Anda di halaman 1dari 10

Proposal Inovasi pada KIJB 2022

NAMA INOVASI Komunitas Kaswari ( Kesehatan Jiwa Mandiri Produktif )

INSTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

UNIT KERJA UPT Puskesmas Cijulang

INOVASI Komunitas Kaswari ( Kesehatan Jiwa Mandiri Produktif )

KATEGORI KESEHATAN, PENDIDIKAN DAN BUDAYA

1. Ide Inovatif (15%)


Jawaban :
Kabupaten Pangandaran adalah sebuah kabupaten termuda di Provinsi Jawa
Barat dengan jumlah penduduk 405.331 dengan jumlah penderita ODGJ sebanyak 701
selama kurun waktu tahun 2020. Wilayah Kecamatan Cijulang terdiri dari 7 Desa yang
termasuk kedalam wilayah perkotaan, pesisir pantai dan pegunungan dengan beberapa
wilayah yang sulit di askes oleh kendaraan umum.
Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan
selaras dengan keadaan orang lain. berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Pangandaran dalam memberikan perlindungan dan menjamin pelayanan
kesehatan jiwa bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang dengan
Gangguan Jiwa ( ODGJ). Jumlah Kasus ODGJ yang ditangani diwilayah kecamatan
Cijulang selama kurun waktu tahun 2019-2021 sebanyak 86 kasus. Dengan berbagai
upaya yang dilakukan oleh UPTD Puskesmas Cijulang meliputi Skrinning, Kunjungan
Rumah, Penyuluhan Kesehatan, Terapi Aktivitas Kelompok, Pengobatan dan sistem
Rujukan. Dari hasil upaya penanganan yang dilakukan belum adanya Upaya
Rehabilitatif agar pasien bisa kembali ke masyarakat dengan memiliki kemampuan diri
yang baik dan produktif sehingga diperlukan suatu Komunitas kelompok yang
menghimpun pasien dengan Gangguan Jiwa, sehingga menjadi dasar pembentukan
Inovasi Kaswari ( Komunitas Kesehatan Jiwa Mandiri Produktif).
Program ini bertujuan mengembalikan dan meningkatkan kualitas hidup ODGJ
( Orang Dengan Gangguan Jiwa ) melalui Komunitas KASWARI dengan target
diantaranya kualitas hidup ODGJ meningkat dan Mandiri serta Produktif. Hal tersebut
akan dicapai melalui berbagai kegiatan seperti penanganan ODGJ yang Komprehensif,
pelatihan - pelatihan dan menghasilkan produksi kerajinan tangan.
Ide utama dari Program KASWARI ini adalah untuk memberikan akses
pelayanan kesehatan jiwa yang mudah, terjangkau dan komprehensif kepada Orang
dengan gangguan jiwa sehingga mendapatkan akses layanan yang mudah sama
dengan pelayanan kesehatan umum lainnya, sehingga pasien dengan Gangguan Jiwa
bisa mendapatkan perlakuan yang sama dimata masyarakat yang berhak mendapatkan
hak hidupnya sehingga bisa hidup mandiri dan produktif, sesuai dengan Butir Pancasila
sila ke 5 yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Program pelayanan kesehatan jiwa selama ini hanya terfokus pada pengobatan,
system rujukan, dan kunjungan rumah saja. Sehingga pendampingan untuk
meningkatkan kemandirian dan produktifitasnya masih belum terpenuhi. Melalui
Komunitas KASWARI secara umum kami melakukan pendampingan kepada ODGJ dan
keluarganya melalui kegiatan kunjungan rumah, Terapi Aktivitas Kelompok bagi ODGJ,
Pendampingan untuk mengakses layanan kesehatan, membuat Pelatihan – Pelatihan
bagi ODJG, dan meningkatkan keterampilan dan aktivitas Produktif melalui pengolahan
barang yang dapat berdaya guna bagi masyarakat. Program ini melibatkan tenaga
kesehatan, masyarakat dan stakeholder melalui pendampingan yang dilakukan oleh
Desa melalui Kader Kaswari, serta Keterlibatan Kecamatan, Dinas Kesehatan, dan
Dinas Sosial dalam pelaksanaan pemberian Layanan dan Pelatihan pada rangkaian
kegiatan di Kaswari guna mencapai Target Kesehatan Jiwa yang Mandiri dan Produktif.
2. Signifikansi (20%)

