hanya mengikuti instruksi


yang paling pertama yang mereka terima?"

Page | 172
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Ya, benar."

Diantara undead tersebut, tingkat terendah yang terdiri dari para skeleton dan
zombie kurang dalam hal kecerdasan, jadi memberikan perintah dalam waktu
yang lama adalah cara yang paling efisien untuk menggunakan mereka. Tapi
musuh kali ini merasa seakan satu-satunya perintah yang mereka terima adalah
menghabisi lizardmen apapun di dekat mereka. Begitulah maksud Zaryusu.

"Berarti bisa dikatakan bahwa musuh kita berpikir mereka bisa menang
melawan kita hanya dengan mengandalkan jumlah... Tidak, jangan-jangan
pertempuran kali ini hanyalah percobaan untuk melihat seberapa baik undead
bertarung tanpa seorang komandan?"

"Mungkin juga begitu."

"Sialan! Lelucon macam apa ini?"

Yang terbakar amarah bukanlah Zenberu, namun Shasuryu. Bahkan Shasuryu


tidak bisa menerimanya lagi, lizardmen mempertaruhkan nyawa mereka dalam
peperangan ini.

"Tenang Shasuryu, mungkin tidak sesederhana itu."

"Ah, maafkan aku... memiliki posisi yang menguntungkan adalah hal yang
bagus."

"Kamu benar kakak, kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mengikis
jumlah musuh."

Kelelahan akibat bertempur sangat berat, tekanan mental sangat besar akibat
pertempuran yang kacau. Tanpa tahu apakah musuh akan datang dari depan,
belakang, kiri atau kanan, hanya mengayunkan senjatamu di bawah kondisi
seperti itu berkali-kali hanya akan menyebabkanmu lebih lelah daripada biasanya.

Tapi undead tidak akan menglami kekalahan dan akan bertarung tanpa
istirahat.

Page | 173
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Perbedaan antara makhluk hidup dan undead akan menjadi sangat kentara
seiring berjalannya waktu.

Waktu adalah musuh bagi lizardmen.

"Cih, aku ingin menuju lapangan juga."

"Bertahanlah, Zenberu."

Jika Zenberu yang mahir bergabung dengan keributan, mereka bisa


meratakan para skeleton dalam waktu singkat. Tapi itu artinya membuka kartu as
sendiri. Zaryusu dan lima orang lainnya adalah kartu as. Mereka harus
menunjukkan diri jika situasinya memanggil untuk itu, tapi sebelum musuh yang
terkuat muncul, mereka tidak akan menunjukkan diri.

"Tetapi bukankah ini berarti seperti yang kita duga jika musuh tidak maju?"
Zaryusu mengatakannya kepada yang lain. Mereka setuju dengannya, dan
Zaryusu bertanya kepada Crusch yang berada di sampingnya: "Bagaimana
dengan bagianmu?"

"..Ya, ritualnya berjalan seperti rencana."

Crusch menjawat saat dia melihat ke dalam desa di belakangnya. Sekelompok


druid sedang melakukan ritual di dalam desa yang bisa menjadi kartu as lain bagi
lizardmen. Biasanya memakan waktu yang panjang, tapi dengan seluruh druid
dari lima suku yang bergabung disini, progressnya lebih cepat dan bisa
digunakan dalam pertempuran ini.

"...Kersama, benar-benar menakjubkan."

"Yeah...itu benar, kita memang berbagi beberapa informasi setelah perang


itu... tapi ada banyak hal lain yang ingin aku lakukan setelah perang sekarang ini."

Kepala suku lain sangat setuju sekali dengan pandangan Zaryusu. Mereka
berbagi pengetahuan karena peperangan ini, dan menyaksikan dengan mata
kepala sendiri pentingnya berkembang bersama-sama sebagai sebuah

Page | 174
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

komunitas. Ada aliansi di masa lalu, tapi ketiga kepala suku yang tidak bertukar
pandangan di masa lalu, sekarang menjadi lebih bebas.

Zaryusu tersenyum saat dia melihat kelimanya.

"Apanya yang lucu?"

"Tidak apa, hanya saja meskipun berada dalam situasi seperti ini, aku masih
merasa bersyukur."

Crusch langsung mengerti apa yang dipikirkan Zaryusu

"..Aku juga, Zaryusu."

Melihat Crusch yang tersenyum cerah, Zaryusu memicingkan mata seakan dia
sedang melihat sesuatu yang terang. Kedua mata mereka dipenuhi kekaguman
dan cinta satu sama lain.

Mereka tidak saling menyentuh secara fisik. Itu memang jelas. Lagipula, ada
lizardmen yang sedang bertaruh nyawa saat ini di bawah sana. Mereka tidak bisa
melakukan sesuka hati meskipun tahu hal itu. Tapi ekor mereka seperti makhluk
yang berdiri sendiri, menggeliat kesana kemari dan kadang saling mengikat.

"Muu.."

"Sebagai kakak, bagaimana rasanya?"

"Mereka sedang berada di dunia mereka sendiri."

"Betapa asyiknya."

"Kesimpulannya... Memang enak menjadi anak muda. Masa depan mereka


cerah."

Keempat lizardmen yang lebih tua mengangguk bersamaan saat mereka


melihat junior manis mereka.

Tidak mungkin Zaryusu dan Crusch melewatkan itu. Meskipun ekor mereka
saling tidak bisa bohong, mereka masih memasang wajah datar.

Page | 175
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Kakak, musuh sedang bergerak."

Shasuryu dan lainnya tersenyum masam saat Zaryusu merubah pandangannya


secara tiba-tiba. Mereka melihat ke arah formasi musuh dan melihat skeleton
rider mengapit pertempuran di depan mereka sebelum maju.

"Hey ey, apakah mereka akan merangsek ke arah kita?"

"Dengan skeleton rider? Apakah mereka berencana untuk menurunkan moral


kami dengan menyerang kita disini?"

"Tidak, mereka mungkin akan mengapit bagian belakang para warrior dan
lizardmen pria untuk mengepung mereka."

Tidak baik.

Semuanya berkesimpulan sama bahwa gerakan dari skeleton rider adalah


sebuah ancaman.

Jika skeleton rider diturunkan saat pertama kali pertempuran, lizardmen bisa
menghancurkannya dahulu. Sekarang ini, warrior dan lizardmen pria sedang
dalam pertempuran yang semrawut, hunter sedang memancing para zombie dan
lizardmen wanita sedang melempari mereka dengan batu dari samping-samping
skeleteon tersebut, tidak ada lagi pasukan untuk menghentikan skeleton rider.

"Kurasa kita harus bertindak."

Menerima penawaran dari kepala suku Small Fang, Shasuryu mengangguk


setuju.

"Masalahnya adalah siapa yang harus kita kirim... Mari kita tunjukkan kekuatan
kita."

Skeleton rider.

Skeleton dengan tombak dan mengendarai skeletal horse (kuda tulang


belulang). Tak ada yang spesial kecuali mobilitas mereka yang kuat, yang mana

Page | 176
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

merupakan pengecualian pada jalan basah ini. Dengan tubuh mereka yang
terbuat dari kerangka, kaki mereka hanya sedikit tenggelam ke dalam lumpur,
membuat mereka bisa berjalan di atas permukaan dengan kecepatan kuda.

Seratus skeleton rider mengambil jalan memutar ke belakang pasukan


lizardmen untuk serangan kepungan.

Mereka bisa melihat tiga orang lizardmen yang berlari ke arah mereka dari
arah kiri rute mereka maju - yang mana adalah arah dari desa - tapi skeleton rider
mengabaikan mereka. Tanpa perintah apapun, mereka akan mengabaikan
apapun jika mereka tidak diserang. Monster yang tak memiliki kecerdasar seperti
itulah undead tersebut.

Mereka hampir tiba di belakang pasukan lizardmen ketika skeleton rider yang
memimpin serangan tiba-tiba terjatuh. Skeleton rider terbang tinggi ke udara
sebelum jatuh dengan keras ke tanah basah.

Seorang manusia akan bingung dan takkan mampu bertindak langsung. Tapi
skeleton rider undead yang tidak memiliki kecerdasan bergerak langsung untuk
melakukan apa yang diperintahkan.

Skeleton Rider tersebut langsung berdiri, tapi sedikit terhuyung karena


damage yang dia terima.

Skeleton itu tertabrak oleh skeleton rider yang lain, dan tulang belulang
mereka berserakan ke seluruh wetland.

Pemandangan seperti itu terjadi berulang kali di beberapa tempat.

Alasan mengapa ini terjadi di wetland? Jawabannya sederhana yaitu - jebakan.

Kotak terbuka dikubur ke dalam tanah dan kuda-kuda itu akan roboh jika
mereka terkan jebakannya.

Skeleton rider jatuh satu persatu. Jika mereka manusia, mereka akan
mengurangi kecepatannya. Tapi skeleton rider tidak seperti itu. Mereka tidak
cukup memiliki kecerdasan untuk menghindari sebuah lubang yang telah ada

Page | 177
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

disana, tapi tetap saja terjatuh ke dalam jebakan yang tersembunyi. Mereka tidak
menerima perintah apapun untuk melakukannya dan tidak memiliki kecerdasarn
untuk membuat keputusan seperti itu.

Pemandangan mereka yang berlari kencang ke dalam jebakan seperti bunuh


diri massal.

Jebakan mungkin sangat efektif, tapi mereka hanya bisa mengulur waktu.
Beberapa damage yang diterima oleh skeleton rider, tapi tidak cukup untuk
menghancurkan mereka. Skeleton Rider yang terjatuh berdiri dengan tubuh
ditutupi oleh lumpur.

Saat ini, sebuah suara siulan terdengar dan kepala skeleton rider melayang
begitu saja.

Skeleton rider melihat ini sebagai tindakan memusuhi dan melihat di sekitar
mereka.

Kepala skeleton rider lainnya hancur seperti gelas yang pecah.

Skeleton rider menemukan tiga orang lizardmen dengan jarak sekitar 80


meter dari mereka. Mereka juga bisa melihat mereka menggunakan ketapel,
menembakkan batu untuk mengarahkan ke arah kepala skeleton rider.

Skeleton rider mulai bergerak.

Di waktu yang sama, pertempura dengan para skeleton telah berubah.

Dengan suara seperti benang busur yang dilepaskan, Anak panah menghujani
medan pertempuran.

150 skeleton archer menembakkan anak panah kepada skeleton dan


lizardmen terus menerus. Bukan hanya satu tembakan, tapi dua, tiga...

Ini adalah serangan yang tak terduga untuk lizardmen.

Page | 178
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Beberapa lizardmen terkena anak panah dan roboh. Mereka tidak bisa
bertahan dari serangan anak panah sementara mereka bertarung melawan
skeleton.

Skeleton juga terkena, tapi tidak ada damage pada mereka.

Menempatkan skeleton-skeleton yang tahan terhadap serangan tusukan di


depan dan skeleton archer yang menembakkan anak panahnya di belakang
adalah kombinasi yang hebat. Dengan waktu yang dibutuhkan untuk
mengalahkan 2200 skeleton, taktik ini cukup untuk menghabisi lizardmen.

Tapi masalahnya adalah taktik ini terlambat dilaksanakan. Jika ini digunakan
pada awal mula, lizardmen pasti akan berada dalam keadaan yang menyedihkan.
Skeleton-skeleton akan unggul dari mereka dengan jumlah dan mendapatkan
kemenangan yang pasti. Tapi ini sudah terlambat.

Mengabaikan skeleton-skeleton yang berkurang, lizardmen merangsek ke


arah skeleton archer.

Anak panah dari 150 skeleton archer jatuh seperti hujam, merobohkan
beberapa lizardmen ke lumpur, tapi itu hanya jumlah yang kecil.

Dengan kulit yang tebal dan sisik yang keras dari lizardmen, pertahanan
mereka setara dengan manusia yang menggunakan armor kulit. Meskipun anak
panah menusuk kulit mereka, otot mereka yang kuat mungkin bisa mencegah
luka yang fatal.

Alasan lain dari korban yang minim adalah tembakan anak panah yang lemah.
Mereka tidak memiliki kekuatan cukup untuk membunuh lizardmen.

Lizardmen berteriak tanpa ketakutan saat mereka menyerang. Di depan hujan


anak panah, lizardmen menyilangkan lengan untuk melindungi kepala mereka,
dengan berani maju ke depan meskipun tubuh mereka tertusuk.

Pada gelombang serangan anak panah yang ketiga --

Page | 179
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Ini adalah batas dari seberapa cepat skeleton archer bisa menembak. Jika
mereka memiliki kecerdasan, mereka mungkin akan mundur. Jika mereka
bergerak mundur dan berkumpul kembali dengan pasukan undead yang selamat,
mereka bisa dimanfaatkan dengan cara yang lebih bagus.

Tetapi skeleton tidak memiliki kapasitas mental untuk menyimpan instruksi


serumit itu. Mereka tidak menerima perintah lain apapun, jadi mereka hanya
menjalankan misi asli mereka - Meskipun lizardmen mendekat, mereka hanya
bisa menembakkan anak panah kepadanya.

Dengan sebuah teriakan, skeleton archer diserbu oleh lizardmen, sama seperti
ketika mereka melakukannya kepada skeleton. Di dalam jarak ini, pemanah
kehilangan keunggulan mereka dan hanya bisa diserang satu sisi. Saat mereka
berjatuhan satu demi satu, hampir seluruh skeleton roboh ke wetland, dan hanya
pasukan zombie yang tersisa.

Akhirnya, musuh baru dilepaskan.

Undead Beast.

Undead yang dibuat dari serigala, ular, cobra dan segala macam binatan.
Seekor monster yang merupakan gabungan dari kegigihan zombie dan
kelincahan binatang.

Undead beast bergerak ke arah lizardmen. Yang cepat bergerak cepat, yang
lambat bergerak lambat, sebuah serangan tanpa formasi sama sekali.

Serangan yang datang dari bawah memang sulit untuk dihindari. Undead
beast akan mengigit kaki musuh. Setelah membuat musuh tidak bisa bergerak,
mereka akan memberikan pukulan terakhir, sebuah gaya yang mirip dengan
binatang liar.

Bagi lizardmen yang semakin lama semakin lelah, serangan ini sulit ditangkis.
Beberapa lizardmen yang gerakannya semakin redup mendapatkan leher mereka
sudah dikoyak oleh undead beast. Meskipun mereka percaya dengan spirit

Page | 180
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

leluhur mereka yang sedang bersamanya akhirnya terlihat panik ketika mereka
melihat teman-temannya berjatuhan.

Ketua Warrior yang bertarung di depan, tapi perlahan-lahan terdorong ke


belakang. Saat mereka berpikir bahwa ini hanya masalah waktu sebelum garis
pertempuran mereka dihancurkan, wetland tiba-tiba membengkak.

Yang muncul adalah gundukan tanah berbentuk kerucut dengan tinggi sekitar
160 cm, tanpa kepala atau anggota badan.

Dua buah gundukan itu mulai bergerak.

Gerakannya lancar menyeberangi wetland meskipun tidak memiliki anggota


badan, lurus menuju undead beast. Setelah dekat, cambuk yang lebih panjang
dari tingginya muncul dari tempat yang seharusnya menjadi bahu.

Itu adalah salah satu kartu as lizardmen, peri wetland yang dipanggil melalui
usaha gabungan dari seluruh druid lizardmen.

Peri-peri wetland tersebut menyerang ke tengah undead beast,


menghempaskan cambuknya seperti tentakel untuk mencengkeram musuh.
Undead beast menyerangnya dengan ganas menggunakan cakar dan taring.

Itu adalah pertempuran antara makhluk tanpa ketakutan. Tapi peri-peri


wetland memiliki keunggulan karena kekuatan tempur mereka yang lebih unggul.

Priest mereka bisa mengungguli undead. Fakta ini memunculkan keberanian


dari lizardmen dan mereka memperbaharui serangannya.

Pertempuran sengit pasti terjadi.

Tidak seperti pertarungan dengan skeleton, lizardmen juga menderita korban.


Tapi skala kemenangan menjadi condong kepada lizardmen yang memiliki
keunggulan murni karena jumlah.

Dia akan kalah.

Page | 181
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Cocytus memahami kenyataan ini.

Pasukannya kekurangan undead yang memiliki kecerdasan. Itulah alasan dari


kekalahannya, dan adalah sesuatu yang harus dia khawatirkan dari awal, tapi
Cocytus tidak membayangkan pasukannya selemah ini.

Cocytus menyesali pemikirannya yang dangkal. Ada cara untuk merubah


gelombang yang berada pada situasi seperti ini, tapi ini bukan metode yang baik
karena langkah tersebut sama dengan mengakui kekalahannya.

Di lain pihak, bagaimana dia bisa melaporkan kegagalan ini kepada tuannya?
Cocytus mengambil gulungan 'Message. Siapa yang dia hubungi pada saat yang
sangat krusial seperti ini --

"...Apakah ini adalah Demiurge?"

[Ya temanku. Tak kusangka kamu akan menghubungiku, apakah ada sesuatu
yang terjadi?]

Suara tenang terdengar di otak Cocytus. Kecerdasan Demiurge adalah yang


paling tinggi di Nazarick, dia mungkin bisa memikirkan sebuah solusi.

Di lain pihak, Demiurge adalah salah satu rival Cocytus, jadi Cocytus tidak
terlalu senang meminta pertolongannya. Tapi menghindari kekalahan adalah
yang paling utama, bagaimana bisa pasukan dari Great Tomb of Nazarick
menjadi gagal? Untuk menghindari kekalahan dalam pertempuran, Cocytus
membuang harga dirinya dan merendahkan kepalanya untuk meminta bantuan.

"Sebenarnya-"

Setelah menggunakan gulungan untuk menjelaskan situasi saat ini, Demiurge


yang mendengarkan tanpa berkata apapun memberikan helaan nafas yang
bermasalah.

[Dan apa yang kamu butuhkan dariku?]

Page | 182
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Aku ingin meminjam kebijaksanaanmu, pertempuran akan kalah jika terus


seperti ini. Aku bisa menerima jika itu adalah pertarungan pribadiku, tapi aku
tidak ingin Nazarick dan Supreme Being menjadi malu karena ini."

[Apakah Ainz-sama benar-benar ingin menang?]

"Apa maksudmu dengan ini?"

[Yang aku bilang adalah mengapa Ainz-sama membentuk pasukan yang


terdiri dari bawahan serendah itu.]

Cocytus juga ragu tentang ini. Dia tidak bisa memahami mengapa mereka
harus membentuk sebuah pasukan dari bawahan yang terendah di Great Tomb
of Nazarick.

"...Ainz-sama pasti memiliki alasannya, tapi apa tujuannya?"

[..Aku bisa memikirkan beberapa kemungkinan.]

Seperti yang diduga dari Demiurge - Cocytus tidak menyatakan ini keras-keras
dan menyimpan rasa hormat di hatinya.

[Biar kutanya sesuatu padamu...Cocytus. Kamu telah berada di tempat ini


sudah berapa hari hingga sekarang, bukankah kamu seharusnya telah
mengumpulkan informasi tentang lizardmen sebelum menyerang?]

Demiurge memang benar. Tapi-

"Tapi Ainz-sama menyuruhku untuk mengalahkan mereka dengan pasukan


yang diberikan, dan untuk melakukannya dalam konfrontasi langsung."

[Itu mungkin benar, tapi aku ingin kamu memikirkan ini dengan hati-hati,
Cocytus. Hal yang terpenting seharusnya adalah hasil macam apa yang ingin
kamu persembahkan kepada Ainz-sama, ya kan? Jika tujuannya adalah
kehancuran desa, kamu harus mempertimbangkan cara terbaik untuk melakukan
itu, benar kan?]

Cocytus tidak bisa menjawab, Demiurge tepat mengenai sasaran.

Page | 183
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

[Ainz-sama pasti telah mempertimbangkan semua ini ketika dia memberikan


bawahan-bawahan itu kepadamu.]

"...Maksudmu Ainz-sama sengaja memberiku pasukan sehingga aku tidak bisa


memenangkan pertempuran?"

[Kemungkinan itu sangat tinggi. Jika kamu telah mengumpulkan informasi


sebelumnya, mungkin bisa menyadari bahwa kekuatan yang ada di tanganmu
tidak cukup untuk mengambil alih desa. Jika begitu, kamu seharusnya
melaporkan kepada Ainz-sama bahwa 'pasukan yang sekarang tidak cukup untuk
menyelesaikan misi, saya akan membutuhkan bala bantuan tambahan'. Itulah
seharusnya tujuan dari Ainz-sama.]

Itu artinya Cocytus harus memahami tujuan sebenarnya dari sang tuang. Dia
seharusnya tidak hanya mengikuti perintah begitu saja dan harus membuat
beberapa perubahan ketika menjalankan. Itulah yang ingin coba Demiurge
sampaikan.

[Ini adalah cara dari Ainz-sama untuk merubah cara berpikir kita. Tapi Ainz-
sama kelihatannya juga memiliki tujuan lain...]

"Apa itu?"

Cocytus bertanya kepada Demiurge dalam keadaan panik. Dia sudah


membuat satu kesalahan, dia tidak ingin mengambil resiko melakukan kesalahan
lain.

[Ainz-sama mengirimkan pesan ke desa, tapi tidak ingin menyebut nama


Nazarick. Dia juga melarangmu memasuki medan. Itu artinya-]

Cocytus menelan ludah dan menunggu Demiurge meneruskannya. Tapi


Demiurge tidak melanjutkan.

[Urg! Cocytus, maafkan aku, aku memiliki masalah darurat yang harus
kubereskan. Maaf tapi aku harus pergi, semoga kamu memperoleh kemenangan.]

Demiurge memutuskan komunikasi tiba-tiba dan 'Message' pun berakhir.

Page | 184
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Cocytus bisa menerka apa yang membuat Demiurge yang tenang dan dapat
menguasai diri menjadi bingung. Dia menolehkan matanya kepada seseorang di
ruangan itu. Dia melihat Entoma dengan santai merobek talisman yang rusak dari
dahinya.

Bagi seorang Talismancer untuk menggunakan talisman artinya-

Semuanya sudah terlamat.

Sudah waktunya mengirimkan undead yang ditahan hingga saat terakhir.


Kartu as. Tapi apakah ini adalah tujuan dari tuannya?

Ini mungkin adalah pertama kalinya Cocytus yang memikirkan tujuan dibalik
perintah tuannya. Tapi dia hanya bisa mendapatkan satu kesimpulan.

Cocytus mengaktifkan mantra 'Message'.

"Komandan Lich, aku memerintahkanmu untuk menyerang. Tunjukkan kepada


lizardmen kekuatan yang sebenarnya."

Sebuah jubah yang tua dan mewah menutupi tubuh yang hanya tersisa kulit
dan tulang. Salah satu tangannya menggenggam tongkat yang memilin.
Wajahnya yang membusuk dan hanya tinggal kulit yang menutupi tengkorak
dengan mata jahat yang penuh kecerdasan pada lubangnya. Energi negatif yang
terpancarkan menutupi seluruh tubuhnya seperti kabur tipis.

Magic Caster Undead - seorang Lich.

Undead tersebut mematuhi perintah Cocytus dan melihat ke arah wet land.
Dia lalu memberikan perintah kepada Blood Meat Hulk yang ada di belakangnya.
Mereka adalah undead dengan otot merah yang segar dan lemak, diciptakan
oleh Supreme Being sama sepertinya.

"Bunuh ketiga lizardmen itu."

Page | 185
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Kedua Blood Meat Hulk mematuhi perintah dan berjalan menuju ketiga
lizardmen yang menghancurkan skeleton rider.

Meskipun Blood Meat Hulk adalah undead tingkat rendah yang hanya bisa
menyerang dengan kekuatan kasar, mereka memiliki kemampuan untuk
menyembuhkan diri. Jika mereka menghadapi serangan fisik level yang sama
dengan mereka, mereka bisa mengulur waktu.

Lich sangat yakin Bloof Meat Hulk akan memberikan waktu yang cukup.

Ini bukanlah strategi yang bagus. Sebagai seorang magic caster, Lich tidak
bagus dalam pertempuran jarak dekat, jadi dengan adanya Bloof Meat Hulk di
dekatnya untuk melindungi dia adalah cara yang tidak biasa untuk bertarung.

Namun dia tidak bisa menggunakan taktik tersebut.

Perintah yang dia terima adalah 'tunjukkan kekuatanmu yang sebenarnya'.


Oleh sebab itu, dia harus mengambil markas lizardmen sendirian dengan
kekuatannya yang luar biasa.

Saat Lich mulai maju, wajahnya yang menakutkan tertawa lirih.

Dia merasa ini terlalu mudah.

Sebagai ciptaan dari Supreme Being Ainz Ooal Gown, dia jauh lebih unggul
dari Lich yang muncul secara otomatis di Nazarick, dan misinya kali ini adalah
untuk menunjukkan kekuatannya kepada lizardmen.

Dia bersumpah untuk menang dengan nama tuannya.

"Aku, Iguvua, akan mempersembahkan kemenangan ini untuk tuanku."

Page | 186
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Part 4

Setelah selesai menghabisi undead beast, lizarmen merundukkan bahu


mereka karena lelah dan menghela nafas lega. Mereka sedih dengan kehilangan
dalam pertempuran ini, tapi juga dapat sedikit tersenyum.

Ada banyak yang terluka, tapi mereka menilai dirinya beruntung karena tidak
kehilangan lebih banyak lagi. Jika peri-peri wetland tidak bergabung dalam
keributan... Tidak, jika peri-peri itu terlambat muncul, formasi mereka akan hancur
dan mereka akan terpaksa mundur.

"Ayo pergi."

Ketua Warrior berkata, mengumumkan awal dari pertarungan selanjutnya.

Semuanya menjadi lemah karena kelelahan, dan hanya bisa mengangkat


senjata mereka setelah beberapa saat, dan terlihat sangat lelah untuk
menggenggamnya. Mereka mungkin lelah, tapi perang belum selesai.

Mereka dibutuhkan untuk menghadapi zombie-zombie di kejauhan dan


bertahan terhadap pasukan tambahan dari musuh.

"Baiklah, bawa yang terluka berat kembali ke desa, yang lainnya ikuti aku-"

Sebuah ledakan api yang tiba-tiba memotong ucapannya menjadi pendek.

Sebuah gelombang panas memancar keluar ke sekeliling, dua peri itu terkena
ledakan api dan bergoyang-goyang lemah.

Setelah api padam tanpa jejak, penampilan kedua peri itu sangat mengerikan.
Mereka hampir roboh karena satu serangan itu.

Sebelum siapapun bisa berteriak, api tersebut meledak lagi. Peri-peri tersebut
tidak bisa bertahan dari serangan itu dan tubuh mereka mulai hancur, lumat
kedalam api.

Page | 187
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Peri-peri kuat yang menunjukkan kekuatan yang tak tertandingi melawan


undead beast telah hilang. Lizardmen yang ada disana tidak bisa memproses apa
yang baru saja terjadi dan terperangah akibatnya.

Apa yang terjadi?

Mereka tahu peri-peri wetland telah hancur, tapi mereka menolak kenyataan
ini. Jika dua peri wetland benar-benar dikalahkan, itu artinya ada monster yang
lebih kuat dari mereka sedang mendekat.

Lizardmen tidak bisa menahan kebingungan mereka dan melihat ke sekeliling


dengan ketakutan. Ketika mereka melihat seorang undead di kejauhan, sebuah
bola api meluncur dari tangannya sekali lagi.

Bola api dengan ukuran sebesar kepala manusia terbang menembus udara
dan meledak pada titik letak dari unit lizardmen.

Biasanya, api akan padam ketika bersentuhan dengan air, tapi bola api ini
adalah fenomena magic dan mengabaikan hal lumrah semacam itu. Ketika bola
api itu menyentuh permukaan air, diapun meledak seakan telah bersentuhan
dengan tanah yang solid, membuat topan api.

Api yang meledak menelan beberapa lizardmen - dan hilang.

Sebuah ilusi - muncul dengan sangat cepat begitulah rasanya. Tapi bau dari
daging yang terbakar - dari lizardmen yang tergeletak di tanah tak bergerak pasti
bukanlah ilusi.

Undead tersebut bergerak perlahan, sikapnya sangat santai dan arogan. Itu
adalah kecepatan langkah dari makhluk yang sangat kuat dan percaya diri
terhadap tenaganya.

Saat lizardmen ragu-ragu apakan mereka harus bergerak maju seperti


bagaimana mereka menangani skeleton archer, bola api itu meluncur lagi.

Ledakan yang ganas menelan beberapa nyawa lizardmen dalam sekejap.

Page | 188
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Kekuatan yang luar biasa membuat pertempuran tadi terlihat seperti main-
main.

"Warrgghh!"

Lizardmen berteriak dan mengibaskan ketakutan di hati mereka. Saat


beberapa lizardmen akan menyerang tanpa perduli nyawa mereka, sebuah suara
dingin menyeruak dari jarak kejauhan yang tidak bisa dibayangkan.

"--Dasar Bodoh."

Dengan kalimat ini, bola api lainnya membakar lizardmen yang menyerang
sebelum mereka bisa berteriak.

Undead itu bergerak perlahan, dan seratus lizardmen langsung mengambil


langkah mundur. Dinding yang memisahkan yang benar-benar kuat dari yang
lemah memaksa mereka mundur.

"Lari!"

Sebuah raungan yang penuh semangat keluar, menggemparkan lizardmen


seperti petir. Itu adalah salah satu dari Ketua Warrior.

"Orang itu berbeda dari musuh lainnya! Kita bukan tandingannya!"

Benar sekali. Musuh yang bergerak maju perlahan sendirian, sikap angkuh
yang luar biasa itu membuat seluruh lizardmen merasakan dingin di kulit mereka.

"Cepat mundur dan laporkan kepada para kepala suku dan Zaryusu."

"Biarkan kami mengulur sedikit waktu!"

Namun bola api yang lainnya meledak, merobohkan beberapa lizardmen.

"Lari! lapor ke mereka!"

Lima Ketua Warrior memerintahkan lizardmen untuk kabur saat mereka


mengukur jarak antara satu sama lain. Mereka menyebar dengan radius ledakan
dari bola api dalam pertimbangan, tujuan mereka hanyalah agar salah satu

Page | 189
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

mereka bisa menjangkau musuh. Itu adalah formasi bunuh diri untuk tujuan satu-
satunya.

Kelima orang itu saling melihat satu sama lain setelah menyebar dan berlari
dengan kecepatan penuh.

Jaraknya sekitar seratus meter. Itu adalah jarak yang tak punya harapan,
namun mereka masih menyerang dengan seluruh tenaga mereka. Mereka tahu
meskipun jika mereka terjatuh karena terburu-buru, akan menyisakan petunjuk
bagi para kepala suku dan Zaryusu yang sedang mengamati dari belakang.

Lizardmen sudah kabur, tersebar seperti kawan laba-laba.

Zaryusu melihat pemandangan ini dengan tenang. Tidak, Zaryusu telah


mengawasi setiap gerakan karena musuh yang kuat telah menunjukkan diri.
Mengamati undead yang menyebarkan api kematian.

Gerakan dari musuh ini berbeda dari musuh-musuh yang tidak memiliki
kecerdasan sebelumnya, dia mungkin adalah komandan musuh.

Undead mulai menggunakan area luas dari serangan "bola api" ketika lima
ketua warrior berada pada sekitar seratus meter darinya. Meskipun mereka
menyerang dari lima lokasi berbeda, seluruh ketua warrior yang mencoba
menyerang terbakar hidup-hidup di tengah serangannya.

"Sudah waktu nya bagi kita untuk bertarung."

Zaryusu mengangguk setuju dengan Zenberu, Crusch juga memberikan


persetujuannya. Dia mengakui bahwa waktu ketika dia mungkin harus
mengorbankan diri di dalam medan perang telah datang.

"Benar sekali, ini adalah giliran kita. Yang satu itu terlalu kuat. Ini mungkin
adalah tangan kanan dari Supreme One tersebut dan komandan dari pasukan
ini...Setidaknya, dia pastinya adalah kartu as."

Page | 190
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Memang benar, tidak mungkin siapapun bisa mengendalikan beberapa


undead dengan level itu. Tapi bagaimana kita harus melakukan ini? Jaraknya
terlalu jauh."

Pertanyaan Crusch membuat Zaryusu pusing.

Tujuan mereka adalah tidak mengorbankan diri mereka dalam pertarungan,


jadi sebuah strategi diperlukan.

Zaryusu dan Zenberu tidak bisa bertarung dalam jarak yang jauh, mereka
harus memperpendek jarak untuk serangan melee. Dan masalahnya adalah jarak
ini sekitar seratus meter.

Zaryusu dan yang lainnya bisa menerima beberapa pukulan dari bola api, tapi
mereka akan menderita lebih dari beberapa serangan sebelum mereka bisa
memperpendek jaraknya. Dan tes sebenarnya akan dimulai setelah mencapai
target. Mudah sekali melihat bahwa menerima serangan bola api dari depan akan
membunuh mereka.

"Jarak jauh yang membuat putus asa."

"Ah.. benarkah, aku tidak tahu seratus meter bisa sejauh ini."

Kelompok Zaryusu berpikir untuk bisa menjangkau musuh tanpa luka - atau
dengan luka yang minim.

"Bagaimana membuat terowongan menembus wetland?"

"Meskipun dengan kekuatan druid... itu akan sulit. Akan sangat bagus jika kita
bisa menggunakan 'invisibility' (Tidak tampak)."

Mereka bisa langsung mendekat dengan menggunakan 'Flight' setelah


merapalkan 'Invisibility'. Tapi tak ada mantra-mantra tersebut yang bisa dipelajari
oleh druid.

"Bagaimana jika membuat perisai sambil maju?"

"Membuat perisai akan memakan terlalu banyak waktu."

Page | 191
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Bagaimana jika kita membongkar... sebuah rumah?"

Zenberu tersenyum kecut saat dia tahu penawaran yang dia katakan tidak
akan berhasil. Musuh yang menyerang dengan ledakan bola api, meskipun
mereka bisa berlindung di satu sisi, panas akan tetap menyerang dari sisi lain.
Tidak ada waktu untuk membuat perisai full body untuk berlindung dari panas.

"Oh benar sekali... ada cara lain."

"Apa itu, Zaryusu?"

Crusch yang sedikit takut bertanya. Apakah dia membuat ekspresi


menakutkan seperti itu? Zaryusu berpikir. Tapi mau bagaimana lagi, dia terlalu
bingung sampai-sampai dia ingin mengucapkan sumpah serapah.

"Tidak...Aku baru saja... menemukan sebuah perisai."

Iguvua mengangguk dengan puas pada situasi sekarang.

Berjalan dengan lancar. Dua Blood Meat Hulk masih tetap bertarung, tapi dia
membuat progress yang baik menuju desa.

Ada beberapa lizardmen bodoh yang ingin menyerangnya, tapi mereka


kelihatannya harus mengerti atas tindakan mereka yang sia-sia setelah
menyaksikan kekuatan dari bola api. Kelima orang yang menyebar sebelum
menyerang adalah yang terbaik hingga sekarang, tapi mereka yang bisa sampai
lima puluh meter.

Memang Iguvua seakan-akan berjalan sendiran di tengah hutan belantara saat


dia maju diam-diam. Dia mungkin mengasihani lizardmen sebagai yang lemah,
tapi dia tidak bisa lengah.

Itu adalah jarak yang pendek menuju desa yang dituju. Dia berencana untuk
menembakkan bola api terus-terusan dan membumihanguskan rumah-rumah itu
bersama dengan lizardmen.

Page | 192
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Tetapi lizardmen pasti akan mencoba untuk menghentikannya sebelum tiba di


desa. Seharusnya sudah waktunya ada yang menyerang. Iguvua yang terhibur
dengan ini mengetahui dirinya terbukti benar.

"...Oh, begitu."

Iguvua melihat seekor hydra yang lurus menuju dirinya.

Jika itu adalah kartu as dari lizardmen, dia akan menghancurkannya dengan
kekuatan yang luar biasa dan menyedot habis semangat bertarung mereka. Itu
akan membuat kehancuran desa lebih sederhana.

Untuk amannya, Iguvua memeriksa musuh lain di sekeliling dan langit. Setelah
memastikan bebas, Iguvua berhenti dan menunggu dengna santai hydra tersebut
masuk ke dalam jarak serangannya.

Ketika hydra sudah masuk ke area yang sulit untuk dipastikan apakah dia
sudah masuk ke dalam jangkauan serangan atau tidak, dia mulai menyerang.
Benar sekali, hydra itu berlari dengan kecepatan penuh menuju Iguvua.

"Dasar bodoh, kamu kira kamu bisa menutupi jarak ini dengan kecepatan
langkah yang seperti siput? Hewan buas akan hanya menjadi hewan buas."

Iguvua tertawa mengejek dan menembakkan bola api yang dia buat kepada
hydra. Erupsi api menelan hydra.

Meskipun hydra sempoyongan, dia terus maju. Hydra itu terus maju meskipun
terbakar. Tidak, api itu langsung hilang, itu hanyalah bayangan Iguvua.
Pemandangan di depan Iguvua membawa tekad hydra yang patut menjadi
contoh.

Iguvua mengerutkan dahi tidak senang. Harga dirinya benar-benar terluka


ketika binatang buas itu bertahan dari serangannya.

Memang benar, hydra sudah diberi buff untuk pertahanan terhadap damage,
tapi bukanlah termasuk mantra tingkat tinggi apapun dan tidak bisa menetralkan
seluruh damage.

Page | 193
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

...Aku ingat hydra memiliki kemampuan spesial regenerasi cepat.... Tapi


seharusnya mempan terhadap serangan api...Tak perduli, dia pasti memiliki daya
tahan yang tinggi karena dia adalah monster. Tidak mengagetkan jika dia
mempan terhadap satu serangan.

Iguvua menangkan diri seperti itu, tapi dia tidak bisa meredakan
kemarahannya. Iguvua adalah makhluk spesial yang diciptakan oleh Supreme
Being, Ainz Ooal Gown. Tidak sopan musuh yang tidak roboh dari serangannya.

Iguvua menunjukkan tatapan beku yang berlawanan dengan gejolak


amarahnya kepada hydra yang mendekat.

"...Betapa tidak menyenangkan, Matilah!"

Iguvua menembakkan bola api sekali lagi, menelan hydra ke dalam api lagi.
Bahkan memberikan ilusi daging yg terbakar dari jarak yang sangat jauh. Lukanya
mungkin tidak fatal, tapi itu membuatnya ragu-ragu untuk maju lagi.

Tetapi--

"--Mengapa dia tidak berhenti? Mengapa dia masih mendekat?"

Part 5

Rororo berlari tanpa henti. Dia memang tidak besar, tapi dia memiliki
kecepatan yang setara dengan lizardmen karena berjalan di wetland. Riak air
terpercik dimana-mana dengan suara percikan yang keras.

Matanya yang berwarna amber berubah putih karena suhu yang tinggi, dua
dari empat kepalanya telah kehilangan kekuatan.

Meskipun begitu, dia berlari.

'Fireball' yang lain mengenai Rororo tepat di tubuhnya. Panas yang ada di
dalam fireball meledak dalam sekejap, menembus seluruh tubuh Rororo. Luka

Page | 194
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

yang terasa setara seperti dipukuli di seluruh tubuh, matanya kering seakan udara
yang ganas membakar paru-parunya.

Dengan luka bakar disekujur tubuh, luka yang terasa terus mengalir dari
tubuhnya memperingatkan Rororo: dia akan tewas jika terkena fireball itu lagi.

Meskipun begitu- dia berlari.

Berlari.

Dan lari.

Rororo tidak berhenti maju ataupun menghentikan kakinya. Suhu yang tinggi
mengupas kulitnya, mengelupas kulit yang ada di bawahnya dan darahpun
mengucur keluar. Meskipun begitu, dia masih terus berlari.

Binatang buas yang tidak memiliki kecerdasan pastinya akan kabur, tapi
Rororo tidak.

Rororo adalah tipe monster yang disebut hydra.

Ada bermacam-macam jenis monster, mereka yang melebihi kecerdasan


manusia, dan mereka yang tidak berbeda dari binatang. Rororo termasuk ke
dalam yang kedua.

Bagi Rororo yang hanya sepintar binatang biasa untuk terus maju meskipun
hampir tewas- menuju Iguvua yang memberikan luka, itu adalah hal yang
menakjubkan dan sulit dimengerti.

Kenyataannya, meskipun binatang itu adalah musuh, Iguvua merasa bingung


dan curiga Rororo sedang dimanipulasi oleh magic.

Tapi bukan seperti itu.

Benar sekali, itu bukanlah jawabannya.

Iguvua mungkin tidak akan pernah mengerti.

Page | 195
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Rororo yang hanya memiliki kecerdasan hewan buas - dia berlari demi
keluarga.

Rororo tidak mengenal orang tuanya, meskipun itu bukan karena hydra
adalah monster dengan tipe yang membuang keturunannya. Sebelum hydra
sampai pada usia tertentu, mereka akan hidup dengan salah satu orang tuanya
untuk belajar cara bertahan hidup dari mereka. Tapi mengapa Rororo tidak
melakukannya?

Itu karena Rororo adalah bayi yang cacat. Hydra normal akan dilahirkan
dengan delapan kepala, dan itu akan terus bertambah ketika semakin tua, hingga
maksimum dua belas kepala.

Tapi Rororo lahir dengan hanya empat kepala, jadi orang tuanya membuang
Rororo dan meninggalkannya bersama empat orang saudaranya.

Meskipun hydra menjadi makhluk yang kuat ketika sudah dewasa, hanya
masalah waktu sebelum Rororo mati karena lingkungan yang keras tanpa orang
tua yang melindunginya ketika masih bayi.

Jika bukan karena lizardmen pria ini yang kebetulan lewat dan mengambilnya.

- Dan beigtulah, Rororo mendapatkan keluarga yaitu ayah, ibu dan teman
dekat.

Kesadaran Rororo hampir berantakan karena luka ketika dia berpikir tentang
pertanyaan yang selalu dia pikirkan.

Mengapa tubuhnya begitu besar? Mengapa dia memiliki banyak sekali


kepala?

Dia berpikir tentang ini ketika dia melihat ayah angkatnya. Dan Rororo
percaya dari kesimpulan yang lama.

Beberapa kepalanya akan mati di masa depan, anggota badan akan keluar
seperti rumput, dan dia akan terlihat seperti ayah angkatnya.

Page | 196
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Jika Rororo berubah seperti ini - Apa yang akan dia minta kepada orang
tuanya?

Itu dia, Mereka tidak pernah tidur bersama sudah sejak lama, dia akan
meminta itu. Mereka harus tidur terpisah karena Rororo menjadi terlalu besar,
yang membuatnya merasa sedikit kesepian.

Api kelihatannya telah membuyarkan angan-angan Rororo dan memenuhi


seluruh pandangan matanya saat luka yang luar biasa sakitnya mengenai sekujur
tubuh. Dia bergerak lemah saat luka menjalar ke seluruh tubuh.

Luka itu setara dengan dipukul berkali-kali.

Sakitnya bukan main sehingga dia tidak bisa berpikir lagi.

Kaki Rororo mengirimkan sinyal untuk berhenti maju dalam bentuk kejang.

Namun begitu -

Namun begitu - Rororo tidak menghentikan gerakannya.

Gerakan maju Rororo semakin pelan. Otot-ototnya sudah terbakar dan kaku,
dia tidak bisa mempertahankan kecepatan larinya seperti biasa.

Cuma mengambil satu langkah ke depan sudah susah.

Sulit sekali untuk bernafas dan sakit rasanya ketika menghirup udara, paru-
parunya mungkin sudah rusak oleh panas.

Hanya tinggal satu kepala yang bisa bergerak, yang lainnya hanya menjadi
beban sekarang. Gambaran undead yang mengeluarkan fireball dari tangannya
muncul samar-samar pada mata buram Rororo.

Instingnya sebagai makhluk hidup berkata hanya satu hal.

Jika dia terkena lagi, dia masih akan mati. Tapi Rororo tidak takut dan tidak
berhenti dengan berani bergerak maju-

Page | 197
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Itu adalah permintaan dari orang tua dan temannya, itulah kenapa dia tidak
akan berhenti.

Saat Rororo mengunakan seluruh kekuatannya -- Meskipun dia sudah


kelelahan - tersandung dan roboh dalam beberapa langkah, sebuah fireball
berwarna merah terbang dari tangan undead itu sekali lagi, membelah udara
menuju Rororo.

Jika ini mengenai dia pasti akan merampas nyawanya, itu adalah kenyataan
yang tak terbantakan.

Kematian telah menunggunya.

Ini adalah akhirnya-

Jika -

Benar sekali- Jika lizardmen pria itu tidak disini.

Akankah lizardmen pria itu membiarkan Rororo mati di depan matanya?

Melihat ketidak adilan seperti itu yang terhampar di depannya?

Itu tidak mungkin.

"[Icy Burst]"

Zaryusu yang berlari di belakang Rororo melompat ke samping dan berteriak


saat dia mengayunkan Frost Pain.

Udara di depan pedangnya langsung terlihat beku dalam sekejap, membentuk


dinding kabut putih di dean Rororor. Itu adalah dinding udara yang teramat
dingin.

Salah satu kemampuan dari Frost Pain.

Skill yang sangat kuat yang hanya bisa digunakan tiga kali sehari- "Icy Burst",
langsung bisa membekukan semua yang dalam jangkauannya dan memberikan
luka yang berat.

Page | 198
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dinding kabut yang dingin menghalangi fireball yang datang seakan itu
adalah barrier solid. Fireball dan dinding yang dingin - menurut teori magic,
sangat bijak untuk melawan yang satu dengan yang lainnya.

Terkena-

Bola itu meledak menjadi lidah api, berusaha sangat keras melawan kabut
putih.

Kedua sisi seperti ular putih dan merah yang berusaha saling melahap satu
sama lain. Setelah saling mendorong dalam beberapa saat, kedua energi itu
menghilang.

Undead yang kaget mengambil langkah mundur. Itu adalah reaksi yang wajah
setelah melihat mantranya lenyap.

Masih ada sedikit jarak diantara kedua kelompok, tapi mereka sudah cukup
dekat untuk bisa melihat ekspresi satu sama lain - dan tindakannya. Jarak yang
tidak mungkin bisa dilalui jika bukan karena usaha dan tekad Rororo, membawa
tiga orang lizardmen bisa sejauh ini tanpa terluka.

