Anda di halaman 1dari 6

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TANGGUNG JAWAB


PERUSAHAAN ASURANSI JIWA DALAM PENYELESAIAN
KLAIM AKIBAT KESALAHAN AGEN
( STUDI DI ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 )

Angga Sujatmiko*, Budiharto, Siti Mahmudah


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : langid.birue@yahoo.co.id

ABSTRAK

Perusahaan asuransi dalam pelaksanaan perjanjian asuransi bertanggung jawab atas segala
perbuatan yang dilakukan oleh agennya, termasuk tentang tanggung jawab atas kerugian yang
diderita pemegang polis karena kesalahan agen. Untuk melindungi pemegang polis dari kerugian
tersebut perlulah adanya suatu upaya perlindungan hukum untuk pemegang polis. Pemilihan tema
ini dilatar belakangi karena adanya permasalahan hukum khususnya penyalahgunaan dana premi
oleh agen sehingga merugikan pemegang polis asuransi jiwa di AJB Bumiputera 1912 cabang
Jepara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk pertanggung jawaban oleh
perusahaan asuransi jiwa AJB Bumiputera 1912 cabang Jepara dan juga bagaimana perlindungan
hukum yang diberikan kepada pemegang polis dalam klaim asuransi.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris dengan mengumpulkan data dari
hasil wawancara dengan perwakilan dari pihak perusahaan AJB Bumiputera 1912 cabang Jepara
dan juga dari studi pustakaan yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian, bentuk tanggung jawab yang dilakukan AJB Bumiputera 1912
adalah tetap memenuhi kewajibannya yaitu pembayaran klaim asuransi jiwa kepada pemegang
polis sepanjang pemegang polis dapat membuktikan bahwa telah melakukan pembayaran premi.
Tindakan yang dilakukan oleh AJB Bumiputera 1912 apabila agen melakukan kesalahan
sehingga merugikan pemegang polis adalah melakukan tindakan – tindakan administratif yaitu
berupa pemanggilan, peringatan, pemberhentian secara sepihak dan ganti rugi. Adapun tindakan
hukum lain melaporkan ke Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yaitu di nonaktifkan
ataupun dapat dicabut lisensinya dan adapun upaya hukum lain yaitu tindakan secara perdata
maupun pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Saran dari penulis adalah bagi perusahaan asuransi harus meningkatkan pengawasan kinerja
agennya, bagi agen hendaknya lebih bertanggung jawab kepada pekerjaannya, dan kepada
pemegang polis haruslah lebih berhati – hati dan teliti dalam melakukan pembayaran premi.

Kata Kunsi : Tanggung Jawab, Perlindungan Hukum, Perusahaan asuransi Jiwa, Pemegang Polis,
Agen

ABSTRACT

Within the implementation of insurance agreement, the insurance company take full
responsibility on every action of their agents, including to take responsibility on the loss their
insurance policy holder that's given by the act of the insurance agents. To protect the insurance
policy holder from the loss, it is necessary to have a legal safeguard for the holder. The topic in
this article is taken based on there are some legal problem especially about the misappropriation
of the holder funds by the agents that make the holder of life insurance policy at AJB Bumiputra
1912 within the Jepara branch having some loss.

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

This research intend to analyze and figuring out how the insurance company, AJB
Bumiputera 1912, Jepara branch, taking their responsibility and about their legal safeguard
that's given to their insurance holder when they claim their insurance.
The method being used in this research is Empirical Yuridical by collecting data from the
interview with the AJB Bumiputera 1912 company, Jepara branch representation and through
analyzing and study from boooks that is relevant to the research problem. Base on the research,
the AJB Bumiputera 1912 company take their full responsibility which is paying the life
insurance claim to insurance holder as long as they can prove that the insurance premi is being
paid.
The action that the AJB Bumiputera 1912 take if thir agent make some mistake that makes
the policy holder getting some loss are administrative punishment, such as calling,
warning, unilaterally dismissal and redression. Another legal safeguard is to to report the
company to Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) to then deactivate or license revocation for
the company, and another action is being stated on legal law.
The writer's suggestion to the insurance company is to improve their oversight to the work
of their agents, for the agents is that they have to be more carefull and do their job with full
responsibility, and as for the insurance holder they have to be more carefull and more thorough
when paying the insurance.

Keywords : Responsibility, Legal Safeguard, Life Insurance Company, Insurance Policy


Holder, Agents.

