By : Cardinal System
Kawahara Reki
Kawahara Reki
Kawahara Reki
Kawahara Reki
Kawahara Reki
Kawahara Reki
PROLOG
Sebuah kastil besar yang terbuat dari batu dan baja melayang di langit tak berujung.
Hanya itulah isi dari dunia ini.
Butuh waktu sebulan bagi berbagai kelompok pengrajin untuk meninjau lantai dasar
yang berdiameter sekitar 10 kilometer cukup luas untuk memasukkan seluruh
Setagaya[1] ke dalamnya. Di atasnya terdapat 100 lantai yang tersusun lurus ke atas;
ukurannya sangat luar biasa. Sekedar menebak berapa banyak data yang
digunakan untuk membuatnya pun mustahil.
Di dalamnya terdapat beberapa kota besar, dengan banyak kota dan desa kecil,
hutan serta padang rumput, dan bahkan danau. Hanya satu tangga yang
menghubungkan setiap lantai, dan tangga itu berada di dungeon [2] tempat monstermonster berkeliaran. Karena itu, menemukan dan melewatinya bukan hal yang
mudah. Namun, ketika seseorang melewatinya dan tiba di sebuah kota di lantai atas,
Gerbang Teleportasi antara lantai itu dan semua kota di lantai bawah akan
terhubung, sehingga semua orang dapat bergerak dengan bebas dari lantai ke
lantai.
Di bawah kondisi ini, kastil raksasa itu terus menerus ditaklukkan sejak dua tahun
lalu. Garis depan sekarang ada di Lantai ke-74.
Nama kastil itu adalah Aincrad, sebuah dunia pertarungan pedang yang terus
melayang, melingkupi kurang lebih enam ribu orang di dalamnya. Dikenal juga
dengan nama...
Sword Art Online
Kawahara Reki
BAB 1
Sang Pendekar Hitam (Lantai ke-35 Aincrad,
Februari 2024)
Silica adalah salah satu dari Beast Tamer [1] yang langka di SAO, atau mungkin
lebih tepatnya pernah. Familiar [2] miliknya, simbol dari seorang beast tamer, sudah
tidak ada lagi.
Beast Tamer bukanlah class[3] atau skill[4] yang diberikan oleh sistem, melainkan
istilah yang digunakan oleh para pemain.
Dalam suatu kejadian yang langka, monster yang agresif menunjukkan
ketertarikannya terhadap para pemain. Kalau kalian tidak melewatkan kesempatan
itu, kalian bisa berhasil menjinakkan monster tersebut dengan memberikannya
sesuatu untuk dimakan. Lalu si monster akan menjadi Familiar si pemain dan
mengabdi sebagai rekan yang berharga yang membantu si pemain dengan berbagai
cara. Para pemain menyebut mereka yang telah berhasil melakukan hal itu sebagai
beast tamer disertai campuran pujian dan rasa iri.
Tentu saja, tidak semua monster bisa menjadi familiar; hanya sedikit sekali ragam
monster yang bisa. Kondisi untuk memicu terjadinya event [5] tersebut pun tidak jelas,
namun satu-satunya syarat yang diyakini semua orang adalah eventnya tidak akan
terjadi jika si pemain membunuh terlalu banyak monster jenis itu.
Ini adalah kondisi yang lumayan susah jika kalian pikirkan lagi. Bahkan jika
seseorang mencoba untuk mendapatkan seekor familiar dengan menemui monster
itu berulang-ulang, monster-monster tersebut bersifat agresif dan sang pemain tidak
bisa menghindari pertarungan dengan mereka. Dengan kata lain, jika seseorang
berkeinginan untuk menjadi seorang Beast Tamer, mereka harus terus menemui
monster yang diinginkan, dan jika eventnya tidak terjadi mereka harus terus kabur.
Tidak sulit untuk membayangkan betapa merepotkannya semua hal tersebut.
Kalian bisa bilang Silica sangat beruntung dalam perkara ini.
Dengan tanpa pengetahuan tentang permasalahan tadi, ia telah memasuki suatu
hutan tanpa alasan apapun di lantai yang ia kunjungi hanya karena ia sedang ingin
saja. Monster pertama yang ia jumpai tidak menyerangnya, tetapi hanya
mendekatinya. Kemudian ia memberikan monster itu sebuah kacang yang ia beli
hari sebelumnya tanpa banyak pikir, dan ternyata kacang itu adalah makanan yang
disukai oleh si monster.
Monster tersebut adalah seekor Naga Berbulu. Seluruh tubuhnya dilapisi oleh
bulu-bulu biru pucat yang lembut, dan ia memiliki dua bulu yang panjang sebagai
ganti dari ekor. Naga kecil tersebut adalah monster yang sangat jarang dijumpai.
Mungkin Silica adalah orang pertama yang berhasil menjinakkannya, karena ia
langsung menjadi pusat perhatian saat ia kembali ke kota asalnya Friben di lantai
delapan dengan si naga kecil menduduki pundaknya. Hari berikutnya, tak terhitung
Kawahara Reki
Kawahara Reki
10
11
Kawahara Reki
12
Kawahara Reki
13
14
Kawahara Reki
15
16
Kawahara Reki
17
Kawahara Reki
18
Kawahara Reki
19
Kawahara Reki
20
Area tempat tinggal di lantai tiga puluh lima diliputi suasana pedesaan dengan
bangunannya yang putih-putih serta atapnya yang merah-merah. Desanya sendiri
memang tidak begitu besar, namun merupakan area berpetualang utama bagi para
pemain level menengah saat ini, jadi ada lumayan banyak orang yang berjalan
kesana kemari.
Kawahara Reki
21
Kawahara Reki
22
23
24
Kawahara Reki
25
Kawahara Reki
26
Setelah mereka selesai makan roti dan stew mereka dengan beberapa cheesecake
sebagai penutup, sudah jam delapan lewat. Mereka memutuskan untuk cepat tidur
Kawahara Reki
27
28
29
30
Silica terbangun mendengar bunyi bising yang berdering di telinganya. Itu adalah
alarm pagi yang hanya bisa didengar olehnya. Waktu yang diaturnya adalah jam
tujuh pagi.
Dia membuka selimutnya lalu duduk. Biasanya ia sulit untuk bangun pagi-pagi,
namun hari ini dia bisa membuka matanya dengan perasaan baik. Kepalanya terasa
segar, seakan semuanya telah tercuci bersih oleh tidurnya yang lelap.
Setelah meregangkan badannya, Silica baru saja akan turun dari tempat tidur ketika
ia membeku.
Ada seseorang yang sedang tidur terlentang; cahaya matahari pagi yang melalui
jendela menyinarinya. Persis saat Silica menarik nafas untuk berteriak, disangkanya
orang itu seorang penyusup, dia ingat dimana ia jatuh tertidur tadi malam.
---Aku, di kamar Kirito onii-chan...
Segera setelah dia menyadari fakta tersebut, wajahnya memanas seperti telah
terkena serangan nafas api. Karena di SAO emosi ditampilkan agak berlebihan,
mungkin uap memang benar-benar keluar dari wajahnya saat ini. Tampaknya Kirito
membiarkan Silica tidur di kasur sedangkan ia tidur di lantai. Silica mengerang
sambil menutupi mukanya karena rasa malu dan sesal.
Setelah berhasil menenangkan dirinya selama beberapa lusin detik, Silica diamdiam turun dari tempat tidur dan berdiri. Kemudian dia berjalan ke arah Kirito dengan
langkah kaki tak bersuara lalu menatap wajahnya.