"Rororo"

Zaryusu tidak tahu apa yang harus dia katakan. Pada akhirnya, dia memilih
kalimat yang jelas dan sederhana dari jutaan ekspresi di otaknya.

"Terima kasih!"

Setelah meneriakkan rasa terima kasihnya, Zaryusu berlari tanpa melihat ke


belakang. Crusch dan Zenberu berada tepat di belakangnya.

Teriakan lemah yang hampir tidak terdengar datang dari belakang. Itu adalah
sorakan untuk sebuah keluarga.

Tak bisa berkata apa-apa. Bola apinya di netralkan, membuat dia


menunjukkan rasa tidak percaya dengan sebuah kalimat.

Page | 199
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Tidak mungkin!"

Iguvua merapal [fireball] sekali lagi. Dia tidak ingin mengakui bahwa lizardmen
yang berlari ke arahnya telah menetralkan magicnya.

Sebuah fireball meluncur deras ke arah tiga orang lizardmen.

Fireball itu ditahan oleh sebuah dinding kabut yang keluar dari pedang
lizardmen yang ada di depan, dan menghilang bersama-sama dengan
dindingnya. Benar sekali, sama dengan situasi sebelumnya -

"Coba saja sebisamu! Aku akan menghadang seluruh seranganmu!"

Teriakan marah dari lizardmen itu tersorot kepadanya.

Iguvua membuat suara klik dengan lidahnya dan wajahnya terlihat tidak
senang.

Magic yang dibuat olehku, yang diciptakan oleh Supreme Being Ainz-sama
bisa ditahan oleh sekedar lizardmen!

Iguvua menekan kemarahannya sekuat tenaga.

Sangat mungkin jika [fireball] tidak mempan lagi, tapi seharusnya ada batas
berapa banyak pertahanan itu bisa digunakan. Mungkin sepuluh kali, atau
mungkin dia hanya menghisap stamina setiap kali digunakan, dan bisa
dikeluarkan tidak menentu setelah dia cukup istirahat.

Bagaimana aku harus menghadapi mereka? Jika mungkin, aku ingin menguji
ucapannya...

Iguvua bisa menembahkan lebih banyak fireball lagi, tapi sulit memutuskan
yang mana dari kalimat lizardmen itu yang benar.

Iguvua dan lizardmen berjarak kurang dari empat puluh meter.

lizardmen yang menyerang kelihatannya adalah warrior dan sebagai magic


caster undead, Iguvua ingin menghindari pertarungan jarak dekat.

Page | 200
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dia tidak bisa menggunakan fireball dalam situasi ini. Iguvua tidak sebodoh
itu untuk memastikan berapa banyak lagi mereka bisa menghadang mantranya.
Jika mereka tidak bersembunyi dari balik hydra pada awalnya dan harus
memperpendek jarak, Iguvua mungkin akan mengujinya. Tapi peluang itu sudah
dihancurkan oleh hydra sialan itu.

"Sialan... hanya gara-gara hydra."

Setelah meludahkan kalimat itu, Iguvua memutuskan tindakan selanjutnya.

"Kalau begitu, bagaimana dengan ini?"

Kebetulan saja ketiga orang itu berlari dalam satu baris. Iguvua mengarahkan
telunjukkan kepada ketiga orang lizardmen yang sedang mendekat. Listrik keluar
dari telunjuknya.

"Rasakan [Petir] milikku!"

Sebuah kilatan petir muncul dan -

Meskipun dari jarak sejauh ini, cahaya putih pada jari Iguvua bisa terlihat
'Petir'.

Icy Burst dari Frost Pain bisa mementalkan serangan elemen api atau es. Tapi
Zaryusu tidak pernah menggunakannya untuk melawan petir sebelumnya, dan
tidak yakin jika itu akan berhasil.

Apakah mereka harus mencoba keberuntungan mereka, atau menyebar untuk


meminimalisir damage yang akan mereka terima?

Zaryusu menggenggam Frost Pain dengan erat.

Udara yang berdengung karena listrik statis, membuktikan bahwa serangan


petir ini sangat dekat.

"Serahkan ini padaku!"

Zenberu membuat penilaiannya sebelum Zaryusu dan melompat ke depan


dengan sebuah teriakan. Mantra diaktifkan dalam waktu yang sama.

Page | 201
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"[Lightning]"

"Warrghhh- [Resistance Massive]"

Ketika petir terlihat seakan menembus Zenberu, tubuhnya mengembang,


mementalkan lengkungan petir yang seharusnya mengenai dua orang lain di
belakangnya.

Resistance Massive.

Sebuah skill dari monk, memberikan kemampuan untuk mengurangi damage


magic dengan menyebar Qi dari tubuh seseorang dalam sekejap.

Ini adalah skill yang dipelajari Zenberu ketika bepergian setelah kalah dari Icy
Burst dari Frost Pain. Meskipun itu adalah seranga area, namun mempan
terhadap magic apapun yang memberikan damage.

Baik teman dan musuh melengking, tapi Zaryusu dan Crusch yang percaya
kepada teman mereka tidak terlalu terkejut. Oleh sebab itu, lizardmen yang
semakin dekat sementara undead itu terkejut.

Saat Zaryusu berlari, dia akhirnya mengetahui suatu hal.

Jika dia menggunakan Icy Burst ketika melawan Zenberu, dia akan ditahan
oleh skill ini. Dia akan terbuka lebar untuk serangan dan kalah. Itu mungkin
mengapa Zenberu memancing Zaryusu untuk menggunakan skill itu.

"Haha! Terlalu mudah!"

Suara santai Zenberu membuat Zaryusu tersenyum, tapi wajahnya lalu


menegang. Zaryusu menyadari bahwa suaranya terlihat sedikit rasa luka.

Bahkan lizardmen pria seperti Zenberu tidak bisa menahan luka sepenuhnya,
lukanya pasti serius. Terlebih lagi, Zenberu tidak setuju untuk bersembunyi di
belakang Rororo jika teknik ini sempurna.

Zaryusu memandang ke depan, musuh kurang dari dua puluh meter lagi. Jarak
yang tidak mungkin itu telah terpotong hingga tersisa sejauh ini.

Page | 202
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dengan jarak yang semakin dekat, Iguvua menilai kelompok di depannya


adalah musuh yang kuat yang tidak boleh dianggap remeh. Mereka bisa
bertahan terhadap mantranya dan layak dipuji. Iguvua memiliki cara lain untuk
menyerang, tai dia harus mempertimbangkan pertahannya pula.

"Tidak buruk untuk dipakai sebagai persembahan, cukup layak bagiku untuk
menunjukkan kekuatanku."

Iguvua mengaktifkan magic miliknya dengan seringai yang dingin.

"[Summon Undead Tingkat 4]"

Wetland mengeluarkan buih-buih dan tubuh kerangka dengan empat tangan


yang memegang perisai bundar dan scimitar muncul untuk melindungi Iguvua.
Mereka adalah undead yang dikenal dengan Skeleton Warrior, jauh lebih kuat
dari skeleton biasa.

Dia bisa memanggil undead lain. tapi dia memilih skeleton karena daya
tahannya terhadap serangan dingin. Iguvua dan monster-monster yang dibuat
dari tulang kebal terhadap serangan dinding.

Iguvua melihat dengan angkuh pada musuh yang mendekat di bawah


perlindungan penjaganya. Itu adalah sikap seorang raja yang menghadapi
penantang.

Jaraknya sudah dekat.

Hanya ada sisa sepuluh meter.

Hanya itu yang tersisa. Setelah melihat bahwa undead tersebut tidak
menunjukkan tanda-tanda menyerang, Zenberu menatap ke belakang.

Dia melihat jarak yang sudah mereka lalui. Ini adalah jarak yang dekat untuk
lari jarak pendek, tapi jarak seratus meter itu adalah tanah kematian tanpa
tempat berlindung. Jika mereka tidak memiliki baik Rororo, Frost Pain, Zenberu
atau Crusch, tidak mungkin mereka bisa berhasil melewatinya. Tapi mereka sudah
datang sejauh ini dan musuh sudah berada dalam genggaman.

Page | 203
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Mereka sudah melewati jarak ini.

Zaryusu merasa lega melihat Rororo yang dibawa kembali ke desa oleh
lizardmen lain. Dia lalu mengutuk dirinya karena bersikap santai dan menatap ke
arah undead.

Zaryusu mengakui bahwa dia adalah musuh yang berat.

Jika dia tidak bertemu dengan keadaan seperti ini, Zaryusu pasti sudah akan
kabur. Instingnya berkata untuk kabur hanya dengan melihatnya dari wajah ke
wajah, dan meskipun ekornya menolak. Zaryusu bisa melihat dari sudut matanya
bahwa ekor Zenberu dan Crust juga memiliki reaksi yang sama.

keduanya pasti juga berpikir hal yang sama dengan Zaryusu. Benar sekali
mereka berusaha sebisa mungkin untuk menekan keinginan untuk kabur ketika
mereka menghadapi undead.

Zaryusu menepuk punggung keduanya dengan ekornya.

Kedua orang itu melihat Zaryusu dengan kaget.

"Kita bisa menang jika kita bekerjasama."

Hanya itu yang dikatakan oleh Zaryusu.

"Benar sekali, kita bisa menang, Zaryusu."

menyentuh punggungnya yang ditepuk oleh Zaryusu dan membalas.

"Hah, keadaan semakin menarik!"

Zenberu menjawab dengan senyum arogan.

Dan ketiganya melampau jarak terakhir.

Delapan meter lagi.

Page | 204
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Kelompok Zaryusu yang berlari hingga disini sudah terengah-engah.


Sebaliknya, undead tidak perlu bernafas. Dua orang kelompok itu saling
mengunci pandangan mereka dan undead berbicara dahulu.

"Aku adalah Lich yang melayani Supreme Being, Iguvua. Jika kamu mundur
sekarang, aku akan memberimu kematian tanpa rasa sakit."

Zaryusu pun tersenyum, dia tahu undead yang bernama Iguvua ini tidak tahu
apapun.

Tak perduli bagaimanapun kamu memikirkannya, hanya ada satu jawaban.

Meskipun Zaryusu tersenyum, Iguvua tidak merasa tidak senang dan


menunggu dengan diam jawaban mereka. Iguvua tahu dia kuat dan percaya diri
bisa menghabisi kelompok Zaryusu. Itulah kenapa dia menunjukkan keangkuhan
dari yang agung, dan bahkan berterima kasih karena sudah menghindarkannya
dari hal yang merepotkan dengan berjalan kesana.

"Biar kudengar jawabanmu.."

Zaryusu mengangkat Frost Pain dengan erat; Zenberu mengangkat tinjunya


dan mengambil kuda-kuda; Crusch tidak melakukan apapun, saat dia merasakan
mana jauh di dalam dirinya, bersiap untuk merapalkan mantranya setiap saat.

"Aku akan memberimu jawabannya - jangan mimpi!"

Skeleton warrior yang menilai jawabannya memusuhi mengangkat scimitar


mereka dan melindungi tubuhnya.

"Kalau begitu matilah dengan kematian yang paling menyakitkan. Kalian akan
menyesal menolak tawaran belas kasihanku yang terakhir!"

"Itulah yang ingin kukatakan, kembalilah ke neraka undead! Iguvua!"

Saat ini, petempuran yang akan memutuskan hasil dari perang ini dimulai.

"Zaryusu! Hadapi dia!"

Page | 205
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Zenberu yang berlari lebih cepat dari siapapun merentangkan lengan


raksasanya dan menyerang skeleton warrior.

Dia tidak perduli ketika Skeleton Warrior menahannya dengan perisai,


menggunakan tenaga kasar untuk mendorong mereka. Perisai itu melekuk, dan
Skeleton Warrior terhuyung-huyung mundur berbenturan dengan Skeleton
Warrior lainnya dan kehilangan keseimbangan mereka. Di waktu yang sama,
Zenberu menggunakan ekornya untuk memukul Skeleton Warrior lain, tapi luput.

Formasi Skeleton Warrior itu hancur dan Zaryusu menggunakan kesempatan


ini untuk menyusup lewat.

"Hentikan dia!"

Dua Skeleton Warrior itu menebas Zaryusu setelah mendengar perintah


Iguvua.

Zaryusu bisa menghindarinya; dia bisa juga menggunakan Frost Pain untuk
menahannya jika dia inginkan. Tapi Zaryusu tidak melakukan salah satunya.
Menghindari berarti dia akan melambat, Zaryusu tidak ingin membuat gerakan
yang tidak perlu di depan Iguvua.

Dan yang lebih penting lagi, seseorang sudah mengurusnya-

"[Earth Bind]"

Bumi bergerak seperti cambuk, mengikat dua Skeleton Warrior. Cambuk yang
terbuat dari lumpur seperti rantai baja, mengikat gerakan dari dua Skeleton
warrior saat Zaryusu menyerang ke dalam celah formasi mereka.

Benar sekali- Crusch juga ada disana.

Zaryusu tidak bertarung sendirian, dia harus percaya kepada temannya.

Bahkan magic Crusch tidak bisa menyegel gerakan mereka dengan sempurna.
Scimitar dari Skeleton Warrior masih bisa menyerempet Zaryusu. Tapi itu bukan
apa-apa, darahnya yang mendidih membuatnya tidak mempan dengan luka ini.

Page | 206
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Zaryusu berlari dengan langkah yang cepat.

Dia menyerang Iguvua yang menunjuknya dengan jari. Bahkan jika dia terkena
mantranya, Zaryusu harus menahannya dan menyerang target. Dia bergerak
dengan tekad seperti baja.

"Dasar bodoh! Kenalilah ketakutan sejati [Scare]!"

Pandangan Zaryusu bergetar dan dia bingung sekarang berada di mana.


Sebuah perasaan tidak enak menyebar di hatinya dan dia ketakutan dengan hal-
hal di sekitar yang menyerangnya....

Kakinya semakin pelan dan berhenti. Zaryusu yang gemetar secara mental
karena efek dari mantra [Scare] dan kakinya tidak meresponnya. Meskipun
otaknya memerintahkan kakinya untuk begerak, tapi hatinya menghalangi.

"Zaryusu! [Lion's Heart]"

Saat Crusch berteriak, ketakutan pada dirinya sirna seketika dan semangatnya
keluar menjadi lebih kuat. Magic yang memberikan keberanian mengalahkan
ketakutannya.

Iguvua menatap tidak senang pada Crusch dan menunjuk dia.

"Menjengkelkan! [Lightning]"

"Hyaa!"

- Crusch berteriak.

Zaryusu yang mulai berlari lagi hampir ditelan oleh kebencian, tapi menahan
diri pada akhirnya. Kebencian memang bisa menjadi senjata yang bagus suatu
waktu, tapi di hadapan musuh yang kuat, malahan bisa menjadi rintangan. Apa
yang dia perlukan untuk melawan musuh yang kuat adalah hati yang membara
dan pikiran yang sedingin es.

Zaryusu takkan pernah menolehkan kepalanya.

Page | 207
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Iguvua baru saja menyerang Crusch, tapi itu artinya Zaryusu bisa
menggunakan kesempatan ini untuk semakin memperkecil jarak. Rasa cemas bisa
terlihat dari wajah Iguvua dan dia tahu dia membuat kesalahan. Reaksi ini
membuat Zaryusu, yang wanitanya disakiti, menyeringai mengejek.

"Cih! [Light...."

"Terlalu pelan!"

Frost Pain yang menebas dari samping memutuskan jari Iguvua.

"Ugh!"

"Seorang warrior telah tiba dihadapanmu, Magic caster! Biar kuberitahu


bahwa mantramu itu tidak ada gunanya lagi sekarang!"

Selain Mage Legendaris, Magic Caster yang sedang dalam jangkauan


serangan melee bisa dihentikan ketika mereka merapal mantranya.

Meskipun Magic Caster Undead yang kuat bukanlah pengecualian.

Zaryusu yang menyipitkan matanya, merasakan ada yang tidak beres. Dia
merasa aneh ketika menebas Iguvua, dia pasti memiliki pertahanan terhadap
senjata fisik.

Tapi dia tidaklah kebal. Benar sekali, jika dia memiliki pertahanan terhadap
damage, Zaryusu hanya perlu memberikan damage lebih banyak lagi.

Apa yang dia harus lakukan sekarang adalah terus menebas.

Bicara memang mudah, tapi melakukan itu akan sangat sulit. Zaryusu juga
tahu itu. Tapi itu adalah satu-satunya cara Zaryusu yang hanya seorang warrior
bisa lakukan.

"Jangan meremehkanku, lizardmen!"

Tiga anak panah cahaya tiba-tiba terbang ke arah Zaryusu dari tubuh Iguvua.
Anak panah cahaya yang muncul tanpa tindakan persiapan atau isyarat apapun
membuat Zaryusu harus menahan mereka dengan pedangnya karena refleks, tapi

Page | 208
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

anak panah magic yang menembus senjatanya dan mengenai tubuh Zaryusu,
memberikan luka yang tumpul.

Ini adalah 'Silent Magic: Magic Arrow'. Silent Magic tidak memerlukan
tindakan persiapan apapun. Jadi dia tidak bisa diganggu ketika akan diaktifkan.
Bukan hanya itu, Magic Arrow juga adalah tipe mantra yang hanya bisa dihindari,
jadi Zaryusu juga tidak bisa menghindarinya.

Zaryusu menggeretakkan gigi-giginya dan menebas Iguvua dengan Frost


Pain.

"Ughh! Dasar makhluk rendahan! Kamu cuman seorang manusia kadal!"

Magic Arrow mungkin tidak bisa dihindari, tapi damage yang ditimbulkan juga
rendah. Bagi seseorang yang telah melalui latihan keras seperti Zaryusu, dia tidak
selemah itu sampai-sampai tidak bisa bertarung hanya karena damage magic
yang sekecil ini.

Magic Arrow menyerang Zaryusu sekali lagi, luka tusukan menembus jantung
dan semangatnya. Zaryusu menahan luka yang menyakitkan dan menyerang
balik.

Setelah beberapa kali serangan, gerakan Zaryusu menjadi semakin tumpul.


Luka tajam menghalanginya membuat gerakan lincah, yang mana sangat
berlawan dengan undead yang tidak tahu luka apapun.

Iguvua dan Zaryusu yang mengerti poin ini membuat ekspresi yang benar-
benar berbeda.

Yang lemah roboh dan yang kuat akan berdiri, itu adalah hukum alam di
dunia. Hasil dari pertarungan satu lawan satu antara keduanya menjadi jelas. Tapi
ini adalah kenyataan pula bahwa gabungan dari yang lemah akan memberi
mereka peluang untuk setara dengan yang kuat.

"[Middle Cure Wounds!]"

Page | 209
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Luka Zaryusu menghilang dengan suara ini dan memperoleh vitalitasnya sekali
lagi.

Iguvua yang tenang akhirnya marah karena mantra penyembuh yang datang
dari belakang dan berteriak:

"Lizardmen sialan!"

Zaryusu yang bertarung bersama-sama dengan teman yang dia percayai.


Crusch, Zenberu dan-

"Rororo... Aku takkan kalah!"

"Dasar bodoh... Bagaimana mungkin aku, yang merupakan ciptaan dari


Supreme Being bisa kalah?! Bodoh sekali!"

Iguvua menatap ketiga lizardmen dengan matanya yang berbisa. Dia tidak
menggunakan magic summoning apapun karena undead yang dia summon
sebelumnya masih ada. Selamat undead itu masih ada, dia tidak bisa menambah
lagi dengan yang baru. Oleh sebab itu, Iguvua melanjutkan dengan merapal
Silent Magic: Magic Arrow sementara Zaryusu menebas tubuh Iguvua -
pertarungan monoton ini terus berulang.

Rasanya seakan pertarungan ini takkan pernah berakhir.

Kalau begitu, tugas untuk menghancurkan jalan buntu ini berada pada yang
ada di belakang mereka. Ketika satu sisi menerima bala bantuan, pertempuran
akan diselesaikan dalam sekejap.

Baik Zaryusu dan Iguvua yakin akan hal itu.

Menahan luka dari serangan petir yang menjalan di tubuhnya, Crusch berhasil
melewatinya dan merapalkan 'Summon Beast Tingkat 3'.

Dengan suara 'dong', seekor kepiting raksasa dengan besar sekitar 150 cm
muncul - seekor kepiting dengan capit kanan yang besar.

Page | 210
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Kepiting tersebut muncul seakan telah menunggu dibawah wetland selama


ini, tapi kepiting itu sebenarnya adalah hewan buas alam yang dipanggil dengan
'Summon Beast Tingkat 3'.

Hewan buas alam itu maju ke arah Zenberu dan memukul Skeleton Warrior
dengan capit besarnya.

Zenberu yang menerima bala bantuan yang tidak diduga kemudian


tersenyum. Bagi Zenberu yang harus menahan serangan yang datang dari
seluruh sisi dan melindungi Crusch, dia lega menerima bantuan.

"Hey! Kepiting aneh! Aku akan menyerahkan mereka berdua kepadamu!"

Kepiting itu menerima tugasnya, kepiting raksasa - menggenggam dengan


disertai suara gemeretak, mengayunkan capit yang lebih kecil dan bergerak ke
arah skeleton warrior.

Bagaimana mengatakannya... Situasinya mungkin serius... tapi keduanya


sangat mirip.

Crusch berpikir tentang sesuatu yang tidak seharusnya dia pikirkan saat ini
dan tersenyum. Namun dia langsung menghentikan senyumnya dan mengamati
pertempuran, mengatur nafasnya dengan menghirup nafas dalam-dalam.

Dia telah memberi mantra buff pertahanan dan magic healing kepada Rororo
ketika mereka kemari. Dia juga sudah memberikan mantra buff untuk
mendukung Zenberu, melebihi batas dirinya.

Penggunaan mantra yang terus-terusan dan ditambah magic summoning


telah membuat Crusch kelelahan, dia bahkan tidak bisa berdiri dengan tegak
sekarang.

Dia bahkan tidak memiliki energi untuk menyembuhkan diri. Menganalisa


dengan tenang, Crusch memutuskan bahwa manfaat dirinya sebagai petarung
menurun dan menyembuhkan diri hanya membuang-buang mana.

Page | 211
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Namun begitu, itu akan membuat Zaryusu dan Zenberu yang sedang
bertarung di garis depan tidak enak jika dia roboh. Darah yang mengalir diri
sudut bibir Crusch saat dia menggigit bagian dalam mulutnya untuk membuat
dirinya tetap sadar.

“「Middle Cure Wounds」!” (Penyembuhan luka kelas menengah!)

Mantra healing yang terbang ke arah Zaryusu yang sedang terkunci dalam
pertarungan melee dengan Iguvua.

Kaki Crusch telah kehilangan kekuatan dan pandangannya bergoyang. Dia


bisa merasakan sensasi air di seluruh kulitnya.

Crusch tidak mengerti apa yang terjadi, mengapa dan kapan dia roboh ke
lumpur.

Tapi dia langsung mengerti bahwa dia tidak menderita luka baru, jadi dia
mungkin tidak sadar sesaat.

Crusch merasa lega, bukan karena dia masih hidup, tapi karena dia masih bisa
bertarung.

Dia tidak memaksa diri untuk berdiri. Tidak, dia tidak memiliki energi untuk
melakukannya, jadi dia memutuskan untuk menyimpan tenaganya.

dalam pandangannya yang kabur , dia bisa melihat Zaryusu dan Zenberu yang
sedang bertarung. Punggung dari teman-temanya selama waktu yang singkat
mereka bersama. Zenberu yang sedang bertarung dengan empat skeleton
warrior dan Zaryusu yang sedang menahan serangan magic Iguvua diselimuti
oleh luka.

Crusch mengatur pernafasannya dan merapalkan mantranya.

“「Middle Cure Wounds」!”

Dia menyembuhkan luka Zenberu.

“「Middle Cure Wounds」!”

Page | 212
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dia menyembuhkan luka Zaryusu.

"Huff, huff."

Crusch sangat terengah-engah.

Tapi pernafasannya masih belum stabil, dia merasa udara tidak lagi masuk
meskipun dia bernafas sekeras-kerasnya.

Ini mungkin adalah gejala dari kehabisan mana. Dia merasa getaran kepala
pusing yang keras. Namun, Crusch bekerja keras untuk membuka matanya.

Mereka sudah berkorban banyak untuk perang ini, bagaimana mungkin dia
akan menjadi yang mundur dari medang perang.

Crusch menggunakan seluruh kerja kerasnya untuk membuka mata dan


merapalkan mantra.

“「Middle Cure Wounds」!”

Zenberu menghantam tengkorak Skeleton Warrior dengan tinju yang terkepal.


Sensai dirinya yang sedikit membuat lekukan berubah menjadi tengkoran yang
hancur. Selanjutnya, dia telah membunuh seorang Skeleton Warrior.

"Itu yang kedua, Huff... Han."

Dia menghembuskan udara dari tubuhnya untuk mencoba menekan rasa lelah
bersama dengan itu, dan menatap Skeleton Warrior yang tersisa. Kepiting yang
dipanggil oleh Crusch sudah tidak ada lagi. Zenberu hanya berhasil mengalahkan
keduanya berkat kepiting yang tadi menangkis kedua musuh.

Dia bisa bertahan karena dukungan Crusch.

Sisa dua lagi. Setelah itu hanya akan tersisa Iguvua.

Melenturkan tangan kanannya yang tebal, Zenberu memastikan bahwa


tangannya masih bisa digerakkan.

Page | 213
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Lengan kirinya terluka parah dan tidak bisa mengeluarkan tenaga. Zenberu
telah menggunakan lengan kirinya sebagai perisai sedikit terlalu berlebihan. Dia
menatap lengan kanannya yang lemas.

"Lupakan, anggap saja memberikan handicap kepada mereka."

Zenberu menatap musuhnya yang menjengkelkan. Dia mencoba untuk


menggerakkan lengan kirinya, tapi luka yang merambat ke seluruh tubuh
bukanlah yang dia harapkan ketika menggerakkan jari-jarinya.

Ini bukan apa-apa. Seorang teman terus menyerang bahkan setelah kepala-
kepalanya menjadi beban. Aku, Zenberu, tak ingin diejek oleh mereka.

Zenberu mengerti seberapa kuat Skeleton Warrior setelah bertarung melawan


mereka. Dua Skeleton Warrior saja bisa bertarung setara dengan Zenberu.
Begitulah seberapa kuat mereka.

Jika dia menghadapi keempatnya di waktu yang sama, peluang menang akan
sangat tipis.

Terima kasih, kepiting raksasa. Aku tidak akan memakan kepiting lumpur
untuk waktu yang sangat lama sebagai rasa terima kasih.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada makanan yang digemarinya,


Zenberu mengalihkan nafsu membunuhnya kepada dua Skeleton Warrior yang
mendekat.

Dia mengepalkan tinjunya.

Aku masih berdiri, aku masih bisa bertarung.

Sejujurnya, Zenberu terkejut dia masih bisa terus bertarung.

"Berhentilah memikirkan hal-hal yang bodoh."

Hanya ada satu alasan.

Zenberu mengejek dirinya yang dulu.

Page | 214
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Di belakang Skeleton Warrior adalah punggung Zaryusu. Figur yang tidak


mundur selangkahpun sambil menghadapi makhluk yang kuat Iguvua.

"Punggung itu benar-benar lebar..."

Benarkah...

Zaryusu, Crusch dan Rororo. Kita bertarung bersama selama ini, itulah kenapa
aku masih bisa terus.

"hey hey Zaryusu, kamu sudah terluka di seluruh tubuh. Apakah kamu berada
dalam keadaan yang lebih parah daripada ketika kamu melawanku?"

Zenberu mengirimkan Skeleton Warrior terbang dengan lengannya yang


besar, dan menggunakan lengan kirinya untuk menghadang Scimitar dari
Skeleton Warrior satunya.

Tapi dia gagal untuk menangkis pedangnya, yang mana membuat luka yang
lain di perutnya. Itu adalah tempat yang disembuhkan oleh Crusch dengan magic.

"Crusch sudah memikul beban yang berat, dan sekarang kamu melakukan ini."

Dia disembuhkan oleh mantra healing Crusch sekali lagi dan luka itu tertutup
pelan-pelan. Zenberu tidak berputar untuk melihat ke belakang, tapi suara Crusch
datang dari dekat permukaan air. Mudah sekali membayangkan postur macam
apa yang sedang dia tunjukkan sambil merapalkan mantra. Namun begitu, dia
tidak berhenti merapalkan magicnya.

"....Dia adalah wanita yang bagus."

Jika aku mendapatkan istri, seorang wanita seperti itu akan sangat hebat.

Zenberu yang sedang berpikir seperti itu merasa iri dengan Zaryusu.

"Aku tidak ingin menjadi yang pertama roboh dan menjadi bahan tertawaan."

Menipu dengan lengan besarnya, dia menyerang dengan ekornya. Zenberu


tertawa. Aku lebih tua dari mereka berdua.

Page | 215
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dua Skeleton Warrior itu bersembunyi di balik perisai mereka dan mendekat.
Perisai yang menahan pandangan Zaryusu, mengeluarkan emosi yang kuat dari
dalam diri Zenberu.

"Jangan menghalangi jalan! Aku tidak bisa melihat punggung orang yang
menakjubkan seperti ini!"

Zenberu berteriak dan maju menyerang-

Pertarungan Iguvua dan Zaryusu masih terus berlanjut. Wajah mereka


terpantul pada mata satu sama lain. Zaryusu melihat tatapan Iguvua yang sedikit
teralihkan darinya. Wajah datar Undead itu tiba-tiba berubah menjadi
mengerikan. Apa yang terjadi membuat beku tubuh dan otak Zaryusu.

Dia mendengar suara air yang terpercik di belakangnya. Seseorang telah


roboh.

"Lihat! Teman-temanmu telah roboh!"

Dia tidak bisa menoleh ke belakang. Mungkin memang benar, mungkin juga
salah. Meskipun itu membuat sisik-sisiknya berdiri, tapi musuh di depannya
memiliki tenaga yang luar biasa. Dia tidak bisa menolehkan kepalanya untuk
mencari tahu. Saat dia menolehkan kepalanya, pertarungan akan selesai. Zaryusu
tidak bertarung selama ini hanya untuk kalah karena alasan yang bodoh.

Zaryusu melawan untuk mengamankan kemenangan dengan erat di


tangannya.

Jika Iguvua berkata benar, akan buruk jadinya jika dia tidak segera menghabisi
bala bantuan musuh.

Zaryusu menguatkan dirinya untuk menerima serangan magic selanjutnya


ketika dia mendengar suara seseorang yang bangun dari air dan tulang-tulang
yang retak.

Page | 216
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Zaryusu! Kami sudah menyelesaikan yang disini! Sisanya- adalah terserah


padamu!!"

"「Middle Cure Wounds」"

Zenberu meraung karena luka yang hebat dan suara dia jatuh ke air sampai di
telinga Zaryusu.

Saat suara serah Crusch terdengar, luka Zaryusu akhirnya tertutup.

"Muu—!"

Wajah Iguvua terlipat tidak senang. Tanpa menoleh ke belakang, Zaryusu tahu
dua orang itu sudah menyelesaikan tugas mereka dengan sempurna. Apa yang
tersisa adalah--

"Giliranku!"

Iguvua menggunakan tongkatnya untuk menangkis Frost Pain yang datang


kepadanya.

"Ku ku ku... Aku adalah Lich Iguvua, jangan meremehkanku hanya karena aku
tidak ahli dalam pertarungan melee!"

Meskipun dia berkata seperti itu, Iguvua bisa tahu peluang menangnya sangat
rendah.

Dalam pertarungan satu lawan satu, Iguvua bisa menang dengan atribut fisik
yang lebih unggul. Tapi lizardmen putih di belakang terus menyembuhkan
lizardmen di depannya, merubah jalannya pertarungan dalam istilah sisa health.

Hanya satu dari tiga pukulan yang dipentalkan. Dua lainnya telah merobek
tubuh Iguvua. Meskipun dia memiliki pertahanan terhadap senjata sabetan
seperti skeleton dan dengan tambahan serangan es yang dinetralkan, situasinya
sangat mendesak.

Iguvua merasa panik.

Page | 217
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Aku adalah ciptaan dari Supreme Being Ainz Ooal Gown, Komandan dari
pasukan ini. Aku tidak boleh gagal!

Dia ingin memanggil pasukan undead untuk bertindak sebagai perisai daging,
tapi Iguvua akan diserang kapanpun dia mencoba untuk merapal mantra. Susah
sekali melakukannya dengan musuh yang berada di depan matanya.

Dia akan kalah jika ini terus seperti ini.

Iguvua memutuskan untuk menunjukkan kartus as terakhirnya. Itu adalah


rencana yang hebat- Tergantung keadaan, ini mungkin akan menjadi ajalnya, tapi
hanya itu satu-satu pilihan yang tersisa.

Dia tiba-tiba berputar dan lari. Sementara Zaryusu terkejut, tapi dia masih
mengambil peluang untuk menebas punggun Iguvua. Iguvua yang menerima
serangan di punggungnya mengejang, tapi tidak roboh. Zaryusu merasa kecewa
pada Iguvua yang kelihatannya memiliki nyawa yang tak ada habisnya, dan
berlari kecil untuk menangkap Iguvua yang sedang mundur.

Iguvua memutar punggungnya untuk menunjukkan wajah undead miliknya


yang penuh dengan amarah, tapi terlihat gembira tentang sesuatu.

Sebuah bola cahaya merah muncul di tangan Iguvua. Itu adalah [Fireball].

Menggunakan mantra area dengan jarak sedekat ini? Dia ingin bunuh diri-
Tidak!

Menyadari Iguvua sedang tidak melihat ke arahnya, Zaryusu dipenuhi


ketakutan. Iguvua sedang melihat ke belakang Zaryusu. Dia sedang terfokus pada
Crusch dan Zenberu yang sedang terbaring di tanah.

Apa yang harus kulakukan?

Zaryusu berpikir dengan kalut.

Ini adalah selang waktu yang lebar. Dia bisa memberikan serangan terakhir
kepada Iguvua dengan mengorbankan dua orang temannya. Jika dia tidak
melakukannya, tidak tahu lagi bagaimana pertarungan ini nantinya. Dengan

Page | 218
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

kedua pihak yang sudah hampir habis HP(Heal Poin) nya, kesalahan apapun akan
menjadi fatal.

Untuk mengalahkan Iguvua- Bukankah mereka sudah melalui seluruh hal ini
untuk bisa melakukan itu? Begitu banyak lizardmen yang telah mengorbankan
nyawa mereka untuk tujuan ini.

Kalau begitu dia harus mengorbankan keduanya. Mereka pasti akan


memaafkannya dengan sebuah senyuman. Jika dia berada pada kondisi mereka,
Zaryusu pasti juga akan menginginkan pihak lain untuk melakukannya juga.

Namun begitu.

Zaryusu bukanlah seseorang yang akan mengabaikan teman seperjuannya.

Hanya satu cara terisa- Selamatkan mereka berdua dan hancurkan Iguvua.

Keadaannya cukup sederhana ketika dia sudah membulatkan tekad.

"—「Icy Burst」!"

Zaryusu membuat penahan dari udara dingin di tanah dekat kakinya.

"Gaarrgghh!"

Tubuh Zaryusu terasa dingin oleh udara dingin yang meledak keluar, luka
yang hanya bisa disebut sangat kuat mengalir melalui seluruh tubuhnya.

Dia menatap Iguvua dengan mata yang tajam meskipun dia sudah akan
kehilangan kesadaran. Zaryusu menahan luka yang mati rasa ini.

Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak meskipun sudah berusaha
keras saat kabut dingin menyeruak ke sekeliling.

Udara putih yang dingin menyelimuti semuanya dan Iguvua tertawa sinis
ketika rencananya sukses.

Ku ku, kamu bisa menang jika kamu mengabaikan teman-temanmu.

Page | 219
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Iguvua sangat kebat terhadap dingin dan listrik. Dia yang baik-baik saja di
dalam udara yang dingin menghancurkan mantra 'fireball' di tangannya. Jika dia
meluncurkannya, akan bertabrakan dengan kabut putih yang disekeliling Iguvua
dan menyebabkan ledakan.

Dia bisa memberikan pukulan terakhir kepada dua orang lain setelah kabut ini
hilang. Yang lebih penting lagi, dia harus merobohkan lizardmen yang masih
berdiri. Saat dia melihat sekeliling, wajah Iguvua tidak senang. Dia salah
memperhitungkan sesuatu.

"Kalau begitu, dimana dia?"

Kabut ini telah menyembunyikan semuanya dari pandangan.

Iguvua memiliki kemampuan untuk melihat tembus kegelapan dengan


matanya, tapi tidak bisa menembus obyek yang menghalangi pandangannya
seperti ini. Dia tidak tahu dimana musuhnya berada.

Tapi itu bukan masalah besar. Dengan bagaimana lizardmen itu tadi berteriak,
dia terlihat mengalami luka yang hebat. Dia mengeluarkan udara dingin untuk
melawan fireball, jadi dia pasti menderita damage dengan level yang sama
seperti menerima pukulan 'fireball'.

Ditambah luka ini di atas luka berat yang sudah ada, mungkin akan menjadi
fatal. Apa yang tersisa adalah untuk menghancurkannya perlahan-lahan.

Tinggalkan tempat yang berkabut ini dahulu?

Setelah mempertimbangkannya, Iguvua memutuskan untuk tidak


melakukannya.

Jika dia bergerak sekarang, dia akan memberitahukan posisinya.

Hal terpenting adalah untuk memanggil undead untuk berjaga. Dengan


perisai daging, kemenangan akan menjadi miliknya meskipun lizardmen itu masih
hidup.

Iguvua yang akan merapal mantra mendengar suara air yang beriak.

Page | 220
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Salah satu dari empat harta lizardmen, Frost Pain.

Sebuah senjata yang dibuat dari es yang diekstrak dari danau ketika beku saat
itu dan hanya di waktu itu. Senjata tersebut memiliki tiga kekuatan magic.

Pertama, pedang yang ditambahkan dengan energi dingin, memberikan


damaga ice tambahan kepada musuh ketika menyerang.

Kedua, skill yang kuat yang habis bisa digunakan tiga kali, Icy Burst.

Tiga.

Suara udara yang ditebas terdengar.

Sebelum bisa memahami apa yang telah terjadi, Iguvua melihat ujung dari
obyek yang tajam.

Kepala Iguvua telah terkena serangan yang kuat.

Pedang yang masuk ke dalam mata kanan Iguvua bergerak liar. Iguvua yang
akhirya mengerti apa yang terjadi berteriak.

"Hyaaa! Mengapa! Mengapa kamu tidak mati!"

Frost Pain menusuk dalam ke lubang mata kanan Iguvua, dia bisa merasakan
HP nya yang turun drastis.

Di depan Iguvua yang berdiri sempoyongan dengan pedang menancap pada


kepalanya adalah Zaryusu yang diselimuti dengan es beku.

Iguvua tidak mengerti mengapa Zaryusu masih bisa berdiri setelah menerima
serangan es yang kuat seperti itu.

Kemampuan ketiga dari Frost Pain.

Memberikan penggunanya daya tahan terhadap damage dari elemen es.

Meskipun Frost Pain menawarkan pertahanan terhadap dingin, dia tidak bisa
menetralkan skill yang kuat seperti Icy Burst dengan sempurna. Damage dari
dingin itu membuat Zaryusu merinding hingga ke tulang-tulangnya. Dia hampir

Page | 221
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

roboh, nafasnya tidak beraturan dan gerakannya semakin tumpul. Ekornya


terjatuh lemas ke air. Hampir tidak mungkin untuk bertarung ketika kamu sudah
kesulitan bernafas. Serangan itu tidak diarahkan dengan hati-hati, tapi sebuah
pukulan yang keluar dari sebuah insting menggunakan seluruh kekuatannya.

Itu adalah serangan keberuntungan.

Zaryusu berusah untuk tetap membuka matanya.

Dia telah melakukan segalanya untuk bisa memberikan pukulan terakhir ini
kepada Iguvua, dan dia bisa merasakan bahwa itu adalah serangan fatal.

Zaryusu yang tidak memiliki energi lagi untuk bertarung melihat ke arah
Iguvua dengan harapan yang samar-samar.

Iguvua sempoyongan. Dia tidak bisa membuat tubuhnya tetap utuh saat
kulitnya berjatuhan dari wajah dan retak muncul di tulangnya. Bahkan bajunya
juga membusuk. Hanya masalah waktu saja sebelum dia menghilang. Saat
Zaryusu yakin dengan kemenangannya-

Sebuah tangan yang hanya tulang tertutup kulit mencengkeram tenggorokan


Zaryusu.

"Aku..Aku diciptakan oleh Supreme Being... Bagaimana mungkin aku bisa ....
kalah seperti ini!"

Iguvua bahkan tidak memegangnya dengan banyak tenaga dan Zaryusu bisa
bebas dengan mudah, tapi-

"Ahhhh!"

- Zaryusu mengerang saat rasa perih yang kuat merasuk ke tubuhnya.

Energi negatif mengalir ke dalam tubuh Zaryusu, merampas vitalitasnya.


Bahkan Zaryusu yang terlatih untuk menahan luka tidak bisa menahan perasaan
perih yang disebabkan oleh hawa dingin yang kelihatannya disuntikkan ke dalam
pembuluh darahnya.

Page | 222
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Matilah! Lizardmen!"

Bagian dari wajah Iguvua telah rontok, hancur di udara.

Nyawa Iguvua juga memburuk, tapi loyalitasnya yang kuat kepada tuan yang
telah menciptakannya membuat dia mempertahankan hidup mati-matian.

Zaryusu berusah dengan segala yang dia miliki, tapi dia sudah takluk dengan
ketakutan saat tubuhnya menolak untuk bergerak seperti yang dia inginkan.

Zaryusu hanya memiliki sedikit HP yang tersisa. Energi negatif Iguvua


disuntikkan ke dalam tubuhnya membuat nyawanya semakin terkuras.

Tatapan Zaryusu bergoyang dan pandangannya kabur.

Dunia seakan diselimuti oleh kabut.

Iguvua yang mempertahankan kesadarannya dengan kuat tersenyum menang


saat dia melihat Zaryusu yang pelan-pelan kehilangan kekuatan untuk berusaha.

Bunuh lizardmen ini, begitu juga dengan dua orang lainnya di belakang.
Mereka seharusnya adalah para elit lizardmen.

Membunuh lizardmen ini akan menjadi hadiah terbaik yang bisa aku
persembahkan kepada Supreme Being - Penciptanya.

Ekspresi Iguvua yang melukiskan emosi ini dengan kuat tanpa kata-kata,
membuat Zaryusu menduga pemikiran Iguvua.

"Pergilah ke neraka!"

Tubuhnya sudah tidak bereaksi saat dia bisa merasakan suhu tubuhnya turun
drastis seakan sebuah racun menyebar ke seluruh tubuh. Dia hampir tidak bisa
bernafas. Dan pikirannya hanyalah satu-satunya yang masih jelas.

Dia masih belum boleh mati.

Rororo yang berlari dengan sekuat tenaga.

Zenberu yang melindunginya.

Page | 223
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Crusch yang telah kehabisan mana miliknya.

Bukan hanya mereka, dia juga memikul beban dari seluruh lizardmen yang
telah mengorbankan dirinya di dalam perang ini.

Zaryusu yang sedang berpikir keras mencari jalan keluar mendengar sebuah
bisikan.

Suara lembut dari Crusch

Suara yang besar dari Zenberu.

Rengekan main-main dari Rororo

Suara yang seharusnya tidak mungkin terdengar baginya.

Crusch telah pingsan dan Zenberu juga.

Rororo juga seharusnya sudah dibawa dari sini.

Apakah Zaryusu mendengarkan sesuatu saat dia semakin hilang


kesadarannya? Membayangkan suara dari teman-teman yang dia kenal kurang
dari seminggu? Panggilan keluarganya?

Tidak.

Benar sekali, cara berpikir seperti ini adalah salah.

Semuanya ada disini bersamanya-

"Ahhhh...Ahhhhhhhhhh!"

"? Kamu masih punya tenaga yang tersisa sebanyak ini?"

Zaryusu yang sedang berada di tepian kesadarannya berteriak dan suara


Iguvua yang terkejut bisa terdengar.

Zaryusu menggerakkan bola matanya dan menatap Iguvua. Matanya penuh


dengan semangat yang gigih, membuatnya sulit dipercaya bahwa mata itu tidak
fokus baru saja, membuat ekspresi Iguvua yang semakin kaku.

Page | 224
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Crusch! Zenberu! Rororo!"

"Apa yang kamu lakukan! Mati saja!"

Darimana dia mendapatkan sumber tenaga? Energi negatif dalam jumlah


besar telah disuntikkan ke dalam tubuh Zaryusu dan mengikis habis daya
hidupnya terus-terusan. Zaryusu juga merasa bahwa anggota badannya sangat
berat dan tubuhnya sedingin es.

Namun begitu, Zaryusu merasa hangat dengan setiap nama yang dia
teriakkan. Kehangatan ini tidak berasal dari daya hidupnya.

Datangnya dari dalam dada- dari jantungnya.

Suara otot yang menegang meledak. Datangnya dari lengan kanan Zaryusu,
tinjunya dikepalkan. Dia mengumpulkan seluruh kekuatan yang tersisa pada
tinjunya sekarang.

"Tidak mungkin! Bagaimana mungkin kamu masih bisa bergerak! Dasar


monster!"

Pemandangan Zaryusu yang masih bisa bergerak meskipun telah menerima


semua itu memang tidak masuk akal.

Emosi yang memanas muncul di pikiran Iguvua, tapi dia menekannya.

Dia adalah Iguvua, komandan lapangan dari pasukan Great Tomb of Nazarick.
Dan yang lebih penting, dia adalah seorang undead yang diciptakan oleh Raja
Agung Kematian - Ainz Ooal Gown.

Dia tidak boleh dirinya yang hebat kalah dalam pertarungan ini-

"matilah-!"

"Sudah selesai monster."

Zaryusu melangkah lebih cepat.

Page | 225
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Benar sekali, serangannya dengan seluruh kekuatan sedikit lebih cepat


daripada suntikan energi negatif Iguvua.

Tinju yang dikepalkan mengenai gagang Frost Pain--

Tinju Zaryusu berdarah, Setelah menerima pukulan seberat itu, Frost Pain yang
masih menancap di mata kirinya menusuk semakin dalam menembus otak
Iguvua.

"Ooooowwwwww!!"

