Andhika Ramadhan - K1A018028 - B - Acara 1 Biokimfis
Andhika Ramadhan - K1A018028 - B - Acara 1 Biokimfis
BIOKIMIA FISIK
SIFAT-SIFAT PROTEIN
DISUSUN OLEH :
NIM : K1A01828
KELAS :B
JURUSAN KIMIA
LABORATORIUM BIOKIMIA
PURWOKERTO
2020
SIFAT-SIFAT PROTEIN
I. TUJUAN
1. Memperlihatkan bahwa sebagai makromolekul yang larut dalam bentuk
larutan koloid, protein dapat dipisahkan satu dari yang lain, dengan
menggunakan ammonium sulfat konsentrasi tinggi.
2. Memperlihatkan proses denaturasi protein dapat terjadi menggunakan panas
dan pH.
II. TEORI DASAR
Protein adalah suatu senyawa organik yang memiliki bobot molekul tinggi
berkisar antara beberapa ribu sampai dengan jutaan. Protein ini tersusun dari
atom C, H, O, dan N serta unsur lainnya seperti P dan S yang membentuk unit-
unit asam amino serta unsur-unsur ini tidak dimiliki oleh lemak dan karbohidrat.
Urutan susunan asam amino dalam protein maupun hubungan antara asam amino
lainnya dapat menentukan sifat biologis suatu protein. Dialam, terdapat 20-21
macam asam amino yang membangun protein. Protein sebagai zat pembangun
merupakan bahan-bahan dalam pembentukan jaringan baru yang selalu terjadi
dalam tubuh dan untuk mempertahankan jaringan yang telah ada (Lehninger,
1982).
Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hiduo baik
tumbuhan maupun hewan. Protein merupakan komponen terbesar setelah air
dalam jaringan tubuh. Sekitar lebih dari 50% berat kering sel terdiri dari protein.
Protein adalah senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur-unsur karbon
(50-55%), hidrogen (± 7%), oksigen (± 13%), dan Nitrogen (± 16%). Selain itu,
banyak pula protein yang mengandung belerang (S) dan Fosfor (P) dalam jumlah
yang sedikit (1-2%). Beberapa protein lainnya juga mengandung unsur logam
seperti tembaga dan besi (Deman, 1997).
Menurut Pudjiadi (1994), struktur dasar protein dibedakan menjadi empat
struktur diantaranya sebagai berikut :
1. Struktur primer
Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis, dan urutan asam amino
dalam protein yang dihubungkan satu sama lain secara kovalen
melalui ikatan peptida.
2. Struktur sekunder
Struktur sekunder mempunya dua jenis ikatan struktunya, yaitu α-
heliks dan lembaran berlipat (ꞵ-sheet).
3. Struktur tersier
Struktur tersier terbentuk karena adanya lipatan membentuk struktur
kompleks. Struktur ini distabilkan oleh ikatan hidrogen, ikatan ionik,
ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik.
4. Struktur kuartener
Struktur kuartener menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein.
Struktur ini memiliki dua atau lebih sub-unit protein dengan struktur
tersier yang akan membentuk protein kompleks yang fungsional.
(Pudjiadi, 1994).
SKEMA KERJA
Endapan Protein
berwarna
B. Proses denaturasi dengan menggunakan panas dan pH