Wajah tidur sang swordsman hitam itu terlihat begitu tidak berdosa hingga Silica
tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum. Silica kira dia beberapa tahun
Kawahara Reki
31
Hari sudah terang ketika mereka melangkah keluar setelah menyantap makanan
sebagai persiapan menjelajahi Bukit Kenangan di lantai empat puluh tujuh.
Pemain-pemain yang bersiap memulai harinya dan para pemain yang baru kembali
dari petualangan malam mereka mempunyai ekspresi yang kontras.
Setelah mengisi persediaan ramuan mereka di sebuah toko di sebelah penginapan
mereka, keduanya berjalan menuju gerbang plasa. Untungnya, mereka berhasil
mencapai gerbang teleport tanpa harus bertemu dengan orang-orang yang ingin
Kawahara Reki
32
Kawahara Reki
33
34
Kawahara Reki
35
36
Kawahara Reki
37
Kawahara Reki
38
Mereka membutuhkan lima pertarungan lagi sampai terbiasa dengan monstermonster disini sebelum mempercepat ritme mereka; walau Silica hampir pingsan
saat sebuah monster yang mirip anemon laut mencengkramnya dengan tentakel
yang lengket.
Kirito tidak berpartisipasi banyak dalam pertarungan dan kebanyakan dia hanya
membantu Silica, sekali-sekali menahan sekarang saat Silica dalam bahaya.
Experience kelompok terbagi sesuai dengan jumlah damage yang diberikan setiap
anggota kelompok ke monster. Karena Silica mengalahkan monster-monster
berlevel tinggi, dia memperoleh poin experience beberapa kali lebih cepat dari
biasanya dan dia pun lekas naik level.
Selagi mereka terus mengikuti jalan batu bata merah yang tak berujung, muncul
sebuah jembatan yang melewati sungai kecil. Setelahnya terlihat sebuah bukit
besar, dan jalan tersebut tampak menuju ke puncaknya.
Kawahara Reki
39
40
41
Kawahara Reki
42
Kawahara Reki
43
44
Kawahara Reki
45
46
Kawahara Reki
47
Kawahara Reki
48
Kawahara Reki
49
"Ini... apa benar bisa begini...? Ini bahkan sama sekali ga masuk akal..."
"Iya lah."
Kirito pun mengeluarkan ucapan ini:
"Cuma perbedaan angka saja akan membuat perbedaan kekuatan yang sangat
besar; itulah bagian ga masuk akal dari sistem level MMORPG!"
Para bandit itu melangkah mundur, seakan mereka terintimidasi oleh suara Kirito,
yang tampak seperti menyembunyikan sesuatu dibaliknya. Wajah-wajah kaget
mereka digantikan dengan muka ketakutan.
"Che."
Rosalia menggerutu lalu kemudian mengeluarkan sebuah kristal teleport dari
pinggangnya. Dia mengangkatnya tinggi-tinggi dan membuka mulutnya:
"Teleport---"
Bahkan sebelum dia dapat menyelesaikan kalimatnya, udara tampak bergetar
selama sepersekian detik dan kemudian Kirito sudah berdiri tepat di depannya.
"Ack..."
Begitu Rosalia membeku sesaat, Kirito merebut kristal dari tangannya, lalu
menggenggam kerahnya dan menariknya kembali ke arah bandit-bandit lainnya.
"Le-lepaskan aku!! Kau ingin melakukan apa brengsek!!"
Kirito melemparnya ke arah sekelompok bandit tersebut, yang sedang berdiri
terpana, dan kemudian mulai mengobrak-abrik kantongnya tanpa berkata apa-apa.
Kristal yang dikeluarkannya juga berwarna biru. Tapi warnanya jauh lebih tua
daripada kristal teleport.
"Orang yang memintaku melakukan ini membeli kristal koridor ini dengan semua
uang yang dimilikinya. Katanya dia sudah mengatur Kastil Besi Hitam sebagai
Kawahara Reki
50
51
Keduanya tetap terdiam sampai mereka tiba di Weathercock Tavern di lantai tiga
puluh lima. Ada banyak sekali hal yang ingin dikatakan Silica, tapi ia tak mampu
mengatakannya, seakan ada batu koral yang tersangkut di kerongkongannya.
Ketika mereka naik ke lantai dua dan memasuki kamar Kirito, cahaya merah
matahari terbenam sudah mengalir masuk melalui jendela. Silica akhirnya berhasil
berbicara dengan suara gemetar kepada Kirito, yang sudah tampak seperti siluet
hitam karena cahaya matahari.
Kawahara Reki
52
Kawahara Reki
53
Kawahara Reki
54
Kawahara Reki
55
BAB 2
Kehangatan Hati (Lantai ke-48 Aincrad, Juni 2024)
Kincir air yang besar itu berputar dengan mantap, memenuhi seluruh toko dengan
suara menenangkan.
Walaupun ini hanya rumah kecil untuk digunakan kelas support diantara perumahan
khusus pemain, harganya naik seperti pasang karena kincir air itu. Saat aku pertama
menemukan rumah ini di distrik utama Lindus di lantai 48, pikiranku tiba-tiba berkata
'ini dia!', tepat sebelum harganya mengejutkanku.
Sejak saat itu, aku mulai bekerja keras membanting tulang, meminjam uang dari
berbagai tempat, dan berhasil mengumpulkan tiga juta Coll [1] hanya dalam dua
bulan. Kalau ini adalah dunia nyata, tubuhku akan dipenuhi otot dari semua
pengalamanku memukulkan palu, dan tangan kananku akan penuh dengan kapalan
tebal.
Tapi semua itu terbayar sudah, aku memperoleh sertifikatnya hanya selangkah lebih
dulu dari pesaingku dan membuka "Toko Senjata Spesial Lizbet" di rumah berkincir
air ini. Ini terjadi tiga bulan lalu saat musim semi yang sejuk.
Bagian 1
Setelah meminum kopi pagiku dengan cepat --- untungnya ini Aincrad --- sambil
mendengarkan berputarnya kincir air seperti mendengarkan BGM [2], aku memakai
seragam blacksmith[3]ku dan melirik pantulanku di cermin besar yang tergantung di
dinding.
Meskipun aku menyebutnya seragam blacksmith, sebenarnya pakaianku ini sekedar
mirip pun tidak, tapi pakaianku ini sebenarnya lebih mirip seragam pelayan wanita:
sebuah atasan merah tua dengan lengan baju yang menggembung dan sebuah rok
layang dengan warna yang sama, ditambah sebuah celemek putih bersih diatasnya
dan sebuah pita merah di dadaku.
Bukan aku yang memilih pakaian ini; seorang pelanggan setia sekaligus temanku
lah yang memilihnya. Menurutnya, 'wajahmu baby face jadi pakaian kaku ga cocok
buatmu.'
Nah itulah yang dia bilang, dan aku tuh seperti 'urus urusanmu sendiri!' Tapi
penjualan naik dua kali lipat sejak aku mulai memakai seragam ini, jadi aku ga
punya pilihan selain terus memakainya.
Nasehatnya tidak berhenti di pakaianku, tapi bahkan sampai juga ke rambutku;
sekarang rambutku sudah dirombak menjadi sangat pink dan halus. Tapi
berdasarkan respon pelanggan, sepertinya penampilan ini cocok denganku.
