Anda di halaman 1dari 17

Proposal

GELIMASJIWO (GERAKAN PEDULI MASYARAKAT SEHAT JIWO)

Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan publik


Tuesday, 05 December 2017
Kategori inovasi pelayanan publik

• Kesehatan

Bukti inisiasi
Klik di sini untuk lihat bukti inisiasi
Ringkasan Proposal

Hasil Riskesdas tahun 2013 DIY merupakan provinsi dengan Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) tertingi yaitu 2,7 per mil. Begitu pula Puskemas Kasihan II memiliki data
ODGJ tertinggi di Kabupaten Bantul sejumlah 248 orang. Sebelum Inovasi
didapatkan kondisi ODGJ yang menggelandang 8 tahun, dihamili dijalanan, 10 tahun
tidak mandi kasur menyatu dengan tanah, 20 tahun terkurung, anak tidak sekolah,
Hilang dari Kartu Keluarga, tidak memiliki KTP dan Jaminan Kesehatan. Masalah
komplek, rendahnya keterlibatan masyarakat dukungan lintas sektor berdampak
pada : 1) Keterlambatan penanganan 2) Gangguan kekerasan dan keamanan 3)
Kemiskinan 4) kesejahteraan 5) Stigma ODGJ semakin kuat.

Inovasi Gelimasjiwo (Gerakan Peduli Masyarakat Sehat Jiwo) menghadirkan


kepedulian dipelopori kader stempat , didukung kepedulian sistem birokrasi antara lain
: dari RT-Dusun-Desa, dan Jejaring lintas Sektor diinisiasi oleh Puskesmas Kasihan II
kabupaten Bantul . Inovasi ini memberikan layanan komperehensif (Bio, psiko , sosial,
spiritual, ekonomi). Kepedulian disemua tatanan masyarakat dalam bentuk “one for
all” atau “all for one” menjadikan layanan menjadi murah,mudah, tuntas, luas,fleksibel,
bina lingkungan diberikan untuk ODGJ dan keluarga, kader, lingkungan dilakukan sejak
penemuan, berobat, sampai kembali produktif.

Bentuk kegiatan yaitu :

1. Kunjungan rumah
2. Pengurusan Kartu Keluarga, KTP, Jaminan Kesehatan,
3. Rujukan Medis
4. Rujukan Sosial
5. Rujukan Pendidikan
6. Penanganan Pemasungan dan Penelantaran
7. Penanganan masalah anak ODGJ
8. Rehabilitasi di luar Panti
9. Bimbingan dan Penyaluran Kerja
10. Pemberdayaan ekonomi pasien, Keluarga dan Kader
Inovasi sesuai tujuan SDGs meningkatkan derajat kesehatan, kesejahteraan,
mewujudkan revolusi mental, memanusiakan manusia sebagai perwujudan HAM dan
tolong menolong serta bergotong royong.diperkotaan.

Inovasi menghasilkan :

1. Meningkatnya pemberdayaan ODGJ 430% (dari 20 menjadi 86)


2. Menurunkan biaya transportasi rujukan dari Rp. 2.000.000,- menjadi Rp.0,- ,
3. Tersedia layanan rujukan gawat darut jiwa 24 jam meski bukan Puskesmas rawat
inap
4. Peningkatan penanganan ODGJ menjadi 80,39 % (dari 30,61% menjadi 111%)
5. Mencegah penggelandangan hingga 100%
6. Mencapai bebas pasung sebelum 2020
7. Inovasi Gelimasjiwo diminati dari dalam maupun luar negeri

Latar Belakang dan Tujuan

Uraikan latar belakang dan tujuan dari inovasi, yang terdiri dari:

1. Rumusan masalah yang dihadapi (kondisi nyata sebelum adanya inovasi antara
lain kebutuhan/kepentingan publik yang tidak/belum/terhambat terpenuhi);
2. Gagasan dari inovasi;
3. Tujuan dari inovasi;
4. Kelompok masyarakat atau populasi yang mendapatkan manfaat atau menjadi
target inovasi!