I. PENDAHULUAN baik dalam bentuk atau peristiwa yang


A. Latar Belakang belum tentu menimbulkan rasa tidak
Setiap perkembangan ekonomi aman yang lazim disebut sebagai
masyarakat, dimana semakin tinggi risiko. Risiko tersebut dapat bersumber
pendapatan perkapita masyarakat dari bencana alam, kecelakaan,
maka akan makin mampu masyarakat penyakit, kelalaian, ketidakmampuan,
memiliki harta kekayaan. kesalahan, kegagalan, ataupun dari
Bertambahnya harta kekayaan berbagai sebab-sebab lain yang tidak
masyarakat maka akan membutuhkan dapat diduga sebelumnya termasuk
suatu perlindungan keselamatan dari tindakan kerusuhan, sabotase, dan
ancaman bahaya. Kehidupan dan terorisme, dimungkinkan masing –
kegiatan manusia, pada hakikatnya masing risiko tersebut memiliki
mengandung berbagai hal yang penanganan yang berbeda antara yang
menunjukan sifat tidak kekal. Keadaan satu dengan yang lainnya. 1 Untuk
tidak kekal adalah sifat alamiah yang semua itu muncullah suatu usaha guna
dimiliki oleh manusia dimana dengan melindungi ketidakpastian tersebut,
sifat tersebut menimbulkan suatu yaitu dengan cara memperalihkan
keadaan yang tidak pasti yang dapat risiko kepada perusahaan
berwujud dalam berbagai bentuk dan
peristiwa yang biasanya dihindari oleh
1
manusia. Keadaan tidak pasti terhadap A. Junaidi Ganie, Hukum Asuransi
setiap kemungkinan yang dapat terjadi Indonesia, (Jakarta : Sinar Grafika, 2011),hal 1
2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