Kawahara Reki
56
57
58
Kawahara Reki
59
60
Kawahara Reki
61
Kawahara Reki
62
Kawahara Reki
63
64
Kawahara Reki
65
Kawahara Reki
66
Bagian 2
Rumor tentang Logam Itu mulai beredar diantara para blacksmith sekitar sepuluh
hari yang lalu. Tentu saja, tujuan utama SAO adalah mencapai lantai teratas dan
mengalahkan gamenya. Tapi selain itu, terdapat juga berbagai jenis quest [12] lainnya:
misi dari para NPC, misi pengawalan, mencari harta karun, dan lain-lain. Tetapi
karena hadiahnya biasanya termasuk equipment yang diinginkan, kebanyakan quest
tersebut memiliki waktu jeda setelah diselesaikan sebelum tersedia lagi. Bahkan ada
juga quest yang hanya bisa diselesaikan sekali saja, alhasil quest itu pun benarbenar menarik perhatian para pemain.
Salah satu dari misi-misi semacam itu ditemukan di dusun kecil di sudut lantai 55.
Seorang NPC kepala desa berjanggut putih berkata--- Ada naga putih yang hidup di
pegunungan bagian barat, yang menyantap kristal setiap hari sebagai makanannya
dan menimbunnya dalam jumlah besar di dalam perutnya hingga menciptakan suatu
logam yang langka dan sangat berharga. Jelas ini adalah misi yang hadiahnya
berupa bahan material yang menakjubkan, jadi sejumlah besar orang langsung
membentuk kelompok penyerangan yang bisa mengalahkan naga tersebut dengan
mudahnya. ---Namun mereka tidak mendapatkan apa-apa. Naga itu hanya
menjatuhkan sedikit Coll dan beberapa equipment berkualitas rendah, yang bahkan
tidak bisa menutupi biaya ramuan penyembuh dan kristal yang digunakan.
Setelah itu, semua orang menduga kalau logam itu hanya berpeluang untuk
dijatuhkan, oleh karena itu banyak kelompok berbicara pada tetua tadi dan
mengalahkan naga tersebut, tapi masih belum ada orang yang menemukan logam
itu. Dalam seminggu, tak terhitung banyaknya jumlah naga putih yang terbunuh,
tetapi tidak ada kelompok yang berhasil menemukan logam itu. Seseorang akhirnya
mengusulkan bahwa ada kondisi khusus yang harus dipenuhi, jadi sekarang semua
orang berusaha keras untuk mencari tahu apa kondisi yang dimaksud.
Setelah mendengarkan penjelasanku, pemuda yang bernama Kirito, yang
menghirup teh yang tidak ingin kubuat, yang duduk di kursi ruang kerjaku dengan
kakinya disilangkan, menjawab 'ah...' dan mengangguk pelan.
"Aku juga pernah denger tentang ini. Sepertinya memang ada kemungkinan
memperoleh material langka. Tapi sejauh ini belum ada orang yang
mendapatkannya kan? Apa kita bisa mendapatkan sesuatu kalau kita pergi
sekarang?"
Kawahara Reki
67
68
69
Kawahara Reki
70
Kawahara Reki
71
Kawahara Reki
72
73
Kawahara Reki
74
Kawahara Reki
75
Kawahara Reki
76
77
78
79
80
Kawahara Reki
81
82
Kawahara Reki
83
Kawahara Reki
84
Bagian 3
Wangi manis yang menyegarkan perlahan-lahan singgah di hidungku; Pelan-pelan
kubuka mataku dan melihat seluruh dunia diliputi oleh sinar putih. Cahaya fajar,
yang sudah terpantul beberapa kali oleh dinding es, membuat salju di dasar gua
tampak gemerlapan.
Aku menggeser mataku dan melihat sebuah teko bertengger di atas lentera, dengan
uap yang bergoyang di atasnya. Sepertinya wangi ini berasal dari situ. Di depan
lentera itu duduk seseorang yang wajahnya hanya bisa kulihat dari samping. Namun
begitu aku melihat sosoknya, nampaknya api kecil dalam hatiku telah menyala.
Kirito menolehkan kepalanya, mengungkapkan senyuman kecil, dan berucap:
"Pagi."
"......Pagi."
Kawahara Reki
85
Kawahara Reki
86
87
88
89
90
Kawahara Reki
91
92
Kawahara Reki
93
Kawahara Reki
94
Kawahara Reki
95
Kawahara Reki
96
Kawahara Reki
97
Kawahara Reki
98
99
100
Kawahara Reki
101
Kawahara Reki
102
Kawahara Reki
103
104
Kawahara Reki
105
Kawahara Reki
106
Kawahara Reki
107
Bagian 4
Kawahara Reki
108
Kawahara Reki
109
Kawahara Reki
110
Kawahara Reki
111
112
Kawahara Reki
113
Kawahara Reki
114
BAB 3
Gadis Embun Pagi (Lantai ke-22 Aincrad, Oktober
2024)
Bagian 1
Asuna selalu menyetel alarm paginya ke pukul tujuh lewat lima puluh.
Jika kamu bertanya mengapa pada pukul tersebut, ini karena alarm pagi Kirito yang
berbunyi tepat pada pukul delapan.
Pagi ini, Asuna sekali lagi terbangun dengan suara lembut dari instrumen tiup kayu
dan terus berbaring, menatap wajah tidur Kirito sambil merebahkan kepalanya di
atas tangannya.
Dia jatuh cinta setengah tahun yang lalu. Mereka menjadi partner clearing dua
minggu yang lalu. Dan baru enam hari berlalu semenjak mereka menikah dan
pindah ke tempat ini, di dalam hutan lantai ke dua puluh dua. Meskipun sebagai
pasangan tercintanya, masih banyak hal tentang Kirito yang tidak dia ketahui.
Sempat, sambil mengintip wajah tidurnya, dia pelan-pelan menjadi ragu akan
usianya.
Baru beberapa waktu lalu, karena sifatnya yang tidak peduli dan suka menyendiri, ia
menduga bahwa dia seharusnya lebih sedikit tua darinya. Namun, melihat kirito,
lelap dalam tidur, dengan kepolosan yang begitu naif, membuat dirinya hanya dapat
dilihat seperti anak yang masih kecil, tidak lebih tua dari dia.
Menanyakan hal seperti usia mungkin bukanlah masalah. Namun, melanggar
batas ke permasalahan di dunia nyata kuranglah disukai, dan lagipula, keduanya
telah menjadi suami istri. Daripada usia, bertemu lagi setelah kembali ke dunia
nyata, bertukar informasi dari nama dan alamat asli sampai ke rincian kontak, akan
lebih meyakinkan.
Namun tetapi, Asuna kurang cukup berani untuk mengatakannya dengan suara
keras.
Dia takut kalau membicarakan permasalahan dunia nyata, kehidupan pernikahan
ini akan terasa hanyalah seperti khayalannya yang bukan-bukan. Untuk Asuna yang
sekarang, satu kenyataan yang paling penting baginya, adalah hari-hari lembut di
rumah hutan ini; bahkan jika tidak bisa lari dari dunia ini, dengan tubuh mereka yang
di dunia nyata menyambut kematian, ia masih akan tetap puas, dapat terus hidup
seperti ini sampai akhir, meninggalkan dunia ini tanpa penyesalan.
Itulah sebabnya dia enggan untuk bangun dari mimpi ini dulu Berpikir demikian,
Asuna perlahan mengulurkan tangannya dan membelai wajah tidur Kirito.