Jawaban:

Sebelum inovasi ditemukan adanya masalah ODGJ yang tidak berobat 70 %. Kondisi
sangat memprihatinkan antara lain : dibiarkan saja dirumah, makan buang air besar
dan kecil di tempat, 10 tahun tidak mandi, kasur menyatu dengan tanah, 20 tahun tidak
berobat, dihamili di jalanan, menggelandang, anak ODGJ tidak sekolah, anak disiksa
bertahun tahun tidak ada yang menolong, ibu atau istri yang terluka akibat kekerasan.
Kondisi ini membutuhkan dukungan dan penanganan medis maupun sosial.

Jarak tempuh ke RS dan RSJ jauh, tranportasi mahal dan tidak selalu tersedia, sulitnya
membawa ODGJ adalah masalah pelik harus segera dituntaskan. Semua masalah
menumpuk dan Puskesmas tidak dapat melakukan tindakan apapun kerena tidak
adanya kepedulian baik dari keluarga, tetangga maupun pemerintah.

Gagasan Inovasi ini adalah perlu dilakukan penanganan yang


komprehensif, terpadu dan tuntas agar beban gangguan jiwa terhadap individu,
keluarga dan masyarakat tidak semakin berat antara lain keamanan, ketertiban
lingkungan, kesejahteraan dan kemiskinan

Tujuan Inovasi
Jangka pendek

1. Mengupayakan penanganan yang cepat, tepat, murah dan terpadu


2. Meningkatkan kepedulian dan kemandirian masyarakat dalam penanganan ODGJ

Jangka Panjang

1. Mengurangi dampak sosial akibat keterlambatan penaganan


2. Menurunkan Stigma ODGJ yang dianggap sampah
3. Meningkatkan pemulihan ODGJ melalui jargon pemberdayaan untuk orang yang
tidak berdaya.
4. Mendukung Indonesia Bebas pasung 2020

https://youtu.be/I4KkUNwm3ik

Komentar/Saran Evaluator :

E1

jelas

E2

pennganan dari beberapa arah ODGJ9

Kesesuaian Kategori

Jelaskan kesesuaian permasalahan yang akan diatasi melalui inovasi dengan kategori
yang dipilih!

Jawaban:

Kategori kesehatan di pilih dengan alasan : Untuk pemulihan Orang Dengan Gangguan
Jiwa dimana gangguan utamanya berada di otak. ODGJ membutuhkan intervensi
medis berkelanjutan dalam waktu 6 bulan , 2 tahun , 5 tahun bahkan bisa seumur harus
hidup minum obat sebagaimana orang dengan penyakit Hipertensi. Baru ada 70 dari
248 ODGJ yang berobat, berarti 178 belum tertangani medis.Obat sebagai kunci
pemulihan merupakan ranah medis atau kesehatan. Kesehatan untuk menuju
pemulihan tidak sekedar mendapat obat, perlu kepedulian semua fihak (pasien,
keluarga, lingkungan sekitar) dan dukung pemerintah lintas sektor agar
ODGJ mencapai kesehatan optimal pulih dan berdaya.

ODGJ belum berobat

Komentar/Saran Evaluator :
E1

sesuai

E2

Sesuai

Kontribusi terhadap Capaian Nasional Sustainable Development Goals


(SDGs)/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) (5%)

1. Sebutkan kontribusi inovasi terhadap capaian nasional SDGs/TPB (lihat Perpres


Nomor 59 Tahun 2017)!
2. Jika ada lebih dari satu tujuan dalam SDGs/TPB dan/atau target agar dijelaskan
secara singkat!