Iguvua adalah undead yang tidak bisa merasakan luka - dia masih bisa
merasakan energi negatifnya semakin hilang.

"Ini... Ini... Tidak mungkin... Ainz... sama...."

Mata Iguvua merefleksikan kegagalannya. Ketika tubuh Zaryusu roboh seperti


boneka yang putus benangnya, percikan air yang besar bisa terdengar--

"...Aku mohon... maafkan aku..."

Ruangan itu menjadi hening. Pemandangan yang terpantul di cermin luar


biasa dan tak ada yang berkata apapun. Kecuali sang maid - Entoma.

"Cocytus-sama, Ainz-sama memanggil anda."

"Aku mengerti."

Cocytus yang menundukkan kepalanya perlahan menoleh menghadap


Entoma.

Diguyur dengan tatapan khawatir dari bawahannya, dia menggeretakkan gigi-


giginya karena malu.

Di waktu yang sama, dia ingin memuji lizardmen.

Pertarungan yang bagus sekali.

Page | 226
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Mereka merubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin dan meraih
kemenangan yang berbalik. Lich memang memiliki peluang, tapi dia lebih dari
mampu untuk memenangkan pertarungan meskipun begitu.

"...Spektakuler. Benar-benar spektakuler."

Cocytus terus mengulang kalimat ini yang mana merefleksikan perasaannya


yang sebenarnya.

Lizardmen melewati rintangan yang besar ini.

"...Sayang sekali."

Cocytus menghela nafas saat dia menyaksikan lizardmen yang bersorak dan
menarik dalam perayaan.

Warrior yang terpantul di cermin mungkin memang lemah, namun


menstimulai semangat bertarung Cocytus.

"Ah... Sayang sekali..."

Cocytus ragu-ragu. Dia mengambil skenario terburuk yang bisa terpikirkan,


memikirkannya dan membuat keputusan.

"Ayo kita pergi......."

Part 6

Zaryusu merasa tubuhnya diangkat keluar dari kegelapan, sangat nyaman.

Membuka matanya, sebuah dunia yang kabur menyambutnya, mirip dengan


yang dia lihat ketika setiap kali dia bangun tidur.

Dimana aku? Mengapa aku tidur disini?

Dia memiliki banyak pertanyaan, dan di waktu yang sama menyadari beban
seseorang yang menekan tubuhnya.

Page | 227
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

-Putih.

Zaryusu memandang warna putih itu, itu adalah yang pertama datang di
kepalanya yang masih separuh tidur. Saat dia menjadi semakin bangun, dia
mengerti apa itu.

Itu adalah Crusch, dia sedang tidur di atas tubuhnya.

"Ah..."

Aku selamat.

Zaryusu merasa lega dan hampir mengatakan itu dengan keras, tapi
menahannya. Dia tidak ingin membangunkan Crusch yang masih tertidur,
menekan hasratnya untuk menyentuh Crusch. Meskipun sisiknya sangat indah,
dia tidak bisa menyentuh begitu saja lizardmen wanita tanpa pikir panjang.

Zaryusu menekan pemikiran tentang Crusch keluar dari otaknya dan


memikirkan tentang hal lain.

Ada banyak hal yang harus dia pertimbangkan.

Pertama, mengapa dia ada disini.

Mencari-cari dalam ingatannya, dia mencoba untuk mengingat apa yang


terjadi. Setelah melihat kehancuran Iguvua, kesadarannya terputus. Dia tidak
tertangkap dan masih berbaring disini, itu artinya mungkin suku mereka telah
memenangkan perang.

Untuk menghindari membangunkan Crusch, Zaryusu menghela nafas lirih. Dia


merasa beban yang dia pikul baru-baru saja diangkat. Tapi setelah
memikirkannya dengan tenang, masih ada beberapa kekhawatiran. Mereka masih
tidak tahu tentang musuh ataupun tujuan mereka, ada kemungkinan besar
musuh mereka akan menyerang lagi...Tidak, mereka pasti akan melakukannya.

Dia membiarkan otaknya beristirahat. Zaryusu merasakan kehangatan dari


badan Crusch dan menghela nafas lagi.

Page | 228
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Setelah ini, Zaryusu perlahan-lahan menggerakkan tubuhnya. Seluruh


tubuhnya bisa bergerak tanpa masalah. Dia kira tubuhnya sudah cacat, tapi
untungnya tidak apa-apa.

Zaryusu teringat saudara seperjuangannya. Selain dari Crusch, tak ada orang
lain disini. Apa yang terjadi dengan Zenberu? Dia tidak tenang, tapi sangat yakin
lizardmen yang kuat seperti Zenberu pasti tidak apa-apa.

Crusch kelihatannya terbangun oleh gerakan Zaryusu dan bergerak, seakan


sebuah jiwa telah disuntikkan ke dalam tubuhnya yang lemas. Dia seharusnya
akan segera bangun.

"Hmm..."

Crusch membuat suara yang manis dan menggerakkan matanya yang


bingung untuk melihat sekitarnya. Segera setelah itu, dia menyadari Zaryusu
yang ada di bawahnya dan tersenyum gembira.

"Muu--"

Crusch yang masih setengah tidur memeluk Zaryusu dan mengusap-


ngusapkan badannya. Sama seperti seekor binatang yang ingin meninggalkan
baunya ke sesuatu.

Zaryusu menjadi kaku, memperbolehkan Crusch mengusapkan badannya


sesuka hatinya. Sebuah pemikiran jahat 'Aku tidak melakukan apapun' muncul di
sudut otaknya.

Sisik yang putih dan lembut memang halus dan nyaman, mengeluarkan aroma
tanaman obat yang memikat.

Seharusnya tidak apa memeluknya ya kan?

Ketika dia tidak bisa menahannya lagi, mata Crusch terfokus dan melihat tepat
ke arah mata Zaryusu.

- Dan langsung menjadi kaku.

Page | 229
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Menghadap Crusch yang tidak bergerak sambil memeluknya, Zaryusu


penasaran apa yang harus dia katakan. Pada akhirnya, dia memilih sesuatu yang
dia pikir tidak akan menjadi masalah.

"Bolehkah aku memelukmu juga?"

Kelihatannya tidak apa karena kehangatannya sudah masuk ke kepala.

Crusch membuat teriakan yang mengintimidasi dan ekornya bergoyang tidak


karuan. Crusch lalu berputar-putar menjauh dari Zaryusu sampai dia menabrak
dinding.

Dia bisa mendengar Crusch yang tergeletak sambil berkata 'Bodoh, bodoh,
aku memang bodoh'.

"...Aku lega kamu selamat, Crusch."

Kalimat ini membuat Crusch mendapat ketenangannya kembali - tapi ekornya


masih terus bergerak kesana kemari - ketika mengangkat kepala, dia tersenyum
kepada Zaryusu.

"Kamu juga, senang sekali kamu juga tidak apa-apa."

Melihat wajah lembut Crusch, Zaryusu memiliki pikiran yang mesum, namun
menekannya dan menanyakan pertanyaan yang baik.

"Apakah yang terjadi setelah aku pingsan?"

"Yeah, kurang lebihnya. Setelah kamu mengalahkan Iguvua, musuh mundur.


Kakakmu juga telah mengalahkan monster-monster itu dan menyelamatkan kita
bertiga... itu adalah kemarin."

"Zenberu tidak ada disini..."

"Dia baik-baik saja. Dia memiliki kecepatan penyembuhan yang lebih cepat
dan sadar setelah menerima mantra healing. Dia seharusnya sedang
menyelesaikan akibat dari pertempuran. Aku kelihatannya juga pingsan karena
kelelahan setelah mendengar semua itu..."

Page | 230
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Crusch bangun dan duduk di samping Zaryusu. Zaryusu juga ingin bangun,
tapi Crusch menghentikannya.

"Jangan memaksa diri, kamu memiliki luka yang paling serius dari kita semua."

Crusch mungkin sedang mengingat pemandangan waktu itu ketika suara


menjadi semakin lembut.

"Senang sekali rasanya kamu tidak apa-apa..."

Zaryusu mengusap Crusch yang sedang melihat dan menenangkannya.

"Aku takkan mati sebelum mendengar jawabanmu. Aku juga sangat


mengkhawatirkanmu."

Jawaban. Istilah ini membuat gerakannya terhenti.

Mereka tidak berkata apa-apa saat kamar itu menjadi gelap, dan detak
jantung mereka hampir terdengar.

Crusch menggerakkan ekornya pelan-pelan, mengikat ekor Zaryusu. Ekor yang


hitam dan putih saling terikat dan terlihat seperti dua ekor ular yang sedang
kawin.

Zaryusu melihat ke arah Crusch tanpa suara, dan Crusch juga melihatnya,
pantulan mereka bisa terlihat pada masing-masing mata.

Zaryusu menggumankan sesuatu dengan lirih. Tidak, itu bukan sebuah


ucapan, tapi sebuah raungan. Itu adalah raungan yang dia ucapkan ketika
pertama kali bertemu Crusch.

- Panggilan kawin.

Zaryusu tidak melakukan apapun setelah meraung-raung. Tidak, dia tidak bisa
melakukan apapun kecuali membiarkan jantungnya berdetak sangat kencang.

Beberapa saat kemudian, Crusch membuat suara yang sama - sebuah


raungan. Raungan emosional yang sama sambil mengoyang-goyangkan ekornya,
itu adalah - raungan untuk menerima panggilan kawin.

Page | 231
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Ekspresi menggairahkan yang tidak bisa dijelaskan muncul di wajah Crusch,


Zaryusu tidak bisa lagi melepaskan matanya dari Crusch. Crusch mendorong
dirinya ke arah Zaryusu, posisinya mirip dengan saat mereka tertidur.

Hampir tak ada jarak diantara wajah mereka, kehangatan nafas yang
tercampur, detak jantung mereka menjadi sama melalui data mereka yang saling
bersentuhan, dan keduanya menjadi satu-

"Oh! Sedang sibuk!?"

Pintu terbuka dengan kuat dan Zenberu merangsek masuk.

Crusch dan Zaryusu menjadi kaku seperti patung es.

Zenberu melihat mereka berdua menjadi bingung - kepada Crusch yang


sedang berada di atas Zaryusu, mendekati Zenberu tanpa berkata apapun.

Zenberu melihat ke arah mereka berdua bingung lalu condong ke depan.

"Gahhhh!"

Dia menerima dua pukulan di perut. Setelah menghembuskan nafas, tubuh


raksasa Zenberu tersungkur di lantai.

"Woooo... pukulan yang sangat kuat... terutama Crusch... Gahh... benar-benar


sakit..."

Tanpa menghiraukan Zaryusu. pukulan amarah dari lizardmen wanita bahkan


bisa menang dari Zenberu. Itu tidak cukup untuk melampiaskan amarah mereka,
tapi tak perduli seberapa banyak mereka memukuli Zenberu, suasana yang tadi
takkan pernah kembali.

Mereka saling bergandengan tangan - itu adalah imbalan yang aneh setelah
menghajar Zenberu. Zaryusu bertanya kepada Zenberu satu hal untuk
menenangkan kekhawatirannya.

Page | 232
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Lupakan itu sekarang, aku punya pertanyaan untukmu. Aku dengar beberapa
hal dari Crusch, tapi bisakah kamu katakan padaku bagaimana situasinya
sekarang?"

Zenberu tidak perduli dengan dua orang yang bergandengan tangan itu dan
menjawab:

"Apa kamu tidak tahu? Seluruh suku sedang mengadakan pesta


kemenangan."

"Kakakku mengadakan pesta?"

"Benar sekali. Lagipula, hunter-hunter yang sedang berjaga mengawasi area


dan tidak menemukan tanda apapun dari musuh, dan tak ada jejak pasukan
bantuan atau kepungan. Akan sangat sulit untuk menyembunyikan pasukan yang
besar seperti itu. Kita masih waspada, tapi kakakmu sudah memutuskan
kemenangan. Aku kemari atas perintah kakakmu."

"Perintah kakakku?"

"Ya, kakakmu bilang - 'Shahaha, biarkan saja mereka berdua tidur bersama.
Mereka mungkin sedang melakukannya, shahaha. Agak memalukan untuk
menyela, tapi aku penasaran, shahaha."

"Jangan mengatakan omong kosong! Apanya yang shahaha?"

"Oh... tidak ada shahaha ..."

"Tidak mungkin kakakku tertawa seperti itu, yang benar saja.."

"Aku hanya mengekspresikan agar lebih jelas..."

"Kamu memang parah."

Sebuah rasa dingin yang setara dengan Icy Burst keluar dari mulut Crusch
bersama dengan kalimat ini. Suara yang menakutkan itu bahkan membuat
Zaryusu merinding. Zenberu yang sedang diceramahi gemetar dan menjadi kaku.

"Lalu, mengapa kamu kemari?"

Page | 233
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Ermmm, aku kemari untuk mengganggu...."

"Jika kamu berani mengatakan kamu kemari sebagai pihak ketiga, aku akan
membuatmu merasakan semua magic yang bisa kupikirkan."

Zaryusu dan Zenberu sangat yakin Crusch tidak bercanda.

"Eh...Aku kemari untuk mengundang kalian ke pesta. Kita adalah kunci dari
kemenangan ini, ya kan? Kita tidak boleh melewatkan pesta. Dan kita harus
mendiskusikan masa depan lizardmen pula..."

"Oh begitu..."

Setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari Zenberu, Zaryusu


tersenyum kecut setelah menangkap maksud dari apa yang ingin dia katakan.
Zenberu mungkin bermaksud : Mungkin saja akan ada pertempuran lain,
sekarang adalah waktunya kita menunjukkan kekuatan mereka.

"Aku mengerti, apakah kamu akan pergi juga, Crusch?"

Crusch yang tidak senang menggelembungkan pipinya, terlihat seperti katak


Delmas yang tinggal di wetland. Tapi Zaryusu berpikir dia tampak lebih manis.

"Jadi, apakah kita akan pergi?"

Zenberu dengan santai bertanya kepada Zaryusu dan Crusch yang sedang
saling memandang mata satu sama lain.

"Ah...Yeah, kamu benar, ayo pergi."

Setelah mereka berdua mengangguk setuju, trio itu berjalan keluar bersama-
sama. Ketika mereka berjalan menuruni tangga dan menginjak wetland, Zaryusu
tiba-tiba menghilang dari pandangan Crusch dan Zenberu. Sesuatu yang besar
tiba-tiba membuat pingsan Zaryusu.

- Bang voom voom splash.

Begitulah kira-kira yang terdengar.

Page | 234
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Zaryusu menghilang dari pandangan mereka, dan digantikan oleh figur


Rororo. Empat kepalanya berputar-putar penuh semangat, menekan hidung
mereka kepada Zaryusu yang jatuh ke wetland.

"Rororo! Kamu baik-baik saja!

Zaryusu yang ditutupi oleh lumpur berdiri dan berjalan ke arah Rororo,
dengan lembut dia mengusap badannya dan mengamati. Kelihatannya dia telah
menerima perawatan magic, seluruh luka bakarnya telah sembuh, seakan dia tak
pernah terkena luka sama sekali.

Rororo merengek saat dia melilit Zaryusu dengan semua kepalanya, hampir
menutupi Zaryusu dengan pelukannya yang erat.

"hey hey hey, hentikan itu, Rororo."

Zaryusu tertawa saat dia Rororo dengan suaranya. Rororo hanya menangis
bahagia, tapi dia melepaskannya.

Splash splash splash.

Zaryusu tiba-tiba mendengar suara berirama dari air yang terpercik, dan
bingung ketika menemukan sumber suaranya.

Itu adalah Crusch. Dia sedang melihat Zaryusu dan Rororo dengan senyum
yang lembut, tapi ekornya mengenai wetland dengan irama yang tetap.

Zenberu yang sedang berdiri di samping Crusch menyeret kakinya pergi


dengan ekspresi kaku.

Rororo juga berhenti bergerak. Mungkin dia merasakan sesuatu yang salah.

"Ada apa?"

"Tidak, bukan apa-apa..."

Zaryusu melihat Crusch yang bertanya kepadanya pertanyaan yang


membingungkan. Tak perduli bagaimanapun kamu melihatnya, Crusch tersenyum

Page | 235
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

dan gembira bahwa Zaryusu dan Rororo kembali bersatu. Tapi entah kenapa,
memberikan perasaan yang dingin.

"Aneh sekali..."

Crusch tersenyum lagi.

Rororo melepaskan Zaryusu dan akhirnya dia terbebas. Zenberu yang terlihat
ketakutan akan sesuatu. Zenberu mungkin tidak tahan dengan suasana aneh ini
lagi dan merubah topik segera.

"Baiklah Rororo kamu dan aku akan kesana."

Tentu saja, Rororo tidak mengerti bahasa lizardmen, tapi dia dengan patuh
membiarkan Zenberu menaikinya dan berlari dengan kecepatan yang
mengagumkan.

Setelah mereka berdua pergi, suasana aneh terasa antara Zaryusu dan Crusch.

Crusch memegang kepalanya lalu mengguncangkannya.

"Ah-- yang benar saja, apa yang kulakukan. Rasanya hatiku seperti bukan
milikku saja. Meskipun ini tidak rasional, aku tidak tahan lagi. Ini seperti kutukan."

Zaryusu mengerti apa yang dia rasakan. Karena dia merasakan hal yang sama
ketika dia betemu dengan Crusch saat pertama kali.

"Sejujurnya, Crusch - aku sangat senang sekali."

"Apa?!"

Splash, suara yang keras dari air meledak. Zaryusu lalu bergerak ke samping
Crusch.

"Dengar, bisakah kamu mendengarnya?"

"Hmmm?"

"Yang berhasil kita pertahankan juga adalah yang akan kita lindungi mulai
sekarang."

Page | 236
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Suara tawa yang riuh terbawa angin, mereka seharusnya sedang berpesta
sekarang ini. Pesta untuk mengucapkan selamat tinggal kepada leluhur,
merayakan kemenangan mereka dan bersedih terhadap yang telah tiada.

Wine pada dasarnya adalah benda yang mahal dan mewah. Tapi mereka
berhasil memiliki beberapa diantaranya untuk pesta berkat suku Zenberu yang
membawa salah satu dari empat harta yang menyediakan wine yang tidak akan
habis. Dan karena semua suku sedang berkumpul disini, mereka bisa menikmati
suasana gembira yang luar biasa ini.

Zaryusu mendnegar sorakan gembira itu dan berkata kepada Crusch dengan
tersenyum:

"Ini mungkin belum berakhir, Supreme One itu mungkin akan menyerang, tapi
meskipun begitu.. kita seharusnya bisa bersantai hari ini."

Zaryusu lalu meletakkan tangannya ke pinggang Crusch.

Crusch mengikuti arus dan menempel kepada Zaryusu, meletakkan kepalanya


ke bahu Zaryusu.

"Mari kita pergi?"

"Yeah..." Crusch menjawab dan setelah ragu sejenak, dia berkata:


"....Sayangku."

Dua lizardmen itu berjalan sama-sama, menghilang ke dalam gerombolan


yang berisik tersebut.

Page | 237
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Page | 238
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Chapter 4
Fajar Penuh Keputusasaan

Part 1

Cocytus menapaki jalan dengan langkah kaki yang sangat berat menuju aula
Takhta. Seakan mereka dipengaruhi oleh penyakit menular, bawahan yang
mengikutinya di belakang sama halnya langkah kaki mereka juga pelan dan
berat.

Alasan dari langkah kaki yang berat ini adalah karena kekalahan yang mereka
telan sebagai hasil dari perang melawan lizardmen. Sebagai komandan dari
pasukan Nazarick yang agung, dia telah membiarkan kegagalan menodai
reputasinya.

Tentu, diciptakan sebagai warrior, Cocytus sendiri menghormati warrior yang


menonjol seperti lizardmen.

Namun, ini adalah masalah yang berbeda sama sekali.

Nazarick tidak mentolerir kegagalan. Terlebih lagi, kali ini bukanlah


pertempuran bertahan seperti di masa lalu, tapi ekspedisi pertama. Siapapun
yang mengalami kekalahan dalam pertempuran pertama mereka tidak mungkin
bisa berada dalam suasana hati yang positif.

Teringat ucapan Demiurge, pasukan yang diberikan untuk tugas ini memang
lemah, tapi itu hanya alasan. Meskipun ada kemungkinan tuannya merencanakan
ekspedisi ini untuk gagal dari awal.

Pada akhirnya, aula takhta berada di depan, dan ruangan sebelumnya, yang
bernama "Solomon's Gate" (Gerbang Solomon), sudah terlihat. Dengan demikian,
semakin dekat mereka, semakin berat pula langkah kaki ini jadinya, seakan
mereka berada dalam pengaruh semacam efek magic.

Page | 239
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Meskipun jika dia disalahkan oleh tuannya, bukan masalah. Meskipun jika dia
terbunuh, atau memerintahkan bunuh diri, dia sudah sangat siap secara mental
untuk tindakan yang diperlukan agar bisa bersih dari rasa malu ini.

Apa yang sangat dikhawatirkan olehnya, adalah mengecewakan tuannya.

Jika Supreme Being yang terakhir membuangnya, apa yang akan dia lakukan?

Cocytus menganggap dirinya seperti pedang, yang mana berada dalam


genggaman tuannya dan akan patuh menebas apapun ketika diperintahkan.
Itulah kenapa, dianggap tidak berguna atau tidak efektif oleh tuannya adalah hal
yang paling menakutkan.

Tidak hanya itu, jika guardian lain harus menyerah demi tanggung jawab
bersama, Cocytus tidak tahu bagaimana harus menghadapi mereka.

Tidak mungkin ini akan dimaafkan, jika akhirnya ini adalah kegagalan yang
parah hingga tingkat itu. Meskipun dia harus menyerahkan nyawanya, masih
tidak cukup untuk bisa mendapatkan maaf.

Terlebih lagi...

Jika tuannya menjadi kecewa karena ini, dan meninggalkan tempat ini seperti
Supreme Being yang lain, lalu apa...?

Cocytus bergidik, Menjadi satu-satunya orang yang memiliki kekebalan


sempurna terhadap dingin, penyebab dia gemetar tentu saja bukan dari faktor
eksternal tapi dari dalam dirinya. Dia berada di bawah stres mental dan siksaan
yang seperti itu, jika dia adalah manusia, dia pasti mudah sekali berada pada
batas ingin muntah.

Tidak, itu tidak akan terjadi. Ainz-sama pastinya tidak bisa... menyerah pada
kami.

Supreme Being terakhir di dalam makan yang agung ini, dimana yang lainnya
telah pergi.

Page | 240
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Meskipun dia adalah individu dengan otoritas tertinggi, dia juga pilar yang
mendukung semuanya.

Oleh karena itu, bagaimana mungkin tuan yang sangat mengasihi itu akan
menyerah kepada kami - dia menenangkan diri dengan kalimat ini, tapi jauh di
lubuk hati yang dalam, dia masih tidak yakin dengan peristiwa yang mana tidak
mungkin akan terjadi.

Mereka tiba di Solomon's Gate.

Biasanya, selain golem-golem dan monster kristal yang menjaga sekeliling,


tidak ada satupun orang di ruangan ini. Namun sekarang, ada banyak figur
disana. Terutama, empat Guardian Floor - Demiurge, Aura, Mare dan Shalltear.
Ditambah lagi, keempatnya memilih ditemani oleh pelayan mereka yang memiliki
peringkat tertinggi.

Para penonton semuanya melihat ke arah Cocytus. Rasa bersalah membuat


dia terlihat panik dalam sekejap di wajahnya.

karena dia merasa semua orang menunjukkan jari menyalahkan kegagalannya.


Tidak, Cocytus merasa mungkin setiap orang sedang menyalahkan dirinya.
Pemikiran yang sebelumnya sekali lagi berkelebat di otaknya. Akankah semuanya
memiliki pemikiran yang sama?

Dilihat semakin dekat, dia melihat sikap menyalahkan diri sendiri ada pada
masing-masing mata setiap orang.

"Maafkan aku, aku tiba terlambat. Bahkan Demiurge yang berada di luar tiba
lebih cepat dariku."

"Tidak sama sekali. Tidak perlu minta maaf untuk masalah kecil."

Demiurge membalas mewakili semuanya.

Suaranya tidak berbeda dari nada biasanya, tanpa emosi negatif yang tersirat
sedikitpun. Namun, Demiurge adalah guardian yang memiliki spesialisasi dalam
strategi, pengendalian emosi yang luas dan menyembunyikan pemikiran dalam

Page | 241
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

dirinya, oleh karena itu tidak mungkin tahu apakah dia merasakan rasa tidak
senang atau tidak.

"Guardian yang lain sudah diberitahu masalahnya. Kali ini biarkan aku
menggantikan Albedo sebagai wakil dari para Guardian, apakah ada hal lain yang
ingin didiskusikan mengenai ini?"

"Tidak, tidak ada masalah jika kamu mengambil tanggung jawab ini."

Albedo saat ini menggantikan peran Sebas melayani tuan, dan oleh sebab itu
tidak berada di tempat.

"Bagus sekali. Kalau begitu, setelah orang terakhir tiba, mari kita menuju aula
Takhta bersama-sama. Namun, karena Albedo tidak ada, aku ingin mendiskusikan
dahulu urutan kita memberi hormat. Biasanya kita akan mempraktekkan
sebelumnya, tapi kita tidak punya waktu untuk itu, oleh karena itu kita akan
mengabaikannya kali ini. Hanya ada instruksi verbal, maka dengar baik-baik
semuanya."

Setiap Guardian dan pelayan mengutarakan pemahaman mereka. Cocytus


yang merespon sama, mempunyai satu pertanyaan. Semua Guardian telah hadir,
oleh karena itu siapa lagi yang mereka tunggu?

Namun, kedatangan seseorang langsung menjawab pertanyaan ini.

Cocytus tiba-tiba mendeteksi ada makhluk hidup yang menuju tempat ini.

Melihat ke arah tersebut, dia menemukan makhluk yang berbentuk seperti


alien mengambang di udara menuju lurus ke arah Gerbang Solomon.

Penampilan luarnya seperti janin. Tidak, lebih baik lagi jika dideskripsikan
sebagai embrio. Memiliki ekor, dan tubuhnya berwarna pink sangat cerah. Di atas
kepalanya ada lingkaran seperti donat dan di punggungnya ada sepasang sayap
yang menempel tanpa ada bulunya. Alien ini kira-kira berukuran satu meter, dan
bergerak maju pelan-pelan.

"Itu adalah?"

Page | 242
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Demiurge membalas pertanyaan Aura.

"Ini adalah Victim, Guardian lantai delapan."

"Jadi itu adalah Victim..."

Victim berputar sekali setelah tiba di Solomon's Gate. Cocytus merasa bahwa
dia sedang mengamati sekeliling.

Victim tidak memiliki leher, oleh karena itu untuk mengamati sekeliling dia
harus memutar seluruh badannya.

"Uoy tresed dna dnuora nur annog reven, nwod uoy tel annog reven, pu uoy
evig annog reven" [Bagaimana keadaan kalian, aku adalah Victim.][TL Nite :
bahasa Victim terdengar seperti tidak memiliki arti bagi pembaca biasa]

Demiurge benar-benar tidak kaget dengan metode bicara Victim yang aneh,
dan merespon mewakil semuanya:

"Selamat datang, Victim. Aku adalah Demiurge, menggantikan Albedo untuk


pertama kalinya."

"ssa latem ynihs ym etiB" [Aku telah mendengar masalah ini dari Ainz-sama.]

Setelah berbicara, Victim memutar tubuhnya satu lingkaran penuh dan sekali
lagi mengamati semua orang.

"smaeb leets tlem t'nac leuf teJ" [Aku juga telah mendengar reputasi setiap
orang, oleh karena itu kita lewati saja perkenalannya.]

"Oh begitu, aku mengerti. Karena semuanya sudah tiba, mari kita klarifikasikan
apa yang tadi kita diskusikan."

Semuanya mendengar dengan penuh perhatian terhadap penjelasan


Demiurge, karena sebentar lagi mereka akan menghadap Ainz-sama, integrasi
dari seluruh Supreme Being, di jantung dari Great Tomb of Nazarick. Jika ada
kesalahan sedikitpun, pastinya permintaan maaf yang diterima adalah melalui
kematian.

Page | 243
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Setelah menjelaskan dan memberi waktu kepada setiap orang untuk


mencerna apa yang dikatakan, dengan dipimpin oleh Demiurge Guardian beserta
pelayan mereka memasuki aula takhta.

Saat mereka masuk, Cocytus, yang hanya beberapa kali di ruangan ini
sebelumnya, merasa gembira tak terkira.

Arsitektur yang sangat indah, bergitu juga dengan bendera-bendera yang


mewakili Supreme Being, dan juga item kelas dunia yang ditempatkan di bagian
terdalam dari ruangan ini. Ruangan ini benar-benar layak disebut sebagai jantung
dari Nazarick. Itu adalah pemandangan yang menarik mata, membuat setiap
orang sesaat melupakan galau dalam diri mereka.

Guardian meninggalkan pelayan mereka di belakang berkumpul salam satu


baris saat mereka tiba di depan singgasana. Setelah itu, mereka menghadap
simbol guild dari Ainz Ooal Gown yang menggantung di dinding dan memberi
sikap hormat, menyatakan hormat dan loyalitas mereka.

Setelah itu, mereka semua merunduk dan berlutut dalam dengan satu lutut,
dengan kepala mereka tertunduk ke bawah dan menunggu kedatangan tuan
mereka tanpa bicara.

Tidak lama, suara berat dari pintu yang terbuka terdengar dari belakang, dan
sepasang langkah kaki terdengar memasuki ruangan besar ini. Tanpa menoleh ke
belakang, mereka tahu langkah kaki itu bukanlah tuan mereka, karena master
dari Great Tomb of Nazarick tidak mungkin masuk sendirian.

"Semuanya, sambutlah yang paling mulia dari Great Tomb of Nazarick, Ainz
Ooal Gown-sama, dan juga pengawas guardian, Albedo-sama."

Itu adalah suara dari battlemaid Yuri Alpha.

Sekali lagi pintu tersebut mengeluarkan suara ketika terbuka, membawa suara
renyah dari langkah kaki yang diikuti suara tongkat yang memukul lantai
berulang-ulang. Dari belakang ada juga suara yang dibuat oleh seseorang
dengan sepatuh bertumit tinggi.

Page | 244
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Pada umumnya, ketika tuannya masuk ke dalam ruangan, mereka yang ada di
dalam akan membungkuk berurutan untuk menunjukkan rasa hormat mereka
yang tulus, tapi setiap orang yang ada disini tidak hormat sama sekali. Itu karena
mereka sudah menunjukkan sikap hormat mereka yang paling tulus.

Namun, hanya Cocytus yang berbeda.

Karena sibuk dengan rasa gugup dalam dirinya menyebabkan dia membuat
gerakan lain secara tidak sengaja. Gerakan itu sebenarnya sangat kecil, tapi dalam
situasi seperti ini memiliki pengaruh yang besar dengan atmosfir disini.

Meskipun melalui kemampuan spesial, Cocytus merasakan bahwa Guardian


yang lain telah mengarahkan perhatian mereka kepadanya. Meskipun sudah
berusah keras menekan amarahnya, Albedo yang berjalan di belakang tuannya,
gagal untuk menyembunyikannya. Namun dalam keadaan situasi seperti ini, tak
ada yang berani bicara.

Langkah kaki yang perlahan melewati barisan Guardian, dan suara tangga
yang dinaiki dan singgasana yang diduduki bisa terdengar. Setelah itu, suara
Albedo yang keras bisa terdengar di seluruh ruangan.

"Semuanya angkatlah kepala kalian untuk menyaksikan yang mulia Ainz Ooal
Gown-sama"

Seluruh yang hadir serentak mengangkat kepala mereka untuk melihat tuan
yang duduk di singgasana, gerakan mereka membuat suara gemeresak yang
dibuat oleh gesekan.

Cocytus juga langsung mengangkat kepalanya.

Dengan tongkat di tangan yang menandakan status penguasa, aura yang


menakutkan mengelilingi seluruh tubuhnya, dan mengeluarkan sinar gelap yang
misterius dari balik punggungnya, ini memang Supreme Being dari Great Tomb
of Nazarick - Ainz Ooal Gown.

Page | 245
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Setelah Albedo, yang berdiri di samping Ainz, mengamati seluruh guardian di


kaki tangga termasuk Cocytus, dia mengangguk puas lalu menolehkan wajahnya
ke Ainz.

"Ainz-sama, seluruh guardian telah hadir di depan anda. Silahkan beri perintah
anda."

Setelah Ainz memberikan suara "un" lirih menandakan persetujuan, dia


memukul lantai dengan berat menggunakan tongkat di tangannya. Ini menarik
perhatian semua orang, dan dia perlahan membuka mulut untuk bicara:

"Selamat datang, seluruh guardian di depanku. Pertama, biarkan aku


mengucapkan rasa terima kasihku. Demiurge!"

"Ya!"

"Setiap kali sebuah masalah muncul, kamu harus dipanggil. Kamu sudah
bekerja keras, terima kasih atas dedikasimu."

"Oh, oh, ucapan anda terlalu baik, Ainz-sama! Saya adalah pelayan anda, oleh
karena itu ketika dipanggil tentu saja saya akan langsung merespon sebagaimana
mestinya. Itu adalah hal yang diharapkan."

Demiurge sangat gembira hingga dia gemetar saat membungkuk.

"Benarkah. Baiklah, apakah ada individu yang mencurigakan yang muncul di


dekatmu?"

"Tidak ada. Saya telah mengambil perhatian yang khusus untuk


mempersiapkannya. Jika siapapun yang mendekat, pria atau wanita seharusnya
sangat mudah di deteksi..."

"...Bagus sekali. Namun, di atas segalanya kamu harus tidak boleh lengah
sekalipun ketika mempersiapkannya. Ini karena musuhmu mungkin memiliki
metode yang tidak bisa dibayangkan oleh kita. Selain itu, kulit yang telah kamu
berikan padaku... menurut kesimpulan dari kepala perpustakaan, ini bisa

Page | 246
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

digunakan untuk membuat gulungan tingkat rendah. Apakah ada metode yang
bisa digunakan seterusnya untuk memberikan suplai seterusnya?"

"Ya! tidak ada masalah sama sekali. Kami sudah mengakumulasikan jumlah
yang relatif cukup."

"Ternyata begitu.. kalau begitu, apa nama dari binatang buasnya?"

"Binatang buas?..Ha! Tentang makhluk yang dimaksud oleh Ainz-sama..."

Demiurge berhenti sesaat, lalu melanjutkan ucapannya.

"Mereka adalah domba dua kaki dari Theocracy. Bagaimana kalau menamai
mereka dengan Bellion sheep?"

Nada gembira Demiurge menyebabkan kebingungan bagi Cocytus. Pada


dasarnya, Demiurge adalah orang yang tidak mudah marah dan lembut. Namun,
dia hanya seperti ini kepada teman-temannya yang memang diciptakan oleh
Supreme Being. Bagi yang lainnya, dia adalah orang yang sangat kejam.

Dibawah penampilan kecil dari suasana hatinya yang sedang bagus, sangat
mungkin terlihat sedikit kepribadiannya yang kejam. Meskipun kebencian yang
dalam dari Demiurge ditujukan kepada binatang buas yang menjadi topik diskusi
sebelumnya, apakah dia akan menggunakan sikap bicara yang seperti itu kepada
makhluk yang tidak berakal?

Menilai dari dasar kepribadian Demiurge, rasanya ada yang tidak pada
tempatnya. Namun, situasi sekarang ini membuatnya tidak sopan untuk
mengangkat masalah ini dengannya.

"Jadi begitu... domba."

Ucapan Ainz membawa sedikit intonasi senang, membuat Demiurge dan


Albedo tersenyum.

"Meskipun aku lebih memilih untuk memanggilnya kambing gunung... tapi


nama itu juga memuaskan. Kalau begitu, silahkan lanjutnya pekerjaanmu

Page | 247
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

menguliti kambing itu... apakah penangkapan berlebihan akan mempengaruhi


ekosistem?"

"Seharusnya tidak. Terlebih lagi, dengan hanya menggunakan magic healing,


kita bisa langsung mengulang proses pengulitan. Itulah kenapa selama suplai
yang dibutuhkan untuk produksi tidak besar, tidak perlu melakukan
penangkapan besar-besaran. Semua ini adalah hasil kerja keras dari penyiksa kita
yang luar biasa."

"Eh/ Jika magic healing digunakan, bukankah bagian yang dipotong akan
menghilang?"

"Tentang itu... ada satu hal yang sekarang kita pahami melalui percobaan
healing kita. Jika, sebelum kita memberikan magic healing, kita hanya perlu
membiarkan bagian itu untuk melalui perubahan bentuk yang signifikan --
sebagai contoh mengiris daging - maka daging tubuh tersebut efektif akan
dipertahankan. Itu artinya, jika magic healing diberikan setelah kulit diambil,
magic healing akan mengenalinya sebagai entitas asing, oleh karena itu dia tidak
akan hilang ketika magic healing diberikan. Ini juga alasan mengapa mereka tidak
mati kelaparan meskipun mereka memakan daing. Ditambah lagi, meskipun ini
termasuk di luar topik, jika sebuah aspek magic healing ditolak oleh aspek lain
dari magic healing, suatus ketika dia tidak akan bisa berjalan dengan lancar dan
menghasil bekas luka. Begitu juga, semakin rendah tingkatnya, semakin besar
kemungkinan bekas luka itu akan terbentuk karena selang waktu."

"Jadi begitu.. magic memang hebat... baiklah, lanjutkan pekerjaanmu."

"Sesuai perintah anda. Selanjutnya saya akan melanjutkan dengan melakukan


percobaan menurut usia dan jenis kelamin. Selama itu, saya merasa saya akan
tahu apakah kulit spesies tertentu dari usia tertentu paling cocok atau tidak."

"siht naht reggib semit eerht... tsael ta eb ot sah gnidiliub ehT? stna rof retnec
A ? siht si tahW [Demiurge sudah bilang pada saya, jangan khawatir, Ainz-sama.
Saya juga adalah pelayan dari Ainz-sama. Terlebih lagi, kematian saya adalah arti

Page | 248
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

dari saya. Jika kemampuan sederhana saya mampu membantu Supreme Being,
saya akan gembira sekali.]"

"Begitukah... maafkan aku."

Melihat Supreme Being merendahkan kepalanya, Victim berseru:

"sihT ekaT !enolA oG oT suoregnaD s'tl" [Hamba yang rendah ini tidak layak!]

"Ketika menemui situasi yang luar biasa, untuk mencegah musuh lepas maka
kita akan membunuhmu. Meskipun dirimu mau setelah menerima ini, kami ingin
kamu tahu bahwa kami tidak akan membunuhmu karena sesuatu yang pribadi.
Meskipun kamu adalah salah satu anakku yang berharga, dan aku berharap untuk
tidak menyebabkan bahaya apapun padamu, jika kita membiarkan musuh yang
tidak kita kenali dengan sepenuhnya kabur, kita akan mengalami malapetakan
pada akhirnya, itulah kenapa..."

"tish suioires emos ees annog er'uoy ...ruoh rep selim 88 stih ybab siht nehw,
tcerroc era snoitaluclac ym fi" [Tolong jangan diteruskan Ainz-sama. Hamba
benar-benar mengerti perasaan anda]

"Di Nazarick, beberapa mekanisme digunakan dengan mengucapkan sebuah


kalimat. Meskipun itu dipinjam dari Injil, kalimat [Serahkan nyawa untuk
temanmu adalah cinta yang terbesar dari semuanya]. Kalimat ini langsung
ditujukan kepadamu; terima kasih atas cintamu."

Tatapan Ainz berubah dari Guardian yang rela mati untuk loyalitasnya kepada
guardian lain.

"Selanjutnya Shalltear."

Tidak disangka akan dipanggil, bahu Shalltear agak melompat, dan responnya
bernada tinggi.

"Ya... ya!"

"..Kemarilah."

Page | 249
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Karena tidak seperti guardian lain, hanya dia yang dipanggil ke samping
tuannya, Shalltear yang terkejut dan berdiri dalam kebingungan dan panik. Dari
punggungnya, seseorang bisa melihat bahwa dia terbukti gelisah, mirip dengan
seseorang yang akan dikirimkan ke kotak untuk dipotong-potong. Namun, dia
masih berdiri dengan penuh perhatian, seakan kejayaan yang dia inginkan ada
disana.

Setelah Shalltear menaiki tangga, dia langsung berlutut di satu kaki pada jarak
yang dekat dengan singgasana.

"Shalltear, aku ingin bicara tentang masalah yang mengganggumu."

Hanya dengan mendengar kalimat ini, Shalltear langsung mengerti apa yang
tuannya maksud, dan wajahnya berubah menjadi malu.

"Ah! Ainz-sama! Tentang masalah itu, silahkan hukum hamba! Meskipun


hamba jelas-jelas adalah seorang Guardian, Hamba masih membawa dosa yang
besar itu dengan bodohnya, tolong beri hamba hukuman yang berat!"

Suara terluka dari Shalltear bergema ke seluruh aula takhta, dan Cocytus yang
tak terkecuali mampu untuk merasakan perasaan Shalltear. Tidak, setiap guardian
dan seluruh rekan ciptaan Supreme Being bisa merasakannya.

Meskipun mereka berada di bawah pengendalian pikiran, mereka tidak


mampu memaafkan diri sendiri, yang telah merubah Supreme Being menjadi
musuh.

"Begitukah.. kalau begitu, Shalltear, kemarilah."

Melihat tangan tuannya yang memanggilnya, Shalltear pelan-pelan


merangkak ke singgasana.

Bagi Shalltear yang tergantung kepalanya dari sejak tiba di depan singgasana,
Ainz mengulurkan tangannya yang tinggal tulang dan dengan hangat mengusap
kepalanya.

"Ai-Ainz-sama..."

Page | 250
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Hampir ketakutan setengah mati, Shalltear dengan hati-hati mengangkat


kepalanya dan mengeluarkan suara lirih.

"...Kegagalan waktu itu adalah kesalahan perhitunganku, terlebih lagi karena


pihak lawan memiliki World Class Item, oleh karena itu keadaan memang terlihat
kacau sejak awal. Shalltear... aku mencintai kalian semua yang setia kepada
Nazarick, kalian semua yang diciptakan dari awal. Tentu saja, ini juga termasuk
dirimu. Kamu yang berharap dirimu memberikan hukuman yang berat untuk hal
yang sebenarnya kamu tidak salah, bagaimana aku bisa melakukan hal seperti
itu?"

Seakan tuannya merubah pandangan menjadi kesedihan. Cocytus tidak tahu


ke arah mana pandangan tuannya tertuju, tapi kelihatannya memang tuannya
seperti membuka sedikit mulutnya. Wajah tuannya yang benar-benar seperti
tengkorak dan tidak memiliki bibir, oleh karena itu tidak mungkin bisa
mengetahui ini dari bentuk mulutnya, tapi sang tuan seharusnya telah
mengatakan sebuah nama.

"Oh, Ainz-sama! Anda benar-benar mengatakan bahwa anda mencintai


hamba!"

suara yang penuh emosi dari Shalltear bergema di seluruh ruang takhta.

karena dia berada di belakang Shalltear, Cocytus tidak bisa melihat wajahnya.
Namun, semua bukti dari reaksinya. Suaranya tersedak oleh air mata dan
bahunya gemetar.

Sangat mungkin bisa melihat tangan lain dari tuannya dengan hangat
mengusap wajah Shalltear, dan tangannya bahkan sedang memegang sapu
tangan.

"Baiklah, baiklah, Shalltear, berhentilah menangis. Ini akan merusak wajah


cantikmu."

Shalltear terdiam, hanya meletakkan wajahnya... mungkin hanya bibirnya...


menempel ke punggung tangan yang baru saja mengusap rambutnya.

Page | 251
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Baik Mare dan Aura sudah berlinang air mata.

Demiurge juga sedikit mengusap sudut matanya. Cocytus yang sedikit iri
kepada mereka yang bisa meneteskan air mata, dan sekali lagi menoleh untuk
melihat punggung temannya yang sedang bersumpah setia selamanya.

Hal yang paling ditakutkan oleh Shalltear adalah mungkin kasus dimana
Supreme Being yang baik dan terakhir menjadi menyerah karena dirinya yang
tidak berguna, menjengkelkan dan tidak setia.

Namun, tuannya telah memecahkan sumber kekhawatiran ini.

Memecahkannya dengan kata 'cinta'.

Seberapa besar kegembiraan dalam diri Shalltear? Dia, Cocytus, yang berdiri di
atas platform yang sama dengannya...tidak...Cocytus yang berdiri pada platform
yang sedikit lebih buruk darinya, hanya bisa memuncul iri hati yang tak setara
dengan apapun dalam tatapannya saat dia melihat figur Shalltear dari belakang
dengan diam.

"Kalau begitu, Shalltear, kamu bisa tu.."

"Ainz-sama."

Suara dingin menyela ucapan tuannya. Tindakan tidak sopan ini membuat
Cocytus marah dengan tatapan seperti pisau pada Albedo. Selanjutnya, dia
merasa pikirannya seperti meloncat ke dalam keributan, dan perasaan yang tidak
tenang muncul dari dalam dirinya.

"Hadiah dan hukuman adalah bagian alami dari hal-hal yang wajar. Saya
masih merasa bahwa perlu untuk memberikan sedikit bentuk hukuman."

"....Albedo, tentang keputusanku, apakah kamu tidak..."

Ucapan tuannya berhenti di tengah. Cocytus yang tidak tahu alasan apa yang
menyebabkan tuannya menghentikan ucapannya. Ucapan terakhir seharusnya
sudah bisa menyelesaikan masalah dengan Shalltear.

Page | 252
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Ainz-sama, saya juga mendukung pendapat Albedo. Tolong berikan


hukuman kepada saya. Ini juga akan membuat saya menerima kebahagiaan dari
kesetiaan saya."

"..Aku mengerti. Biarkan aku memutuskan hukuman untuk lain kali. Turunlah."

"Ya, Ainz-sama."

Mata merah Shalltear yang biasanya berubah menjadi lebih merah saat dia
turun dari tangga dan kembali ke tempatnya untuk melanjutkan sikap hormat.

Setelah itu-

"Cocytus, Ainz-sama ingin mengucapkan sesuatu padamu. Dengarkan baik-


baik."

Hawa dingin merambat di tulang belakangnya.

Akhirnya adalah gilirannya.