Kawahara Reki
115
Kawahara Reki
116
117
118
Kawahara Reki
119
Kawahara Reki
120
Kawahara Reki
121
Kawahara Reki
122
Kawahara Reki
123
124
Kawahara Reki
125
126
Kawahara Reki
127
128
Kawahara Reki
129
Kawahara Reki
130
Kawahara Reki
131
Kawahara Reki
132
Bagian 2
Bermandikan cahaya pagi, sebuah nada merdu terdengar dalam kesadaran Asuna
yang masih mengantuk. Suara itu adalah suara jam alarm dengan nada yang
memainkan oboe[1]. Berada dalam sensasi di ujung bangunnya, Asuna menikmati
melodi tersebut, entah mengapa berisi bernostalgia. Belum lama ini, gema
menyegarkan yang berasal dari instrument senar dan klarinet saling berkaitan satu
sama lain, bersamaan suara senandung samar
Senandung?
Asuna bukanlah orang yang bersenandung. Asuna membuka matanya.
Dalam pelukannya, kelopak mata si gadis berambut hitam masih tertutup... namun,
dia bersenandung bersamaan dengan melodi yang berasal dari jam alarm milik
Asuna.
Si gadis bahkan tidak melewatkan satupun nada. Bagaimanapun, hal itu mustahil.
Karena Asuna mengatur alarm tersebut hanya untuk didengarkan olehnya saja, tak
mungkin orang lain dapat menghafal nada seperti bernyanyi bersamaan melodi di
dalam pikirannya.
Setidaknya, Asuna memilih untuk mengesampingkan keraguan tersebut untuk saat
ini. Dibandingkan itu
"Ki- Kirito-kun, ya ampun, Kirito-kun!!"
Tanpa bergerak satu inci pun, dia memanggil Kirito yang sedang tertidur di kasur
belakang. Ada tanda dari Kirito yang berguman sedikit menandakan dia terbangun.
"...Selamat pagi. Ada sesuatu?"
"Cepat, kesini!"
Terdengar derit lantai kayu. Mengganti tatapannya pada Asuna yang berada di
kasur, Kirito membuka matanya lebar lebar dengan segera.
"Dia bernyanyi...!?"
"Y- Yeah..."
Asuna secara pelan menggoncangkan si gadis dengan kedua tangannya dan
memanggilnya.
Kawahara Reki
133
Kawahara Reki
134
Kawahara Reki
135
Kawahara Reki
136
Setelah selesai meminum susu hangat dan menghabiskan roti kecil miliknya, Yui
tampaknya telah mengantuk sekali lagi, karena kepalanya bergoyang kesana kemari
sambil duduk di atas kursi.
Melihat tingkah laku si gadis sambil duduk di sisi lain meja, Asuna mengusap
matanya dengan tangannya lalu melihat kearah Kirito yang duduk di sebelahnya.
"A- Aku..."
Meskipun membuka mulutnya, Asuna tak bisa membentuk kata kata yang ingin ia
ucapkan.
"Maaf, aku tak tahu harus aku lakukan..."
Kirito menatap Asuna dengan mata iba, tapi segera berbicara dengan suara
mendesah.
"...Hingga anak ini mendapatkan kembali ingatannya, kamu ingin tinggal dan
menjaganya kan? Aku mengerti... perasaan tersebut. Aku juga merasakan hal yang
sama... hal ini sungguh menyakitkan... jika kita melakukannya, kita tak bisa kembali
untuk menyelesaikan game sementara waktu, dan dengan hal tersebut, waktu untuk
membebaskan anak ini juga akan tertunda..."
"Yeah... itu semua benar..."
Menyandarkan dirinya kesamping, Asuna mulai berpikir. Bukannya melebih lebihkan, tapi kehadiran Kirito sebagai seorang clearing player berada di atas rata rata, dia menyediakan peta perjalanan di dalam area labirindengan jumlah di atas
rata rata guild terkemuka sambil menjadi seorang solo player. Sementara
merencanakan hal tersebut hanya terlewat beberapa minggu karena bulan madu
setelah menikah, memonopoli Kirito oleh dirinya sendiri seperti ini cukup
membuatnya merasa sedikit bersalah.
"Untuk sekarang, mari lakukan apa yang kita bisa."
Melihat ke arah Yui yang telah tertidur, Kirito melanjutkan perkataannya.
"Pertama - tama, mari pergi ke Starting City dan lihat apakah kita bisa menemukan
orang tua atau saudaranya. Dengan kehadirannya sebagai pemain, aku yakin
setidaknya ada sekelompok orang yang mengenalinya."
"..."
Hal itu sebuah kesimpulan yang alami. Namun, Asuna menyadari perasaannya yang
tidak ingin berpisah dari gadis ini. Ini adalah kehidupan dimana ia bisa hidup
Kawahara Reki
137
Kawahara Reki
138
Kawahara Reki
139
Kawahara Reki
140
141
142
143
144
145
Kawahara Reki
146
Kawahara Reki
147
148
Kawahara Reki
149
150
Kawahara Reki
151
152
153
154
Kawahara Reki
155
156
Bergegas keluar dari gereja, Sasha mulai berlari kedepan sambil membawa
belatinya di pinggang. Menggendong Yui, Asuna juga mengejar di belakangnya
bersama Kirito. Saat Asuna melirik punggungnya sambil berlari, ia menyadari
segerombol anak mengikuti mereka di belakang, tetapi tampaknya Sasha tak
memiliki niat untuk menyuruh mereka pulang.
Berlari melalui rimbunnya pohon, mereka memasuki distrik timur keenam dan
menuju gang gang belakang. Tampaknya Sasha mengambil jalan pintas yang
paling pendek menuju lokasi, karena ia melewati toko toko NPC, taman milik
rumah pribadi dan semacamnya, mereka melihat sekelompok orang yang memblokir
jalan kecil de depan. Tampaknya setidaknya ada sepluh orang. Berpakaian seragam
hijau keabu-abuan dan equipment baja hitam, tidak salah lagi mereka adalah
anggota the Army.
Sasha yang berlari tanpa keraguan melewati lorong lorong akhirnya berhenti, ia
menarik perhatian para pemain the Army, dan mereka berbalik dengan senyum
lebar.
Kawahara Reki
157
158
159
Kawahara Reki
160
Kawahara Reki
161
Kawahara Reki
162
Kawahara Reki
163
Kawahara Reki
164
Bagian 3
"Semuanya, masing masing ambillah satu potong roti!"
"Hei, itu akan tumpah jika kamu tak memperhatikan!"
"Aah, sensei! Gin mengambil telur goreng matahari milikku!"
"Aku telah memberikan wortelku sebagai gantinya kan!"
"Ini... sungguh mengagumkan..."
"Ya, sungguh..."
Baik Asuna dan Kirito menatap adegan sarapan yang tampak seperti medan perang
di depan mereka, dan berguman satu sama lain dalam kebingungan.
Pada Starting City, tepatnya di ruang tamu dalam gereja pada distrik timur ketujuh.
Piring besar penuh telur, sosis, salad sayur dan sejenisnya berbaris di sepanjang
meja makan yang besar, meja tersebut hamper terpenuhi oleh dua puluh anak
anak atau lebih dalam keributan.
Kawahara Reki
165
Kawahara Reki
166
Kawahara Reki
167
Kawahara Reki
168
169
Kawahara Reki
170
171
172
Kawahara Reki
173
Kawahara Reki
174
Kawahara Reki
175
176
"Nuooooo"
Pedang di tangan kanan memotong monster dengan sebuah tebasan,
"Ryaaaaaaa"
Dan pedang di tangan kiri meledakkannya.
Kawahara Reki
177
178
179
Kawahara Reki
180
181
182
Kawahara Reki
183
184
Kawahara Reki
185
Kawahara Reki
186
Kawahara Reki
187
Kawahara Reki
188
189
190
Kawahara Reki
191
Bagian 4
Hawa dingin yang dirasakan kemarin seolah suatu kebohongan, suatu kehangatan,
hembusan angin yang bertiup melewati rerumputan. Mungkin menarik beberapa
burung kecil yang hinggap di ranting pohon, burung burung tersebut tampak
mengawasi orang orang dengan penuh ketertarikan.