pertanggungan. Peralihan risiko itu DALAM PENYELESAIAN KLAIM


dinyatakan dalam suatu bentuk AKIBAT KESALAHAN AGEN
perjanjian yang kemudian dinamakan (STUDI DI ASURANSI JIWA
perjanjian pertanggungan asuransi.2 BERSAMA BUMIPUTERA 1912)”
Salah satu perusahaan asuransi di B. Rumusan Masalah
Indonesia adalah Perusahaan AJB 1. Bagaimana tanggung jawab
Bumiputera 1912 yang sudah perusahaan asuransi AJB
berumur lebih dari 100 tahun semenjak Bumiputera 1912 kepada
berdirinya, selama 100 tahun dalam pemegang polis atas kesalahan
memasarkan produknya AJB agen dalam melaksanakan
Bumiputera menggunakan agen tugasnya.
asuransi yang tersebar di berbagai 2. Bagaimana perlindungan hukum
daerah di Indonesia, akan tetapi dalam kepada pemegang polis asuransi
prakteknya masih ada agen asuransi jiwa dalam penyelesaian klaim
yang menjalankan fungsinya tidak yang bermasalah karena kesalahan
sebagaimana seharusnya, berdasarkan agen AJB Bumiputera 1912.
atas penelitian penulis bahwa C. Tujuan Penelitian
seringkali timbul hambatan-hambatan 1. Untuk dapat mengetahui
pada saat pelaksanaan penyelesaian bagaimana pelaksanaan klaim
klaim asuransi, seperti beberapa asuransi jiwa jika terjadi
contoh kasus yang ditemukan oleh kesalahan yang dilakukan oleh
penulis yaitu lambannya penanganan agen sehingga menyebabkan
berkenaan dengan cairnya uang kerugian kepada pemegang polis.
tuntutan ganti kerugiannya atau klaim 2. Untuk mengetahui bagaimana
yang seharusnya menjadi hak proses penyelesaian klaim
tertanggung. asuransi jiwa atas kesalahan dari
Berdasarkan uraian permasalah agen asuransi dalam suatu
yang telah ditulis oleh penulis diatas, perusahaan asuransi.
penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut tentang peranan II. METODE PENELITIAN
agen asuransi dalam penyelesaian Metode pendekatan yang
klaim asuransi jiwa pada Perusahan digunakan dalam penelitian ini adalah
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera pendekatan yuridis empiris.
1912 cabang Jepara. Maka judul Pendekatan yuridis adalah suatu
penelitian ini adalah “TINJAUAN pendekatan dari segi peraturan
YURIDIS TERHADAP perundang-undangan dan norma-
TANGGUNG JAWAB norma hukum sesuai dengan
PERUSAHAAN ASURANSI JIWA permasalahan yang ada, sedangkan
pendekatan empiris adalah
menekankan penelitian yang bertujuan
2
Srie Wiletno, Asuransi Kendaraan Bermotor, memperoleh pengetahuan empiris
( Semarang: Pustaka Magister CV Elangtuo
Kinasih, 2012). Hal.1.
3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dengan jalan terjun langsung pada kerugian bagi bagi pemegang polis
objeknya. 3 adalah dengan mengambil cara
Dalam penelitian ini digunakan penyelesaian masalah dengan
spesifikasi penelitian secara deskriptif melakukan tindakan administratif,
analitis. Deskriptif, yaitu penelitian yaitu :5
yang bertujuan melukiskan tentang AJB Bumiputera 1912 akan
suatu hal di daerah tertentu dan pada melakukan pemanggilan terhadap agen
saat tertentu.4 Analitis, maksudnya yang bermasalah untuk memberikan
dikaitkan dengan teori-teori hukum teguran dan juga peringatan,
yang ada dan atau peraturan peringatan dilakukan oleh AJB
perundang-undangan yang berkaitan Bumiputera 1912 kepada agen yang
dengan obyek yang diteliti. Dengan melakukan kesalahan ataupun tidak
adanya objek penelitian dan didukung memenuhi panggilan yang telah
oleh data-data yang berkaitan dengan dilakukan perusahaan. Kepada agen
permasalahan yang akan diungkapkan yang telah melakukan kesalahan secara
diharapkan akan memberikan berulang ulang maka perusahaan akan
penjelasan secara cermat dan memberikan peringatan keras dengan
menyeluruh serta sistematis. Metode melayangkan surat peringatan dalam
analisis data menggunakan cara bentuk tertulis kepada agen yang
deskriptif kualitatif. bermasalah. Pemberian surat
peringatan ini berkaitan dengan tahan
III. HASIL PENELITIAN DAN selanjutnya, yaitu pemberhentian
PEMBAHASAN secara sepihak.6
A. Akibat Hukum Terhadap AJB Bumiputera 1912 akan
Kesalahan Agen dalam Pengajuan melakukan pemberhentian sepihak
Klaim Asuransi yang kepada agen yang bermasalah dengan
Mengakibatkan Keruginan kepada cara memberitahukan secara tertulis.
Pemegang Polis. Berkaitan dengan kesalahan agen
Agen dalam melaksanakan maka pemberhentian secara sepihak
tugasnya tidak luput dari suatu dapat dilakukan oleh perusahaan
penyimpangan, adapun tindakan yang apabila tindakan-tindakan berupa
dilakukan oleh AJB Bumiputera 1912 teguran maupun peringatan dalam hal
apabila Agen melakukan musyawarah untuk mufakat tidak
penyimpangan dalam melaksanakan dapat tercapai. AJB Bumiputera 1912
tugasnya, sehingga menimbulkan berhak untuk meiklankan melalui
media massa atau memberikan

3
Soekanto, Soerjono, dkk, Penelitian Hukum
Normatif Suatu Tinjauan Singkat. ( Jakarta :
5
PT. Raja Grafindo Persada, 2004 ), hlm. 51 Tina Lusiana, Wawancara , Asisten Manager
4
Soemitro Roni Hanitjo, Pajak dan AJB Bumiputera 1912, ( Jepara, 15 Januari,
Pembangunan. ( Bandung: Eresco, 1974).hlm. 2016, 10.00 WIB).
35.
6
ibid
4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

