Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN INOVASI DAERAH

Pemerintah Daerah: Kabupaten Bantul


Nomor Registrasi: -

1. PROFIL INOVASI
1.1. Nama Inovasi
GELIMASJIWO
1.2. Dibuat Oleh
PUSKESMAS KASIHAN 2 ( PUSKESMAS KASIHAN 2 )
1.3. Tahapan Inovasi
Implementasi

1.4. Inisiator Inovasi Daerah


OPD
1.5. Jenis Inovasi
Non Digital

1.6. Bentuk Inovasi Daerah


Inovasi pelayanan publik

1.7. Urusan Inovasi Daerah


kesehatan

1.8. Rancang Bangun dan Pokok Perubahan Yang Dilakukan

Hasil Riskesdas tahun 2013 DIY merupakan provinsi dengan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tertingi yaitu
2,7 per mil. Begitu pula Puskemas Kasihan II memiliki data ODGJ tertinggi di Kabupaten Bantul sejumlah 248

orang. Sebelum Inovasi didapatkan kondisi ODGJ yang menggelandang 8 tahun, dihamili dijalanan, 10 tahun tidakmandi kasur
menyatu dengan tanah, 20 tahun terkurung, anak tidak sekolah, Hilang dari Kartu Keluarga, tidak
memiliki KTP dan Jaminan Kesehatan. Masalah komplek, rendahnya keterlibatan masyarakat dukungan
lintas
sektor berdampak pada : 1) Keterlambatan penanganan 2) Gangguan kekerasan dan keamanan 3)

Kemiskinan 4) kesejahteraan 5) Stigma ODGJ semakin kuat.

Inovasi Gelimasjiwo (Gerakan Peduli Masyarakat Sehat Jiwo)


menghadirkan kepedulian dipelopori ibu-ibu

kader kader disetiap pedukuhan, didukung kepedulian yang telah tersistem pada birokrasi antara lain sehingga
pelayanan di mulai sejak dari RT-Dusun-Desa, antar Jejaring lintas Sektor. Diinisiasi oleh seorang ASN dari

Puskesmas Kasihan II Kabupaten Bantul melalui Program Kesehatan Jiwa mampu mewujudkan Inovasi dalam

bentuk pelayanan komperehensif (Bio, psiko , sosial, spiritual, ekonomi). Kepedulian disemua tatanan

masyarakat dalam bentuk “one for all” atau “all for one” menjadikan layanan menjadi murah,mudah, tuntas,

luas,fleksibel, bina lingkungan diberikan untuk ODGJ dan keluarga, kader, lingkungan dilakukan sejak penemuan,
berobat, sampai kembali produktif mampu berdaya untuk masyarakat yang tidak berdaya, sering di anggap
sampah termarginalisasi dan sering di anggap sampah.
Bentuk kegiatan yaitu :
1. Kunjungan rumah
2. Pengurusan Kartu Keluarga, KTP, Jaminan Kesehatan,
3. Rujukan Medis
4. Rujukan Sosial
5. Rujukan Pendidikan
6. Penanganan Pemasungan dan Penelantaran
7. Penanganan masalah anak ODGJ
8. Rehabilitasi di luar Panti
9. Bimbingan dan Penyaluran Kerja
10.Pemberdayaan ekonomi pasien, Keluarga dan Kader
Inovasi sesuai tujuan SDGs meningkatkan derajat kesehatan, kesejahteraan, mewujudkan revolusi mental,
memanusiakan manusia sebagai perwujudan HAM. Inovasi GELIMASJIWO juga melestarikan budaya adiluhung
yang sepatutnya dipertahankan di Indonesia yaitu tolong menolong dan bergotong royong yang biasanya didaerah
pedesaan namun diwujudkan di wilayah.diperkotaan.