Pesta kebun yang diadakan oleh Sasha tanpa mempedulikan musim di pekarangan
luas depan gereja, meja besar dari ruang makan telah dipindahkan disini. Makanan
telah diangkat dari alat pemanggang seperti sebuah sihir, semakin membuat
keramaian dari anak anak.
"Tak pernah terpikir jika makanan selezat ini... benar benar ada di dunia ini..."
Kepala pemimpin dari Army yang baru saja diselamatkan malam sebelumnya,
Sinker, menggigit barbeque yang Asuna buat dengan kemampuannya, lalu
berkomentar kagum. Disisinya, Yuriel melihat keadaan sambil tersenyum. Ketika
pertama kali melihatnya, ia tampak seperti kesatria wanita berkepala dingin, akan
tetapi ketika ia disisi Sinker, ia terlihat seperti istri muda yang penuh ceria.
Kawahara Reki
192
Kawahara Reki
193
194
Meraka berdua dengan enggan melambaikan tangan pada Sasha, Yuriel, Sinker,
dan pada anak anak, serta pada udara dingin yang menuiupkan bau khas dari
hutan, Asuna serta Kirito kembali ke lantai dua puluh dua dari gerbang teleport.
Meskipun perjalanan ini terjadi selama tiga hari, namun seolah terasa lebih lama,
lalu Asuna mengambil nafas dalam dalam.
Sungguh dunia yang luas
Kawahara Reki
195
Kawahara Reki
196
BAB 4
Bagian
Vorpal Strike bersinar di dalam kegelapan, dan dengan cahaya berwarna darah
itu dua HP monster serangga berkurang hingga kosong.
Setelah menkonfirmasi dengan melihat sekeliling bahwa poligon-poligon itu telah
tersebar, aku menarik pedangku tepat setelah aku kembali dapat bergerak, dan
berbelok ke samping untuk menahan sebuah serangan dari rahang yan besar, dan
tajam. Aku lalu menggunakan Teknik Pedang yang sama untuk menghabisinya;
monster itu mengeluarkan teriakan Giii sebelum miring ke belakang dan mati.
Teknik serangan satu-tangan yang berat ini pertama muncul di dalam daftarku
hanya tiga hari yang lalu, ketika Teknik Pedang Satu-tangan-ku mencapai level
950, dan yang mengherankan teknik ini sangat mudah. Walaupun teknik ini memiliki
periode pendinginan yang lama dimana pemain tidak dapat bergerak, jangkauannya
dua kali lebih panjang daripada mata pedang yang sebenarnya; dan kenyataan
bahwa kekuatannya itu sebanding dengan pole-arm[1] berat dua-tangan itu lebih dari
cukup untuk menyeimbangkan kekurangannya. Tentu saja, bila digunakan dalam
pertarungan dengan pemain lain, mereka akan membaca waktu serangannya denga
segera. Tetapi gerakan yang sederhana dari AI monster tidak dapat melawannya.
Kamu dapat dengan mudah menggunakannya sebagai spam[2] dan membinasakan
kelompok-kelompok musuh dengan light effect berwarna merah tua.
Walaupun telah mengatakan hal itu, setelah bertempur secara terus-menerus
selama satu jam di bawah cahaya obor yang lemah ini, aku memang merasakan
konsentrasiku memudar. Aku tidak dapat lagi bereaksi dan melawan rahang mereka
yang besar, yang berusaha menggigit ataupun lendir asam mereka sebaik
sebelumnya. Walaupun mereka menyerang dalam jumlah yang besar, monstermonster ini bukanlah musuh yang remeh. Habitat ini berada hanya tiga lantai di
bawah garis depan yang sekarang yaitu lantai ke 49, dan mereka adalah monstermonster yang sangat kuat. Walaupun monster ini berada dalam batas aman bila
mengingat perbedaan levelnya, bila sejumlah monster yang sangat besar
menyerang dan mengepungku, HP-ku akan dengan cepat menurun ke daerah
kuning.
Untuk berani menghadapi bahaya-bahaya ini dan datang ke lantai yang sudah
diselesaikan, hanya ada satu alasan untuk itu. Tempat ini adalah tempat paling
efisien untuk mendapatkan experience point di antara tempat-tempat latihan yang
sekarang diketahui. Semut-semut raksasa yang datang dari gua-gua di sekeliling
bukit di sini memiliki tingkat serangan yang kuat, tetapi HP dan pertahanan mereka
sangat lemah. Selama kamu dapat terus menghindari serangan-serangan mereka,
kamu dapat dengan cepat membunuh monster-monster ini dengan cepat. Tetapi
seperti yang dikatakan sebelumnya, sekali kamu diserang dan dikepung, kamu
mungkin bahkan tidak dapat bertahan, dengan demikian mengarah kepada
kematian, jadi area ini tidak dapat dilihat sebagai daerah latihan yang cocok bagi
Kawahara Reki
197
Kawahara Reki
198
199
Kawahara Reki
200
201
Kawahara Reki
202
Kawahara Reki
203
204
Bagian 2
Terima kasih atas perhatianmu. Lalu kami akan dengan hormat menerimanya.
Tolong lindungi kami hingga kami mencapai pintu keluarnya."
Ini adalah kalimat pertama yang dikatakan oleh pemimpin dari guil Black Cats of
the Full Moon, Keita katakan kepadaku.
Lima bulan telah berlalu semenjak sore musim semi ketika permainan kematian
bernama SAO dimuali. Untuk mengumpulkan material untuk senjata, aku pergi ke
labirin sepuluh lantai dibawah garis depan pada yang sekarang.
Sebagai seorang Beater, aku telah dengan segera berlari sejak awal, menggunakan
pengalamanku sebagai seorang beta tester. Memakai cara pemain solo yang sulit,
telah memungkinkanku untuk mendapat experience point dengan sangat efisien. Hal
ini mencapai tahap dimana aku bahkan dapat mengalahkan para monster di garis
depan seorang diri. Karena itu, berburu dengan levelku yang sekarang menjadi
begitu mudah dan santai sehingga hal ini menjadi sebuah tugas yang
membosankan. Dengan menghindari pemain lainnya, aku dapat memperoleh
sebuah set dari jumlah yang dibutuhkan dalam dua jam. Sementara aku bersiap
untuk bergerak ke depan kearah pintu keluar, aku bertemu dengan sebuah
kelompok yang sedang mundur, sebuah grup besar monster mengejar mereka.
Sebagai pemain solo, aku dengan segera memiliki pendapat bahwa kelompok itu
benar-benar tidak seimbang. Dengan kelompok beranggotakan lima orang, satusatunya pemain yang dapat mengambil peran depan adalah seorang pria yang
membawa sebuah mace[1] dan perisai. Yang lainnya adalah seorang pencuri yang
dilengkapi dengan sebuah pisau belati, seorang pengguna tongkat yang membawa
tongkat dua tangan dan dua pengguna tombak panjang. Akan tetapi ketika hit point
dari pengguna gada itu berkurang secara drastis, tidak ada orang lain yang dapat
menggantikannya. Sebagai hasilnya, kelompok seperti ini hanya dapat mundur
perlahan.