Cocytus menggantungkan kepalanya sangat rendah. Ketika menghadap


tuannya, sikap semacam ini yang mana hanya bisa membuat dia menatap lantai
saja memang menunjukkan sikap hormat yang sepenuhnya. Namun, Cocytus
yang seperti ini karena dia kurang keberanian untuk melihat lurus ke mata
tuannya "Aku sudah melihat pertempuranmu dengan lizardmen, Cocytus."

"Ya!"

"Hasilnya adalah kekalahan."

"Ya! Kali ini adalah kegagalan saya, untuk itulah saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Mohon hukum sa-"

Pengakuan dan permintaan maaf Cocytus dihentikan oleh suara tongkat yang
memukul lantai. Setelah itu, suara dingin Albedo langsung mendorong organ
sensor pendengaran.

"...Sikapmu kepada Ainz-sama terlalu tidak sopan, Cocytus. Jika kamu ingin
minta maaf, maka lakukanlah dengan kepala terangkat."

Page | 253
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Tidak sopan!"

Dia mengangkat kepalanya dan melihat tuannya yang sedang duduk di


singgasana.

"...Cocytus, sebagai Jendral yang dikalahkan, apakah kamu ada sesuatu yang
ingin kamu utarakan? Kali ini kamu tidak terjun sendiri ke garis depan dan hanya
mengkomandoi dari garis belakang. Apa pemikiranmu?"

"Siap, saya bertanggung jawab terhadap kekuatan militer. Meskipun begitu


saya tidak mampu meraih kemenangan, terlebih lagi kehilangan komandan Lich
ciptaan pribadi Ainz-sama, saya benar-benar, sangat minta maaf!"

"Eh? Ah, tidak ada yang perlu disayangkan karena kehilangan undead yang
bisa dibuang, jangan biarkan ini mengganggumu. Cocytus, yang kumaksud
adalah bagaimana pendapatmu tentang berperang dengan pasukan. Anggap ini
sebagai tujuan utama dari jawabanmu; Aku tidak berniat menyalahkanmu dengan
kekalahan ini."

Seluruh Guardian dan seluruh bawahan yang berdiri di belakang mereka


menunggu perintah yang benar-benar membingungkan. Semuanya kecuali
Demiurge dan Albedo.

Oh! Ternyata, Demiurge memang benar!

Cocytus merasa bahwa tuannya akan melanjutkan ucapannya, dan dengan


gugup menyusun pendapatnya.

"Karena itu memang diputuskan untuk kalah tak perduli siapapun yang
memerintah. meskipun itu adalah aku."

Sedikit tawa kecut terdengar ke seluruh aula takhta. Bagi Supreme Being. Ainz
Ooal Gown, bagaimana mungkin bisa kalah? Kenyataannya, hingga sekarang dia
tak pernah mengalami kekalahan. Dengan hal itu dipikirannya, apa yang
dikatakan tidak lebih hanya ucapan untuk membuat Cocytus tenang.

Page | 254
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Namun, pertanyaannya adalah apakah kamu mendapatkan sesuatu dari


pertempuran itu atau tidak. Cocytus aku akan mengatur kembali pertanyaanku.
Bagaimana pendapatmu kira-kira apa yang diperlukan agar bisa mendapatkan
kemenangan dalam pertempuran kali ini?"

Cocytus mulai menganalisa tanpa berkata. Dia yang saat ini tahu apa yang
dibutuhkan untuk sebuah kemenangan, oleh karena itu dia menceploskan apa
yang kurang.

"Saya terlalu banyak menganggap remeh lizardmen. Lebih bijaksana jika saya
lebih berhati-hati lagi mulai sekarang dengan tindakan saya."

"Ya, Itulah yang kumaksud! Tak perduli selemah apapun musuhnya, mereka
tidak boleh dianggap remeh... dan Narberal seharusnya ikut mengamati
pertempuran ini. Bagaimana yang lainnya?"

"Ya, ada kekurangan informasi. Dari pertempuran ini saya sekarang mengerti
bahwa dalam situasi dimana saya tidak familiar dengan seberapa jauh kekuatan
musuh dan medan, peluang kemenangan pasti akan berkurang."

"Bagus sekali, apa ada yang lain lagi?"

"memiliki komandan yang tidak kompeten juga adalah salah satu masalahnya.
Karena yang bertarung adalah undead kelas lebih rendah, seorang komandan
seharusnya lebih fleksibel terhadap keadaan dan mampu memberikan perintah
yang benar di waktu yang tepat. Dan juga, ketika mempertimbakan senjata yang
digunakan oleh lizardmen, para zombie seharusnya digunakan sebagai kekuatan
utama dalam membawa serangan, membuat musuh lelah, atau bisa juga dengan
membawa seluruh pasukan untuk menyerang sama-sama dan tidak bertindak
terpisah."

"Apa lagi yang lainnya untuk ditambahkan?"

"...Mohon maaf, saat ini saya hanya bisa terpikirkan sebanyak itu.."

"Tidak perlu minta maaf, apa yang kamu katakan memang benar sejauh ini
dan persepsi yang sangat tepat. Tentu saja, masih ada area lain yang perlu

Page | 255
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

ditingkatkan, tapi kamu sudah benar-benar memahami beberapa hal. Sejujurnya,


aku lebih memilih agar kamu tidak menanyakan kepada yang lainnya dan
menemukan celah pada dirimu sendiri....tapi tetap saja dihitung sebagai
gambaran yang diijinkan. Kalau begitu, mengapa kamu tidak melakukan ini dari
awal?"

"...Saya tidak mempertimbangkannya. Saya kira hanya dengan menggunakan


kekuatan militer yang luar biasa sudah cukup untuk mengalahkan musuh."

"Jika begitu...Namun, setelah mengorbankan undead-undead itu, sekarang


kamu bisa berpikir berbeda ya kan? Bagus sekali! Selama kamu mampu secara
konsisten meningkatkan diri, dan menghindari kegagalan yang sama di lain hari,
maka kekalahan ini ada artinya."

Cocytus mengira dia melihat tuannya sedikit tersenyum.

"Ada banyak macam kekalahan, tapi kekalahanmu bukanlah yang fatal. Selain
dari Lich itu, sisanya semua adalah pasukan yang dibuat secara otomatis.
meskipun undead itu binasa, Nazarick tidak akan terpengaruh bagaimanapun.
Sebaliknya, jika seorang Guardian mampu mendapatkan pelajaran, dan tidak lagi
kalah, maka kekalahan ini lebih mendapatkan ganjaran."

"Terima kasih sekali, Ainz-sama!"

"Namun, kekalahan di dalam pertempuran ini masih tersisa sebagai kenyataan,


oleh karena itu aku harus menghukummu bersama dengan Shalltear..."

Kali ini, tuannya berhenti bicara. Setelah sesaat hening menunggu sang tuan
mengeluarkan hukumannya, Cocytus merasa tidak enak, tapi mengetahui dia
tidak mengecewakan sang tuan, kapak kegugupan yang menggantung di
kepalanya telah hilang. Namun, kalimat berikutnya masih membuat Cocytus
bergidik.

"Pada mulanya aku berencana untuk membuatmu mundur ke garis paling


belakang, namun, mungkin ini adalah cara yang lebih baik. Cocytus, kamu harus

Page | 256
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

sendirian mencuci rasa malu dari kekalahanmu... pergilah dan habisi lizardmen
itu. Kali ini kamu tidak diperbolehkan meminta bantuan dari siapapun."

Jika lizardmen dihabisi, tanpa membiarkan sedikitpun berita kekalahan ini


menyebar, maka Nazarick masih akan tetap tak terkalahkan.

Jika seseorang menganggap seluruh makhluk hidup apapun di luar Nazarick


sebagai rendahan, maka seseorang itu pasti akan menikmati kesempatan untuk
membantai mereka tanpa ampun hanya untuk tujuan membersihkan kekalahan
Nazarick satu-satunya. Jika itu adalah Cocytus di masa lalu, dia juga akan
menerima perintah ini tanpa ragu, namun--

Cocytus merinding di sekujur tubuh.

Karena dia tahu apa yang ditunjukkan oleh tindakan dia selanjutnya.

Menghirup nafas dalam-dalam beberapa kali, lalu menghembuskannya.

Cocytus tidak merespon permintaan tuannya, menyebabkan seluruh yang


hadir lainnya merasa bingung sebelum Cocytus akhirnya membalas.

"Ada masalah yang ingin saya minta kepada Ainz-sama!"

Seakan seluruh dunia telah berhenti, dengan seluruh hadirin yang terfokus
perhatian mereka kepadanya.

Cocytus adalah seorang guardian. Bahkan di dalam Nazarick, dia memiliki


otoritas dan level tertinggi, hanya beberapa orang lain yang bisa sebanding
dengannya. Meskipun begitu, dia merasa gelombang udara dingin membuat
seluruh tubuhnya gemetar.

Meskipun penyesalan menyembur keluar dengan deras seperti arus deras dari
dalam dirinya, sudah terlambat untuk mengambil kata-katanya lagi.

Meskipun Cocytus memiliki mata gabungan yang membuat area


pandangannya sangat luas, kepalanya benar-benar berada di bawah dan ini
berarti dia tidak ingin melihat ekspresi tuannya. ini menjadi penolongnya, karena

Page | 257
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

jika sang tuan marah atau tidak senang, Cocytus akan ketakutan hingga terdiam
seperti membatu.

"Saya mohon kepada anda, Ainz-sama!"

Sebelum tuannya membalas, seseorang menyela ucapan Cocytus.

"Beraninya kamu!"

Yang membuat teriakan itu adalah Albedo, dengan teriakan yang bisa
membuat tuli, seperti yang diduga dari seseorang yang sangat tepat sebagai
Pengawas seluruh Guardian. Cocytus yang merasa tidak berdaya untuk bergerak,
merasakan bahwa jika dia adalah seorang anak kecil yang sedang diomeli oleh
ibunya, dan tidak bisa berhenti gemetar.

"Kamu yang membuat kejayaan Nazarick ternoda oleh kekalahan, apa hakmu
membuat permintaan kepada Ainz-sama?! Benar-benar memalukan!"

Cocytus tidak mengucapkan sepatah katapun dan bertekad untuk tidak


mengangkat kepalanya tanpa memperoleh izin dari tuannya dahulu. Meskipun
kemarahan Albedo meningkat, dia tidak gentar.

"Jika kamu tidak-"

Namun kemarahan Albedo dihentikan oleh suara tenang dari seseorang, dan
akhirnya menghilang seperti asap.

"---Jangan seperti itu, Albedo."

Tuannya mengulang kalimat itu membuat Albedo yang meledak-ledak


menjadi terdiam.

"Angkat kepalamu, Cocytus. Apa permintaan yang kamu miliki, dan bisakah
kamu berbagi hal itu dengan kita?"

Suara yang tenang itu jauh dari kemarahan apapun, tapi ini hanya
membuatnya menjadi lebih menakutkan. Ketakutan itu seperti menatap dan
terasa dalam waktu dekat tersedot ke dalam danau yang tak berdasar.

Page | 258
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Mengenakan equipment, Cocytus bisa menahan serangan mental yang


menyebabkan ketakutan dari kekuatan luar. Itulah kenapa ketakutan yang
menyerangnya adalah berasal dari dalam dirinya sendiri.

Setelah menelan air liur satu mulut penuh - lebih akurat jika dilukiskn sebagai
racun satu mulut penuh - Cocytus pelan-pelan mengangkat kepalanya, dan
melihat kepada Supreme Being yang menjadi tuannya.

Cahaya yang bersinar dari lubang mata tuannya yang kosong terlihat sedikit
berubah menjadi warna merah cerah.

"Aku ulangi lagi, apa permintaan yang kamu miliki, dan bisakah kamu berbagi
dengan kami?"

Dia tidak bisa mengutarakan sepatah katapun. Meskipun dia mencoba untuk
berbicara berkali-kali, rasanya seperti tersangkut di tenggorokan, dan tak ada
kalimat yang bisa keluar.

"Apa itu, Cocytus?"

Keheningan yang berat memenuhi udara.

"...Aku tidak marah, aku hanya ingin tahu apa yang kamu pikirkan, dan apa
permintaanmu."

Seakan menenangkan seorang anak yang tetap diam, nadanya sangat lembut.
di bawah dorongan lembut ini, Cocytus akhirnya berkata:

"Saya menolak membasmi seluruh lizardmen, dan saya meminta ampunan."

Setelah memberikan ucapan yang tegas, Cocytus merasa seakan udara di


sekitar bergetar. Tidak, udara sekitar sebenarnya mengejang.

Sumber utamanya adalah datang dari depan - dari niat membunuh Albedo.
Sumber kedua adalah dari kepercayaan diri yang tak gentar dari guardian lain.
Hanya Demiurge dan tuannya yang setenang danah dan tidak terkena efek dari
riak apapun.

Page | 259
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"..Cocytus, apakah kamu tahu apa yang kamu minta itu?"

Suara dingin Albedo dipenuhi dengan niat membunuh, bahkan menyebabkan


Cocytus, yang seluruh tubuhnya adalah atribut dingin, merasa kedinginan.

"Ainz-sama memerintahkanmu untuk menghabisi lizardmen, sebagai tebusan


atas kesalahanmu, namun kamu sebagai tersangka berani untuk memberikan
jawaban berbeda... Guardian Lantai Limat Cocytus, apakah kamu menjadi takut
akan lizardmen?"

Nada itu sangat mengejek, tapi Cocytus tidak menyangkal apa yang telah dia
tegaskan.

Memang wajar Albedo bersikap seperti itu. Jika posisi mereka dibalik, Cocytus
mungkin akan berlaku sama.

"Kamu tetap di-"

Apa yang membuat Albedo terdiam bukanlah suara, tapi suara dari benturan
di lantai. Itu adalah pantulan suara yang dibuat oleh tongkat yang terbentur
lantai.

"Albedo, diam. Aku yang bertanya kepada Cocytus, jangan lancang."

"Maafkan saya yang sebesar-besarnya! Saya mohon, maafkan saya!"

Albedo menurunkan kepalanya meminta maaf dan kembali ke posisinya yang


semula.

Tuan yang merubah pandangannya ke sekeliling, dan menatap Cocytus


dengan mata tajam. Masih tidak mungkin untuk mengetahui emosi dari tuannya.
Seakan terlihat seperti meledak amarahnya, namun bisa juga terlihat senang.

"Cocytus, melihatmu meminta seperti itu, pasti alasannya menguntungkan


bagi Great Tomb of Nazarick ya kan? Silahkan jelaskan."

"Ya! Di masa depan, warrior yang gigih mungkin muncul di antara mereka.
Oleh karena itu, menghabisi mereka semua saat ini akan sayang sekali. Bawahan

Page | 260
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

ini teringat bahwa lebih menguntungkan bagi kita untuk menunggu lizardmen
yang gigih muncul di masa depan, dan untuk sekarang membuat mereka
bersumpah setia kepada Nazarick dan menerima mereka untuk melayani kita."

"...Saran ini memang tidak buruk. Mayat Lizardmen adalah kualitas tinggi
ketika digunakan sebagai perbandingan daripada menggunakan mayat manusia.
Jika saja mungkin untuk membuat metode sempurna mengumpulkan mayat-
mayat yang dikubur di E-Rantel, maka tidak perlu lagi menggunakan mayat
lizardmen."

Saat Cocytus akan berkata "Kalau begitu..", dia menyadari bahwa tuannya
belum selesai berkata. Dia merasakan perasaan tidak enak yang sayangnya
menjadi kenyataan.

"Namun, dibandingkan menggunakan lizardmen, jika aku menggunakan


mayat untuk menciptakan undead, efisiensi dalam istilah biaya konsumsinya akan
menjadi lebih tinggi. Bukan hanya apakah mungkin bisa menjamin loyalitas, tapi
juga tidak perlu untuk membuang yang bisa terpakai. Keuntungan lizardmen
adalah bahwa mereka bisa meningkatkan populasinya, dan keuntungan ini juga
membutuhkan periode waktu yang lama untuk bisa menjadi kenyataan.. Jika aku
melewatkan sesuatu, tolong bicaralah agar bisa kudengar. Apakah ada
keuntungan lain yang bisa meyakinkanku?"

Jika bisa mendapatkan ampunan tuannya, niatnya sendiri akan bisa


direalisasikan. Namun, Cocytus tidak bisa mendapatkan keuntungan lain.

Terlebih lagi, apa yang diminta oleh tuannya adalah keuntungan yang
berhubungan dengan Nazarick. Cocytus tidak ingin menghabisi lizardmen karena
mereka memiliki individu yang mencolok dan bersinar; dia tertarik kepada
mereka yang melindungi sebuah kelompok karena dia sendiri adalah seorang
warrior. Namun, pemikiran ini adalah perasaan pribadinya, dan bukan keputusan
yang berdasarkan untuk melayani kelompok yang lebih besar.

Cocytus bingung.

Page | 261
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Jika dia membiarkan tuannya yang terdiam menjadi terganggu atau tidak
senang, maka saran ajaib ini akan menjadi tidak ada gunanya, dan seluruh
hasilnya adalah perintah untuk menghabisi seluruh lizardmen seperti
sebelumnya.

Dia mati-matian memeras otaknya, tapi tetap saja tidak bisa mendapatkan
jawaban.

"Ada apa Cocytus, tidak bisakah kamu mendapatkan salah satunya? Kalau
begitu keputusan terakhirku adalah pemusnahan?"

Pertanyaan itu diulangi.

Otak Cocytus benar-benar kosong, giginya terasa berat, dan pikirannya tidak
henti-hentinya meluncur kesana kemari dan tidak mendapatkan apapun.

Sebuah suara yang dalam terdengar ke seluruh penjuru aula Takhta yang
sangat sunyi.

"..Begitukah.. sayang sekali."

Saat kalimat 'sayang sekali' ini akan membuat Cocytus tersedak dalam hening,
sebuah suara tenang memberinya bantuan.

"Ainz-sama, tolong biarkan hamba menambahkan beberapa kalimat dari


samping."

"...Apa itu, Demiurge? Apakah kamu memiliki tambahan?"

"Ya. Tentang keputusan Ainz-sama sebelumnya, jika memungkinkan, maukah


anda mendengarkan pendapat hamba yang rendah ini?"

"...Kalau begitu bicaralah agar kita semua bisa mendengar."

"Ya! Ainz-sama, anda mengerti sepenuhnya pentingnya percobaan, oleh


karena itu, maukah anda mempertimbangkan untuk memiliki beberapa lizardmen
untuk dibawa kemari agar digunakan sebagai percobaan?"

"Oh, itu adalah saran yang baik sekali."

Page | 262
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Cocytus merasa tuannya condong ke depan dari singgasananya, dua mata


merah itu terlihat seperti beristirahat sebentar.

"Ya. Pertama, tak perduli bagaimana nantinya Nazarick di masa depan, kita
pasti akan menghadapi hari dimana kita benar-benar memerlukan komposisi
kekuatan yang berbeda, atau akan memerlukan kendali terhadap spesies yang
berbeda. Bawahan ini percaya bahwa saat itu, setelah menyelesaikan percobaan
terkontrol dalam jumlah yang cukup dan tidak menyelesaikan percobaan
terkontrol dalam jumlah yang tidak cukup akan menjadi faktor penentu."

Demiurge berdiri bahkan lebih kaku dan tegas dan melihat langsung kepada
tuannya yang duduk di singgasana sebelum memberikan kesimpulannya.

"Saya percaya kita seharusnya mengendalikan suku lizardmen, dan melakukan


percobaan terkontrol yang tidak berdasarkan ketakutan."

Suara tongkat yang dipukulkan ke lantai terdengar ke seluruh penjuru.

"...Saran yang baik sekali, Demiurge."

"Beribu-ribu terima kasih."

"Kalau begitu, tentang kelompok lizardmen, aku akan melakukan saran


Demiurge dan merubah perintah pemusnahan menjadi kepemimpinan. Apakah
ada yang tidak setuju dengan keputusan ini? Jika ada, tolong angkat tangan."

Mata merah yang bersinar dalam itu menatap setiap Guardian.

"...Kelihatannya tidak ada yang menolak. Kalau begitu sudah diputuskan."

Seluruh yang hadir menundukkan kepala mereka, menunjukkan bahwa


mereka mengerti.

"Bagaimanapun Demiurge, saranmu memang tepat, bahkan hebat."

Demiurge sedikit tersenyum.

"Saya tidak berani berasumsi demikian, Ainz-sama. Anda seharusnya telah


tahu ini dari dulu, dan hanya menunggu Cocytus menyarankannya, ya kan?"

Page | 263
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Cocytus merasa seluruh tubuhnya menjadi santai.

Dia jelas-jelas bertanggung jawab mengomandoi pasukan Nazarick yang


agung, namun dia hanya menghasilkan kekalahan. Ketika dia mengeluarkan saran
yang berbeda dari keputusan tuannya, dia tidak bisa mempersiapkan solusi
alternatif. Bagaimana seharusnya melukiskan ini? Ini mungkin - Tidak kompeten.
Aku benar-benar tidak kompeten.

"...Tidak, bukan begitu, Demiurge. Kamu menganggapku terlalu tinggi. Aku


hanya berharap kamu bisa menunjukkan pemikiranmu sendiri, tak perduli apapun
jenis pemikiran itu."

Tatapan tuannya sekali lagi pindah dan berhenti pada Cocytus dalam waktu
yang lama. Memahami makna dibalik ucapan tuannya, meskipun Cocytus merasa
malu, dia juga merasa tidak berdaya untuk menundukkan kepala.

"Tugas pertama adalah memahami arti sebenarnya dibalik perintah. Setelah


memperhatikan dengan betul perintah itu, lalu kamu bisa melakukan arah
tindakan yang tepat. Guardian, setelah mendengarkan dengan baik, kamu tidak
boleh mengikuti perintah begitu saja dan mengambil tindakan. Sebelum
bertindak, kamu harus memberikan sedikit waktu untuk memikirkan apa yang
seharusnya dilakukan untuk kepentingan terbaik bagi Nazarick. Jika kamu
berpikir bahwa ada kesalahan dalam isi perintahmu, atau jika kalian bisa
memberikan metode yang bahkan lebih baik, tugasmu adalah datang kepadaku,
atau kepada yang membuat saran itu, dan melaporkan- Jadi pada akhirnya,
Cocytus, kembali kepada topik sebelumnya, Aku menyebutkan bahwa kamu
harus dihukum, ya kan?"

"Ya, Anda menginginkan aku membasmi kelompok lizardmen."

"Memang benar. Namun, sekarang ini kamu tak boleh menghabisi mereka,
tapi untuk mengendalikannya. Oleh karena itu, aku akan mengubah hukumanmu.
Kelompok lizardmen akan menjadi kendali tanggung jawabmu, dan mereka harus
memberikan loyalitas terdalam dari hati mereka kepada Nazarick. Kamu tdak

Page | 264
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

boleh menggunakan ketakutan untuk mengendalikannya, dan lizardmen harus


bisa menjadi unit yang bisa dikendalikan bukan karena ketakutan."

Cocytus tak pernah memikul tanggung jawab seberat itu- Tidak, diantara
seluruh guardian, mungkin hanya Demiurge yang memiliki pengalaman seperti
itu.

Misi yang sulit ini Beban diri. Pemikiran ini sedikit berkelebat di pikiran
Cocytus, tapi bagaimana mungkin dia bisa mengeluarkan kalimat sepengecut itu.
Kalimat ini tidak boleh dikatakan meskipun jika itu adalah untuk Supreme Being
yang sabar yang dia telah bersumpah untuk setia selamanya, atau kepada
temannya yang telah mengulurkan tangan untuk membantu.

"Saya dengar dan laksanakan. Karena ada banyak hal yang harus diperhatikan,
Saya akan sangat berterima kasih untuk bantuan dan nasehat dari siapapun."

"Tentu saja, masalah ini memerlukan berbagai macam informasi, jatah dan
tenaga. Mengenai aspek ini, tanggung jawab akan diserahkan kepada Nazarick."

"Saya sangat berterima kasih sekali. Saya, Cocytus, bersumpah akan


mengirimkan hasil yang baik dan takkan menodai kebaikan Ainz-sama."

Cocytus meneriakkan kalimat ini dari hatinya.

"Bagus, kalau begitu seluruh guardian ntuk selanjutnya diperintahkan untuk


berangkat menyerang. Satu sisi akan bertindak sebagai umpan, dan yang lainnya
akan bertanggung untuk menunjukkan kekuatan kita yang sebenarnya, untuk
menunjukkan kepada lizardmen ini bahwa kekuatan sejati kita bukan hanya
jumlah yang kecil. Tentu saja, Cocytus, jika kamu pikir ini akan mempengaruhi
secara mental untuk pengendalian setelah perang, Aku akan membatalkan
perintahku."

Cocytus berpikir dengan hati-hati lalu membalas:

"Seharusnya tidak ada masalah."

"Begitukah. Kalau begitu, seluruh guardian, bersiaplah untuk berangkat."

Page | 265
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Seluruh guardian yang hadir mengeluarkan suara mengiyakan dan memahami


bersamaan.

"Albedo, aku juga ingin keluar. Tolong persiapkan pasukan."

"Sesuati perintah anda. Setelah berpikir sejenak, ada juga musuh yang
memiliki preferensi dalam spionase. Apakah perlu untuk membuat mereka salah
memperhitungkan tujuan kita yang sebenarnya?"

"Memang harus begitu. Namun, jangan lupa bahwa kita juga memiliki tujuan
untuk mendemonstrasikan."

"Kalau begitu, kita bisa mengirimkan Penjaga Veteran Nazarick untuk


bertindak sebagai pasukan utama, jadi komposisi pasukan yang muncul akan
lebih kuat."

Cocytus secara pribadi setuju dengan respon Albedo.

Ada undead yang berjenis penjaga dikenal dengan Veteran Guard.

Veteran Guard di Nazarick hanya ada diantara para penjaga dari Great Tomb
of Nazarick. Bisa dikatakan bahwa Veteran Guard adalah undead kelas tinggi.
Mereka memiliki item dengan berbagai macam efek magic, dan dilengkapi
dengan armor dan perisai magic, dan terlebih lagi sangat ahli dalam bertarung
dengan kemampuan spesial. Mereka adalah penjaga undead yang istimewa.

"Tidak ada masalah dengan itu. Berapa banyak yang kamu perlukan?"

"Tiga ribu."

"Itu cukup sedikit. Dengan jumlah seperti itu, akan sulit untuk mencapai efek
yang menggemparkan bumi. Kita ingin meraih tujuan kemenangan yang luar
biasa kali ini, menyebabkan mereka yang menganggap remeh Nazarick
merasakan terror yang sebenarnya. Jika jumlahnya kurang dari jumlah yang
terdahulu, maka tidak ada artinya untuk itu. Aku harap kita bisa menggandakan
jumlahnya. Unit lain apa yang bisa kita gunakan?"

Page | 266
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Kalau begitu, kita bisa menggerakkan Elder Guard dan Master Guard
Nazarick, bagaimana menurut anda? Dengan ini, jumlahnya mencapai enam
ribu."

Tidak heran dia adalah pengawas dari Guardian. Respon Albedo secair air.
Untuk itu, Ainz memberikan jawaban ringkas.

"Baiklah! Kalau begitu, apakah ada masalah jika mengaktifkan Gargantua?"

"Tidak ada, Ainz-sama. Kita sudah mengoperasikan Gargantua."

"kalau begitu, Shalltear, gunakan 'Teleport' untuk mengirim seluruh pasukan


kesana."

"Tetapi jika hanya diriku, maka kekuatan magic diriku sendiri sudah cukup."

"Biarkan Pestunia membantu. Buat dia mentransferkan kekuatan magicnya


kepadamu. Jika masih tidak cukup, cari Lupusregina untuk membantu."

"Mengerti."

"Selanjutnya, buat jaringan alarm Nigredo dan Pandora Actor terkirim ke


pihak kita disini. Meskipun ini juga akan membuat alarm Sebas sedikit lemah..
Kita hanya bisa menguatkan monitoring kita secara fisik. Baiklah! Kalau begitu,
semuanya segera bergerak! Besok kita akan buat lizardmen merasakan kekuatan
sebenarnya Great Tomb of Nazarick.

Part 2

"Terima kasih, Demiurge."

Setelah tuannya meninggalkan aula takhta, hal pertama yang Cocytus lakukan
adalah mengucapkan terima kasih kepada Demiurge. Bagi Cocytus yang
membungkuk dalam-dalam, Demiurge memberikan salah satu dari sedikit
senyumnya yang biasa.

Page | 267
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Tidak, itu bukan apa-apa."

"Bukan begitu, jika bukan karenamu, lizardmen pasti akan dihabisi."

"...Cocytus, aku akan mengatakan bahwa kamu seharusnya jangan mengambil


ucapan Ainz-sama hanya di permukaan saja. Aku percaya bahwa Ainz-sama pada
dasarnya telah menduganya akan menjadi seperti ini."

Demiurge mengangkat jarinya selama menjelaskan kepada Cocytus, setelah


itu ada suara terkejut. Yang mengeluarkan suara itu kedengarannya adalah
dirinya sendiri, namun juga terdengar seperti datangnya dari guardian-guardian
yang di sekeliling.

"Itu juga berarti bisa dikatakan aku yakin bahwa Ainz-sama telah memprediksi
apa yang akan kamu katakan sebelumnya, itulah kenapa dia mengirimmu untuk
menjadi komandan untuk invasi ke permukiman lizardmen. Aku juga percaya ini
karena ketika kamu menentang pemusnahan permukiman lizardmen, Ainz-sama
terlihat sangat gembira, dan ketika kamu tidak bisa memberikan saran alternatif,
dia terlihat sangat kecewa sebagai perbandingannya."

"Kalau begitu maksudmu adalah bahwa Ainz-sama merasa kecewa karena


keadaan tidak berjalan menurut rencananya?"

"Itu yang paling tepat. Itu juga berarti bahwa seluruh dialog yang terjadi di
tempat ini sangat mungkin berada di dalam prediksi Ainz-sama."

"Tidak heran jika itu adalah Ainz-sama! Kelihatannya dia sudah


memperhitungkan semuanya hingga jauh ke depan dengan sempurna!

"Ta..Tapi jika...be..begitu..."

"....Jika kamu ada hal yang ingin dikatakan maka cepat katakan."

"Si Kakak Aura langsung menunjuk keras adiknya Mare untuk bicara dengan
cepat."

Page | 268
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Y-Ya, tentang itu, aku selalu merasa ada yang salah. Pada awalnya, mengapa
undead lemah itu yang diperintahkan. I-Itu..tidak bisa mengatakannya dengan
pasti, mungkin Ainz-sama merancang ekspedisi ini untuk gagal dari awal..."

"Daripada memikirkan kekalahan ini sebagai hadiah, mungkin tuan kita


mempertimbangkah bahwa Cocytus akan mengumpulkan informasi tentang
Lizardmen dan melaporkan kembali jalannya tugas tersebut?"

Cocytus memikirkan kembali percakapan yang dia lakukan dengan Demiurge


dan merasa malu, karena dia sudah mengacaukan semuanya.

"Jika dia tidak familiar dengan kepribadian Cocytus, tidak mungkin bisa
melakukan rencana ini. Seperti yang diduga dari Ainz-sama..."

"Pada pertempuran dengan Shalltear sudah mungkin sekali menunjukkan


kemampuan tempur Ainz-sama, tapi tidak diduga beliau juga adalah seorang
strategist dengan kelas tertinggi. Benar-benar luar biasa tingkatannya. Meskipun
Ainz-sama mengatakan apa yang dia katakan, Aku masih merasa bahwa memang
perlu bertindak menurut perintah Ainz-sama.

"Memang menakjubkan. Mampu mengumpulkan seluruh Supreme Being, lalu


menunjukkan bahwa nama itu bukan untuk pajangan saja."

Setelah Demiurge yang otaknya merupakan kelas tertinggi selesai, Shalltear


menyetujui apa yang dikatakannya dengan gembira, dan seluruh guardian lain
menganggukkan kepala setuju.

Ainz kembali ke kamarnya dan melompat ke tempat tidurnya. Setelah lama


tergantun, tubuh Ainz roboh ke tempat tidur, lalu - dia mulai bergulung-gulung.

begulung ke kanan, lalu bergulung ke kiri.

Dia bisa melakukan itu karena tempat tidurnya cukup besar.

Meskipun

Page | 269
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Chang Pao yang indah miliknya sudah sangat kusut, Ainz, yang benar-benar
tidak masalah ini terjadi, melanjutkan tawanya lirih ketika dia bergulung-gulung.
Tentu saja, dia bertingkat seperti anak-anak karena tak ada siapapun selain
dirinya yang boleh masuk. (TL Note : Chang Pao : Pakaian Tradisional dari China
yang dipakai Pria.)

Tidak lama setelahnya, Ainz yang benar-benar puas dengan kegemarannya di


kasur ini, rebahan di sana dengan menghadap langit-langit.

"Haaa, lelahnya... Ah~ Aku benar-benar ingin sesuka hati minum alkohol
hingga puas, dan minum sendiri hingga kelenger... meskipun itu tidak lagi
mungkin."

Ainz selesai protes lalu menghela nafas besar - Namun Ainz tidak bernafas,
itulah kenapa dia hanya terlihat seperti pura-pura menghela nafas.

Karena dia adalah seorang undead, itulah kenapa dia memiliki kelelahan
mental dan fisik yang biasa saja. Namun, untuk melukiskan dalam istilah manusia,
selama beberapa bulan ke belakang dia sudah sangat lelah setiap hari. Jika dia
masih memiliki perut, sudah pasti kacau balau sekarang ini.

Karena Ainz sudah menahannya dari tekanan.

Momon sang warrior telah menaklukkan vampir berambut perak - Shalltear.


Bagi mereka yang tidak tahu, mungkin mereka hanya akan mempertimbangkan
keberhasilan ini sebagai hal yang luar biasa. tapi bagi oknum misterius yang
menggunakan World Class Item kepada Shalltear, akan memberikan kesan lain.
Musuh mungkin akan mengamati Momon dari dekat, atau bahkan melakukan
kontak.

Itulah kenapa Ainz yang tetap berjaga sepanjang hari, dan juga
mempersiapkan beberapa item cash untuk bisa kabur setiap saat. Selama waktu
bebasnya, selain dari mempertahankan kewaspadaan, dia juga melakukan
semacam permainan peran bayangan - atau mungkin lebih baik menyebutnya
dengan latihan paranoid - membayangkan jika musuh sudah muncul, akankah

Page | 270
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

dia mampu kabur sedangkan di waktu yang sama memberikan energi seluruhnya
untuk memperoleh informasi.

Meskipun menjadi stres seperti ini setiap hari tidak memiliki pengaruh yang
kuat sebenarnya kepada Ainz Ooal Gown, masih menguras secara mental sisa-
sisa manusia yang masih dimiliki olehnya, sebagai manusia Satoru Suzuki. Selama
waktu bebasnya dimana dia bisa bersantai dan sendirian, dia akan
mengesampingkan sikapnya sebagai Supreme Being Nazarick, dan kembali ke
sikapnya yang kekanak-kanakan. Ini mungkin karena jauh di dalam diri Ainz,
Satoru Suzuki yang stress dan lelah itu mendambakan untuk bersikap seperti itu.

"Aku tidak ingat sama sekali pernah melakukan pekerjaan tanpa tidur dan
tanpa istirahat sebelumnya... membuatku penasaran berapa banyak lembur yang
aku dapatkan bulan ini."

Protes yang meledak ini mungkin karena kepribadian Satoru Suzuki yang
mengambil alih Ainz.

"Great Tomb of Nazarick... Tidak, maksudku Ainz Ooal Gown... bukanlah


sebuah korporasi. Perusahaan Joint Venture adalah perusahaan hiburan, dan
seharusnya memberikan jaminan penuh atas kompensasi lembur pegawainya."

Bergumam seperti itu, Ainz mengerutkan alisnya yang memang tidak ada.

"Eh?... jangan-jangan karena tugas aku sepenuhnya tidak mendapatkan


kompensasi lembur? Wow..."

Ainz sekali lagi bergulung ke kiri dan kanan. Setelah bergulung-gulung sekitar
lima atau enam kali, dia tiba-tiba berhenti bergerak.

"Cukup... Ocehan yang tidak ada artinya harus berhenti sampai sini... Setelah
dipikir-pikir, Cocytus juga sangat menakjubkan, mampu mengeluarkan apa yang
dia pikirkan."

Mengejutkan sekali. Kelihatannya Cocytus memiliki empati kepada lizardmen.

Tindakan Cocytus itu membuat Ainz sangat merasa khawatir.

Page | 271
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Satoru Suzuki adalah seseorang yang ketika mempersiapkan sebuah laporan


singkat, pertama akan menggabungkan seluruh data, lalu memprosesnya dengan
mengikuti praktek standar hingga bentuk tulisannya. Oleh karena itu, dia tidak
terbiasa untuk menghadapi masalah-masalah yang tidak diduga. Namun, jika hal
itu disebutkan dalam tulisan sebagai bagian dari informasi, maka dia masih
mampu untuk menghadapinya menurut data informasi. Dengan kata lain, bagi
Satoru Suzuki, kunci sukses dari laporan singkatnya adalah bahwa seluruh
masalah sudah diatasi pada tingkat penyelidikan. Orang yang sebaik itu benar-
benar tidak cocok untuk situasi dimana dia perlu untuk beradaptasi terhadap
situasinya, hingga titik dimana dia membenci skenario itu.

Dengan demikian, tidak mungkin membawa data hingga aula takhta, atau bisa
dengan nyaman berkata "Kalau begitu, silahkan balik ke halaman selanjutnya."
Oleh karena itu Ainz telah mempersiapkan arus peristiwa di aula takhta jauh
sebelumnya, dengan melatih seluruh urutan di otaknya hingga lebih dari sepuluh
kali. Di dalam hatinya, dia sudah berdoa tidak ada seorangpun yang bertindak
tidak dia duga.

Dan harapan dia ini dipecahkan oleh Cocytus.

Dia benar-benar khawati terhadap apa yang ingin Cocytus katakan, tapi juga
merasa senang.

Itu karena di waktu yang sama dia juga memiliki keadaan yang mirip seperti
kepada orang tua - seakan seperti anak-anak yang lugu yang untuk pertama
kalinya, mengutarakan pendapatnya. Hal yang terpenting adalah perkembangan
seseorang itu telah melebihi ekspektasi Ainz sejauh ini.

Ketika dia kembali ke Nazarick sebelumnya, dia menanyakan kepada seorang


maid untuk memasak sebuah makanan. Apa yang dia minta adalah steak. Dengan
elemen level kecakapan, maid itu mungkin membutuhkan lebih banyak praktek,
tapi steak tidak memerlukan level yang tinggi untuk membuatnya. Dia tidak
berharap makanan itu memberikan buff ketika dikonsumsi, hanya sesuatu yang
bisa dimakan.

Page | 272
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Namun hasilnya hanya bisa digambarkan sebagai bentuk lain dari arang.

Meskipun maid tersebut mengulangi secara non-stop latihannya, produk akhir


selalu daging yang gosong.

Sambil dia menerima permintaan maaf tulus dari maid itu, Ainz juga mampu
menerima sepenuhnya bahwa hasil ini adalah masih di dalam ekspektasinya.
Persis sama ketika Ainz mencoba untuk memakai pedang besar di ruang ganti.

Di YGGDRASIL, hanya mereka yang memiliki ability spesial untuk job tertentu
yang bisa memasak. Ini karena makanan bisa meningkatkan kemampuan tempur
sementara melalui buff, itulah kenapa membutuhkan kemampuan spesial dari job
tertentu adalah hal yang wajar. Namun, maid itu tidak memiliki kemampan
spesial.

Itu jga berarti bahwa jika dia menginginkan sesuatu yang membuatuhkan
kemampuan spesial namun kurang dalam hal skill itu sendiri, dia pasti akan
gagal.

Masalah mengenai Cocytus adalah tujuan Ainz selama ini, yang mana bisa
juga dilukiskan sebagai sebuah percobaan. Ainz ingin menguji jika pelayannya
yang sudah memiliki pengaturan yang fix, mampu untuk mempelajari hal baru.
Percobaan ini memperhatikan pembuktian apakah mereka bisa terus
berkembang setelah mempelajari taktik atau strategi. Membuat Cocytus
memberikan komando undead lemah karena Ainz berpikir bahwa melalui
kekalahan Cocytus mungkin bisa mendapatkan lebih banyak.

Ainz sangat senang dengan hasil akhirnya. Cocytus telah menunjukkan kepada
Ainz bahwa ada kemungkinan untuk berkembang.

Tentu saja, ada perbedaan besar antara belajar melalui tindakan sebenarnya
dan hanya melalui mengingat.

Tujuan Ainz pada akhirnya adalah untuk memperoleh dan menyempurnakan


seluruh magic tertentu di dunia ini - jika hal semacam itu ada. Sekarang ini, Ainz
masih tidak yakin apakah magic yang ada saat ini adalah teknik atau

Page | 273
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

pengetahuan. Dalam kasus apapun, percobaan ini membuktikan bahwa aspek


pengetahuan memang bisa berkembang.

Cocytus membuktikan perkembangan itu mungkin. Dia menunjukkannya


dengan baik sejauh ini.

Ainz berpikir sendiri.

Tanpa perkembangan, seseorang hanya menunggu hingga akhirnya dia


berhenti. Meskipun jika ada yang kuat sekarang, maka pada akhirnya suatu hari
mereka akan dilewati.

Meskipun jika dia memiliki keunggulan seratus tahu dalam teknologi militer,
jika dia tidak lagi bisa membuat progress apapun, maka pada akhirnya akan ada
suatu hari dimana dia akan kehilangan posisi menjadi yang terkuat. Sekarang ini,
negara tetangga mungkin bisa dihitung sebagai negara yang kuat, tapi jika
negara itu percaya bahwa dia bisa selamanya memelihara status sebagai negara
terkuat, tanpa perlu perkembangan lebih jauh, maka itu adalah kesalahan yang
terbodoh.

"Meskipun itu adalah pemikiranku... tapi sementara aku sangat sengang


bahwa anakku bisa tumbuh, di waktu yang sama aku khawatir apakah aku adalah
orang yang layak akan loyalitas mereka sebagai Supreme Being."

Saat dia bergumam, Ainz menatap langit-langit di atas tempat tidurnya.

"Ah, ah, menakutkan, mengerikan sekali.."

Sisa kepribadia manusianya, Satoru Suzuki, sekali lagi meratap karena sumber
tidak tenang yang baru.

Karena pertumbuhan mewakili perubahan, maka siapa yang bisa menjamin


loyalitas mereka saat ini tidak berubah pula? Meskipun tidak berubah, masih ada
kemungkinan bahwa suatu hari aku akan dianggap tidak cocok menjadi Supreme
Being yang agung dari Nazarick. Kekhawatiran bahwa Aku, yang dinominasikan
menjadi Pemimpin Guild, akan kehilangan hak untuk dicap sebagai itu.

Page | 274
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"...Aku harus menjadi Supreme Being yang layak akan loyalitas para guardian...
apakah ada seseorang yang bisa mengajariku cara untuk menjadi seorang
kaisar...?"

Seharusnya tidak ada siapapun yang enak sekali telah terprogram seperti itu
di Nazarick.

Terperangkap di dalam pemikirannya sendiri, bayangan dua orang datang ke


otak Ainz. Mereka berdua adalah bagian dari tim lima orang yang mengerikan,
masing-masing adalah yang memiliki titel sebagai Duke, Lord of terror, dan yang
memiliki kata 'King' pada namanya, Gashokukochuuou. Dengan hati-hati
mempertimbangkan apakah dia harus mendekati dua orang itu atau tidak untuk
belajar, AInz memberikan respon sendiri.

"....Lewat."

Sampai dia terbentur jalan buntu, dia tidak ingin diajari oleh mereka berdua.

"Biarkan saja... selama tidak ada kesalahan besar yang kubuat selama
bertindak, Aku seharusnya baik-baik saja saat ini. Lagipula... tentang domba
berkaki dua..."

Ainz sudah menyadari identitas domba berkaki dua jauh sebelumnya, yang
mana mengapa dia tidak mengejar detil yang spesifik tentang penampilan
domba berkaki dua itu. Karena itu adalah tipe monster yang bisa ditemui
sebelumnya di YGGDRASIL.

"Memiliki kepala baik singa dan kambing gunung, begitu juga dengan ekor
ular, cakar singa dan kaki kambing gunung. Seharusnya seperti itu... itu adalah
chimera."

Di dalam YGGDRASIL, chimera berjalan berkeliling dengan dua kaki kambing


dan menggunakan kaki singa sebagai lengan untuk membuat serangan awal;
seekor monster yang lahir dengan kepala singa dan kepala kambing. Monster ini
penampilannya berdasarkan seorang dewa yang dikenal dengan Baphomet.

Page | 275
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Lalu mengapa Demiurge tidak menyebutnya langsung sebagai chimera?


Meskipun dia penasaran dengan pertanyaan ini, Ainz sudah tahu jawabannya.

"Itu , mungkin itu adalah subspesies dari Chimera. Apakah seperti itu,
Demiurge?"

Ainz tertawa lepas, lalu mendapatkan catatan pada evaluasinya tentang


Demiurge: "Tidak kuduga dia memiliki selera rendah untuk mengambil nama."

"Di YGGDRASIL juga ada spesies seperti Chimera Lord yang penampilannya
sedikit... Tidak, aku harusnya bilang penampilan chimera tipe ikan juga aneh
hingga titik menjijikkan. Kambing yang berjalan dengan dua kaki adalah spesies
baru chimera... Theocracy Chimera... menyuruh seseorang membawa satu ekor ke
Nazarick bukanlah ide yang buruk pula. Lalu ada juga Victim…"

Penampilannya persis sama dengan ingatan Ainz, kecuali ada salah satu fitur
yang membuat perhatiannya tertuju.

"Bahasa yang dia gunakan... itu benar-benar bahasa Enoch yang digunakan
oleh para Angel, ya kan? Rasanya seperti bercakap-cakap dengan seseorang yang
bicara dengan bahasa lain..."

Karena otomatis sudah diterjemahkan, Ainz tidak tahu bahasa mana yang dia
utarakan, tapi dia merasa sedikit aneh. Tentu saja, bisa jadi itu karena Ainz sendiri
tidak mengerti bahasa Enoch.

"Biarkan saja, tidak perlu diperdebatkan. Bagus, sudah waktu nya keluar untuk
berperang.."

