Anda di halaman 1dari 1

Alkitab memang sering dimengerti dan diberlakukan secara keliru ada yang memberlakukan nya

sebagai buku yang mengandung kekuatan supranatural sebagai yang ilahi orang cenderung
mengabaikan berbagai kekurangan yang dapat dalam alkitab seperti salah baca, salah tulis, teks yang
rusak dan kekurangan dalam menterjemahkan teks teks alkitab.

alkitab pun sering dipahami dari perspektif tertentu dan mengabaikan keanekaragaman teologi di
dalamnya.

Perjanjian lama secara khusus sering dipertanyakan kewibawaan nya pemberitaan nya sering
dianggap tidak lagi relevan dengan persoalan-persoalan zaman sekarang ia pun sering dianggap
berbeda dari perjanjian baru dianggap berisi kekerasan seperti hukuman mati dan sebagainya
berbeda dari perjanjian baru yang mengajarkan tentang kasih allah dalam perjanjian lama sering
dianggap jahat sementara allah dalam per perjanjian baru yang gak penuh kasih

dengan semua pemahaman yang ada dan mempengaruhi kita bagaimanakah seharusnya kita
memahami alkitab?

Siapa penulisnya?

Pertama-tama harus disadari bahwa alkitab bukanlah buku yang turun dari langit. Ia ditulis oleh
manusia yang hidup pada masa tertentu dengan situasi tertentu dan iman mereka. Alkitab tidak
langsung terbentuk seperti yang kita miliki sekarang. ia melewati proses yang panjang dalam sejarah
kehidupan manusia. apa yang ditulis dalam alkitab sebelumnya merupakan tradisi lisan yang
diciptakan dari generasi ke generasi. Tradisi lisan itu pin siapa ditulis sesudah tahun 1000szb, pada
awal zaman kerajaan. proses penulisan itu terus berlangsung hingga abad ke-8szb. sekitar abad ke-8
dan ke-7 szb, kelompok deutronomis mulai mengusahakan suatu bentuk kitab suci yang digunakan
sebagai pusat kehidupan israel kesan ini muncul dari ketegangan yang terdapat dalam ulangan 4: 2

Anda mungkin juga menyukai