Untuk menentukan keadaan semua orang, aku memeriksa hit point
mereka.Kelihatannya, masih lebih dari cukup untuk mereka untuk mundur dengan
aman ke pintu keluar. Akan tetapi, penilaian itu tidak lagi berlaku bila mereka
bertemu dengan grup monster lainnya saat mundur. Setelah sedikit ragu-ragu, aku
berlari keluar dari jalur tempatku bersembunyi dan berbicara kepada pengguna
tongkat yang kelihatannya adalah pemimpinnya.
Apakah kamu ingin aku membantu sebagai pendukung di depan?"
Kawahara Reki
205
Keseluruhan kelompok goblin itu akhirnya dikalahkan setelah beberapa giliran rotasi
dengan pengguna gada itu, yang telah secara terus menerus memulihkan hit pointnya dengan onat-obatan. Aku terkejut ketika kelompok yang terdiri dari lima orang
yang tidak diketahui ini mulai bersorak sorai dengan keras. Mereka secara
bergantian memberi masing-masing tos (!) bergembira karena kemenangan ini.
Walaupun tidak dapat berkata apa-apa, aku masih memasang senyum yang belum
biasa aku lakukan sementara menjabat tangan semua orang. Satu-satunya pemain
wanita di dalam kelompok, seorang pengguna tombak berambut hitam adalah yang
terakhir menggenggam tanganku dengan kedua tangannya sementara secara
berulang-ulang mengatakan kepadaku diantara tangisnya:
Kawahara Reki
206
207
Kawahara Reki
208
Kawahara Reki
209
Kawahara Reki
210
Dengan pemain depan kedua, keseimbangan dari kelompok Black Cat itu meningkat
drastis.
Tidak,bila salah satu dari mereka memiliki sebuah keraguan, mereka akan
menemukan bahwa HP-ku tidak akan berkurang untuk suatu alasan yang aneh.
Akan tetapi, teman-teman yang baik ini semua percaya kepadaku karena apa yang
aku katakan, bahwa aku membuat mantel ini dari beberapa material langkadan ini
bukanlah sebuah kebohongandan mereka tidak pernah meragukanku.
Selama sebuah pertarungan kelompok, aku hanya bertugas dalam pertahanan, dan
membiarkan anggota yang lain di belakangku untuk mengatasi para musuh dan
mendapatkan experience point. Keita dan lainnya dengan cepat menaikkan level
mereka, dan setelah aku bergabung selama seminggu, kami telah berlatih di tempat
berburu satu lantai lebih tinggi dari yang sebelumnya.
Kawahara Reki
211
Kawahara Reki
212
Akan tetapi, ada satu masalah. Transformasi Sachi menjadi pendekar pedang
berperisai tidak dapat diteruskan.
Tetapi hal itu tidak dapat dihindarkan. Ketika menghadapi monster-monster ganas
pada jarak dekat, apa yang lebih penting daripada jumlah dalam level adalah
keberanian untuk menahan rasa takut dan bertarung terus hingga akhir. Segera
setelah SAO dimulai, banyak pemain meninggal karena mereka menjadi panik dan
tenggelam dalam kekacauan. Bila aku benar-benar harus mengatakannya, Sachi
termasuk seorang penakut yang kelihatannya tidak dapat berperan sebagai pemain
depan.
Aku merasa tidak perlu bagi Sachi untuk mengganti tipe karena aku memiliki status
yang jauh melebihi yang dibutuhkan untuk menjadi perisai mereka. Akan tetapi,
anggota yang lainnya tidak merasa begitu. Setidaknya, mereka kelihatannya sedikit
menyesal bahwa aku harus menjadi seorang pemain depan, yang akan sangat
melelahkan. Walaupun dia tidak mengatakannya karena semangat dalam grup
sangat baik, Sachi merasa bahwa tekanannya menjadi lebih kuat.
Pada suatu malam, Sachi tiba-tiba menghilang dari tempat peristirahatan.
Semuanya mengira alasan mereka tidak dapat menemukan lokasinya dari daftar
anggota guild adalah karena dia sedang sendirian di dalam dungeon. Hal ini
membuat para anggota dari Keita panik, dan mereka segera pergi keluar untuk
mencari.
Akan tetapi, aku adalah satu-satunya yang bersikeras untuk mencari di luar
dungeon. Alasanku adalah ada beberapa tempat yang tidak dapat dilacak. Tetapi
kenyataannya, aku telah memiliki keahlian 'Melacak' tingkat tinggi yang
membolehkanku mencari musuh. Tentu saja, aku tidak dapat menjelaskan hal ini
kepada teman-temanku.
Sementara Keita dan lainnya berlari ke arah dungeon di lantai itu, aku pergi ke
kamar Sachi, mengaktidkan fungsi pelacak, dan mengikuti langkah kaki berwarna
hijau muda yang muncul.
Kawahara Reki
213
Kawahara Reki
214
Kawahara Reki
215
Setelah beberapa lama, aku mengirim pesan kepada Keita dan kawan-kawan dan
membawa Sachi kembali ke tempat menginap kami. Sachi kembali ke ruangannya
untuk beristirahat, dan aku menunggu di lantai pertama dari meja minum menunggu
kembalinya Keita dan kawan-kawan. Aku memberitahu kepada mereka beberapa
halSachi membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi seorang pendekar
pedang, dan bila mungkin, dia lebih baik terus menjadi seorang pendekar tombak.
Juga, aku dapat terus menjadi pemain depan.
Keita dan lainnya bertanya-tanya mengenai apa yang terjadi antara Sachi dan aku,
tetapi mereka dengan gembira menyetujui rencanaku. Aku menghela napas lega,
tetapi ini tidak akan menyelesaikan masalah sesungguhnya.
Dari malam berikutnya dan seterusnya, Sachi akan datang untuk tidur di kamarku.
Dia berkata bahwa bila terus bersamaku dan mendengar bahwa dia tidak akan mati,
dia akan dapat tidur dengan tenang. Sekarang aku benar-benar tidak dapat
menyelinap keluar pada malam hari untuk mendapat experience. Walaupun begitu,
hal ini tidak berarti rasa bersalahku karena berbohong kepada Sachi dan lainnya
menghilang.
Untuk alasan tertentu, ingatan mengenai hal itu terpadatkan seperti gumpalan salju,
jadi aku tidak dapat mengingat banyak. Walaupun begitu satu hal yang pasti adalah
Sachi dan aku tidak memiliki hubungan yang romantis. Kami tidak pernah tidur
bersama di tempat tidur yang sama, tidak pernah berpelukan satu sama lain,
berbicara mengenai cinta atau bahkan melihat satu sama lain.
Hubungan kami lebih seperti kucing yang hilang yang saling menjilati luka yang lain.
Sachi akan sedikit melupakan mengenai ketakutannya karena kata-kataku, dan aku
akan bergantung kepadanya untuk melupakan rasa bersalahku karena aku adalah
seorang beater.
BenarItu karena aku mengacuhkan masalah-masalah dari Sachi sehingga aku
menemukan sisi ini dari insiden SAO yang telah berubah menjadi sebuah permainan
kematian. Aku secara sistematis megnalahkan monster dengan level rendah yang
aku kalahkan selama beta test, terus menaikkan level dan menjaganya dalam batas
Kawahara Reki
216
Kawahara Reki
217
Aku tidak dapat mengingat bagaimana aku selamat. Setelah aku pulih, kumpulan
monster dan keempat temanku tidak berada di dalam ruangan itu. Tetapi bahkan
dalam situasi itu, HP bar-ku menurun hingga sekitar setengahnya.
Tidak dapat berpikir, aku dengan hampa kembali ke penginapan.
