Anda di halaman 1dari 2

KONSEP AMENITAS DALAM PERENCANAAN PARIWISATA

Amenitas secara singkat adalah kelengkapan dasar fisik suatu


lingkungan yang pengadaannya memungkinkan suatulingkungan dapat
beroperasi dan berfungsi sebagaimana semestinya, sarana pelayanan dasar
fisik suatu lingkungan yang diperuntukkan bagi masyarakat umum dalam
melakukan aktifitas kehidupan keseharian dan semua jenis sarana yang
secara khusus ditujukan untuk mendukung penciptaan kemudahan,
kenyamanan, keselamatan Wisatawan dalam melakukan kunjungan ke
Destinasi Pariwisata. Amenitas bisa juga diartikan sebagai semua fasilitas
yang memungkinkan semua proses dan kegiatan Kepariwisataan dapat
berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan
Wisatawan memenuhi kebutuhannya.

Amenitas bisa berupa:


A. Prasarana umum terdiri dari:
1. jaringan listrik dan lampu penerangan;
2. jaringan air bersih;
3. jaringan telekomunikasi;
4. sistem pengelolaan limbah.
B. Fasilitas umum meliputi:
1. fasilitas keamanan : Pemadam Kebakaran, Fasilitas tanggap
bencana (Early warning system) di Destinasi yang rawan
bencana;
2. fasilitas keuangan dan perbankan : ATM dan tempat
penukaran uang (money changer);
3. fasilitas bisnis : kios kelontong dan obat 24 jam (drug store),
warnet, telepon umum, public locker;
4. fasilitas kesehatan : poliklinik 24 jam dan fasilitas P3K;
5. fasilitas sanitasi dan kebersihan : toilet umum, laundry, dan
tempat sampah;
6. fasilitas khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak dan
lanjut usia;
7. fasilitas rekreasi : fasilitas Peristirahatan (rest area), fasilitas
bermain anak-anak, fasilitas olah raga, fasilitas pedestrian;
8. fasilitas lahan parkir;
9. fasilitas ibadah.
C. Fasilitas Pariwisata meliputi:
1. fasilitas akomodasi;
2. fasilitas rumah makan;
3. fasilitas informasi dan pelayanan Pariwisata : fasilitas
pelayanankeimigrasian, pusat informasi Pariwisata (tourism
information center), dan e-tourism kios;
4. Polisi Pariwisata dan Satgas Wisata;
5. souvenir shop;
6. tourism sign and posting (gate, interpretation board, rambu
lalulintas Wisata);
7. Landscaping (map/denah lokasi)
Kunci penerapan Amenitas:
1. Amenitas di jenis wisata satu dengan yang lain tidak sama persis.
Contoh amenitas untuk wisata minat khusus akan jauh berbeda
dengan amenitas wisata massal. Begitupun sebaliknya.
2. Seorang perencana pariwisata akan memperhatikan karakteristik dan
keunikan jenis wisata yang sedang dikembangkan. Sehingga bisa
merencanakan dengan baik apa amenitas yang dibutuhkan oleh
wisatawan/pengunjung.

Sumber referensi:
UU No 10 Tahun 2009
Permenpar No 10 Tahun 2016
Rencana Induk Kepariwisataan Kabupaten/Kota Se-Indonesia

Anda mungkin juga menyukai