Jawaban:

Inovasi Gelimasjiwo berkontribusi terhadap capaian SDGs antara lain :

1. TPB 1. Mewujudkan pemberdayaan ekonomi mengurangi kemiskinan 86 ODGJ


berdaya, Warga miskin dan rentan terpenuhi hak dasar mendapat pelayanan
inklusif dari 30 % menjadi 100 %., 67 ODGJ menerima Aistensi Sosial Penyandang
Disabilitas. Menangani dampak adanya ODGJ (anak, lansia, ibu hamil/melahirkan,
pengangguran)
2. TPB 2. Memberi akses orang miskin/rentan, mendapat makanan yang aman, bergizi,
dan cukup melalui usaha pertanian, memelihara ayam dan bantuan makanan
3. TPB 3.4 Menjamin kehidupan yang sehat melalui pengobatan dan kegiatan ODGJ
menjadi stabil
4. TPB 4 Mewujudkan pendidikan berkualitas , 7 Anak menyelesaikan wajib belajar 1
orang kuliah
5. TPB 8.5 Sejumlah 86 ODGJ/PDM memiliki pekerjaan
6. TPB 10.2 Pemberdayaan ekonomi 2030, ODGJ dilatih membuat
jamu,sampah,kerajinan, makanan,pertanian, dll. Meningkatkan inklusi sosial dan
politik difabilitas melalui layanan KTP, KK, Kis dan sosialisasi pemilu
7. TPB 16.1, 2, 3 Menyediakan layanan rujukan siaga 24 jam bebas hambatan
sebagai upaya menghentikan kekerasan, perlakuan kejam- kematian,
penyiksaan anak dan individu lainnya . Mewujudkan keadilan dengan memberikan
layanan dirumah atau fasilitas kesehatan.
8. TPB 17.16 dan 17.18 kemitraan global melalui action research bersama Harvard
Univercity USA, UGM, Dinkes DIY melatih kader dan tenaga kesehatan. Inovasi
mendapat kunjungan dari Taiwan, Jepang ,Nepal, Malaysia, Grace dll

Pemberdayaan Ekonomi ODGJ

Komentar/Saran Evaluator :

E1

sangat baik

E2

Hampir semua ke17 SDG's

Deskripsi Inovasi

Uraikan secara singkat cara kerja inovasi ini dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi!

Jawaban:

Langkah lanjutan setelah pendataan ODGJ, Puskesmas menjaring aspirasi keluarga


ODGJ dan kader. Hasil aspirasi diadvokasikan dan disosialisasikan pelatihan dan rakor
Lintas Sektor. Melakukan Pengorganisasian dan pembagian tugas antara lain:

1. Tugas awal Kader menemukan ODGJ dan permasalahannya.


2. Kader melaporkan temuan ODGJ ke Puskesmas Kasihan II
3. Kader bersama Puskesmas , keluarga menentukan permasalahan dan rencana
penanganan
4. Kader, Puskesmas dan Lintas Sektor ( Desa, Kecamatan, Polsek, Koramil dll)
memberikan pelayanan antara lain :

• Pengurusan KTP, KK , Jaminan Kesehatan


• Menyimpan duplikat dokumen KTP, KK, Jamkes di sekretariat
• Memantau ODGJ melalui kunjungan rumah oleh kader dan tenaga kesehatan
• Pengobatan ODGJ bisa diakses meski ODGJ dirumah saja, Obat ODG diambilkan
keluarga , kader atau Tokoh setempat
• Melayani rujukan GAWAT DARURAT KEJIWAAN setiap saat dan bebas hambatan
• Penyediaan Rujukan GRATIS (Desa, Puskesmas, Polisi, Ambulance LazizMu, PSC,
TRC Dinsos, penjemputan dari RSJ)
• Memberikan Rehabilitasi di masyarakat :kerajinan, telur asin, batik , daur ulang
sampah, memasak, olah raga, hadroh, bertani, siraman rohani, wisata, berlatih
memasarkan produk , penyaluran kerja
• Menangani dampak adanya ODGJ: Rujukan ke Panti antara lain : Wanita, Anak,
Penampungan ODGJ, Rehabsos Provinsi-Kemensos, perbaikan rumah layak
huni dll
• Meluaskan layanan inovasi di masa pandemi mencakup wilayah Puskesmas
Kasihan I bahkan luar wilayah

https://youtu.be/2_T1yDGvT1o

Komentar/Saran Evaluator :

