UPTDPuskesmasGitikRogojampi[Typetext] Page 1
Ringkasan Proposal
Permasalahan diatas masih ditambah dengan banyaknya pengaduan kasus pasung dan
ODGJ yang marah-marah ditempat umum, telanjang di jalan-jalan, bahkan sampai
membawa parang untuk mengancam jiwa orang disekitarnya.
Selama ini ODGJ hanya mengandalkan pengobatan secara medis seumur hidup.Padahal untuk
berobat sampai bolak balik Rehabilitasi sangat butuh biaya sehingga sangat membebani
anggaran keluarga dan Pemda, karena sebagian besar mereka keluarga tidak mampu.
Pengobatan bukanlah jalan keluar yang final karena sejatimya aktifitas setelah rehabilitasi
inilah yang menjadi salah satu kunci kesembuhan ODGJ.
Berangkat dari masalah diatas, Puskesmas gitik bersama pemangku kepentingan dengan
merangkul para pengusaha ,dan orang tua asuh membuat terobosan inovasi berupa TEROPONG
JIWA (Terapi Okupasi dan Pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa) dengan stategi
melatih keterampilan ODGJ yang sudah stabil mentalnya (waras) dan membuat kolaborasi
(Perjanjian Kerja Sama) PKS yang kita sebut “siji ati” (satu hati) untuk menampung dan
mempekerjakan mereka.
Dampaknya, selama berjalan mulai 2017 -2019 sudah ada 27 mantan ODGJ yang bekerja dan
ditampung oleh keluarga dan pengusaha asuh. Mereka menyebar di berbagai UMKM
yaitu ,olahan kue khas banyuwangi, pabrik krupuk, juru parkir, toko klontongan, pertanian dan
kerajinan di LKP pusat kerajinan WONG OSING. Rata-rata mereka sebulan mendapatkan hasil
antara 500 - 1 juta. Hebatnya, hasil produk kerajinan mereka sudah banyak yang di pasarkan
secara online dengan bergabung di Banyuwangi mall. Sedangkan dengan Pusat kerajinan wong
osing sudah sering melakukan display di kegiatan- kegiatan penting daerah dan kunjungan dari
daerah lain.
UPTDPuskesmasGitikRogojampi[Typetext] Page 2
“TEROPONG JIWA”
(Terapi Okupasi dan Pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa)
TUJUAN INOVASI
KESELARASAN
Tim dari inovasi ini terdiri dari seorang dokter, Koordinator progam jiwa, bidan dan
KADER kesehatan Jiwa.Tim ini akrab disebut KESAT (Kembali sehat) yang diwadahi
melalui Whats App grup Sehat Jiwa untuk koordina. Tim KESAT ini sudah
mendapatkan pelatihan tentang penaganan ODGJ oleh tenaga ahli dari dinas kesehatan
banyuwangi.
UPTDPuskesmasGitikRogojampi[Typetext] Page 3
SIGNIFIKASI (ARTI PENTING)
1. Membentuk tim KESAT. Dengan menunjuk tenaga yang dilatih khusus untuk
penanganan penderita jiwa. Tugasnya, mengkondisikan pelayanan dan antar
jemput ODGJ ke Poli kesat. sedangkan untuk terapis dilakukan oleh tenaga
dokter. Untuk Intruktur pelatihan, dipandu langsung oleh KADER keswa.
3. Para ODGJ yang WARAS, dilatih keterampilan membuat TAS, PIRING dari
bahan bekas (Recycle), KUE tradisional, PIN destinasi, dan masak memasak serta
berhias. Harapannya, dari rangsangan kreatifitas ini akan mengembalikan akal
sehat dan semangat kerja. Sebagai reward, saat pelatihan yang menunjukan hasil
terbagus maka akan mendapatkan seperangkat alat mandi. Setelah mahir, maka
disalurkan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh Puskesmas dan keluarga
pengusaha asuh (PKS)
4. Tim Kesat menyiapkan akses komunikasi dengan masyarakat melalui Call center
Puskesmas nomor 0333 631118 dan Koordinator jiwa no 082244347480.