Ainz sekali lagi bergulung ke kiri dan kanan untuk memuaskan diri. Setelah dia
berhenti merebahkan diri di sana, dia kembali memikirkan hal-hal yang dia
khawatirkan sebelumnya.

Dia memendam kepalanya di tempat tidur dan menghirup udara dalam-


dalam.

Page | 276
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Tentu saja, Ainz tidak memiliki paru-paru, oleh karena itu ini hanyalah gerakan
pura-pura. Namun, tidak disangka, dia bisa mencium sebuah aroma.

"Ini adalah aroma bunga ... apakah ada parfum di tempat tidur ini? Jangan-
jangan tempat tidur orang-orang kaya semuanya seperti ini? Jika begitu, itu
benar-benar mengagetkan... mungkin pura-pura menjadi orang kaya juga bisa
mengetahui aspek ini? Mmmm..."

Part 3

Ada tipe ability (kemampuan) yang disebut 'Danger Perception' (Persepsi /


Tanggap Bahaya).

Diantara para adventure (petualang), bandit, dan mereka yang memiliki skill
discovery-base (berbasis pendeteksian). Seperti namanya, itu adalah ability yang
terbagi menjadi dua tipe. Tipe kesatu tidak bergantung pada penalaran atau
pengamatan, hanya bergantung pada indra yang memicu daya tanggap akan
bahaya. Tipe yang lain adalah daya tanggap yang bergantung pada penalaran
dan pengamatan yang diakumulasikan dari pengalaman. Yang pertama bisa
disebut sebagai indra keenam perasaan internal, dan yang kedua bisa
dideskripsikan sebagai sesuatu yang berasal dari perubahan kecil di sekeliling -
sesuatu dengan perubah semenit pada suara dan bau.

Yang kedua akan meningkat secara wajar di medan perang dan ketika
bertualang seorang diri (solo adventure), meskipun tidak dilatih dengan sengaja.
Bisa didapatkan melalui pengalaman dengan menempatkan diri pada situasi
bahaya.

Dan bijaksananya, aspek kemampuan ini pada lizardmen berkali-kali lebih


besar daripada manusia. Secara biologisnya, organ sensor mereka lebih sensitif,
karena mereka hidup di dalam lingkungan yang keras. Manusia cenderung hidup
di tempat yang aman jauh dari monster-monster, dimana lizardmen hidup
dengan bertetangga monster-monster seperti itu.

Page | 277
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Zaryusu, yang adalah seorang traveler dan sering bepergian sendiri, bahkan
lebih sensitif terhadap perubahan sedikitpun di lingkungannya.

Merasakan tekanan yang memenuhi udara, dia membuka matanya.

Di depannya adalah kamar yang terasa akrab - Meskipun dia hanya tinggal
disini baru beberapa hari. Manusia, meskipun mereka mencobanya, tidak akan
mampu membuat membuat detil tentang kamar ini yang tidak memiliki sumber
cahaya, tapi tidak sesulit itu bagi lizardmen.

Tidak ada yang aneh di kamar ini.

Zaryusu melihat sekelilingnya, dan setelah memastikan tak ada obyek yang
aneh, dia menghela nafas lega saat bergera duduk tegak.

Dia adalah warrior yang luar biasa, itulah kenapa meskipun dia sedang tidur
beberapa saat yang lalu, dia bangun dengan normal. Tidak ada masalah ngantuk,
seakan ia cukup aktif untuk bisa langsung masuk ke dalam pertempuran.

Ini juga ada kaitannya dengan kenyataan bahwa lizardmen adalah makhluk
yang terbiasa tidur ringan.

Namun, Crusch yang tidur di samping Zaryusu tidak menunjukkan tanda-


tanda akan bangun.

Karena kehilangan kehangatan tubuh Zaryusu, Crusch hanya bergumam lirih


sambil tidur.

Jika itu adalah keadaan biasa, Crusch juga akan merasakan perubahan di
udara dan bangun, namun kali ini kelihatannya dia tidak menyadarinya sama
sekali.

Zaryusu merasa sedikit menyesal, apakah dia telah membuat Crusch memikul
terlalu banyak beban atau tidak?

Dia teringat tadi malam, dan menemukan pendapat bahwa beban pada
Crusch mungkin lebih besar darinya. Selama operasi dalam mengalahkan musuh

Page | 278
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

yang kuat, Lich, Crusch yang seorang wanita telah memikul beban yang lebih
berat daripada Zaryusu yang seorang pria.

Dia sendiri berharap bahwa dia bisa membiarkan Crusch untuk terus tidur, tapi
setelah mendengar baik-baik, dia bisa mendengar gerakan tergesa-gesa dari
banyak lizardmen dari balik pintu rumah. Saat ini berbagai macam bahaya telah
terjadi, tidak membangunkan Crusch mungkin akan lebih bahaya....

"Crusch, Crusch."

Zaryusu menggunakan sedikit kekuatannya untuk membangunkan Crusch


beberapa kali.

"Mmm...Mmmm..."

Crusch menggulung ekornya, lalu langsung membuka matanya yang merah.

"Mmm...?"

"Kelihatannya ada sesuatu yang terjadi."

Kalimat ini membuat Crusch yang masih ngantuk langsung membuka


matanya lebar-lebar. Zaryusu mengambil Frost Pain yang ada di sampingnya dan
langsung berdiri, dan tak lama setelahnya, Crusch juga sudah keluar dari tempat
tidur.

Keduanya berjalan keluar dan langsung mengerti alasan dari keributan.

Mereka melihat awan gelap yang tebal yang menutupi udara di atas desa.

Melihat di kejauhan, mereka bisa langsung tahu bahwa awan gelap tersebut
benar-benar berbeda dari awan gelap biasa. Ini karena langit yang cerah tanpa
awan di kejauhan.

Itu juga berarti bahwa ini adalah -

"Mereka... kembali?"

Itu adalah tanda dari musuh untuk serangan lain-

Page | 279
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Kelihatannya begitu."

Crusch setuju dengan pemandangan ini. Seluruh lizardmen dari lima suku
yang telah berkumpul bersama untuk bertarung bisa melihat awan gelap di
tengah langit, dan sedang membicarakannya. Namun tak ada yang terlihat takut
di wajah mereka.

Itu karena mereka adalah pemenang dari keadaan yang tidak menguntungkan
di peperangan sebelumnya, membuat semuanya menjadi lebih bersemangat.

Keduanya berlari menuju desa, mengeluarkan suara percikan air ketika mereka
berlari. Keduanya melewati beberapa lizardmen yang sedang melakukan
persiapan perang mereka, dan tak lama telah sampai di pintu masuk utama.

Ada banyak lizardmen kelas warrior yang sudah berkumpul di pintu masuk
utama, seluruhnya memandang keluar dengan hati-hati. Termasuk diantara
mereka adalah rekan-rekan yang familiar, seseorang yang telah melewati neraka
dan kembali dengan mereka, Zenberu dan di sampingnya adalah kepala suku
dari Small Fang.

Setelah Zenberu melambaikan tangan ke arah dua individu yang sedang


membuat suara percikan saat berlari mendekat, dia langsung mengarahkan
dagunya ke arah luar pintu masuk.

Zaryusu dan Crusch berdiri di samping Zenberu dan mengamati keadaan luar
dari pintu masuk.

Di sisi lain dari tepi danau, di perbatasan antara wetland (tanah basah) dan
hutan, ada sebuah pasukan yang terdiri dari skeleton.

"Jadi mereka datang lagi."

"Huh.."

Zaryusu merespon Zenberu, lalu mengeluarkan suara klik dengan lidahnya.

Ini sudah diantisipasi, kecuali mereka datang terlalu cepat. Pertama dia
mengingat karena kekalahan mereka terlalu parah, mereka akan membutuhkan

Page | 280
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

beberapa waktu untuk mengisi kembali pasukan mereka, dan tidak


mempertimbangkan bahwa dirinya benar-benar salah perhitungan. Kelihatannya,
musuh mampu sekali lagi menggerakkan unit pasukan besar.

"...Namun, skeleton-skeleton ini seharusnya lebih lemah dari yang disebut Lich
kemarin."

Kalimat itu memiliki arti tersembunyi. Apa yang dimaksud oleh Zenberu
adalah bahwa dia percaya pasukan skeleton yang sekarang ini kenyataannya
lebih kuat daripada yang menyerang sebelumnya.

Zaryusu juga mengamati dengan teliti skeleton-skeleton yang berbaris di


tepian dari sisi lain. Ini untuk mengukur kekuatan dari musuh, lalu melakukan
tindakan bertahan yang tepat.

Memang benar, mereka semua adalah skeleton, tapi kali ini berbeda dari
sebelumnya.

Dari tampilan luarnya, perbedaan terbesar adalah perlengkapan mereka.


Skeleton yang sebelumnya hanya memakai pedang berkarat, tapi skeleton kali ini
sangat lengkap equipmentnya. Terlebih lagi, fisik mereka kelihatannya lebih
baik daripada yang terakhir kali. Skeleton itu kelihatannya memiliki tiga jenis
equipment berbeda.

Yang paling banyak dari skeleton itu memakai pelindung dada yang rumit, di
satu tangan mereka memegang perisai dengan bentuk segitiga, perisai layang-
layang, dan di tangan lain mereka memegang berbagai macam senjata. Mereka
bahkan membawa busur compound dan tempat anak panah di punggungnya. Ini
adalah skeleton-skeleton yang lengkap baik serangan dan pertahanan, dengan
kemampuan bertarung baik jarak pendek atau panjang.

Selanjutnya adalah skeleton-skeleton yang memakai penutup kepala (helmet)


yang memakai pelindung dada yang mirip, ditutupi dengan jubah merah yang
compang camping, memegang perisai kecil berbentuk bulat (buckler) dan
pedang panjang dari Inggris (bastard sword).

Page | 281
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Akhirnya, yang memiliki jumlah yang paling kecil, adalah skeleton-skeleton


yang memakai equipment lengkap. Mereka memakai armor full body dari emas
yang berkilau dengan indah, dan tombak yang mengkilap di tangan mereka.
Jubah merah yang bersih berkilau tidak ada sedikitpun noda.

Zaryusu mengamati sebanyak ini, dan menemukan fakta khusus. Dia merasa
ragu jika dia telah salah lihat, dan menggosok matanya berkali-kali. Namun itu
memang kenyataan.

"Eh.... tidak mungkin.."

"Ba.. Bagaimana mungkin..."

Di waktu yang sama dengan Crusch yang berteriak, Zaryusu menemukan fakta
diucapkan tanpa sengajar dengan suara lirih yang berat. Kali ini, Zenberu
membalas:

"...Oh, kamu menyadarinya juga."

Suara Zenberu juga sangat berat.

"Mmm.."

Zaryusu telah selesai berbicara, dan tetap diam. Dia tidak ingin bicara, karena
ketika ucapan sudah keluar, dia akan ketakutan. Namun tidak mungkin untuk
tetap diam:

"...Senjata mereka kelihatannya adalah equipment magic."

Crusch yang ada di sampingnya mengangguk serius.

Berbagai macam equipment pada pasukan skeleton itu membawa kekuatan


magic. beberapa skeleton membawa pedang api, yang lainnya memegang palu
dengan listrik biru, dan beberapa skeleton bahkan memegang tombak dengan
ujung yang terbungkus cahaya hijau, atau sabit yang dibungkus dengan cairan
ungu kental.

Page | 282
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Kelihatannya bukan hanya itu. Kalian berdua seharusnya melihat dengan jelas
armor dan perisainya. Mereka.. juga adalah equipment pertahanan magic."

Mendengar Zenberu yang mengutarakan kalimat ini, Zaryusu langsung


melihat dengan dekat.

Setelah itu dia bahkan tidak sengaja mengeluarkan rintihan. Ini karena
Zaryusu menemukan bahwa armor yang mengkilap dan perisai yang kelihatannya
seperti mengeluarkan cahaya alami, dan sama sekali tidak terlihat seperti cahaya
yang berasal dari pantulan sinar matahari.

Kekuasaan macam apa yang bisa membuat pasukan skeleton sebanyak itu
memakai item magic? Jika hanya senjata magic yang meningkatkan ketajaman,
Zaryusu pernah mendengarnya sangat mungkin bagi negara yang besar untuk
memperoleh jumlah sebanyak ini dalam waktu yang lama dalam perencanaan
dan akumulasinya. Namun, bisa membuat masing-masing atribut menempel
pada masing-masing senjata - terlebih lagi jumlah variasi efeknya yang sangat
banyak - adalah hal yang benar-benar berbeda.

Zaryusu teringat dwarve yang disebut oleh Zenberu beberapa hari yang lalu.

Dwarve adalah ras gunung yang ahli dalam pekerjaan yang berhubungan
dengan logam. Ketika pesta, dwarve-dwarve itu sering berbicara tentang sebuah
legendar dari pahlawan tertentu - raja yang yang mendirikan kerajaan dwarve
yang besar, pahlawan yang memakai armor logam yang berkilauan dan sendirian
mengalahkan seekor naga, lalu menjadi salah satu dari tiga belas pahlawan,
'Magic Engineer'. Bahkan di dalam legenda yang diceritakan oleh dwarve, tak ada
cerita yang mengatakan tentang persiapan equipment magic hingga sebesar ini -
untuk sebuah pasukan yang lebih dari lima ribu unit.

Lalu, apa yang ada di depan Zaryusu?

"...Apakah itu adalah pasukan dari mitos?"

Jika ini bukanlah cerita dari umat manusia, maka itu pasti adalah skenario dari
cerita mitos.

Page | 283
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Seluruh tubuh Zaryusu gemetar. Karena dia menyadari bahwa ini jauh di luar
prediksinya, dan mereka sedang menghadapi musuh yang sama sekali tidak
boleh diprovokasi.

Namun, sejak dari awal, dia sendiri telah mengumpulkan semua orang sambil
menyadari kenyataan bahwa mereka bisa saja dimusnahkan. Bagaimana mungkin
dia, yang telah memulai peperangan tidak patut ini, menjadi takut? Dia sudah
menyadari bahwa musuh adalah musuh yang kuat yang melebihi bayangan
mereka. Yang terpenting adalah apa yang harus dilakukan sekarang.

"Tidak mungkin. Ini pasti cuman ilusi."

Semua orang disana yang mendengar ucapan ini langsung menunjukkan


ekspresi yang berkata "Omong kosong macam apa yang kamu ucapkan." Musuh
memang diam dan tak bergerak, tapi kehadiran mereka sudah sangat jelas.
Mereka bahkan mengeluarkan udara yang membuat orang-orang menjadi
merinding, oleh karena itu mereka tidak mungkin cuma ilusi.

Namun, kalimat ini akan membuat kebingungan, karena itulah orang yang
memecah keheningan ini adalah kepala suku dari Small Fang. Dia sama sekali
tidak gila, itulah kenapa dia mengatakan kalimat ini.

"Dasar apa yang kamu miliki sehingga mengeluarkan pernyataan seperti itu?"

Terhadap pertanyaan Zaryusu, kepala suku Small Fang dengan percaya diri
menjawab:

"Kita telah bergiliran mengirimkan mata-mata, namun tak ada yang melihat
undead seperti ini sebelumnya. Dengan jumlah yang sebesar itu, tidak mungkin
mereka bisa tetap tidak terlihat. Tentu saja, seluruh mata-mata yang dikirim
kembali dengan selamat."

"Jadi itu alasannya...namun, aku rasa itu bukan ilusi."

"...Tapi kalau begitu.... tidak, mungkin saja itu memang bukan ilusi, jika itu
bukan ilusi, kita bisa membayangkan terowongan bawah tanah digunakan untuk

Page | 284
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

memindahkan mereka. Jika memang ada jalan bawah tanah seperti itu, maka bisa
dijelaskan mengapa mereka tidak ditemukan sebelum mereka datang."

"..Tidak perduli bagaimana mereka caranya mereka kemari, atau apakah


mereka terbang menembus langit. Apa yang harus kita lakukan sekarang?
Meskipun mereka tidak berniat memulai serangan, mereka kemari rasanya masih
tetap bukan untuk bernegosiasi."

"Kelihatannya memang begitu..namun, ingatlah terhadap situasi sebelumnya.


Aku merasa musuh akan melakukan tindakan awal..."

Zaryusu melihat pasukan skeleton.

Dia sedang mencari komandan diantara musuh - saat ini, sebuah angin yang
dingin bertiup. Angin tersebut tidak berhenti dan terus bertiup.

Angin yang dingin dan aneh sepeti ini bukanlah fenomena biasa. Ini pasti
dibuat oleh magic.

"Angin? Eh... tidak mungkin! Ini pasti magic jenis lain... bagaimana mungkin
ini..."

Crusch memeluk dirinya dan gemetar. Alasannya kelihatannya bukan karena


dia merasa kedinginan, oleh karena itu Zaryusu bertanya:

"Crusch, ada apa dengan angin dingin ini..."

"...Mungkin kamu tidak akan mempercayai ini, tapi dengarkan aku Zaryusu.
Aku pada dasarnya mengira perubahan cuaca di waktu yang lalu disebabkan oleh
magic dari tingkat 4, 'Cloud Control' (Pengendalian awan), tapi aku salah.
Meskipun 'Cloud Control' mampu mengendalikan awan, tapi tidak bisa membuat
angin dingin semacam ini. Itulah kenapa... ini pasti bukan pengendalian awan
sederana, namun benar-benar perubahan cuaca dan meteorologi. Itu artinya aku
yakin musuh sudah mengaktifkan magic tingkat 6... 'Weather Control'
(Pengendalian Cuaca)."

Page | 285
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Namun, magic semacam itu berada di ranah yang jauh diluar kemampuannya,
itulah kenapa Crusch tidak percaya diri - Crusch menjelaskan ini kepada Zaryusu
dalam suara lirih, sehingga tak ada yang kedengaran.

Zaryusu tahu betapa mengagetkannya bisa memiliki magic di ranah tingkat 6.


Magic semacam itu adalah dunia yang tidak bisa diraih oleh musuh yang paling
kuat yang pernah dia hadapi, Iguvua. Juga dipercayai sebagai magic tingkat
tertinggi di dunia ini.

"Apakah ini... adalah kekuatan dari Supreme One? jadi memang begitu... kalau
begitu semuanya masuk akal.."

Jika magic tingkat 6 bisa digunakan, maka dipuja sebagai 'Supreme One'
bukanlah hal yang berlebihan.

"Hey, hey, hey, tampaknya semua orang jauh dari kata baik-baik saja."

Protes Zenberu ditujukan secara akurat kepada suasana di sekitarnya.

Angin dingin yang tidak mungkin muncul saat ini - artinya bahwa ini adalah
perubahan tidak wajar dari lingkungan. Ini menyebabkan moral lizardmen
menjadi terjatuh hingga tingkat terendah.

Derajat perubahan hanya sampai awan terakhir kali. Jika hanya itu, meskipun
druid bisa melakukannya dengan melakukan upacara api unggun yang besar
bersama-sama. Namun, ketika lizardmen merasakan angin yang mirip ketika
musim gugur seperti ini, mereka menyadari bahwa musuh memiliki kekuatan
yang besar. Kekuatan untuk mengendalikan cuaca, yang mana seharusnya adalah
fenomena alam yang tidak bisa dikendalikan.

Meskipun mereka tidak mendengar kalimat Crusch, angin dingin yang terus
bertiup sudah cukup untuk menggambarkan seberapa kuat lawan pertempuran
mereka nantinya.

"Cheh, musuh sudah mulai bergerak."

Page | 286
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Zaryusu menggeretakkan gigi-giginya, menggunakan semangat untuk


menahan ekornya yang ingin bergerak kesana kemari. Seperti yang dia duga,
tentu saja musuh akan memilih momen seperti ini untuk bergerak.

Setelah pasukan skeleton yang tertata rapi mulai maju, bergerak dengan rapi
dengan langkah kaki yang jaraknya sama, lizardmen kelas warrior di dekatnya
langsung menjadi gugup, dan beberapa orang bahkan mengeluarkan raungan
peingatan yang dalam. Namun, Zaryusu yang mengamati pasukan skeleton yang
bergerak tanpa suara, membentuk opini berbeda. Itu bukan awal dari
pertempuran.

Saat Zaryusu dan Zenberu akan berteriak keras kepada lizardmen untuk
tenang-

"-Tenanglah!"

Suara teriakan yang agung membuat riak di udara terdengar.

Semua orang melihat ke arah yang sama, dan suara itu tertuju kepada
Shasuryu.

"Aku katakan sekali lagi, tenanglah."

Di dalam ruang yang hening ini, hanya suara ini yang penuh dengan rasa
percaya diri dan wibawa yang bergema.

"Dan juga, jangan takut, para warrior. Terlebih lagi, kalian tidak boleh sampai
mengecewakan banyak spirit leluhur di belakang kalian."

Shasuryu berjalan menembus kelompok lizardmen yang telah tenang dan


diam, lalu tiba di samping Zaryusu.

"Adik, tindakan apa yang diambil musuh?"

"Hmmm, kakak, meskipun mereka mulai bergerak... mereka kelihatannya tidak


bersiap bertempur."

"Hmm..."

Page | 287
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Lima ratus skeleton yang mulai bergerak ke depan membentuk sepuluh


barisan.

"Apa yang direncanakan oleh mereka?"

Seakan pasukan musuh telah menunggu pertanyaan ini keluar, mereka sekali
lagi mulai bergerak.

Di bawah perintah yang sempurna dan tepat, pasukan itu terbelah ke masing-
masing sisi dari yang tengah. Apa yang muncul dari celah yang ukurannya sekitar
dua puluh skeleton adalah ... sebuah wujud.

Wujud itu tidak besar sekali. Bahkan dari jarak dua ratus lima puluh meter,
sangat mungkin untuk melihat wujud itu lebih pendek dari Zaryusu.

Orang itu memakai jubah hitam kelam, dan memberikan aura yang
menakutkan. Dia memakai pakaian yang mirip dengan lich dari pertarungan
kemarin, oleh karena itu kelihatannya, musuh ini seharusnya juga adalah seorang
magic caster.

Namun, ada perbedaan yang tegas antara keduanya, dan itu adalah kekuatan
mereka.

Melihat wujud tersebut, Zaryusu merasa punggungnya menjadi gemetar.


Instingnya mengatakan pada dirinya bahwa jika dia membandingkan orang yang
baru saja muncul ini dengan Lich kemarin, perbedaan kekuatan mereka seperti
bayi dengan seorang warrior.

Meskipun dari jarak antara mereka sangat besar, masih mungkin terkena aura
membekukan dan menakutkan yang dikeluarkan oleh seluruh tubuh orang itu.
Bukan hanya itu, tapi equipment musuh juga termasuk kelas berbeda.

Seolah-olah tidak mungkin menolak kematian - sebuah gambaran yang


mendominasi sama sekali.

"Apakah itu... adalah Maharaja Kematian (Overlord of Death)?"

Page | 288
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Zaryusu tidak tahan mengeluarkan kalimat deskripsi yang paling tepat dari
makhluk ini, dan kalimat ini benar-benar tepat pada titiknya.

Orang itu adalah Maharaja yang menguasai kematian.

"..Oh, oh!"

Apa sebenarnya yang coba dilakukan oleh Maharaja Kematian ini?

Lizardmen yang melihat Magic Caster ini dengan gugup mengeluarkan suara
panik berbarengan. Saat ini, sebuah formasi magic dengan bentuk separuh
lingkarran yang besar dengan diameter sekitar sepuluh meter membesar dengan
magic caster tersebut berada di tengahnya.

Kilauan putih dan biru mengambang di permukaan formasi magic, dengan


tanda semi transparan yang terlihat seperti kalimat atau simbol. Tanda semi
transparan itu berubah dengan cepat, dan setiap saat kalimat itu tidak sama.

Tak mampu memahami apa sebenarnya itu, Zaryusu merasa bingung.

Ketika seorang magic caster sedang merapal mantra, seseorang tidak akan
memproyeksikannya ke udara seperti yang dia lakukan dengan formasi magicnya.
Gerakan musuh saat ini sudah jauh diluar area pengetahuan Zaryusu, oleh karena
itu dia menoleh ke arah lizardmen wanita disini yang akrba dengan magic dan
bertanya:

"Apa itu sebenarnya?"

"A..Aku tak tahu, aku juga tidak tahu apa itu--"

Balasan Crusch sedikit ketakutan. Kelihatannya dia seperti jauh lebih ketakutan
karena dia memiliki pengetahuan tentang magic namun tidak mampu memahahi
tindakan tersebut.

Ketika saat itu Zaryusu berencana untuk menenangkannya...

Tidak tahu jika magic tersebut telah diaktifkan dengan sukses, formasi magic
tersebut pecah berkeping-keping, menjadi partikel cahaya dengan jumlah yang

Page | 289
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

sangat banyak melayang di langit. Dalam sekejap - seperti ada ledakan di langit,
partikel-partikel tersebut menyebar-

Dan danaunya... benar-benar beku.

Tak ada seorangpun yang bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Shasuryu yang merupakan pimpinan suku dengan kualifikasi yang menonjol;


Crusch yang memilki kekuatan druid yang luar biasa; bahkan Zaryusu seorang
traveler yang telah banyak melihat dan memiliki pengetahuan yang luas. Bahkan
individu-individu ini, yang merupakan dalam sejarah lizardmen termasuk memiliki
kemampuan yang ajaib, tidak bisa langsung memahami situasi sekarang.

Tidak tahu mengapa kaki mereka sendiri berada di dalam es.

Tak lama - setelah beberapa saat terlewat dan otak sudah bisa menerima
situasi di depan mata mereka - sebuah tangisan terdengar -

Setiap lizardmen - tepat sekali, seluruhnya mengeluarkan tangisan rintihan.

Bahkan Zaryusu pun sama. Crusch dan Shasuryu, dan bahkan Zenberu yang
paling berani, tidak terkecuali. Seakan sebuah teror yang merambat dari dalam
jiwa mereka, setiap orang tanpa terkecuali menjerit.

Kenyataan yang terpampang di depan mata mereka memang terlalu


mengerikan. Danau, yang tak pernah beku sama sekali sejak mereka lahir,
kelihatannya telah menjadi beku dan solid.

Lizardmen mengangkat kaki mereka dengan ketakutan. Untungnya lapisan es


itu tidak terlalu tebal, dan langsung hancur, tapi area yang hancur langsung
membeku lagi. Sebuah uap dingin datang dari bawah membuatnya jelas dan
memang menyakitkan bahwa pemandangan ini bukanlah ilusi.

Setelah Zaryusu yang buru-buru memanjang dinding lumpur, dia langsung


mengamati sekeliling, lalu terdiam oleh sudut pandang luas yang dia lihat.

Semua yang ada di dalam bidang pandangannya benar-benar telah


membeku.

Page | 290
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Memang benar, tidak bisa dibayangkan danau sebesar ini akan beku
seluruhnya. Namun, Es yang memancar dan menutupi seluruh pandangan juga
adalah kenyataan.

Di sudut pikirannya Zaryusu juga mengkhawatirkan kondisi ladang ikannya,


tapi sekarang bukan waktunya untuk mengkhawatirkan tentang hal itu.

"Jangan-jangan..."

Crusch yang juga memanjat, melihat ke sekeliling dan kehilangan kata-kata


seperti Zaryusu dari mulutnya yang menganga, dia mengeluarkan suara putus
asa.

Seperti Zaryusu, dia tidak ingin mempercayai pemandangan yang dia lihat di
depannya adalah kenyataan.

"Monster!"

Crusch mengumpat dengan suara keras, sementara di waktu yang sama


berharap umpatan dan sumpah serapah ini akan meredakan ketakutan dalam
dirinya.

"Cepat, ke atas sini!"

Kakaknya, Shasuryu berteriak.

Beberapa lizardmen telah terjatuh. Warrior sisanya yang masih bisa bergerak,
berusaha saling membantu, menolong rekan-rekan mereka yang roboh di tanah
yang beku.

Lizardmen yang ditolong itu berwajah pucat dan terus-terusan gemetar. Uap
dingin yang terbang ke atas mungkin telah merampas vitalitas mereka.

"Kakak, aku akan pergi memeriksa yang lainnya!"

Zaryusu yang telah menggenggam Frost Pain tidak terpengaruh oleh udara
dingin setingkat ini.

"Tidak...Jangan pergi!"

Page | 291
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Mengapa, kakak?!"

"Musuh mungkin akan mulai bergerak dalam waktu dekat. Kamu tidak
diizinkan untuk pergi! Pahami situasi seluruhnya, jangan biarkan sedikitpun
informasi yang luput! Ini adalah sesuatu yang hanya bisa dipercayakan kepadamu
yang telah berkelana mengelilingi dunia dan mendapatkan bermacam-macam
pengetahuan."

Tatapan Shasuryu berpindah dari Zaryusu dan berganti bicara dengan seluruh
lizardmen kelas warrior di sekeliling.

"Sekarang ini aku akan memberikan magic penahan dingin kepada kalian
semua, 'Protection Energi Ice'. Cepat pergi dan beritahukan kepada setiap orang
di desa, dan hindari melakukan kontak dengan es."

"Aku juga akan membantu memberikan magic."

"Tolonglah! Kalau begitu, Crusch mari berpisah, jika ada seseorang yang
berada dalam situasi darurat, segeralah berikan magic penyembuhan!"

Crusch dan Shasuryu mulai memberikan magic pertahanan kepada lizardmen


yang tidak terkena.

Zaryusu tetap di atas dinding lumpur, dan melihat ke posisi musuh dengan
mata tajam, memastikan untuk menangkap setiap gerakan musuh. Sangat
penting untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya oleh sang kakak
dengan sempurna.

"Hey ho."

Zenberu yang memanjat ke samping Zaryusu memberikan tatapan santai ke


posisi musuh.

"Kamu harus sedikit santai. Kakakmu mengharapkan pengetahuanmu ya kan?


Meskipun kamu melewatkan sesuatu, dia tidak akan menyalahkanmu. Hal yang
lebih penting adalah untuk tidak terlalu terpaku padanya, dan akhirnya
mempersempit pandangan."

Page | 292
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Zenberu dengan suara santai memberikan peringatan tajam kepada Zaryusu.

Sama seperti ketika bertarung melawan Lich, setiap orang harus bekerja sama
dan membagi tugas, dan fokus dengan peran mereka untuk bisa menggunakan
kemampuan mereka yang terbaik.

Zaryusu mengamati sekeliling dan menemukan lizardmen kelas warrior juga


kelihatannya telah memanjat ke atas dinding lumpur untuk mengamati musuh.
Benar, dia disini tidak untuk bertarung sendirian, tapi bertarung bahu membahu
dengan setiap orang.

Kelihatannya dia yang telah menyaksikan kekuatan yang luar biasa - magic -
menjadi gemetar.

Zaryusu menghembuskan sebuah nafas besar, seakan ingin menyingkirkan


kekhawatiran dalam dirinya dalam sekali hembusan.

"Maaf."

"Tidak ada yang perlu untuk minta maaf."

"....Benar sekali, karena kamu, Zenberu, juga ada disini."

"ha, jangan melihatku untuk masalah yang berhubungan dengan berpikir."

Keduanya tertawa sama-sama, lalu melanjutkan mengamati gerakan musuh.

"Namun, itu benar-benar monster sejati."

"Yeah! Pada dasarnya dia berada di level yang sama sekali berbeda..."

Maharaja Kematian membuat sikap yang angkuh bak raja, dan dengan
sombong pula menatap ke arah Zaryusu dan desa mereka. Tubuh yang
seharusnya kecil itu terlihat membesar sepuluh kali ukurannya.

"...Dia pasti yang disebut dengan Supreme One."

Page | 293
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Pasti tidak salah lagi, selain itu, aku sangat berharap tidak ada lagi yang
lainnya dan cukup kuat untuk merapal magic yang bisa membekukan seluruh
danau."

"Benar sekali, dan aku juga berharap demikian. Di mata monster yang bahkan
mampu membekukan danau, kita lizardmen tidak lebih daripada semut. Ah~
Sayang sekali! Kita tidak lebih dari serangga kecil. Ngomong-ngomong... ada
gerakan."

Magic Caster yang membekukan danau mengangkat tangan yang tidak


membawa tongkat, dan memberikan lambaian ke arah desa. Tindakan ini seperti
sebuah perintah - Zaryusu merasa seperti itu, dan dalam gerakan selanjutnya
menerima bukti yang menakutkan itu.

"Oh oh oh oh!"

Suara tersebut datang dari berbagai arah dari dalam desa.

"Apa yang... itu! Apa sebenarnya itu?!"

Setelah Zaryusu, yang berdiri disini percaya bahwa tidak ada lagi yang bisa
membuatnya terkejut, melihat pemandangan di depan matanya, secara refleks
memberikan tangisan yang menderita.

Apa yang muncul di depannya adalah patung raksasa dengan dua kaki dan
dua lengan yang terlihat seperti muncul begitu saja dari batu.

Di bagian dadanya ada cahaya merah yang terlihat seperti detak jantung.
Dengan tangan yang tebal dan kaki yang gemuk dan pendek, bentuk badannya
yang gagah bahkan sedikit imut, begitulah, jika dia tidak memiliki tinggi lebih
dari tiga puluh meter.

Figur batu raksasa semacam ini tiba-tiba muncul dari dalam hutan.
Menyebutnya ilusi kenyataannya lebih mudah untuk diterima.

Figur batu tersebut perlahan bergerak, dan mengangkat batu yang sangat
besar entah dari mana.

Page | 294
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dan lalu melemparkannya.

Zaryusu tanpa sadar menutup matanya. Tidak diragukan lagi, semua yang
beradu dengan batu besar itu tidak akan bertemu apapun kecuali kematian
mutlak.

Di dalam kegelapan, Zaryusu mendengar suara gerakan orang terkejut, dan


suara benturan yang luar biasa sampai kepadanya. Bahkan dinding lumpur
bergetar keras.

Ini diikuti dengan suara hujan deras - suara dari kerikil yang memantul karena
terjatuh ke tanah, dan suara kaget baik yang dewasa maupun anak-anak dari
desa.

Meskipun dia sudah terbiasa dengan kematian, dirinya masih tidak bisa
mentolerir menghadapi pemandangan horror yang jauh diluar bayangannya.
Pelajaran mengagetkan beberapa saat yang lalu bahkan membuat mereka yang
bertarung dengan penuh semangat kemenangan di perang yang sebelumnya
berteriak seperti anak kecil.

Menenangkan diri dengan kenyataan bahwa dia masih hidup, Zaryusu


menghembuskan nafas dan menenangkan dirinya. Setelah dengan hati-hati
membuka mata, apa yang dia lihat dan terpantul di matanya adalah
pemandangan pasukan undead yang mulai bergerak, dan figur patung batu yang
sudah tak terlihat lagi.

Di tanah basah antara dua pasukan itu ada batu raksasa yang sebelumnya
tidak ada. pasukan undead mendekat ke batu tersebut, mengangkat perisai
mereka menjadi rata di atas kepala sebelum berlutut. Skeleton lain melompat ke
atas perisai yang terangkat tersebut, dengan tangkas mempertahankan
keseimbangan mereka, lalu seperti skeleton yang ada di bawahnya, juga
mengangkat perisai mereka sendiri.

Saat ini, Zaryusu mengerti apa yang dilakukan musuhnya dan, seakan
tersambar petir, dia mulai gemetar.

Page | 295
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Jangan-jangan...tangga? Kelihatannya bahkan pasukan seperti dalam mitos


hanya digunakan sebagai tangga!"

Skeleton-skeleton tersebut mendekati batu besar dengan kecepatan yang


abnormal - dan tangga yang terbuat dari unit pasukan undead akhirnya selesai.

Selanjutnya, pasukan undead lainnya juga mulai bergerak. Undead ini bahkan
lebih menakjubkan kelihatannya daria pada skeleton tadi, dan jumlahnya sekitar
seratus. Di tangan mereka ada tombak dengan selembar kain yang menempel,
seperti tombak yang digunakan oleh penunggang kuda.

Kain merah terang - seluruh bendera di tombak itu memiliki satu emblem.

Undead tersebut memakai jubah yang berkibar terkena angin, dan


melangkahkan kaki mereka ke tanah basah satu persatu secara serempak,
bergerak maju tanpa suara sambil membuat es di bawah kaki mereka hancur.
Gerakan ini diikuti oleh kelompok lain dari skeleton-skeleton yang juga
memasuki wetland secara serempak. Kelompok kedua mempertahankan jarak
yang sama dari kelompok pertama sebelum berhenti dan menyilangkan tombak-
tombak mereka dengan skeleton di sisi lainnya.

Tombak yang bersilangan membentuk sebuah jalan yang langsung menuju ke


batu besar.

"....Apakah itu jalan bagi sang Maharaja?"

Zenberu benar.

Magic Caster 'kematian' melangkahkan kaki ke jalan yang dibuat oleh undead-
undead itu, dan mengikuti di belakangnya banyak tokoh yang terlihat muncul
entah darimana.

Yang memimpin di jalan tersebut adalah seorang magic caster yang kekuatan
sebenarnya telah mencapai ketinggian yang tidak terduga.

Di tubuhnya dia memakai changpao hitam legam, gelap sekali seakan kain
tersebut baru saja dipotong dari gelapnya malam, dan di tangannya di

Page | 296
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

menggenggam sebuah tongkat yang mengeluarkan aura hitam. Aura yang


memancar tersebut tampaknya membentuk ekspresi manusia yang sedang
kesakitan, yang runtuh dan menghilang. Bahkan di bawah tudung tersebut
terdapat tengkorak, dengan lubang mata yang kosong dan hanya ada sebuah
cahaya merah kecil pada masing-masing lubang itu.

Musuh mengenakan aksesoris magic tak terhitung jumlahnya yang benar-


benar di luar pemahaman dari Zaryusu, dan berjalan ke depan dengan kecepatan
yang setara dengan seorang raja.

Ada seorang wanita berbaju putih yang mengikuti di belakangnya. Meskipun


dia memiliki penampilan seperti manusia, ada satu area tertentu yang
membedakannya dari manusia. Yaitu, sayap yang menempel di tubuhnya pada
area pinggang.

"Wanita itu jangan-jangan.... devil?"

Devil.

Demon adalah mereka yang menggunakan kekerasan untuk membawa


kehancuran, dan devil adalah mereka yang menggunakan kecerdasan mereka
untuk membawa kerusakan moral. Wujud-wujud dari dunia lain ini yang
berkumpul dikenal dengan demon. Dikatakan bahwa mereka adalah monster-
monster mengerikan yang hanya ada untuk memusnahkan seluruh makhluk
berakal dan makhluk hidup yang baik. Mereka juga memiliki persamaan kata
dengan 'evil'.

Zaryusu pernah mendengar tentang demon selama perjalanannya.

Dia telah mendengar bagaimana menakutkannya demon itu. Dikatakan bahwa


dua ratus tahun yang lalu, makhluk yang disebut sebagai raja demon - Demon
God - telah memimpin demon di bawah panji-panjinya, dan hampir
memusnahkan seluruh dunia.

Page | 297
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Demon God telah bertemu ajalnya di tangan tiga belas pahlawan yang telah
menghabisinya, dan di tempat tertentu masih bisa dilihat bekas-bekas
pertempuran itu.

Jika undead bisa dibayangkan sebagai makhluk yang membenci makhluk


hidup, maka demon adalah makhluk yang menyiksa makhluk hidup.

Sepasang Dark Elf kembar mengikuti di belakang demon tersebut, dan di


belakang mereka ada gadis berambut perak. Bukan hanya itu, ada juga makhluk
yang aneh mengambang di udara, dan terakhir ada pria seperti manusia dengan
ekor panjang.

Meskipun makhluk aneh tersebut memberikan kesan bahwa dia tidaklah kuat,
sebuah tatapan dari masing-masing yang lainnya bisa membuat ekor mulai
gemetar. Insting liarnya memperingatkan dirinya dengan ganas, berkata bahwa
sangat penting untuk segera kabur dengan kecepatan penuh.

Barisan itu berjalan ke depan tanpa bersuara, lewat di bawah tombak-tombak


bendera, dan menaiki tangga yang menuju batu besar. Tanpa ragu, mereka
menginjak pasukan undead, dan berdiri di atas batu besar seperti bangsawan.
Maharaja Kematian, yang berjalan di depan, mengulurkan tangannya dan
memberikan lambaian.

Selanjutnya, sebuah kursi singgasana dengan sandaran yang tinggi dan


memancarkan cahaya hitam muncul, Maharaja Kematian langsung duduk di
atasnya.

Mereka yang berjalan di belakangnya, yang seharusnya adalah orang-orang


kepercayaannya, membentuk sebuah barisan, dan seakan menunggu sesuatu
mereka melihat ke arah desa. Namun selain itu, mereka tidak membuat gerakan
lain apapun.

Situasi macam apa ini?

Beberapa lizardmen saling melihat satu sama lain tidak tenang, dan akhirnya
memutuskan yang paling pintar dari mereka untuk membuat penilaian.

Page | 298
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"...To..Tolong katakan pada kami, apa yang harus kami lakukan, Zaryusu-sama?
Apakah kita harus bersiap-siap untuk kabur?"

Ucapan ini telah menyingkirkan niat untuk bertarung. Ketidak berdayaan


mereka dan ekor yang terkulai lemas sudah cukup menunjukkan apa yang
mereka rasakan di dalam diri masing-masing.

"Tidak, itu tidak perlu. Pikirkan tentang Lich yang sebelumnya. Musuh kita
adalah seorang magic caster yang sejauh ini jauh lebih kuat dari Lich itu, dan
membuat sebuah serangan di jarak ini seharusnya adalah mainan baginya. Hal
yang menakutkan adalah... Kalimat macam apa yang ingin dia sampaikan pada
kita."

Lizardmen menunjukkan ekspresi setuju.

Selama beberapa waktu, tatapan Zaryusu tetap terfokus pada barisan orang-
orang yang mendekatinya. Seperti rakyat yang melihat rajanya, dia tidak berhenti
mengamati makhluk-makhluk kuat yang berdiri di atas batu besar tersebut.

Ini agar dia tidak memberiarkan informasi apapun luput dari perhatiannya.

Ketika jarak di antara mereka semakin dekat, dia sudah bisa membuat
pengamatan yang sangat detil, dan bisa jadi mereka sudah cukup dekat untuk
saling bertukar tatapan.

Apakah Maharaja Kematian yang duduk di singgasana itu sedang mengamati


lizardmen? Penampilan luar dari Dark elf tidak menunjukkan niat yang memusuhi,
gadis berambut perak mengeluarkan ekspresi mengejek, tatapan lembut para
demon itu telah membuat bulu-bulu bergidik, benar-benar tidak mungkin untuk
bisa melihat apakah makhluk aneh itu sedang berniat sesuatu, dan pria yang
memilik ekor tidak menunjukkan emosi apapun di matanya.

Setelah bertukar pengamatan seperti ini beberapa saat, Maharaja Kematian


sekali lagi mengangkat tangan yang tidak memegang tongkat dengan lembut ke
area dadanya. Beberapa lizardmen yang melihat tindakan ini ekornya meliuk-liuk
dengan kuat.

Page | 299
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Jangan takut. Jangan menunjukkan penampilan yang memalukan di depan


musuh kita."

Teguran Zaryusu yang setajam silet membuat seluruh lizardmen yang ada di
sana langsung mengangkat kepala dan meluruskan punggung mereka.

Sejumlah awan hitam muncul di depan Maharaja Kematian, berjumlah dua


puluh. Awan hitam tersebut berputar tanpa henti, semakin besar dan masing-
masing menjadi berukuran sekitar seratus limat puluh sentimeter. Tak lama,
wajah-wajah menakutkan muncul dari dalam awan hitam.

"Itu adalah..."

Zaryusu teringat bahwa itu adalah monster yang mendekat desa, dan juga
monster undead yang sama yang dia temui ketika perjalanannya.

Meskipun dia sudah menjelaskan ini di desa Crusch, kecuali kalau mereka
menggunakan senjata magic, senjata yang ditempat dari logam spesial, magic
atau seni beladiri spesial, akan sangat sulit melukai makhluk tak berbadan
semacam ini.

Bahkan ketika seluruh suku lizardmen dikumpulkan, mereka hanya memiliki


jumlah senjata magic sangat kecil, itu artinya bahkan untuk mengalahkan satu
saja dari mereka sangat sulit.

Belum lagi lawan telah mensummon dua puluh monster semacam itu dengan
sangat mudah.

"...Jadi, itu artinya bisa mengendalikan kematian itu sendiri."

Zaryusu berpikir sendiri dengan putus asa bahwa musuhnya memang makhluk
yang luar biasa kekuatannya bisa memiliki lich yang kuat dan setia kepadanya.

Setelah Maharaja Kematian mengeluarkan beberapa kalimat, dia mengulurkan


tangannya dan melambai seakan bermaksud untuk menyuruh semuanya
menyerang. Selanjutnya, monster-monster itu melayang kemari, mengelilingi
desa dan mulai berkata secara serentak.

Page | 300
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

[Supreme One mengirimkan pesan ini kepada kalian.]

[Supreme One meminta berdialog. Wakilnya diharapkan untuk maju.]

[Jika kalian membuang-buang waktu kami, hanya akan membuat marah


Supreme One]

Setelah deklarasi yang bersamaan ini, undead yang tak memiliki tubuh
tersebut kembali ke sisi tuan mereka.

"Ha...?Tidak mungkin... Hanya itu?"

Zaryusu terpaku diam saat mengatakan ini.

Jadi dia mengirimkan undead sekuat itu hanya untuk menyampaikan pesan
ini?

Namun, apa yang lebih sulit dipercayai adalah ketika gadis berambut perak,
yang sedang menunggu di belakang, terpaksa menggunakan kedua tangannya
untuk bertepuk tangan ketika dia menerima instruksi dari Penguasa Kematian.

Saat tangan tersebut bertepuk - undead itu langsung binasa.

"Apa!"

Zaryusu, yang sangat terkaget, tidak sadar berteriak.

Karena gerakan itu bukan untuk mengembalikan monster yang di summon,


tapi untuk menghabisi mereka.

Priest bisa menghabisi Undead. Meskipun biasanya mengirimkan mereka


kembali bukanlah hal yang mudah, jika ada dua individu dan ada perbedaan
kekuatan yang luar biasa, mereka bisa melakukan lebih dari pada membuat
undead tersebut mundur, dan bahkan secara langsung menghabisi mereka.
Namun, menghabisi sekelompok undead di saat yang bersamaan adalah hal yang
mustahil.