E1

jelas

E2

Tahapan yang jelas

Inovatif (Kebaruan, Nilai Tambah, atau Keunikan)

Jelaskan sisi kebaruan/keunikan, nilai tambah, dan keunggulan daya penyelesaian


masalah dari inovasi ini dibandingkan dengan model penyelesaian masalah yang
pernah ada/digunakan dalam konteks wilayah Anda dengan cara menggambarkan
kecepatan penyelesaian masalah dan luasan target populasi penyelesaian masalah
yang terjangkau oleh kinerja inovasi!

Jawaban:

Gelimasjiwo unggul dalam data, berbasisi NIK, titik ordinat, terintegrasi Sistem
Informasi Kemensos.

Gelimasjiwo ekonomis bermodal kepedulian saja, Rp. 0 rupiah mampu menarik


Investasi ratusan juta rupiah

Gelimasjiwo Unik dikembangkan oleh bidang kesehatan /Kemenkes, dilidungi


Kemenkumham disupport Kemensos. layanan spesial (sejak pendataan, penemuan
sampai pulih) tuntas (ODGJ dan yang terdampak), lengkap (medis,spiritual, wisata,
fisik sosial, ketrampilan, seni)

Layanan Istimewa, kepedulian semua unsur TPKJM sesuai tupoksi mampu


memangkas pengurusan KTP, KK, Jaminan Kesehatan hanya dalam 24 jam saja

Nilai tambah Gelimasjiwo hadirnya negara dalam menangani orang terpinggirkan


dengan masalah sangat komplek menjadi mudah, murah, cepat, tuntas, luas,
fleksibel, lingkungan aman

tuntas

Rumah

Komentar/Saran Evaluator :

E1

daya ubah baik

E2

Tuntas program kes ditambah pemberdayaan masyarakat


Transferabilitas (Sifat dapat diterapkan pada konteks/tempat lain)

Jelaskan bukti bahwa Inovasi:

1. telah diadaptasi/ direplikasi/ disesuaikan dan diterapkan oleh unit/ instansi lain;
dan/atau
2. memiliki potensi untuk direplikasi dengan menggambarkan luasan populasi dan
kesamaan karakter masalah yang dialami atau ada pada daerah lain!

Jawaban:

Kebutuhan penanganan ODGJ di Indonesia dan dunia memiliki


kesamaanyaitukepedulian (Caring and Compassion). Formulasi Gelimasjiwo
mengkombinasikan hati nurani, ilmu dan sistem pemerintahan menjadi pelayanan
yang luar biasa, terwujudanya kehadiran negara untuk warga. Inovasi ini sangat
bisa diaplikasikan wilayah lain karena struktur, system dan pendanaan
pemerintahan yang sama. Melalui era 4.0 bukti penerapan dan adaptasi antara lain :

1. Studi banding lebih dari 50 Puskesmas (DIY, Jateng, Aceh, Kalimantan)


2. Kunjungan 8 Negara (Taipei, Jepang, Malaysia, Yunani, Nepal, Singapura, Thailand,
Filiphina)
3. Mendapat kunjungan dari Direktur RSJ Denpasar
4. Tempat belajar lebih dari 30 Calon Psikiater seluruh Indonesia
5. Dipresentasikan di seminar Asean di Jakarta
6. Menjadi tujuan Studi lapangan Peserta Pelatihan Pengawas Sejateng 45 Orang