Jawaban :
Program ini berdampak signifikan pada pasien ODGJ yang ada diwilayah
Puskesmas Cijulang. Sasaran ODGJ ini terjaring melalui kunjungan rumah oleh tenaga
kesehatan yang sebelumnya hanya pasien yang mendatangi layanan kesehatan,
pemantauan kepatuhan minum obat oleh PMO (Pengawas Menelan Obat) yang
dilakukan oleh kader, Formulir pemantauan kepatuhan obat yang diberikan kepada
tenaga kesehatan, kader Kaswari dan kepala keluarga untuk melakukan pengawasan
asupan obat sehari-hari. Pasien ODGJ ini juga diberikan berbagai pelatihan – pelatihan
yang sesuai dengan kemampuannya pada saat kegiatan, kemudian pasien diajarkan
untuk membuat produk dan kerajinan tangan lainnya. Inovasi ini memberikan dampak
yang sangat positif bagi pasien ODGJ karena lebih mudah mengakses layanan
kesehatan dan mempunyai keahlian keahlian melalui pelatihan sehingga pasien ODGJ
bisa kembali mandiri dan lebih produktif terutama dapat menghasilkan nilai tambah bagi
kehidupannya.
Selama kurun waktu 2019-2022 jumlah pasien ODGJ di seluruh wilayah
Kecamatan Cijulang yang sudah mendapatkan pelayanan kesehtan jiwa dan menjadi
anggota Kaswari terjaring sebanyak 86 kasus dengan gejala ringan sampai berat.
Jumlah Pasien ODGJ yang sudah berhasil mandiri dan produktif pada tahun 2020
sebanyak 20 orang atau sekitar 23.2 % dan meningkat di tahun 2021 sebanyak 31 orang
atau sekitar 36 %. Pada tahun 2022 jumlah ODGJ yang sudah mandiri per semester I
yaitu berjumlah 40 orang atau 46,51%. hal ini menandakan bahwa kegiatan inovasi ini
memiliki manfaat dan peranan yang sangat penting bagi kemandirian ODGJ.
Inovasi ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap keberhasilan
lahirnya manusia baru yang sehat, mandiri dan produktif, sehingga bisa bermanfaat
untuk dirinya dan juga masyarakat. Program ini pula menjadi pengendali terhadap pasien
yang sudah sehat mandiri produktif untuk tidak lagi mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Untuk lebih menjaga dan meningkatkannya jumlah , dilakukan monitoring dan
evaluasi program Komunitas KASWARI ini dengan menggunakan 2 alat : melalui skoring
untuk menilai kegiatan yang dilaksanakan. Kemudian dilakukan melalui rapat Evaluasi
bulanan. Rapat evaluasi tahunan diperlukan untuk mengevaluasi kegiatan dalam satu
tahun.
Komunitas KASWARI berhasil meningkatkan Capaian penanganan ODGJ di
wilayah kerja Puskesmas. Selain itu juga Kualitas Hidup pasien dengan ODGJ yang
sebelumnya hanya pengobatan saja menjadi mandiri dan meningkatnya produktivas
pasien dengan menghasilkan Produk yang mempunyai daya guna dan nilai jual.