Page | 301
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Apa artinya itu adalah kekuatan gadis berambut perak itu setara dengan
Maharaja Kematian. Jika begitu, maka yang lain yang berada di sampingnya juga
takutnya juga sama.

"Ha ha ha ha-"

Zaryusu tidak bisa menahan tawanya sendiri.

Itu adalah hal yang wajar. Saat ini apa yang bisa dia lakukan selain tertawa?
Jika perbedaan kekuatan mereka begitu -

"Adik!"

"-Ah, kakak!"

Zaryusu membalas saat dia menoleh ke sumber suara dari bawah dinding
lumpur, dan menemukan baik Shasuryu dan Crusch yang telah tiba di dinding.
Keduanya memanjat dinding lumpur dan melihat ke arah rombongan magic
caster tersebut.

Crusch terpaksa terjepit diantara Zenberu dan Zaryusu, hampir menyebabkan


Zenberu terjatuh. Namun, ini seharusnya termasuk tindakan yang bisa dimaafkan.

"Apakah itu adalah pimpinan musuh? Suasana di sekitarnya sangat kuat hanya
dengan melihat ke arahnya bisa membuat seseorang bergiding hingga tulang-
tulangnya. Meskipun penampilannya mirip dengan lich yang kamu kalahkan...
tapi kekuatan kedua indidivu tersebut sangat tidak bisa dibandingkan..."

"...Kakak, apakah kamu sudah menyelesaikan bagianmu?"

"Mm, kurasa cukup. Magic cadangan milikku dan Crusch telah habis. Terlebih
lagi, setelah mendengar ucapan makhluk itu.. Aku juga berpikir kita harus
menguatkan tekad untuk masalah ini dahulu. Meskipun begitu... Zaryusu, maukah
kamu ikut denganku?"

Zaryusu melihat tanpa berkata apapun kepada Shasuryu beberapa saat, lalu
mengangguk dalam-dalam. Shasuryu menunjukkan muka sedih sesaat, tapi
langsung kembali normal, cepat sekali sehingga tak ada yang tahu ekspresinya.

Page | 302
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Maaf."

"Tidak usah dipikirkan, Kakak."

Shasuryu hanya meminta maaf sebelum melompat dari dinding lumpur,


menapak lapisan es yang menyelimuti wetland, dan mengeluarkan suara
percikan.

"Aku pergi dulu."

"Hati-hati."

Setelah Zaryusu memeluk Crusch dengan erat, dia juga mengikuti Shasuryu
dan melompat ke wetland.

Zaryusu dan Shasuryu berjalan menyeberangi es tipis di danau, bergerak maju


bersama-sama. Setelah mereka berjalan melewati pintu masuk utama, Zaryusu
merasa kelompok Maharaja Kematian menatap kuat keduanya, seakan tatapan
itu membawa kekuatan tekanan yang sebenarnya. Dia mati-matian menahan
emosi kuat dalam dirinya yang mengatakan kepadanya untuk kabur.

Saat ini, Shasuryu berbicara.

"...Maaf."

"...Maaf utuk apa, kakak?"

"...Jika negosiasinya berantakan, musuh mungkin akan membunuh kita berdua


disana."

Zaryusu sudah mempersiapkan mentalnya sejak lalu. Itulan kenapa dia


memeluk Crusch dengan erat-erat sebelumnya.

"...Mempertimbangkan jumlah musuh, aku tidak bisa membiarkan kakak maju


sendirian. Jika kamu sendirian, musuh mungkin juga akan berpikir bahwa kita
tidak cukup hormat kepada mereka."

Diantara lizardmen, Zaryusu memang sangat terkenal, dan sangat cocok untuk
mengambil bagian dalam negosiasi. Namun, identitasnya adalah seorang

Page | 303
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

traveler, oleh karena itu meskipun jika dia dikorbankan, tidak akan
mempengaruhi struktur kelompok lizardmen. Dari sudut pandang ini,
kehilangannya tidak akan banyak disesali.

Bahkan jika sang pahlawan terbunuh, selama ada kepala suku lain yang
tersisa, pertempuran akan berlanjut, yang disayangkan adalah kehilangan dari
Frost Pain. Tanpa itu, tidak ada artinya untuk menahan angin dingin yang datang
dari danau yang beku.

Keduanya terus berjalan maju tanpa bersuara, selangkah demi selangkah


semakin dekat dengan kematian.

Mereka tiba di depan tangga undead yang menuju ke singgasana, dan


mengumumkan kedatangan mereka dengan keras. Jika singgasana itu terletak
semakin jauh, mereka bisa memilih untuk memanjat tangga itu dahulu, tapi
musuh berdiri di tepi tangga, menunjukkan bahwa mereka tidak berniat untuk
naik.

Sang raja harus duduk di tingkat yang lebih tinggi.

Meskipun lizardmen tidak memiliki peraturan semacam itu, banyak suku yang
memiliki kebiasaan dimana mereka yang memiliki posisi yang lebih tinggi akan
memandang rendah yang lain. Tentu saja, dari sudut pandang yang berbicara, ini
termasuk sikap tidak menghormati pihak lain.

Oleh karena itu, meskipun di permukaan disebut negosiasi, kenyataannya


tidak ada niat negosiasi ini akan dilakukan dengan mengangap pihak lain setara.

Namun, meminta kesetaraan dalam pembicaraan ini adalah hal yang terlalu
berlebihan dalam percaya diri. Memang benar, Zaryusu dan yang lainnya telah
memenangkan pertempuran sebelumnya, tapi setelah melihat barisan pasukan
musuh di atas batu besar, mereka terpaksa menyadari bahwa kemenangan
mereka sebelumnya tidak berarti meskipun mereka tidak ingin mempercayainya.
Seluruhnya hanyalah sebuah permainan.

"Aku adalah Zaryusu Shasha!"

Page | 304
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Meskipun begitu, suara mereka yang nyaring masih tidak ada pujian di
dalamnya. Mereka tahu bahwa ini adalah hal yang bodoh, tapi ini adalah sisa dari
kehormatan mereka. Mungkin pertempuran sebelumnya hanyalah sebuah
permainan di mata musuh, tapi mereka sama sekali tidak bisa menyerahkan
kehormatan yang telah mengorbankan nyawa mereka pada pertempuran itu.

Tidak ada balasan. Maharaja Kematian yang duduk di atas singgasana


tersebut hanya melihat mereka secara hina, secara terang-terangan mengira-
ngira kekuatan mereka. Benar-benar tidak mungkin untuk bisa mengetahui jika
ada niat untuk mengambil tindakan.

Yang membalas adalah demon yang memiliki sepasang sayap hitam yang
tumbuh dari pinggangnya.

"Tuan kami tidak menganggap kalian telah memasuki sikap yang


menunjukkan rasa hormat."

"..Apa?"

Ketika wanita itu mendengarkan suara kebingungan, dia memanggil pria


bereekor yang ada di sampingnya.

"-Demiurge."

"[Bersujud]"

Tiba-tiba, Zaryusu dan Shasha berlutut, dengan kepala terbenam ke dalam


wetland. Tindakan mereka membuat keduanya seakan ini adalah hal yang wajar
dilakukan.

Lumpur dingin mengotori tubuh keduanya, dan balok es yang pecah langsung
membeku lagi.

Tidak mungkin untuk berdiri. Bahkan jika mereka menggunakan seluruh


kekuatan di tubuh mereka, tubuh mereka sama sekali tidak bergeming. Seakan
sebuah tangan raksasa yang tidak terlihat menekan tubuh mereka ke bawah dari
atas, tubuh mereka benar-benar telah kehilangan seluruh kebebasan bergerak.

Page | 305
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"[Jangan Melawan]"

Saat itu suara tadi terdengar lagi di kepala mereka, Zaryusu dan Shasha
merasa seakan tubuh mereka memiliki otak lain - mengambil kendali organ yang
mengambil keputusan. Tubuh mereka tampaknya bertindak menurut instruksi
dari organ itu.

Setelah melihat dua orang yang habis energinya dengan canggung berlutut di
tanah berlumpur, demon wanita itu tampaknya terlihat sangat puas, dan
menghadap tuan mereka seakan melaporkan:

"Ainz-sama, sikap mendengar yang hormat dari mereka sudah siap."

"Terima kasih atas kerja kerasmu - Silahkan angkat kepala kalian."

"[Diizinkan untuk mengangkat kepala kalian.]"

Zaryusu dan Shasuryu menggerakkan kepala mereka yang mana adalah satu-
satunya bagian tubuh yang bisa bergerak bebas, dan menatap ke atas seakan
menyambut sang raja dengan hormat.

"Aku adalah... tuan dari Great Tomb of Nazarick, Ainz Ooal Gown. Pertama,
aku berterima kasih karena kalian telah membantu menyempurnakan
percobaanku."

Percobaan? Banyak sekali nyawa rekan-rekan kami yang hilang, namun dia
masih berani menyebutnya percobaan?

Kebencian di hati mereka meningkatkan kemarahan mereka yang membara,


namun mereka masih menekan emosi. Itu karena sekarang bukan saatnya untuk
membalikkan keadaan.

"Kalau begitu, mari kita bahas pokok masalahnya... terimalah kekuasaanku."

Magic Caster Ainz mengangkat tangannya dengan lembut, menghentikan


Shasha yang ingin berbicara.

Page | 306
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Mengetahui bersikeras ingin bicara bukanlah hal yang bijak, Shasha hanya
bisa patuh untuk tetap diam.

"--Namun kalian telah mengalahkan kami sebelumnya, yang mana itu artinya
kalian tidak ingin menerima kekuasaanku. Itulah kenapa kami akan menyerang
kalian lagi empat jam kemudian, dan bahkan akan menjamin untuk mendukung
kompensasi yang masuk akal bagi kalian."

"...Bolehkah saya bertanya sesuatu?"

"Silahkan, kamu boleh bertanya."

"Yang akan menyerang nantinya... apakah itu adalah Baginda?"

Gadis berambut perak yang berdiri di belakang sedikit mengangkat alisnya


dan wanita demon itu semakin tersenyum, mungkin karena mereka tidak puas
dengan gelar 'Baginda'. Namun, mereka tidak membuat tindakan khusus,
mungkin karena tuannya tidak mengatakan apapun tentang itu.

Ainz mengabaikan mereka berdua, dan melanjutkan berbicara.

"Bagaimana mungkin begitu. Aku takkan bertindak langsung. Sebagai


gantinya, yang akan menyerang adalah bawahanku yang terpercaya... terlebih
lagi aku hanya akan mengirimkan satu orang. Dia bernama Cocytus."

Mendengar kalimat ini, Zaryusu merasa keputus asaan yang dalam seakan
dunia telah berakhir.

Jika yang akan menyerang adalah sebuah pasukan besar, mungkin lizardmen
akan mempunyai peluang menang. Itu artinya, pertama, dia percaya bahwa kali
ini juga bisa disebut sebagai lanjutan dari pertempuran malang kemarin yang
disebut percobaan. Jika memang seperti itu, maka seharusnya masih ada peluang
yang amat kecil untuk menang.

Namun, yang akan dikirimkan untuk menyerang bukanlah sebuah pasukan


besar.

Yang akan menyerang hanya satu orang.

Page | 307
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Pasukan yang dikalahkan sebelumnya sekali lagi membuat sebuah deklarasi


yang besar, tapi hanya mengirimkan satu orang kali ini. Kalau bukan sebuah
hukuman, atau ada maksud tersembunyi dibalik kalimatnya, dia pasti sangat
percaya penuh kepada orang itu.

Seseorang yang sangat dipercayai oleh Maharaja Kematian yang memiliki


kekuatan yang luar biasa. Maka, hanya ada satu jawaban: orang itu juga memiliki
kekuatan yang luar biasa, dan terlebih lagi semacam kekuatan yang akan
membuat lizardmen merasa bahwa tidak akan ada peluang menang.

"Kami memilih untuk menye..."

"Kalah tanpa bertarung adalah hal yang sangat membosankan. Silahkan


lakukan sedikit perlawanan, kami juga ingin merasakan kemenangan."

Ainz menyela Shasuryu, tidak membiarkannya untuk melanjutkan.

Secara terang-terangan, dia ingin membuat contoh bagi kami, si brengsek ini.

Zaryusu mengeluarkan sumpah serapah di pikirannya.

Yang kuat akan menggunakan pembantaian untuk memusnahkan rasa malu


karena kalah.

Itu artinya bahwa musuh akan melakukan pengorbanan secara langsung. Itu
akan menjadi sebuah pertunjukan, membasmi musuh lizardmen yang
memberontak.

"Hanya ini yang ingin kukatakan. Kalau begitu, empat jam lagi, nikmati sebaik-
baiknya."

"Tolong tunggu sebentar - apakah es ini akan mencair?"

Tak perduli menang atau kalah, dengan tanah yang membeku, lizardmen akan
sulit untuk selamat.

"..Ah, aku hampir lupa."

Berkata dia telah lupa. Sikap terbuka dari Ainz ini terlihat di dalam balasannya.

Page | 308
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Aku hanya tidak ingin mengotori diri dengan lumpur wetland ketika berjalan,
itulah kenapa, setelah kembali ke tepian, efek magic akan luntur."

"Apa!"

Zaryusu dan Shasuryu kaget setengah mati, dan mengira-ngira apakah


mereka tidak salah dengar.

Dia membekukan danau itu hanya karena dia tidak ingin kotor?

Ini bukan lagi level yang sulit untuk dipecaya. Kekuatan musuh hanyalah
sangat terlalu luar biasa, bahkan dengan mudah merubah kekuatan alam dan
terlebih lagi hanya karena alasan yang remeh.

Jadi ternyata mereka telah melawan makhluk yang sangat terlalu kuat -
Zaryusu dan Shasha keduanya merasakan ketakutan yang sama seperti anak kecil
yang ketakutan sendirian.

"Sampai nanti, lizardmen - [Portal]"

Merasa semua yang perlu disampaikan sudah selesai, Ainz mengulurkan


tangannya dan memberikan lambaian lirih, dan sebuah bola separuh lingkaran
yang gelap muncul di depan singgasana itu. Lalu, dia melompat ke dalam
kegelapan tersebut.

"Sampai nanti, lizardmen"

"Selamat tinggal, Mr. Lizardmen."

"Sampai Jumpa, lizardmen."

Dua wanita dan satu pria yang hadir juga melompat ke dalam kegelapan
setelah berbicara dengan sikap seakan kehilangan minat.

"E-Eh, ka-kalau begitu, selamat tinggal, hati-hati."

"drows ym fo enob eht ma I" [Kalau begitu, selamat tinggal.]

Page | 309
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Seelah dark elf wanita, makhluk aneh itu juga mengikuti dan masuk ke dalam
kegelapan.

"[Kebebasan Diizinkan]. Kalau begitu, cobalah menikmati sebisa mungkin,


lizardmen."

Di waktu sama dengan yang terakhir, pria dengan ekor itu, masuk ke dalam
kegelapan, dia berbicara dengan suara yang lembut dan juga memiliki beban
yang menekan kedua lizardmen itu dan mengilang tanpa jejak.

Zaryusu dan Shasuryu yang tertinggal di tempat mereka tergeletak di lumpur


tak bergerak. Ini karena mereka tidak memiliki kekuatan lagi untuk
menggerakkan diri.

Mereka tidak lagi merasakan sakit karena angin membekukan yang terus
bertiup, karena mereka telah menderita serangan mental yang melebihi luka fisik
mereka sejauh ini.

"Sialan..."

Shasuryu mengutuk dengan suara lirih, sangat tidak cocok dengan


kepribadiannya, dan termasuk di dalamnya tercampur banyak sekali emosi.

Keduanya disambut kembali oleh berbagai macam kepala suku yang


memanjam ke atas dinding lumpur untuk menghindari udara dingin. Tidak ada
lizardmen lain di sekeliling.

Mungkin, mereka sudah mengaturnya karena mereka telah


mempertimbangkan sebelumnya bahwa ada beberapa masalah yang perlu
didiskusikan dengan rahasia. Shasuryu berpikir secara kasar bahwa itu adalah
masalahnya, dan tidak perlu lagi menyembunyikannya. Lalu dia langsung
memberitahukan kepada semuanya atas apa yang sudah dia kumpulkan tentang
progress dari pertemuan itu yang sulit disebut sebagai negosiasi yang benar.

Tak ada yang bereaksi banyak, kecuali sedikit waspada, terhadap penjelasan
Shasuryu yang diucapkan dengan nada berat. Mereka kelihatannya sepeti ini

Page | 310
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

karena mereka mungkin sudah memperkirakan kesimpulan dari negosiasi yang


terjadi tadi.

"Aku mengerti... kalau begitu esnya akan cair ya kan? Jika tidak cair, maka kita
takkan bisa bertarung meskipun kita menginginkannya."

"Tidak masalah. Lawan bilang bahwa magic ini akan luntur."

"Apakah ini adalah pertukaran yang dihasilkan dari negosiasi itu?"

Terhadap pertanyaan yang diutarakan oleh kepala suku Small Fang, Shasuryu
tidak membalas, tapi hanya tersenyum kecil. Melihat reaksi itu, dan mengerti apa
artinya, kepala suku Small Fang hanya menggelengkan kepala dengan berkecil
hati.

"Ketika kamu maju untuk negosiasi, kami melakukan penyelidikan... dan


menemukan bayangan musuh di dalam danau yang terlihat seperti pasukan
skeleton. Kami takut bahwa mereka membentuk formasi untuk mengepung kita
dan menunggu perintah."

"Aku kira.. lawan... tidak berencana untuk melepaskan kita."

"Lawan itu sangat serius, jadi itu artinya.."

"Itu hanya spekulasi."

Keempat orang yang tidak ikut dalam negosiasi menghela nafas panjang.
Kesimpulan yang mereka dapat juga percaya bahwa selanjutnya adalah ritual
pengorbanan secara langsung.

"Kalau begitu apa yang harus kita lakukan?"

"...Gerakkan seluruh lizardmen kelas warrior, dan juga... yang ada disini..."

"Kakak... bisakah kamu memperbolehkan hanya lima orang yang ikut?"

Dari sudut matanya, Zaryusu melihat ekspresi bingung di wajah Crusch. Dia
melanjutkan, menarik perhatian seluruh lizardmen pria termasuk kakaknya.

Page | 311
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Jika tujuan musuh hanya untuk menunjukkan kekuatannya yang luar biasa,
maka lizardmen seharusnya tidak akan dimusnahkan. Oleh karena itu, kita perlu
individu yang bisa memimpin, figur sentral untuk membawa seluruh lizardmen
yang selamat. Jika semua orang disini kehilangan nyawa mereka, itu akan
menjadi kerugian yang besar di masa depan lizardmen."

"..Itu adalah poin yang benar. Bukankah begitu, Shasuryu."

"Hmm, Zaryusu... benar."

Dua kepala suku bergantian melihat Zaryusu dan Crusch, lalu mereka berdua
menunjukkan persetujuan.

"- Tidak ada hal yang tidak dapat diterima dengan itu; Aku juga setuju."

Setelah persetujuan dari kepala suku terakhir Zenberu, Shasuryu tidak


menemukan alasan apapun untuk menolak permintaan adiknya.

"Keputusan kita sudah bulat kalau begitu. Aku juga berpikir tentangnya, perlu
seseorang yang selamat untuk memimpin dan mengumpulkan seluruh suku -
Crusch seharusnya yang paling tepat untuk membawa tanggung jawab ini.
Kealbinoannya mungkin adalah sebuah rintangan, tapi kemampuannya sebagai
druid tidak bisa diganti."

"Tunggu sebentar. Aku juga ingin bertarung bersama-sama."

Crusch berteriak keras, memprotes mengapa dia tidak diikut sertakan


sekarang.

"Terlebih lagi, jika kita harus meninggalkan seseorang, bukankah Shasuryu


lebih baik? Dia adalah pemimpin suku yang paling dipercayai diantara kita!"

"Dan itulah kenapa kita tidak bisa meninggalkannya. Tujuan musuh adalah
untuk menunjukkan kekuatan yang luar biasa, mungkin berharap kita akan putus
asa, sehingga kita akan tunduk dengan lebih mudah. Namun, apa yang terjadi
jika ada seseorang diantara yang selamat menjadi tumpuan harapan mereka,
hmm?"

Page | 312
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Dan.. diantara kepala suku yang hadir, yang memiliki popularitas terendah
adalah Crusch."

Crusch tidak bisa berkata apapun. Itu adalah kenyataan yang tak terbantahkan
bahwa dia adalah seorang albino dan memiliki popularitas terendah.

Mengetahui bahwa tak ada yang bisa dikatakan untuk membuat mereka
yakin, Crusch terpaku pada Zaryusu.

"Aku juga ingin pergi bersama-sama. Ketika kamu memanggilku kesini, kamu
sudah memutuskan untuk membuatku mengambil keputusan sendiri, jadi
mengapa kamu masih mengatakannya seperti itu?"

"...karena waktu itu, semuanya kelihatannya akan terbunuh, tapi sekarang kita
memiliki peluang yang relatif besar untuk membuat satu orang selamat."

"Jangan bercanda!"

Udara bergetar seakan menggemakan kemarahan Crusch. Karena emosinya


yang meluap-luap, suara dinding lumpur terpukul berkali-kali bisa terdengar saat
ekor Crusch mengamuk tidak karuan.

"Zaryusu, kamu yakinkan dia. Sampai jumpa lagi empat jam kemudian."

Shasuryu melemparkan kelimat ini sebelum cepat-cepat berpisah dengan


langkah yang panjang, diikuti suara es yang pecah dan percikan air. Tiga kepala
suku melompat turun dari dinding lumpur dan mengikuti Shasuryu. Zenberu juga
membelakangi mereka berdua saat dia melambaikan tangannya dengan lembut
untuk berpisah.

Setelah berpisah dengan mereka, Zaryusu menoleh menghadap Crusch.

"Crusch, tolong mengertilah."

"Bagaimana aku bisa mengerti! Dan bukan hal yang biasa jika kamu kalah! Jika
kamu memiliki dukungan kekuatan druidku, mungkin kamu akan menang!"

Page | 313
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Kalimat ini sangat hampa bahkan Crusch yang mengatakan tidak percaya
dirinya sendiri.

"Aku tidak ingin lizardmen wanita yang kucintai terbunuh. Tolong penuhilah
keinginan lizardmen pria yang bodoh ini."

Crusch menunjukkan ekspresi terluka, dan memeluk Zaryusu.

"Kamu terlalu egois."

"Maaf.."

"Kamu mungkin akan mati."

"Uh huh..."

Memang benar, peluang selamat memang sangat rendah. Tidak, malahan bisa
dikatakan dengan pasti bahwa tidak ada peluang selamat.

"Dalam seminggu yang singkat, kamu sudah menangkap hatiku, namun kamu
masih mengatakan kepadaku untuk melihatmu yang tidak berdaya saat
terbunuh?"

"Um.."

"Bertemu denganmu adalah keberuntunganku, tapi juga adalah kesialanku."

Crusch yang sedang memluk dada Zaryusu semakin mempererat pelukannya,


seakan dia tidak ingin melepaskannya.

Zaryusu tidak berkata apa-apa.

Apa yang harus dia katakan?

Apa yang bisa dia katakan?

Pikirannya seluruhnya mengalami masalah buntu yang sama.

Setelah beberapa saat, Crusch mengangkat kepalanya, dengan ekspresi yang


penuh dengan tekad.

Page | 314
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Zaryusu merasakan tidak tenang di hati saat dia merasakan Crusch akan
bersikukuh ikut. Saat ini, Crusch mengutarakan beberapa kalimat singkat kepada
Zaryusu.

"Buat aku hamil."

"-Hah?"

"Cepat Kemarilah!"

Page | 315
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Page | 316
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Chapter 5
Freezing God

Part 1

Markas utama Ainz adalah adalah benteng yang Aura sedang bangun -
tempat yang dikunjungi oleh Cocytus kemarin. Suara samar-samar dari
pengerjaan bangunan masih bisa terdengar di kejauhan.

Ketika mereka memasuki sebuah ruangan, Victim yang mengikuti di belakang


tanpa bersuara sejak tadi berkata kepada Ainz.

"emoh gniog m'I ,syug uoy wercS.. (Kalau begitu, izinkan saya untuk berpisah
disini."

"Terima kasih atas kerja kerasmu. Tolong lindungi lantai satu Nazarick hingga
kami kembali."

"amabO sknahT... (Sesuai perintah anda)."

"[Portal]"

Victim pergi ke pintu kegelapan yang dibuka oleh Ainz - dengan tujuannya
adalah lantai satu Great Tomb of Nazarick.

Setelah berpisah dengan Guardian yang mampu mengaktifkan skill untuk


mencegah penggunaan jurus yang kuat dan mematikan, Ainz mengalihkan
perhatiannya ke ruangan. Di waktu yang sama, dia bisa merasakan Aura yang
sedang menundukkan wajahnya.

Dia pasti melakukan sebaik mungkin untuk memberikan Ainz sambutan yang
megah. Bekas-bekas yang menunjukkan usaha yang patut dihargai di ruangan ini
bisa terlihat dimanapun, tapi memang masih belum ada apa-apanya jika
dibandingkan dengan Nazarick. Aura mungkin merasa malu karena ini.

Page | 317
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Tidak seburuk itu.

Bagi Ainz yang hanya seorang karyawan kantoran, dia tidak keberatan.
Ruangannya di Nazarick juga tidak terlalu buruk, tapi yang mengganggunya
adalah ruangan itu yang terlalu mewah. Kenyataannya, dia merasa santai dan
nyaman disini.

Aku ingin ruangan dengan delapan tatami. Aku harus menemukan sudut
untuk mempersiapkannya. Oh, aku harus memuji Aura dan menyampaikan rasa
puasku terhadap kerja kerasnya.

Jika seseorang tidak berbicara tentang kepercayaan, rasa terima kasih dan
perduli, mereka tidak akan sukses.

Ainz teringat sebuah kalimat yang dia lihat terbingkai di lemari pajangan CEO
ketika mengunjungi perusahaan. Dia tidak tahu siapa yang menciptakannya, tapi
itu adalah kalimat yang hebat. Rasanya seperti perkataan dari seorang bos yang
ideal.

Kamu harus menunjukkan rasa terima kasihmu. Orang-orang tidak akan


berusaha menjadi yang terbaik jika tidak ada hadiah.... Semacam itu?

"Maafkan aku Aura, karena bersikeras menggunakan tempat ini. Tidak usah
menghiraukan detilnya, aku sangat memuji atas apa yang telah kamu selesaikan.
Jika ini dibuat olehmu, maka ini sama bagusnya dengan Nazarick."

"...Ya."

Mata Aura sedikit melebar. Aku seharusnya lebih menghiburnya. Meskipun


Ainz ingin melakukan itu, tak ada ucapan yang lebih baik yang muncul di
otaknya, jadi dia menutupinya dengan mengamati sekeliling sekali lagi.

Aroma kayu segar masih berkumpul disini.

Biasanya, daripada tempat ini yang tidak memiliki pertahanan sama sekali,
kembali ke Nazarick tidak diragukan lagi lebih aman. Tanpa magic pertahanan, ini

Page | 318
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

seperti rumah kertas. Tapi disisi sebaliknya, Ainz memang menggunakan dirinya
sebagai umpan untuk memancing keluar ikan yang lebih besar.

Ada jarak yang besar antara denah dengan tempat ini, jadi mereka yang bisa
mengejar kemari - jika memang ada - pastinya adalah pemain YGGDRASIL, atau
orang-orang setingkat itu.

Itu artinya bahwa tujuan dibangunnya tempat ini adalah untuk memancing
musuh Nazarick untuk menunjukkan diri mereka.

Itu adalah tindakan yang bahaya, tapi Ainz merasa resikonya sepadan untuk
memperoleh tujuannya.

Mereka masih tidak muncul. Jangan-jangan... rencananya gagal? Lagipula, apa


itu?

"...Aura, aku ingin bertanya kepadamu. Benda apa itu?"

Tatapan Ainz berhenti ke arah sebuah kursi putih yang ditempatkan sendiri di
dalam sebuah ruangan. Sandarannya dibuat tinggi dan mengagumkan. Dibuat
dengan sangat baik dan tak berlebihan jika menyebutnya sebagai karya seni. Jika
dia mengabaikannya maka akan timbul masalah.

"Sedikit datar, tapi saya telah mempersiapkan sebuah singgasana."

Yang menjawab dengan percaya diri adalah bawahan yang mengikutinya -


Demiurge. Itulah yang aku pikirkan, Ainz berkata kepada diri sendiri di dalam
otaknya dan bertanya lebih jauh.

"--Tulang apa yang kamu gunakan?"

"Tulang dari berbagai macam binatang buas. Bagian terbaik adalah dari
binatang buas seperti Griffon dan Wyvern."

"...Oh.. begitu."

Itu adalah singgasana yang dibuat dari banyak tulang belulang. Tidak terdapat
di dalam daftar logistik yang mereka bawa dari Nazarick, jadi itu adalah sesuatu

Page | 319
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

yang dibuat Demiurge di luar. Tak perduli bagaimanapun dia melihatnya,


tengkoran manusia atau demi-human juga pasti digunakan. Memang terlihat
putih sekali tanpa sedikitpun noda darah dan daging padanya, tapi masih terasa
ada noda darahnya.

Memang sedikit menjijikkan, duduk di benda itu sama seperti duduk di jarum
yang empuk, membuat Ainz ragu. Tapi bawahannya telah bekerja keras
mempersiapkannya, sulit untuk ditolak. Apakah ada alasan lain yang bisa dia
gunakan agar tidak menyebabkan protes...

Ainz menjentikkan jarinya setelah berpikir tentang itu.

"...Shalltear. Aku akan memberikan hukuman atas apa yang telah kamu
lakukan sekarang. Benar sekali... Aku akan menghukummu agar malu."

"Ya!"

Shalltear yang tiba-tiba disebut sedikit terkejut.

"Berlututlah dengan kepala menunduk di sebelah sana, dan letakkan


tanganmu ke lantai."

"Ya!"

Shalltear berjalan ke tempat yang ditunjuk Ainz - yang mana adalah ruangan
tengah dan melakukan apa yang diperintahkan dengan wajah bingung.

Ainz berjalan ke arah Shalltear dan duduk di punggungnya.

"...Ainz, Ainz-sama!"

Shalltear yang terkejut hanya bisa menghembuskan nafas sambil berbisik


'Hans-sama'. Dia gemetar dan kaku karena ketakutan ketika Ainz duduk di
punggungnya.

"Kamu sekarang adalah sebuah kursi, mengerti?"

"Ya!"

Page | 320
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Ainz mengalihkan tatapannya dari Shalltear yang suaranya semakin menjerit,


kepada Demiurge.

"---Maaf Demiurge, tapi ini harus kulakukan."

"Ternyata begitu! Menakjubkan! Menggunakan Guardian sebagai sebuah


kursi! Ini adalah sebuah kursi yang dibuat khusus untuk Supreme Master! Seperti
yang diduga dari Ainz-sama. Saya tak pernah terpikirkan tentang itu!"

"Be, Begitkah.."

Dihadapan rasa hormat yang berkilauan yang ditunjukkan oleh Demiurge,


Ainz mengalihkan wajahnya, tak mengerti mengapa Demiurge tersenyum cerah.
Setelah itu, seorang wanita cantik berkata kepada Ainz dengan senyum yang
menakjubkan.

"Maafkan hamba Ainz-sama. Saya permisi dahulu. Saya akan segera kembali."

"Kamu perlu sesuatu Albedo? Silahkan, lakukan saja."

Setelah berterima kasih kepada Ainz, Albedo meninggalkan ruangan.


Langsung, sebuah teriakan seorang wanita 'Hyaaaaaaaaahhhh!', dan suara
dinding yang dipukul dengan ganas bisa terdengar, dan seluruh benteng terlihat
bergetar.

Setelah satu menit atau lebih, Albedo kembali ke ruangan tanpa berkata
apapun dan menyunggingkan senyum seperti biasanya.

"Saya telah kembali, Ainz-sama. Oh ya, Aura. Aku tidak sengaja menabrak
dinding ketika aku meninggalkan ruangan. Kelihatannya sedikit rusak, bisakah
kamu perbaiki nanti? Aku minta maaf."

"Ah, ermmm... Okay, aku akan memperbaikinya."

Ainz menelan kalimat yang ingin dia katakan dan menghela nafas. Dia
memfokuskan tatapannya yang kemana-mana dan terpaku kepada tongkat yang
mengeluarkan aura teror.

Page | 321
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Tongkat asli Ainz Ooal Gown tidak dibawa kemari, ini adalah sebuah replika-
sebuah prototipe replikasi dari senjata guild. Dibuat dari bagian yang diambil dari
bagian terdalam di ruangan harta, itu adalah properti yang terlihat hampir
sempurna dari luar.

Guild akan jatuh jika senjata guild dihancurkan, jadi senjata tersebut tidak bisa
dibawa keluar dengan seenaknya. Tongkat itu dititipkan kepada Guardian Cherry
Blossom Zone (Zona Sakura) di lantai 8 untuk dilindungi sekarang ini.

Kami memang berhasil membuat pencegahan jika cincin kami dirampok, tapi
tidak mudah menemukan tempat itu... untuk mengujinya...

Saat Ainz berpikir demikian, Shalltear tiba-tiba gelisah, menggeser dirinya


agar Ainz bisa duduk lebih nyaman. Ini membuat Ainz melihat ke bawah yaitu
belakang kepala Shalltear dengan peasaan tidak enah yang aneh.

Nafas Shalltear semakin tidak karuan.

Pasti berat baginya. Di bawah Ainz adalah punggung ramping Shalltear yang
terlihat berusia empat belas tahun. Seorang pria dewasa yang sedang duduk di
punggung gadis cilik. Menyadari betapa mesum, memalukan dan kecil hal itu,
Ainz merasa dia mungkin sudah keterlaluan.

Shalltear adalah NPC yang dibuat oleh temannya di masa lalu. Bahkan
Peroronchino tidak akan memperlakukannya dengan kejam seperti ini. Tindakan
ini sama dengan menodai ingatan dari teman masa lalunya. Bodoh sekali
menganggap ini sebagai menghukum diri.

Menyiksa Shalltear seperti ini... tidak bisa dimaafkan.

"Shalltear, apakah sakit?"

Ainz berencana untuk bilang 'Jika memang begitu, ayo kita sudahi'. Shalltear
melihat ke atas dengan wajah bersemu merah dengan sabar, ekspresinya penuh
dengan kesenangan.

"Tidak sakit sama sekali! Ini seperti sebuah hadiah!"

Page | 322
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Page | 323
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dia terus-terusan mengeluarkan nafas panas yang tersimpan di dalam


tubuhnya, memantulkan wajah Ainz pada matanya yang berkilauan. Lidahnya
yang basah mengusap bibir-bibirnya, memantulkan cahaya genit sekali. Dia
menggeliatkan badannya seperti seekor ular.

"...Hnngh!"

Ainz berhasrat ingin segera pergi.

Dia hampir menyerah karena hasrat ini.

Tidak, aku tidak boleh melakukan itu.

Dia sedang menghukum Shalltear, tapi kesalahan Ainz sejatinya adalah


kesalahan Ainz. Itulah kenapa dengan menahan diri untuk tidak bangun adalah
hukuman bagi Ainz.

Ainz menghancurkan emosi rumit yang mengalir di dalam dirinya.

Dia mencoba sebisa mungkin untuk mengabaikan kursi yang telah terengah-
engah dan menggeliat. Tapi dia tidak bisa menahan teringat Peroronchino,
betapa mesumnya ini.

"...Kalau begitu, kita menuju topik yang serius. Apakah kita telah
mengintimidasi mereka?"

"Saya rasa sempurna sekali, Ainz-sama."

"Benar sekali, lihat saja wajah-wajah lizardmen itu."

Ainz tersenyum lega setelah mendengar apa yang dikatakan oleh para
Guardian. Sebenarnya, tidak mungkin bisa tahu perubahan ekspresi dari
lizardmen. Mereka mungkin lebih dekat dengan manusia daripada reptil, tapi
ekspresi wajah mereka berbeda sama sekali dari manusia.

"Begitukah. Kalau begitu fase pertama untuk membuat mereka takjub dengan
kekuatan sudah berhasil."

Ainz menghembuskan nafas lega.

Page | 324
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dia menggunakan magic Super-tier (Magic tingkat Super) 'The Creation' yang
hanya bisa digunakan empat kali dalam sehari. Jika itu tidak berhasil, tak ada lagi
yang bisa dilakukan.

"Demiurge, berapa lama yang dibutuhkan untuk mencari tahu dengan pasti
seberapa besar area yang beku?"

"Kami telah mulai melakukannya, tapi progresnya lambat karena areanya lebih
luas dari yang diduga. Tolong beri kami waktu lagi."

Ainz menghentikan Demiurge yang akan berlutut. Ainz menutup mulutnya


dengan jari yang tinggal tulang itu dan berpikir. Area yang terkena efek lebih
lebat dari yang diduga berarti termasuk berhasil dalam istilah percobaan magic.

'The Creation' adalah magic tingkat super yang bisa merubah medan itu
sendiri. Di YGGDRASIL, magic itu digunakan untuk melindungi diri dari panasnya
gunung api atau dinginnya tanah yang beku.

Masih mungkin untuk menunjukkan kekuatan mereka tanpa magic tingkat


super.

Tidak ada hubungannya dengan perkembangan ini, Ainz selalu ingin


melakukan percobaan untuk menentukan area yang terkena akibatnya. 'The
Creatiion' adalah magic yang memiliki area efeknya luar biasa besarnya. Tapi
tidak jelas apa akibatnya di dunia luar.

Di YGGDRASIL efek mantra bisa disebut dengan 'Area', tapi seberapa besar
'Area' di dunia ini? Ainz ingin mencari tahu. Jika bisa menutupi seluruh daratan,
maka akan sangat terlalu besar.

Demikian pula, membekukan seluruh danau memang terlalu berlebihan.


Ketelitian harus diambil ketika memakai magic tingkat super.

"Aura, bagaimana jaringan keamanannya?"

"Ya! Kami telah mengerahkan undead yang diperintahkan oleh Ainz-sama


untuk mengamankan area dengan radius dua kilometer. Tapi tak ada tanda-

Page | 325
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

tanda apapun yang spesial sejauh ini. Saya juga telah mengirimkan monster-
monster yang memiliki spesialisasi dalam pengamatan untuk berpatroli dalam
area sebesar 4 km, tapi kami tidak melihat hal apapun yang mencurigakan."

"Ternyata begitu.. Musuh mungkin akan sembunyi dari pendeteksian saat


mereka semakin dekat, bagaimana dengan tindakan pencegahan terhadap hal
itu?"

"Tidak ada masalah. Dengan kerja sama Shalltear, kami telah mengirimkan
undead yang ahli dalam pengintaian."

"Bagus sekali."

Aura tersenyum gembira setelah Ainz memujinya. Ekspresi murungnya telah


hilang tanpa jejak.

"Kita telah menunjukkan diri hingga seperti ini, mengapa orang-orang yang
menggunakan World Class Item (Item Kelas Dunia) terhadap Shalltear melakukan
gerakan?"

Ainz bertanya lagi di bawah tatapan semua yang hadir, tapi tidak
mengarahkan pertanyaannya kepada siapapun secara khusus.

"Mengapa mereka tidak melakukan pengintaian pada Nazarick dan tempat


ini?"

"Jangan-jangan mereka mengintai kita dengan World Class Item yang tidak
bisa kita deteksi dengan cara biasa?"

Ainz memiringkan kepalanya untuk membalas pertanyaan balik dari


Demiurge.

"....Aku memang mempertimbangkan kemungkinan ini, itulah kenapa aku


menggunakan Momon...Jika mereka benar-benar menggunakan World Class Item
kepada kita, mereka tidak akan bisa mengamati Momon yang juga memiliki
World Class Item. Itulah kenapa aku berasumsi mereka akan menggunakan cara
fisik seperti pengintaian untuk mengawasi kita...Mereka mungkin juga

Page | 326
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

menggunakan magic surveillance (pengamatan). Tapi itu berarti adalah cara yang
tidak biasa..."

Ainz menyadari Guardian di sekelilingnya terlihat bingung, itu artinya


penjelasannya tidak cukup jelas.

"...Bagaimana aku harus menjelaskannya... Di masa lalu, kami memiliki sebuah


tambang yang bisa menghasilkan tipe logam yang langka. Saat kami
memonopoli suplainya, harga pasar untuk itu langsung meningkat dan beberapa
orang mulai merencanakan untuk merampok kami. Item yang mereka gunakan
waktu itu adalah 'Ouroboros'. Itu adalah World Class Item kelas atas yang dikenal
sebagai salah satu dari 'The Twenty' (Dua Puluh)."

Ainz menyipitkan matanya.

Dia marah sekali ketika dia baru saja dirampok, tapi mengingat balik, itu
adalah bagian kenangan yang manis. Meskipun mereka dihabisi dan
menjatuhkan banyak item langka.

"Kurang ajar sekali! Mereka berani merebut teritori yang dikuasai oleh
Supreme Being?! Tidak bisa dimaafkan! Tolong beri kami perintah untuk
menyerang balik!"

Mendengar betapa marahnya Albedo membuat Ainz mengalihkan


pandangannya.

Dia bisa melihat rasa permusuhan dan nafsu membunuh yang dikeluarkan
oleh seluruh Guardian, bahkan Demiurge yang biasanya tenang menunjukkan
senyum yang seram. Bukan hanya itu, bahkan Mare yang menyimpan ekspresinya
tidak bisa menutupi hasratnya untuk menyerang. Ainz tidak bisa melihat wajah
Shalltear karena dia sekarang sedang menjadi kursi, tapi dari kekakuan tubuhnya,
tekadnya telah tersampaikan kepada Ainz dari belakang.

"Tenanglah! Ini semua adalah masa lalu sekarang."

Ainz mengangkat tangan untuk menenangkan para Guardian. Mereka terlihat


lebih tenang, tapi mereka masih merasa tidak stabil seakan magma yang

Page | 327
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

mengalir di bawah permukaan. Untuk merubah topiknya, Ainz melanjutkan apa


yang dia katakan.

"Musuh menggunakan Ouroboros untuk menghentikan kami masuk ke


'Dunia' dimana tambang itu berada. Mereka mungkin menggunakan kesempatan
ini untuk mencari di sana dan mengambil tambang. Ketika segelnya terbuka,
kami masuk ke dalam dan hanya menemukan tambang yang telah dikuasai." (TL
Note : 'Dunia' yang dimaksud adalah ketika masih ada di YGGDRASIL yang terdiri
dari sembilan dunia yang diambil namanya dari mitologi Nordic kesembilan
dunia itu adalah : Asgard, Álfheimr, Vanaheimr, Niðavellir, Midgard, Jötunheimr,
Niflheim, Helheim and Múspellsheimr.)

Dalam percobaan buru-buru untuk mengambil kembali tambang tersebut,


sekitar separuh anggota guild tewas setidaknya sekali. Ainz menahan kalimat itu
dan tidak mengeluarkannya keras-keras.

"Aku akan menuju topik utama. Aku menyebutkan bahwa kami dilarang
masuk ke 'dunia' itu, tetapi orang-orang yang memiliki World Class Item masih
bisa masuk ke 'dunia' itu. Oleh karena itu, tidak mungkin mereka mengawasi kita
bahkan dengan world class item terkuat."

Saat Ainz mendengar bawahan-bawahannya yang merasa tercerahkan, dia


masih ragu apakah ini memang benar.

Kemungkinannya memang tinggi, tapi tidak ada bukti untuk membuktikan


bahwa ini memang benar.

Ketika menggunakan 'Conflict of the Five Elements' (Konflik Lima Elemen)


yang mana juga merupakan salah satu dari 'The Twenty' seperti 'Ouroboros',
perusahaan game mengirimkan pesan kepada pemilik World Class Item.
Disamping permintaan maaf, mereka juga mengirimkan sebuah item sebagai
kompensasi. Isi dari permintaan maaf itu adalah : "Penyandang World Class Item,
seharusnya, anda diperkecualikan dari segala perubahan dunia. Tapi pekerjaan
untuk mempertahankan data anda sambil kami mengupdate server adalah hal

Page | 328
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

yang menantang. Oleh karena itu, kami tidak memiliki pilihan lain selain
menganggap ini adalah kasus pengecualian saat kami mengupdate server."

Sehingga, tidak mungkin mereka bisa bertahan terhadap ini. Tapi peristiwa itu
adalah pengecualian dari biasanya.

Terutama World Class Item yang bisa bertahan dari magic pengamatan.
Percuma jika item itu tidak bisa melindungi Nazarick dari World Class Item
lainnya.

"Dan itulah kenapa aku kira musuh akan mendekati Momon... Tapi mereka
yang mendekatinya adalah ibu-ibu yang membawa bayi yang baru lahir dan para
petualang."

Mereka meminta Momon untuk mengusap kepala bayinya untuk memberikan


berkah kesehatan dan kekuatan kepada mereka. Para petualang meminta jabat
tangan dan berharap mereka bisa semakin kuat, tapi tak ada yang ingin bicara
dengannya secara pribadi.

Itulah kenapa Ainz mengekspos dirinya dengan pertahanan yang lemah kali
ini, menunggu musuh mebuat gerakan.

Tidak memberi World Class Item kepada Cocytus juga merupakan bagian dari
rencana. Ainz berencana untuk menggunakannya sebagai umpan untuk
memancing musuh keluar. Kelihatannya memang menakutkan karena musuh
tidak diketahui, dan mereka bisa saja sudah mempersiapkan rencana
perncegahan yang tepat setelah yakin siapa musuhnya.

"Mengenai masalah ini... Bolehkah saya berbagi pendapat saya?"

"Apa itu, Albedo?"

"Ya, seperti yang Ainz-sama jelaskan, rencananya adalah memaksa keluar


musuh. Jangan-jangan lawan enggan mendekati kita karena mereka juga
beroperasi di bawah kegelapan, seperti kita?"

....Ah.

Page | 329
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Tidak masalah, Albedo, aku sudah mempertimbangkan kemungkinan itu."

Dia tidak melakukannya. Ainz berasumsi bahwa musuh juga berpikir sama
sepertinya, mencoba untuk mengumpulkan informasi tentang dirinya.

...Benar-benar kesalahan. Apakah aku salah sejak awal?

"Permisi, dan juga..."

Albedo-san, tolong berhentilah - Ainz menangis di dalam hati. Dia merasa


seperti seorang kandidat yang sedang mengulas naskah pertanyaan setelah ujian
dan menyadari jawabannya salah.