Inovasi telah diadaptasi oleh Puskesmas di Bantul ( Jetis 1, Sewon1, Sedayu2,


Imogiri1,Kasihan1, Pandak1, Wonosari 2)

Trensferabilitas diwilayah Kabupaten Bantul

Gunungkidul, Kulon Progo dan Banyumas Jawa Tengah

Aceh &Kalbar

Inovasi Gelimasjiwo sangar berpotensi untuk aplikasikan ditempat lain, Puskesmas


kasihan II dengan Puskesmas Perkotaan saja bisa berjalan dengan baik. Indonesia
memiliki Pancasila dan program revolusi menta. Struktur masyarakat dan birokrasi
yang sama memungkinkan untuk tranferabilitas Inovasi baik desa maupun perkotaan.

Inovasi ini wmempertahankan keistimewaan masyarakat Indonesia dengan


menghadirkan kemanusiaan, tolong menolong dan gotong royong sebagai
penghormatan atas hak asasi manusia di wilayah perkotaan.
Komentar/Saran Evaluator :

E1

sangat baik

E2

Sudah direplikasi dibanyak daerah dan didiseminasikan di Asteng Confr

Sumber daya

1. Jelaskan sumber daya apa (yaitu keuangan, manusia, metode, peralatan atau material)
yang digunakan untuk melaksanakan inovasi tersebut!
2. Jelaskan langkah-langkah/strategi yang dilakukan untuk menggerakkan dan
mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada!
3. Bagaimana memastikan keberlanjutan sumber daya yang digunakan?

Jawaban:

Sumber daya manusia dan Sumber Dana terdiri dari :

1. SDM terdiri dari : 24 kader kesehatan/ Volunteer saja


2. Sumber Dana awal swadaya dari keluarga
3. Muncul kepedulian dari lintas sektor, ada Cost Sharing

https://postimg.cc/r0TDJpfZ

Metode :

1.Pelatihan mengenal tentang Sehat, resiko dan Gangguan Jiwa, selanjutnya

2. Terjun langsung mendata ODGJ, mengunjungi rumah.

Kunjungan lanjutan setiap jumat terintegrasi dengan program Juru Pemantau


Jentik Puskesmas, Desa dan Lintas Sektor.

Peralatan dan material : alat tulis, format kunjungan rumah, membawa "empati", HP
bagi yang punya.
Langkah strategi untuk menggerakkan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang
ada :

1. Membuat forum pasien, keluarga, kader, lintas program di Internal Puskesmas dan
Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM)
2. Pelatihan, pertemuan, pembinaan, rakor rutin, penguatan komitmen baik untuk Kader
maupun stake holder lintas sektor
3. Koordinasi cepat melalui WhatApps Group (WAG) Gelimasjiwo, Lintas Sektor
(TPKJM) dan Kader
4. Pelayanan jalur khusus untuk Tim jika memerlukan bantuan

TPKJM

Cara memastikan keberlanjutan sumber daya antara lain :

1. Penggalangan Komitmen setiap tahun


2. Mengalokasikan Dana Kegiatan
3. Membentuk kepengurusan dan membimbing dalam kegiatan
4. Menjalin kedekatan dan komunikasi intensif melalui wa secara personal maupun
group
5. Memberikan apresiasi jamkesda untuk kader dan layanan khusus
6. Menjalin silaturahmi dengan keluarga kader
7. Menyediakan waktu khusus untuk refresh

MENJAGA KOMITMEN

Komentar/Saran Evaluator :

E1

sangat baik

E2

sumberdaya tersedia
Strategi Keberlanjutan

Jelaskan strategi apa saja yang telah dilakukan agar inovasi tetap berlanjut! Catatan:
Strategi keberlanjutan dapat berupa:

1. strategi institusional berupa regulasi;


2. strategi sosial berupa partisipasi/ kolaborasi dengan pemangku kepentingan dan
dukungan masyarakat karena adanya kebutuhan/kepentingan publik yang harus
dipenuhi; dan
3. strategi manajerial berupa peningkatan kapasitas SDM, penjaminan kualitas
dan/atau pemberlakuan SOP.