3. Kontribusi Terhadap Capaian SDGS (10%)


Jawaban :
Untuk mencapai TPB ( Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ) BLUD Puskesmas
Cijulang memiliki Roadmap Komunitas Kaswari yaitu sesuai capaian Penanganan ODGJ
Kabupaten Pangandaran pada tahun 2021 mencapai 100%. Kemudian berdasarkan
peta nasional pada tahun 2030 bebas ODGJ. Program ini terutama ditujukan untuk
meningkatkan pelayanan publik dan penanganan kesehatan yang tercantum dalam
tujuan pembangunan berkelanjutan No. 3 yaitu tentang kesehatan yang baik dan
kesejahteraan. Upaya ini dilakukan dengan memberikan akses layanan yang
memudahkan ODGJ dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah. Pelayanan
kesehatan jiwa yang komprehensif memudahkan pasien terkontrol dan terkendali.
Pelatihan pelatihan yang disesuaikan dengan minat dan kemampuan pasien ODGJ.
Serta pembuatan barang yang bisa diproduksi baik secara mandiri maupun kerjasama
dengan pihak lain sehingga dapat menghasilkan suatu karya yang mempunyai nilai jual
yang dapat menguntungkan bagi pasien maupun komunitas.

4. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Daerah Jawa Barat (20%)


Jawaban :
Pemerintah jawa barat mempunyai Visi yaitu “ Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir
dan Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi “. Visi ini menjadi penting dan sebagai dasar
dibentuknya Inovasi – Inovasi di berbagai wilayah. Hal ini sejalan dengan dibentuknya
Komunitas Kaswari.
Kegiatan Komunitas Kaswari memiliki point yang sangat penting dalam
pembangunan pemerintah jawa barat, merujuk kepada Misi Pemerintah Provinsi Jawa
Barat yaitu melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia, dan Produktif
melalui peningkatan pelayanan publik yang inovatif.
Kegiatan Komunitas Kaswari memberikan ruang kepada orang dengan gangguan
jiwa untuk mengekspresikan perasaannya sehingga mereka mampu menyalurkan
pendapat, emosi, dan operasaan yang adaftif pula. Dengan adanya latihan dan
pembelajaran keterampilan, Orang dengan gangguan jiwa mampu melakukan interaksi
yang baik di kehidupan sehari hari. Selain itu pula ODGJ dilakukan berbagai pelatihan
keterampilan yang nantinya ODGJ tersebut bisa lebih produktif. Sehingga ketika ODGJ
ini produktif akan memberikan kontribusi yang bagus untuk pembangunan dan capaian
kinerja daerah provinsi jawa barat.
Inovasi ini memberikan manfaat untuk pemerintah daerah, baik itu pemerintah
kabupaten pangandaran maupun pemerintah provinsi jawa barat, yaitu peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dalam hal ini yaitu pelayanan
kesehatan jiwa. Pelayanan kesehatan jiwa ini dapat di ukur melalui capaian SPM
(Standar Pelayanan Minimal). Selain itu dengan memberikan pelatihan dan keterampilan
pasien ODGJ bisa untuk mandiri dalam melakukan aktivitas nya dan mereka juga lebih
produktif bisa menghasilkan suatu produk yang mempuyai nilai ekonomi yanga sangat
penting bagi pertumbuhan ekonomi jawa barat. Selain itu juga dengan kegiatan ini ODGJ
yang sudah mandiri bisa dapat Kembali bekerja secara mandiri sehingga dapat
mengurangi pengangguran.

5. Adaptabilitas (5%)
Jawaban :
Ide dalam program ini dapat dengan mudah dialihkan dengan menerapkan
pendekatan baru yang tidak hanya menetapkan pada penanganan kesehatan jiwa saja
tetapi melalui Program kaswari yang akan memberikan kemandirian dan produktif.
Program ini menerapkan penanganan jiwa secara komprehensif, pelatihan – pelatihan
yang dilaksanakan untuk memberikan bekal dan keahlian bagi penderita ODGJ, serta
produksi barang yang mempunyai daya jual dan nilai lebih. Sistem ini tidak baru,
pelayanan kesehatan jiwa sudah umum dilaksanakan di berbagai daerah, akan tetapi
komunitas ini menekankan kepada pelayanan kesehatan jiwa yang komprehensif serta
pelatihan pelatihan yang dapat melatih kemandirian dan produktifitas pasien tersebut.
Komunitas Kaswari ini memiliki potensi yang sangat besar untuk direplikasi atau di
modifikasi oleh instansi lain, terutama instansi yang mempunyai karakteristik wilayah dan
karakter masalah yang sama. Untuk melaksanakan inovasi ini di wilayahnya.