"Tentang mengeluarkan informasi bahwa Shalltear telah dikalahkan dengan


item..."

"Ya, itu yang aku laporkan kepada guild, itu adalah untuk mencegah orang-
orang ketakutan karena Momon menjadi terlalu kuat. Kristal magic penyegel
kelihatannya adalah item yang langka disini, pasti sulit menghancurkan kristal
hanya untuk bereksperimen. Membuat kristal tidak stabil dan menggunakannya
untuk mengalahkan Shalltear adalah cerita yang lebih meyakinkan, dan orang-
orang akan semakin berkurang kewaspadaannya terhadap Momon."

"Anda memang benar. Bagi orang-orang yang berpikir bahwa kristal penyegel
adalah barang langka, ini bukanlah metode yang buruk."

Cara bicara Albedo yang berputar-putar membuat Ainz merasa tidak enak.

"...Tapi jika pihak lain memiliki banyak kristal seperti Ainz-sama, bukankah
situasinya akan berbeda?"

"...Hmmm? Ah, itu maksudmu."

Ainz membuat ekspresi cerah, tapi tidak mengerti sama sekali.

Memangnya kenapa jika pihak lain memiliki beberapa kristal penyegel?


Memang nyata jika magic yang tersegel adalah hal yang berharga di dunia ini.
Apakah Albedo khawatir jika kristal itu akan hancur ketika dipakai untuk uji coba?

Page | 330
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Tapi kelihatannya bukan hanya itu saja.

Sebuah perasaan sangat tidak enak berkelebat di otak Ainz. Dia ingin Albedo
menjelaskan lebih jauh, yang mana membuat Ainz membenci diirnya karena
bertindak sombong sebelumnya.

Apakah tidak apa bagiku sebagai penguasa dan memutuskan peraturan dari
Nazarick? Apakah aku mengemudikan sebuah kapal menuju gunung tanpa tahu?

Ainz merasa ingin kabur.

Dia tidak tahan beban sebagai penguasa yang dia rasakan berkali-kali -
sebuah beban yang semakin berat ketika menghadapi kegagalan - Ainz terus
komplain di hatinya.

Tetapi dia tidak bisa melakukan itu. Karena dia telah mengambil nama Ainz
Ooal Gown, dia tidak bisa membuang ciptaan-ciptaan dari teman-temannya -
Para NPC dan harta-harta di Great Tomb of Nazarick. Yang lebih penting lagi dia
tidak ingin menjadi orang tua yang membuang anaknya.

Aku juga khawatir apakah kalian akan mengkhianatiku, membuangku atau


menyerah denganku. Namun, aku akan bersikap sebagai Ainz Ooal Gown yang
sesuai dengan harapan kalian dan layak menjadi kepercayaan kalian.

Dan begitulah, Ainz membuat ekspresi yang dia praktekkan di depan cermin
dan berkata dengan pose yang penuh kepercayaan diri sebagai seorang
Maharaja.

"Tidak masalah, aku mengerti mengapa kamu merasa tidak enak."

Ainz lalu melihat sekelilingnya.

"Albedo... silahkan berbagilah kekhawatiranmu dengan Guardian lain."

"Ah, ya! Jika lawan memiliki banyak kristal seperti Ainz-sama... Seseorang yang
tahu akan keberadaan kristal itu, mereka akan bisa mengetahui bahwa informasi
ini adalah palsu. Mereka akan yakin bahwa Shalltear tidak dikalahkan oleh kristal
- meskipun mereka tidak tahu apakah Shalltear sudah dalam kekuatan penuh,

Page | 331
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

pengguna World Class Item akan berasumsi bahwa Momon sekuat Shalltear.
Mereka lalu akan menyimpulkan bahwa warrior misterius Momon yang muncul
tiba-tiba di E-Rantel adalah seseorang yang bahaya ya kan? Mereka mungkin
juga akan mencurigai bahwa Shalltear mungkin ada hubungannya dengan
Momon..."

"...Albedo, dan para guardian, bagaimana menurut kalian tindakan musuh


selanjutnya?"

"Maafkan hamba. Saya rasa jika musuh ingin menentang Ainz-sama, mereka
akan menyebarkan rumor Momon yang bekerja sama dengan vampir meskipun
tidak ada buktinya. Mereka tidak ingin Momon mendapatkan ketenaran lebih
banyak lagi."

Urghhh - Ainz mengerang di dalam hatinya.

Bagian dari tujuan pergi ke E-Rantel adalah untuk mengumpulkan informasi,


tapi tujuan utamanya adalah meningkatkan ketenaran dari persona Momon - dan
sebagian kecil yang ingin melarikan diri. Rencana asalnya adalah untuk
menunggu si pahlawan hebat lahir lalu membuka indentitas sebenarnya dari
Momon, merubah seluruh ketenarannya menjadi Ainz Ooal Gown, menyebarkan
nama ini ke penjuru dunia.

Dia juga ingin menunjukkan guild PK (Player Killer / Pembunuh Pemain)


miliknya telah berubah di dunia ini, jadi dia melakukan kebaikan dengan
menggunakan nama Momon. Tapi rencana ini mungkin akan gagal.

"Hmm? Demiurge, biar kutanya sesuatu padamu, apakah lebih efektif jika
rumor seperti tersebar setelah Momon menjadi terkenal?"

"Aura, itu akan menjadi gerakan yang buruk. Jika Ainz-sama sudah
mengumpulkan ketenaran yang cukup, masa akan berpikir berita tersebut
hanyalah rumor jahat. Mereka harusnya memotong akarnya sebelum
ketenarannya tumbuh."

"Pandangan yang hebat, Demiurge."

Page | 332
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Ainz mengangguk merespon Demiurge yang menundukkan kepala, bersikap


seakan dia memiliki ide yang sama.

"Aku akan bertanya lagi. JIka memang seperti itu, mengapa musuh belum
menyebarkan rumornya?"

Setelah mendengar pertanyaan Ainz ini, Demiurge mengangkat sebuah


jarinya.

"Pertama, mereka belum menyelesaikan penyelidikan mereka terhadap


Momon-sama. Jika Momon-sama memang mengalahkan Shalltear dalam
pertarungan sebenarnya, mereka tidak ingin memancing kemarahan Momon-
sama. Mereka mungkin akan mundur ke tempat mereka. Yang kedua-"

Demiurge mengangkat jarinya yang lain.

"Bagaimana jika pertemuan dengan Shalltear hanyalah kebetulan? Mereka


mungkin saja sedang lewat dengan tujuan tertentu, hanya pihak ketiga yang
tidak ada hubungannya."

"Itu tidak mungkin, Demiurge, kemungkinannya sangat kecil..."

Ainz berkata seperti itu, dia baru saja menyadari skenario ini bukan tidak
mungkin.

Dia benar-benar yakin bahwa serangan ditujukan kepada Shalltear - atau


penduduk Nazarick. Tapi Shalltear diserang tidak lama setelah berteleportasi. Jika
serangannya menargetkan Shalltear, mereka pasti sangat jitu dan mengerikan.

Apakah dia dibutakan oleh ketakutan terhadap musuh yang tak terlihat?

Ainz menyipitkan matanya - atau lebih tepatnya, sinar merah di dalam lubang
matanya.

Pada akhirnya, masalahnya adalah informasi yang kurang dan tidak lengkap.
Mereka memerlukan lebih banyak kekuatan.

Lagipula, masalah terbesar adalah jaringan intelijen kita terlalu kecil.

Page | 333
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Sebas juga telah ditugaskan untuk itu, tapi intelijen yang dikumpulkan oleh
beberapa agen masih terbatas. Pada awalnya, dia mengira cukup dengan
memperoleh informasi dasar tentang dunia ini, tapi itu tidak cukup dalam situasi
sekarang.

Intelijensi yang dikumpulkan oleh seorang petualang dan kepala pelayan dari
seorang pedagang masih kurang penting dan berkualitas daripada petugas
pemerintahan yang tinggi.

Ainz tidak bisa terpikirkan siapa yang bisa menganalisa dan mengumpulkan
intel dari sudut yang berbeda dan memutuskan apakah intel tersebut penting.

"Ara ara, masalah utama adalah kurangnya intel. Kita harus hati-hati terhadap
musuh yang tidak bisa kita lihat, membuatnya kita sulit melakukan gerakan..."

Setelah mendengar protes Ainz, Demiurge tersenyum seakan dia telah


mendapatkan ide bagus.

"Jika itu masalahnya, bagaimana jika menggabungkan kekuatan dengan


sebuah negara?"

Setelah terdiam sejenak, Albedo berkata "Oh." untuk mengekspresikan bahwa


dia telah mengerti. Ainz membuat suara yang sama beberapa saat kemudian.

"Ternyata maksudmu itu Demiurge."

Tapi ketiga Guardian lain yang masih memiringkan kepala mereka karena
bingung. Aura mengakui dengan jujur keraguannya.

"Ainz-sama, apa artinya itu?"

Menghadapi pertanyaan Aura, Ainz merasa lega bahwa dia tidak menunjukkan
ekspresi wajah apapun. "Ara ara... Mare, Shalltear, apakah kalian mengerti apa
yang Demiurge bicarakan?"

Kedua orang itu menggelengkan kepala.

"Ternata begitu, mau bagaimana lagi. Demiurge, silahkan jelaskan."

Page | 334
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Atas perintah anda. Semuanya, Ainz-sama khawatir terhadap musuh yang


tidak diketahui. Aku rasa jika kita menghadapi musuh yang kuat seperti ini dan
kedua sisi secara terang-terangan membuat permusuhan, kita harus membuat
suatu gebrakan untuk menyelesaikan masalah kita selama negosiasi."

Pak Guru, saya tidak mengerti - Tiga orang murid dan seorang dewasa
kelihatannya memasang kalimat ini di wajah mereka. Pak Guru Demiurge
kelihatannya menyadari bahwa penjelasannya terlalu samar, lalu melanjutkannya
dengan membantu standard muridnya.

"Apa yang akan kalian lakukan jika Ainz-sama dikendalikan oleh pengguna
World Class Item?"

"Akan kupotong dia hingga berkeping-keping."

"..Tidak, bukan itu maksudku, Aura. Bukankah dikendalikan adalah suatu titik
gebrakan? Kenyataannya, ada orang yang bisa mengendalikan musuh mereka
dengan World Class Item, jadi kemungkinan Ainz-sama dikendalikan tidak nol."

Wali Kelas Bu Guru Albedo menambahkan penjelasan dari Pak Guru


Demiurge.

"Maksudnya setelah pura-pura bergabung dengan bendera sebuah negara,


Nazarick bisa menggunakan ini sebagai alasan untuk tindakan apapun di masa
depan. Kita bisa saja berkata bahwa kita bertindak di bawah perintah dari negara
yang bersangkutan dan tidak punya pilihan. Jika musuh yang kuat muncul, kita
bisa memindahkan tanggung jawab itu ke negara yang bersangkutan, benar kan?
Jika musuh tidak menginginkan konfrontasi langsung, mereka akan berusaha
untuk mengakomodir kita."

"Ternyata begitu.. jika ada orang-orang yang tidak senang dengan mereka,
kita bisa menggunakan alasan ini untuk menarik pihak ketiga ke sisi kita... Itu
rencananya. Seperti yang diduga dari Ainz-sama..."

Page | 335
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Seperti seorang bos dari organisasi kejahatan yang mengelus-elus kucing di


pangkuannya, Ainz mengusap kepala Shalltear yang bersikap sebagai kursi saat
dia berkata "Itu bukan aku."

"Yang memunculkan rencana ini bukan aku, tapi Demiurge. Dia seharusnya
yang mendapatkan pujian."

"Tidak, anda terlalu memuji saya. Ainz-sama kelihatannya telah berkesimpulan


seperti ini sebelum saya."

"Ah, memang. Maaf sudah mengambil pujianmu. Dan yang lebih penting lagi,
akan lebih mudah bagi kita untuk mengumpulkan informasi."

Sebuah negara seharusnya telah memiliki jaringan informasi. Mereka bisa


bergerak maju dalam sekali lompatan hanya dengan mengirimkan bawahan dari
Nazarick ke dalam lingkaran dalam negara tersebut.

Setelah mempelajari nasehatnya yang berguna bagi Ainz dan sikap bicara Ainz
sambil melihat dan memastikan bahwa penjelasannya sama dengan dua
Guardian yang brilian membuat Demiurge tersenyum.

"Seperti yang anda bilang."

Ainz tahu bahwa Demiurge mengira Ainz tahu dari awal.

"Ah, seperti yang diduga dari Ainz-sama, sudah memikirkannya hingga sejauh
ini... Hmmmm... jadi makhluk rendahan seperti manusia juga bisa berguna."

Setelah Albedo berkomentar, Guardian lain - termasuk Shalltear yang


dihukum menjadi kursi - menyirami Ainz dengan tatapan kekaguman yang
berkilauan.

Itu membuat Ainz merasa tidak enak, tapi dia merasa lega bahwa dia tidak
salah ketika dua orang itu setuju dengannya.

"Kalau begitu.... mari kita mencari sasaran sebuah negara."

Page | 336
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Jika kita mempertimbangkan negara di sekitar, kelihatannya adalah Kingdom


Re-Estize, Baharuth Empire dan Slane Theocracy."

"Ba, bagaimana dengan negara-negara yang jauh? Seperti Republik dan Holy
Kingdom (Kerajaan Suci)"

"Aku tidak menyarankan memilih negara yang jauh, dan aku tidak ingin
membuat kontak dengan Theocracy sebelum aku memiliki informasi yang cukup
tentang mereka. Sisanya adalah Kingdom dan Empire... Dan informasi yang
dikumpulkan oleh Sebas, Kingdom tidak terlalu menarik bagiku, tapi... kita butuh
penelitian lebih dalam lagi."

Ainz mengulurkan tangannya ke arah cermin setelah berkata "Ngomong-


ngomong."

"Kita telah memberikan lizardmen sedikit waktu, mari kita lihat apakah ada
hal-hal tak terduga yang terjadi."

Pemandangan dari sudut pandang atas (bird view) terhadap desa lizardmen
muncul pada mirror of remote viewing, dengan titik-titik kecil yang sedang
bergerak kesana kemari.

Ainz mengulurkan tangan ke arah cermin dan membuat isyarat, merubah


pemandangan dari cermin.

Pertama kali, tentu saja untuk membesarkan pemandangannya (zoom in).

Pemandangan lizardmen yang sedang bekerja keras bersiap untuk perang


muncul secara lengkap.

"Usaha yang sia-sia."

Demiurge bergumam lirih kepada lizardmen.

Mari kita lihat, dimana mereka. Sulit sekali membedakan lizardmen-lizardmen


itu.

Page | 337
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Ainz mencari enam lizardmen yang telah dia lihat dalam rekaman dengan
wajah mengkerut.

Hmmm- ketemu yang memakai armor. Itu yang melemparkan batu, ya kan?
Selanjutnya, yang memakai pedang buster disini. Perbedaannya terlalu kecil.
Mudah sekali menemukan mereka dengan warna equipment yang mencolok...
Ketemu yang memiliki lengan yang mencolok.

Setelah mengamatinya, Ainz terus merubah gambar pada cermin.

"...Aku tidak melihat lizardmen putih dan yang memegang senjata magic."

"Ermm.. yang disebut Zaryusu?"

"Ah, benar, itulah namanya."

Ainz mengingat lizardmen yang datang untuk bernegosiasi dengan bantuan


cepat nama dari Aura.

"Jangan-jangan dia ada di dalam rumah?"

"Mungkin saja."

Tapi cermin ini tidak bisa melihat ke dalam bangunan. Biasanya itu adalah
masalahnya.

"Demiurge, tolong 'infinity haversack' (tas ransel tanpa batas) nya"

"Atas Kehendak anda."

Demiurge membungkuk dan memindahkan meja di sudut ruangan dan


mengambil infinity haversack. Dia menyerahkannya kepada Ainz dengan hormat.
Ainz mengambil salah satu gulungan dari dalamnya.

Dia lalu mengaktifkan magic di dalam gulungan.

Sebuah organ bersensor halus muncul secara magic. Organ sensor tidak bisa
menembus barrier magic, tapi dia bisa menembus dinding biasa tak perduli

Page | 338
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

seberapa tebalnya mereka. Jika tidak bisa masuk, itu artinya musuh yang kuat
yang harus mereka waspadai ada disana.

Setelah menyambungkan organ sensor dengan cermin agar para guardian


juga bisa melihat, Ainz mulai melakukan gerakan dengan organ sensor yang
terlihat seperti bola mata yang melayang.

"Mari kita lihat di dalam rumah."

Ainz memilih rumah tua yang rusak di dekat situ dan menggerakkan organ
sensor ke dalam. Meskipun interior rumah itu gelap, dia akan terlihat seterang
siang hari ketika organ tersebut masuk.

Di dalam ruangan itu, lizardmen putih sedang ditindih di bawah dengan ekor
yang terangkat. Lizardmen hitam berada di atasnya.

Mengherankan.

Ainz tidak mengerti ada apa pada mulanya. Selanjutnya, dengan cepat
berubah menjadi kebingungan karena mengapa mereka melakukan hal itu di
waktu seperti ini.

Ainz lalu menggerakkan organ sensor ke luar diam-diam.

"....."

"-???"

Merasa bingung, Ainz meletakkan tangannya ke wajah. Para guardian


disampingnya tidak tahu mau berkata apa dan saling melihat satu sama lain.

Demiurge : "--Benar-benar gerombolan tidak menyenangkan. Cocytus akan


segera menyerang dan mereka masih sempat-sempatnya berani melakukan ini?"

Aura: "Benar sekali, benar sekali!"

Mare: "Ah, well, ermm..."

Shalltear: "Demiurge benar. Mari kita beri mereka pelajaran!"

Page | 339
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Albedo: "Benar-benar membuat iri..."

Ainz mengangkat tangan untuk menghentikan para guardian yang saling


berbicara.

"...Lupakan saja, mereka akan segera mati. Aku melihat di dalam film ketika
situasi sudah tidak ada harapan seperti ini akan menstimulasi insting mereka
untuk melakukan reproduksi."

Ainz mengangguk mengiyakan pendapatnya.

Demiurge: "Anda benar!"

Aura: "Jika memang hanya segitu, kita bisa biarkan mereka"

Shalltear: "Benar, benar!"

Mare: "Ermm, ah, itu..."

Albedo: "Saya juga, dengan Ainz-sama...."

Ainz: "....Kalian semua diamlah."

Setelah itu semua guardian membungkam mulut mereka, Ainz menghela


nafas.

"...Kurasa aku sudah tidak ingin lagi, tapi lupakan saja. Kelihatannya tidak ada
siapapun yang harus kita waspadai di desa itu. Tapi kita tidak boleh lengah,
seseorang mungkin sedang menuju kemari. Aura..."

Ainz tiba-tiba berhenti bergerak dan menatap dua anak itu.

Oh tidak! Aku mengacaukannya! Mereka belum cukup umur untuk pendidikan


sex... Tidak, ini terlalu dini untuk itu!

Ainz merasa dia bisa berempati dengan perasaan seorang ayah ketika adegan
sex yang kuat muncul ketika melihat TV bersama dengan seluruh keluarga.

Apa yang harusnya dilakuakn oleh orang tua untuk menjawabnya ketika anak-
anak mereka bertanya 'darimana asalnya bayi'? Sial! Aku biarkan anak-anak

Page | 340
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Bukubukuchagama melihat pemandangan semacam itu- Eh, seharusnya tidak


apa. Mengabaikan Albedo, Demiurge... mungkin akan menjelaskannya dari sudut
pandang medis...Itu adalah rencana cadangan. Shalltear... dia kelihatannya baik-
baik saja. Lagipula, aku akan mengingat ini sebagai masalah untuk diselesaikan
nantinya.

Setelah menyingkirkan masalah ke belakang otaknya, Ainz terbatuk dan


berkata:

"Jika jaringan keamanan menunjukkan apapun, seluruh guardian dan aku akan
keluar bersama-sama."

Jika seorang pemain YGGDRASIL memang ada, Ainz tidak berencana untuk
mengikuti perjanjian yang dibuat untuk melepaskan desa lizardmen. Jika pihak
lain tidak ingin bergabung dengan mereka, mereka akan dihancurkan dengan
kekuatan penuh Nazarick untuk mencegah informasi bocor. Jika itu adalah
masalahnya, Ainz akan menghancurkan desa tersebut meskipun dia harus
mengeluarkan seluruh kekuatan dari lantai delapan.

Ainz membuang rasa bersalah karena mengkhianati janji yang dia buat
dengan Cocytus. Jika itu demi sesuatu yang paling penting, sebuah kebohongan
untuk menutupinya dan memuluskannya bisa digunakan.

"...Baiklah kalau begitu, sekarang kita tunggu pertunjukannya dimulai... dan


mengagumi kekuatan tempur Cocytus."

Part 2

Empat Jam telah berlalu dalam sekejap.

Para warrior lizardmen telah berkumpul di gerbang depan desa - di wetland


dimana es telah mencair. Setelah pertempuran sengit beberapa hari yang lalu,
tidak banyak warrior lizardmen yang tersisa.

Jumlah mereka sekitar 316.

Page | 341
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Lizardmen yang bukan warrior tidak bisa ambil bagian karena Shasuryu
berkata "Musuh cuman sedikit, terlalu banyak orang hanya akan
menghalanginya".

Pertama memang terdengar masuk akan, tapi itu tidak bertahan lama.

Zaryusu berdiri jauh dari lizardmen, melihat lizardmen warrior yang sedang
berkumpul.

Setiap orang memakai cat peperangan untuk merepresentasikan leluhur


mereka, wajah yang mereka tunjukkan akan setangguh baja. Mereka kelihatannya
berpikir tidak akan kalah.

Lizardmen yang ada di sekitar mereka bersorak menyemangati para warrior.


Di dalam kelompok itu, ekspresi-ekspresi tidak tenang bisa terlihat dengan jelas.

Agar bisa menahan kegelisahan di dalam hatinya, Zaryusu berusaha keras


untuk mengeluarkan ekspresi wajah datar di depan lizardmen lain, menjaga
mereka dari kebenaran tentang pertempuran ini yang merupakan upacara
persembahan kepada Maharja Kematian.

Ini adalah pertempuran dimana Maharaja Kematian akan menunjukkan


keagungannya kepada lizardmen, untuk menghancurkan keinginan melawan dari
lizardmen dengan sempurna. Mereka tidak punya pilihan menang dari awal.
Kalimat Shasuryu sebelumnya membawa harapan untuk membuat korban sedikit
mungkin.

Zaryusu mengalihkan matanya dari lizardmen dan menatap teritori musuh


dengan mata yang tajam.

Pasukan skeleton masih tetap di tempat yang sama, tidak bergerak satu inchi
pun. Wujud dari monster yang bernama Cocytus tidak terlihat dimanapun di
sekitar mereka. Tidak mungkin dia adalah skeleton, dia adalah seseorang yang
dipercayai oleh Maharaja Kematian, tidak mungkin dia adalah monster dengan
level bawahan. Dia pasti seseorang yang semangatnya jelas terlihat sangat kuat

Page | 342
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

sehingga kamu bisa merasakannya juga di ujung ekormu hanya dengan sekali
lihat.

Suara makhluk besar yang bergerak di wetland bisa terdengar dari belakang
Zaryusu yang gelisah-

"-Hey, Zaryusu."

- Zenberu menyapanya dengan santai seperti biasa. Meskipun mereka menuju


ke arah kematian, Zenberu masih seperti dirinya yang dahulu.

"Moral kita kelihatannya sedang berada di puncaknya."

"Ya memang benar, akan sangat hebat jika tetap pada level seperti ini di
hadapan musuh yang kuat, Cocytus..."

"Yeah. Oh? Sudah waktunya?"

Shasuryu muncul di gerbang utama, dan seluruh mata jatuh kepadanya dan
dua fairy wetland di belakangnya.

Crusch tidak ada karena dia telah kehabisan mana untuk memanggil fairy-fairy
wetland. Mana dengan jumlah besar yang dia keluarkan membuat Crusch tak
bisa bergerak. Ketika dua orang itu meninggalkan kamar, Crusch sudah berkata
kepada Zaryusu dia akan kehilangan kesadaran karena penggunaan mana yang
berlebihan, dan ini akan menjadi terakhir kalinya mereka saling melihat satu sama
lain.

Zaryusu yang tidak memiliki pasangan di sampingnya menatap ke arah Crusch


dengan pandangan kesepian. Wajah Crusch ketika mengucapkan selamat tinggal
membuat hancur hati Zaryusu.

"Para Warrior, maju!"

Shasuryu mengangkat perintah untuk meningkatkan moral lizardmen ke


tingkat baru.

Page | 343
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dia telah merubah cara berpikir menjadi seorang warrior. Zaryusu


mengumpulkan konsentrasinya.

Di bawah pimpinan Shasuryu dan dua orang fairy wetland, lizardmen bergera
maju pelan-pelan.

Mereka bergerak menjauh dari desa untuk menghindari kerusakan para di


desa tersebut.

Zaryusu dan Zenberu adalah pengawal barisan belakang.

Zaryusu melihat belakang ke arah desa tiba-tiba. Dinding lumpur yang hampir
runtuh, kelompok lizardmen yang khawatir mengucapkan selamat tinggal kepada
mereka, dan --

Zaryusu menghela nafas dan membuang kekhawatirannya dan mengambil


langkah ke depan dengan lebar. Dia tidak menyebutkan nama lizardmen wanita
yang tepat berada di ujung bibirnya.

Lizardmen bergerak menelusuri wetland, membentuk barisan di antara


pasukan skeleton musuh dan desa.

Bukan formasi tertentu, lizardmen hanya bergerombol secara acak saat


mereka menunggu pertempuran yang akan datang. Pengaturan yang jelas
hanyalah dari kalangan kepala suku, Zaryusu dan dua fairy wetland yang berdiri
di depan.

Pasukan skeleton mungkin sedang menunggu Zaryusu dan yang lainnya


untuk datang. Skeleton-skeleton itu membentur-benturkan perisai mereka dan
bergerak maju.

Jika timingnya sedikit luput, maka suaranya akan terdengar seperti suara acak
dari barisan pasukan, tapi gerakan mereka seirama dan suaranya juga menjadi
satu. Pada setting yang berbeda, pertunjukan ini akan layak mendapatkan tepuk
tangan dan pujian.

Page | 344
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Sementara suara itu menarik perhatian dari lizardmen, di belakang skeleton-


skeleton tersebut beberapa pepohonan hutan telah jatuh.

Hanya ada satu alasan mengapa pohon besar seperti itu jatuh. Seseorang
telah memotong mereka.

Ini menyebabkan kegaduhan di antara lizardmen.

Saaat mereka tidak bisa melihat bagaimana memotongnya, mungkin saja ini
adalah pekerjaan dari beberapa makhluk. Namun, timing antara masing-masing
pohon yang jatuh terlalu dekat. Setelah beberapa kali gerakan berirama dari
skeleton-skeleton tersebut, mungkin saja beberapa makhluk yang bekerja sama
bisa melakukannya, tapi tidak seorang lizardmen pun yang berpikir itu adalah
penyebabnya.

Sebuah pertanda aneh bergelantungan di hati mereka, perasaan bahwa ini


adalah ulah dari satu orang makhluk.

Ini karena tidak ada suara pedang yang memotong pepohonan itu sebelum
jatuh. Itu artinya mungkin saja terjadi bahwa pepohonan itu dipotong oleh satu
orang dalam satu kali tebasan.

Kekuatan dan senjata macam apa yang bisa memotong pohon besar dalam
satu tebasan?

Bunyi gedebuk dari pepohonan yang jatuh bersama-sama dengan benturan-


benturan perisai itu semakin dekat dengan lizardmen.

Perasaan gelisah semakin memuncak. Ini memang bisa diduga, bagaimana


bisa seseorang bisa tetap tenang di dalam situasi semacam itu. Bahkan Zenberu
yang sudah bertekad untuk mati, atau Zaryusu dan Shasuryu gemetar meskipun
mereka menyembunyikannya dengan baik.

Beberapa saat kemudian, yang membuka jalan di hutan menunjukkan diri. Di


waktu yang sama, suara benturan perisai itu telah berhenti.

Page | 345
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Di ruangan yang sepi dan mengerikan, sebuah lingkaran biru yang halus
muncul di depan mereka. Jika bukan karena awan yang tebal, tidak akan ada
yang tahu seberapa cerah pantulannya jadinya.

Tubuh yang besar itu memiliki tinggi 250cm terlihat seperti seekor serangga
yang berdiri dengan dua kaki. Penampilannya seperti seekor semut atau belalang
sembah, sebuah hybrid yang terlahir dari iblis yang tidak karuan.

Exoskeleton (Rangka luar) yang keras memiliki udara yang beku di sekitarnya,
berkilauan seperti debu intan (diamond dust).

Memiliki ekor yang berduri dengan panjang dua kali tingginya dan rahang
yang kuat dan terlihat cukup kuat untuk mengunyah lengan manusia dalam
sekali gigitan.

Dia memiliki empat lengan cakar dengan sarung tangan berkilauan yang
menghiasi masing-masing lengan. Sebuah kalung emas yang bundar tergantung
di lehernya dan gelang kaki perak menghiasi kakinya.

Makhluk kuat yang setara dengan Maharaja Kematian - membuat


kemunculannya.

Jadi ini Cocytus?

Jantung Zaryusu berdetak kencang dan nafasnya menjadi tidak beraturan.

Tak ada lizardmen yang bicara. Mata mereka terpaku kepada monster yang
menunjukkan diri, tak mampu mengalihkan pandangan ke arah lain. Meskipun
mereka ketakutan, mereka juga takut untuk memalingkan wajah.

Kelompok itu mundur secara tidak sengaja. Baik lizardmen yang datang
dengan semangat bertarung yang berapi-api atau Zaryusu dan yang lainnya yang
kemari dengan tekad untuk mati, seluruhnya terpaku di depan kekuatan yang
menguasai.

Aku tahu Maharaja Kematian sedang menahan diri, tapi tidak kukira makhluk
yang kuat yang ingin bertarung semengerikan ini.

Page | 346
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Bahkan dengan magic yang bisa menekan rasa takut, hasrat untuk kabur
masih muncul dari dalam diri Zaryusu. Itu adalah keajaiban lizardmen lain yang
tidak dilindungi oleh mantra seperti itu tidak kabur.

Cocytus semakin mendekat.

Dia berjalan ke dalam wetland, melewati skeleton-skeleton itu dengan


berlagak seperti yang terkuat --

Cocytus berhenti sekitar tiga puluh meter di depan lizardmen, di atas sebuah
bukit kecil. Cocytus lalu menggerakkan wajahnya yang seperti serangga di
lehernya yang anjang. Dia terlihat seperti sedang mencari seseorang.

Zaryusu merasakan tatapan Cocytus yang tersandar kepadanya untuk sesaat.

"--Baiklah, Ainz-sama sedang melihat, jadi tunjukkan kekuatan kalian. Sebelum


itu, [Ice Pillar]"

Dengan mengaktifkan sebuah mantra, dua pilar es keluar dari tanah diantara
lizardmen dan Cocytus, sekitar dua puluh meter panjangnya.

"Ini mungkin tidak sopan bagi para warrior yang datang dengan tekad siap
mati, tapi ketahuilah, hanya kematian yang menunggu siapapun yang
menyeberangi pilar-pilar es ini."

Cocytus menyilangkan dua lengannya, bahasa tubuhnya kelihatannya


memberikan sinyal untuk menyerahkan keputusan kepada lizardmen.

"Hey hey, tidak diduga dia adalah orang yang baik.."

Zaryusu mengangguk setuju ketika mendengar komentar Zenberu.

Dia lalu melangkah ke depan. Zenberu, Shasuryu dan dua orang kepala suku
lain mengikuti.

Shasuryu melihat ke belakang dan berkata kepada para warrior yang


mengikuti mereka:

Page | 347
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Kalian semua tetap disini.... tidak, kembalilah ke desa. Jika tidak... kalian
semua bisa mati karena kami."

"Apa!? Kami juga ingin bertarung! Memang menakutkan..tapi meskipun


begitu, kami ingin bertarung!"

"Tidak ada pengecut dalam hal mundur, semuanya membutuhkan


keberanian."

"Tapi-"

"Tidak semua lizardmen bisa kembali, begitulah. Sebagai pemimpin suku, kami
tak bisa membiarkan orang lain menguasai kami tanpa melawan, ya kan?"

"Tapi pak kepala, kami juga ingin bertarung."

"Tahan anak muda! Mundurlah, pergi dari sini, serahkan sisanya kepada kami
yang sudah tua-tua ini!"

Lizardmen yang mencoba menerobos di depan adalah yang tua, tapi bukan
yang terlalu tua sehingga bisa disebut kakek-kakek. Mereka sekitar 57 orang, dan
lizardmen lain tidak bisa berkata apapun setelah melihat wajah mereka.

Jika mereka telah menunjukkan tekad atau pasrah, lainnya yang bersikeras
ikut dengan mereka. Tapi ekspresi mereka ada memohon, meminta yang muda
untuk terus hidup.

Warrior yang tak bisa berkata apapun dengan berat hati mundur.

Shasuryu menoleh ke Cocytus sekali lagi.

"...Maaf sudah menunggu, Cocytus."

Cocytus mengulurkan lengannya, menekuk jarinya yang kecil, mengisyaratkan


kepada mereka untuk mendekat kepadanya. Menghadapi pancingan lawan,
Shasuryu berteriak sekeras-kerasnya:

"Serang--!"

Page | 348
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Warrghhhh!"

Lizardmen yang menguatkan diri mereka secara mental meraung-raung dari


lubuk hatinya berlari ke arah Cocytus.

Cocytus memandang dingin para warrior yang maju menyerang dia.

"...Maafkan aku akan melakukan ini padamu, para warrior, tapi biar kupotong
jumlah kalian."

Cocytus tidak akan kalah meskipun jika seluruh warrior sampai kepadanya,
tapi dia masih harus memilih musuhnya.

Secara pribadi, Cocytus ingin menunjukkan rasa hormatnya kepada para


warrior dan bertarung pada jarak yang agak jauh dimana musuh bisa
menyerangnya. Tapi dia berutang besar kepada tuannya jadi tidak sopan
menunjukkan pertarungan memalukan kepada Ainz antara Guardian Nazarick
dan gerombolan yang tidak teratur.

Cocytus mengeluarkan spiritnya yang tersegel.

Kemampuan dari kelas 'Knight of Niflheim' - 'Frost Aura'. Kemampuan spesial


ini menggunakan hawa dingin luar biasa untuk memberikan damage dan sedikit
melunturkan kecepatan lawan. Dalam kekuatan penuh, bahkan bisa berakibat
kepada lizardmen yang sedang menontong di pinggiran. Cocytus tidak ingin
seperti itu.

Menekan kekuatannya.

Mengurangi jaraknya, merendahkan damagenya.

"Sekitar segini..."

Dengan Cocytus sebagai pusatnya, hawa dingin luar biasa menyelimuti radius
25 meter.

Terkena akibat dari hawa dingin yang luar biasa, suhu langsung turun dengan
drastis, membuat udara menjerit.

Page | 349
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"...Hmmm, seharusnya itu sudah cukup."

Cocytus menyegel spiritnya.

Itu terjadi dalam sekejap, dingin yang luar biasa sudah hilang seakan itu
adalah ilusi. Tapi itu pasti bukan mimpi ataupun ilusi. Tubuh dari 57 lizardmen di
wetland adalah bukti yang terbaik.

Hanya lima lizardmen yang masih bisa bergerak, dan mereka adalah lima
orang terkuat diantara lizardmen. Mereka tidak terintimidasi oleh kematian
rekan-rekan mereka atau kemampuan Cocytus, bergerak bersama-sama.

Sebuah batu terbang menembus udara. Seorang lizardmen dengan armor full
body memimpin serangan dengan dua orang lizardmen di belakangnya. Fairy
wetland bergerak perlahan di belakang dua lizardmen dengan tubuh mereka
yang telah retak karena dingin. lizardmen terakhir di belakang terus merapal
mantra.

Serangan pertama adalah batu yang diarahkan ke tenggorokan Cocytus.


Namun, serangan itu percuma karena--

"--Equipment dari seluruh guardian bisa bertahan terhadap benda-benda


proyektil."

--Sebuah penghalang tidak terlihat kelihatannya telah mementalkan batu


tersebut.

Lizardmen yang memimpin selanjutnya mengikuti, mengenakan salah satu


empat harta yang diserahkan secara turun temurun dari generasi ke generasi -
White Dragon Bone. Cukup keras untuk menghadang Frost Pain yang juga
merupakan salah satu dari empat harta, Armor terkeras yang dikenal oleh
lizardmen.

Cocytus yang sedang menghadapinya menghunuskan pedang yang keluar


dari udara tipis - seakan pedang tersebut sudah ada disana.

Page | 350
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Taichi yang Cocytus keluarkan - memiliki panjang lebih dari 180 cm, dikenal
sebagai Royal Blade God Slayer (Pedang Kerajaan Pembantai Dewa). Itu adalah
senjata tertajam di antara dua puluh satu senjata yang dimiliki Cocytus.

Dia lalu menebas lizardmen di depannya.

Pedang yang menebas udara membuat deru angin - sebuah suara lirih. Di
situasi yang berbeda, seseorang mungkin ingin mendengar dengan jelas suara
yang bening ini.

Setelah suara tersebut, tubuh kepala suku terbelah dua bersama dengan
armor miliknya, jatuh ke kiri dan ke kanan di wetland.

Royal Blade God Slayer tidak rusak setelah membelah armor terkeras milik
lizardmen.

Dua lizardmen di belakang tidak terpana oleh kematian mengerikan dari rekan
mereka, menyerang dari masing-masing sisi dengan senjata yang diangkat.

"Shyaa!"

Di sebelah kanan adalah ayunan Zenberu, diperkuat oleh 'Iron Natural


Weapon' dan 'Iron Skin'. Diarahkan dengan kekuatan penuh ke wajah Cocytus.

"Warrrgghh!"

Di sisi kiri adalah Frost Pain, diarahkan ke abdomen bagian kiri.

Serangan melee mengambil keuntungan dari logika senjata panjang yang sulit
untuk digunakan pada pertarungan jarak dekat.

Dan tentu saja, itu hanya diperuntukkan oleh orang biasa.

Cocytus sedikit berputar dan menggunakan pedangnya untuk menghadang


lengan Zenberu dari kanan. Gerakannya sangat lembut dan elegan, seakan
senjata di tangannya adalah bagian dari tubuhnya.

Page | 351
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dengan kemampuan 'Iron Skin', Zenberu setara dengan baja dalam istilah
kekerasan. Tapi tebasan armor sebelumnya menunjukkan seberapa tajam Royal
Blade God Slayer itu.

Pedang tersebut meluncur tanpa hambatan membelah lengan seakan


membelah air.

"Ugghhhh!"

Saat darah mengucur dari lengan Zenberu yang terputus, tangan lain Cocytus
sudah menjepit Frost Pain yang diarahkan ke abdomennya.

"-Oh, aku tahu. Ini adalah pedang yang bagus..."

"Tch!"

Zaryusu menyerah terhadap Frost Pain yang tidak bisa digerakkan dan
menendang Cocytus di penutup lututnya. Cocytus tidak menghindar dan
mengambil tendangan itu. Pada akhirnya, Zaryusu yang mendaratkan tendangan
itulah yang menderita luka yang sangat perih.

Sensasinya sama seperti menendang dinding besi dengan seluruh tenaga.

"[Over Magic : Mass Cure Light Wounds!]!"

Setelah menghabiskan mana dalam jumlah besar, yang bisa bisa digunakan
untuk magic tingkat lebih tinggi yang biasanya tidak bisa digunakan - Shasuryu
merapalkan mantra healing massal dikuatkan dengan penguatan magic.

"Fumu..."

Cocytus terlihat tertarik saat dia menatap Shasuryu yang menggunakan


sebuah mantra yang dimodifikasi yang tidak dia ketahui, tapi dua fairy wetland
menghalangi tatapannya. Fairy wetland bergerak di depan Zenberu, yang
lengannya menyembuhkan diri dengan magic, dan menyerang Cocytus dengan
tentakel mereka. Sebelum serangan fairy-fairy itu mengenai, Cocytus menebas
mereka tidak sabaran.

Page | 352
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Saat fairy wetland hancur menjadi debu, Tinju Zaryusu mendarat di ulu hati,
abdomen (perut) dan dada Cocytus. Dan tentu saja, yang terluka ada Zaryusu.
Kulit di tangannya terkelupas dan berdarah.

"Menjengkelkan."

Cocytus mengayunkan dengan keras ekornya yang berduri ke dada Zaryusu.

"Guuuaahhh!"

Zaryusu terbang seperti bola yang dipukul oleh pemukul kasti dengan suara
retak, terbang tinggi dan jauh sebelum bergulung di wetland. Dia akhirnya
berhenti setelah bergulug di wetland, tapi luka di dadanya dan darah yang
tumpah dari tenggorokannya membuatnya sulit untuk bernafas.

Tulang yang hancur mungkin menembus paru-parunya, dia tidak bisa


bernafas meskipun dia menginginkannya, merasa seperti di bawah air. Cairan
hangat tumpah dari tenggorokan membuat dia ingin muntah. Zaryusu melihat
dadanya dan melihat darah yang keluar dari lukanya yang tergores duri-duri
tajam.

- Hanya satu pukulan membuat Zaryusu dalam keadaan menyedihkan seperti


ini.

Zaryusu mencoba bernafas dengan seluruh tenaga dan menatap dengan mata
semangat kepada Cocytus yang mungkin bergerak untuk pukulan penghabisan.

"Karena kamu masih memiliki semangat bertarung, aku akan mengembalikan


ini padamu."

Cocytus melemparkan Frost Pain ke samping Zaryusu dan mengabaikannya,


berputar menghadap lizardmen yang tersisa.

Shasuryu merapal magic penyembuh pada Zenberu yang telah tumbuh


lengannya tapi kehilangan banyak stamina.

Page | 353
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Tepat sebelum Cocytus sampai di depannya, sebuah batu lain datang


melayang kepadanya untuk mengalihkan perhatiannya- Tapi itu percuma karena
dipentalkan dengan mudah.

"-- Mengganggu."

Cocytus bergumam dan mengulurkan lengannya ke arah kepala suku Small


Fang.

"[Piercing Icicle]" (Tetesan Air beku yang menusuk)

Puluhan tetesan air yang beku setebal lengan manusia menghujani serangan
area yang luas.

Lizardmen yang berada dalam jangkauannya tertusuk oleh tetesan-tetesan air


beku tersebut dalam sekejap.

Satu terkena dada, dua terkena abdomen, satu terkena paha kanan, seluruh
tetesan air beku tersebut menembus tubuh lizardmen dengan mudah.

Kepala suku Small Fang - lizardmen dengan kemampuan gerilya terbaik jatuh
tewas di wetland seperti boneka tanpa benang.

"Waarrghhhhh!"

"[Over Magic : Mass Cure Light Wounds]!" (Over Magic : Penyembuhan luka
ringan secara massal)

Zenberu yang maju menyerang saat Shasuryu sekali lagi merapalkan magic
healing. Zenberu mengulur waktu untuk Zaryusu agar menyembuhkan diri.

Dia tahu ini adalah tindakan gegabah dan tidak ada apa-apanya dia didepan
kekuatan dari Cocytus. Meskipun begitu, Zenberu tidak ragu untuk merangsek
maju.

Ketika Zenberu berada dalam jangkauan, Cocytus menebaskan Royal Blade


God Slayer dengan enteng.

Tebasan itu lebih cepat daripada dynamic vision Zenberu-

Page | 354
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Kecepatannya jauh terlalu cepat daripada kegesitan Zenberu --

Pedang tersebut dengan mudah memotong tubuh Zenberu --

Darah mengucur deras dari tubuh yang Zenberu yang terpotong dan dia
roboh ke wetland. Beberapa saat kemudian, kepalanya jatuh ke tanah.

"...Kalau begitu, sisa dua lagi... Aku dengar tentang kekuatanmu dari Ainz-
sama, jadi kalian berdua benar-benar yang berhasil hingga akhir."

Cocytus yang tidak bergerak selangkahpun sejak awal pertarungan, melihat ke


arah dua orang tersisa dan mengayunkan pedangnya. Kabut putih terlihat seakan
keluar dari pedangnya dan darah yang terciprat disana hilang tanpa jejak.
Gerakannya sangat indah sehingga terlihat seperti mampu membersihkan dunia
dari apapun.

Zaryusu yang telah cukup sembuh berdiri dan Shasuryu menghunus pedang
besar di punggungnya. Dua orang itu menghadapi Cocytus dengan formasi
mengepung. Zaryusu mengambil darah yang mengucur dari lukanya dan
mengusapkan ke wajahnya.

Terlihat seperti cat untuk perang yang digunakan untuk memanggil leluhur
untuk turun kepada mereka.

"--Adik, bagaimana lukamu?"

"Tidak baik, lukaku berdenyut keras. Namun aku masih bisa mengayunkan
pedangku beberapa kali."

"Begitukah.. Seharusnya itu tidak apa ya kan? Sebenarnya mana milikku sudah
habis, aku akan roboh jika aku tidak hati-hati."

Shasuryu menggeretakkan gigi-giginya, dia mungkin sedang tertawa. Ekspresi


Zaryusu berubah ketika mendengar itu.

"...Begitukah. Kamu terlalu memaksa diri juga, kakak."

Page | 355
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Zaryusu menghembuskan nafas dengan lirih dan tersenyum mengistirahatkan


bahunya. Pedang di tangannya diturunkan.

Sebuah luka yang perih terasa di dadanya, tapi Zaryusu mencoba sebisa
mungkin untuk mengabaikannya.

Jangan pernah menyerah hingga terakhir - Zaryusu akan terus menggenggam


pedangnya.

Dari awal, dia tahu tidak ada peluang menang.

Kekalahan memang tak terelakkan, tapi dia tidak bisa menyerah begitu saja.

Menyerah artinya dia menipu nyawa lizardmen yang tak terhitung, berbohong
kepada mereka bahwa mereka akan menang. Karena ada lizardmen yang
mempercayai kebohongan ini, dia tidak akan menerima kekalahan.

Mengerahkan seluruhnya hingga saat terakhir--

"Aku masih bisa mengayunkan pedangku!"

Raungan Zaryusu menggema keras.

