Anda di halaman 1dari 2

Gada Wesi Kuning adalah gada milik Setyaki

Karena ketekunannya dalam pertapaan, Setyaki mendapatkan senjata pusaka pemberian Dewa
berupa Gada Wesi Kuning. Ukurannya hanya sebesar lengan bayi tetapi kekuatannya sangat dahsyat.
Pusaka ini juga muncul di cerita lain, yaitu milik Adipati Blambangan, Minakjinggo, antagonis dalam
kisah Damarwulan. Nama Senjata : GADA WESIKUNING

Bentuk : senjata gada


Pemilik : Arya Setyaki
Keampuhan : sorot sinarnya yang menyilaukan lawan dan mampu meremukan lawan dalam sekali
pukulan.
Dikisahkan : Arya Setyaki memiliki senjata ini yang direbut dari Patih Singa Mulanjaya, musuhnya
dari negera Dwarawati sebelum menjadi milik Prabu Kresna.

Pasopati : PASO artinya Tepat. PATI artinya Mati. Jadi panah pasopati jika mengenai musuh
atau lawan yang berupa Raksasa, Kesatria ataupun Saudara, Pastilah lawan tersebut menemui
ajalnya
Panah Pasopati diberikan oleh batara guru, saat arjuna melakukan tapa pada lakon
arjunawiwaha. panah tersebut digunakan arjuna untuk membunuh raja raksasa yaitu
Niwatacaraka yang ingin mempersunting Dewi Supraba, selain itu digunakan untuk membunuh
jayadarta dan Adipati Karna.

Senjata Konta Jaya adalah milik Adipati Karna. Senjata Konta adalah pemberian dari Dewa
Indra. Konta Jaya adalah senjata yang sangat Ampuh Namun hanya dapat digunakan Satu Kali
saja. Pada Mulanya Senjata ini digunakan untuk membunuh Arjuna, tapi naasnya senjata ini
terpaksa Digunakan untuk membunuh GATOT KACA.

Lengkapnya Cakra Sudarsana, atau Cakra Baskara adalah senjata andalan Batara


Wisnu. Senjata itu juga dimiliki para titisannya, termasuk Prabu Kresna, raja
Dwarawati. Sebagai senjata milik dewa, Cakra bukan hanya ampuh, tetapi juga
mempunyai bermacam kegunaanyya. Kebanyakan makhluk di dunia ini tidak ada yang
sanggup mengelak dan menangkal dari serangan senjata Cakra kecuali tokoh tertentu
yang berpihak pada kebajikan.
Dalam pewayangan senjata Cakra digambarkan berbentuk roda dengan gigi-gigi yang
menyerupai mata tombak. Pada Wayang Kulit Purwa dan Wayang Orang, senjata
Cakra dirupakan sebagai mata panah (nyenyep, Bhs. Jawa), sedangkan dalam
penggambarannya di beberapa dinding candi serta di komik-komik yang diterbitkan di
Jawa Barat, Cakra dilukiskan berbentuk semacam cakram yang tepinya bergerigi.
Panah Nagapasa adalah panah milik Indrajit a.k.a Anak Rahwana. Panah ini apabila dilepaskan
dari busurnya maka akan mengeluarkan Ribuan Naga yang siap mencabik-cabik raga musuh si
indrajit.

Nenggala adalah nama senjata pusaka asuhan Baladewa, ksatria tertangguh yang mewarisi
kekuatan dewa dewa seluruh angkasa. Nenggala dikisahkan mampu melelehkan gunung,
membelah lautan, dan mengakhiri nasib matahari hanya dalam sekali tebas. Semua orang
banyak tahu tentang Nenggala, bahkan jauh lebih dikenal daripada Sang Baladewa sendiri.
Padahal, tak seorangpun pernah menyaksikan wujud Sang Pusaka Nenggala itu. Karena begitu
dahsyatnya Nenggala,maka pusaka yang satu ini tak boleh banyak diperlihatkan. Pada suatu
senja,Baladewa keluar menenteng Nenggala dan memperlihatkannya kepada dunia. Maka
sontak ribuan dewa berkuda awan turun dan menghadang langkah Baladewa, lantas berseru:
“Hai Baladewa,jangan kau bawa bawa pusaka itu keluar padepokanmu sembarangan. Simpan
sampai nanti Perang Bratayudha pecah.”

Ardhadedali merupakan senjata yang dimiliki oleh Raden Janaka / Harjuna dari
Kasatriyan Madukara. Walaupun Raden Janakamemiliki kesaktian dan senjata
yang banyak sekali akan tetapi dia tetap memiliki watak yang halus, tenang, suka
menolong, dan tidak sombong. Ardhadedali adalah panah yang berwujud seperti
burung pada ujungnya dan berjiwa, artinya bila senjata ini ditujukan pada musuh
maka akan mengejar hingga dapat mengenai musuh, tetapi senjata ini apabila
diujukan pada saudara sendiri maka panah tersebut akan kesakitan

Nama Senjata : CUNDAMANIK


Bentuk : keris
Pemilik : Resi Dorna
Keampuhan : jika dilepaskan akan memburu musuh dan akan kembli ketika musuh telah tewas.
Dikisahkan : Senjata andalan guru besar Astina dalam ilmu keprajuritan dan memanah ini
selanjutnya diwariskan kepada Aswatama, anaknya yang dipakai untuk membunuh satu persatu
kerabat Pandawa setelah Perang Bharatayuda.

Anda mungkin juga menyukai