INOVATIF
Jelaskan sisi inovatif dari inovasi ini dalam konteks wilayah Anda.
UPTDPuskesmasGitikRogojampi[Typetext] Page 4
menjadi beban keluarga, masyarakat dan bahkan Negara.Dengan pola ini juga, bisa
menekan angka kemiskinan.Dan menjadi UNIK, inovasi ini juga mampu menekan
angka PERCERAIAN di kabupaten banyuwangi.
TRANSFERABILITAS
2. Inovasi ini telah diresmikan oleh Bupati Banyuwangi dan dihadiri Kepala
DINKES Propinsi jawa timur.
3. Banyaknya kunjungan dari luar Kabupaten dan luar Propinsi yaitu Kab. Kota
Malang, KEMENKES, Tasikmalaya NTB, Sulawesi (Jene Ponto),Kulon Progo
Jawa tengah.Boyolali dengan meminta konsep teropong jiwa. Bahkan pernah
ditinjau oleh IbuNegara IRIANA Jokowi.
Sumber daya apa (yaitu keuangan, manusia atau lainnya) yang digunakan
untuk melaksanakan inovasi tersebut?
UPTDPuskesmasGitikRogojampi[Typetext] Page 5
1. Keuangan : Inovasi ini hanya membutuhkan anggaran 8 juta,dengan rincian 5 juta
untuk pengkondisian POLIKESAT dan 3 juta untuk alat alat keterampilan.
SDM :Dokter,Perawat,Bidan dan KADER
Penunjang : Ambulan,jiwakits
3. Keberlanjutansumberdaya :
Dalam Inovasi ini dengan mengalokasikan Dana Bantuan Operasional Kesehatan
Tahun 2016 sebesar Rp.5.062.000,- , tahun 2017, 2018 sebesar Rp7.270.000,- dan
2019,sebesar 9.300.000 diperuntukkan untuk transport penjaringan ODGJ dan
kunjungan rumah serta selalu pengusulan anggaran setiap tahun. Sedangkan bahan
keterampilan kita recycle bahan- bahan bekas.
DAMPAK
Apakah inovasi ini telah dievaluasi secara resmi skala dampaknya, melalui
evaluasi internal atau eksternal, misalnya evaluasi yang dilakukan oleh
APIP atau lembaga lain yangrelevan.
Jawaban :iya
UPTDPuskesmasGitikRogojampi[Typetext] Page 6
Aspek tata pemerintah instansi (efisiensi anggaran daerah dan/atau pemangku
kepentingan lainnya tingkatakubilitas)
1. Secara resmi evaluasi internal dilakukan setiap bulan pada mini lokakarya
Puskesmas,dan setiap tahun oleh DINKES.
2. Evaluasi dampak
Kelompok sasaran : ODGJ diperlakukan sesuai manusia sehat lainnya sesuai
dengan amalan pancasila sila ke 2 dan HAM.
Luarsasaran : Masyarakat mengembangkan sikap peduli dan gotong
royong kepada tetangga yang ODGJ.
Instansi : Inovasi ini mengembangkan pemasaran online dimana
sudah banyak UMKM yang sudah menjadi kelompok Banyuwangi mall.
Jelaskan pemangku kepentingan mana yang terlibat, dan apa peran dan
kontribusi mereka dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi
inovasi ini.
UPTDPuskesmasGitikRogojampi[Typetext] Page 7
Banyuwangi yang merujuk terbitnya SK TPKJM Kecamatan nomor
:188/30/429.507/2018
Gambarkan pelajaran apa yang dipetik, serta usulan ide agar inovasi ini
dapat ditingkatkan lebih lanjut atau gambarkan kekhususan inovasi yang
membuat inovasi ini luar biasa yang membawa perubahan yang lebih cepat
dan lebih luas.
UPTDPuskesmasGitikRogojampi[Typetext] Page 8
Foto Kegiatan inovasi Teropong Jiwa adalah :
Sebelum Sesudah