Suara gigi Cocytus yang menonjol keluar dari mulutnya tertutup rapat bisa
terdengar.

"Raungan yang bagus--"

Cocytus mungkin sedang tertawa. Itu bukanlah suara yang kuat meremehkan
yang lemah, tapi itu adalah seorang warrior yang mengakui lawannya yang
seimbang.

"Baiklah, adik. Mari kita bertarung hingga akhir."

Shasuryu juga tertawa.

"Okay.. Maafkan aku sudah membuatmu menunggu, Tn. Cocytus."

Cocytus hanya mengangkat bahu merespon ucapan Shasuryu.

Page | 356
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Jangan khawatir. Menyela ucapan perpisahan dua orang bersaudara sangat


tidak sopan. Bersiaplah untuk mati...Ah, kelihatanya kalian sudah melakukannya,
ya kan?"

Di hadapan Zaryusu dan Shasuryu yang mengambil langkah maju, Cocytus


mengayunkan pedangnya dan berkata:

"Katakan namamu."

"Shasuryu Shasha."

"Zaryusu Shasha."

"..Aku akan mengingatnya, mengingat dua orang warrior. Aku juga minta
maaf, aku biasanya bertarung tanpa senjata pada masing-masing tangan... aku
bukan meremehkanmu, tapi kalian tidak cukup kuat bagiku untuk
melakukannya."

"Sayang sekali."

"Benar sekali - ayo!"

Dua orang itu berlari keras ke arah Cocytus, memercik air di wetland.

Sedikit perbedaan timing dari duo itu membuat Cocytus bingung.

Mereka tidak akan masuk ke dalam jangkauan serangannya di waktu yang


sama, Shasuryu lebih cepat. Mencurigai lawan merencanakan sesuatu di
pikirannya, Cocytus menunggu dengan tidak sabar serangan mereka.

Pertama yang masuk ke dalam jangkauan serangan adalah Shasuryu dan


Cocytus menatapnya rapat-rapat, bertanya-tanya apa yang akan dia lakukan.

Shasuryu berhenti tepat di luar jangkauan serang pedang Cocytus --

"[Earth Bind]!"

- Dia merapalkan mantra.

Page | 357
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Puluhan rantai terbuat dari lumpur terbang ke arah Cocytus dan Zaryusu
menggunakan peluang ini untuk menyerang. Untuk membuatnya sulit bagi
musuh untuk mengukur jangkauan serangannya, Zaryusu menyembunyikan Frost
Pain di balik punggungnya.

Shasuryu mengatakan dia sudah kehabisan mana adalah sebuah tipuan untuk
mengelabui Cocytus. Jika dia terkena tipuan itu, Cocytus mungkin akan terikat
oleh rantai magic dan terkena pukulan dari Zaryusu yang menyerang dari
belakang.

Tak perduli seberapa keras rangka luar Cocytus, Zaryusu seharusnya mampu
menembusnya dengan mengerahkan segalanya dalam serangan tusukan.
Zaryusu yang mengabaikan seluruh pertahanan untuk menyerang pasti
menghasilkan serangan yang kuat.

Dia terlihat percaya diri dengan pedangnya.

Cocytus berempati kepadanya. Seperti dirinya, Cocytus melahirkan perasaan


kuat terhadap senjatanya, terutama pedang di tangan kanannya sekarang ini -
Dia merasakan perasaan yang sangat kuat terhadap senjata yang dulu digunakan
oleh penciptanya. Itulah kenapa Cocytus menggunakan Royal Blade God Slayer
meskipun perbedaan kekuatan tempur berbeda jauh untuk menunjukkan rasa
hormat terbesar.

Namun, mereka salah menilai satu hal. Lawan mereka sekarang ini adalah
Guardian Floor Nazarick lantai lima.

"...Mantra yang dirapalkan oleh mereka yang memiliki level yang lebih rendah
dariku tidak akan bisa menembus pertahananku."

Rantai lumpur terpental sebelum bisa menyentuh Cocytus, terpental ke


wetland seperti percikan lumpur. Magic tingkat rendah tidak bisa menembus
pertahanan magic Cocytus.

" [Icy Burst] "

Page | 358
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Dengan sebuah teriakan yang datang dari belakang, Cocytus diselimuti oleh
kabut putih di sekitarnya.

Usaha yang sia-sia.

Cocytus yang benar-benar kebal dengan serangan dingin, hanya menerima


hawa dingin lembut saat dia menunggu Zaryusu dan Shasuryu masuk ke dalam
jangkauan.

Satu nafas berikutnya, saat waktu dia menunggu telah datang. Tapi Cocytus
sedikit ragu-ragu, penasaran jika memotong kepala mereka cukup untuk
menghentikannya.

Ketika menghadapi Zaryusu yang telah mengabaikan pertahanannya,


memenggalnya mungkin tidak akan menghentikan serangannya. Gambaran
tubuh tanpa kepala menyerang maju muncul di pikiran Cocytus. Jika itu adalah
masalahnya, dia akan mengambil lengannya, baru kemudian kepala.

Tidak, itu tidak cukup untuk membunuhnya, Aku akan menghabisinya dengan
sekali serangan.

Serangan ceroboh dari Zaryusu terlalu pelan untuk Cocytus.

Figur hitam yang tampak samar - Pedang yang diayunkan oleh Zaryusu,
dijepit oleh jari Cocytus seperti sebelumnya.

Cocytus tidak merasakan hawa dingin apapun dari jarinya, Zaryusu mungkin
tahu percuma melawan Cocytus dan tidak mengaktifkan kemampuan ini.

Serangan cepat yang tak terduga ditahan dengan mudah oleh Cocytus,
membuat Cocytus meragukannya. Tapi keraguan ini hanya muncul sesaat, dia
bisa menghabisi musuhnya dengan sekali ayunan pedangnya, tidak perlu berpikir
lebih jauh lagi.

Dan kemudian, hanya ada satu yang tersisa.

Jadi ini hanyalah serangan ceroboh...

Page | 359
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Cocytus yang merasa kecewa akan mengayunkan pedangnya ketika dia


berubah pikiran.

Ternyata begitu.

"Warrghhhh!"

Dengan sebuah raungan sebuah pedang raksasa membelah kabut es.


Shasuryu membelah kabut dengan kabur sehingga cukup untuk mengusirnya.

Baik [Earth Bind], serangan Zaryusu atau [Icy Burst], semua ini hanyalah
umpan.

Cocytus harus waspada dengan serangan menusuk dari Frost Pain, tapi
ancaman pedang Shasuryu yang menebasnya lebih besar. Ini pasti tujuan
sebenarnya dari musuh, tapi --

"Jika kamu ingin melakuakn serangan tiba-tiba - kamu harus melakukannya


dengan diam-diam tanpa suara."

Jika mereka bisa menutupi langkah kaki mereka sambil berlari di air, itu bukan
serangan tiba-tiba yang sebenarnya. Cocytus bingung, apakah ini semua layak
dengan damag yang mereka terima dari [Icy Burst]? Ataukah mereka hanya
berusaha dengan sia-sia?

Senjata satu-satunya Zaryusu tidak bisa bergerak, membuatnya tidak berdaya.


ini hanya merubah urutan siapa yang akan Cocytus bunuh. Setelah memutuskan
ini, Cocytus menggenggam pedang di tangannya.

Satu tebasan.

Pedang Shasuryu patah jadi dua. Sebelum tubuh Shasuryu jatuh ke tanah,
Cocytus menarik pedangnya, berencana untuk melanjutkan serangan ke Zaryusu-

Saat itu, jari Cocytus yang menjepit pedang Zaryusu menjadi licin.

Cocytus yang kaget memeriksa jarinya, penasaran mengapa pedang yang dia
jepit bisa tergelincir.

Page | 360
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Di dalam kabut yang samar, Cocytus bisa melihat jari dan pedangnya tertutup
oleh cairan merah.

Dalam sekejap, Cocytus memahami mengapa jarinya tergelincir.

--Darah?

Bingung.

Cocytus mencoba untuk mengingat kembali dimana pedang Zaryusu bisa


terkena noda, dan mengerti setelah melihat wajah Zaryusu menembus kabut.

Darah yang diusapkan Zaryusu di wajahnya bukanlah cat perang. Itu


digunakan untuk mengusap pedangnya.

'Icy Burst' bukan ditujukan untuk melukai Cocytus atau menyembunyikan


keberadaan Shasuryu, itu untuk menyembunyikan darah di pedangnya. Itu juga
adalah alasan mengapa dia menyembunyikan pedang dibalik punggungnya.

Ketika Cocytus menghentikan serangan Zaryusu pertama kalinya, dia


menggunakan jarinya untuk menjepit pedang Zaryusu. Zaryusu teringat itu dan
mempertaruhkan pada peluang tipis itu akan terjadi lagi, memasang skenario ini
dengan seluruh kecerdasannya. Sebuah gelombang kejut listrik kelihatannya
melompat menembus otak Cocytus.

Waktu itu! Tidak heran mengapa serangannya terasa lemah! Itu alasannya!
Rencana untuk menggunakan darah untuk membuatnya tergelincir tidak bekerja
setiap saat. Jadi dia menipuku, membuat merasa mudah untuk menjepitnya, jadi
dia mundur!

Pedang itu tergelincir dengan pelan, semakin mendekat ke tubuh biru pucat
Cocytus. Bahkan Cocytus tidak bisa menghentikan pedang dengan berat badan
dan kekuatan Zaryusu di baliknya dengan hanya dua jari yang basah.

Jika tempat dia menjepit sedikit jauh, Cocytus mungkin bisa melakukan
sesuatu, tapi pada jarak ini, tak ada lagi yang bisa dilakukan.

Cocytus merasa senang sampai gemetar.

Page | 361
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Butuh sedikit keberuntungan, tapi itu adalah sebuah pertaruhan yang setiap
putarannya harus dimenangkan. Yang terlebih penting lagi - ini tidak mungkin
dilakukan tanpa Shasuryu.

Shasuryu mungkin tidak tahu apa rencana Zaryusu, tapi seorang kakak
mempercayai adiknya dengan penuh dan mengorbankan dirinya. Serangan
sembunyi-sembunyi yang percuma dan teriakan itu semua adalah sebuah
harapan untuk mengalihkan perhatiannya dalam sekejap dari adiknya.

Dan itu memang terjadi hanya dalam sekejap.

Dalam waktu sekejap itu - saat Zaryusu mencengkeram Frost Pain dengan
seluruh kekuatannya - rahang bawah Cocytus bergerak.

"Menakjubkan -"

Pedang yang menebas Cocytus - dipentalkan dengan mudah. Tubuh dengan


kilauan biru samar-samar bahkan tidak tergores sedikitpun.

Ini adalah hasil dari perbedaan kekuatan antara NPC level tertinggi di Nazarick
dengan lizardmen.

"--Maaf harus bilang, aku memiliki kemampuan spesial untuk menetralkan


serangan senjata tingkat rendah sementara. Jika aku mengaktifkan kemampuan
ini, seranganmu akan menjadi sia-sia."

Itu adalah serangan yang menakjubkan, bahkan Cocytus merasa layak


meninggalkan bekas di tubuhnya sebagai pertanda hormat kepada warrior ini.
Namun, dia tidak bisa melakukan ini sebagai Guardian yang bertarung di depan
Supreme Being.

Cocytus sengaja mengambil separuh langkah ke belakang, memercikkan


lumpur yang mengotori tubuh biru indahnya.

Itu hanyalah langkah mundur yang sangat kecil.

Sebuah langkah mundur tidak berarti apapun, bahkan mundur takkan berarti
apapun. Zaryusu sudah berada di ajalnya dan Cocytus pasti akan menang.

Page | 362
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Tapi langkah mundur ini untuk menunjukkan pujian dari Cocytus yang kuat
dan mendominasi terhadap Zaryusu yang lemah.

Zaryusu pasrah terhadap takdirnya, dan tersenyum dengan jelas yang hanya
dimiliki oleh mereka yang telah berusaha sebaik-baiknya. Cocytus menebaskan
Royal Blade God Slayer kepadanya ---

Part 3

"Sebuah pertarungan yang bagus sekali."

Ainz memuji Cocytus yang sedang berlutut di depannya.

"Terima kasih."

"Mungkin memang begitu, tapi aku percaya kamu mengerti dengan jelas
sekarang bahwa kita telah menunjukkan cambuk kepada mereka, tapi kamu
harus menunjukkan permen mulai sekarang. Jangan memulai rezim teror."

"Saya mengerti."

Ainz mengangguk dan melihat ke arah guardian lain di dalam ruangan.

"Baiklah. Para guardian, dengar baik-baik. Aku sudah bilang di ruang takhta
bahwa desa lizardman akan dipimpin oleh Cocytus. Jika ada apapun yang
dibutuhkan Cocytus, pinjamkan dukungan kalian. Cocytus, aku harap kamu bisa
menanamkan loyalitas kepada Nazarick jauh di dalam lubuk hati lizardmen... Dan
untuk mendukung mereka dengan pendidikan tinggi.. Aku menyerahkan
semuanya padamu... Beritahu aku jika kamu membutuhkan item spesial seperti
'Heaven Feather'.Aku juga akan meminjamkan 'Power Suite' kepadamu nantinya."

Di dalam game YGGDRASIL, mungkin saja untuk merubah ras di tengah jalan,
tapi itu tidak berarti kamu bisa berubah seenaknya. Kamu harus memenuhi
beberapa kondisi dan perubahannya tidak akan bisa dirubah.

Page | 363
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Salah satu kondisinya adalah sebuah item khusus. Seperti misalnya, kamu
memerlukan 'Book of the Dead' untuk menjadi seorang lich. Untuk berubah
menjadi imp membutuhkan 'Fallen Seeds'. Dan 'Heaven's Feather' yang
disebutkan oleh Ainz adalah item yang dibutuhkan untuk menjadi seorang
malaikat.

Merubah ras seseorang mungkin bisa dilakukan di dunia ini, itulah kenapa
Ainz tidak bisa tahan untuk membagi idenya.

"Aku akan mencari nasehat anda nantinya, Ainz-sama. Bolehkah saya bertanya
bagaimana rencana anda untuk menghadapi lizardman itu?"

"Lizardmen yang mana?"

"Ya, dua lizardman yang bernama Zaryusu dan Shasuryu."

Dua lizardman yang bertarung hingga akhir. Mayat mereka seharusnya masih
ada di wetland. Lalu mengapa?

"Oh begitu. Kumpulkan mayat mereka, aku akan menggunakan tubuh mereka
sebagai materi untuk menciptakan undead dengan kemampuan spesial milikku."

"- Itu akan sangat disayangkan."

"Hmmm, apa maksudmu? Apakah mereka memiliki nilai lain?"

Ketika Ainz melihat pertempuran melalui Mirror of Remote Viewing, dia


melihat bahwa Cocytus benar-benar mendominasi, tidak apapun yang bisa
dicatat.

"....Mereka lemah, tapi aku bisa melihat spirit warrior mereka dan tekad tak
kenal takut menghadapi yang kuat. Sayang sekali menggunakan mereka untuk
bahan materi. Kurasa mereka bisa menjadi lebih kuat, mungkin tak bisa
dibayangkan. Ainz-sama seharusnya belum melakukan percobaan yang
berhubungan dengan menghidupkan yang telah tiada, bagaimana kalau
mencobanya sekarang pada mereka?"

...Apakah dia menyukai lizardman itu?

Page | 364
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Sejujurnya, Ainz tidak tahu apa yang dia rasakan ketika dia mendengar istilah
spirit warrior. Dia menjumpai istilah nafsu membunuh di dalam novel dan manga,
tapi tidak berpikir banyak tentang itu. Itu hanya seperti saat ketika Ainz
mengingatkan Narberal tentang hal ini, dan dia bilang "Ah, ya, begitukah, oh~",
perasaan semacam itu.

Ini karena Ainz mungkin terlihat seperti ini sekarang, tapi pada dasarnya dia
hanyalah seorang pegawai biasa. Jika seorang penduduk biasa lahir di Japan
memahami Spirit Warrior, itu akan bahaya. Jika itu adalah spirit dari pegawai
kantoran yang luar biasa, dia mungkin bisa sedikit memahaminya.

"Oh begitu... memang sayang sekali."

Tapi apa yang Ainz sebenarnya pikirkan dengan bingung adalah: Meskipun
kamu bilang sayang sekali, Aku tidak mengerti.

Tapi setelah dipikirkan dengan baik-baik, Cocytus ada benarnya.

Dia sedang berpikir tentang percobaan menghidupkan kembali suatu saat,


dan Ainz merasa menggunakan mereka untuk percobaan memiliki banyak
keuntungan. Dan dibandingkan dengan ocehan Cocytus di ruang takhta, dia
sekarang bisa menyediakan proposal yang jelas dan ringkas. Jika ini adalah tanda
dari sebuah perubahan, Cocytus telah lulus dengan warna cerah.

Setealh berpikir sejenak, Ainz teringat dia memiliki bawahan yang luar biasa.

dia mengingat bawahan yang berdiri di sekitarnya tanpa bersuara dalam sikap
yang layak sebagai seorang pelayan.

"Albedo, katakan pendapatmu."

"Pendapat saya sama seperti Ainz-sama."

"...Demiurge, bagaimana menurutmu?"

"Saya rasa Ainz-sama adalah yang paling benar."

"........Shalltear, dan kamu?"

Page | 365
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Saya rasa sama dengan Demiurge dan menunggu penilaian Ainz-sama."

"............Aura"

"Ya, saya juga berpikir sama dengan semuanya."

"............Mare"

"Erm, erm erm, ya, saya juga berpikir sama."

Jawaban mereka sama dengan tidak menjawab sama sekali, membuat Ainz
sakit kepala.

Setelah berpikir sejenak, Ainz mengambil kesimpulan- Mungkin dari sudut


pandang guardian, mereka tidak berpikir ada masalah besar. Yang mana juga
berarti bahwa tidak ada hal besar yang berarti bisa mempengaruhi apapun hasil
keputusannya.

Itu juga tergantung dari guardian. Mungkin saja ada masalah jika status
mereka berubah.

Sederhananya, ketika sebuah kelompok kecil manusia berkata seratus juta


adalah jumlah yang kecil, akan ada masalah seberapa bisa dipercaya kalimat itu.
Berbeda halnya dalam persepsi tentang nilainya.

Buang-buang nafas... baiklah, Aku bisa menganggapnya tidak apa


menghidupkan mereka ya kan? Aku berencana untuk memikirkannya lagi dengan
tidak tergesa-gesa, Aku terlalu banyak membuat banyak kesalahan akhir-akhir ini.

Tak ada pilihan lain, Ainz harus menimbang keuntungna dan kerugian dengan
pertimbangannya sendiri.

"...Kita telah memutuskan untuk menguasai lizardman, tapi apakah mereka


memiliki wakil yang cocok? Atau sebuah sebuah kelompok yang bisa mewakili
mereka?"

"Tidak, tapi mereka memang memiliki wakil yang cocok."

"Oh? Siapa itu?"

Page | 366
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Lizardmen putih yang tidak ambil bagian dalam pertarungan sebelumnya. Dia
kelihatannya memiliki kekuatan druid."

"Oh, yang itu! Hmm, itu bisa berhasil.."

Jika itu memang dia, dia bisa digunakan - Pikir Ainz. Dia bisa
menggunakannya untuk menjadi mata-mata dalam beberapa hal.

Namun, melakukan ide yang dimiliki Ainz di otaknya mungkin membuat


Cocytus yang memimpin lizardman menjadi bermasalah. Jadi apa yang harus dia
lakukan? Ainz tiba-tiba memiliki ide yang brilian.

..Bukankah akan lebih cepat untuk meminta saja? Meskipun aku tidak akan
mendapatkan jawaban yang berguna tadi...

Ainz membagikan rencananya dengan Cocytus, dan Cocytus mengungkapkan


pemahamannya.

Sulit untuk menilai apakah Cocytus berkata seperti itu untuk mengakomodasi
tuannya, tapi Demiurge dan Albedo tidak mengeluarkan reaksi aneh ketika Ainz
melirik mereka. Ini membuat Ainz lega dan meyakinkannya bahwa seharusnya itu
bukan masalah.

"Bagus sekali. Berapa lama kamu bisa membawanya kemari?"

"Maafkan kelancangan hamba, Saya kira Ainz-sama akan menanyakannya, jadi


saya perintahkan dia untuk menunggu di ruangan terdekat."

Ainz tidak sadar melihat ke arah Demiurge dan melihatnya menggelengkan


kepala.

Bagus sekali, dia menanganinya dengan baik, tanpa perintah apapun dan
kelihatannya itu bukan ide seseorang.

Ini pasti bagaimana perasaan seorang superior ketika dia melihat bawahannya
menjadi dewasa seperti yang dia harapkan, Ainz berpikir dengan wajah puas. Tapi
kepalanya adalah tengkorak jadi tidak benar-benar bergerak.

Page | 367
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Tidak tidak, bagus sekali Cocytus. Membuang waktu adalah hal yang bodoh,
keputusanmu sudah tepat. Baiklah, bawa dia kemari."

"Erm, tunggu sebentar!"

"Ada apa, Aura?"

"Saya rasa tempat buruk seperti ini tidak cukup bagus. Meskipun kita sedang
menerima tamu seseorang yang tunduk kepada kita, ini terlalu buruk untuk
status Ainz-sama. Saya rasa pertemuan itu seharusnya dilakukan di dalam
ruangaan takhta Nazarick."

Seluruh guardian lain selain Mare mengangguk lirih menyetujuinya.

"...Maafkan saya. Saya melewatkan poin ini, maafkan saya!"

"Ahhh..."

Ainz tak pernah terpikir tentang itu. Dia lalu berpikir bagaimana harus
bersikap. Tiba-tiba, dia teringat sesuatu. Kalau begitu-

"- Aura."

"Ya!"

"Aku sudah bilang padamu bahwa tempat yang kamu bangun ini - dipenuhi
dengan perasaan dan emosimu, sebagus Nazarick ya kan? Aku benar-benar
serius. Cocytus, bawa dia kemari. Aku akan melakukan proses audiensi disini."

"Ai-, Ainz-sama."

"Aura, mundurlah."

"Albedo!"

Aura protes dengan wajah memerah, berkata "Mengapa kamu


menghentikanku?" Namun, Albedo hanya menatapnya sebelum mengabaikannya
lalu terpaku pada pemandangan di pintu. Yang menjawab Aura yang emosional
adalah Demiurge.

Page | 368
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"...Apapun yang diucapkan oleh Ainz-sama adalah hukum. Karena Ainz-sama


sudah berkata tempat ini sebagus Nazarick-"

"-Itu pasti benar."

Shalltear melanjutkan.

Aku tidak berpikir ucapanku adalah hukum yang baku. Meskipun aku tidak
ingin dikira demikian... tapi untuk kali ini saja, itu akan menjadi pertolongan
besar.

"Aura, Aku akan berkata seperti ini lagi. Sebagai bawahanku yang paling
dipercaya- salah satu dari guardian, tempat yang usaha kamu bangun dengan
usaha yang besar adalah memiliki level yang sama dengan Nazarick. Memang
benar bahkan sampai sekarang ketika pekerjaan pembangunan masih berjalan....
Apakah kamu mengerti?"

"...Ainz-sama, terima kasih banyak."

Aura merendahkan kepalanya dalam-dalam dan guardian lain juga melakukan


hal yang sama.

Tidak perlu seemosional itu.. Ini memalukan.

"Tunjukkan jalan masuk padanya, Cocytus."

"Siap!"

Dalam waktu yang sebentar, Cocytus membawa lizardman putih murni ke


dalam ruangan.

Lizardmen itu berlutut di depan Ainz dan menundukkan kepalanya ke lantai.

"Sebutkan namamu!"

"Baik, Maharaja Kematian yang tertinggi - Ainz Ooal Gown. Saya adalah wakil
dari lizardman, Crusch Lulu."

Page | 369
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Gelar yang sangat mengagumkan. Ainz penasaran siapa yang punya ide gelar
ini, tapi Ainz bersikap seperti raja yang tenang dan berkata.

"....Hmmm, bagus sekali."

"Ya. Gown-sama, tolong terimalah sumpah setia dari kami, lizardman."

"Hmmm..."

Ainz melihat Crusch dari dekat.

Sisiknya memang indah. Mereka berkilauan cerah di bawah cahaya lampu


magic. Aku penasaran bagaimana rasanya jika aku sentuh sisik-sisik itu. Ainz
penasaran secara akademis.

Saat dia menatapnya dari dekat, dia menyadari bahu Crusch gemetar. Cocytus
seharusnya sudah menonaktifkan kemampuan aura bekunya, jadi itu pasti karena
beberapa alasan lain.

Ainz penasaran sejenak dan menemukan jawabannya, jelas sekali.

Jika dia membuat Ainz tidak senang, seluruh lizardman akan dimusnahkan.
Itulah kenapa dia sangat berhati-hati dalam ucapannya. Bagi Crusch yang berada
di bawah tekanan yang meremukkan seperti itu, diamnya Ainz yang tidak wajar
telah menanamkan sebuah benih teror.

Ainz tidak memiliki hobi senang membully yang lemah. Jika itu karena
keuntungan Great Tomb of Nazarick, dia rela melakukan apapun tak perduli
betapa kejinya itu, tapi dia tidak akan melakukan tindakan merusak seperti itu
tanpa ada manfaatnya.

"Lizardmen akan berada di bawah kekuasaanku. Namun, Cocytus akan


menjadi yang penguasanya menggantikanku. Apakah kamu keberatan?"

"--Tidak sama sekali."

"Hanya itu saja. Kamu boleh pergi."

"Eh? Hanya itu saja?"

Page | 370
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Crusch berkata dengan suara kaget sementara dia tetap membungkuk. Seperti
seseorang yang diberi permintaan yang tidak wajar yang mungkin akan menjadi
gila dalam beberapa saat.

"Untuk sekarang. Crusch Lulu. Kalian lizardman akan menuju era yang lebih
makmur mulai sekarang. Generasi masa depan dari lizardman akan berterima
kasih karena menjadi bawahanku."

"Kami tidak berani, kami sudah berterima kasih kepada yang mulia karena
sudah memberikan ampunan meskipun kami telah melawan dengan kekerasan."

Ainz berdiri dari singgasana dengan pelan-pelan. Dia berjalan ke samping


Crusch, berjongkok dan menempatkan tangannya ke bahu Crusch.

Ainz bisa merasakan getaran dari tubuh Crusch.

"Aku punya tugas khusus untukmu."

"Sebagai pelayan setia Gown-sama, saya akan melakukan apapun yang saya
bisa..."

"Bukan sebagai pelayan, aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku- ditukar
dengan kebangkitan Zaryusu."

Setelah mengatakan nama yang dia dengar dari Cocytus, Crusch langsung
mengangkat kepalanya, wajahnya bingung karena kaget.

Gembira karena 'jackpot' ini, Ainz melanjutkan mengamati Crusch. Dia


mungkin mencoba untuk menyembunyikannya, tapi ekspresinya gemetar. Sulit
untuk memutuskan apakah emosi Crusch begitu juga dengan ekspresi wajahnya
sangat berbeda dari manusia, tapi seharusnya sudah sedikit memberikan
petunjuk.

"Sesuatu seperti itu.."

"Aku adalah yang mengendalikan hidup dan mati. Bagiku, kematian, hanyalah
sebuah keadaan dari sebuah makhluk."

Page | 371
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

ketika dia mendengar suara Crusch yang semakin jauh dari kata runcing, Ainz
menjawab.

"Sama halnya dengan racun dan sakit, tapi aku tidak bisa memperpanjang usia
dari makhluk hidup."

Mungkin mustahil melalui cara biasa, tapi dengan magic tingkat super 'Wish
Upon a Star', mungkin bisa dilakukan... Meskipun hal itu bisa terjadi, lebih baik
untuk tidak menyuarakannya dengan jelas.

"...Apa yang anda inginkan dari saya, hamba yang rendah ini?... Tubuh
hambah?"

Ainz tidak bisa berkata apapun.

"Tidak, itu sedikit..."

Seekor reptil agak keterlaluan. Ainz ingin langsung mundur, tapi dia memaksa
dirinya untuk memainkan perannya. Sedangkan untuk suara gigi yang
bergemeretakan yang datangnya dari entah dimana, dia hanya mengabaikannya
sekarang.

"Batuk batuk! Tidak. Cukup sederhana, Aku ingin kamu mengawasi dengan
detil apakah ada 'lizardman yang berpikir untuk memberontak'."

"Tidak ada lizardman seperti itu."

Ainz tertawa dengan balasan dengan penuh kepercayaan diri Crusch.

"Aku tidak sebodoh itu untuk berasumsi begitu. Aku tidak familiar dengan
bagaimana cara berpikir lizardman, tapi menggunakan ras manusia sebagai
contoh, pengkhianatan adalah hal yang wajar. Itulah kenapa Aku ingin seorang
agen di dalam untuk mengawasi segalanya."

Crusch berubah lagi menjadi tidak mempunyai ekspresi sama sekali, membuat
Ainz panik dari dalam, bertanya-tanya apakah perjanjiannya gagal. Ada rencana
cadangan yang tidak mengikutsertakan kebangkitan Zaryusu, tapi melakukannya

Page | 372
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

seperti ini bertujuan untuk mengikat Crusch dengan rasa terima kasih. Apa yang
harus dia lakukan jika Crusch menolaknya disini?

Aku seharusnya tidak boleh terlalu rakus dan akhirnya malahan bangkrut... Itu
pasti maksud dari apa yang mereka katakan dengan tidak ada gunanya
menangisi susu yang sudah tumpah.

"...Di depanmu ada sebuah peluang untuk sebuah keajaiban. Tapi peluang ini
tidak akan ada disini selamanya. Jika kamu tidak segera meraihnya, akan hilang
selamanya."

Dengan gemetaran, ekspresi Crusch berubah seperti kejang.

"Aku tidak akan menggunakan ritual menjengkelkan. Mantra untuk


membangkitkan ada di dunia ini ya kan? Itulah yang akan kugunakan."

"Itu adalah legendaris..."

Menghadapi Crusch yang menelan ucapannya, Ainz menunjukkan sikap


arogan dan dengan lirih berkata.

"Crusch. Apa hal terpenting bagimu? aku ingin kamu


mempertimbangkannya."

Saat Ainz mengamati mata Crusch yang mulai ragu-ragu, Ainz kelihatannya
seperti sedang melihat sebuah bayangan dari keberhasilan menggaet pelanggan
dalam rapat bisnis.

Selanjutnya, Ainz harus membiarkan Crusch mengerti keajaiban ini bukanlah


hal yang gratis. Memberikan layanan gratis hanya akan menambah kecurigaan
orang lain, tapi mereka akan lebih menerimanya dengan sebuah permintaan
dengan jumlah uang yang cukup.

"Aku hanya perlu kamu mengawasi teman-temanmu lizardman dari balik


kegelapan. Tergantung situasinya, kamu mungkin harus membuat pilihan sulit.
Untuk mencegah pengkhianatan, Aku akan merapalkan mantra spesial untuk
Zaryusu yang dibangkitkan. Jika aku berpikir kamu mengkhianatiku, Aku akan

Page | 373
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

langsung mengakhirinya. Pasti membuatmu susah, tapi kebangkitan Zaryusu


bukanlah sesuatu yang bisa kamu dapatkan dengan perjanjian yang adil, ya kan?"

Sebenarnya, tidak ada magic semacam itu.

Ainz bersikap seakan jika dia telah mengatakan semuanya dan berdiri pelan-
pelan. Dia lalu membuka lengannya.

Ainz melihat ke arah Crusch yang sedang berusaha.

"Oh, benar, katakan kepada Zaryusu yang bangkit lagi nantinya, Aku
menghidupkannya kembali karena dia berguna bagiku. Aku janji untuk tidak
menyebutkan namamu. Jadi, Crusch Lulu. Pilihlah sekarang. Ini adalah peluang
terakhir bagimu untuk bisa mendapatkan kembali Zaryusu milikmu yang tercinta?
Ya? atau Tidak? Pilih."

Ainz mengulurkan tangan ke arah Crusch pelan-pelan. Di waktu yang sama,


dia berkata kepada para guardian.

"Jangan melakukan apapun meskipun dia menolaknya - baiklah, siap untuk


menjawabnya sekarang? Crusch Lulu?"

Page | 374
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Epilog

Zaryusu merasakan sensai lembut menutupi seluruh tubuhnya. Sebuah tangan


yang ingin menarikanya dari jurang, tapi Zaryusu mengesampingkannya. Dia
merasa hal yang menjijikkan dari sentuhan tangan itu.

Setelah beberapa saat antara sekejap dan selamanya, dia merasakan tangan
yang terulur kepadanya sekali lagi. Saat dia akan menyingkirkannya ke samping
dua kali, dia ragu. Mendengar dengan baik-baik, dia bisa mendengar sebuah
suara yang datang dari samping. Ternyata, kesadaran yang tidak sopan ini adalah
suara dari wanita yang sangat dia cintai dalam-dalam.

Ragu-ragu.

Ragu-ragu.

Masih ragu-ragu.

Di dalam dunia ini dimana tidak pasti apakah ada waktu sama sekali, Zaryusu
terus ragu-ragu. Akhirnya, dia meraih tangan itu meskipun ragu-ragu
melakukannya.

Dan dia akhirnya ditarik ke dalam dunia yang cerah.

Rasa lelah menyebar ke seluruh tubuhnya.

Seakan di dalam tubuhnya telah berubah menjadi pasta.

Lalu dia merasa lelah tidak biasanya. Dia tak pernah merasa selelah ini
meskipun setelah memaksa fisik tubuhnya secara berlebihan.

Zaryusu berusaha untuk membuka kelopak matanya.

Cahaya yang membutakan masuk di matanya. Meskipun mata lizardmen akan


secara otomatis menyesuaikan dengan intensitas cahaya, itu tidak bisa dilakukan
dengan sekejap. Zaryusu mengedipkan matanya-

Page | 375
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Zaryusu!"

Seseorang sedang memeluknya erat-erat.

"C-Crusch?"

Seharusnya tidak mungkin dia akan mendengar ini lagi, suara wanita ini.

Zaryusu akhirnya menyesuaikan matanya, dan dia melihat wanita tersebut


sedang memluknya.

Itu memang benar wanita yang dia cintai, Crusch Lulu.

Mengapa? Apa yang terjadi?

Sebuah gelombang pertanyaan dan ketidak nyamanan mengalir ke arah


Zaryusu. Dalam ingatan terakhirnya adalah - ketika kepalanya telah terjatuh ke
wetland. Dia sudah pasti telah terbunuh oleh Cocytus.

Lalu mengapa dia masih hidup? Kecuali kalau -

"-Apakah Crusch juga terbunuh?"

"Eh?"

Zaryusu membuka mulutnya untu bertanya, namun mulutnya terasa seperti


mati rasa, tidak mampu bergerak dengan benar.

Jawaban yang dia dapatkan adalah tampang yang sangat bingung dari wajah
Crusch. Melihat ekspresi itu, Zaryusu sedikit lega, mengetahui Crusch tidak tewas.
Lalu mengapa dia masih hidup?

Sebuah petunjuk diberikan padanya dari sebuah suara di sampingnya.

"Memang ada sedikit kebingungan setelah dibangkitkan. Kelihatannya


levelnya juga turun... oleh karena itu bisa diputuskan bahwa tidak ada banyak
perbedaan dari YGGDRASIL."

Menyadari siapa yang bicara kepadanya, Zaryusu melihat dengan terkejut ke


arah itu.

Page | 376
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Yang sedang bediri disana adalah Maharaja Kematian; Magic Caster yang
memiliki kekuatan yang tidak dapat dipahami.

Di tangannya dia menggenggam tongkat pendek yang berkilauan dengan


panjang sekitar tiga puluh sentimeter, mengeluarkan aura sakral yang muncul
dari entah dimana di tangan Maharaja Kematian. Benda itu sangat cantik yang
kelihatannya terbuat dari gading, dengan tampilan yang ditutupi oleh emas dan
dengan pegangan yang terukir dengan kalimat kuno.

Meskipun Zaryusu tidak tahu, itu adalah tongkat kebangkitan, item yang bisa
membangkitkan Zaryusu. Hanya seorang magic caster dengan basis faith yang
bisa menggunakan item yang ditambahi oleh magic dengan basis faith. Namun,
item magic ini adalah pengecualian dari sistem faith base dan bisa digunakan.
Zaryusu pelan-pelan memutar tatapannya, dan menyadari tempat ini sebagai
desa lizardmen.

Seakan mereka bermaksud untuk mengelilingi seluruh tempat ini, seluruh


lizardmen bersujud. Yang lebih mengagetkan lagi adalah bahwa mereka tidak
bergerak - postur tersebut adalah seseorang yang sedang menyembah makhluk
yang luar biasa kuat.

"Apa yang terjadi..."

Setelah menyaksikan kekuatan semacam itu, bersujud adalah hal yang alami.
Namun, lizardmen di sekitar bukan hanya menunjukkan rasa hormat, tapi sesuatu
yang lebih. Lizardmen tidak memiliki dewa. Sesungguhnya, obyek kepercayaan
mereka adalah spirit leluhur mereka. Perasaan yang dikeluarkan sekarang oleh
lizardmen yang ada di sekitar seperti mereka yang ditujukan kepada seorang
dewa.

"Hm. Mundurlah, lizardmen. Tanpa perintah, tak boleh ada yang memasuki
desa."

Tak ada yang protes dengan kalimat ini. Terlebih lagi, diterima tanpa ada
suara. Satu-satunya suara yang mereka dengar adalah suara tubuh yang bangun

Page | 377
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

dan percikan air karena berjalan di wetland. Meninggalkan mereka, lizardmen


pergi dari situ.

Melihat dia yang sangat kuat sehingga dia memiliki derajat kekuatan setara
seperti itu, semangat mereka seharusnya sudah benar-benar dikalahkan. Budaya
lizardmen yang tunduk kepada yang kuat ikuat ambil bagian pula. Itu artinya
bahwa semuanya berjalan menurun rencana pihak lain.

"Aura, apakah mereka semua sudah pergi?"

"Ya, mereka sudah pergi."

Yang membalas adalah seorang gadis dark elf. Meskipun ada juga faktor
bahwa dia telah berada di belakangnya, tak kelihatan selama ini, gadis itu
ternyata kehadirannya tidak bisa dirasakan sama sekali, oleh karena itu Zaryusu
tidak tahu sama sekali.

"Baiklah. Selanjutnya pertama, beberapa kalimat untukmu, Zaryusu Shasha.


Selamat atas kebangkitanmu."

Kebangkitan.

Sampai dia mengerti arti dari kalimat ini, Zaryusu membutuhkan sedikit waktu.
Lalu setelah dia memahami, dia juga merasa gemetar di seluruh tubuh.
Kebangkitan - itu artinya dia sudah hidup lagi.

Dia tidak bisa berkata apapun dan hanya bisa melongo.

"Ada apa? Apakah lizardmen memiliki suatu ketidaksukaan terhadap


kebangkitan? Ataukah kamu sudah lupa bagaimana cara berbicara?"

"Glug, glug... batuk... a-anda bisa membangkitkan yang telah tiada..?"

"Itu benar. Apa, kamu kira hal semacam itu tidak bisa dilakukan?"

"Apakah anda melakukan...upacara besar?"

"Upacara besar? Apa itu? Aku tidak ada masalah melakukannya dengan
mudah sendirian."

Page | 378
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Mendengar ini, Zaryusu benar-benar kehilangan kata-kata. Menurut legenda,


magic kebangkitan (resurrection) adalah kekuatan yang hanya dimiliki oleh
lizardmen dari garis keturunan raja naga.

Dan dia melakukannya sendirian.

Monster? Bukan.

Magic Caster yang luar biasa kuat? Bukan.

Zaryusu mengerti hal ini sepenuhnya.

Memimpin pasukan yang hanya mitos, memerintah para demon.

Itu artinya, ini - Wujud di hadapannya adalah mereka yang setara dengan para
dewa.

Zaryusu terhuyung-huyung, dan bersujud sendiri di depan Ainz. Crusch juga


dengan penuh ketakutan berlutut dengan sikap yang sama.

"Supreme One."

Dia mengira mata yang melihat ke bawah itu terlihat bingung, tapi Zaryusu
telah memutuskan bahwa dia salah.

"Saya persembahkan nyawa saya kepada anda."

"Bagus sekali. Apa yang kamu inginkan? Aku akan mengabulkannya demi
nama Ainz Ooal Gown."

"Mohon kabulkan kemakmuran kepada lizardmen."

"Itu adalah hal yang wajar, tentu saja aku akan menjamin kemakmuran kepada
semuanya yang berada di bawah kekuasaanku."

"Hamba berterima kasih."

"Bagus. Apakah cara bicaramu masih kurang jelas? Beristirahatlah sebentar


dan kamu akan terbiasa. Beristirahatlan mulai sekarang. Setelah itu ada banyak

Page | 379
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

hal yang harus diselesaikan. Pertama adalah pertahanan dari desa yang dibawah
kekuasaanku... untuk lebih jelasnya, berdiskusilah dengan Cocytus."

Ainz pergi setelah dia selesai berkata seperti ini. Namun, sebelum itu, ada
sesuatu yang harus dikatakan oleh Zaryusu, dan dia harus melakukannya
sekarang.

"Tunggu sebentar. Bagaimana dengan Zenberu dan kakak?"

"Mayat mereka seharusnya masih ada di sekitar sini."

Ainz, yang baru saja berencana untuk pergi dengan Aura, berhenti sejenak
dengan memberi isyarat di luar desa.

"Maukah anda menghidupkan mereka?"

"...Hmm...Aku tidak melihat keuntungan apapun untuk melakukannya."

"Lalu kenapa hamba? Zenberu dan kaka adalah yang sangat kuat. Mereka
pasti akan berguna."

Ainz mengamati Zaryusu dengan detil, lalu mengangkat bahunya.

"Aku akan mempertimbangkannya... persiapkan dua mayat itu dengan baik.


Aku akan mempertimbangkannya nanti."

Setelah berbicara, Ainz mengibaskan jubahnya saat dia pergi. Aura bisa
didengar saat dia berjalan di sampingnya "Hydra itu manis sekali ne~", dan
suaranya menghilang di kejauan dan akhirnya menghilang.

Zaryusu akhirnya berhenti roboh dan lega.

"Aku berhasil melewatinya hidup-hidup... atau lebih tepatnya, Aku dihidupkan


kembali..."

Dia tidak tahu peraturan macam apa yang akan menantinya di masa depan.
Namun karena kegunaan lizardmen meninggalkan kesan, seharusnya tidak terlalu
buruk.

Page | 380
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

"Crusch, kakak-"

"Lupakan hal itu. Khawatirkan nanti. Untuk sekarang beristirahatlah dengan


baik dan hilangkan lelahmu. Nanti akan baik-baik saja, aku bisa membawamu."

"Ah... terima kasih."

Zaryusu menutup matanya dan berbaring. Seperti hari-hari dimana dia telah
memaksa tubuhnya hingga berlebihan, dia buru-buru beristirahat, dan tertidur
ketika matanya tertutup.

Sekali lagi Zaryusu merasakan sentuhan lembut dari tangan di tubuhnya maju
dan mundur saat kesadarannya kembali ke kegelapan.

Page | 381
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Kata Penutup

Kurasa tidak ada pembaca yang mulai membaca Penutup di jilid ini. Oleh
karena itu, aku ingin berkata kepada semuanya lama tak jumpa, Aku adalah
Maruyama Kugane.

Seperti yang aku sebutkan pada penutup di jilid sebelumnya, seluruh jilid ini
digunakan untuk melukiskan cerita tentang lizardmen, sebuah novel yang benar-
benar berbeda. Tipe cerita ini seharusnya langka untuk sebuah light novel ya kan?
Mungkin hanya aku, tapi aku rasa ada beberapa cerita tentang karakter utama
yang menyerang desa yang damai.

Bagaimana menurutmu dengan hasil karya ini?

Sambutannya mungkin tren dengan dua ending berbeda, namun,


pemandangan seperti yang kuat meninjak yang lemah mungkin akan muncul
beberapa kali.

Protagonis Overlord bukanlah tipe yang menghadapi bahaya di depannya,


tapi yang akan membuat inisiatif untuk mewujudkan tujuannya dan mendapatkan
keuntungan untuk dirinya. Itu atinya bahwa dia tidak akan menyelamatkan heroin
karena dia mendengar gadis itu sedang dalam bahaya, tapi tipe karnivora yang
mencari heroin utama yang sedang bahaya... Kedengarannya sedikit salah ya.

Oleh karena itu, para pembaca yang memainkan game strategi seharusnya tahu
bahwa agar Ainz bisa membangun pasukannya, daripada menantang yang kuat,
dia pasti akan merekurt yang lemah untuk memperkuat pasukannya.

Itulah kenapa aku menulis karya ini yang jarang terlihat dari sudut pandang
yang menyerbu, daripada sudut pandang umum dari yang diserbu. Mungkin
memang begitu, tapi pertarungan mereka di lapangan terbuka benar-benar
pertempuran serbuan.

Page | 382
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Selanjutnya, biarkan aku mengucapkan rasa terima kasihku.

So-Bin-sama Crusch yang anda gambar manis sekali membuatku gembira.


Chord Design Studio yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan desain.
Osako-sama yang melakukan detil yang terbaik terhadap proofreading dan
editing. Dan F-tan-sama sang editor, yang membantuku dalam berbagai cara.

Terima kasih semuanya.

Ada juga sayangku, terima kasih atas bantahanmu. Sulit sekali mengikat akhir
yang longgar.

Dan para pembaca yang membeli buku ini, biarkan aku memberikan rasa
terima kasih yang sejujurnya. Aku sangat berterima kasih.

Kalau begitu, aku harap berjumpa dengan kalian di lain waktu.

Sampai jumpa di jilid selanjutnya.

Suatu hal diluar topik, Aku sebenarnya meletakkan kata 'kematian' dalah salah
satu chapter pada masing-masing jilid, aku hampir kehilangan ide sekarang.
Mungkin ini tidak akan muncul di jilid selanjutya. Ini hanya aku yang sedang
bermain-main, tidak akan menyebabkan masalah... Namun, jika aku tidak
memiliki selera dengan nama yang muncul, akan sangat sulit sekali! Murung.

2013 July Maruyama Kugane

Page | 383
Overlord
Volume 4 - The Lizardmen Heroes

Page | 384

Anda mungkin juga menyukai