Jawaban:

Strategi Institusional : Organisasi Gelimasjiwo dibentuk berdasar keinginan Keluarga


ODGJ dengan tujuan mendapatkan pengetahuan, dapat menjangkau layanan yang
mudah, murah dan dekat. Mereka butuh dukungan kesehatan, sosial, spiritual, yang
melibatkan keluarga agar layanan dapat berkelanjutan.

Bagian dari Visi dan misi Kabupaten Bantul adalah : Terwujudnya Masyarakat yang
harmonis, sejahtera dan berkeadilan melalui pelayanan publik prima,
mengembangkan sumber daya manusia berbudaya istimewa, Pendayagunaan potensi
lokal pertumbuhan ekonomi inklusif, meningkatkan pengelolaan risiko bencana dan
menanggulangi masalah kesejahteraan sosial secara tepadu ramah difabel

Puskesmas membentuk Gelimasjiwo menciptakan iklim kepedulian di semua lini antara


lain pasien, keluarga, masyarakat lintas sektor sampai pusat bahkan antar kementrian.
Gelimasjiwo terbina tidak hanya dari kesehatan namun sampai kementrian sosial dan
kemenkumham.

Dukungan masyarakat sangat tinggi karena kebutuhan penangan ODGJ sangat jarang
ditemukan, Kesehatan Jiwa menjadi sesuatu yang dianggap penting setelah sekian
lama dianaktirikan disemua tatanan bahkan oleh negara sekalipun.

Strategi manajerial Gelimasjiwo melalui pemberdayaan kader, didukung SDM


Puskesmas Kasihan II, dan lintas sektor serta Kemitraan menggandeng Konsultan
Spesialis Jiwa.dan telah memiliki SOP penanganan Jiwa.

Pelatihan, pembinaan dan evaluasi kader dan lintas sektor diadakan setiap tahun untuk
menjamin semangat dan update ilmu terbaru. Gelimasjiwo dalam bentuk lain dengan
nama Sehati Sejiwa sejak 2019 untuk wilayah Tirtonirmolo
COST SHARING

Komentar/Saran Evaluator :

E1

memadai

E2

Keterlibatan semua pihak

Evaluasi

Jelaskan evaluasi yang dilakukan, baik secara internal instansi maupun eksternal
(lembaga lainnya yang relevan) untuk mengukur dampak inovasi secara resmi!

Jawaban:

Evaluasi Internal Instansi oleh Tim Manajemen yang terbagi dalam Evaluasi
Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) , Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) meliputi, perencanaan, pelaksaan kegiatan dan pencapaian kinerja
Analisa masalah menggunakan Fish Bone analisa atau SWOT, Urgency, kemudian
Prioritas menggunakan Seriousness, Growth (USG) bersama manajemen

Evaluasi resmi antara lain dari :

1. Pemerintah Kabupaten Bantul, berupa seleksi dan monitoring evaluasi keberlanjutan


Inovasi setiap tahun
2. Tim Surveyor Akreditasi Puskesmas, dimana Gelimasjiwo menjadi satu-satunya
wakili kegiatan UKM.
3. Dirjen Kemensos dengan kunjungan langsung dilapangan
4. Kepmenpan RB melalui KIPP 2020

https://postimg.cc/nCJH55xg
Jelaskan metode pelaksanaan evaluasi inovasi tersebut (waktu dan indikator kinerja
yang digunakan)!

