Anda di halaman 1dari 9

SAGE

PENGERTIAN DAN
SELUK BELUKNYA
PENGERTIAN SAGE

Sage, suatu bentuk sastra roman dengan latar


belakang sejarah atau kisah kepahlawanan
SAGE (dari bahasa Islan saga, jamak sgur),
adalah kisah mengenai sejarah suku-suku
Skandinavia dan Jerman kuno seperti pelayaran
bangsa Viking awal, migrasi ke Islandia, dan
perseteruan di antara keluarga-keluarga Islandia.
Saga ditulis dalam bahasa Nordik Lama terutama
di Islandia.
Contoh Manuskrip Sage Kuno
Definisi Lain Mengenai Sage

Sage adalah cerita lama yang berhubungan


dengan sejarah, yang menceritakan
keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan
keajaiban seseorang. Beberapa contoh
sage, adalah: Calon Arang, Ciung Wanara,
Airlangga, Panji, Smaradahana, dll.
Caadara (Cerita Rakyat Dari Irian Jaya)

Suatu saat, hiduplah seorang panglima perang bernama Wire. Ia tinggal di desa
Kramuderu. Ia mempunyai seorang anak laki-laki bernama Caadara.
Sejak kecil Caadara dilatih ilmu perang dan bela diri oleh ayahnya. Wire berharap,
kelak anaknya bisa menggantikannya sebagai panglima perang yang tangguh.

Tahun berganti. Caadara tumbuh menjadi pemuda yang gagah. Caadara juga tangkas
dan cakap. Wire ingin menguji kemampuan anaknya. Karena itulah ia menyuruh
pemuda itu berburu di hutan. Caadara mengumpulkan teman-temannya. Lalu mereka
berangkat berburu. Mereka berjalan melewati jalan setapak dan semak belukar. Di
hutan mereka menemui banyak binatang. Mereka berhasil menombak beberapa
binatang.

Dari hari pertama sampai hari keenam, tak ada rintangan yang berarti untuk Caadara
dan anak buahnya. Tapi esok harinya mereka melihat anjing pemburu. Kedatangan
anjing itu menandakan bahaya yang akan mengancam.
Caadara dan anak buahnya segera siaga. Mereka menyiapkan busur, anak panah,
kayu pemukul, dan beberapa peralatan perang. Mereka waspada.
Tiba-tiba terdengar pekikan keras. Sungguh menakutkan! Anak
buah Caadara ketakutan. Tapi Caadara segera menyuruh mereka
membuat benteng pertahanan. Mereka menuju tanah lapang
berumput tinggi. Tempat itu penuh semak belukar. Di sana
mereka membangun benteng untuk menangkis serangan musuh.
Tiba-tiba muncullah 50 orang suku Kuala. Mereka berteriak dan
menyerang Caadara dan anak buahnya. Tongkat dan tombak
saling beradu. Sungguh pertempuran yang seru. Caadara tidak
gentar. Ia memimpin pertempuran dengan semangat tinggi.
Padahal jumlah anak buahnya tak sebanding dengan jumlah
musuh.
Caadara berhasil merobohkan banyak musuh. Sedangkan
musuh yang tersisa melarikan diri.
Betapa kagumnya teman-teman Caadara melihat anak
panglima perang Wire. Mereka segan dan kagum padanya.
Mereka pulang sambil mengelu-elukan Caadara. Kampung
gempar dibuatnya. Wire sungguh bangga. Ia juga terharu
sehingga berlinang air mata. Tak sia-sia latihan yang
diberikan pada Caadara.
Kampung gempar mendengarnya. Ayahnya terharu dan
berlinang air mata. Pesta malam hari pun diadakan.
Persiapan menyerang suku Kuala pun diadakan, karena
mereka telah menyerang Caadara.
Esok harinya, Caadara diberi anugerah berupa
kalung gigi binatang, bulu kasuari yang dirangkai
indah, dengan bulu cendrawasih di tengahnya.
Kemudian masyarakat desa mempelajari Caadara
Ura, yaitu taktik perang Caadara. Taktik itu berupa
melempar senjata, berlari, menyerbu dengan
senjata, seni silat jarak dekat, dan cara menahan
lemparan kayu. Nama Caadara kemudian tetap
harum. Ia dikenal sebagai pahlawan dari desa itu

Anda mungkin juga menyukai