6. Keberlanjutan (20%)
Jawaban :
Program ini terlaksana dengan adanya sumber daya manusia yang berperan dari
tenaga kesehatan berbagai profesi diantaranya Dokter Umum, Perawat, Pemegang
Program Kesehatan Jiwa, Apoteker, dan Promosi Kesehatan. Serta Steakholder, Tokoh
Masyarakat Lintas Sektor dan Kader Kaswari. Tenaga Dokter diperlukan dalam
membantu melakukan anamnesa dan skrinning terhadap pasien, yang tugasnya
didampingi oleh tenaga perawat dan pemegang program kesehatan jiwa. Pemegang
Program Kesehatan Jiwa yang sudah bersertifikat menjadi kunci dalam melakukan
pendekatan-pendekatan awal pemeriksaan kepada pasien ODGJ. Keterlibatan lintas
sektor dan steakholder dalam Tim Kaswari juga sangat berperan penting dalam proses
kegiatan Kaswari. Tugas penting dari keterlibatan Kader Kaswari yaitu melakukan
penjaringan awal terhadap pasien ODGJ, melakukan pendampingan pada saat
pelaksanaan Pelatihan, melakukan pengawasan menelan obat ( PMO ) serta melakukan
pengawasan terhadap pasien yang sudah berhasil sembuh, mandiri dan produktif agar
tetap terkendali kesehatan jiwanya. Tim melakukan perencanaan mekanisme terpadu
dengan satu tujuan yang sama yaitu memberikan kesempatan hidup layak bagi ODGJ
untuk bisa hidup mandiri dan Produktif. Tim Kaswari meningkatkan peluang kolaboratif
dengan pihak Swasta untuk melakukan CSR, Contohnya adalah kerjasama dengan Bank
BRI untuk pembangunan Gazebo, yang nantinya akan digunakan sebagai pusat kegiatan
komunitas kaswari.
Program Inovasi ini telah berlangsung selama kurun waktu dua tahun sejak
digulirkan pada Oktober 2019. Pada tahap awal program ini digulirkan di Desa Cijulang
Kecamatan Cijulang dengan jumlah awal pasien ODGJ sebanyak 22 orang. Perjalanan
kegiatan selama 2 tahun dapat terlihat dari capaian jumlah pasien ODGJ yang
diskrinning setiap bulannya dengan cakupan wilayah sebanyak 7 desa diseluruh wilayah
Kecamatan Cijulang. Program ini telah disepakati oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Pangandaran untuk terus dilanjutkan guna mencapai Indonesia bebas ODGJ pada tahun
2030. Kerjasama dengan Kecamatan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Pihak Swasta
dilakukan review setaip 3 tahun sekali. Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 53 tahun
2021 tentang penanganan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menjamin
keberlangsungan program ini.