Jawaban:

Evaluasi apakah inovasi dapat mewujukan tercapainya tujuan pembangunan kesehatan


nasional yakni peningkatan kesadaran, kemampuan dan kemampuan hidup sehat, bagi
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas demi terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya menggunakan metode evaluasi dengan Indikator
kebijakan Kementrian Kesehatan berupa Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
Kesehatan dan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) dengan target ODGJ berat
tertangani sesuai standart 100%

Waktu evaluasi harian, bulanan, semester dan tahunan melalui Lokakarya Mini Tingkat
Puskesmas dan Lintas Sektor
program dievaluasi dalam perencanaa, pelaksanaan, penggunaan dana dan
pencapaian target.

Evaluasi proses dilakukan setiap saat dengan berkonsultasi kepada Ketua Pokja dan
Manajemen.
Jelaskan hasil dari evaluasi tersebut, baik berupa output maupun outcome!

• Lengkapi dengan data output maupun outcome, sebelum dan sesudah Inovasi!
• Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut?

Jawaban:

Hasil out put evaluasi internal :

1. Pemberdayaan ODGJ dari 20 menjadi 86 orang


2. Penanganan Pasung dan terlantar dari 0% menjadi 100%
3. Pengobatan ODGJ dari 30,61% menjadi 111%
4. Rujukan Gawat Darurat Kejiwaan dari >24 jam menjadi <24>
5. Biaya tranportasi turun dari Rp.2.000.000 menjadi Rp.0,=

Out come evaluasi eksternal oleh KIPP, Kemensos, Kemenkes menghasilkan :

1. Top Best 7 sinovik kabupaten Bantul tahun 2018


2. Top 99 KIPP 2020
3. Menjadi tujuan studi banding
4. Bagian dari anugrah Manggala Karya Bakti Husada
5. Dipercaya kemensos mendapat dana UEP dan ASPD
6. Indek Kepuasan Masyarakat pelayanan kesehatan jiwa baik

Tindak lanjut inovasi melakukan penguatan legalitas/ Badan Humum Gelimasjiwo


SERTIFIKAT_BADAN_HUKUM_DARI_KEMKUMHAM

Jelaskan penyesuaian layanan yang dilakukan guna merespons pandemi COVID-19!

Jawaban:

Layanan Untuk ODGJ semakin dibutuhkan, karena dengan adanya pandemi semua
fokus pada kasus Covid19, Inovasi membuat pelayanan ODGJ tetap dapat
diilakukan dengan modifikasi 5 M bahkan kadang 7M.

Jenis layanan yang memerlukan penyesuaian :

1. Kegiatan koordinasi dilakukan melalui grop WA


2. Pertemuan dilakukan dengan pembatasan dan pemisahan peserta
menggunakan ruangan milik Desa Tirtonirmolo yang luas dan besar agar jarak
tetap terjaga
3. Kunjungan rumah ODGJ oleh , tokoh masyarakat dan petugas
Puskesmas dengan protokol kesehatan setiap jumat atau hari lain menyesuaikan
kondisi tetap dengan menjaga jarak memakai masker
4. Pelayanan rujukan kegawat Daruratan Kejiwaan tetap berlangsung tersedia 24
jam menggunakan APD lengkap Level 2 tanpa dengan unsur yang masih tetap
sama. Meski Ambulance kadang untuk merujuk pasien umum dan Covid namun
rujukan untuk kasus kesehatn jiwa tetap tersedia.
5. Pelaksanaan Terapi Aktifitas untuk ODGJ secara Out Door senam dan pertanian
maksimal 20 orang dilaksanakan bertahap disiplin protokol sampai 7M
6. Pelayanan konsultasi langsung ke Puskesmas atau berkunjung ke Rumah Pasien
. Konsultasi tidak langsung menggunakan media telepon
7. Dampak pandemi pada ODGJ dan keluarga ODGJ gelmasjiwo dapat memberian
sembako yang didapat dari Bantuan Bupati Bantul, mengajukan proposal ke
Kemensos, jejaring Polri, sumber lain

USULAN VAKSIN ODGJ

KEBIASAAN BARU DIMASA PANDEMI

Komentar/Saran Evaluator :

E1

dampak sangat baik


E2

Evaluasi menyeluruh dan hasilnya sangat signifikan

Keterlibatan pemangku kepentingan

Jelaskan pemangku kepentingan mana yang terlibat, dan apa peran dan kontribusi
mereka dalam merancang, melaksanakan, mengevaluasi dan memastikan
keberlanjutan inovasi ini!