1.9. Tujuan Inovasi Daerah

Kategori kesehatan di pilih dengan alasan : Untuk pemulihan Orang Dengan Gangguan Jiwa dimana gangguan
utamanya berada di otak. ODGJ membutuhkan intervensi medis berkelanjutan dalam waktu 6 bulan , 2 tahun , 5
tahun bahkan bisa seumur harus hidup minum obat sebagaimana orang dengan penyakit Hipertensi. Baru ada 70
dari 248 ODGJ yang berobat, berarti 178 belum tertangani medis.Obat sebagai kunci pemulihan merupakan ranahmedis atau
kesehatan. Kesehatan untuk menuju pemulihan tidak sekedar mendapat obat, perlu kepedulian
semua fihak (pasien, keluarga, lingkungan sekitar) dan dukung pemerintah lintas sektor agar ODGJ mencapai
kesehatan optimal pulih dan berdaya.Sebelum inovasi ditemukan adanya masalah ODGJ yang tidak berobat 70
%. Kondisi sangat memprihatinkan antara lain : dibiarkan saja dirumah, makan buang air besar dan kecil di
tempat, 10 tahun tidak mandi, kasur menyatu dengan tanah, 20 tahun tidak berobat, dihamili di jalanan,
menggelandang, anak ODGJ tidak sekolah, anak disiksa bertahun tahun tidak ada yang menolong, ibu atau istri
yang terluka akibat kekerasan. Kondisi ini membutuhkan dukungan dan penanganan medis maupun sosial.
Jarak tempuh ke RS dan RSJ jauh, tranportasi mahal dan tidak selalu tersedia, sulitnya membawa ODGJ adalah
masalah pelik harus segera dituntaskan. Semua masalah menumpuk dan Puskesmas tidak dapat melakukan
tindakan apapun kerena tidak adanya kepedulian baik dari keluarga, tetangga maupun pemerintah.
Gagasan Inovasi ini adalah perlu dilakukan penanganan yang komprehensif, terpadu dan tuntas agar beban
gangguan jiwa terhadap individu, keluarga dan masyarakat tidak semakin berat antara lain keamanan,
ketertiban lingkungan, kesejahteraan dan kemiskinan
Sebelum inovasi ditemukan adanya masalah ODGJ yang tidak berobat 70 %. Kondisi sangat memprihatinkan
antara lain : dibiarkan saja dirumah, makan buang air besar dan kecil di tempat, 10 tahun tidak mandi, kasur
menyatu dengan tanah, 20 tahun tidak berobat, dihamili di jalanan, menggelandang, anak ODGJ tidak sekolah,
anak disiksa bertahun tahun tidak ada yang menolong, ibu atau istri yang terluka akibat kekerasan. Kondisi ini
membutuhkan dukungan dan penanganan medis maupun sosial.
Jarak tempuh ke RS dan RSJ jauh, tranportasi mahal dan tidak selalu tersedia, sulitnya membawa ODGJ adalah
masalah pelik harus segera dituntaskan. Semua masalah menumpuk dan Puskesmas tidak dapat melakukan
tindakan apapun kerena tidak adanya kepedulian baik dari keluarga, tetangga maupun pemerintah.
Gagasan Inovasi ini adalah perlu dilakukan penanganan yang komprehensif, terpadu dan tuntas agar beban
gangguan jiwa terhadap individu, keluarga dan masyarakat tidak semakin berat antara lain keamanan,
ketertiban lingkungan, kesejahteraan dan kemiskinan
Tujuan Inovasi
Jangka pendek
1. Mengupayakan penanganan yang cepat, tepat, murah dan terpadu
2. Meningkatkan kepedulian dan kemandirian masyarakat dalam penanganan ODGJ
Jangka Panjang
1. Mengurangi dampak sosial akibat keterlambatan penaganan
2. Menurunkan Stigma ODGJ yang dianggap sampah
3. Meningkatkan pemulihan ODGJ melalui jargon pemberdayaan untuk orang yang tidak berdaya.
4. Mendukung Indonesia Bebas pasung 2020

1.10. Manfaat Yang Diperoleh


Inovasi Gelimasjiwo menghadirkan manfaat dan berkontribusi terhadap capaian SDGs antara lain :
1. TPB 1. Mewujudkan pemberdayaan ekonomi mengurangi kemiskinan 86 ODGJ berdaya, Warga miskin dan
rentan terpenuhi hak dasar mendapat pelayanan inklusif dari 30 % menjadi 100 %., 67 ODGJ menerima AistensiSosial
Penyandang Disabilitas. Menangani dampak adanya ODGJ (anak, lansia, ibu hamil/melahirkan,
pengangguran)
2. TPB 2. Memberi akses orang miskin/rentan, mendapat makanan yang aman, bergizi, dan cukup melalui
usaha pertanian, memelihara ayam dan bantuan makanan
3. TPB 3.4 Menjamin kehidupan yang sehat melalui pengobatan dan kegiatan ODGJ menjadi stabil
4. TPB 4 Mewujudkan pendidikan berkualitas , 7 Anak menyelesaikan wajib belajar 1 orang kuliah
5. TPB 8.5 Sejumlah 86 ODGJ/PDM memiliki pekerjaan
6. TPB 10.2 Pemberdayaan ekonomi 2030, ODGJ dilatih membuat jamu,sampah,kerajinan, makanan,pertanian,
dll. Meningkatkan inklusi sosial dan politik difabilitas melalui layanan KTP, KK, Kis dan sosialisasi pemilu
7. TPB 16.1, 2, 3 Menyediakan layanan rujukan siaga 24 jam bebas hambatan sebagai upaya
menghentikan kekerasan, perlakuan kejam- kematian, penyiksaan anak dan individu lainnya .
Mewujudkan keadilan dengan memberikan layanan dirumah atau fasilitas kesehatan.
8. TPB 17.16 dan 17.18 kemitraan global melalui action research bersama Harvard Univercity USA, UGM, Dinkes
DIY melatih kader dan tenaga kesehatan. Inovasi mendapat kunjungan dari Taiwan, Jepang ,Nepal, Malaysia,
Grace dll