Meningkatnya Capaian pasien terskrinning selama kurun waktu 2 tahun dengan


jumlah pasien yang sudah sehat, mandiri, dan produktif membuktikan bahwa program ini
telah memberikan dampak positif sosial yang nyata dan meningkatkan produktifitas dan
kemandirian dari pasien ODGJ. Dampak Positif ini dirasakan sejak dugulirkan hingga
saat ini. Pasien dengan Gangguan Jiwa yang sebelumnya menjadi beban masyarakat
telah terlahir menjadi manusia baru yang lebih bermanfaat untuk dirinya sendiri,
keluarga, masyarakat dan Negara. Kepercayaan masyarakat kepada pasien ODGJ
semakin meningkat sehingga mereka bisa berinteraksi dengan bebas tanpa merasa takut
atau khawatir.
Program ini pada tahap awal diperkenalkan disalah satu desa di wilayah kecamatan
Cijulang pada tahun 2019 sampai tahun 2021 sudah mencakup 7 Desa diwilayah Puskesmas
Cijulang. Sehingga lebih dari 80 pasien ODGJ telah bergabung dalam Kaswari, Inisiatif ini
7. Kolaborasi Pemangku Kepentingan (10%)
Jawaban :
Program Kesehatan Jiwa di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Cijulang dilaksanakan
melalui kerjasama pelibatan masyarakat, Lintas Sektor, Steakholder dan Pihak Swasta.
Keterlibatan pihak swasta juga mendukung dalam pengembangan Komunitas Kaswari.
a. Bupati Pangandaran sebagai inspirator dan motivator inovasi. Yang selalu
menekankan perbaikan pelayanan publik dengan terobosan baru yang langsung
dirasakan oleh masyarakat.
b. Kepala Dinas kesehatan sebagai motivator. Yang selalu menekankan pelayanan
Kesehatan di lingkungan kabupaten pangandaran.
c. Kepala Dinas Sosial sebagai motivator. Yang selalu menekankan pelayanan sosial
kepada masyarakat di lingkungan kabupaten pangandaran sekaligus
menandatangani MOU dukungan dan keterlibatan dalam kegiatan Komunitas
Kaswari.
d. Kepala Puskesmas Sebagai Inovator, Penggerak dan pemegang irama inovasi.
Menjaga kekompakan Tim, mengawal jalannya inisiatif, dan selalu menjalin
komunikasi dengan pemangku kepentingan.
e. Camat Kecamatan Cijulang Sebagai kepala Wilayah ikut melaksanakan dan
mengevaluasi inisiatif ini, sekaligus membentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Tingkat Kecamatan dan penandatanganan MOU kegiatan Komunitas Kaswari.
f. Kepala Desa Cijulang, Batukaras, Kondangjajar, Margacinta, Cibanten, Ciakar,
Kertayasa yang telah terlibat aktif dalam pelaksanaan Inovasi dan Pelayanan
Kesehatan jiwa di wilayah nya masing – masing dengan membentuk Satgas
Kesehatan Jiwa (SAJIWA)

Di lingkungan pemerintahan Desa se kecamatan cijulang sudah dibentuk Satgas


Kesehatan Jiwa (SAJIWA), satgas ini memiliki peran yang sangat penting dalam
pelayanan kesehatan jiwa, pelayanan yang dimaksud yaitu melakukan deteksi dini
kesehatan jiwa, melakukan kunjungan rumah bersama petugas kesehatan, melakukan
pemantauan minum obat melalui PMO, serta melakukan pendampingan rujukan ke
Puskesmas.
Peran satgas ini sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama
kesehatan jiwa ini. Selain itu juga melalui Kecamatan, telah membentuk Satgas
Kesehatan Jiwa yang terdiri dari Unsur Camat, Kepolisian, Danramil, TKSK, Puskesmas.
Satgas ini dibentuk dibawah koordinasi Kecamatan selaku kepala wilayah.
Pembentukan Satgas kecamatan ini berupaya untuk melakukan pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan jiwa. Selain itu juga peningkatan integrasi
layananan dan merupakan bagian dari inovasi kaswari. Untuk meningkatkan
keterpaduan program Komunitas Kaswari, diadakan rapat koordinasi setiap bulannya di
internal puskesmas Cijulang. Sedangkan untuk evaluasi bersama lintas sector dilakukan
melalui Rapat Koordinasi. Dalam mendorong partisipasi masyarakat, dilibatkan dalam
proses pengawasan terhadap penderita ODGJ di wilayah masing masing sesuai dengan
wilayahnya.

Anda mungkin juga menyukai