Jawaban:

Inovasi Gelimasjiwo dimotori 24 kader dari 12 dusun di desa


Ngestiharjo menyelenggarakan deteksi dini dan penjangkauan ODGJ, pelaporan,
rujukan, pendampingan, rehabilitasi (medis, sosial, fisik spiritual) mendapat dukungan
dari:

1. Dinas Kesehatan - Puskesmas sebagai Inisiator, menentukan kebijakan, Dana BOK,


melatih Kader Kesehatan Jiwa, membentuk dan membina Gelimasjiwo
2. PKK menyediakan Kader dan promosi kesehatan jiwa dimasyarakat
3. Kemitraan Perguruan Tinggi sebagai konultan untuk pengembangan dan perbaikan
pelayanan. pengobatan maupun jemput bola ODGJ dengan kunjungan rumah,
pelayanan Poli Konsultasi dan Nara sumber
4. Desa dan Kecamatan membuat renstra, koordinasi, monev kegiatan Tim , pelayanan
KTP, KK melalui jalur khusus, merancang kegiatan kemasyarakatn terpadu,
penguatan data KK, keterangan miskin , penyuluhan mengurangi stigma dan
diskriminasi ODGJ
5. Polsek - Koramilbertugas mengamankan, melaksanakan evakuasi kegawat
daruratan kejiwaan menunjang Puskesmas dalam menyediakan tranportasi siaga 24
jam bersama, Desa, Lazismu, TRC Dinsos, PSC 119 dan RSJ Grhasia
6. Sekolah menyelenggarakan Penyuluhan NAPZA, skrining, pelatihan siswa-guru,
melaksanakan program Stop Bullying
7. KUA mengurangi stigma dan diskriminasi melalui dakwah, bimbingan konseling
keluarga dengan perspekstif kesehatan jiwa dan agama
8. Jejaring Kemensos memberikan Bimtek, permodalan, Jakesda Jamkesos, Rumah
Tidak Layak Huni, Asupan Boga Sehat, rujukan Panti Anak, Rehabsos,
penjangkauan pasung bersama

CASE CONFERENCE

KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN


Komentar/Saran Evaluator :

E1

jelas, baik

E2

Dukungan semua pihak

Faktor Penentu

Sebutkan dan jelaskan faktor penentu keberhasilan dan kendala dalam mendukung
inovasi!

Jawaban:

Faktor kendala dalam mendukung Inovasi

1. Penolakan keluarga yang masih kuat


2. Pemahaman ODGJ kalau tidak mengamuk tidak dianggap masalah
3. Rotasi kepemimpinan Lintas Sektor
4. Kesehatan jiwa tidak dianggap penting oleh siapapun

Faktor penentu keberhasilan

1. komitmen, Komunikasi, Koordinasi, dan Kesediaan melayani yang kuat


2. Gerakan atas keinginan masyarakat yang terorganisir dan terbina terus menerus.
3. Masyarakat melihat bukti perubahan orang tidak berdaya menjadi berdaya
4. Kepedulian dibuktikan dengan alokasi pendanaan yang semula hanya dari puskesmas
sampai terjadi cost sharing lintas sektor
5. Jejaring yang kuat di level bawah sampai lintas kementrian

KOMITMEN KADER
KOMITMEN DAN PELATIHAN
KOMITMEN KADER DAN DUKUNGAN LINTAS SEKTOR

DUKUNGAN LINTAS SEKTOR

Komentar/Saran Evaluator :

E1

kendali FP baik

E2

Komitmen dan dukungan semua pihak

Anda mungkin juga menyukai