1.11. Hasil Inovasi

Inovasi menghasilkan :
1. Meningkatnya pemberdayaan ODGJ 430% (dari 20 menjadi 86)
2. Menurunkan biaya transportasi rujukan dari Rp. 2.000.000,- menjadi Rp.0,- ,
3. Tersedia layanan rujukan gawat darut jiwa 24 jam meski bukan Puskesmas rawat inap
4. Peningkatan penanganan ODGJ menjadi 80,39 % (dari 30,61% menjadi 111%)
5. Mencegah penggelandangan hingga 100%
6. Mencapai bebas pasung sebelum 2020
Inovasi Gelimasjiwo diminati dari dalam maupun luar negeri

1.12. Waktu Uji Coba Inovasi Daerah


11-05-2011

1.13. Waktu Implementasi


02-02-2020
1.14. Anggaran
-
1.15. Profil Bisnis
https://res3.tuxedovation.com/70e432d7754b149af11d87ace3c2b9b80bebc366.pdf

1.16. Kematangan
98.00

2. INDIKATOR INOVASI

No. Indikator SPD Informasi Bukti Dukung

1. Regulasi Inovasi Daerah SK Kepala Perangkat Daerah PEMBENTUKAN GELIMAS


JIWA DESA NGESTIHARJO
KECAMATAN KASIHAN
KABUPATEN BANTUL
No. Indikator SPD Informasi Bukti Dukung

2. Ketersediaan SDM Terhadap 11-30 SDM PEMBENTUKAN GELIMAS


Inovasi Daerah JIWA DESA NGESTIHARJO
KECAMATAN KASIHAN
KABUPATEN BANTUL

3. Dukungan Anggaran Anggaran dialokasikan pada ANGGARAN GELIMASJIWO


kegiatan penerapan inovasi di T-
1 atau T-2

4. Penggunaan IT Pelaksanaan kerja sudah FOTO KEGIATAN


didukung sistem informasi GELIMASJIWO ,
online/ daring

Deteksi dini dan penjangkauan


ODGJ di semua usia secara
daring ,

Dokumen Deteksi dini dan


penjangkauan ODGJ di semua
usia secara daring,

Deteksi dini dan penjangkauan


ODGJ di semua usia secara
daring,

Deteksi dini dan penjangkauan


ODGJ di semua usia secara
daring,

Deteksi dini dan penjangkauan


ODGJ di semua usia secara
daring

5. Bimtek Inovasi Dalam 2 tahun terakhir pernah TRANSFER PENGETAHUAN


lebih dari 2 kali bimtek GELIMASJIWO ,
(bimtek,training dan TOT)

DAFTAR HADIR
GELIMASJIWO,

Surat Permohonan BIMTEK

6. Program dan kegiatan inovasi Pemerintah daerah sudah RKA GELIMASJIWO


Perangkat Daerah dalam RKPD menuangkan program inovasi
daerah dalam RKPD T-1, T-2
dan T0 (T0 adalah tahun
berjalan)

7. Jejaring Inovasi Inovasi melibatkan 5 Perangkat SK TIM INOVASI


Daerah atau lebih

8. Replikasi Pernah 3 Kali direplikasi di REPLIKASI DARI


daerah lain GELIMASJIWO

9. Pedoman Teknis Telah terdapat Pedoman teknis petunjuk pelayanan inovasi


berupa buku yang dapat diakses daerah
secara online
No. Indikator SPD Informasi Bukti Dukung

10. Pelaksana Inovasi Daerah Ada pelaksana dan ditetapkan SK PENETAPAN


dengan SK Kepala Perangkat GELIMASJIWO
Daerah

11. Kemudahan Informasi Layanan Layanan melalui aplikasi online PELAYANAN GELIMASJIWO,

PELAYANAN SECARA
ONLINE

12. Penyelesaian Layanan lebih dari sama dengan 71.00% penanganan aduan
Pengaduan

13. Keterlibatan aktor inovasi Inovasi melibatkan 5 Aktor atau KEIKUTSERTAAN


lebih STAKEHOLDER

14. Kemudahan proses inovasi yang Hasil inovasi diperoleh dalam SOP GELIMASJIWO
dihasilkan waktu 1 hari

15. Online Sistem Ada dukungan melalui perangkat SCREENSHOOT WEB


web aplikasi dan aplikasi mobile GELIMASJIWO
(android atau ios)

16. Kecepatan penciptaan inovasi Inovasi dapat diciptakan dalam Proposal GELIMASJIWO
waktu 1-4 bulan

17. Kemanfaatan Inovasi Jumlah pengguna atau penerima DAFTAR PENERIMA


manfaat 201 orang keatas MANFAAT

18. Monitoring dan Evaluasi Inovasi Hasil pengukuran kepuasaan SURVEY KEPUASAN
Daerah pengguna dari evaluasi Survei MASYARAKAT
Kepuasan Masyarakat

19. Sosialisasi Inovasi Daerah Media Berita DOKUMENTASI KEGIATAN


GELIMASJIWO MELALUI
MEDIA BERITA ,

MEDIA BERITA
GELIMASJIWO

20. Kualitas Inovasi Daerah Memenuhi 5 unsur substansi GELIMASJIWO (GERAKAN


PEDULI MASYARAKAT
SEHAT JIWO) KABUPATEN
BANTUL

Anda mungkin juga menyukai