Keita, yang meletakkan kunci rumah guild yang benar-benar baru di atas meja dan
menunggu kami kembali, mendengarkan ceritakubagaimana keempat dari mereka
meninggal, bagaimana aku selamat, dan menatapku tanpa ekspresi. Dia berkata
kepadaku mengenai bagaimana beater sepertiku tidak memiliki hak apapun untuk
bergabung dengan mereka.
Dia berlari keluar dari kota di Aincrad, dan kemudian melompati pagar tanpa
keraguan sementara aku mengikutinya dari belakang, menuju kedalam kehampaan
tiada akhir.
Kawahara Reki
218
Bagian 3
Selama empat hari yang tersisa sebelum Natal, levelku naik sekali lagi, menjadi 70.
Selama masa ini, aku tidak tidur sedikitpun. Ini adalah harganya. Kadang-kadang
aku merasakan sakit kepala yang menusuk, seakan-akan aku tertusuk oleh paku,
tetapi aku merasa bahwa bahkan bila aku berbaring, aku tidak akan dapat tertidur.
Semenjak perjumpaan itu, guild Fuurinkazan dari Klein tidak pernah berada ke
lembah semut ini lagi. Aku terus menerus mengantri dengan guild-guild lainnya,
memburu semut-semut mekanis itu sendirian. Ekspresi wajah dari para pemain yang
melihat mataku juga pada alhirnya berubah dari mengejek menjadi jijik. Walaupun
masih ada beberapa pemain yang merespon sapaanku, segera setelah siapapun
memasuki lapangan pandangku, wajahnya akan segera berpaling dariku.
Diantara sekelompok pemain yang targetnya adalah hadiah Natal itu, pertanyaan
terbesarnya adalah dimana pohon fir [12] raksasa dimana Nicholas the Renegade
akan muncul di bawahnyamengenai pertanyaan ini, aku memanfaatkan waktu
menunggu di lembah semut itu, dan mendapatkan sebuah jawaban yang hampir
pasti.
Aku telah pergi ke semua koordinat yang aku beli dari berbagai usaha inteligen,
tetapi walaupun dari luarnya mereka tampak seperti pohon Natal, tetapi mereka
ternyata bukanlah pohon fir, tetapi pohon pinus [12]. Daunnya yang seperti duri yang
ada di pohon pinus tidak sama. Bagian depan dari daun fir berbentuk oval tipis dan
memanjang. Karena di dunia nyata aku telah melihat kedua tipe pohon ini di
halaman belakangku, aku mengetahuinya.
Beberapa bulan yang lalu, aku berada di area latihan di lantai tiga puluh tiga dimana
terdapat sebuah dungeon yang mentransfer pemain secara acak yang dinamakan
"Lost Forest", dan di sebuah ujung tertentu dari hutan itu aku menemukan sebuah
pohon raksasa yang berlekuk. Aku merasa bahwa terdapat beberapa arti
Kawahara Reki
219
Kawahara Reki
220
Kawahara Reki
221
222
223
Tidak ada banyak waktu yang tersisa. Aku membalikkan punggungku kepada Klein
dan memasuki warp point terakhir tanpa berkata terima kasih.
Pohon-pohon fir yang besar itu, lokasi yang aku ingat, dan lekukan dari ingataningatanku, mereka semua berada di situ membisu. Kelihatannya tidak ada area
bersisi 4 dengan pepohonan lainnya karena datarannya bercahaya dengan salju
yang putih murni, dan kelihatan seperti tanahtandus dimana semua kehidupan telah
sirna.
Sementara timer yang berada di ujung mataku mencapai angka nol, sebuah alarm
terdengar entah dari mana, dan aku menengadahkan kepalaku dan melihat di atas
puncak pohon.
Kawahara Reki
224
Bagian 4
Sudah lebih dari satu tahun smenjak aku mulai bermain SAO, tetapi ini adalah
pertama kalinya HP bar-ku memasuki zona merah.
Setelah poligon dari target yang terkalahkan itu pecah, dia hanya meninggalkan
sebuah kantong. Tidak ada satupun restoration crystal yang tersisa dalam inventoryku, aku tidak pernah berada sedekat ini dengan kematian sebelumnya. Walaupun
aku selamat, tidak ada kegembiraan ataupun ketenangan di dalam hatiku.
Sebaliknya, aku merasakan sebuah emosi yang lebih dekat dengan kekecewaan.
Mengapa aku selamat?
Sementara aku menyarungkan pedangku kembali, kantong itu bercahaya dan
kemudian menghilang. Semua item yang dijatuhkan oleh target seharusnya masuk
ke dalam inventory-ku. Menarik napas dalam, aku menaikkan tanganku yang
gemetaran dan memanggil inventory window.
Kawahara Reki
225
[Item ini dapat digunakan melalui shortcut menu dari pemain atau memegang item
yang telah dimaterialisasikan dan berteriak Revive .. (Nama Pemain), efeknya
hanya bekerja dan menghidupkan kembali pemain dalam kerangka waktu antara
kematian dari pemain hingga menghilangnya efek cahaya item. (kurang lebih 10
detik)]
226
Kawahara Reki
227
Pada saat aku sadar mengenai sekelilingku, aku telah kembali berada di ruanganku
di dalam sebuah penginapan di lantai ke- 49 tanpa ingatan apapun mengenai
bagaimana aku dapat kembali kesini.
Waktunya sekarang adalah sekitar jam 3 pagi.
Aku mulai berpikir mengenai apa yang harus aku lakukan mulai saat ini hingga ke
depan. Selama satu bulan terakhir, revival item itu adalah motivasi untukku untuk
terus hidup. Walaupun item itu benar ada, itu bukanlah item yang aku inginkan.
Setelah berpikir untuk beberapa lama, aku memutuskan untuk pergi keluar dan
bertarung dengan bos dari lantai ini ketika fajar sudah menyingsing. Bila aku
Kawahara Reki
228
Pada saat kamu mendengar pesan ini, aku mungkin sudah mati. Hal itu karena bila
aku masih hidup, aku telah memutuskan untuk mengambil kristal ini dari inventory
bersama pada malam Natal dan membiarkanmu mendengar apa yang ingin aku
katakan secara langsung.
Bahwa... Biarkan aku menjelaskan alasan mengapa aku merekam pesan ini.
Aku, mungkin, tidak akan dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama. Tentu saja,
Kawahara Reki
229
Untukku... Sejujurnya, mulai saat aku melangkah ke tempat latihan pemula aku telah
dan masih tetap sangat takut. Sebenarnya, aku tidak pernah berniat untuk
meninggalkan Starting City. Walaupun aku sangat dekat dengan para anggota dari
Black Cats of the Full Moon di dunia nyata dan aku menikmati waktu yang kami
habiskan bersama, tetapi aku benci pergi ke dalam pertarungan. AKu mungkin akan
mati pada akhirnya bila aku terus memiliki sikap seperti ini di dalam pertarungan. Ini
tidak disebabkan oleh siapapun, masalahnya ada pada diriku sendiri.
Sejak malam itu, kamu terus memberitahukanku bahwa itu tidak apa-apa setiap
malam dan bahwa aku tidak akan mati. Itulah mengapa bila aku entah mengapa
mati, kamu pasti akan menyalahkan dirimu sendiri untuk itu dan tidak akan
memaafkan dirimu sendiri. Ini juga adalah alasan mengapa aku berpikir untuk
merekam pesan ini. Aku ingin mengatakannya kepada Kirito, ini bukanlah salahmu.
Bila ada masalah, itu adalah karena diriku. Tanggal dari pesan ini diatur untuk hari
Natal berikutnya, karena aku aku akan setidaknya berusaha untuk tetap hidup
hingga saat itu, berharap untuk berjalan di jalanan yang bersalju bersamamu.