pemberitahuan kepada lembaga kepentingannya perlulah suatu


pemerintah dan lembaga non perlindungan hukum.
pemerintah, Asosiasi Asuransi Jiwa Bentuk perlindungan hukum yang
Indonesia (AAJI), dan publik bahwa diberikan oleh AJB Bumiputera 1912
agen yang bermasalah tidak lagi terikat adalah tetap memenuhi kewajibannya
perjanjian keagenan dengan AJB terhadap pemegang polis yang
Bumiputera 1912. Dalam hal tanggung mengalami kerugian dalam hal
jawab kepada pemegang polis, AJB pengajuan klaim akibat kesalahan
Bumiputera 1912 mewajibkan agen agen. Apabila pemegang polis telah
yang bermasalah untuk mengganti melaksanakan kewajibannya untuk
kerugian yang menjadi tanggung membayarkan premi kepada agen,
jawabnya selambat-lambatnya 2 x 24 akan tetapi oleh agen yang
jam sejak pemberhentian secara bersangkutan tidak disetorkan kepada
sepihak diterima oleh agen yang perusahaan, dalam hal ini agen
bermasalah. menyalahgunakan premi tersebut maka
Upaya selanjutnya adalah ketika terjadi suatu risiko yang
melakukan gugatan melalui Badan mengharuskan pemegang polis atau
Mediasi Abritase Asuransi Indonesia tertanggung untuk mengajukan klaim,
(BMAI), ketika upaya di BMAI tidak maka apabila terjadi klaim oleh
dapat diselesaikan maka perkara pemegang polis maupun tertanggung,
asuransi dapat diajukan ke tingkatan AJB Bumiputera 1912 tetap akan
selanjutnya yaitu, Pengadilan Negeri.7 bertanggung jawab untuk memenuhi
B. Perlindungan Hukum Pemegang klaim yang diajukan, sepanjang
Polis Asuransi Jiwa Dalam pemegang polis dapat membuktikan
Penyelesaian Klaim Yang telah melakukan kewajibannya untuk
Bermasalah Karena Kesalahan membayar premi maupun syarat-syarat
Agen AJB Bumiputera 1912 lain yang telah ditentukan.
Pemegang polis sebagai konsumen
dari perusahaan asuransi memerlukan IV. KESIMPULAN
perlindungan hukum. Sebagai mahluk
sosial maka dengan sadar ataupun Tindakan yang dilakukan oleh AJB
tidak pemegang polis dan perusahaan Bumiputera 1912 apabila ada Agennya
asuransi akan melakukan suatu yang melakukan kesalahan dalam
perbuatan hukum ( rechtshandeling )8. melaksanakan tugasnya sehingga
Dalam usaha perasuransian, ketika menimbulkan kerugian bagi pemegang
adanya pihak yang dirugikan dikarena polis adalah dengan menggambil cara
kesalahan dari pihak lain maka untuk penyelesaian masalah dengan
melindungi kepentingan – melakukan tindakan administratif
sesuai dengan ketentuan di dalam
pasal 70 Undang – Undang Nomor 40
7
ibid tahun 2014 tentang Perasuransian,yaitu
8
R. Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, ( Sinar
Grafika, Jakarta, 2006 ), Halaman 49.
5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

pemanggilan, peringatan tertulis, oleh agen asuransi. Apabila pemegang


pemberhentian sepihak, dan ganti rugi. polis telah melaksanakan semua
Selain upaya administratif, kewajibannya selama perjanjian
perusahaan asuransi AJB Bumiputera asuransi berlangsung dan telah
1912 melaporkan agen kepada melakukan pembayaran premi kepada
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia agen apabila pemegang polis
(AAJI), sehingga dengan melakukan mengajukan permohonan klaim
pelaporan lisensi agen yang tersebut asuransi, maka AJB Bumiputera 1912
akan dinon-aktifkan ataupun dapat tetap bertanggung jawab untuk
dicabut lisensi keagenannya sebagai memenuhi permohonan klaim tersebut
agen asuransi. AJB Bumiputera 1912 sepanjang pemegang polis dapat
juga akan melakukan gugatan hukum membuktikan telah melaksanakan
baik secara perdata maupun lewat jalur kewajibannya berupa melakukan
pidana sesuai dengan perbuatan dan pembayaran premi ataupun syarat -
ketentuan hukum yang berlaku. syarat lain yang telah ditentukan dalam
Perlindungan hukum kepada polis.
pemegang polis yang diberikan oleh
AJB Bumiputera 1912 adalah tetap
memenuhi kewajibannya untuk
membayarkan ganti kerugian kepada
pemegang polis yang telah dirugikan
Jakarta : PT. Raja Grafindo
V. DAFTAR PUSTAKA Persada, 2004 )
A. Buku 4. Soemitro, Rochmat. Pajak
1. A. Junaidi Ganie, Hukum dan Pembangunan. (
Asuransi Indonesia, ( Bandung: Eresco, 1974).
Jakarta : Sinar Grafika, 2011 5. R. Soeroso, Pengantar Ilmu
). Hukum, ( Sinar Grafika,
2. Srie Wiletno, Asuransi Jakarta, 2006 )
Kendaraan Bermotor, ( B. Wawancara
Semarang: Pustaka Magister 1. Tina Lusiana, Wawancara ,
CV Elangtuo Kinasih, Asisten Manager AJB
2012). Bumiputera 1912,
3. Soekanto, Soerjono, dkk, ( Jepara, 15 Januari, 2016,
Penelitian Hukum Normatif 10.00 WIB).
Suatu Tinjauan Singkat. (

Anda mungkin juga menyukai