Sebenarnya.... Aku tahu seberapa kuat Kirito sebenarnya. Suatu hari, ketika aku
bangun dari tempat tidur Kirito, aku tanpa sengaja melihat levelmu dari status
window-mu yang terbuka dari belakangmu.
Bahkan setelah berpikir panjang dan keras, aku masih tidak dapat menemukan
alasan apapun mengenai kenapa Kirito-kun menyembunyikan level-nya yang
sebenarnya dan membentuk kelompok dengan kami. Tetapi aku tidak mengatakan
hal ini keapda anggota kelompok yang lain, karena aku percaya bahwa suatu hari
kamu akan mengatakan langsung kepada kami alasannya.... Aku gembira ketika aku
mengetahui bahwa kamu sangat kuat. Setelah mengetahui hal itu, aku mulai dapat
tidur dengan tenang selama aku berada di sisimu. Mungkin untukmu, bersama
denganku mungkin memiliki suatu arti bagimu, hal ini juga membuatku sangat
senang. Bila ini memang benar, disana benar-benar ada artinya bagiku untuk datang
ke lantai yang lebih tinggi bahkan bagi orang yang penakut sepertiku.
Kawahara Reki
230
Itu... Sebenarnya, apa yang ingin aku katakan adalah, bahkan bila aku mati, kamu
harus terus berusaha untuk bertahan hidup. Teruslah hidup, lihatlah dunia ini hingga
akhirnya, tolong bantu aku menemukan alasan mengapa dunia ini dibuat, arti dari
orang yang penakut sepertiku di dunia ini, pentingnya pertemuan kita. Itu adalah
harapanku.
Ah... Kelihatannya masih ada beberapa waktu yang tersisa. Kristal ini dapat
merekam banyak hal. Hmmm, lalu, karena Natal adalah suatu saat yang spesial, aku
akan menyanyikan sebuah nyanyian Natal. Aku memang lumayan percaya diri
dengan suaraku. Aku rasa aku akan menyanyikan Rudolph, sang rusa berhidung
merah[13]. Sebenarnya aku lebih memilih menyanyikan lagu lain seperti Winter
Wonderland[14], dan White Christmas[15] yang lebih banyak diketahui, tetapi
sayangnya aku hanya dapat menyanyikan lirik dari lagu ini.
Mengapa aku hanya mengingat lirik dari Rudolph, sang rusa berhidung merah?
Malam sebelumnya, Kirito berkata sesuatu kepadaku, "Tidak peduli siapa dirimu,
kamu pasti akan membuat sebuah perubahan di dalam kehidupan seseorang."
Mengatakan kepadaku bahwa bahkan bila itu aku, masih ada tempat untukku
berada. Setelah aku mendengar kata-kata itu, aku menjadi amat sangat senang dan
mengingat lagu ini. Aku tidak tahu mengapa tetapi mungkin itu karena aku
menganggap diriku sendiri sebagai Rudolph dan kamu sebagai Sinterklas.... bila aku
harus mengatakannya, kamu terasa seperti seorang ayah. Ayahku meninggalkanku
ketika aku masih sangat muda, karena itulah setiap malam ketika aku tidur
disampingmu, aku terus bertanya-tanya bila itu adalah perasaan yang akan
diberikan oleh seorang ayah. Ah, baiklah, aku akan mulai menyanyi.
Rudolph, sang rusa berhidung-merah
mempunyai sebuah hidung yang sangat terang.
Semua rusa yang lainnya
dahulu tertawa dan memanggilnya dengan berbagai nama.
Lalu pada suatu malam Natal
Santa datang berkata:
"Rudolph dengan hidungmu yang begitu terang, maukah kamu memandu kereta
luncurku malam ini? "
Rudolph yang selalu menangis, mulai tersenyum malam itu.
...... Untukku, kamu akan selalu seperti sebuah bintang terang yang bersinar dan
membimbingku dari ujung lain dari sebuah lorong yang gelap. Selamat-tinggal,
Kirito. Aku sangat beruntung untuk dapat bertemu denganmu dan berada
bersamamu.
Kawahara Reki
231
Kawahara Reki
232
Kawahara Reki
233
Kawahara Reki
234
Catatan Pengarang
Lama tak jumpa; atau mungkin akan lebih tepat untuk memanggil ini pertemuan
pertama. Aku Kawahara. Terima kasih banyak untuk membaca <Sword Art Online 2:
Aincrad>.
Setelah jilid pertama terbit, aku menerima banyak nasehat mengenai "Bagaimana
aku bisa melanjutkan ini dari akhir seperti itu?" Bagaimanapun kamu melihatnya,
permainannya sudah benar-benar selesai, dan dunianya telah runtuh. Bahkan ketika
aku sendiri membacanya, aku merasa kalau benar-benar tak ada faktor yang bisa
kulanjutkan lebih jauh.
Lalu, ada lanjutan yang menyakiti otakku, namanya, buku ini. Maafkan aku,
waktunya kembali ke masa lalu. Dan selain itu, ini adalah koleksi dari cerita pendek.
Aku benar-benar minta maaf.
Sebelumnya, aku juga sudah bermain di beberapa game online. Tapi, tak peduli di
game apa, aku tak pernah menjadi bagian dari kelompok tingkat tinggi. Aku hanya iri
pada pemain-pemain yang selalu kuat dengan peralatan terbaik dan reputasi itu,
dengan mudahnya mengalahkan monster satu per satu, dan setelah itu merasa
kalau mereka "Sangat hebat! Sangat kuat!" (haha)
Oleh karena itu, aku mau menulis tak hanya tentang tokoh utama di jilid satu, Kirito
dan Asuna dan tipe <Game Clearer> mereka seperti pemain kelas atas, tapi lebih
mau menulis sesuatu tentang cerita dari pemain-pemain tingkat menengah biasa;
dan empat cerita pendek dari jilid kedua ini, benar-benar mempunyai isi seperti itu.
Tanpa memperhatikan cerita siapa, mereka pada dasarnya tentang Kirito memulai
debutnya dan menyebabkan masalah besar; dan perasaan kalau dia "Sangat hebat!
Sangat kuat!" seperti yang Scilica dan Lizbet rasakan, adalah benar-benar apa yang
kurasakan setiap tahun sejak menjadi pemain MMO. Sekali saja cukup, aku benarbenar mau tahu bagaimana rasanya memamerkan ke orang lain sebuah senjata
yang hanya ada tiga buah di seluruh server.
Selain itu, ada satu hal lagi yang aku harus minta maaf ke semua orang. Walaupun
keempat karakter perempuan di buku ini berbeda, pasangan laki-laki mereka, seperti
yang didiskusikan sebelumnya, selalu Kirito-san. Walaupun aku benar-benar tak
bisa menjelaskan ke semua orang tentang ini dengan semestinya, aku akan menarik
diriku dan menyuruh semuanya untuk tolong menggunakan pola pikir "walaupun
kriminal dan korbannya selalu berganti, sang detektif selalu orang yang sama" yang
kau punya ketika membaca seri novel detektif... kamu bisa melakukannya, kan?
Maaf, maaf.
Pada akhirnya, kepada Abec-sensei yang menggambar semua pahlawan
perempuan yang terus bermunculan dengan kepribadian dan kecantikan, dan
kepada Miki-san yang memberiku banyak ide yang berkaitan dengan semua
keadaan dan pengaturan sistem permainan yang kompleks dan aneh: kamu lagi-lagi
sudah mengurusku.
Kawahara Reki
235
Kawahara Reki
236